Pontianak Post

Page 9

Pontianak Post

9

Rabu 29 Juli 2009

17 Juli - 26 jULI 2009

menjadi saksi kehebohan dbl PONTIANAK - Meski final Honda DBL Pontianak Post 2009 telah berakhir Minggu (26/7) lalu, namun gaung kehebohannya sampai saat ini masih terus terasa. Sejumlah tanggapan positif terus mengalir, memuji kesuksesan perhelatan kompetisi bola basket pelajar terakbar di Indonesia tersebut. Luapan keluasan terungkap saat sejumlah pelajar diwawancarai Pontianak Post, sesaat setelah final Honda DBL Pontianak Post 2009 berakhir. Dely dari SMA Muhammadiyah 1 Pontianak mengungkapkan dirinya merasa bangga bisa menyaksikan pertandingan final basket antar pelajar secara langsung di GOR Pangsuma. Baginya, kesempatan seperti itu merupakan sesuatu yang langka. Selama ini, katanya, laga pertandingan DBL hanya bisa dinikmati lewat tulisan di

Harian Pontianak Post. Meski foto serta ulasan pertandingannya lengkap, namun hal itu tidak bisa menggantikan kebahagiaan saat menonton pertandingan secara langsung. Tanggapan lain datang dari Oka Nurlaila, siswi SMKN 3 Pontianak. Menurutnya, seluruh supporter dari para peserta Honda DBL Pontianak Post tampil dengan heboh. Masing-masing supporter memiliki gaya yang khas. Ada yang memperdengarkan suara tetabuhan genderang, ada yang menerjunkan kelompok marching band, ada yang tampil kompak dalam menyuarakan yel-yel dan lain sebagainya. Lain halnya dengan Yudo Iriyanto. Mahasiwa Fisip Untan

ini mengaku terhibur dengan aksi para tim-tim basket yang tampil di babak final. Selain menyuguhkan pertandingan seru, Honda DBL Pontianak Post 2009 juga menampilkan acara supporting event dan game-game seru bagi para penonton. Kusnadi, guru pendamping SMAN 5 Pontianak juga memuji pelaksanaan DBL yang begitu professional. Dari awal pelaksanaan hingga usai pelaksanaan DBL berjalan aman, tertib dan terkendali. Gaungnya juga dirasakan dimana-mana. "Even yang spektakuler dan menarik. Tahun depan kami akan datang di even ini lagi untuk menjadi jawara," katanya. Sementara Dodi Setiawan,

salah seorang wasit yang memimpin pertandingan DBL mengatakan, pada dasarnya turnamen ini gaungnya begitu akbar. Dilihat dari sudah PONTIANAK - Tiga sekolah, 7 diganjar penghargaan Suppandang pelaksanaan juga semakin bagus. "Meskipun ada masing-masing SMAN 1 Ponti- porter Award karena dukungan beberapa pertandingan yang anak, SMA St Petrus dan SMAN suporternya yang banyak. Tak molor," kata dia. Namun demikian, kejuaraan kali ini memberikan multiplier effect yang luar biasa kepada para pebasket Kalbar. "Para pebasket lebih rajin latihan," kata dia. Dia juga mengatakan, kemasan, isi dan konsep Honda DBL Pontianak Post tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Tahun ini, kata dia, Honda DBL Pontianak Post 2009 digarap dengan sangat professional. "Saya berharap bearing/PONTIANAK POST bukan hanya DBL yang bisa seperti itu, tapi kejuaraan SUPORTER : Suporter SMAN 1 yang meraih Supporter Award karena lokal juga bisa meniru," tan- kekompakan mereka mendukung tim basket dan yel-nya. Tutupi koran dasnya. (go/bdi) pun beramai-ramai.

Mereka, Suporter Setia hanya heboh dalam penampilan suporternya, mereka juga dikategorikan suporter yang tertib. Dalam penampilannya, tim SMAN 1 selalu turun dengan kekuatan penuh. Tak hanya dari segi tim basket, tetapi juga dari sisi supporter. Ratusan supporter SMAN 1 Pontianak terlihat kompak memberi dukungan kepada tim basket sekolahnya. Kelvin, salah seorang supporter SMAN 1 yang pada final kemarin tampil menerima penghargaan Supporter Award mengatakan, penghargaan ini milik seluruh supporter SMAN 1dan merupakan penghargaan yang tidak ternilai harganya. Dan kunci suksesnya adalah kekompakan. (go)

linda & raymon; Mvp honda dbl pontianak post 2009

Pertama Kali Nonton, Kaget Anak Main Luar Biasa Selain champion dan first team, ada gelar yang paling membanggakan bagi semua peserta Honda DBL Pontianak Post 2009. Dari ratusan peserta, hanya dua yang terpilih. Melalui seleksi ketat, akhirnya terpilih satu cowok dan cewek sebagai most valuable player (MPV). Adalah Raymon Cuwondo dari SMA Santo Paulus untuk cowok dan Linda Wijaya SMA Santu Petrus untuk cewek. Hendy, Budianto PONTIANAK

Dari ratusan peserta Honda DBL Pontianak Post 2009 dapat dikatakan Linda Wijaya merupakan bintang paling benderang dari bintang lainnya. Bagaimana tidak, pada hari puncak kompetisi spektakuler ini dia mendapat tiga gelar sekaligus. Champion, first team dan yang terakhir MPV. Suatu prestasi yang luar biasa. Malam itu, dihadapan ribuan penonton, Linda terus mengeluarkan air mata haru. Di bangku penonton, orang tua, kakak dan adik juga terharu. Mereka bangga, sinar Linda bagaikan kejora saat itu. Usai penganugerahan, orang tua Linda sekeluarga bergegas ke belakang GOR menemui anak kebanggaan tersebut. Mereka mengucapkan selamat kepadanya. “Seumur hidup baru

malam ini saya nonton Linda main basket, ternyata luar biasa. Setahu saya dia hanya tahu main tenis meja. Saya bangga dengannya,” ujar bapak Linda, Nguandi Wijaya. “Anak ini bandel, tadi di rumah dia masih sakit. Saya larang main di final, tapi dia bersikeras untuk turun. Linda juga minta kami nonton dukung timnya,” timpalnya. Point guard SMA Santu Petrus ini bahkan tidak percaya dengan gelar yang diraihnya itu. Walau optimis dapat meraih champion dan masuk first team, tapi Linda tidak menyangka dia kembali mendapat anugerah most valuable player (MPV). Jika melihat sejarah bermain basket, prestasi yang diraihnya terhitung sangat cepat. Hanya dalam satu tahun, dara bertinggi badan 158

shando safela/PONTIANAK POST

MVP : Linda dan Raymond, tak menyangka permainan bagus

mereka dihadiahi sebuah gelar sebagai Most Valuable Player.

centimeter ini menjadi pemain profesional. Sebelumnya, Linda tidak kenal dengan basket. Dia hanya tahu tenis meja dan voli.

"Waktu pertama dikenalkan basket juga saat main voli. Pak Abun yang nyuruh drible, eh ketagihan," ucapnya.

Rasa haru, bahagia dan bangga juga terlihat dari wajah Raymon Cuwondo pelajar kelas II SMA Santo Paulus Pontianak. Bagaimana tidak, meskipun timnya hanya masuk semifinal dalam Honda DBL Pontianak Post 2009. Namun, dua predikat berharga diraihnya dalam satu malam. "Sangat bangga dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Benar-benar hari yang membahagiakan," kata putra dari pasangan Fransiskus dan Marini tersebut. Meskipun postur tubuh pemain ini tidak terlalu tinggi. Tapi, efektifitas, daya juang, skill dan kemampuannya untuk menyemangati tim yang dibelanya SMA Santo Paulus sangat luar biasa. Maka tak heran, jika juri menjatuhkan

pilihan kepada pemain berkulit putih tersebut sebagai pemain terbaik. Beberapa kejuaraan yang diikutinya selalu membawanya jadi pusat perhatian. Bahkan, karena bola basket itupula dia mendapat beasiswa dari Jambore untuk bersekolah di SMA Santo Paulus. Di sekolah ini, kemampuan bolabasket Raymon semakin terasah. Keberhasilan yang diraihnya sekarang tak sebatas hanya karena kerja keras. Dukungan orang tua, sekolah dan doa yang dipanjatkannya selama ini menjadikan dia seperti sekarang ini. (*)

"Reward" untuk yang terbaik baha

First team (PutrA)

Eki Rakity SMA Santu Petrus Ptk 28 Desember 1992

Raymon Cuwondo SMA St. Paulus Ptk 14 September 1992

Apriyanto SMK Immanuel 2 22 April 1993

C

Center

G

Target lelaki jangkung ini awalnya kembali membawa timnya sebagai champion. Dalam perjalanannya, Eki semakin yakin dirinya terpilih sebagai first team. Tapi dirinya khawatir, mengejar first team akan berdampak pada kekompakan tim. Akhirnya, ia berprinsip maksimal main untuk tim.

Impian utamanya membawa tim yang dilatihnya meraih gelar tertinggi yakni champion. Ambisi itu kandas setelah timnya dikalahkan SMA Petrus. Tapi, dia terpilih sebagai pelatih terbaik untuk cowok. Gelar itu jelas membuatnya bangga dan yakin dapat membawa SMA 1 Pontianak menjadi champion tahun depan.

Raymon menganggap malam final Honda DBL Pontianak Post 2009 merupakan hari bersejarah baginya. Walau timnya gagal di semi final, Raymon merasa gelar itu menjadi obat baginya. Selain first team, siswa SMA St Paulus ini juga dinobatkan sebagai most valuable player (MPV).

Sama sekali tidak terbesit di pikiran putra Agus Tri Widodo ini untuk jadi first team. Ari pesimis lantaran saingan posisi guard sangat ketat. Menurutnya, banyak pemain tim lain bahkan satu timnya yang hebat di posisi ini. Ia pun menyayangkan tidak semua teman satu timnya bisa pergi ke Surabaya

Guard

F

Forward

Ucapan selamat serta merta datang dari teman dan keluarga begitu terpilih first team. Menurutnya, prestasi tersebut merupakan hasil kerjasama, pemain satu tim, pelatih dan suporter. Tanpa mereka, ia tidak dapat meraih gelar ini.

Azi mengaku, mendapatkan gelar first team bukan perkara mudah. Ini dianggapnya sebagai anugerah dari Allah SWT. Terpilih sebagai lima terbaik peserta cowok, dapat mengobati kegagalan timnya meraih champion.

Aridoni SMAN 1 Pontianak 27 Mei 1984

Ariandika Dwi Gustia SMA Santu Petrus Ptk 9 Maret 1992

Bagus Azi Lesmana SMAN 1 Pontianak 13 Juni 1992

First team (PutrI)

C

Coach

G

Guard

F

Forward

Official Partners:

Hendry Bonardi SMA Santu Petrus Ptk 3 Desember 1976

Novi Liuther SMK Immanuel 1 Ptk 7 November 1993

Dewi SMA Santu Petrus Ptk 25 Maret 1993

C

Coach

G

Menjadi pelatih terbaik dan berangkat ke Surabaya, Abun sapaannya, akan memanfaatkannya untuk kembali menimba ilmu. Kesempatan itu dijadikannya modal menghadapi Honda DBL Pontianak Post 2010. Dia kembali bertekad, tahun depan, dirinya dapat mengawinkan gelar champion.

Pasti senang menjadi salah satu yang terbaik. Tapi, Novi mengaku sedih hanya dirinya yang terpilih dari timnya. Ia memikirkan bingung nanti saat berangkat ke Surabaya, apa saja barang yang harus dibawanya.

Bagi Maria, gelar ini bukan miliknya dirinya sendiri. Ia mempersembahkannya juga untuk teman satu tim dan sekolahnya. Apalagi saat final mereka kalah, tapi ia bahagia bisa masuk first team.

Linda memang yakin dengan kemampuannya bermain basket membawanya masuk dalam lima besar. Optimis itu bertambah ketika banyak dukungan dari orang sekitar. Salah satu teman satu tim yang juga terpilih, Inge bahkan pernah bermimpi masuk first team bersama Linda.

Guard

F

Forward

Kaget. Itu yang keluar dari mulutnya. Walau menargetkan diri masuk first team, Dewi tak menyangka dirinya terpilih. Justru ia sempat pesimis, karena dia menilai penampilannya pada beberapa pertandingan terakhir belum terlalu maksimal.

Gadis bertinggi badan 163 centimeter ini mengaku tak dapat mengungkapkan kebahagiaannya terpilih menjadi salah satu first team. Yang ada di benaknya, hanya bermain terbaik untuk kemenangan tim.

Maria Priska Aprilia SMA Gembala Baik Ptk 9 April 1993

F

Linda Wijaya SMA Santu Petrus Ptk 25 Agustus 1993

G

Inge Essyta SMA Santu Petrus Ptk 4 Januari 1993

C

Forward

Guard

Center

Supported by:

Official RADIO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pontianak Post by Pontianak Post - Issuu