Pontianak Post

Page 23

Pontianak Post

aneka

Sabtu 16 Juli 2011

23

Laporkan Oknum Jaksa Walikota Ancam Cabut Izin Sambungan dari halaman 17

harga itu memang sesuai dengan hukum pasar. Namun berharap kepada para pedagang. Agar tidak menaikkan harga melebihi batas kewajaran. “Kalau masih dikatakan

wajar adalah kenaikan yang berkisar dari 5 hingga 10 persen saja. kalau pun lebih kita akan memberikan imbauan kepada para pedagang, jadi jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan,” janjinya.Jelang Ramadan, lanjutnya, pihaknya

akan melakukan razia secara rutin. Tujuannya ke gudang, pasar tradisional. Kemudian juga beredar nya barang kadaluwarsa. Kalaupun ditemukan ada penimbunan akan ditindak. “Tapi harus diketahui apakah memang ada penimbunan

atau tidak. Selama ini memang belum ada penimbunan. Kita lihat dulu, apakah barangbarang yang ada selama tiga bulan sudah beredar atau belum, kalau belum itu bisa dikategorikan penimbunan,” katanya.(fah)

kegiatan dapat melaksanakan fungsi dan peran sesuai kapasitas masing-masing. “Komponen yang terlibat dalam sebuah kegiatan meliputi antara lain: Pemilik proyek (Dinas PU), konsultan (perencana dan pengawas),sebagai pelaksanaan (kontraktor) dan tidak terlepas peran masyarakat,” katanya.

Saat sosialisasi respon dan tanggapan masyarakat cukup positif dan mengharapkan sosialisasi tersebut dapat memberikan dampak positif kepada semua pihak teristimewa buat pekerjaan yang akan dilaksanakan,kata Erani lagi. Ia menambahkan, adapun yang akan dibangun dalam

tahun 2011 ini antara lain : jalan dan jembatan, sarana irigasi, sarana air bersih dan pembangunan linkungan pemukiman. Seraya menambahkan dana berasal dari APBD murni,dana DAK dan subsidi provinsi,tandas mantan Kasi Cipta karya Dinas PU Kabupaten Landak ini. (wan)

satunya dengan mengikuti RWBC yang berada pada acara Rainforest World Music Festival (RWMF). Selain itu untuk memanfaatkan Visa on Arival (VoA) yang bisa dilakukan di perbatasan Entikong-Tebedu serta Bandara Supadio. Jadi para wisatawan manca negara tak lagi harus mengurus visa ke lembaga di pemerintahan pusat. “ Tu j u a n n y a a d a l a h mengefektifkan VoA seraya menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Sing-

kawang,” ujarnya seraya berharap bisa melaksanakan even serupa. Keikutsertaan Putri Pariwisata Kota Singkawang dalam kegiatan itu, tidak lain adalah untuk mempromosikan potensi kepariwisataan daerah. Kemudian sebagai upaya untuk meningkatkan pembelajaran kepariwisataan. “Ini merupakan penghargaan kepada Putri Pariwisata Kota Singkawang atas presrasi yang diraihnya,” ucap Bandar. RWMF dan RWBC digelar bertepatan pada liburan musim panas di Eropa dan

Amerika serta beberapa negara lain. Ini menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Kota Singkawang untuk menjadi tujuan lain pada musim liburan itu. Mengingat dari transportasi darat (Entikong) dan udara (supadio) relatif lebih efektif dan tersedia. Dari informasi yang dihimpun tak kurang dari 20 ribu pengunjung hadir pada acara tersebut. Pada tahun 2011 ini, dikuti oleh 22 grup musisi dari berbagai negara dan 20 stan kerajinan. (zrf)

jasa pelayanan di tempat tersebut. Syarat pembuatan KTP dan KK yang dilakukan instansi ini sempat ditanyakan Wakil Bupati ketapang. Setelah Itu, Wakil Bupati Ketapang yang didampingi Sekda Ketapang, Drs H.Andi Djamiruddin M.Si , Asisten III Setda Ketapang,

Hj.Normaniah S.Sos, Kepala Bappeda Ketapang, H.Farhan SE, M.Si, dan Kepala Dishubkominfo Ketapang, Suyanto SH dan Kabag perekonomian Setda Ketapang, Ir.Nurwanti MM juga meninjau stand PKK dan stand Sekretariat Setda Ketapang. Ketapang Expo 2011 yang ditujukan sebagai jembatan

informasi pelayanan SKPD ke masyarakat,infromasi produk unggulan daerah sehingga dapat menarik investasi dan hiburan ke masyarakat tersebut diberikan apresiasi oleh Wakil Bupati Ketapang. Ia berharap, pada kegiatan serupa, kecamatan yang ada di daerah ini juga ambil bagian dalam pameran. (ads)

yang sedang melaju dari arah km 2 yang ingin menuju arah pasar Ngabang. Setibanya di jalan pemuda tersebut tak dapat mengelak kendaraanya dan langsung menabrak pejalan kaki Hs (47) warga desa Hilir Kantor . Tabrakan tersebut men-

gakibatkan seorang tewas dan pengendara sepeda motor mengalami luka ringan “Saya mengimbau kepada masyarakat agar bisa lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan dijalan demi keselamatan pribadi dan orang lain,” harapnya. (sgg)

pukul 23.30 di parit depan rumahnya Desa Tanjung Pura, sekitar tiga kilometer dari simpang Sungai Awan Kiri. Subari menceritakan awal penangkapan buaya jenis jenjulung itu. Ia mengatakan malam itu sekitar pukul 19.00, seperti biasanya ia memasang tajur (sejenis perangkap) di parit depan rumahnya. Umpannya ikan gabus. Setelah selesai memasang umpan, ia kemudian masuk ke rumah. “Sekitar pukul 21.00 saya cek tajur tersebut. Mungkin sudah ada yang dimakan ikan. Tapi ternyata masih kosong belum. Kemudian saya kembali lagi ke dalam rumah,” tuturnya. Sekitar pukul 23.00, isterinya membangunkannya karena mendengar air parit depan rumah bergolak. Subari segera bangkit dan langsung keluar menuju parit. Ternyata benar, air parit bergolak dan tali tajur yang semula

kendor sudah terik. Ia menduga ternyata sekor labi-labi yang memakan umpannya. “Saya tarik, tapi benangya semakin terik. Semakin ditarik semakin terik. Akhirnya saya menggunakan ujung bambu untuk mengangkat yang saya kira labi-labi itu,” sambungnya. Tak beberapa lama ternyata yang muncul adalah buaya. Subari kaget bukan kepalang dan sempat mundur beberapa langkah. Ia kemudian memanggil empat rekannya, Nan, Lutfi, Sahradi dan Matnawi. “Bersama mereka saya kemudian menarik kembali benang tajur. Tapi buaya itu terus melawan,” ungkapnya. Sekitar setengah jam berjibaku, akhirnya buaya ganas itupun dapat ditaklukkan. Mereka kemudian mengikat mulut dan kaki buaya itu dengan tali tambang. (ash)

Kegiatan Proyek Sambungan dari halaman 17

dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat sasaran dan mengurangi penyimpangan yang mungkin terjadi,” kata dia. Lebih jauh dia mengatakan, dengan adanya sosialiasi ini diharapkan semua komponen yang terlibat didalam sebuah

Ikut World Craft Sambungan dari halaman 17

Wisata Sentubong, 8-10 Juli 2011. Demikian yang disampaikan staf Humas dan Protokoler Setda Singkawang, Kuswara yang ikut dalam rombongan Kota Singkawang, kepada Pontianak Post, kemarin. Kadis Budparpora Kota Singkawang, Syech Bandar menjelaskan sesungguhnya Kota Singkawang sudah cukup dikenal dunia. Namun upaya promosi tetap harus dilakukan. Salah

Hari Ini Berakhir Sambungan dari halaman 17

Beberapa stand SKPD dikunjungi Wakil Bupati, misalnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ketapang yang memberikan pelayanan pembuatan KTP dan Kartu Keluarga. Sampai hari Jumat sekitar 1.900 warga memanfaatkan

Dua Kecelakaan, Tiga Tewas Sambungan dari halaman 17

mampu mengendalikan motornya sehingga menabrak pohon di sebelah kanan, jalan, dan akibat benturan keras kedua pengendara meninggal,” katanya. Tidak lama berselang, hanya hitungan jam laka kem-

bali terjadi di jalan Pemuda tepatnya di Dusun Tungkul Ngabang. Kali ini laka kembali terjadi. Dijelaskan Damianus, Kamis (14/7) sekitar pukul 04,30 Wib, seorang pemuda An (29) warga Desa Raja Ngabang, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio KB 5125 NA

Penonton Kesurupan Sambungan dari halaman 17

pun berhenti. Rupanya dia kesurupan. Saya sempat mengucapkan salam dan Sumiyati menjawab salam, saya,” kata Rusnan. Saat kerasukan itulah, Sumiyati meminta agar buaya yang sudah ditangkap tersebut segera dilepaskan di daerah Sungai Awan. Karena Rusnan dan rombongan menganggap itu adalah ‘permintaan’ buaya yang ditangkap melewati alam bawah sadar sang keponakan, dia masih bersama rombongan tanpa pikir panjang lagi, memutar arah kembali ke tempat tempat buaya tersebut ditangkap. Dia pun menceritakan kejadian tersebut kepada warga. Selang dia memberitahukan warga masalah itu, dia ditelepon yang mengatakan bahwa Sumiyati sudah siuman. “Tapi warga menolak. Mer-

eka pun takut terjadi hal-hal tak diinginkan,” ungkapnya. Karena tak mau terjadi masalah, akhirnya dengan menggunakan mobil pikap warga mengarak buaya tersebut ke Mapolres Ketapang, kemarin sekitar pukul 16.00. WIB. Kondisi buaya masih seperti pertama saat ditangkap. Moncong ditutup dan terikat. Demikian pula dengan kakinya. Membawa buaya sebesar itu pun menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas. Buaya dengan panjang sekitar tiga meter berhasil ditangkap Subari, 75, warga Desa Tanjungpura, Rabu (13/7) sekitar pukul 23.30 di parit depan rumahnya Desa Tanjung Pura, sekitar tiga kilometer dari simpang Sungai Awan Kiri. Buaya itu ditangkap kakek Subari, 75, warga Desa Tanjungpura, Rabu (13/7) sekitar

Denpom Proses Kasus Nyaluk Sambungan dari halaman 17

melaksanakan piket di RT tersebut. “Para anggota yang terlibat akan kami panggil terlebih dahulu dan diperiksa,” tukasnya. Menurut Sembiring, kedepan pihaknya juga akan me-

manggil sangpemilik rumah Hendri Wira Arjuna, yang malam itu juga menyaksikan interogasi anggota kompi bantuan terhadap nyaluk. “Apalagi tuduhannya juga terkait dengan dugaan pencurian yang dilakukan oleh Nyaluk di kediaman Hendri,” tukasnya.

Sembiringjugamenegaskan kalau pihak Denpom sendiri tidak akan ragu menjatuhkan sangsi kepada semua anggota TNI yang terbukti melakukan pelanggaran hukum. “Namun untuk proses hukum memang harus didasari berbagai bukti kuat, dan meyakinkan. Tentunya tidak bisa

mendengarkan pernyataan sepihak. Agar seseorang yang dijatuhi hukuman memang benar-benar harus dihukum,” tuturnya. Kedepan pihaknya juga akan kembali memeriksa, Nyaluk sebagai korban jika kemudian dibutuhkan dan dianggap perlu. (bdy)

Berbau Tak Sedap, Sungai Menjadi Dangkal Sambungan dari halaman 17

melihat aliran sungai menjadi bak sampah. Sodikin, adalah salah satu warga Pontianak yang pernah bertugas di Singkawang yang melihat pemandangan tak sedap ini. Sementara, warga Singkawang tiap hari melihat pemandangan ini sudah terbiasa. “Sering wartawan mengkritik masuk koran. Tapi, mana pemerintah peduli. Tak mau membersihkannya. Sampah tetap banyak di aliran sungai

ini,” ujar Syaiful, seorang pedagang kecil. Dia sangat berharap, sungai harus menjadi perhatian agar dibersihkan dan ada peringatan-peringatan kepada pedagang dan lainnya agar tak membuang sampah di aliran sungai. “Wajarlah, Singkawang tak memperoleh adipura lagi. Sungai saja sudah jorok. Apalagi, kecendrungan pemerintah hanya mengurusi proyek tanpa mengurusi kebersihan,” kata Irma, salah

satu pelajar. Kepala Unit Pelaksana Teknis Kebersihan Kota Singkawang, Rustam mengakui, aliran sungai sudah dijadikan sebagai bak sampah besar. “ Tingkat kesadaran masyarakat yang perlu digugah. Masyarakat sering membuang sampah ke sungai. Ketika kita tegur, marah mereka,” kata Rustam. Diakuinya, para pekerja kebersihan sudah berusaha maksimal. Bahkan, seringkali membersihkannya. “Waktu mau Festival

Singkawang saja, kita turun. Dua mobil dum truk sampah itu diangkut. Kasihan juga pekerja. Ada kotoran manusia pun dibuang ke sungai. Terijak oleh mereka dan terkena muka,” kata Rustam. Dia pun sudah mengusahakan menjaring sampahsampah itu. “Kita turunkan jaring pinjaman dari kawan Kuala. Kita turunkan di jembatan agen. Dapat satu dum truk setengah kala itu. Sekarang kita akan coba lagi,” kata dia. (*)

SINGKAWANG-Pengacara Kota Singkawang, Ike Florensi Soraya bakal melaporkan salah satu oknum jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Singkawang. Menurut Ike, salah satu oknum jaksa itu telah melakukan penghinaan terhadap profesi advokat. “Saya akan menempuh jalur hukum atas perbuatan tak menyenangkan dan penghinaan terhadap kehormatan profesi advokat. Didalam ruangan kajari saat itu ada dua saksi yang mendengar pembicaraan yakni Ketua GNPK dan seorang anggotanya,” kata Ike kemarin. Kasus itu bermula, ketika dia berkeinginan kasus kliennya Acuan agar jaksa tidak melakukan penahanan atas dasar kemanusiaan yang diajukan ketika proses tahap dua tertanggal 22 Juni 2011. “Pengajuan penahanan ditolak Kajari Singkawang dan disampaikan kepada saya selaku kuasa hukum dan juga

langsung kepada tersangka Acuan. Dan ketika itu saya tanyakan langsung kepada Kajari Singkawang,” katanya. Kajari Singkawang, dengan enteng menjawab,”Saya tidak pernah membaca permohonan tersebut.” “Jawaban yang terdengar sangat santai tanpa beban apa pun. Namun, ketika saya berkeras untuk minta hadirkan jaksa yang bersangkutan, Kajari Singkawang menyatakan tak perlu, itu urusan ibu dengan jaksa yang bersangkutan,” kata Ike. Ike tak bisa menerima. “Apa mungkin seorang jaksa berani bertindak sedemikian lancangnya menyatakan kajari menolak permohonan, tanpa ada perintah dari atasan. Kalaulah benar adanya berarti jaksa tersebut telah membohongi saya sebagai advokat. Ketika itu, saya tengah menjalankan tugas saya sebagai seorang advokat,” kata Ike. Selain itu, dia sangat ke-

cewa atas kinerja Kejaksaan Negeri Singkawang dalam menjalankan tugasnya dengan menutup mata dan telinga terhadap keadaan sekeliling. “Sangat tidak masuk akal ketika saya menghadap kajari tanggal 13 Juli ketika terjadi gelombang demontrasi di depan kantor kejaksaan. Saya tanyakan soal penangguhan penahanan terhadap kasus Ak dan As dan menanyakan soal kasus klien saya lainnya, Acuan yang juga dalam kasus penggelapan. “Bagaimana bisa kasus begitu heboh di Singkawang menyatakan beliau baru bertugas di Kota Singkawang, sehingga tentang kasus Ak dan As tidak diketahuinya kecuali kasus sudah tahap dua ini (penggelapan). Yang menjadi pertanyaan, dimanakah fungsi intelijen kejaksaan. Kalau demikian, negara sangat dirugikan dengan menggaji para intel yang tak berfungsi itu,” kata Ike. (zrf)

PPI Tingkatkan Ekonomi Warga SELAKAU- Pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) diharapkan segera terealisasi. Karena warga percaya dampaknya sangat luas, terutama peningkatan perekonomian warga. “Rencana pemerintah pusat tersebut diharapkan bisa cepat terealisasi. Karena kalau sudah akan terasa dampak dominonya. Dan itu juga akan dinikmati anak cucu kita nantinya,” kata Warga Sungai Nyirih, Alpian Nahwi, Jum’at (15/7) kepada wartawan saat di Singkawang. Menurutnya, terkait dengan permasalahan menyangkut kepemilikan tanah, tentunya diserahkansepenuhnyakepada pemilik dengan masyarakat. Diharapkan mengedepankan musyawarah mufakat. Kemudian juga bagaimana pihak-pihak terkait, seperti BPN. “Memang sesuai dengan rencana yang sudah terdengar. BPN Kabupaten Sambas akan langsung turun ke lapangan. Dan di rencanakan akan bertatap muka dengan masyarakat

guna selesaikan masalah itu,” kata warga yang juga pengurus organisasi nelayan di tempat itu.Sebagai masyarakat, dia menginginkan hal terbaik bagi daerah ini. Terutama desa yang berada di sekitar PPI, tentunya jika sudah ada pelabuhan itu. Bisa berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakatnya. “Kita berharap yang terbaik bagi seluruh masyarakat Selakau. Bagaimana pun yang terjadi, harus mengedepankan cara musyawarah,” katanya. Dia pun berharap, pembangunan PPI adalah demi tujuan kebaikan bersama. Sehingga bagaimana secara bersamasama. Memberikan dukungan akan terealisasinya terwujudnya pembangunan tersebut. Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar, Gatot Rudiyono menyatakan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) sangat dibutuhkan para nelayan di Selakau. Karena selama ini, mereka berlabuh di pelabuhan umum. Padahal antara pelabu-

han umum dan perikanan, klasifikasinya adalah berbeda. “PelabuhanatauTPIitusama, sangat dibutuhkan para nelayan yang ada. Hal ini juga sesuai dengan UU nomor 45 Tahun 2010, tentang perikanan, di mana pelabuhan perikanan dibutuhkan karena ada perbedaan fasilitasantarapelabuhanumumdan pelabuhan perikanan,” katanya. Saat ditanya mengenai luasan lahan Gatot menyatakan diperlukan sekitar dua hektare. Tetapi harus juga dipertimbangkan secara teknis bagaimana masalah perluasan ke depannya. Karena untuk pelabuhan di Kecamatan Selakau, masuk dalam kategori kelas D. Yakni pelabuhan ataupun tempat pendaratan kapal perikanan saja.Karena, lanjutnya, dalam pelabuhan ada dibagi menjadi beberapa kelas, untuk kelas A (paling tinggi), pelabuhan perikanan samudra, kelas B, pelabuhan perikanan nusantara, kelas c pelabuhan perikanan pantai, kelasdpelabuhanataupendaratan ikan.(fah)

Kebakaran Ancam TNDS Sambungan dari halaman 24

koran ini, Jumat (15/7) di Sintang. Ia mengatakan ketika kemarau datang seperti beberapa pekan terakhir ini, TNDS dalam posisi siaga satu untuk antisipasi kebakaran. Dari tiga regu pemadam api yang mereka miliki, dua diantaranya sudah turun kelapangan sehingga ketika muncul titik api bisa langsung dipadamkan. “Beberapa hari lalu ada tiga titk api dengan luas total yang terbakar mencapai 29 hektar, setelah tiga hari akhirnya api itu berhasil dipadamkan,” ucapnya. Ia mengatakan, secara keseluruhan sepanjang 2011 ini untuk Kapuas Hulu ada 55 titik api yang terpantau dan dari jumlah itu, sembilan titik api berada di wilayah kerja TNDS. “Kebetulan dua hari lalu turun hujan, sehingga titk api terakhir di TNDS bisa cepat padam,” kata Soewignyo. Dugaan sementara mun-

culnya titik api di Kampung Putat Desa Laut Tawang Kecamatan Nanga Silat, kata dia, adalah karena puntung rokok yang masih ada apinya dan dibuang sembarang disemaksemak yang kering. “Biasanya selain karena puntung rokok, kebakaran di kawasan TNDS juga dikarenakan ada kegiatan pembukaan lahan untuk perladangan maupun bekas api untuk menyalai ikan yang tidak dipadamkan dengan baik. “Kalau kemarau seperti ini memang banyak aktivitas masyarakat menangkap ikan dan menyalainya,” ujarnya. Menurut dia, dengan tiga regu pemadam yang dimiliki saat ini memang masih dirasa kurang, mengingat luas area kerja TNDS mencakup 132 ribu hektar dengan tiga kantor seksi. Dalam satu regu terdiri dari 15 orang, sehingga total yang ada saat ini mencapai 45 orang. Selain regu yang dibawah kendali langsung TNDS, juga ada kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA)

yang berjumlah 75 orang, kelompok masyarakat inilah yang cukup membantu TNDS ketika terjadi kebakaran hutan. “Rencananya kedepan kami ingin menambah satu regu lagi, agar upaya pemadaman api semakin efektif,” tukasnya. Selain itu, menurut Soewignyo, yang menjadi kendala adalah peralatan terutama slang air karena tidak jarang titik api berada jauh dari sumber air, bahkan kadang hingga berjarak 7 kilometer dari sumber air terdekat. “Slang kita yang ada saat ini baru 100 buah dikalikan 20 meter, berarti baru sepanjang dua kilometer,” ujarnya. Ia sangat berharap masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok di dekat hutan ketika kemarau, juga tidak meninggalkan api bekas menyalai ikan begitu saja. “Padamkan dulu hingga benar-benar padam, jangan main tinggal,” pintanya. (mus)

Kesehatan dan Pendidikan Sambungan dari halaman 24

Kapuas Hulu,” ungkap anggota DPRD Kapuas Hulu Baraun, belum lama ini. Langkah strategis di sektor kesehatan, dikatakan Baraun, diantaranya adalah penambahan alokasi dana untuk program Jamkesda. Mengingat dengan program Jamkesda banyak masyarakat miskin terbantu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Bukan menjadi sebuah pembubaziran anggaran, dikatakan Baraun, apabila pemerintah kabupaten menggelontorkan dana besar. “Justru masyarakat akan melihat, bahwa pemer-

intah punya komitmen memberikan layanan kesehatan kepada mereka. Terutama pada mereka yang kurang mampu,” tambahnya. Selain itu, anggaran untuk peningkatan sarana dan prasana juga dibutuhkan. Baraun mencontohkan untuk penambahan armada ambulance, alat kesehatan serta obatobatan. Begitu juga terkait peningkatan kesejahteraan para tenaga medis. Seperti bidan, perawat, dokter, tenaga apoteker, tenaga administrasi, supir dan lain sebaginya. “Sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat benar-benar maksimal,” ujar

Baraun. Perhatian yang sama juga diharapkan Baraun pada bidang pendidikan. Mulai dari sarana dan prasarana hingga kesejateraan guru. Di sektor sarana dan prasarana, Baraun mencontohkan perlu di perhatikan rumah dinas guru yang kurang layak. Begitu juga persoalan laboratorium, perpustakaan dan ruang kelas. Sedangkan untuk kesejateraan, ada perhatian untuk para guru yang bertugas di daerah pedalaman. Dengan menambah insentif bagi mereka yang telah mengabdi di tempat tugas yang jauh. (wank)

Perhatikan Rumah Guru Pedalaman Sambungan dari halaman 24

hasil musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) 2011. Namun demikian, Milton berharap, hal ini tidak meyurutkan semangat para guru untuk bisa memberikan mutu pembelajaran yang terbaik bagi para siswannya.

Dengan menanamkan konsep kerja sama yang baik dan saling pengertian dengan para guru, diharapkan kedepan dapat terus meningkatkan prestasi akademik maupun dalam bidang non akademik. “Guru memiliki peranan utama untuk meningkatkan disiplin murid. Selanjutnya

membentuk karakter dan mempersiapkan generasi berkualitas. Oleh sebab itu, kita juga telah memprioritaskan renovasi rumah dinas guru sesuai hasil musyawarah perencanaan pembangunan 2011 ini, itu semua agar guru betah mengajar,” ungkap bupati.(wah)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.