Pontianak Post

Page 26

SINGKAWANG

26

Pontianak Post

Penghargaan untuk Tokoh Pendidikan

militer

Tambah Pos Pengaman KOMANDAN Distrik Militer 1202 Singkawang, Letnan Kolonel Arm Teddy Surachmat mengakui, ada penambahan pos pengamanan disepanjang perbatasan Malaysia-Kalimantan Barat, termasuk di Kabupaten Bengkayang dan Sambas. Pos pengamanan itu, kata Teddy dimaksudkan untuk menjaga keamanan wilayah NKRI dari ancaman dari luar. Teddy mengungkapkan, ada pos pengamanan antara satu dengan yang lain mencapai seratus kilometer. Padahal, itu akan sulit untuk menjaga keamanan dan koordinasi antarpos yang ada. “Justru daripada itu, akan ada lagi penambahan di pos pengamanan,” kata Teddy yang baru enam bulan melaksanakan tugas di Dandim 1202 Singkawang ini, ketika melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Jagoi Babang, belum lama ini. Selain itu, ada juga pos pengaman yang di bisa terjangkau dengan menggunakan motor (jalur air.) “Ada pos pengaman yang ada harus menggunakan jalur air. Kalau jalur darat tidak bisa,” katanya. Ditanya soal ada penambahan gaji bagi mereka yang bertugas di daerah perbatasan, termasuk anggota TNI AD, Teddy sangat bersyukur sekali. “Ada rencana dari pemerintah pusat untuk menambah pendapatan bagi yang bertugas di perbatasan termasuk TNI AD, tentu kita sangat bersyukur sekali. Pendapatan itu tentu memberikan motivasi lagi kepada mereka yang bertugas,” kata Teddy. Pos pengamanan yang berada di daerah perbatasan akan dibangun sebanyak 24 pos pengamanan. Guna mempercepat proses pendirian bangunan yang sudah masuk tahun 2010 ini, TNI telah meminta bantuan pemerintah daerah terutama menyediakan lahan. Pos pengamanan perbatasan tambahan di Sajingan, Kabupaten Sambas, akan dibuat lebih besar agar bisa digunakan sebagai pos gabungan TNI dan Tentara Diraja Malaysia (TDRM). (zrf)

Teddy Surachmat

Senin 23 November 2009

ODY/PONTIANAKPOST

MUSIM TANAM: Meski curah hujan masih tinggi, tetapi saatnya musim tanam tak bisa ditunda. Seorang ibu sedang menanami sawahnya di Singkawang Utara.

Jadikan Sekolah Tempat yang Aman Stop Kekerasan terhadap Anak SINGKAWANG-Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar secara formal. Dimnana seseorang yang mengajar di sekolah tersebut, telah memiliki kompetensi mengajar. Anak menerima segala informasi pengetahuan dari guru, dan juga adopsi prilaku, sehingga apapun yang diberikan biasanya merupakan sesuatu selalu benar adanya. Hal ini disampaikan Japari, Sekretaris KPAID Provinsi Kalimantan Barat dalam sebuah kegiatan di Singkawang belum lama ini. “Tetapi tidak jarang aspek kekerasan, terutama fisik, selalu dijadikan alasan untuk mendisiplinkan anak didik di sekolah. Padahal, kata-kata damai itu indah, berprilaku baiklah kepada sesama, ternyata dalam prakteknya masih jauh dari harapan. Anak-anak

menjadi tak berdaya saat menghadapi kekerasan yang dilakukan orang dewasa,” kata Japari. Ia menambahkan, kekerasan diartiakan sebagai tindakan yang menyebabkan seseorang berdasarkan kualifikasi, tetapi lebih menyangkut aspek stabilitas mental, kapasitas intelektual dan profesionalitas. Sekolah jangan sampai menjadi penampungan orang-orang frustasi atau bermasalah, atau sekedar pekerjaan antara sebelum mendapat pekerjaan lain, karena pada saatnya kondisi mental yang ada akan dilampiaskan dengan berbagai bentuk kekerasan terhadap siswa,” ujarnya. Lebih dari itu, lanjut Japari, faktafakta kekerasan terhadap anak di sekolah bukan saja membuktikan bahwa sekolah bukan panacea bagi penyembuhan problem sosial. Tetapi, ditegaskannya, justru sebaliknya menjadi sumber masalah baru yang lebih berat dan kompleks.

“Jadi, jika kini anak-anak diperlakukan penuh kekerasan, kelak mereka akan menjadi pelaku kekerasan yang mungkin jauh lebih hebat, dibandingkan perlakuan kekerasan yang diterima saat anak-anak,” kata Japari. Dia menambahkan lagi, “Sebelum spiral itu melenting beramplitudo mewujud dalam bentuk yang dahsyat dan mengerikan, kita harus melindungi anak-anak Indonesia dari kekerasan di sekolah. Jadikan sekolah sebagai tempat pendidikan ramah anak.” Disebutkan dalam pasal 3 UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, bahwa perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang dan berpartipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, beakhlak mulia dan sejahtera. (ody)

Sejumlah Proyek Tak Pasang Plang LSM Citra Bangsa Kota Singkawang mempertanyakan mengapa sejumlah proyek yang dikerjakan oleh para kontraktor tidak memasang plang nama. Padahal, plang nama itu sudah menjadi ketentuan yang tertuang didalam Keppres. Demikian diungkapkan Ketua LSM Citra Bangsa, Zulkifli, kepada Pontianak Post, belum lama ini. Dia mencontohkan proyek pemerintah yang menelan miliaran rupiah tidak

dipasang plang nama. “Kita bisa lihat proyek yang ada di Jalan Tani, Sagatani, Revolusi, Buduk Sebakuan dan paska banjir Jalan Kalimantan. Tidak ada pemasangan plang nama proyek yang sudah diatur dalam Keppres nomor 80,” kata dia. Mengherankan, kata dia, dinas teknis tidak memberikan teguran dan membiarkan. “Mereka paham soal aturan. Tapi, sayang mereka mengabaikan semua

itu. Kita mintalah dinas teknis memberikan teguran dan memaksa kontraktor untuk memasang plang nama itu,” kata Zulkifli. Plang nama itu juga sebenarnya adalah, alat kontrol bagi masyarakat apakah proyek yang dikerjakan sesuai dengan bestek atau tidak. “Dana miliaran, tapi pengerjaannya asal-asalkan bisa dikontrol dan dilaporkan ke penegak hukum. Kalau demikian, akan sulit sekali,” kata Zulkifli. (zrf)

SINGKAWANG –25 November 2009, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) genap berusia 64 tahun. Tema peringatan HUT PGRI ke-64 Kota Singkawang dan Hari Guru Nasional Kota Singkawang adalah “Memacu Peran Strategis Guru Dalam Membangun Karakter Bangsa Indonesia Yang Bermartabat.” Panitia HUT PGRI ke-64 dan Hari Guru Nasional tingkat Kota Singkawang tahun 2009 akan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Antara lain upacara HUT PGRI ke – 64 dan HGN tahun 2009, dilaksanakan pada (25/11) pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai, di lapangan Markas Kodim 1202 Singkawang. Kemudian, setelah upacara akan dilaksanakan ziarah ke makam guru di Pemakaman Kridasana, Pemakaman Gang Manggis, Pemakaman Sekip Baru dan Pemakaman Kelurahan Jawa oleh peserta dan pengurus serta panitia. Berbagai pertandingan olahraga dan seni paduan suara juga akan digelar. Misalnya, jalan santai dilaksanakan pada Minggu (13/12), mulai pukul 06.30 WIB sampai dengan selesai. Start dan Finish di Mess Daerah Jalan Merdeka. Door Prize atau Hadiah Hiburan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan Jalan Santai. Selanjutnya, Pemberian Penghargaan kepada Tokoh Pendidikan diadakan bersamaan dengan pelaksanaan Resepsi HUT PGRI ke–64 dan HGN tahun 2009, di Ruang Aula SMK Negeri 1 Sing-

kawang pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai. Demikian dikatakan, ketua panitia H. M. Thamrin H. Zahran, S.Pd. didampingi Drs. Suhendra Sekretaris dan Muhammad Agus Spd seksi humas. ”Untuk itu diharapkan partisipasinya terutama pada seluruh ranting-ranting dan cabang PGRI serta anggota PGRI di wilayah masing-masing,” ujar Thamrin. Kegiatan-kegiatan itu bertujuan untuk mengingatkan, mengajak dan menggugah semangat para anggota dalam meningkatkan kinerja organisasi pendidikan. Meningkatkan kualitas profesionalisme anggota. Membangun dan memperkokoh solidaritas dan kesetiakawanan anggota. Kemudian, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan anggota kepada organisasi dan meningkatkan eksistensi PGRI. Dari kegiatan-kegiatan ulang tahun diharapkan mampu meningkatkan eksistensi PGRI. Menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi yang lebih kuat dan bermartabat, membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota, mampu meningkatkan semangat anggota dan menggugah pihak lain untuk berperan maksimal dalam organisasi dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Termasuk menjadikan guru lebih profesional, sejahtera dan terlindungi, serta dalam melaksanakan segala kegiatannya harus mencerminkan jati diri PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan. (ody)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.