25062013

Page 18

18 HAJI

285 CJH Ikut Manasik SEBANYAK 285 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Kubu Raya mengikuti bimbingan manasik haji. Manasik haji perdana untuk tahun ini dilaksanakan di dua masjid, yakni Masjid Al-Fatwa dan Masjid Mujahid di Jalan Adi Sucipto Sungai Raya. Ketua pelaksana manasik haji tingkat kecamatan, Syaifudin, mengatakan bimbingan manasik haji pada dasarnya adalah untuk memberikan pengarahan kepada calon jamaah, terkait persiapan keberangkatan hingga kesehatan, dan memberikan bimbingan terhadap tata cara ibadah. “Bimbingan manasik ini sudah kita lakukan sejak 23 Mei lalu, dan akan berakhir pada 6 Juli mendatang. Jadwal materi sudah disusun dengan pemateri yang sudah profosional,” katanya, Minggu (24/6) di Sungai Raya. Dia menjelaskan untuk memaksimalkan pelaksanaan manasik di tingkat kecamatan, sementara mengingat jumlah jamaah di masing-masing kecamatan tidak merata, maka manasik dibagi dalam dua rayon. Dua rayon tersebut yakni rayon A dan rayon B. Rayon A terdiri dari Jamaah Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Rasau Jaya, dan Kecamatan Batu Ampar. Adapun Rayon B terdiri dari jamaah KecamatanSungaiKakap,KecamatanAmbawang, Kecamatan Teluk Pakedai, dan Kecamatan Kuala Mandor B. Sementara itu kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Kubu Raya, Nursyahid, mengingatkan agar calon jamaah haji ini, dapat mengikuti secara rutin kegiatan manasik tersebut. Karena,diingatkandia,bimbinganmanasik dilakukan untuk memberikan bekal kepada calon jamaah saat melaksanakan ibadah haji di Saudi Arabia nanti. Untuk itu, dia berharap kepada seluruh jamaah agar dapat terus mengikuti bimbingan manasik, yang akan dilaksanakan hingga Juli mendatang. Karena, dikatakan dia, pada dasarnya bimbingan tersebut dilakukan, dengan tujuan agar para jamaah mampu menyerap materi tentang tata cara haji, dengan baik dan benar. “Dengan mengikuti manasik dengan baik, maka kita berharap jamaah mampu melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan menjadi haji yang mambrur,” ucapnya. Selain itu, dia meminta kepada calon jamaah haji untuk dapat menjaga kesehatan hingga menjelang keberangkatan. “Jumlah calon jamaah haji kita tahun ini kuota hanya 285 orang. Semoga semuanya bisa berangkat, meski seperti yang diketahui bahwa ada pemangkasan kuota haji sebanyak 20 persen,” harapnya. (adg)

KUBU RAYA

Pontianak Post

Selasa 25 Juni 2013

PPD Tarik Dukungan

MUJADI/PONTIANAK POST

MAKO BRIMOB: Brimob Polda Kalbar bakal memiliki gedung atau markas megah. Saat ini gedung yang bersebelahan dengan gedung lama di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, masih dalam tahap penyelesaian.

Dua Parpol Dukung Muda-Harjo SUNGAI RAYA – Bakal pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kubu Raya, Muda MahendrawanSuharjo, yang maju menggunakan jalur perseorangan, ternyata terus mendapat dukungan dari sejumlah partaipolitik(parpol).Jikasebelumnya Partai Nasdem dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memastikan dukungan mereka, kali ini dukungan datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), yang memiliki dua kursi di DPRD Kabupaten Kubu Raya. Kedua parpol yang juga memiliki wakildiParlemenSenayantersebut,memastikan dukungan mereka kepada Muda-Harjo sebagai kandidat terkuat

pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)KubuRaya,19September mendatang.KetuaDPCPKSKubuRaya, Amri, menuturkan latar belakang mereka mendukung Muda-Harjo lantaran pasangan tersebut memiliki visi dan misi yang sama, untuk memajukan Kabupaten Kubu Raya. “Untuk membuktikan bahwa dukungan, kami telah mengeluarkansuratrekomendasiuntuk mendukung pasangan Muda-Suharjo, sebelum pasangan itu melakukan pendaftaran waktu lalu,” katanya, Senin (24/6) di Sungai Raya. Diakuinya, memang ada beberapa pasangancalonyangjugatelahmendaftar dan membangun komunikasi denganmereka.Akantetapi,disebutkandia,

berdasarkan hasil survei dan penilaian Dewan Pimpinan Wiliayah (DPW) PKS Kalimantan Barat, maka mereka memiliki kewenangan lebih memilih untuk mendukung Muda-Suharjo. “Kalau sudah memberikan dukungan, maka menjadi kewajiban seluruh kader maupunsimpatisanuntukmendukung sepenuhnya pemenangan pasangan Muda-Suharjo,” ungkapnya. Sementara dari Partai Hanura juga dikabarkan mendukung pasangan dari jalur perseorangan tersebut. Dari informasi yang dihimpun, kepastian tersebut tinggal menunggu hasil rapat denganseluruhpengurusanakcabang (PAC) sembilan kecamatan, dalam beberapa waktu ke depan. (adg)

SUNGAI RAYA – Dukungan partai politik (parpol) terhadap bakal pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kubu Raya, Rusman Ali-Hermanus, kian menyusut. Ini terjadi setelah Partai Persatuan Daerah (PPD) memastikan menarik dukungan mereka. Seperti yang selama ini diketahui, awalnya PPD berencana mendukung Rusman Ali-Hermanus sebagai Bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kubu Raya, September mendatang. Namun, hingga memasuki masapendaftaran,tidakadasurat rekomendasi yang dikeluarkan partai besutan Oesman Sapta Odang tersebut. Bahkan saat deklarasibeberapawaktulalu,spanduk PPD bersama PBR, PAN, dan PDIP terlihat di beberapa sudut. Namun, saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya, yang tercatat memberikan dukungan hanya PDIP, PAN, dan PBR. Ketua DPC PPD Kubu Raya, Suronto, tak menampik jika awalnya mereka berencana mendukung Rusman Ali-Hermanus. Akan tetapi, dia menambahkan, karenapersyaratantidaklengkap, maka dukungan tersebut pun dibatalkan.“Adapersyaratanyang tidak lengkap dan pengurus inti ada yang tidak menyetujui. Kalau secara pribadi, saya sebagai Tim Rusman Ali mendukung pasangan ini,” katanya, Senin (24/6) di

Sungai Raya. Sementara itu bendahara DPC PPD Kubu Raya, Henni Maryati, mengakui jika selama ini pengurus inti partai tidak pernah tahu menahu mengenai siapa yang bakal diusung oleh PPD. Karena, menurutnya, tidak ada mekanisme yang mesti dilakukan layaknya sebuah partai. Seharusnya, lanjut dia, untuk menolak atau menerima bakal calon yang diusung atau didukung PPD, hendaknya melalui aturan partai. Karena, dikatakan dia, setiap partai memiliki mekanismenya tersendiri, terkait siapa yang akan diusung atau siapa yang akan didukung. “Mekanisme itu tentunya melalui rapat bersama pengurus inti lainnya. Akan tetapi mekanisme itu tidak jalan, sehingga kami tidak tahu menahu siapa yang diusung atau didukung?” ungkapnya. BerbedadenganPartaiPersatuan Pembangunan (PPP) yang justrumenyatakantidakmenjagokan salahsatukandidatpadaPemilukadaKubuRaya.Meskimemilikilima kursi di DPRD Kabupaten Kubu Raya,partaipesertaPemilu2014ini tidakmengusungdanmendukung salah satu bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kubu Raya. Ketua DPC PPP Kabupaten Kubu Raya, Jakaria Idris, mengatakan pertimbangannya untuk tidak mengusung dan mendukung tersebut, lantaran tidak ada kejelasan dalam melanjutkan pembicaraan yang dilakukan oleh bakal pasangan calon. (adg)

Panwaslu Minta Tertibkan Atribut Liar SUNGAI RAYA – Meski Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Kubu Raya belum memasuki waktu kampanye, namun ternyata sudah banyak atribut Bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati yang terpampang di sejumlah kawasan di Sungai Raya. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)

Kabupaten Kubu Raya pun meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya segera menertibkannya. Ketua Panwaslu Kabupaten Kubu Raya, Mujiyo, mengatakan terkait dengan banyaknya atribut para bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kubu Raya,

yang terpasang di sejumlah kawasan tertentu, belum dapat dikatakan dengan kampanye terselubung (black campaign). Menurut dia, kampanye terselubung baru dapat dikatakan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya, telah menetapkan Bakal Pasangan Calon

Bupati dan Calon Wakil Bupati Kubu Raya sebagai peserta Pemilukada pada 19 September mendatang.“Jikasudahditetapkan dan belum memasuki masa kampanye, lalu peserta melakukan tindakan-tindakan yang mengajak untuk memilih, itu baru dapat dikatakan kampanye terselubung,” katanya, kemarin, di Sungai Raya. Terkait dengan banyaknya atribut bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kubu Raya yang terpajang di sejumlah titik, dia menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi wewenang pihaknya, lantaran kandidat belum ditetapkan sebagai peserta Pemilukada Kubu Raya. Seharunya, lanjut dia, jika memang atribut-atribut Bakal Pasangan Calon tersebut menggangu ketertiban umum dan dianggap meresahkan masyarakat, maka yang berkewajiban untuk menertibkannya adalah Pemkab, dalam hal ini Satuan Polisi Pamongpraja (Sat Pol PP). “Kalau sekarang atribut tersebut belum dapat dibilang kampanye dan wewenang untuk menertibkannya Pemkab,” ujarnya. Dia menjelaskan, yang harus dipahami oleh setiap Bakal Pasangan Calon, bahwa ada

tiga pelanggaran yang dapat ditindak Panwaslu, yakni kodek etik, administrasi, dan pidana. Dan pelanggaran ini, ditegaskan dia, tidak hanya diberlakukan untuk peserta Pemilu, akan tetapi untuk semua masyarakat, termasuk penyelenggara KPU dan Panwaslu. Diakuinya sejak Panwaslu Kabupaten Kubu Raya terbentuk, meski terlambat setelah tahapan Pemilukada sudah berjalan, pihaknya belum menemukan adanya indikasi pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh Bakal Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati. Akan tetapi, dia menambahkan, sebelumnya ada laporan dari masyarakat, terkait pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu bakal pasangan calon, yakni pemalsuan KTP dan tandatangan. Di mana, diungkapkan dia, kasus tersebut kini langsung ditangani Banwaslu Provinsi Kalimantan Barat. “Karena waktu itu kita belum terbentuk, sehingga pelanggaran yang terjadi langsung ditangani Banwaslu. Dan (Panwaslu Kabupaten Kubu Raya) mulai dilantik 14 Juni lalu. Kami berkomitmen akan bekerja keras melakukan pengawasan Pemilukada ini,” janjinya. (adg)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.