110 S U Vol. R V33,ENo. I 1, 2014 Prisma Prisma
Pemilihan Umum di Indonesia Tahun 2014 Tulisan ini membahas pemilihan umum di Indonesia pada 2014 yang dilaksanakan dua tahap, yaitu pemilihan anggota parlemen (pemilihan legislatif, Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menempati urutan pertama disusul Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), pada Pileg 2014. Pada Pilpres 2014 muncul dua koalisi, yakni koalisi Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB, partai nonparlemen) yang menjagokan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berhadapan dengan koalisi PDI-P, Partai Nasional Demokrat (Partai NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI, partai nonparlemen) yang mengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
I
ndonesia adalah negara ketiga terbesar di dunia yang dikategorikan sebagai negara demokratis. Selama 32 tahun Indonesia berada di bawah kekuasaan Orde Baru Soeharto, namun berhasil melengserkan rezim otoriter itu lewat reformasi politik tahun 1998. Salah satu hasil reformasi adalah perubahan sistem pemilihan umum (pemilu) dari terkendali menjadi lebih bebas, jujur dan adil. Pemilu era Reformasi setidaknya telah diselenggarakan empat kali, yakni pada 1999, 2004, 2009, dan 2014. Sejak Pemilu 2004, Presiden tidak dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), tetapi dipilih langsung oleh rakyat. Pemilu dilaksanakan dua tahap, yakni memilih anggota parlemen (pemilihan legislatif; pileg) dan memilih presiden dan wakil presiden (pemilihan presiden; pilpres). Pileg dilaksanakan lebih awal, karena partai politik yang memenuhi persyaratan tertentu berhak mengajukan kandidat presiden dan wakil presiden pada pilpres tiga bulan kemudian.
Artikel ini membahas Pileg dan Pilpres 2014 di Indonesia, termasuk naik-turunnya suara partai serta koalisi partai politik yang mengusung calon presiden dan wakil presiden. Apakah terjadi perubahan suara yang signifikan dalam Pileg 2014? Apa dampak perolehan suara Pileg 2014 terhadap konstelasi kekuatan partai politik di Indonesia pada Pilpres 2014? Koalisi seperti apa yang terbangun pada Pilpres 2014? Artikel ini mencoba-jawab persoalan itu dengan menganalisis tiga aspek secara terpisah, yaitu proses dan hasil pileg; turun-naiknya suara partai pada Pileg 2014 serta wajah lama dan baru anggota parlemen periode 2014-2019, dan; koalisi partai politik pada Pilpres 2014.
Proses dan Hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014
Meski ada berbagai kekurangan di sana-sini, secara umum pemilihan umum legislatif di Indonesia pada 9 April 2014 berjalan aman dan tertib. Merujuk data Komisi Pemilihan Umum S U R V E I