Soccer
cmyk
Pontianak Post
Minggu 31 Januari 2010
3
Ghana v Mesir
LUANDA - Siapa juara Piala Afrika 2010? Jawabannya bisa diketahui dari pemenang Ghana versus Mesir di Stadion 11 de Novembero, Luanda, dini hari nanti WIB. Itulah final kedelapan bagi kedua tim sehingga layak apabila bentrok mereka disebut final ideal. Secara prestasi, Mesir lebih sukses setelah memenangi enam kali final dan hanya sekali gagal pada edisi 1962. Sedangkan Ghana “hanya” empat kali menuntaskan final dengan gelar. Final kali ini terasa spesial bagi Mesir. The Pharaohs “ julukan Mesir “ berambisi mengejar hat-trick alias gelar ketiga beruntun. Tim asuhan Hassan Shehata itu punya modal mentereng, yakni materi pemain berpengalaman di dua edisi sebelumnya plus rekor tak terkalahkan dalam 18 laga. Sebaliknya dengan Ghana. The Black Stars - julukan Ghana “ kini banyak bertumpu pada pemain muda seiring absennya beberapa pilar karena cedera. Ghana juga keok 1-3 dari Pantai Gading di awal turnamen (15/1). Tapi, young guns Ghana bermental tangguh dengan melenggang ke final kali pertama setelah 18 tahun. “Apa yang kami capai di turnamen ini sulit dipercaya,” ucap Asamoah Gyan, striker Ghana, sebagaimana dilansir di situs resmi FIFA. “Kami bermaterikan pemain muda dan tidak terlalu difavoritkan,” sambung penentu kemenangan Ghana di babak perempat final dan semifinal itu. Pelatih Ghana Milovan Rajevac menambahkan, sukses timnya melaju sampai
+
AFP PHOTO / JOE KLAMAR
Penahbisan Raja Afrika
Asamoah Gyan (Ghana) final karena fokus pada hasil akhir. Secara penampilan, Ghana tidak terlalu istimewa. Bahkan, Gyan sempat mengritik timnya terlalu defensif meski akhirnya meminta maaf dan balik memuji strategi Rajevac. “Saya mengatakan kepada para pemain tidak perlu harus bermain cantik.Yang pent-
ing bagaimana kami meraih kemenangan,” kata Rajevac kepada Ghanaweb. Mesir tidak mau kalah. Kapten timAhmed Hassan menyebut tidak ada alasan bagi timnya pulang dengan tangan hampa. “Kami akan pulang sambil membawa trofi juara. Bagi saya, juara kali ini bakal terasa spesial
menambah portofolio karirnya sebagai pemain pertama yang meraih empat trofi Piala Afrika setelah 1998, 2006, dan 2008. Kedua finalis kemungkinan besar tetap turun dengan kekuatan yang sama seperti fase sebelumnya. Kiper dan skipper Ghana Richard Kingson yang sempat dilarikan ke rumah sakit karena cedera pangkal paha, dipredikasi siap main. Begitu pula striker Mesir Emad Motaeb yang saat semifinal ditarik keluar karena gangguan hamstring. Di sisi lain, faktor lapangan bisa berpengaruh dalam final. Ghana yang telah tiga kali bermain di 11 de Novembro punya keuntungan dibandingkan Mesir yang turun kali pertama. Apalagi kondisi lapangan 11 de Novembro lebih buruk alias lembek dibandingkan Stadion Ombaka di Benguela yang notabene tempat Mesir memainkan semua laganya di Piala Afrika 2010.(dns/aww)
karena mungkin inilah Piala Afrika terakhir saya,” papar pemain 34 tahun dengan koleksi 171 caps itu seperti disitir Al Jazeera. Motivasi Hassan makin berlipat karena memburu rekor individu keduanya di Piala Afrika 2010. Setelah melampaui caps Hossam Hassan (169 caps), dia berpeluang
+
Empat Bentrok Terakhir 11-02-2009 22-12-2002 04-01-2002 17-06-2000
Mesir v Ghana Mesir v Ghana Mesir v Ghana Mesir v Ghana
2-2 (Friendly) 0-0 (Friendly) 2-0 (Friendly) 2-0 (Friendly)
Keterangan: Kedua tim telah 16 kali bentrok di berbagai ajang dengan Mesir menang tujuh kali, imbang lima kali, dan Ghana menang lima kali.
Bursa Asian Handicap Ghana
v Mesir
1/2 : 0
Tampil di Final sebagai Pemain dan Wasit Mohamed Diab El Attar menorehkan catatan yang unik di ajang Piala Afrika. Dia pernah tampil di partai puncak even dua tahunan agenda CAF (konfederasi sepak bola Afrika) itu dengan dua peran berbeda, yakni sebagai pemain dan wasit.
Ketika masih bermain, dia tampil di Piala Afrika edisi perdana yang digelar di Sudan pada 1957. The Pharaoh (julukan Mesir) sukses menjadi juara dengan Ethiopia dengan skor telak 4-0. Dan, kebetulan El Attar cetak hat-trick. Selain hat-trick, dengan tore-
han lima gol pemain yang disapa Diba tersebut mencatatkan diri sebagai top scorer. Setelah menghabiskan karir sebagai pemain, dia banting setir menjadi wasit. Ternyata, karirnya bagus juga sebagai wasit. Nah, 11 tahun setelah penampilan di final Piala Afrika
edisi perdana, Diba kembali tampil di partai puncak Piala Afrika 1968 Ethiopia. Dia jadi wasit pertandingan penentu juara antara Kongo berhadapan dengan Ghana dan dimenangkan Kongo. Nama Diba cukup mentereng sebagai wasit di ka-
wasan Afrika. Bisa terpilih menjadi wasit yang memimpin pada partai final memberikan bukti. Selain itu, dia kerap menjadi wasit di Liga Mesir dan kompetisi antarklub yang digelar di Afrika.(ham)
Koman Coulibaly
Wasit Kontroversial di Final Pengadil Lapangan Final Wasit : Koman Coulibaly (Mali) Asisten : Evarist Menkouande (Kamerun) Achik Redouane (Maroko)
KONFEDERASI Sepak Bola Afrika atau CAF mem-
+
cmyk
buat keputusan mengejutkan terkait pengadil lapangan
final Piala Afrika 2010. Yakni terkait penunjukan Koman Coulibaly sebagai wasit. Padahal, wasit 39 tahun berkebangsaan Mali itu memiliki track record kontroversial. Coulibaly pernah meng hadiahk an penalti melebihi injury time bagi Kamerun saat lawan Mesir di laga pemungkas kualifikasi Piala Dunia 2006. Jika penalti itu menjadi gol, Kamerun bakal meraih kemenangan 2-1 dan lolos ke Piala Dunia. Hasilnya, penalti gagal dan Kamerun gagal lolos. Penalti kontroversial itu sekaligus diprotes ribuan fans Tunisia. Ya, Tunisia berkepentingan karena apabila Kamerun mengalahkan Mesir, Tunisia bakal tersisih. Ketika Coulibaly terpilih sebagai wasit Tunisia versus Zambia di fase grup D (13/1), fans Tunisia kembali mengajukan protes. Mereka meminta pergantian wasit sekaligus mendesak FIFA agar mencabut lisensi Coulibaly. Komplain mereka disampaikan via situs jejaring sosial Facebook. Tapi, protes itu tidak digubris. Selain laga Tunisia versus Zambia, Coulibaly menjadi pengadil satu laga lainnya di fase grup C antara Nigeria versus Mozambik (20/1). “Kami memilih Koman Coulibaly dengan pertimbangan matang. Dia sangat berpengalaman dengan Piala Afrika 2010 merupakan partisipasi kali ke empat dirinya di Piala Afrika,” tutur juru bicara CAF di situs resmi organisasi. Tidak hanya terpilih sebagai wasit Piala Afrika sejak 2004, Coulibaly masuk nominasi korps pengadil lapangan dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan 11 Juni sampai 11 Juli nanti. Di sisi lain, Ghana maupun Mesir tidak terlalu mempermasalahkan penunjukan Coulibaly. Penyerang Mesir Mohamed Zidan menilai siapapun wasitnya, juara Piala Afrika 2010 tetap ditentukan siapa tim yang tampil lebih baik di final.(dns)
+