Pontianak Post

Page 17

metropolis Pontianak Post

Sabtu 31 Juli 2010

17

Jasa Parkir Langgar Aturan Walikota Evaluasi UPTD PONTIANAK - Perparkiran pada beberapa lokasi di Kota Pontianak melanggar aturan. Diantaranya di Jalan Diponegoro dan Jenderal Urip. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan akan segera mengevaluasi instansi yang membawahinya terkait persoalan tersebut. “Saya akan evaluasi UPTD Parkir. Sebab kerjaan mereka bukan hanya sekedar menarik setoran saja. Saya tidak bicara target tetapi ketertiban. Percuma target tercapai, tetapi tidak tertib,” ujar Sutarmidji di rumah jabatannya, Jumat (30/7) siang. Pada Jalan Diponegoro, terpasang beberapa tanda dilarang parkir dan berhenti.

Jamin Keamanan

Faktanya, masih banyak kendaraan roda dua maupun empat yang parkir di sana. Bahkan terkadang kendaraan roda empat yang parkir hingga dua baris sehingga membuat macet lalu lintas di sana. Kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Namun keadaannya tetap sama. Menurut Sutarmidji, dirinya sudah mengingatkan Dinas Perhubungan Kota Pontianak untuk mengatasinya. “Kawasan di sana harus tertib. Saya akan evaluasi kinerja UPTD Parkir. Tidak boleh parkir di sana. Jika masih ada, tidak boleh parkir sana sekali di sana,” ungkap Sutarmidji. Selain Jalan Diponegoro Pontianak, kawasan lain yang menjadi perhatian adalah Jalan Jenderal Urip. Aktivitas pusat perbelanjaan di sana menyebabkan

PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perparkiran tidak boleh lepas tangan terhadap masalah parkir. Menurut Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Pontianak Pramono Tripambudi hal ini telah diatur dalam tiga Peraturan Daerah mengenai parkir di Kota Pontianak. Pertama, Perda Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pajak Parkir, kedua Perda Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Tempat Parkir, dan ketiga Perda Nomor 8 Tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir. “Jadi tidak benar apa yang dikatakan UPTD Perparkiran Kota Pontianak bahwa tidak

u Ke Halaman 23 kolom 1

Singkawang

Bakal Tunjuk Plt Camat PEMERINTAH Kota Singkawang mempertimbangkan untuk segera menunjuk pelaksana tugas Camat Singkawang Barat. Jabatan itu kosong setelah Bujang Ali ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan ekstasi yang ditangkap di Pontianak, beberapa waktu lalu. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Singkawang, Edy R. Yacoub di Pontianak, Jumat (30/7). Edy R. Yacoub “Agar kinerja pemerintahan di Kecamatan Singkawang Barat tidak stagnasi akan dipertimbangkan mengangkat pelaksana tugas untuk mengisi posisi Bujang Ali,” katanya. Menurut Edi, keputusan pemkot menunggu hasil kepastian hukum untuk diri Bujang Ali. Kini proses hukum sedang berjalan. “Kita menunggu proses hukumnya,” kata dia. Edi menuturkan pemkot juga sedang menunggu kepastian status hukum Bujang.

Rahasiakan Kadis Baru PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis membenarkan jika pihaknya akan menunjuk Penjabat (Pj) Bupati Ketapang agar tidak terjadi kekosongan pucuk pimpinan Bupati Ketapang sepeninggalan lengsernya Morkes Effendi.

“Kalau keputusan dari Mahkamah Konstitusi lambat, berarti harus ada Penjabat Bupati. Pelantikannya ditunda, harus mengacu pada perundang-undangan. Kita harus taat hukum,” kata Cornelis, diwawancarai wartawan, Jumat (30/7), di Pontianak. Keputusan ini diambil menyusul belum adanya kepastian mengenai putusan u Ke Halaman 23 kolom 1

Cornelis

Kita maunya sih cepat, tapi kan kita tak bisa masuk ke arah sana. Mereka kan punya otoritas sendiri. Kita di pemerintah harus taat akan itu

Siapkan Lahan Sekolah Swasta

kesehatan

Warga Waspada Hepatitis

u Ke Halaman 23 kolom 1

u Ke Halaman 23 kolom 1

Siapkan Pj Bupati Ketapang

u Ke Halaman 23 kolom 1

KEPALA Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Juto Bhatarrendro mengingatkan warga agar mewaspadai penyakit hepatitis. Hal itu diungkapkannya saat peringatan hari hepatitis sedunia pada 28 Juli lalu. “Pada momen peringatan hari hepatitis dunia hari ini. Warga Pontianak diimbau untuk selalu menjaga kebersihan diri maupun lingkungan dikarenakan virus yang menyebabkan Multi JB hepatitis A hingga H selalu berada pada tempat-tempat yang terkontaminasi,” kata Multi. Menurutnya, warga Pontianak tetap harus mewaspadai penularan hepatitis ini meskipun jumlah penderitanya di kota ini masih tergolong kecil. Penyakit ini penularannya dari siapa saja dan pada kondisi yang bahkan tidak diperhitungkan kalau ada virus hepatitis. “Sementara itu penyuluhan terhadap bahaya hepatitis sendiri di Dinkes Kota Pontianak termasuk dalam program penyakit menular,” jelasnya. Multi mengatakan bahwa tempat-tempat

ada penitipan kendaraan, yang ada hanya penataan parkir saja,” tegasnya. Menurutnya, ada dua kategori yang sekarang diberlakukan di Pontianak mengenai bentuk perparkiran. Yang pertama ialah tempat parkir dikelola swasta yang berbentuk pajak parkir. Kedua, titik-titik lokasi parkir yang ditetapkan Pemerintah Kota yang berbentuk restribusi tempat khusus parkir. Politikus PKS ini mengatakan, lokasi parkir yang dikelola swasta dalam bentuk pajak parkir sudah tidak ada masalah, karena setiap masyarakat pengguna jasa parkir akan diberi karcis tanda bukti parkir kendaraan bermotor.

MUJADI/PONTIANAKPOST

PESTA RAKYAT: Gong pesta rakyat dalam merayakan HUT ke 65 Kemerdekaan RI sudah ditabuh. Di halaman Kantor Camat Pontianak Selatan, Jumat (30/7), berbagai lomba sudah dilaksanakan. Peserta lomba permainan rakyat, utusan dari setiap kelurahan. Nenek-nenekpun tak mau ketinggalan menjadi peserta ataupun suporter.

Realisasi PSB Online Bertahap PONTIANAK - Sistem penerimaan siswa baru secara online tidak bisa dilaksanakan sekaligus pada seluruh sekolah di Kota Pontianak. Kondisi ini merujuk pada kejadian di beberapa kota lainnya seperti Jakarta. “Seperti di Jakarta ada kelemahannya sehingga menimbulkan masalah. Makanya kita ujicobakan dulu pada beberapa sekolah untuk tahun depan,” ujar Wali Kota Pontianak, Sutarmidji,

Bekelit

Kamis (29/7) siang. Di Kota Pontianak diperkirakan total pendaftar mencapai 30 ribu sampai 40 ribu orang, sedangkan daya tampungnya hanya sekitar 21 ribu orang. Melihat jumlah perkiraan pendaftar tersebut, sistem online tidak bisa dilakukan sekaligus. “Mungkin tahun depan dilakukan untuk SMA atau SMK dulu. Sedangkan sekolah lainnya tetap penerimaan seperti biasa,” kata

Sutarmidji. Sistem penerimaan siswa baru secara online ini akan dipusatkan pada Dinas Pendidikan Kota Pontianak. Namun, hingga saat ini belum dianggarkan dan konsepnya masih dibicarakan. “Pada 2011 akan kita anggarkan. Tahun depan sistem online ini tetap akan dilaksanakan,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota

PONTIANAK - Masih ada sekolah swasta di Kota Pontianak yang tidak memiliki gedung dan proses belajar mengajarnya menumpang pada gedung lain. Pemerintah akan memanggil kepala sekolah untuk memberi waktu pembangunan gedung. “Ada sekitar dua sekolah yang menumpang pada gedung lain untuk proses belajar mengajarnya. Pemkot tidak menutup sekolah tersebut. Kami juga berupaya membantu,” kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Jumat (30/7) siang. Salah satu upaya untuk membantu adalah dengan mempersilakan pihak yayasan membangun gedung sekolah di atas tanah pemkot. Seperti di kawasan Harapan Jaya Kecamatan Pontianak Kota dengan lahan sekitar 3.000 meter persegi. Bantuan ini dimaksudkan agar pihak yayasan bisa menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan belajar mengajarnya, salah satunya gedung sekolah. “Sekitar 90 persen sekolah swasta di Pontianak berkualitas bagus. Bahkan lebih baik dari sekolah negeri. Sisa 10 persennya akan kita bina,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Mulyadi mengatakan pihaknya tidak akan menutup sekolah swasta yang kualitasnya di bawah standar. Sebab biasanya sekolah tersebut tutup dengan sendirinya seperti seleksi alam. Di Kota Pontianak terdapat 31 sekolah menengah atas, terdiri dari 10 SMA negeri dan 21 swasta. Dari 10 SMA negeri yang ada, satu merupakan rintisan sekolah bertaraf internasional, satu sekolah standar nasional, tujuh rintisan sekolah

u Ke Halaman 23 kolom 1

u Ke Halaman 23 kolom 1

Esie Hartianty Hanstein; Anak Pontianak Berkarya di Jerman

Ajarkan Bahasa Indonesia di Liepzig University Raut wajahnya yang serius dan tidak gampang tertawa bisa menipu pembaca sekalian. Namun, dibalik raut wajahnya yang serius tersebut Esie Hanstein, wanita asal Pontianak yang sekarang sebagai Dosen Bahasa Indonesia di Universitas Liepzig, Jerman tersebut adalah wanita yang memiliki sikap baik dan senang bercanda. Ilustrasi kekes

Sugeng Rohadi, Pontianak

MENGAJAR:

SUGENG/PONTIANAKPOST

Esie bersama buah hatinya. Sudah 14 tahun mengajar bahasa Indonesia di Liepzig University.

JIKA sepintas mendengar bahasa yang digunakan kedua anak ibu Esie Hartianty Hanstein, jelas sangat asing dan mengherankan. Karena bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Jerman, tempat di mana mereka saat ini tinggal dan bersekolah mengikuti jejak kedua orang tuanya. Esie Hartianty, begitulah nama lengkap wanita kelahiran Pontianak 18 Juli 1972 tersebut. Semenjak dipersunting Thoralf Hanstein, pria berkebangsaan Jerman namanya menjadi Esie Hartanti Hanstein, atau yang lebih akarab dipanggil Esie Hanstein. Ditemui dirumahnya, Jalan Pangeran Natakusuma Gg. Rencana, anak pertama pasangan Soewarno dan Nety Herawati tersebut terlihat sangat santai baik dari cara berpakaian maupun tutur bahasanya. Dengan logat kental Jerman, ia menyebutkan bahwa musim libur digunakannya untuk pulang u Ke Halaman 23 kolom 1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.