Pontianak Post

Page 40

40

LIPUTAN KHUSUS Pontianak Post

Selasa 31 Mei 2011

PTPN XIII Agent of Development KEHADIRAN PT Perkebunan Nusantara XIII di Bumi Kalimantan besar peranannya dalam menggerakkan roda perekonomian rakyat di daerah ini. Setidaknya, PT PN XIII menjadi tonggak sejarah atas kehadiran perkebunan kelapa sawit di Kalimantan. PTPN XIII memperkenalkannya kepada masyarakat sejak tahun 1980-an. Saat itu, usaha perkebunan kelapa sawit masih belum menjadi primadona di Kalimantan. Namun beberapa tahun terakhir, usaha perkebunan kelapa sawit di Kalimantan menjamur, terutama di Kalimantan Barat. Di Kalbar dengan target usaha perkebunan kelapa sawit 1,5 juta hektar, saat ini (data Dinas Perkebunan Kalbar) sudah terdapat 359 perusahaan perkebunan yang mengurus izin, dan 266 perusahaan sudah mendapat Izin Usaha Perkebunan (IUP) dan 211 perusahaan sudah beroperasi. Dan PT Perkebunan Nusantara XIII sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet, saat ini memiliki areal perkebunan di empat Provinsi di Kalimantan, yakni Kalbar, Kaltim, Kalteng dan Kalsel. PT Perkebunan Nusantara XIII merupakan gabungan dari Proyek Pengembangan delapan PT Perkebunan yakni PTP VI, VII, XII, XIII, XVII, XIV-XXV dan XXIX yang semuanya berlokasi di Kalimantan. Dan pada tanggal 11 Maret 1996, delapan PTP tersebut digabung menjadi satu entitas yaitu PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang kemudian disingkat PTPN XIII dengan Kantor Direksi di Kota Pontianak. Sejak berdirinya tahun 1996, kini sudah 15 tahun PT Perkebunan Nusantara XIII mengabdi membangun Bumi Kalimantan. PTPN XIII memiliki areal perkebunan Kelapa Sawit

FOTO: PTPN XIII

EVALUASI: Jajaran Direksi PTPN XIII saat melakukan evaluasi.

(Inti) 52.228 hektar, Kebun Karet (Inti) 13.721 hektar. PTPN XIII bermitra dengan 28.954 KK Petani Plasma dengan luas Kebun Kelapa Sawit Plasma 57.908 hektar, serta bermitra dengan 14.798 KK Petani Karet Plasma dengan luas Kebun Karet Plasma 29.595 hektar. Lokasi Kebun Inti maupun Kebun Plasma tersebut menyebar

di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sebagai perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki Pemerintah Republik Indonesia, PTPN XIII dikembangkan untuk ikut melaksanakan kebijakan maupun program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan na-

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani

han usaha. 3. Pengembangan Usaha, difokuskan pada pengembangan lahan dan pengolahannya serta industri hilir, baik secara sendiri maupun bekerjasama dengan mitra strategis. 4. Keberpihakan kepada lingkungan, difokuskan pada Program Pola Satu Manajemen dan penanaman pohon. 5. Mengutamakan harapan pelanggan, difokuskan peningkatan pelayanan kepada pelanggan dengan memperhatikan keluhan pelanggan dan peningkatan kualitas. (***)

Kembangkan Program Pola Satu Manajemen TINGKAT produktivitas kebun plasma yang notabene tanggungjawab petani, ternyata belum maksimal produktivitasnya. Padahal lokasisama,hanyadipisahkanolehjalankebun tapi produktivitasnya belum tidak sama dengan kebun inti. Hal ini menjadi pemikiran bagi PTPN XIII untuk memperbaiki kinerja kebun plasma. Maka dicarikanlah Program Pola Satu Manajemen (one stop management). Program yang dirintis sejak Oktober 2008 tersebut, kini sudah menunjukkan hasil. Bahkan, akhir Desember 2010 ini sudah ditandatangani kontrak kerjasama dengan petani plasma untuk pengembangan PSM seluas 1.959 hektar di kebun plasma Kembayan. Ini sebuah kemajuan, karena PTPN XIII bertekad untuk meningkatkan produktivitas kebun petani plasma, mudah-mudahan kesamaan tujuan ini membuahkan kerjasama yang lebih baik dan berkesinambungan. Program PSM yang dirintis di kebun plasma Ngabang, di daerah Gasing dengan luasan 119 hektar, saat dirintis tingkat produktivitas 3,16 sampai 5,34 ton per hektar. Dan tahun 2009 produktivitasnya mencapai 11,94 ton per hektar dan tahun 2010 sampai November 2010 lalu mencapai 12,42 ton per hektar. Berarti terjadi peningkatan yang sangat besar. Hal ini lantarandalamprogramPSMtersebutsematamata untuk meningkatkan produkvitias kebun petani plasma yang berarti peningkatan kesejahteraan petani plasma. Bukan itu saja, pihak PTPN XIII juga memiliki kepedulian dengan peningkatan kemampuanpetaniplasma.Agarkemampuan petani bisa lebih baik maka perlu dibekali dengan ilmu dan wawasan tentang pengelolaan perkebunan.Digulirkanlahprogrampelatihan dan pendampingan untuk petani plasma. Sampai dengan tahun 2010, perusahaan telah mengadakan pelatihan dan pendampingan petani plasma sejumlah 3.179 orang. Intensifikasi pembinaan dilakukan dengan sasaran mengaktifkan organisasi kelompok tani, penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan seperti pemeliharaan kebun, panen, pengangkutan dan lain-lain. Kegiatan pelatihan dan pendampingan meliputi fasilitator 10 kelas (diikuti 207 orang peserta), Pelatihan Petani 50 kelompok (diikuti 1.111 orang peserta), Sekolah Lapangan 9 kelas (diikuti 139 orang peserta) dan pendampingan Fasilitator 6 kelas (109 orang peserta). Atas terselenggaranya pelatihan tersebut, beberapa peserta menyambut baik dan memberikan respon yang positif atas kegiatan ini. Bagi PTPN XIII, salah satu cara dalam meningkatkan kemampuan petani plasma adalah dengan kegiatan pelatihan tersebut. Kualitas sumber daya petani kita perlu ditingkatkan kemampuannya, karena tidak semua petani memiliki latarbelakangilmuperkebunan.“Satuhalyang kami harapkan dari kegiatan ini adalah petani plasmabinaanPTPNXIIIadalahpetani-petani yang memiliki wawasan tentang pengelolaan kebun yang baik dan benar. Menjadi petani yang bekerja keras dan bekerja cerdas. Dan itu akan mengantarkan mereka menjadi petani yang sejahtera,” ujar Direktur SDM dan Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto. Dan hingga saat ini, petani plasma PTPN XIII mencapai 43.752 KK, ditambah dengan karyawan kebun inti 14.199 orang.** Multiplier Efect Perkebunan Sawit KEHADIRAN PTPN XIII di Kalimantan memberikan multiplier efect yang besar. Efek domino yang tampak di masyarakat saat sekarang adalah tumbuhnya perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan. Salah satu dampak dari dibukanya perkebunan kelapa sawit di Kalimantan adalah membuka daerah yangsemulaterisolasi,menjadidaerah-daerah yang terhubungkan satu desa dengan desa lainnya. Selain itu, dampak yang dirasakan adalah kemajuanpertumbuhanekonomimasyarakat. Terlebih petani sawit PTPN XIII, lebih dari 50% adalah plasma. Ini memberikan dampak yang

FOTO: PTPN XIII

BEASISWA: Program beasiswa PTPN XIII yang diberikan kepada pelajar berprestasi.

sangat luas pada kemajuan kesejahteraan masyarakat. PTPN XIII setiap bulan harus menyediakan dana rata-rata Rp80 miliar untuk membeli TBS petani plasma. Ini menunjukkan besarnya perputaran uang di masyarakat petani sawit plasma PTPN XIII. Dampak dari perputaran uang tersebut, kemajuan ekonomi di daerah perkebunan kelapa sawit sangatterasa.Pasarsebagaipusatperbelanjaan muncul dan berkembang. Alat transportasi berupa kendaraan roda dua dan empat juga sudah tidak asing lagi di rumah-rumah petani sawit. Devisa Negara 2014 Optimis Bukukan Laba Rp 1 T TAHUN 2014 PTPN XIII bertekad untuk mengukir sejarah dengan membukukan laba Rp1triliun.Empattahuniniharusbekerjakeras dan bekerja dengan cerdas. Langkah-langkah strategis pun dipersiapkan untuk mencapai target tersebut. PTPN XIII bertekad sebagai Badan Usaha Milik Negera (BUMN) bidang perkebunan yakinakanmampumembukukanlabamencapai Rp1 triliun di tahun 2014. Dan ini akan menjadi sejarah bagi PTPN XIII dalam memberikan sumbangan pada perekonomian nasional dan daerah. Pencanangan untuk membuat sejarah tersebut disampaikan Direktur Utama PTPN XIII, Kusumandaru NS. Ditegaskan, untuk membuat sejarah tidaklah gampang. Yang tercatat dalam sejarah adalah orang-orang yang membuat arti yang besar bagi kehidupan atau dunia. Yang tercatat di sejarah adalah orang yang bermakna, tokoh atau apa pun yang memberi makna besar bagi kehidupan. Dan PTPN XIII akan membuat sejarah di BUMN perkebunan yakni menjadi perusahaan terbesar di Indonesia yang akan membukukan laba Rp 1 triliun. ”Melihat kerja kita selama ini, penuh semangat, kebersamaan, dan penuh gagasan, saya yakin teman-teman akan mampu mengejar target tersebut,” tegasnya. Langkah ke arah itu, sudah ditunjukkan PTPN XIII dengan prestasi yang diraih selama 15 tahun mengabdi di bumi Kalimantan. Jika selama ini PTPN XIII selalu berkutat pada laba di bawah Rp 100 milyar, maka di tahun 2010 sudah mampu melebihi angka tersebut dan mencapai Rp 200 milyar. Di tahun 2011 ini ditargetkan mencapai Rp 300 milyar lebih. ”Artinya, kita sudah tumbuh dan berkembang, bahkan mampu melewati angka keramat,” ujar Kusumandaru, yang melihat perkembangan itu diyakini di tahun 2014 target mengukir sejarah dapat terwujud. Maka dari itu, untuk meraih cita-cita itu, PTPN XIII pun membuat rencana strategis yakni rencana-rencana pengembangan. Diantaranya, intensifikasi dan peningkatan produktivitas kebun, perluasan kebun baik inti maupunplasma,memperkuatkemitraanden-

sional, khususnya di sub sektor perkebunan. PTPN XIII memiliki kompetensi bidang perkebunan hingga pada pengolahan kelapa sawit jadi Crude Palm Oil (CPO) dan kernel serta pengolahan karet menjadi Rubber Smoke Sheet (RSS) dan Tire Standard Rubber (TSR). Produk CPO atau yang lebih dikenal dengan Minyak Sawit dan Kernel atau Inti Sawit sebagian dipasarkan untuk memenuhi konsumsi industri minyak nabati di Indonesia. Produk olahan karet dengan kualifikasi RSS 1 sampai dengan RSS 4, Cutting A dan Cutting B serta SIR-20, 30% dialokasikan untuk pasar dalam negeri dan 70% untuk pasar global seperti India, Pakistan, Turki, China, Jerman dan Argentina. PTPN XIII memiliki sarana pengolahan hasil perkebunan Kelapa Sawit yang menghasilkan Crude Palm Oil dan Kernel sebanyak sembilan Unit Pabrik Minyak Sawit (PMS), yakni PMS Ngabang, PMS Parindu, PMS Gunung Meliau, PMS Rimba Belian, PMS Kembayan, PMS Long Pinang, PMS Longkali, PMS Semuntai, dan PMS Pelaihari. Sedangkan Pabrik Karet Remah (PKR) terdapat di tiga lokasi yakni PKR Sintang di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, PKR Tambarangan di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan, dan Pabrik Sheet Danau Salak di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. PTPN XIII juga mempunyai dua Unit Pengolahan Biodiesel, yang bahan bakunya berupa limbah cair atau sisa hasil olahan dari Pabrik Minyak Sawit. Dua Unit Pengolahan Biodiesel tersebut berlokasi di Parindu Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat dan Semuntai Kabupaten Paser Kalimatan Timur. **

gan plasma, peningkatan kapasitas produksi pabrik-pabrik,pembangunanpabrikbaru,dan banyak langkah-langkah strategis lainnyayang sudah disiapkan. Semua itu untuk mewujudkan cita-cita pencapaian target Rp 1 triliun. Yang menarik dari pengembangan PTPN XIII adalah kreativitas dan inovasi yang dilakukan terus bergerak, mewujudkan terobosanterobosan baru. Seperti peningkatan kapasitas mesin tanpa harus membeli mesin baru. Ada upaya kreativitas dan inovasi di sana. Sehingga produksi meningkat, yang diharapkan dapat menampung buah dari kebun masyarakat.

Go to Green Program penghijauan yang dicanangkan pemerintah direspon PTPN XIII dengan berbagai aksi nyata. Program One Man One Tree, misalnya. PTPN XIII menanam 13.300 pohon Gaharu di wilayah Distrik Kalimantan Barat I, Distrik Kalimantan Barat II, dan Kantor Direksi Pontianak, Distrik Kalselteng dan Distrik Kaltim. Program lainnya yang menunjukkan komitmen PTPN XIII untuk terlibat aktif dalam gerakanpelestarianlingkungan,yaknipenanaman pohon Trembesi. Tahun 2010 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan penanaman pohon Trembesi yang merupakan bagian dari gerakan one man one tree. PTPN XIII melalui program pelestarian alam, telah membagikan bibit pohon Trembesi ke semua wilayah pabrik Distrik Kalbar I dan Distrik Kalbar II. Pohon Trembesi memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat, dan berdasarkan penelitian Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon tersebut dapat menyerap 28 ton karbondioksida (CO2) setiap tahun. Pohon ini dipercaya mampu memberikan kontribusi dalam menanggulangi pencemaran udara dan ancaman pemanasan global. Tidak hanya itu, PTPN XIII juga menunjukkan kepeduliannya terhadap program penghijauan ini dengan menanam Sengon sebanyak 10 ribu bibit di lahan seluas 10 hektar di Dusun Rasau Karya, Desa Rasau, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Program sengonisasi

FOTO: PTPN XIII

TAHAN ABRASI: Menanam mangrove di pesisir untuk menahan abrasi pantai.

Proyek pembangunan pabrik baru juga menggunakan teknologi yang modern. Semua itu bagian dari langkah pengembangan usaha agar laba setiap tahun terus meningkat. Diingatkan, perusahaan yang tidak melakukan kegiatan pengembangan bisa terancam tenggelam. ”Jika tidak ada usaha pengembangan, maka secara perlahan perusahaan itu akan tenggelam, dan ini ada diantara perusahaan perkebunan BUMN di Indonesia yang menunjukkangejalademikian.Nah,PTPNXIII jangan sampai demikian, kita harus terus berpikirdanmelakukanpengembangan,”serunya. Termasuk upaya PTPN XIII mengembangkan kapasitasplasma,karenakebunplasmabinaan PTPN XIII luas lahannya lebih besar dari inti, di atas 50 persen. Potensi tersebut harus didampingi oleh perusahaan, sehingga produktivitas kebun dari plasma bisa baik dan meningkat. Jika produksi baik, maka petani pun dengan lancarmengembalikanpinjamanyangdijamin oleh PTPN XIII, kesejahteraan petani pun bisa meningkat. Maka untuk mewujudkan itu, ada lima langkah strategis yang dilakukan ke depan yakni : 1. Optimalisasi Asset Produksi, difokuskan pada upaya-upaya yang berdampak langsung pada peningkatan produksi. 2. Optimalisasi Struktur Organisasi dan Budaya Kerja, difokuskan kepada program pembentukan karekter dan penyelarasan organisasi yang disesuaikan dengan kebutu-

ini akan memberikan manfaat ganda bagi masyarakat dan lingkungan karena pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Daun sengon mampu menyerap nitrogen dan karbondioksida dari udara bebas dan merupakan sumber pakan ternak yang sangat baik, akarnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen sehingga tanah di sekitar pohon sengon menjadi subur, pohon sengon dapat ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi. Selain itu, PTPN XIII ikut berpartisipasi dalam program penghijauan di Kota Pontianak, yang digelar oleh Pontianak Post bersama Pemkot. PTPN XIII ikut memberikan batuan bibit penghijauan di Kota Pontianak. Bekerjasama dengan TNI AD Batalyon 643 Wanara Sakti dibagikan 2000 pohon untuk penghijauan di lokasi sekitar Markas Batalyon 643 Wanara Sakti. Selain program tersebut, PTPN XIII juga bekerja sama dengan Polda Kalbar, yaitu memberikan bantuan 1.000 bibit dalamrangkapenanamanpohonpenghijauan dalam HUT Polda Kalbar. Dan bekerjasama dengan Univeristas Tanjugpura Pontianak, PTPN XIII melakukan rehabilitasi hutan bakau sertapencegahanabrasi.Programpenanaman pohon bakau yang dipusatkan di Desa Sepok Laut, Kecamatan Telok Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar dan di Desa Sungai Duri I – II Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat. Beberapa lokasi memang terjadi abrasi pantai yang disebabkan

obak laut. Maka dengan adanya penanam pohon bakau ini diharapkan menjadi penyangga yang dapat mencegah terjadinya abrasi lebih luas. Selain itu, tanaman bakau juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya beberapa jenis udang dan ikan. Biasanya ini menjadi tempat masyarakat memancing sebagai mata pencarian masyarakat setempat. Adaya hutan bakau nanti, berarti PTPN XIII tidak hanya melakukan penghijauan, tapi juga membangun ekonomi masyarakat. Bagi PTPN XIII, program program bina lingkungan bukan sekadar penghijauan semata. Tapi yang terpenting adalah revolusi perilaku, maksudnya sikap setiap individu yang ada di lingkungan PTPN XIII untuk menyadari pentingnya berperilaku green. Perilaku green ini dilakukan setiap orang, berdampak pada setiap kebijakan perusahaan akan selaku memperhatikan aspek lingkungan dan berpikir jangka panjang ke depan. Itulah perilaku green yang diharapkan dari adanya program Bina Lingkungan. Green juga menjadi kebijakan perusahaan, terutama dalam setiap usaha selalu memperhatikan aspek lingkungan. Pembukaan lahan, memperhatikan aturan dengan menerapkan studi Analisis Masalah Dampak Lingkungan (Amdal), demikian juga dengan kegiatan lainnya. Termasuk penerapan konsep-konsep Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), bahkan sekarang sudah menuju penerapan Indonesian on Sustainable Palm Oil (ISPO). Semua itu menjadi acuan bagi setiap kebijakan yang diambil oleh PTPN XIII agar tetap memperhatikan aspek lingkungan, menjadi pedoman dalam Goes to Green.** PTPN XIII Bina 1.209 UKM KEHADIRANperusahaanmemilikidampak ekonomi yang sangat luas. Dampak tersebut akan dirasakan oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk kehadiran PTPN XIII di Kalimantan. Selain menjalankan fungsi utamanya sebagai perusahaan perkebunan untuk menghasilkan laba,jugamelaksanakantanggungjawabsosial (Corporate Social Responsibility), di PTPN XIII melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (CSR-PKBL). PTPN XIII aktif dalam kegiatan CSR PKBL, termasukprogrampemberdayaanUsahaKecil dan Menengah (UKM). PTPN XIII berperan aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah kebun atau unit kerja dengan sistem dana bergulir yang langsung mendukung kegiatan kemitraan. Dana untuk program kemitraan ini berasal dari pembagian laba yang disahkan oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Hingga saat ini, sudah 1.209 UKM yang dibina PTPN XIII, dengan total dana yang digulirkan mencapai Rp 22 Milyar. Penyaluran dana kemitraan setiap tahun mengalami peningkatan, sesuai dengan peningkatan kinerja perusahaan. Sasaran Program Kemitraan adalah agar usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Jenis usaha yang didanai oleh Program Kemitraan antara lain sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertanian dan perkebunan,sektorpeternakandanperikanan, sektor jasa dan sektor lainnya. Bukan saja penyaluran dana bergulir untuk pembinaan UKM, tapi PTPN XIII juga menyalurkan dana hibah. Seperti program bantuanuntukkorbanbencanaalam;bantuan pendidikan dan atau pelatihan serta beasiswa pendidikan; bantuan peningkatan kesehatan; bantuan pengembangan sarana/prasarana umum; bantuan sarana ibadah; dan bantuan pelestarian alam. Program bidang kesehatan, PTPN XIII mempunyai dua unit rumah sakit tipe D, masing-masing RS Danau Salak di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dengan kapasitas 54 kamar, dan RS Parindu di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat dengan kapasitas 100 kamar. Juga terdapat klinik-klinik di beberapa unit usaha yang tersebar di beberapa tempat. Semua itu menunjukkan kepedulian dari PTPN XIII dalam bidang kesehatan masyarakat. RS maupun klinik tersebut tidak hanya melayani karyawan PTPN XIII tapi juga melayani masyarakat umum. Bantuan untuk sarana dan prasarana sosial lainnya yang dikembangkan PTPN XIII seperti bantuan perawatan jalan di kebun plasma bersama masyarakat, juga bantuan untuk fasilitas untuk rumah ibadah. (***)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.