E-Book Mari Mengenal Karawitan

Page 1


Mari Mengenal Karawitan

Relevansi Produk

Produk E-Book Mari mengenal Karawitan ini merupakan media pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam belajar materi

Karawitan, karena E-Book ini berisikan konten materi mengenai Sejarah karawitan

dan Jenis-jenis alat musik karawitan. E-book ini di lengkapi dengan beraneka gambar dan elemen yang disajikan serta dikemas

dengan desain dan warna-warna yang menarik. Diharapkan dengan adanya E-book ini dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar dan memperluas pengetahuannya mengenai Karawitan.

KataPengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan e-book yang berjudul Mari Mengenal Karawitan. E-book ini dibuat untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar dan memperluas pengetahuannya mengenai karawitan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Julia, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami, dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga e-book ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan ebook ini tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan, namun penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun ebook ini tetap akan memberikan sebuah manfaat bagi pembaca. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukaembangun guna memperbaiki bahan ajar ini.

Daftar Isi

Tentang E-Book

Kata Pengantar

Daftar Isi

A. Pengertian Karawitan

B. Jenis-jenis Alat Musik Karawitan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bonang

Gendang

Saron

Kenong

Slenthem

Gong

Siter

suling

Demung

Latihan

i ii iii 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Pengertian Karawitan

Apa yang dimaksud dengan Karawitan?

Karawitan merupakan salah satu jenis musik

tradisional yang berasal dari Jawa. Seni

karawitan tumbuh dan berkembang di daerah

Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur.

Kata karawitan sendiri berasal dari bahasa Jawa

"rawit" yang memiliki arti halus dan lembut.

Maka dari itu pembawaan gamelan dalam karawitan sangat halus dan lembut.

Jenis-jenis Alat Musik Karawitan

Alat musik apa saja yang digunakan dalam karawitan?

Bonang

Bonang adalah salah satu instrumen khas dalam ansambel gamelan yang terdiri dari serangkaian pot atau ceret yang diletakkan di atas sebuah rancak (bingkai kayu). Instrumen ini terdiri dari beberapa pot dengan poros cembung di bagian atas masingmasing pot sebagai titik pemukulan.

Cara memainkan bonang melibatkan teknik pemukulan yang khas. Pemain menggunakan tongkat pemukul khusus untuk memukul bagian cekungan atau penutup pot dengan presisi.

Tongkat
Pemukul

Gendang

Gendang atau gendang

merupakan salah satu

instrumen terpenting di dalam alat musik karawitan.

Hal ini dikarenakan

Gendang memiliki fungsi

untuk mengatur irama

atau tempo pada musik karawitan tersebut.

Cara memainkan Gendang adalah dengan memakai

telapak tangan yang dipukulkan pada bagian pinggir

Gendang yang dibuat dari kulit hewan.Biasanya, kulit

hewan yang digunakan untuk membuat gendang

adalah kulit sapi, kerbau, atau kulit kambing

Saron

Saron merupakan bagian dari golongan balungan atau alat musik jenis bilahan (wilahan) dari logam, saron memiliki penampilan yang khas dengan 6 atau 7 bilahan logam yang disusun secara berurutan di atas sebuah bingkai kayu yang berfungsi sebagai resonator.

Pemain menggunakan tabuhan tangan kanan untuk memukul bilahan logam dengan presisi, sementara tangan kiri digunakan untuk menahan bilahan yang telah dipukul sebelumnya. Teknik ini sering

disebut sebagai “teknik memahat” atau “teknik

memencet”, dan menjadi kunci dalam menghasilkan suara yang indah dan bersih dari

saron dalam konteks musik gamelan.

Kenong

Kenong adalah salah satu instrumen utama dalam ansambel gamelan yang memiliki bentuk fisik yang lebih gemuk dibandingkan dengan instrumen logam lainnya.

Instrumen ini terbuat dari logam dan memiliki cekungan yang menonjol di bagian tengahnya.

Kenong diletakkan pada pangkon dari kayu yang beralas tali untuk mengurangi hambatan getaran saat instrumen ini ditabuh.

Cara memainkan kenong melibatkan teknik pemukulan yang khas. Pemain menggunakan tongkat pemukul khusus untuk memukul bagian cekungan atau benjolan kenong dengan presisi.

Slenthem

Slenthem adalah instrumen musik tradisional Jawa yang termasuk

dalam keluarga gamelan. Instrumen ini terdiri dari sejumlah bilah logam

yang diletakkan di atas rangka kayu atau bambu, yang masing-masing menghasilkan nada yang berbeda.

Bentuk fisik slenthem mirip dengan instrumen lain dalam keluarga gamelan, seperti bonang atau saron, namun ukurannya lebih

besar dan bilah-bilahnya lebih panjang.

Slenthem melibatkan teknik memukul bilah-bilah logam menggunakan alat pemukul khusus yang disebut tabuh. Pemain menggunakan tabuhan

tangan kanan untuk memukul

bilahan logam dengan presisi, sementara tangan kiri digunakan untuk menahan bilahan yang telah dipukul sebelumnya.

Gong

Gong memiliki bentuk yang cembung di bagian atasnya dan sering digantungkan untuk memudahkan pemain dalam memukulnya. Terbuat dari logam, seperti perunggu atau tembaga,

Cara memainkan gong membutuhkan keterampilan dan presisi. Pemain menggunakan tongkat pemukul khusus untuk memukul bagian cembung gong dengan intensitas yang tepat, menciptakan resonansi yang memenuhi ruangan.

Kempul

Instrumen ini memiliki bentuk yang cembung di bagian

atasnya, mirip dengan gong, namun dengan dimensi yang lebih kecil. Terbuat dari logam, kempul menghasilkan suara yang khas dan harmonis saat dipukul dengan tongkat khusus.

Cara memainkan kempul melibatkan teknik pemukulan yang khas. Pemain menggunakan tongkat pemukul khusus untuk memukul bagian cembung kempul dengan presisi.

Siter

Instrumen ini memiliki bentuk yang mirip dengan kecapi namun lebih besar, dan biasanya terbuat dari kayu dengan bagian atas yang dilapisi dengan kulit hewan. Siter memiliki sejumlah senar yang diletakkan di atas dawai-dawai kayu yang tegak lurus dengan instrumen tersebut. Senar-senar ini dapat disetel untuk menghasilkan berbagai nada yang berbeda.

Cara memainkan siter melibatkan teknik plucking atau mencubit senar-senar tersebut dengan jari atau menggunakan alat yang disebut pemukul siter. Pemain siter biasanya duduk di depan instrumen dengan posisi tegak dan menekankan senar senar tertentu untuk menghasilkan melodi yang diinginkan.

Suling

Suling merupakan salah satu instrumen alat musik

karawitan yang cara mainnya tidak dipukul melainkan dengan cara ditiup.

Suara yang lembut yang dihasilkan suling tak hanya membuat musik yang dihasilkan memiliki kekhasan tersendiri.

Suling ini ditemukan dalam alat musik gamelan sunda, jawa, dan bali. Masing-masing suling di setiap daerah memiliki keunikan sendiri sehingga dapat menjadi ciri khas dari suatu daerah.

Demung

Instrumen ini memiliki peran kunci dalam menyediakan fondasi melodi dan harmoni dalam musik gamelan. Dibandingkan dengan instrumen lain dalam kelompok balungan, demung memiliki ukuran fisik yang lebih besar dan kompleksitas nada yang unik.

Cara memainkan demung membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus. Pemain menggunakan tabuh yang lebih besar dan berat daripada tabuh saron untuk memukul bilahan logam demung dengan presisi. tabuh ini digunakan untuk menghasilkan suara yang jernih dan resonan

Mari Berlatih

Isilah teka- teki silang dibawah ini dengan benar!

Menurun:

Instrumen ini memiliki bentuk yang cembung di bagian atasnya, mirip dengan gong,

Instrumen ini memiliki bentuk yang mirip dengan kecapi namun lebih besar,

Cara memainkan alat ini adalah dengan memakai telapak tangan yang dipukulkan pada bagian pinggir.

Memiliki bentuk yang cembung di bagian atasnya dan sering digantungkan untuk memudahkan pemain dalam memukulnya.

Mendatar:

Alat musik karawitan yang cara mainnya tidak dipukul melainkan dengan cara ditiup.

Bagian dari golongan balungan atau alat musik jenis bilahan (wilahan) dari logam

By

Pupun Patmawati

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
E-Book Mari Mengenal Karawitan by Pupun Patmawati - Issuu