Pontianak Post

Page 8

Pontianak Post

8

Kembalikan Fungsi BPKP

Sosok Sisi lain Siap Terima Konsekuensi Miss Indonesia 2011 Astrid Ellena Indriana Yunadi siap berlaga di ajang Miss World 2011 di Earls Court, London, pada 6 November mendatang. Perempuan cantik yang akrab disapa Ellen itu pun akan segera bertolak ke London, Inggris. Seperti wakil negara lain, Ellen juga akan diterpa kontroversi seputar kontes swimsuit, apakah dirinya mengenakan busana renang one-piece atau twopiece. Menyikapi kontroversi yang akan dihadapi, Ellen menyatakan siap dengAstrid Ellena Indriana an segala konsekuensi. ’’Protes itu adalah konsekuensi tiap Miss Indonesia yang menggunakan two-piece. Jadi, saya harus terima protes itu sebagai konsekuensi mengikuti ajang pemilihan Miss World 2011 ini,’’ ujar Ellen saat ditemui di Hard Rock Café, Rabu (12/10). Menurut Ellen, secara pribadi dirinya akan lebih memilih mengenakan busana renang onepiece. Sebab, pada dasarnya perempuan yang fasih berbahasa Spanyol dan Mandarin tersebut kurang suka berpakaian terbuka. Namun, lanjut dia, jika nanti dalam ajang Miss World dia diharuskan mengenakan busana renang two-piece, dirinya tidak bisa menolak. ’’Jika saya bisa menawar, pasti saya ingin yang one-piece. Tapi, kalau nanti ada keharusan twopiece, masak saya harus pulang gara-gara hal itu. Saya harus bekerja sama di sana. Ini semua demi membawa nama baik Indonesia. Kontroversi itu selalu ada,’’ imbuhnya. (ken/jpnn/c7/nw)

DOMPET Ummat dan Pontianak Post menggelar program Tebar Faedah Kurban. Program ini memfasilitasi masyarakat untuk menunaikan ibadah kurban serta menyiapkan diri untuk menjadi jembatan bagi masyarakat dalam pendistribusian kurban hingga ke pelosok daerah

Rekap Data Pekurban Dompet Ummat Tahun 2011

NO Nama Pekurban Sampai dengan tgl 13/10/2011 8 M.Chairullah 9 Syafiq Akmal Syafaraz 10 Jamhasri Jumlah Total

Kambing 9 1 1 1 12

Sapi -

Jumat 14 Oktober 2011

Cegah Penyelewengan APBD

DONI KURNIAWAN/BARAYA POST

BADUY DALAM KANVAS: Pengunjung melihat secara dekat sebuah lukisan warga suku Baduy dalam pameran di Aula Gedung Dishubpar Banten, Kota Serang, Kamis (13/10). Sekitar 100 lukisan hasil karya 23 seniman seni rupa Banten dipamerkan.

Petugas Lapas Kecurian Pistol

P O N T IANA K — P e t u gas keamanan lembaga pemasyarakatan Klas II A Pontianak, berinisial ISR (38), dikabarkan kehilangan senjata api. Sebuah senjata laras pendek jenis Walther Kaliber 32 mm yang merupakan kelengkapan untuk bertugas. Kini kasusnya sudah ditangani pihak berwajib. Berdasar informasi, yang kehilangan senjata itu adalah kepala keamanan Lapas. Dia mengetahui telah kehilangan senjata pada Minggu (9/10) lalu. Senjata tersebut raib di kediamannya sendiri di Komplek Lapas Klas II A. Setelah rumah dinas itu dikabarkan dimasuki maling. Kehilangan senjata itu bermula ketika ISR meninggalkan rumah. Dia pergi mengunjungi temannya yang berala-

mat di Sungai Jawi Pontianak Kota, Sabtu (8/10) malam. Pada malam itu korban tidak pulang ke rumah. Namun menginap di kediamannya temannya. Keesokan harinya, Minggu (9/10) petang korban baru pulang ke rumah. Setiba di rumah, didapati kondisi kamar dalam keadaan berantakan. Pintu jendela kamar telah rusak. Akibat dicongkel paksa dari luar yang diduga akibat ulah pelaku pencurian. Mendapati hal aneh, korban langsung memeriksa seluruh ruang kamar. Termasuk bergegas membuka laci lemari plastik. Tempat menyimpan senjata api. Alangkah terkejut, setelah diperiksa, sepucuk senjata genggam miliknya telah raib. Selain senjata, enam butir amunisi turut hilang.

Setelah upaya pencarian tidak membuahkan hasil, akhirnya korban memutuskan membuat laporan polisi. Berharap pencuri senpi yang tersimpan di rumah korban segera dibekuk. Selain senpi milik Lapas Klas II A yang dipinjam pakaikan ke korban dapat ditemukan. Kasat Reskrim Polresta Pontianak Komisaris Puji Prayitno membenarkan adanya laporan pencurian. Atas hilangnya sepucuk senjata api berikut enam butir peluru di komplek pegawai Lapas Kelas II A Pontianak Jalan Adi Sucipto, Kubu Raya. “Laporan sudah diterima. Kini kasusnya masih diselidiki secara intensif Polsek Sungai Raya. Akibat pencurian tersebut, korban juga kehilangan tiga buah telepon genggam dan sebuah jam tangan,” kata Kasat. (stm)

JAKARTA—Ketua DPR Marzuki Alie menyebutkan, pihaknya telah mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan seluruh pimpinan DPR untuk mengembalikan fungsi dan peran Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang kini hanya berfungsi sebagai lembaga konsultasi. Pengembalian fungsi BPKP ini menurut Marzuki, menjadi penting untuk menurunkan tingkat korupsi yang semakin menjadi-jadi setelah fungsi BPKP dihilangkan. “Korupsi makin marak dan saya telah berbicara dengan presiden bahwa salah satu penyebabnya karena pemotongan fungsi BPKP dari pengawasan menjadi hanya sekadar konsultan pemerintah dalam memberikan asistensi pertanggungjawaban pembangunan,” ujar Marzuki Alie, saat penandatanganan nota kesepahaman BPKP dengan DPR, di Ruang BURT DPR, Senayan Jakarta, Kamis (13/10). Menurut Marzuki potensi BPKP untuk menjadi pengawas internal dengan perangkat kerjanya yang berpengalaman harus bisa dimanfaatkan secara optimal. “Karenanya saya pun telah menyarankan kepada presiden, wapres dan pimpinan DPR untuk menghidupkan kembali BPKP dan mereka sepakat untuk memfungsikan kembali BPKP,” tegasnya. DPR, kata Marzuki, harus memelopori eksistensi BPKP mengingat sistem politik yang

berbiaya tinggi membuat penyelewengan APBN dan APBD pun menjadi semakin marak, sementara DPR tidak bisa menyentuhnya karena berkaitan dengan partai politik. “Kami menyadari baik di pusat maupun daerah tidak lepas dari persoalan korupsi, apalagi dengan sistem politik high cost dimana para politisi maupun kepala daerah mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan kedudukannya. Persoalan ini jelas diluar kemampuan DPR karena semua ini menjadi urusan partai politik,” imbuhnya. Terkait kerjasama DPR dengan BPKP, menurut anggota Dewan Partai Demokrat, itu sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program-program pemerintah yang diwakili oleh kesekjenan DPR yang merupakan bagian dari pemerintah. “Selama ini kesekjenan haya diawasi BURT. Tapi karena DPR adalah lembaga politik dan tidak memiliki kemampuan dan kapasitas pengawasan dan prosedur keuangan, maka DPR harus bekerjasama dengan BPKP. Ini sama sekali tidak bertentangan dengan UU manapun karena DPR bisa meminta bantuan,” imbuhnya. Sementara itu Ketua BPKP, Mardiasmo mengatakan BPKP telah ikut mengawal sekjen DPR sejak 2009 dan selama itu pula DPR berhasil mendapatkan status WTP, kecuali ada beberapa catatan kecil mengenai pengelolaan internal. (fas/jpnn)

Kurban Tanda Kasih Dompet Ummat-Pontianak Post

Kurban hingga Daerah Perbatasan Jumat, 27 November dua tahun yang lalu merupakan hari H pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Sentaban, kecamatan Sajingan kabupaten Sambas adalah satu diantara 85 titik pemotongan Tebar Faedah Kurban Dompet UmmatPontianak Post kala itu. Ketulusan untuk menyampaikan amanah dari pekurban hingga kepelosok daerah sudah tampak ketika koordinator masing-masing daerah menyampaikan daftar titik distribusi. Perjalanan panjang menuju Sentaban dimulai sejak perwakilan Dompet Ummat di kabupaten Sambas yang dipimpin Rahmad Hidayat mengantar sapi ketitik pemotongan seminggu sebelum hari pelaksanaan. Dengan berbagai kondisi keterbatasan, sapi harus didatangkan dari kecamatan Galing. Dari galing, sapi dibawa menggunakan mobil bak terbuka hingga dipersimpangan. Setelah sapi diturunkan di persinpangan menuju titik distribusi, barulah perjuangan menyampaikan amanah dari pekurban dimulai Rahmad dkk. Dibantu dua orang

temannya, Rahmad silih berganti menarik sapi. Keadaan tersebut turut diperparah dengan kondisi jalan yang baru saja dilakukan pengurukan. Tidak sesederhana itu saja, karena musim penghujan menjadikan tanah urukan ibarat hamparan bubur lumpur. Selain itu juga tim harus membawa sepeda motor sebagai kendaraan pulang ke Sambas nantinya. ”Melakat rodanye (rodanya melekat), ” kata salah seorang dari tim yang menerangkan kisahnya, dengan logat Sambas. Tiga jam berlalu, sapi yang dibawa sampai sudah di pinggiran sungai yang merupakan pangkalan sampan menuju Sentaban. Lima belas menit kemudian, tim beserta sapi yang diantar tiba di Sentaban. Seminggu berselang tiba waktunya pelaksanaan pemo-

ISTIMEWA

KURBAN: Pemotongan hewan kurban Tanda Kasih Dompet UmmatPontianak Post, beberapa waktu lalu. Hewan kurban disalurkan hingga ke pelosok daerah.

tongan hewan kurban, ternyata tidak segampang yang diperkirakan. Hal tersebut terjadi karena kesulitan mencari tukang jagal hewan kurban. Bukan karena tidak terbiasa memotong hewan, tetapi karena kurban masih sangat langka bagi masyarakat di Sentaban. Penggalan kisah di atas mer-

upakan satu dari sekian sukacita dibalik Tebar Faedah Kurban Dompet Ummat-Pontianak Post dari tahun ketahun. Mulai dari kondisi lapangan hingga terasa asingnya pelaksanaan kurban bagi kebanyakan masyarakat di daerah pedalaman. Bahkan bagi sebagian saudara kita di pedalaman, kurban masih se-

batas cerita dari orang tua terdahulu. Sehingga tidak heran jika seekor sapi masih menjadi tontonan bagi saudara-sudara kita tercinta di pelosok daerah, termasuk di perbatasan. Menyampaikan sekerat daging kurban kepada saudarasaudara kita hingga daerah adalah adalah tanggungjawab kita bersama. Namun, waktu dan ruang gerak masyarakat pada umumnya tidak memungkinkan untuk melaksanakan tanggungjawab di atas. “Oleh kerenanya program Tebar Faedah Kurban Dompet Ummat-Pontianak Post hendaknya menjadi pilihan masyarakat dalam menyalurkan kurbannya hingga daerah perbatasan,” kata Hasan Idris, GM.Tebar Faedah Kurban 2011 disela kesibukannya menyiapkan kurban tahun ini. Lebih lanjut Hasan mengajak segenap masyarakat kota Pontianak untuk bergabung dalam program Tebar Fedah Kurban tahun ini dengan harga kambing Rp1.199.000,- dan sapi Rp 8.499.000. Layanan jemput donasi kurban telpon (0561) 7916876, sms: 081 345 653 653. (r/*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.