10
metropolitan
Pontianak Post l Senin 10 Juni 2013
Transaksi Non Tunai Meningkat
ISTIMEWA
RESMI: Ketua Yayasan Tonggak Equator Juliana Sujadi dan Ketua PAPKI Pastor B. Bambang Triatmoko SJ menggunting pita sebagai tanda peresmian gedung Politeknik Tonggak Equator, kemarin.
Gedung Baru Polteq Diresmikan PONTIANAK – Politeknik Tonggak Equator (Polteq) Pontianak akhirnya memiliki gedung sendiri, setelah berdiri lebih dari 11 tahun. Minggu, 9 Juni 2013, gedung baru Polteq di Jl Fatimah No.1-2 (belakang Bank Mandiri Sidas) diresmikan. Tanggal peresmian sengaja dipilih kemarin, karena bertepatan dengan hari ulang tahun Juliana Sujadi, Ketua Yayasan Tonggak Equator. Suka cita civitas akademika Polteq kentara terlihat selama acara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut. Bagaimana tidak, peresmian gedung baru tersebut, salah satu buah manis dari perjuangan mereka. Suka cita turut dirasakan relasi dan para undangan yang hadir. Gedung baru akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Perkuliahan pada sore hari, pukul 17.00 – 21.00, sementara pagi harinya dimanfaatkan untuk karya sosial dan lainnya. Ratarata mahasiswa Polteq harus bekerja di pagi hari untuk membiayai kuliahnya, sehingga perkuliahan dilakukan sore – malam.
“Kami rencana ada pelatihan untuk orang yang kurang mampu dari mana pun. Ibu-ibu mungkin bisa latihan keterampilan seperti menjahit adau para petani, supaya mereka lebih maju. Pelatihan akan diberikan dosen dan mahasiswa, sebagai karya nyata mereka,” ujar Juliana Sujadi, usai acara peresmian. Gedung empat lantai full AC ini memiliki 22 ruang kulaih, enam laboratorium, aula besar, enam WC di tiap lantai, chapel, ruang rapat, UKS, perpustakaan, dan ruang serba guna. Ruang serba guna inilah yang rencananya akan banyak dimanfaatkan. “Siapa tahu ada yang mau menyewa untuk seminar atau pertemuan. Kita siapkan semua, alat-alat kami lengkap. Ini bisa jadi pemasukan tambahan, sehingga kami tidak hanya andalkan SPP semata. Tidak perlu selalu menaikkan uang kuliah. Kita pun tidak beratkan mahasiswa.,” katanya. Terkait pengembangan program studi, Juliana menyatakan, Polteq berencana me-
nambah prodi dari total tiga prodi yang ada saat ini. Mereka belum menentukan prodi apa yang akan ditambahkan. “Rencana ada, kita masih membaca, sebenarnya Kalbar butuh jurusan apa. Prinsip saya tidak cenderung membangun jurusan yang memberi keuntungan saja, tapi prodi yang benarbenar dibutuhkan. Sehingga bisa membuat daerah ini lebih maju,” ujarnya. Pastor B. Bambang Triatmoko SJ, Ketua Perhimpunan Akademi dan Politeknik Katolik Indonesia (PAPKI) yang ikut meresmikan gedung baru berharap, Polteq turut menghasilkan sosiopreneur, pengusaha yang konsen membangun bidang sosial. “Hasilkan lulusan kreatif dan inovatif. Inovasi tidak harus hi-tech, tapi kemandirian untuk berkarya. Jadi lulusan politeknik tidak hanya terampil, tapi juga bisa melihat peluang dan kebutuhan sosial dalam masyarakat. Sekaligus memberikan jawaban konkrit untuk masalah sosial,” pungkasnya. (r/*)
PONTIANAK--Sepanjang Triwulan I jumlah uang yang diedarkan (outflow) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, mengalami kontraksi sebesar 38,00 persen (y-o-y). Sedangkan jumlah uang yang masuk (inflow) tumbuh 15,61 persen. Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Hilman Tisnawan. “Sejalan kondisi Kalimantan Barat, secara nasional, pengedaran uang mencatat posisi net inflow, dimana total outflow atau uang yang diedarkan mencapai Rp74,31 triliun, semetara total inflow sekitar Rp119,5 triliun,” jelasnya. Distribusi uang hasil cetak sempurna yang layak edar dilakukukan melalui beberapa sarana seperti penarikan perbankan, penukaran uang di loket Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat dan kegiatan kas kliring. Terkait penukaran uang melalui loket Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, lanjut Hilman, sepanjang Triwulan I 2013, pihaknya mencatat panukaran uang Rp25,91 miliar atau tumbuh 19,37 persen. Kegiatan kas kliring dilakukan sebanyak lima kali dengan total Rp16,77 miliar atau menga-
lami kontraksi 8,17 persen (y-o-y). Untuk perkembangan sistem pembayaran non tunai, soal nominal transaksi RTGS Kalimantan Barat selama Triwulan I 2013 mencapai Rp65,58 triliun atau tumbuh 16,00 persen, dengan volume transasksi RTGS Kalimantan BArat selama triwulan I tahun 2013 mencapai 57,871 transaksi atau tumbuh 16,25 persen. “Secara nasional, selama Ttriwulan I 2013, nominal transaksi RTGS mencapai Rp18,78 ribu triliun, dengan total volume mencapai 4,25 juta transaksi,” kata Hilman. Jumlah warkat yang ditransaksikan melalui kliring selama triwulan I mencapai 231,53 ribu eksemplar dan mengalami konstraksi 1,87 persen (y-o-y). “Nominal transaksi kliring selama triwulan I 2013 mencapai Rp8, 36 triliun atau tumbuh 8,440 persen (y-o-y). “Kontraksi jumlah warka yang ditransaksikan menunjukkan jumlah nominal yang ditransaksikan pada setiap warkat kliring lebih tinggi dibandingkan tahun sbelumnya,” papar Hilman. Secara nasional, nomimal transaksi kliring mencapai Rp544,84 triliun dengan total warkat yang ditransaksikan mencapai 24 juta warkat. (ash)
Pontura Bakal Miliki Mal PONTIANAK--Wakil Walikota Pontianak H Paryadi SHut MM menyambut baik pembangunan Mal Ramayana di wilayah Pontianak Utara tepatnya di dibawah Jembatan Landak. Pembangunan mal tersebut, diyakini Paryadi akan meningkatkan kemajuan perekonomian di wilayah Pontianak Utara yang selama ini dinilai ketinggalan dibandingkan wilayah kecamatan lainnya. “Saya memberikan apresiasi positif atas pembukaan cabang perusahaan riteil Ramayana di Kecamatan Pontianak Utara.
Saya yakin ini akan mendorong keyakinan dunia usaha akan prospek bisnis di wilayah tersebut,” ungkap Paryadi kepada Pontianak Post kemarin. Dengan hadirnya mal di wilayah Pontianak Utara itu, tambah Paryadi, secara otomatis akan berpengaruh terhadap pekembangan bidang-bidang lainnya di kawasan itu. Perekonomian masyarakat setempat diyakini Paryadi akan tumbuh drastis dan akan memberikan efek yang positif bagi kemakmuran masyarakat. (bdi)