Pontianak Post

Page 8

cmyk

liputan khusus

8

Pontianak Post

l

Selasa 10 Maret 2009

Kiprah Arya Tanjungpura, Politikus Muda Berkarya

Niat Tulus Majukan Kalimantan Barat dari Senayan Berbeda dengan kebanyakan partai politik lainnya, M.Arya Tanjungpura menggunakan cara tersendiri dalam berkampanye. Itu bukan karena ia tidak ingin, tapi tidak bisa. Saat parpol lain membagi-bagikan makan atau baju dan mengumbar janji-janji. Arya hanya dapat menunjukkan kerja kerasnya. Ia terus berbuat tanpa berdosa dan berjuang tanpa menyerah. Dengan kerendahan hati ia memohon dukungan semua warga Kalimantan Barat. Made Frans, Pontianak +

SETELAH didepak dari Demokrat dengan alasan klasik, M.Arya Tanjungpura tidak menyerah. Ia mempersiapkan kendaraan sendiri, yang lebih solid. Tapi dibalik sifatnya yang keras dan terus bersikukuh, Arya merupakan tokoh politik muda Kalimantan Barat yang bersahaja. Tidak ada kesan angkuh darinya. Itu yang bisa ditangkap saat Arya menghadiri diskusi politik Pontianak Post dan RadioVista di markas redaksi Pontianak Post, Sabtu (7/8). Ia datang bersama Piet Pagau-Ketua DPD Barnas Kalbar, Dua wakil DPD Barnas Kalbar-Minoto Radjali dan Soehardjo T, Hj Syafrida SH-Caleg Barnas Kota Pontianak, serta istrinya Anita Ida Karolina yang juga caleg DPRD Kalbar dapil Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Awalnya, Arya menceritakan kekecewaannya saat dibangkucadangkan Demokrat, partai yang sudah dibesarkannya. Tapi ia tak larut dalam kekecewaan itu. Ia yakin semua itu sudah dalam rencana Tuhan. Ia mempelajarinya dari pengalaman orang tua. Ketika Ikot Rinding, ayah Arya mendirikan SMUN di Karangan juga diperlakukan serupa. Setelah SMU itu berdiri dan berjalan baik, ayahnya

difitnah. Bukan hanya diberhentikan, tapi juga diusir dari kampung. “ Ta p i i t u suatu pengalaman bagaimana orangtua saya memotivasi karirnya,” katanya. Ayahnya melanjutkan sekolahnya hingga sarjana di FISIP Untan. Andaikata

orangtuanya masih di Karangan mungkin kondisinya tidak seperti sekarang. Sebagai guru, paling tinggi orangtuanya menjadi kepala dinas. Ayahnya bahkan pernah menjadi anggota DPRD Kalbar dan anggota MPR RI. “Diawal hidupnya, saya yakin ayah juga tidak tahu akan jadi apa. Sama seperti ayah, saya yakin saat direndahkan, pasti ada waktu saya ditinggikan,” katanya. Pribadi Arya tidak jauh dari ayahnya. Pepatah Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya ada dalam dirinya. Dari kecil Arya sudah ikut ayahnya kampanye. Saat itu Ikot Rinding

Arya di Mata Rekan Seperjuangan Piet Pagau (Ketua DPD Barnas Kalbar & Caleg DPRD Kalbar dapil Sambas) PIET pertama mengenal Arya Tanjungpura bersamaan dengan Partai Demokrat. Ia direkrut Arya menjadi caleg DPR RI pada 2004 lalu. Walaupun di No.3, perolehan suaranya masih lebih tinggi dari No.1 dan No.2, caleg-caleg droping dari Jakarta. Waktu itu belum ada keputusan MK, jadi No.1 yang naik. Keputusan itu diterima Piet dengan senang hati dan tanpa beban. Tujuan saat itu hanya untuk membesarkan partai. Piet juga tercatat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Daerah, sehingga berpengalaman di daerah. Di mata Piet, Arya sudah pandai menjalankan tugasnya, jadi tidak perlu lagi dinasehati. “Sebagai MPD, saya memposisikan diri seperti slogan Tut Wuri Handayani. Sebagai orang tua melihat jalannya anak kita. Kalau salah dibetulkan, kalau benar disokong,” katanya. Sebelum hengkang ke Barnas, Piet Minoto Radjali (Wakil Ketua DPD Kalbar dan Caleg DPRD Kalbar dapil Ketapang-KKU)

+

MINOTO bergabung dengan Barnas tanpa ia sadari. Awalnya ia tidak tertarik dengan dunia politik. Minoto lebih banyak bergerak dibidang rohani dan bisnis. Perkenalan Minoto dengan politik, saat bergabung bersama Partai Indonesia Tanah Air Kita (PITA). Tapi PITA tidak lolos verifikasi faktual.

merupakan anggota Balitbank DPP Demokrat. Di Barnas ia juga diminta merekrut lagi. Itu tidak membuat Piet jera. “Nama Arya Tanjungpura sudah menjadi jaminan bagi saya, tidak perlu saya pertanyakan lagi. Yang dari Arya semuanya terlihat bagus,” ujarnya. Ia selalu melakukan kaderisasi. Piet merasa beruntung di Barnas, karena didaulat sebagai memimpin Barnas Kalbar oleh para anak muda. Ia berkesempatan mengantarkan anak muda mendongkrak perolehan suara Barnas. “Saya optimis dengan perjalan waktu Barnas dapat memimpin. Apalagi dibawah Arya Tanjungpura,” ujarnya.

mengkampanyekan Partai Golkar. Waktu 1987 ia diminta naik ke panggung oleh ayahnya dan hanya diminta menyampaikan satu kalimat. “Pak Tuha, Pak Uda, Enek, Akak, Adek semua keluarga di kampung. Kalau percaya sama kami yang mudamuda untuk masa depan daerah ini pilih golkar. Itu yang saya sampaikan waktu itu,” ujarnya. Malah pada 1992, ia diarak keliling pasar Darit dengan tandu ayahnya.Arya juga merupakan lulusan dari FISIP Untan. Itu membuatnya memiliki dasar politik yang kuat. Sementara untuk membangun Kalbar, ia akan membuat sistem yang baik dengan sembilan anggota DPR RI yang lain. Mereka akan bekerjasama membangun Kalbar dengan pemerintah daerah dan anggota DPD Kalbar. Arya merangkul semua untuk sesering mungkin duduk bersama, membicarakan pembangunan Kalbar. Pimpinan Redaksi Pontianak Post, B Salman yang juga hadir saat itu, menanyakan kesiapan Arya mengumpulkan suara dan komitmenArya saat menjadi anggota DPR RI.Arya yakin memiliki konstituen sendiri yang solid. Barnas memiliki 365 Caleg se-Kalbar. Kalau mereka bekerja maksimal, tiap orang 200 suara, Barnas akan memiliki suara lebih dari 70 ribu. Jumlah itu saja sudah melawati batas angka terakhir kursi Caleg DPR RI. Jumlah itu masih belum ditambah sura dari kerabat, teman dan jaringan geraja Arya. Dalam membangun Barnas ia menekankan multi etnis. Semua suku ia rangkul, seperti Dayak, Melayu, Tionghoa dan suku lainnya. Semua diajak menjadi caleg Barnas. Sementara sumbangsih Arya bagi warga Kalbar, selain membuat sistem yang membuat

semua caleg wakil Kalbar sering duduk bersama. Ia juga merelakan rumah dinarnya menjadi trasit warga Kalbar yang ke Jakarta. Pada komitmen untuk membantu warga Kalbar, ia dengan senang hati menerima warga Kalbar yang membutuhkan bantuan saat dia sudah di Senayan. Wanita dibalik kesuksesan Arya Arya mengaku tidak pernah merasa down dalam kehidupan politik. Ia sudah siap konsekuensi mendirikan parpol. Saat partai membuka diri banyak peluang orang bergabung di dalamnya,

+

foto: made/Ppost

dukungan : Anita Ida Carolina SPd, isteri Arya Tanjungpura memberikuan dukungan penuh dalam karir suaminya (Atas). Arya bersama masyarakat Melayu meriahkan malam Idul Fitri dengan meriam Karbit. (bawah)

Arya Diperlakukan tak Adil SELAMA menjalankan pekerjaan sebagai wakil rakyat, konsolidasi organisasi Partai Demokrat harus terus dijalankan. Salah satunya dengan pelaksanaan Musyawarah Daerah Demokrat Kalimantan Barat. Sayangnya dalam Musda, ia diperlakukan tidak adil oleh partai yang selama ini dibesarkannya. Ketika ingin mencalonkan kembali sebagai ketua DPD Demokrat Kalbar, ia mendapat tantangan. DPP Demokrat di Jakarta tidak merestuinya, dengan alasan klasik. Arya terlalu muda dan belum mapan. “Padahal, saat awal merintis dan membesarkan Demokrat di Kalbar, saya tidak pernah ditanya. Berapa umurmu dan apa pekerjaanmu,” katanya, saat mengikuti dialog Pontianak Post dan Radio Vista, Sabtu (7/3). Sebelum Musda, ia dipanggil DPP. Saat itulah, DPP meminta Arya tidak

mengajukan diri lagi. DPP sudah mementukan dua calon yang layak maju menjadi Ketua DPD Demokrat Kalbar. Diantaranya seorang mantan sekda dan wakil gubernur waktu itu. Walau tidak direstui DPP, Arya tetap ngotot maju. Itu untuk menjaga reputasi dan kredibilitas seorang tokoh muda. Ia tidak ingin ada kesan Demokrat dijual. Tapi Arya terus dipaksa untuk tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Kalbar. Akhirnya Arya jatuh. Setelah kejatuhannya, Arya mulai ditinggalkan orang-orang yang selama ini ia besarkan. “Sejarah tidak lagi diingat. Walau tidak sedikit penghargaan yang saya dapat. Saya seolah-olah tidak ada lagi di Demokrat,” ujarnya. Keadaan itu memaksa, Arya mempersiapkan kendaraan alternatif

dengan berat hati. Partai yang selama ini ia besarkan tidak lagi memberi tempat baginya, sebagai pendiri dan pejuang Demokrat Kalbar. Ia mulai dengan mendirikan beberapa partai baru di Kalbar. Diawali dengan Partai Kedaulatan. Arya menjalankannya bersama Japid, Nur Said SH dan Cong Chin Kian. Sekarang mereka menjadi ketua, sekretaris dan bendahara Partai Kedaulatan Kalbar. Arya juga bersama-sama Ir.Mikhael Injek Barayunk, Lim Kheng Sia dan Ir.Astari Okta membentuk kepengurusan Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Kalbar. Terakhir Arya membentuk kepengurusan Partai Barisan Nasional (Barnas), bersama Piet Pagau, Raumigel Talumaraga SH.MKn dan Muhammad Zulkipli. Sebagai salah satu Ketua DPP Barnas, Arya otoma-

Nama Lengkap: Mauritius Arya Tanjungpura (Putra ke-3) Tempat Lahir : Desa Pangkumbang Kecamatan Sompak (Pemekaraan Kecamatan Mempawah Hulu), Kabupaten Landak Tanggal Lahir : 26 Maret 1976 Istri : Anita Ida Carolina SPd Anak: Rasia Feliska Triana Putri Tanjungpura Tempat Tinggal : Jl. Sungai Raya Dalam, Komplek Vila Permata Indah No.1

ist

HUT pertama : Arya Tanjungpura bersama Ketua Umum Barnas Vence Rumangkang dan fungsionaris partai lainnya dalam perayaan HUT pertama Barnas di Pontianak belum lama ini.

SETELAH PITA tidak lolos verifikasi faktual, banyak partai yang menawarkan Soehardjo untuk bergabung. Tapi ia lebih memilih Barnas. Itu karena melihat sosok Arya Tanjungpura dan AD/ART Barnas. “Di bawah kepemimpinanArya, Barnas sangat solid. Ia tidak sembarang merekrut orang dia rekrut orang. Arya dapat membuat suasana panas menjadi dingin dan kondusif,” ujarnya.

Hj. Syafrida SH (Caleg Barnas dapil Kota Pontianak) IA mengenal Arya dari Anita, istri Arya. Syafida dan Anita akrab di organisasi perempuan Demokrat. Saat ditawarkan masuk partai politik, ia lebih memilih Barnas. Karena ia melihat Barnas lebih baik. Sementara sosok Arya baginya seorang yang cocok menjadi pemimpin. Usia bukanlah masalah. Kemampuan seorang Arya tidak terbatas dari usianya. (*) cmyk

tis menjadi anggota Barnas. Ia juga menjadi Calon Legislatif Barnas No.1 untuk daerah pemilihan Kalbar. Keputusan politik itu membuat kepengurusan Arya di Demokrat dicabut. Ia juga ditarik dari keanggotaanya di DPRD Kalbar. Kehilangan kursi empuk tidak membuatnya menyesal. Arya yakin jalan hidupnya sudah diaturYang Maha Kuasa. “Jika hari ini saya direndahkan, pasti ada waktunya saya akan ditinggikan,” katanya. Barnas membuka jalan baru untuk cita-cita yang lebih besar bagi Arya. Ia berharap di jalan barunya, ia lebih bisa mengapresiasikan perjuangannya dengan lebih nyata bersama rekan seperjuangannya. Mereka yang lebih baik, memiliki rasa terima kasih dan dedikasi tinggi. Arya juga menyerahkan semua perjuangannya hanya di dalam Tuhan. (mde)

Arya Tanjungpura Tokoh Muda Bersahaja

Ia memilih Barnas sebagai kendaraan baru. Tubuh organisasi Barnas lebih solid, apalagi dipimpin Arya Tanjungpura. Ia berpendapat, jika bangsa Malaysia bisa diantarkan Partai Barisan Nasional (Barnas) keluar dari krisis, Indonesia juga bisa. Ia yakin Barnas suatu hari barnas bisa menjadi nomor satu di Indonesia. “Saya terpikat dengan sosok Arya. Pria muda ini figur yang istimewa. Ia meyakinkan saya ikut dibarisan belakangnya. Saya tidak malu, walaupun Arya jauh lebih muda dari saya,” katanya.

Soeherdjo T (Wakil Ketua DPD Barnas Kalbar dan Caleg DPRD Kalbar dapil 2)

peluang orang menjatuhkan kita sudah terbuka lebar. Tapi dalam pergumulan menghadapi masalah di Demokrat selalu disokong orang-orang terdekat. Salah satunya istrinya, Anita Ida Karolina. Sebagai isti politikus, Anita siap dari segi mental dan yang lainnya. Ia tahu harus menjadi pendukung seorangArya Tanjungpura. Perjalanan Politik tidaklah mudah. Saat Arya jatuh di Demokrat, Anita selalu ada disampingnya. Bagi Anita, persoalan bukan untuk jatuh tapi untuk semakin besar. Semakin memberi support dan menambah energi bagi dirinya dan suami. (*)

Awal Karir Politik Arya Tanjungpura PUTRA Ikot Rinding, Arya Tanjungpura memulai karir politiknya di Partai Demokrat. Sewaktu Demokrat pertama kali terbentuk di Kalimantan Barat, Arya dipercaya menjadi ketuanya. Ia menjalankannya bersama Firmansyah SHSekretaris, Sumayeni Haryanti SH MH-Bendahara dan Yapid-Urusan Administrasi DPD Demokrat Kalbar, saat itu. Mereka menjalankannya hanya bermodalkan semangat. Mereka bekerja keras mensosialisasikan Demokrat dan menyelesaikan pro-ses verifikasi di Departeman Kehakiman dan HAM, serta KPU. Berbagai rintangan dan cobaan dihadapi Arya dan rekannya. Demokrat pernah dicemooh sebagai partai anak kecil, karena sebagian besar pengurusnya masih anak-anak muda. Bahkan sampai

disebut partai gurem. Partai yang diurus tidak punya uang, pengurusnya semua pengangguran dan tidak ada satu pun mantan pejabat atau pengusaha.Tapi itu tidak mengendorkan semangat mereka. Kerja keras dan keterbukaan merangkul banyak orang, membesarkan Demokrat berbuah manis. Arya berhasil mendudukkan satu wakil Demokrat di DPR RI, tujuh di DPRD Kalbar dan 28 di DPRD kabupaten/kota se-Kalbar. Keberhasilan Demokrat mendudukan tujuh wakilnya di DPRD Kalbar, membuat Arya dilantik sebagai salah satu unsur pimpinan di sana. Sebagai wakil rakyat, Arya sering mewakili lembaga pada acara sosial kemasyarakatan. Ia terlibat dalam penanaman pohon pada puncak aksi rehabilitasi hutan dan lahan di Sanggau. Ia melepas peserta

gerak jalan 45 km. Menghadiri dan menyerahkan hadiah utama pada acara lingkungan hidup. Memberikan sambutan pada Pekan Gawai Dayak di Pontianak dan Naik Dangau di Sambas, serta acara budaya di Hotel Mahkota Pontianak. Selain itu, ia juga melakukan penyerahan hadiah acara balap motor Grass track di Ngabang. Arya juga selalu hadir dalam beberapa event nasional. Antara lain pada Hari Pahlawan, HUT ABRI, Mengikuti Lemhanas RI Angkatan 18 Tahun 2008. Ia turut serta dalam latihan bela negara di Sukabumi. Diantaranya latihan menembak dengan menggunakan senjata laras pendek dan laras panjang. Semua itu dengan komitmen rela membela negara, saat negara dalam ancaman perang. (mde)

Orangtua: Ayah : DR (HC) Drs Markus Ikot Rinding Ibu: Kristiana Agata Inty Saudara : 1. Ir.Mikhael Injek Barayunk 2. Emakulata Bangkulerajank SE 3. Raumigel Talumaraga SH, MKn 4. Mayessi Pangkalanbatuah Tema Perjuangan: Bangkitlah menjadi taruk bagi bangsa (Yesaya 11:1-10) Dasar Perjuangan: Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Tapi jadilah teladan bagi orang-orang yang percaya (1 Timotius 4:12) Bahasa Perjuangan: Untuk menarik hatimu jangan biarkan aku (Arya) berbohong, mengubar janji atau menyuapmu dengan kepingan uang receh, tapi untuk menarik hatimu ijinkan aku menjadi teladan berbuat tanpa berdusta, berjuang tanpa menyerah. Jabatan/Posisi: Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat, Periode 2002-2005 Ketua DPP Partai Barisan Nasional Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat, Periode 2004-2009 Slogan: Saya (Arya) dipilih bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.

+


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.