Pontianak Post

Page 18

metropolitan

18

Pontianak Post

Keamanan Malam Takbiran

+

meriam karbit

Terancam Bahan Baku KEBERADAAN meriam karbit sambut lebaran terancam menghilang. Hal tersebut dikarenakan menipisnya kayu sebagai bahan utamanya. Untuk tahun ini saja, para penyelenggaranya masih menggunakan sisa dari lebaran tahun kemarin. Syarif Agus Gunawan Alkadrie dari Pemuda Meriam Karbit Kampung Luar, Kecamatan Pontianak Timur, mengungkapkan kekhawatiran dia akan menipisnya bahan baku kayu untuk pembuatan meriam. Di mana saat ini saja mereka kesulitan mencari kayu yang berdiameter 80 – 100 sentimeter dan panjang 5 – 7 meter. “Untung saja masih ada meriam bekas tahun kemarin. Sehingga tahun ini bisa dikatakan aman,” tambah Agus, saat ditemui Pontianak Post, ketika persiapan akhir festival meriam karbit di daerah Jalan Imam Bonjol, Pontianak Tenggara, Rabu (8/9). Menurut Agus, selain menipisnya bahan baku kayu. Masalah perijinan juga menjadi kendala yang dihadapi. Pasalnya kayu dengan ukuran tersebut harus didapatkan di hutan. Warga harus juga mengurus perijinannya. “Harusnya ada spesifikasi khusus jika memang kayu digunakan untuk kebutuhan kebudayaan,” terang Agus. Ia menerangkan, di lebaran tahun ini, Kampung Luar akan menyalakan sebanyak lima meriam karbit saat berbuka pada puasa terakhir, hingga lebaran plus tiga hari. Karbit yang sudah tersedia sekarang ini sebanyak dua drum. Seperti tahuntahun kemarin, diperkirakan warga akan bisa menikmati salah satu ciri khas Kalbar tersebut saat menyambut lebaran. “Pembuatan dan kebutuhan utuk festival meriam merupakan dana swadaya dari masyarakat. Persiapannya sendiri sudah dilakukan sejak awal puasa,” papar Agus. Kedepannya, Agus meminta, kepada pemerintah dan elemen masyarakat pencinta tradisi meriam karbit untuk duduk bersama mengantisipasi keberadaan kebudayaan ini ke depannya. Sehingga generasi-generasi mendatang tetap bisa menikmatinya. (fah)

Kamis 9 September 2010

Gepeng Tetap Dirazia

lensa WAKIL Ketua DPRD Kota Pontianak Herri Mustamin meminta aparat keamanan mendukung rasa kenyamanan dan keamanan umat muslim yang akan merayakan takbir keliling menyambut hari kemenangan, malam nanti (9/9). “Diharapkan panitia takbiran keliling dan masyarakat yang melaksanakan kegiatan ini jangan sampai berdampak kurang baik, terutama kelancaran arus lalu lintas,” katanya. Ketua DPD Partai Golkar Kota Pontianak ini juga mengimbau peserta takbir keliling untuk tertib berlalu lintas saat melangsungkan kegiatan. “Diharapkan aparat mendukung dan memberikan rasa kenyamanan pelaksanaan takbir menyongsong hari kemenangan perayaan Idulfitri,” katanya. Sementara itu, bagi masyarakat yang akan melangsungkan mudik, dia berpesan agar selalu waspada dan berhati-hati. “Bagi yang mudik menggunakan kendaraan pribadi, perhatikan keselamatan dan keamanan kendaraan. Periksa dulu kendaraan Anda sebelum berpergian,” katanya. Dia juga meminta aparat terkait untuk memantau harga tiket agar tidak melampaui tarif atas yang telah disepakati. “Ini perlu pengawasan dari pihak terkait,” katanya. Herri juga berpesan kepada umat muslim yang mudik ke kampung halaman dan meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong, hendaknya dititipkan kepada tetangga atau keluarga terdekat. (zan)

l

Meskipun Munculnya Musiman

MAHMUD MUNTAZAR/PONTIANAKPOST.

JANUR: Beberapa hari menjelang lebaran, pedagang mulai menjual janur sebagai bahan pembuat kulit ketupat di Pasar Kemuning (7/9). Meski terbilang cukup mahal seiikat Rp5.000, tak sedikit daun kelapa muda ini laku terjual lantaran permintaan yang kian meningkat.

Mariam Karbit Harus Dilestarikan Perlu Pembenahan Infrastruktur Tepian Kapuas PONTIANAK – Meriam Karbit merupakan salah satu objek wisata Kota Pontianak yang mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Hal itu dikemukakan Ketua Komisi B DPRD Kota Pontianak Herman Hofi Munawar. “Permainan meriam karbit yang biasanya berlangsung menjelang lebaran. Merupakan suatu tradisi dan budaya masyarakat tepian Sungai Kapuas dan memiliki nilai historis sendiri, yakni erat kaitannya dengan berdirinya Kota Pontianak, yang kala itu dari cerita Kesultanan Pontianak. Sultan Abdurahman ketika akan membuka Kota Pontianak menembakkan meriam untuk mengusir makhluk halus yang disebut kuntilanak,”katanya. Dengan demikian kata dia, tradisi meriam karbit menjelang Idulfitri telah berlangsung

ratusan tahun yang lalu. Kata Herman, tradisi meriam karbit merupakansalahsatuasetbudaya masyarakat Kota Pontianak. Agar permaianan meriam karbit dapat menjadi agenda wisata, menurut dia perlu diinformasikankedunialuar,sehinggadapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara. “Agar pelaksanaan permainan mariam karbit ini terasa tertib dan memiliki nuansa historis, maka mariam karbet ini seharusnya hanya dimainkan di tepian Sungai Kapuas, ketika menjelang hari raya Idulfitri,” ujarnya. Di samping itu Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kota Pontianak ini mengimbau bagi masyarakat yang bermain mariam karbit di luar kawasan pingiran Sungai Kapuas, hendaknya dapat ditertibkan atau diamankan, agar tidak meng-

ganggu lingkungan sekitarnya. Hal lain yang perlu diperhatikan agar event permainan meriam karbit dapat dinikmati masyarakat luar, terutama wisatawan asing, adalah infrastruktur di sekitar Sungai Kapuas. Dengan demikian, wisatawan asing dapat dengan mudah menikmati permainan meriam karbit tersebut. “Di samping pembenahan infrastruktur di sekitar Sungai Kapuas, sebaiknya Masyarakat pun harus memiliki kesadaran untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di sekitar pelaksanaan perang mariam karbit. Dengan demikian, maka orang akan beramairamai menyaksikannya. Tentu saja dengan ramainya pengunjung ini akan mempunyai efek domino sangat besar terhadap masyarakat sekitarnya,” pungkasnya. (ash)

PONTIANAK – Pemerin- untuk datang ke sana. Hanya tah Kota (Pemkot) Pontianak saja, anggota Sat Pol PP tetap tetap bertindak tegas terhadap akan ditempatkan di kawasan pengemis pendatang. Yang masjid terbesar di Kalbar terpenting adalah mengawasi tersebut, untuk mengantipenampungnya. sipasi terjadinya Pemkot akan penumpukan. berkoordinasi “Kami berkoordidengan kepolisian nasi dengan keterkait penanganpolisian di tempat an penampung pembagian zakat. pengemis ini. Jangan sampai terSelain itu, Pemjadi hal-hal yang kot memperketat tidak diinginkan,” proses warga pinkatanya. dahan dari luar Sementara itu Kota Pontianak. secara terpisah “Akan dilihat apa Wali Kota Pontip e k e r ja a n n y a ? anak Sutarmidji tinggal dimana? Rahmad Suprayetno menyatakan bahdan memiliki kepwa gelandangan erluan apa di Pontianak?” dan pengemis (gepeng) yang ujar Wali Kota Pontianak tidur di emperan toko Kota Sutarmidji. Pontianak bukan merupaKepala Seksi (Kasi) Penega- kan warga setempat. Artinya, kan Peraturan dan Perundang- mereka tidak memiliki kartu undangan Satuan Kepolisian tanda penduduk (KTP) di Pamong Praja (Satpol PP) Kota wilayah ini. Pontianak Rahmat Supray“Itu gepeng musiman saja. etno mengatakan pihaknya Yang jelas bukan orang Pontitetap akan merazia pengemis anak. Bisa saja bukan gepeng, yang datang ke Pontianak. tetapi ada juga yang lainnya, “Kami tetap mengantisipasi seperti pemulung,” ujar Sutarmaraknya gepeng musiman. midji, Rabu (8/9). Terutama pada tempat yang Sutarmidji meminta Satuan berisiko, misalnya pada akses Polisi Pamong Praja Kota lalu lintas,” ujar Rahmat ke- Pontianak untuk fokus menmarin. gatasinya dalam sebulan ini. Ia menambahkan bahwa Sat Pol PP harus tetap merazia. sudah ada momentum bagi Jika bukan warga Kota Ponpara pengemis, yakni sedekah tianak, harus dikembalikan saat pembagian zakat. Artinya, ke daerah asalnya. “Untuk saat kegiatan pembagian zakat dipersimpangan lampu merah di Masjid Mujahidin, Sat Pol PP sudah berkurang,” katanya. tidak akan membatasi gepeng (uni)

+

Perbaikan Kesehatan Perlu Sentuhan Langsung PONTIANAK – dr M Subuh, MPPM, kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat yang baru dilantik sebagai Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan RI menegaskan, perlunya perbaikan kesehatan yang bersifat sentuhan langsung pada masyarkat, bukan yang berada di awang-awang. “Sehingga masyarakat dapat merasakan langsung program kesehatan dan keberadaan tenaga kesehatan

di tengah-tengah mereka. Ini sangat penting,” katanya, belum lama ini. Ia pun menekankan agar tenaga kesehatan perlu bekerja dengan ikhlas, tidak hanya mengejar materi. Itu sudah menjadi resiko sebagai tenaga kesehatan yang telah diambil sumpah dan memiliki ikatan moral. Menurut Subuh, itu yang kadang terlupakan. “Kadang iri juga dengan guruguru yang banyak mendapat tunjangan, padahal kita menyelamatkan nyawa orang.

Tapi sebagai tenaga kesehatan, kita harus berorientasi bagaimana mengembangkan kesehatan masyarakat. Bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka?” ujarnya. S ebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalbar, ia merasa hal itu mulai berkurang. Meski demikian, menurut Subuh, itu tidak bisa serta merta disalahkan pada tenaga kesehatan saat ini. “Mungkin metodenya sudah berubah,” katanya. M Subuh sedikit men-

ceritakan riwayat hidupnya. Dimana ia lahir di atas motor bandong di Sungai Melawi, Desa Terutung, Kecamatan Jedai, Kabupaten Sintang, 19 Januari 1962, silam. Subuh lahir tanpa bantuan tenaga kesehatan. “Refleksi ini kalau kita lihat di zaman sekarang, hampir 50 tahun lamanya. Kalau fenomena seperti saya lahir masih ada. Inilah yang harus diperbaiki,” ujarnya. “Bagaimana kita menata dan memanajemen kesehatan di Kalbar? Tidak sekedar upaya

peningkatan fasilitas dan SDM, yang paling penting bagaimana akses kesehatan masyarakat lebih mudah,” tambah Subuh. Menurutnya, untuk menciptakan akses kesehatan, perlu koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota. Pembangunan jalan selama ini masih berfokus pada akses ekonomi, sehingga akses kesehatan menjadi nomor kesekian. (*/r)

Pembersihan Harta Pegawai PLN

PLN Cabang Pontianak Berzakat Rp10 Juta PONTIANAK – PLN Cabang Pontianak memberikan zakat profesi atau yang dikenal sebagai zakat mal kepada Dompet Ummat Kalbar. Zakat mal yang dikoordinasi langsung Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (LAZIS) PLN Cabang Pontianak tersebut, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp10 juta, dan diserahkan langsung oleh Manager PLN Cabang Pontianak Fauzi Arubusman, kemarin (8/9) di ruang kerjanya, kepada Direktur Dompet Ummat Kalbar Viryan Azis. Menurut Fauzi, bantuan tersebut merupakan upaya pegawai PLN untuk membersihkan hartanya. Sebab dengan zakat maka harta yang diperoleh akan bersih karena sebagian besar telah disisihkan untuk diberikan kepada yang berhak. Dalam hal ini PLN memberikan zakat tersbut kepada Dompet Ummat sebagai lembaga penyalur zakat. ”Karena kesibukan mas-

+

cmyk

ing-masing, maka dikhawatirkan pegawai PLN tidak sempat membayar zakat. Oleh sebab itu, di Koordinasi Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqah PLN Cabang Pontianak, kami membayar zakat mal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semoga bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Fauzi. Sementara itu, Viryan Azis mengatakan bahwa dana zakat yang diberikan akan diberdayakan dalam sektor ekonomi, di mana sektor tersebut menjadi salah satu fokus utama bagi LAZ Dompet Ummat dalam mengelola dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (LAZ). Meski demikian, LAZ juga tidak melupakan penyaluran dana ZIS untuk berbagai sektor lain, seperti sektor pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut karena program pemberdayaan sejumlah sektor tersebut mesti berjalan beriringan dan saling mendukung. ”Zakat tidak pernah lepas

+

WAHYU ISMIR/PONTIANAK POST

ZAKAT MAAL: Manager PLN Cabang Pontianak Fauzi Arubusman menyerahkan zakat mal kepada Direktur Dompet Ummat Kalbar Viryan Azis.

dari fungsinya sebagai media pemberdayaan kaum dhuafa. Salah satunya melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi yang bertujuan membantu perekonomi kaum

dhuafa, sehingga diharapkan bisa terbebas dari kemiskinan. Ini sangat penting mengingat masih cukup banyaknya kaum dhuafa di Indonesia. Hal itu karena melalui pendekatan

ekonomi, kaum dhuafa yang juga dikenal sebagai mustahik (penerima zakat, Red) berpeluang besar untuk menjadi muzakki (pembayar zakat, Red),” tandas dia. (wah)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.