Pontianak Post

Page 19

Pontianak Post

SINGKAWANG

Rabu 27 Juli 2011

19

Sosialisasi Konsuil Dinilai Tak Tepat

sepakbola

Diikuti 64 Klub Memeriahkan HUT RI, Persiker Cup diperebutkan. Pertandingan sepakbola ini diikuti sedikitnya 64 klub yang ada di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Pontianak dan Kota Singkawang. Hadir dalam kesempatan ini, Muspika Kecamatan Sui Raya Kepulauan. Kepala Desa Sui Keran, Suratman mengatakan, pertandingan yang digelar ini dalam rangka memperingati HUT RI dan tentu memperat silaturahmi antarpemuda. ‘’Kita berharap dengan pertandingan ini, semua pihak menjunjung sportivitas dalam berolahraga,’’ kata Suratman. Sabtu lalu, Desa Karimunting vs Bukit Batu Singkawang. Hasilnya, Desa Karimunting dengan klub Putra Tubison menduduki posisi ketiga dan posisi keempat Perseba (Bukit Batu) dengan skor 6-1. Ahad kemarin, memperebutkan posisi teratas antara Nagoya (Sui Raya) melawan Bimas (Semelagi Kecil Singkawang). Babak pertama dan kedua berakhir 0-0 dan akhirnya dilakukan adu pinalti. Bimas dari Semelagi Kecil akhirnya juara dengan skor 3-4. Posisi kedua ditempati Nagoya. Juara pertama memperoleh uang tunai Rp4 juta, plus piala dan piagam penghargaan dan juara kedua memperoleh uang tunai Rp3 juta plus piala dan piagam penghargaan. Selanjutnya, juara ketiga memperoleh uang tunai Rp2 juta dan Rp1 juta untuk posisi keempat. Seluruh kepala desa dari Kecamatan Sui Raya, Sui Raya Kepulauan dan Capkala hadir untuk menonton secara langsung pertandingan yang penuh dengan keakraban ini. (zrf)

Polres Singkawang Satlantas Polsek Skw Barat BPK Bhakti Suci RS Abdul Azis St. Vincetius Harapan Bersama BPKS Tua Pekong

: : : : : : : :

631150 631024 631286 631514 631798 631008 631791 637473

FAHROZI/PONTIANAKPOST

BAYAR PAJAK: Walikota Singkawang, Hasan Karman saat membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) pada pekan Panutan PBB, yang dilaksanakan di Mess Daerah kemarin.

PNS Panutan Pembayar Pajak SINGKAWANG- Walikota Singkawang, Hasan Karman meminta kepada seluruh jajarannya menjadi panutan dalam pembayaran pajak. Karena dari sinilah, salah satu sumber penyelenggaraan pembangunan daerah. “Saya mengajak seluruh jajaran, kemudian legislatif, PNS, Polri, pengusaha, tokoh masyarakat menjadi panutan dalam pembayaran pajak. Karena hal itu akan memberikan makna dalam rangka mewujudkan pembangunan,” kata Hasan Karman, saat membuka Pekan Panutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Selasa (26/7), di Halaman Mess Daerah. Menurutnya, Pajak dari sektor ini. Sangat mempunyai nilai strategis. Karena subyeknya adalah sebagian besar masyarakat. Hal ini bisa menjadi cerminan bentuk kegotongroyongan

dalam pembiayaan pembangunan kota ini. “Karena subyeknya adalah sebagian besar lapisan masyarakat. Tentunya menjadi strategis bagi partisipasi dalam pembiayaan pembangunan daerah,” katanya. Dikatakan Walikota, pada 2010, kontribusi PAD terhadap APBD Kota Singkawang masih kecil, yakni sebesar 5,76 persen. Artinya sebesar 94,24 persen masih tergantung dari dana perimbangan baik pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Salah satu yang cukup potensial adalah bagi hasil PBB sektor perkotaan dan migas. “Jadi wajar, kalau kita terus meningkat kan sumber penerimaan yang menjadi andalan daerah, yang bermuara pada upaya maksimal pendanaan daerah,” katanya.

Ketua Panitia Penyelenggara, yang juga Plt Sekretaris Daerah Libertus, mengatakan kegiatan pekan panutan ini adalah untuk memberikan motivasi seluruh masyarakat sadar pajak. “Dengan pekan panutan PBB kita wujudkan masyarakat sadar akan pajak,” katanya. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak bagi hasil di mana sebagian besar hasilnya diserahkan kepada daerah, yang merupakan satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. PBB termasuk ke dalam PAD, tetapi merupakan pajak pusat yang hasilnya disebarkan ke Kabupaten / Kota dengan porsi 90 persen untuk Pemerintah Daerah dan 10 persen untuk pemerintah pusat. (fah)

SINGKAWANG-Komite Nasional Keselamatan Untuk Intalasi Listrik (konsuil) Area Singkawang, Selasa (26/7) menggelar sosialiasi kepada sejumlah pegawai negeri dan LSM di Restoran Kampoeng Batu, Jalan Ahmad Yani Singkawang. Dua asosiasi kelistrikan di Kota Singkawang, Akli dan Aklindo memandang, sosialiasi tersebut tidak tepat sasarannya. Bahkan, Akli menyebut hanya persentasi belaka bukan sosialisasi. ‘’Audiensnya itu haruslah calon pelanggan. Bukan pegawai negeri sipil. Kan, yang akan dilayani nanti itu tentu calon pelanggan,’’ kata Pengurus Akli Singkawang, Uray Sutamsi kepada Pontianak Post, disela-sela sosialisasi, kemarin. Tamsi, panggilan akrabnya mengatakan, dia juga sudah berkoordinasi dengan AKLI Kalbar di Pontianak. Konsuil tersebut, kata dia, bukan mengurusi calon pelanggan perorangan, namun lebih pada perumahaan belaka. ‘’Nanti, kita akan mengikuti arahan dari Akli Kalbar. Sebab, kita dapat informasi seperti ini. Ini yang akan kita jalankan,’’ kata Tamsi. Begitu juga dengan Ketua Aklindo Singkawang, Budi. Menurut Budi, sosialisasi itu haruslah kepada calon pelanggan yang akan dipunggut biayanya oleh mereka sebagai mitra PLN. ‘’Rasanya kurang tepatlah bila hanya PNS belaka,’’ kata Budi yang berada ditempat yang sama. Budi juga sempat bertanya-tanya ketika organisasinya tak dilibatkan dalam sosialisasi Konsuil oleh pemerintah kota. ‘’Kita sempat bertanya mengapa kita tak diundang. Kita organisasi resmi dan sudah punya nota kesepakatan dan kesepahaman dengan Konsuil. Kan, aneh rasanya MoU kita ada. Kok, disini kitatak diundang. Setelah kita paparkan akhirnya kita diundang,’’ kata dia menjelaskan. (zrf)

Instalasi Listrik Tak Baik Undang Bencana SINGKAWANG- Pemasangan instalasi listrik tidak benar bisa menimbulkan bencana. Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Singkawang, Yohanes A Urip, saat sosialisasi keselamatan untuk instalasi listrik, Selasa (26/7). Menurutnya, listrik sekarang ini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Sehingga bagaimana pun juga jangan sampai itu menjadi

sesuatu yang bisa menimbulkan bencana bagi konsumen. Salah satunya adalah memperhatikan masalah instalasi. Dibentuknya Badan Pelaksana Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (BP Konsuil) singkawang. Dikatakan Yohanes, pemasangan listrik ke rumah-rumah ataupun konsumen lain lebih aman. Karena semua melaksanakan sesuai standar pekerjaan.

“Bahan instalasi listrik harus sesuai SNI, sehingga konsumen bisa mendapatkan kepastian bahwa instalasi akan aman,” katanya. Hal ini, lanjutnya, juga sesuai dengan Undang-undang Nomor 30 tahun 2009 tentang kelistrikan. Sementara Manajer PLN Cabang Singkawang, Achmad Ismail mengatakan adanya BP Konsuil adalah komitmen kuat dari PLN untuk melindungi konsumen. Karena menjadi pelanggan. Warga hanya

membayar pembiayaan pemasangan. Setelah itu PLN wajib menyambung kan dengan jaringan yang ada. “Namun listrik ke konsumen belum bisa dinyalakan, kalau belum ada surat bukti laik operasi (instalasi nya). Karena itu nantinya, jika sudah ada bukti dalam perjalanan terjadi musibah yang dikarenakan listrik, itu menjadi tanggung jawab PLN,” katanya. (fah)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.