Pontianak Post
Selasa 13 Oktober 2009
komunikasi bisnis
7
Advertorial
Kompetisi Matematika Terbuka III
SAFETY RIDING: Miss Universe 2009 Stefanie Fernandez (tengah) didampingi Puteri Indonesia 2009 Qory Sandrioriva dan Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha Siregar, mengenakan helm Safety riding saat berkunjung ke kantor Yamaha di Bandung, Minggu (11/10). Penggunaan helm tersebut merupakan bagian dari kampanye safety riding bagi pengguna kendaraan bermotor.
* Se kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya Fobia matematika terhadap matematika mengakibatkan banyak sekali siswa-siswi Sekolah Dasar mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika. Dengan Metode Sakamoto yang sederhana dan mudah dimengerti, namun cepat dan akurat dalam memecahkan soal dengan pemikiran logis Analitis, akan membuat siswa tidak hanya sekedar bisa, melainkan lebih dari itu, siswa menjadi suka dan senang matematika. Ciri Utama : Soal-soal dalam Metode Sakamoto berfokus pada soal cerita yang memiliki bobot nilai tinggi dalam pelajaran matematika di sekolah, dan telah disesuaikan dengan kurikulum. Manfaat : *Membangun kemampuan berpikir logis-Analis *Mengajarkan cara terstruktur / sistematis dalam menyelesaikan soal dengan mudah teliti dan cermat. *Meningkatkan performansi dan fondasi siswa dalam pelajaran matematika. *Membangun pengertian Konsep dan Aplikasinya *Mengenbangkan Pola Pikir Kreatif. Tiga langkah utama : 1.G.R (Grasp the Relation) Adalah cara untuk memahami soal, susun data dan mencari hubungan antar data 2.Diagram Adalah cara untuk memperjelas inti permasalahan dalam bentuk diagram sehingga timbul logika pemecahan. 3.Writing Adalah penulisan persamaan dari diagram dalam bentuk angka-angka untuk memperoleh jawaban soal.
JPNN
Sesuai dengan visi dan misi di atas, kami pihak Japanese Center Sakamoto Method setiap tahunnya memberikan semangat dan kegairahan untuk berkompetisi. Untuk tahun ajaran 2009-2010 kami kembali menyelenggarakan KOMPETISI MATEMATIKA TERBUKA III (Tahun 2009) dengan lingkup se Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dan dibuka 2 Jalur yaitu Jalur Non Murid Sakamoto dan jalur Murid Sakamoto. Kompetisi ini akan diselengarakan pada: Biaya pendaftaran Rp. 75.000 dan batas akhir pendaftaran adalah 17 Oktober 2009. Hari / Tanggal: Minggu, 25 Oktober 2009, tempat: Hotel Kapuas Palace di ruang Function Hall I. Untuk informasi Pendaftaran silahkan hubungi: Master Japanese Mathematics Kalimantan Barat, Jl. Jenderal Urip No. 33A Pontianak, Telp. (0561) 747308, 7039682, Website: www. sakamoto.net www. mathscompetition.com, E-mail: sakamoto–pontianak@yahoo.com.(biz)
Pertahankan Kepemilikan Tanah, Karim Ongkowidjaja Gugat Tiga Pihak SERTIFIKAT tanah miliki Karim Ongkowidjaja seluas 624 meter persegi di Jalan Ade Irma Suryani dibatalkan PTUN Pontianak atas gugatan Oscar Haris beberapa waktu lalu. Padahal ia telah membelinya dengan sertifikat yang sah dari pemilik kedua tanah, Nono Harsono pada 2001. Pembatalan sertifikat itu membuat, Karim mengungat tiga pihak atas hak kepemilikan tanahnya di Pengadilan Negeri Pontianak melalui Kantor Advokat W Suwito SH and Associates. Para pihak yang digugat itu antara lain Oscar Haris sebagai tergugat I, BPN Kota Pontianak sebagai tergugat II, dan Nono Harsono sebagai tergugat III. Kemarin (12/10) siang, telah dilakukan persidangan terkait gugatan itu di Pengadilan Negeri Pontianak. Dalam persidangan itu, penggugat menghadirkan menghadirikan DR EW Papilaya SH sebagai saksi. DR EW Papilaya SH merupakan pemilik pertama tanah itu, Nono Harsono membeli tanah itu dari Papilaya pada 1986. Menurut W Suwito, awalnya Oscar Haris membuat Surat Pernyataan Tanah (SPT) yang dibuat sendiri sebagai syarat permohonan hak atas tanah seluas 190 meter persegi. Dalam surat itu berisi penguasaan atas dasar penyerahan atau garapan atau jual beli dan ditutup dengan kata-kata,
EW Papilaya
bersedia dibatalkan atau dituntut sanksi pidana apabila tidak benar. Tanah itu sebenarnya merupakan rencana fasilitas jalan di samping rumah Marjuki Pasaribu. Setelah mendapatkan tanah itu, Oscar Haris juga ingin mendapatkan yang 624 meter persegi milik Karim Ongkowidjaja. Sementara itu Papilaya menyatakan, kepemilikan atas tanah itu diberikan oleh Walikota Pontianak Drs Muchalli Taufiek. Melalui SK Walikota Kepala Daerah II Pontianak No.100 tahun 1976 tentang penunjukan kapling tanah. Kapling tanah yang ia dapatkan seluas 630 meter persegi, tapi setelah dilakukan pengukuran untuk membuat sertifiakat di 1978 luasnya 624
meter persegi. Sebelumnya, pada 26 Maret 1977 ia mendapatkan surat izin bangunan. “Waktu itu rencananya kami mau bangun,” katanya. Tepat 26 Desember 1978, sertifikat hak milik tanah No.655 didapatkannya dari BPN Pontianak. Luas tanah 624 meter persegi dalam sertifikat itu didasarkan pada gambar situasi lampiran sertifikat No.116/1978 yang dikeluarkan pada 8 Mei 1978. Tidak lama setelah itu, ia pindah ke Tanjung Pinang pada 1978. Pada 1986 tanah itu ia jual ke Nono Harsono karena di Tanjung Pinang ia perlu dana. Asal tanah miliknya itu tanah negara. “Kebetulan saya lulusan hukum dan advokat sekarang,” ujarnya. Dari pandangan hukum Papi laya, sertifikat itu sudah 31 tahun. Selama itu tidak ada orang yang mengugatnya. Ia juga bingung kenapa PTUN biasa membatalkan sertifikat (hak yang diberikan negara) itu. “Saya tidak lihat logika hukumnya,” kata Papilaya. Padahal berdasarkan lembaga Rechtsverwerking sebagaimana telah diatur dalam PP No.24/1997, sertifikat yang berusia lebih dari lima tahun tidak dapat diganggu gugat. “Apa memang benar kewenangan PTUN bisa berlaku surut. Terus terang saya tidak terima sertifikat itu dibatalkan. Seakan-akan tidak ada kepastian hukum di negeri ini,” pungkasnya. (mde/ser)
Petrogres akan Bangun Pabrik Urea Baru BUMN pupuk PT Petrokimia Gresik (Petrogres) berencana membangun pabrik urea baru dengan kapasitas 1,5 juta ton dan pabrik amoniak berkapasitas 2.000 ton per hari, untuk mengantisipasi permintaan pupuk yang meningkat dan mendukung ketahanan pangan nasional. “Pabrik baru tersebut sangat dibutuhkan untuk antisipasi permintaan pupuk yang cenderung meningkat, akibat peningkatan permintaan produksi pangan seiring meningkatnya jumlah penduduk Indonesia,” ujar Dirut
Petrogres Arifin Tasrif, di selasela panen bandeng, di Subang, Jawa Barat, belum lama ini. Ia mengatakan, saat ini pihak nya telah menjajaki pasokan gas dari blok Cepu yang dikelola Exxon Mobil.Arifin mengatakan bila nota kesepahaman (MoU) pasokan gas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKSK) ditandatangani, maka pihaknya akan melakukan tender pembangunan pabrik pupuk dan amoniak tersebut. “Pabrik amoniak sendiri sangat kami butuhkan untuk memasok kebutuhan amoniak dalam
mendukung produksi pupuk NPK. Selama ini kekurangan kebutuhan amoniak sebesar 350 ribu ton dipasok dari Palembang (PT Pusri) dan Bontang (PT Pu puk Kaltim),” ujarnya. Arifin menilai Petrogres harus memiliki pabrik amoniak sendiri agar tidak tergantung dari produsen lain. Ia khawatir dengan meningkatnya penggunaan pupuk majemuk (NPK) para produsen yang selama ini memasok amoniak ke Petrogres akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan amoniak sendiri. (jpnn)