Pontianak Post

Page 7

cmyk

Pontianak Post

ANEKA

Selasa 15 Juni 2010

Buchary Ringankan Terdakwa Sambungan dari halaman 1 Masih kesaksian di persidangan, Buchari membenarkan pemkot ada memberikan dana bantuan untuk pembangunan sirkuit senilai Rp1,5 miliar tahun anggaran 2007, dari total ajuan proposal Pengcab IMI Rp11 miliar. Pemkot tidak dapat memenuhi sesuai proposal karena terbentur anggaran. Dia menambahkan dalam proposal yang diajukan IMI bentuknya berupa gambaran umum pembangunan sirkuit. Sementara mengenai teknis seperti bestek belum dicantumkan. Ia pun menjelaskan alur proposal hingga mendapat bantuan dari

Pemkot. Diungkapkan Buchary, Pertama IMI mengajukan ke KONI. Kemudian KONI menindaklanjuti ke Pemkot, sebelum akhirnya dana dapat cair. Ia menambahkan pengajuan proposal, insiatif IMI. Menurut dia, tahun 2008, Pemkot tidak melanjutkan bantuan karena melihat pembangunan sirkuit, realisasinya, baru sebagian dari dana bantuan. Dan masih menunggu laporan administrasi tentang sejauh mana pembangunan telah terlaksana. Dirinci Buchary, pemkot selaku pemberi bantuan tidak memberikan limit waktu kepada pihak IMI kapan mesti me-

Ujian Berat Tim Terbaik Afrika nyelesaikan pembangunan sirkuit atas dana yang diterima IMI dalam dua tahap pencarian itu. Buchary sendiri memberikan kesaksian sebatas apa yang ia lihat, dengar, maupun alami. Jadi seputar pengucuran bantuan di tahun 2008. Di persidangan, Buchary mengungkapkan dua kali melihat secara langsung lokasi pembangunan sirkuit di Gang Flora, Pontianak Utara. Terakhir, dua pekan sebelum memberikan persidangan. Sementara, peninjauan pertama, awal tahun 2008. Ia juga menjelaskan mekanisme laporan pertanggung jawaban penggunaan dana bantuan IMI. “Pengcab

olahraga yang berada dinaungan KONI Kota Pontianak membuat laporan tertulis ke KONI dan KONI meneruskan ke Pemkot,” kata Buchary. “Laporan setiap pengcab harus ada,” kata dia. Masih dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum, meminta Buchary menjelaskan struktur KONI Kota Pontianak. Sebab, saat itu, (2007-red), selain sebagai Walikota, Buchary juga menduduki jabatan ketua KONI Kota Pontianak. Kembali Buchary menerangkan, penandatangan penerima dana bantuan, ketua IMI Kota Pontianak, Dedy Kurniawan, sesuai laporan stafnya yang mengurus pencairan dana bantuan.(stm)

Lokalisir Penyebaran Kematian Ayam Sambungan dari halaman 1

+

dan Kabupaten Pontianak, maka pemerintah memperketat pengawasan jalur lalu lintas unggas dari dan ke luar Pontianak. ”Diharapkan ada penyaringan berjenjang. Misalnya, mobil boks pengangkut unggas dari Singkawang ke Pontianak, ketika dia akan kembali lagi ke Singkawang, mobil itu disemprot disinfektan dulu di titik-titik tertentu di perbatasan Kabupaten Pontianak, dan kembali disterilkan di perbatasan Kota Singkawang,” kata Abdul Manaf Mustafa, kepala Disnakeswan Kalbar. Manaf menegaskan, contoh darah dan hati ayam tersebut sudah dikirim ke laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional V Banjarbaru untuk memastikan lebih lanjut penyebab kematian ayam-ayam tersebut. Pihaknya juga telah melacak asal mula penyakit tersebut yang berasal dari salah seorang warga di Kelurahan Dalam Bugis. Warga tersebut merupakan penangkar ayam jago dan hias. Diduga kuat, warga itu mendapatkan ayam dari luar Kalimantan yang dimasukkan ilegal melalui pelabuhan rakyat di Jungkat, Nipah Kuning, dan Sungai Ambangah yang tak terkawal petugas. Celakanya, ketika ayamnya

mati, warga itu tidak membakar atau menguburnya. Melainkan, di buang ke tempat pembuangan sampah sementara dan di buang ke sungai. Manaf mengatakan, penyakit itu kemudian menular ke ayam-ayam kampung lainnya melalui media mobil pengangkut sampah. Saat ini pemerintah telah mendeteksi dan melokalisir lima wilayah yang terkena kasus penyakit itu yakni kawasan Dalam Bugis, kawasan Parit Pangeran, kawasan Gang Merak Jalan Merdeka dan Kawasan Purnama. ”Sudah kita lokalisir. Ayamayam tersebut dimusnahkan,” kata Manaf. Menurutnya, partisipasi dan kesadaran masyarakat masih lemah dengan masih mencuri-curi memasukkan unggas dari luar Kalbar. Jika memang kasus yang mematikan sejumlah ayam kampung di Pontianak ini ternyata positif flu burung, apakah sertifikasi bebas flu burung yang telah dikantongi Kalbar akan ditarik kembali? ”Tidak otomatis. Mereka akan melihat dulu, bagaimana penyebarannya, apa tindakannya, serta bagaimana sosialissinya ke masyarakat,” kata Manaf. Rencananya, hari ini (Selasa), Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional V Banjarbaru akan turun ke lapangan untuk mengecek kasus tersebut di lokasi

kejadian. Manaf mengimbau, dengan kejadian ini, masyarakat tidak khawatir mengkonsumsi ayam dan telur. ”Masyarakat tak perlu khawatir makan ayam dan turunannya. Asalkan dari sumber yang jelas seperti berasal dari rumah potong. Juga dimasak dengan baik, serta hidup bersih,” katanya. Ketua I Asosiasi Agrobisnis Perunggasan Kalbar Suryaman juga menegaskan demikian. ”Jangan takut makan ayam,” imbaunya. Pihaknya juga telah mengeluarkan imbauan kepada pedagang pasar tradisional untuk sementara tidak memasok ayam kampung yang berasal dari lima kawasan yang tertular penyakit mirip flu burung itu. ”Untuk ayam broiler sementara ini tidak ada laporan terjangkit. Kejadian ini sudah ditangani pemerintah. Masyarakat tidak perlu resah dan takut membeli ayam,” ujarnya. Meluas Setelah Pontianak Utara, Timur, dan Kota, ayam mati mendadak juga ditemukan di Kecamatan Pontianak Selatan, Senin (14/6). Seluruhnya jenis ayam kampung. Pemiliknya langsung menelepon instansi terkait dan membakar seluruh bangkai ayam tersebut.

Dua nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat tersebut mendatangi panitia seleksi (pansel) pimpinan KPK di gedung Kemenkum HAM kemarin (14/6) pukul 13.20 atau tepat pada hari terakhir pendaftaran. Jimly yang mengenakan jas cokelat tiba lebih dulu. Dia ditemani aktivis LSM Ray Rangkuti serta ekonom Christianto Wibisono. Berkas Jimly langsung diterima pansel karena sudah dinyatakan lengkap. Saat ditanya alasan mendaftar, Jimly yang awalnya menyatakan masih terikat kontrak dengan Wantimpres mengungkapkan bahwa dirinya hanya memenuhi harapan masyarakat. ’’Karena begitu banyak harapan dari masyarakat, saya kemudian mendaftarkan diri,’’ ujarnya. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menambahkan,

Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI) bahkan mendatangi dirinya di kantornya. Soal restu presiden terkait pencalonannya sebagai pimpinan KPK, dia mengungkapkan secara implisit bahwa presiden telah memberikan sinyal positif. ’’Tidak ada komunikasi secara khusus dengan presiden. Tapi, saya hanya melihat sinyal bahwa beliau tidak berkeberatan jika saya mundur dari Wantimpres pada saatnya nanti kalau terpilih,’’ungkapnya. Jimly juga tidak berkeberatan jika memang harus bertugas di KPK hanya setahun, tidak empat tahun. Selang 30 menit kedatangan Jimly, Busyro tiba di gedung Kemenkum HAM. Dia juga telah melengkapi semua persyaratan pendaftaran. Berbeda dari Jimly, Busyro menuturkan, dirinya mendaftar karena merasa terpanggil. ’’Sebab, korupsi semakin sistemik dan sangat masif.

Korupsi itu menyengsarakan rakyat dan merontokkan wibawa negara. Karena itu, saya terpanggil,’’ tegasnya. Soal jabatan di KY, dia mengungkapkan masa jabatannya itu segera berakhir Oktober 2010. Jika terpilih sebagai pimpinan KPK, dia berjanji mengundurkan diri. Seperti Jimly, Busyro tidak mempermasalahkan masa jabatan yang masih simpang siur. ’’Saya percayakan sepenuhnya kepada pemerintah dan DPR,’’ imbuhnya. Merespons pendaftaran Jimly dan Busyro, Menkum HAM sekaligus Ketua Pansel Patrialis Akbar merasa senang. ’’Yang selama ini ngumpet akhirnya daftar juga,’’ katanya di sela pendaftaran calon pimpinan KPK. Dia membantah memihak pendaftar tertentu. Dia menegaskan bahwa semua pendaftar memiliki kualitas bagus.

Sejumlah ayam yang mati ini bukan berasal dari peternakan, melainkan peliharaan warga. Pemiliknya Sudayat, warga Gang Perintis 4 Jalan Purnama. “Sebelumnya semuanya sehatsehat saja,” kata Sudayat yang bekerja sebagai kameraman TVRI Pontianak ini. Ia menuturkan Minggu (13/6) pukul 06.00, seluruh ayam yang dipeliharanya dimasukkan ke kandang. Seperti biasa, pintu kandang tidak dikunci sehingga ayam bisa keluar keesokan harinya. “Tetapi besok paginya saya lihat, enam ayam kampung sudah tergeletak di tanah. Mati semua. Sekarang tinggal sembilan ekor,” ujar Sudayat. Ia pun langsung menginformasikan kepada instansi terkait. Selang beberapa lama, sejumlah petugas dari Dinas Kehewanan dan Peternakan Kalbar datang dan melihat kondisi ayam. “Setelah diperiksa, langsung saya bakar. Rencananya nanti petugas akan mengambil darah ayam yang masih hidup,” katanya. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kota Pontianak,Aswin Jafar mengaku sudah mendapat laporan tentang adanya ayam yang mati tersebut. “Kita akan ambil darah ayam yang hidup, kemudian langsung kita musnahkan,” katanya.(zan/ uni)

Meski begitu, ada sejumlah pihak yang merasa didiskriminasi atas kehadiran Jimly dan Busyro. Salah satunya diutarakan mantan penyidik Ditjen Bea Cukai Madju Darianto. Dia berharap Patrialis tidak memberikan perlakuan berbeda kepada Jimly dan Busyro. ’’Kami (sesama kandidat) berharap hal tersebut tidak menjadi perlakuan VIP di proses selanjutnya,’’ ujarnya. Selain Jimly dan Busyro, terdapat sejumlah tokoh masyarakat yang ikut meramaikan bursa calon pimpinan KPK pada hari terakhir pendaftaran. Di antaranya, Bambang Widjojanto (advokat Bibit-Chandra), mantan Mensesneg Bondan Gunawan, Ketua Komisi I DPD Farouk Muhammad, anggota DPD Wayan Sudhirta, serta mantan anggota DPR Djoko Edi Abdurrahman.(ken/bay/agm)

Sekamar Punya Enam Kamar Mandi dan Enam Tempat Wudu Sambungan dari halaman 1 +

tersebut dikelilingi pagar tembok. Mirip bangunan benteng peperangan. Untuk masuk ke kompleks pondok yang menempati lahan seluas sekitar 5 hektare itu, tamu harus melewati pintu gerbang yang membuka-tutup secara otomatis. Pintu gerbang tersebut dijaga dua petugas keamanan. ’’Assalamu’alaikum... From Indonesia? Ahlan wa sahlan,’’ ujar seorang santri berwajah India, bercambang lebat, dan mengenakan gamis (baju kurung) menyambut kedatangan saya. Semula, saya mengira dia orang India. Tapi, ketika saya ajak berbicara bahasa Inggris, dia malah tersenyum. ’’Saya orang Indonesia, Mas. Ibu saya asli Blauran, Surabaya. Bapak saya yang orang India. Saya lahir dan besar di Palembang,’’ kata pria yang memperkenalkan diri bernama Muhammad Zaki itu. Zaki adalah murid madrasah aliyah kelas akhir (setingkat kelas 3 SMA). Dia hampir lima tahun nyantri di Ponpes Darul Uloom. Dia lantas mengenalkan saya dengan Abdurrahim, ketua pelajar Indonesia yang tinggal di Darul Uloom. Dua santri muda itu lalu mengantar saya berkeliling pondok, mulai asrama tempat tinggal para santri, masjid, hingga tempat makan. ’’Di sini, tugas santri hanya belajar. Untuk makan, sudah cmyk

disediakan pengelola pondok. Begitu pula cuci pakaian, sudah ada yang mengerjakan,’’ ungkap Abdurrahim yang menempuh pendidikan di ma’had ali (setingkat perguruan tinggi) jurusan ilmu hadis itu. Sudah tiga tahun pemuda asal Lombok tersebut tinggal di Darul Uloom. Ketika ditanya biaya yang harus dibayar setiap santri, Abdurrahim menyebut sekitar 12 ribu rand per tahun (sekitar Rp 15 juta). ’’Itu sudah semua. Tapi, hampir separo yang tinggal di sini tidak membayar karena mendapat beasiswa dari lembaga-lembaga yang bekerja sama dengan pondok ini,’’ jelas santri yang juga menjadi ketua Presidium Persatuan Pelajar Indonesia Afrika Selatan tersebut. Saya sebenarnya sangat ingin bertemu pengasuh pesantren tersebut. Tapi, pimpinannya tidak berada di tempat. ’’Maaf, Al Ustad Maulana Shabber Ahmad Saloojee tidak ada di sini. Beliau sedang ke Durban,’’ kata Zaki. Maulana Shabber adalah penanggung jawab untuk semua jenjang pendidikan di pesantren tersebut. Dia adalah keturunan India, namun lahir dan besar di Afsel. Pendidikan di Darul Uloom terdiri atas tiga tingkat. Yakni, tingkat tsanawiyah (setingkat SMP), aliyah (SMA), dan ma’had ali (perguruan tinggi). Sama seperti di Indonesia, untuk tsanawiyah dan aliyah, masing-masing

ditempuh tiga tahun. Untuk ma’had ali, ada beberapa jurusan. Di antaranya, dakwah, ilmu hadis, dan darul ifta. Jurusan terakhir itu khusus mempelajari seputar fatwa tentang hal-hal yang pada zaman Rasulullah tidak ada. ’’Misalnya, hukum rokok dan hukum Facebook,’’ jelas Abdurrahim. Saat ini, terdaftar sekitar 700 santri belajar di pondok tersebut. Di antara jumlah itu, sekitar 600 orang tinggal di lingkungan pondok. Mereka berasal dari 54 negara. Di antaranya, Amerika Serikat, Australia, Kenya, Turjikistan, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Mereka juga berasal dari beberapa daerah di Afsel. ’’Dari Asia Tenggara, yang terbanyak dari Malaysia. Ada 50-an orang. Dari Thailand sekitar 20 orang, Indonesia 30 orang, dan Vietnam 4 orang,’’ tuturnya. Abdurrahim melanjutkan, dari Afsel, terdapat sekitar 200 orang kulit hitam yang tinggal di pondok tersebut. ’’Kebanyakan mereka adalah mualaf,’’ ujarnya. Untuk bahasa sehari-hari di lingkungan pondok, digunakan tiga bahasa. ’’Untuk bahasa pergaulan antarsantri, digunakan bahasa Inggis. Saat mengaji menggunakan bahasa Arab dan Urdu,’’ kata Abdurrahim. Mengapa menggunakan bahasa Urdu? ’’Sama seperti pondokpondok di Jawa. Saat mengaji kitab, selain bahasa Arab, bahasa Jawa kan juga digunakan. Bahasa Jawa itu kalau di sini adalah bahasa

Sambungan dari halaman 1

Di barisan belakang ada Arthur Boka (VfB Stuttgart ), Kolo Toure, dan Emmanuel Eboue (Arsenal). Di barisan tengah Pantai Gading memiliki Didier Zokora, Romaric, (Sevilla), atau Yaya Toure (Barcelona ). Dan di depan The Elephants diperkuat duet Chelsea Didier Drogba dan Salomon Kalou. Tapi di Piala Dunia 2010 Pantai Gading berada di grup berat. Mereka tergabung di Grup G bersama Brazil, Portugal, dan

Urdu,’’ lanjut pria yang pernah setahun mondok di Magelang, Jawa Tengah, tersebut. Untuk materi yang diajarkan, Ponpes Darul Uloom punya kurikulum sendiri. ’’Selain dasar-dasar ilmu agama mulai ilmu fikih, hadis, tajwid, bahasa Arab, serta nahwu sorof, diajarkan beberapa kegiatan ekstrakurikuler,’’ lanjutnya. Di antaranya, bahasa Persia, ilmu astronomi, dan pencak silat Al-Azhar asal Indonesia. ’’Ada juga di sini program menghafal Alquran,’’ katanya. Saya sempat bertemu seorang santri asal Michigan, AS, yang sedang mengikuti program menghafal Alquran. Namanya Imtyaz, warga AS keturunan Arab yang baru setahun mondok di sana. Bocah 13 tahun itu mengaku sudah bisa menghafal empat juz. Jika dibanding pondok-pondok pesantren di Indonesia, Darul Uloom tergolong pondok modern. Di sana, santri tinggal di asrama yang didesain cukup nyaman.Ada 16 unit asrama yang setiap unitnya terdiri atas enam kamar. Masing-masing kamar berukuran sekitar 8 x 8 meter dan dihuni enam santri. Setiap santri mendapat jatah satu ranjang dan satu lemari. Di setiap kamar juga disediakan satu kulkas, enam kamar mandi, enam WC, serta enam tempat wudu. Terdapat pula satu ruangan untuk dapur di setiap unit. ’’Saat Sabtu, biasanya santri-santri suka memasak,’’ ungkap Zaki. (ari)

kuda hitam Korea Utara. Perjuangan berat Pantai Gading akan dimulai malam nanti dengan menghadapi Portugal ( siaran langsung RCTI pukul 21.00 WIB) di Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth. Tugas Pantai Gading di pertandingan perdana ini semakin berat kami mereka hampir pasti tidak bisa memainkan pemain terbaiknya, striker Didier Drogba yang cedera retak tulang dekat siku kanan. Cedera itu didapat saat Pantai Gading

menang 2-0 saat berujicoba melawan Jepang pekan lalu. Pelatih Portugal, Carlos Queiroz yakin timnya bisa meraih poin maksimal di laga perdana. Mantan asisten pelatih Manchester Unietd itu mengungkapkan fit nya kapten Cristiano Ronaldo akan menjadi factor penting keberhasilan timnya. “Cristiano adalah juara. Sebagai pemain dia adalah Superman. “Melihat bagaimana mental bertandingnya, dia sangat tangguh dan percaya diri,” kata Queiroz kepada Daily Stars. (ali)

Waspadai Singkawang Arena Konflik Sambungan dari halaman 1

Jimly Klaim Sinyal SBY, Busyro Merasa Terpanggil Sambungan dari halaman 1

7

Edy mewakili Wali Kota Singkawang Hasan Karman yang berhalangan hadir. “Beliau (Hasan Karman) baru akan datang pada siang nanti (kemarin),” kata Edy. Hadir juga dalam pertemuan itu, Ketua DPRD Thjai Chui Mie, Dandim 1202 Letkol Arm Teddy Surachmat, Kajari dan perwakilan Pengadilan Negeri Singkawang, serta Ketua Komisi A Tambok Pardede. Dalam kesempatan itu, Edy tidak memberikan tanggapan apakah patung naga akan dipindahkan atau tidak. “Saya tidak akan memberikan tanggapan. Tapi, saya sudah cermati seksama dari kalimat demi kalimat yang disampaikan, pembukaan maupun item hingga dokumen tertulis sudah diterima. Ini bahan bagi kami pemerintah daerah untuk membicarakannya. FPI menyampaikan aspirasi dengan cara tepat, dan mediasi di gedung DPRD. Ini sebuah mekanisme demokrasi yang patut kita banggakan,” kata Edy yang mengawali karirnya menjadi guru sekolah dasar ini. Sebelumnya, Ketua FPI Kota Singkawang Ilyas Buchairi menegaskan tujuan mereka ke gedung rakyat itu untuk menyampaikan aspirasi menolak pembangunan patung naga. Pembangunan patung itu dinilai tidak berdasarkan Perda, sebagaimana ketentuan peruntukan fasilitas umum. “Tugu naga merupakan lambang sakral ritual bagi agama tertentu. Seharusnya, tugu dibangun di tempat netral yang dapat diterima semua lapisan masyarakat,” tegasnya. Kenyataan yang terjadi, keberadaan tugu naga menjadi polemik, sehingga meresahkan

masyarakat umumnya dan melukai umat Islam. “Karena Kota Singkawang bukan milik satu etnis saja. Tapi milik semua etnis,” ungkap Ilyas. FPI juga membeberkan pembohongan publik yang dilakukan Hasan Karman. Hal ini terkait rekomendasi pembangunan tugu naga yang diberikan wali kota. Terutama rekomendasi tokoh agama. “Rekomendasi dari tokoh agama itu adalah pembohongan publik. Kami telusuri di Pemkot Singkawang, cari notulennya, tidak ada. Tahu-tahunya keluar rekomendasi dari tokoh agama untuk pembangunan patung naga,” kata Ilyas. FPI meminta tugu naga dipindahkan dalam waktu satu minggu atau tujuh kali 24 jam. Jika tidak, kata Ilyas, pihaknya akan mengambil tindakan tegas. “Kami mohon kepada DPRD mengambil sikap kepada wali kota segera menyetujui pemindahan tugu naga tersebut. Agar masalah ini cepat selesai dan suasanya menjadi kondusif, masyarakat dapat hidup rukun,” katanya. FPI juga sangat menyesalkan ketidakhadiran Wali Kota Singkawang Hasan Karman dalam hearing. Hasan Karman belum datang ke Singkawang pada pagi itu. FPI kecewa, karena orang nomor satu di Kota Singkawang terlalu lama meninggalkan kota ini dan tidak menemui warganya. Ketua DPRD Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan, legislatif akan merembukkan hal ini secara intern. Dirinya tidak dapat mengambil keputusan sepihak terhadap aspirasi yang disampaikan. “Aspirasi kami terima, tapi belum dapat

memutuskan sikap. Kami akan bermusyawarah dulu dengan anggota lain,” ucapnya. Ketua Komisi A, Tambok Pardede yang menjadi moderator mengatakan, terkait pernyataan sikap ini, dewan akan membuat pertemuan khusus. “Belum bisa disetujui atau tidak. Ada mekanismenya. DPRD hanya imbau, eksekutornya Pemkot. Mudahmudahan, sebelum 7x24 jam sudah ada keputusan. Kita berikan kesempatan untuk dirundingkan demi kebaikan Singkawang,” katanya. Sementara itu, aksi dukungan keberadaan patung naga di Jalan Kepol Mahmud-Niaga terus mengalir. Nando, Ketua Persatuan Pemuda Dauak (PPD) Singkawang menegaskan, kemarin mereka mengumpulkan tanda tangan lagi mengenai penolakan pemindahan patung naga. “Hari ini (kemarin) kumpulkan tandatangan lagi. Sudah 3000 meter (kain) yang ditandatangani. Ini lebih dari target 1.500 meter. Karena antusiasme masyarakat,” kata Nando kemarin di lokasi kepada Pontianak Post. Aksi itu berjalan damai dan lancar. Pengurus PPD dan Dewan Adat Dayak, seperti Herman Buhing, termasuk mantan anggota dewan NoresengYosef tampak berada di lokasi. Ia juga berorasi dalam kesempatan itu. Aksi ini menarik perhatian masyarakat yang melintasi kawasan itu. Lalu lintas juga padat merayap. Kain merah dan putih dibentang di pinggir jalan. Sebelah kiri dari arah Pontianak dibentang kain warna putih. Sebelah kanan warna putih. Polisi lalu lintas pun dikerahkan untuk mengatur lalin supaya tidak terjadi kemacetan. (ody/hen/zrf)

+

Cut Tary Penuhi Panggilan Sambungan dari halaman 1

Saat berjalan, Tari menggenggam erat tangan sang suami. Dia menolak menjawab pertanyaan wartawan. Mantan pembawa acara gosip Insert tersebut hanya tersenyum. Sementara itu, Joesoef menjawab singkat. ”Kami datang memberi keterangan saja,” kata Joesoef. Setelah diperiksa hampir delapan jam, Tari keluar diamdiam dari gedung bareskrim. Sang suami sudah pergi lebih dahulu pada pukul 16.45. Ayah satu putri itu keluar lewat pintu belakang bareskrim yang biasanya hanya boleh dilalui oleh penyidik. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menjelaskan, keterangan Tari akan melengkapi pemeriksaan. ”Statusnya masih sebagai saksi,” katanya. Menurut Edward, tiga artis (Ariel, Luna Maya, dan

Cut Tary) itu bisa dianggap melanggar UU 44/2008 jika secara resmi sudah ada bukti yang dimiliki penyidik bahwa pelakunya benar mereka dan sengaja membuat. ”Walaupun dengan alasan koleksi pribadi,” kata jenderal dua bintang itu. Untuk pasal perzinaan dalam KUHP, menurut Edward, harus ada laporan resmi terlebih dahulu dari pihak lain, misalnya suaminya. ”Dalam pasal itu, harus ada ikatan hubungan suami istri. Jadi, kalau tidak ada laporan, ya tidak bisa,” ujarnya. Jika Tary datang ke kantor polisi, pasangan kekasih Ariel, 28, dan Luna Maya, 26, muncul dalam wawancara di televisi kemarin. Sama seperti ketika memenuhi panggilan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Jumat lalu (11/6), dalam wawancara eksklusif dengan TVOne itu, keduanya masih

menunjukkan kemesraan. Mereka kompak dan saling melengkapi dalam menjawab pertanyaan. Ketika ditanya tanggapannya tentang peredaran video mirip mereka belakangan ini, menurut Luna, pemberitaan yang terjadi berlebihan. ”Menurut saya, sudah terlalu berlebihan. Sudah over expose lah. Yang pasti, kami sekarang ini tidak seperti yang orang sangka,” ucap Luna. Ariel sependapat. Menurut dia, pemberitaan sekarang lebih mengarah pada pembunuhan karakter. ”Menurut saya, lebih ke arah pembunuhan karakter ya. Tapi, saya tidak tahu persisnya bagaimana karena masih dalam proses kepolisian,” tuturnya. Ariel justru mengaku bingung dengan pemberitaan yang ada karena terlalu bombastis.(ind/ash)

Survei Ungkap Keunggulan dan Kelemahan Daerah Sambungan dari halaman 1

saat ini pemerintah Provinsi Kalbar bekerjasama dengan BAPPENAS melalui GTZ dan Pontianak Post melaksanakan Bussines Climate Survey, atau survei iklim investasi dan usaha di 14 kabupaten/kota di Kalbar. “Survei tersebut bertujuan ingin membuat base line data tentang daya saing daerah di Kalbar. Daya saing tersebut akan diukur dan diteliti dari beberapa aspek,” ungkap Peter Bissegger, Consultan RED BAPPEDA Jawa Tengah, saat berkunjung ke Redaksi Pontianak Post, Senin (14/6). Enam aspek yang diukur antara lain kinerja ekonomi dari masing-masing daerah, persepsi pengusaha tentang lingkungan usaha, mengukur infrastruktur dan dinamika bisnis, mengukur balancing serta kinerja dan prestasi pemerintah untuk pembangunan. “Faktor ini akan dikumpulkan dan menjadi penentu dari apa yang disebut dengan daya saing,” jelas Peter. Hasil dari penilaian ini dalam bentuk point yang diukur berdasarkan item

yang akan dinilai. Nantinya ada nilai keseluruhan. Intinya adalah masing-masing kabupaten akan tahu apa kelemahan dan keunggulan yang mereka miliki, sehingga bisa merumuskan kebijakan atau strategi kebijakan pembangunna secara tepat. Sehingga tujuan utamanya adalah memperbaiki perekonomian daerah masingmasing. Untuk Kalbar, pelaksanaan survei merupakan provinsi ke tiga. GTZ sebelumnya melaksanakan survey di Jawa Timur sejak tahun 2004, bekerjasama dengan Jawa Pos dan Pemda Jatim. Provinsi ke dua adalah Jawa Tengah pada tahun 2003. Tetapi hanya dilaksanakan di beberapa kabupaten tertentu. Sejak tahun 2007 Jawa tengah baru melaksanakan seluruh kabupaten. ”Hasil survey yang diungkap merupakan fakta dan realita temuan sesungguhnya yang terjadi di lapangan, tidak bersifat subyektif tetapi obyektif, sehingga masyarakat memakai hasil survei untuk melakukan diskusi dan perumusan kebijakan,” kata dia. Selain itu, pria asal Swiss tersebut menambahkan, pengalaman selama dilaksanakannya

survei terdapat tiga faktor yang menjadi penghambat kemajuan perekonomian di suatu daerah, diantaranya infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan transportasi. Untuk itu, Peter mengharapkan masalah yang ditemukan pada saat survei sebelumnya di tempat lain, semoga tidak terjadi di Kalimantan Barat. ”Sudah pada umumnya, di tempat lain tiga hal tersebut menjadi faktor utama penghambat perekonomian. Tetapi di Kalbar, hasilnya akan kita ketahui September mendatang. Semoga hasil yang didapatkan akan membawa perubahan iklim perekonomian di Kalbar,” pungkas Peter. Pemred Pontianak Post B Salman menambah enam aspek yang disurvei hasilnya akan diumumkan pada Malam Anugerah OtonomiAward. Kabupaten/kota yang unggul dalam satu aspek akan menerima Otonomi Award dengan katagori sesuai aspek yang diteliti. ”Tidak menutup kemungkinan satu kota atau kabupaten mendapat penghargaan lebih dari satu. Bahkan akan ada kabupaten/kota yang akan menjadi juara umum,” jelas Salman. (wah)

+


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pontianak Post by Pontianak Post - Issuu