
2 minute read
Gambar 5. 3. 2. 1. Peta Struktur Ruang Eksisting
atau hirarki dari setiap fasilitasfasilitas yang ada di suatu kota. Legenda berbentuk kotak menandakan fasilitas tersebut melayani skala regional, lingkaran melayani skala lokal (Kecamatan), dan kotak sudut tumpul melayani skala lingkungan (blok/kawasan). Skala pelayanan dari setiap fasilitas berbeda di setiap kota.
Struktur Ruang Kota Cawas secara eksisting. memiliki fasilitas baik umum maupun sosial yang sebagian besar berkumpul di bagian barat atau tepatnya di Desa Cawas dan Desa Barepan. Pusat orientasi Kota Cawas berada di Desa Cawas dan Barepan yang ditandai dengan adanya berbagai macam fungsi bangunan yang saling berdekatan seperti terdapat Kantor Kecamatan Cawas (Kotak Ungu 1), terdapat Pasar Masaran (Kotak Merah 1) yang menjadi pusat aktivitas jual beli masyarakat, terdapat juga bangunan komersial dan Jasa yang tersebar di sepanjang jalan Raya Cawas-Pedan (jalan kolektor) yang berperan penting mendukung aktivitas masyarakat di pusat kota.
Advertisement
Gambar 5. 3. 2. 1. Peta Struktur Ruang Eksisting
Sumber: Analisis Penulis
Dari peta diatas, dapat diketahui juga bahwa dengan adanya satu pusat aktivitas kota yang berada disebelah barat daya, Kota Cawas memilki masalah ketimpangan pembangunan antara sisi barat dan sisi timur. Hal tersebut ditandai dengan persebaran fasilitas yang tidak merata (terjadi kumpulan fasilitas di bagian barat). Kemudian kurangnya prasarana berupa jalan yang memadai juga menjadi masalah aksesibilitas masyarakat. Hal ini ditunjukan ketika masyarakat dari sisi timur laut ingin ke sisi barat (pusat kota), mereka harus bergerak memutar ke arah
selatan melalui Jalan Cawas - Karangdowo atau melalui jalan lokal/lingkungan berukuran kecil yang ada disebelah utara sungai sehingga membutuhkan waktu perjalanan yang lebih lama.
Rencana struktur ruang Kota Cawas ditentukan berdasarkan masalah, kebutuhan, dan pertimbangan lain dari alternatif rencana terpilih. Strategi rencana sebagai berikut :
1. Meningkatkan hierarki jalan lokal menjadi jalan kolektor untuk meningkatkan mobilitas dan memudahkan aksesibilitas masyarakat sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Menciptakan pusat perkembangan kota yang baru di sebelah timur (Desa Japanan) untuk memeratakan pembangunan dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyediakan sarana industri pengolahan pertanian (berupa pabrik makanan ringan, pakan ternak, dan penggilingan beras) yang berdekatan di desa Japanan. b. Menyediakan sarana industri tenun skala regional di Desa Mlese.
c. Menyediakan sarana industri genteng skala regional di Desa Pakisan . d. Memusatkan distribusi hasil produk pertanian (titik-titik tempat penyimpanan, ruko dan toko) di Desa Plosowangi. e. Membangun lumbung yang tersebar di desa Plosowangi, Balak, Cawas, Pakisan, dan Barepan. f. Menyediakan IPAL komunal untuk mendukung aktivitas industri tenun di desa
Mlese.
g. Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa (dengan pengadaan pusat kegiatan ekonomi dan pengembangan pasar yang lebih memadai) di sepanjang Jalan Cawas-
Pedan, Cawas-Karangdowo, dan Cawas-Bayat. 3. Membangun prasarana penunjang sistem transportasi umum dalam kota berupa terminal dan halte yang tersebar di beberapa pusat aktivitas masyarakat untuk