Pontianak Post Kamis 30 Desember 2010 M / 24 Muharam 1432 H
Eceran Pontianak Rp.2.500
P er t a m a da n Ter ut a m a di Kal im an t an Barat
Garuda Kalah Agregat
Selebritas
Indonesia Menang, Malaysia Juara JAKARTA –Terima kasih timnas… terima kasih suporter. Indonesia memang gagal merebut gelar juara Piala AFF 2010 setelah hanya menang 2-1 dalam laga kedua final melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam (29/12). Tim Garuda kalah agregat 2-4 menyusul hasil negatif 0-3 dalam laga pertama final di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia (26/12). Namun, kegagalan itu tak membuat ratusan ribu suporter Merah Putih kehilangan sportivitas sebagai tuan rumah. Meski Firman Utina dkk menuai berbagai teror, termasuk sinar laser, saat melawat ke Malaysia, fans fanatik Merah Putih ternyata bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam leg kedua final di Senayan. ’’Terima kasih timnas,’’ begitu kata mereka setelah pertandingan tadi malam. Meski sempat deg-degan, cemas, hingga geregetan saat menyaksikan Firman Utina dkk gagal menyelesaikan peluang gol, ratusan ribu suporter yang kemarin memerahkan Senayan tetap mengelu-elukan timnas. Setidaknya, tim besutan Alfred Riedl tetap menjaga rekor sempurna di kandang. Gelora Bung Karno tidak ternodai kekalahan timnas sejak babak penyisihan grup A Piala AFF 2010. Dari tujuh laga di Senayan, timnas selalu berhasil mengukir kemenangan.
izin: Rossa
Izin ke Mantan Suami Niat penyanyi Rossa melepas status janda di tahun 2011 sudah direstui bekas suaminya, Yoyo “Padi”. “ Y a mau bilang apa, dia (Yoyo) ngelarang (nikah) juga nggak bisa, jadinya dia sih dukung-dukung aja,” ucap Ocha, sapaannya, ditemui di Jakarta, Selasa (28/12) malam. u
Ke Hal 7 Kolom 1
catatan - 1
Demam Menggigil di Gayo Setahun sudah saya menjabat CEO PLN, pekan lalu. Kurang dari setahun semua provinsi di Indonesia sudah saya kunjungi. Banyak yang sudah saya kisahkan dalam CEO Noted, tapi beberapa di antaranya belum. Misalnya, kunjungan ke Aceh, Kalteng, Kalsel, Kalbar, u
Ke Hal 7 Kolom 1
foto: HENDRA EKA/JAWA POS
Catatan: Dahlan Iskan ceo PLN
berebut bola: Pemain Indonesia, M Ridwan dan pemain Malaysia, Kunanalan Subramaniam, saat pertandingan
final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. 29 Desember 2010.
Ekonomi Kalbar Tertinggal TIDAK salah bila ada yang menyatakan bahwa Kalimantan Barat mengalami kemajuan. Apalagi data menunjukkan bahwa perekonomian Kalbar mengalami pertumbuhan relatif baik. Namun bila dibanding pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka Kalbar masih tertinggal. Ibarat Kalbar maju dengan berjalan dan Indonesia secara keseluruhan maju dengan berlari. Jadi, oleh: meski Kalbar terus mengalami Dian Patria kemajuan, namun justru semakin tertinggal. Pertumbuhan ekonomi Kalbar sampai triwulan III u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Malaysia Tak Percaya Juara Sukses tim Malaysia merebut Piala AFF 2010 kali pertama disambut meriah oleh para pendukungnya. Meski tak bisa langsung mendukung tim kebanggaannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mereka tetap antusias menyaksikan detik-detik kesuksesan itu dari negerinya tadi malam (29/12). Acara nonton bareng (nobar) memang menjadi agenda favorit di berbagai tempat di Malaysia. Mulai warung tenda, restoran, hingga
Refleksi akhir tahun
u
Laporan Ainur Rochman,
Dari Malaysia lokasi yang biasa menjadi tempat nongkrong anak muda. Sejumlah partai politik di negeri jiran itu juga tak ketinggalan menghelat nobar. Salah satu di antaranya adalah PAS (Parti Islam Semalaya) yang menggelar nobar di kawasan Labis, Segamat. Namun, kesan heroik yang tersirat di acara nobar itu rata-rata tak
begitu terasa seperti yang terjadi di Indonesia. Memang tak jarang pendukung Malaysia yang mengenakan kostum timnas mereka saat nobar. Tetapi, yang memilih mengenakan kostum bebas juga tak kalah banyak. u
Ke Halaman 7 Kolom 5
juara: Pemain dan offisial Malaysia tampak gembira sebagai juara AFF Suzuki Cup 2010. AFP PHOTO / Bay ISMOYO
Marah, Gubernur Tahan Tiga DIPA Deadline Panel Etik Sebulan Bupati Tak Hadir dan Pakaian Kurang Pantas
PONTIANAK—Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2011, Rabu (29/12) siang, diwarnai kemarahan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Penyebabnya adalah ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati Sambas, serta pakaian dua perwakilan lembaga yang dinilai kurang pantas. Tak ayal lagi, gubernur lantas menahan tiga DIPA. Perwakilan yang dinilai kurang pantas, yakni Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalbar. Pengambil DIPA menggunakan kemeja putih bergaris biru yang dimasukkan ke dalam celana
Seperti mau ke pasar saja. Pulang saja sana” Cornelis
panjang jeans. Di saku kemejanya tergantung kacamata hitam. Ketika melihat perwakilan tersebut, Cornelis langsung berkata, “Seperti mau ke pasar saja. Pulang saja sana,” Cornelis pun tidak jadi memberikan DIPA tersebut. Perwakilan tersebut pun langsung meninggalkan tempat pembagian DIPA. Satu lembaga lainnya yang menimbulkan kemarahan gubernur
adalah wakil dari Lembaga Penerbangan dan Anatariksa Nasional (LAPAN). Perwakilan tersebut menggunakan celana panjang kain dan kemeja putih tanpa disertai lambang instansi. Tak hanya pakaian, ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati Sambas juga menimbulkan kemarahan gubernur. Perwakilan yang hadir u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Akil Diperiksa Terkait Perkara Bupati Simalungun JAKARTA – Mahkamah Konstitusi (MK) terus berupaya mengusut pelanggaran kode etik dua hakimnya, Arsyad Sanusi dan Akil Mochtar. Ketua MK Mahfud M.D. memberikan deadline sebulan kepada Ketua Panel Etik Harjono untuk merampungkan semua proses pemeriksaan. ’’Saya tidak bisa mematok, tapi itu harus diselesaikan
dalam waktu yang wajar. Wajar itu satu bulan untuk panel etik,’’ kata Mahfud setelah menghadiri acara mengenang setahun wafatnya Abdurrahman Wahid di gedung MK kemarin (29/12). Sebagaimana diwartakan, MK membentuk panel etik untuk mengusut pelanggaran kode etik dan perilaku hakim yang diduga dilakukan Arsyad dan Akil. Panel etik diketuai hakim konstitusi Harjono dengan Achmad Sodiki sebagai sekretaris dan Achmad Fadlil Sumadi sebagai anggota. Arsyad diduga melanggar etika hakim lantaran u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Ke Hal 7 Kolom 1
Ketika Banyuwangi Punya Bandara dan Penerbangan Komersial 11:47
15:12
17:51
19:06 04:20
Sumber : Kanwil Depag Kalbar
Makan Korban Dua Bupati, Terealisasi di Tukang Jahit Banyuwangi mencatat sejarah baru. Mulai kemarin (29/12), Bandar Udara Blimbingsari bisa melayani penerbangan komersial Surabaya–Banyuwangi dan Banyuwangi–Denpasar. Jarak Surabaya–Banyuwangi pun kini bisa ditempuh hanya dalam 45 menit. ICHSAN RASYID, Banyuwangi Launching penerbangan perdana Surabaya–Banyuwangi dan Banyuwangi– Denpasar itu dilakukan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Upacara peresmiannya sempat molor dua jam karena terganggu cuaca buruk dan abu vulkanis Gunung Bromo yang menyembur. Akibatnya, upacara di kompleks
Online: http://www.pontianakpost.com/
GALIH COKRO/RADAR BANYUWANGI/JPNN
Bandara Blimbingsari yang semula dijadwalkan pukul 12.00 tersebut diundur hingga sekitar pukul 14.00. Hadir dalam acara itu, antara lain, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan Direktur Sky Aviation Krisman Tarigan. Pesawat Sky Aviation yang ditumpangi rombongan Soekarwo dari Surabaya juga sempat melintasi jalur yang lebih jauh, yakni melalui Madura lebih dulu sebelum ke Banyuwangi. Sebab, pesawat sembilan seat tersebut harus menghindari abu vulkanis letusan Gunung Bromo yang tertiup angin. Karena itu, penerbangan Surabaya–Banyuwangi sejauh 297 km yang seharusnya bisa ditempuh dalam 30–45 menit molor hingga 55 menit. Pesawat kecil itu akhirnya landing dengan mulus pukul 13.56.
PERESMIAN: Wamenhub Bambang Susantono dan Gubernur Soekarwo turun dari pesawat Grand Caravan di Bandara Blimbingsari, Rogojampi, kemarin.
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang & KKU Rp 4.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Jawa Pos Group Media