Pontianak Post

Page 17

gemerlap dunia

Cici Paramida Pernikahan pedangdut Cici Paramida tidak lama digelar. Tepat pada tanggal 12 Maret 2009, acara sakral tersebut akan dilangsungkan di Mekah, Arab Saudi. Namun sampai saat ini, lelaki yang bakal menjadi pendamping hidup mantan kekasih aktor Ferry Irawan itu masih misterius. Cici enggan buka mulut. Jus-

tru, nama sang calon mempelai pria keluar dari mulut Menpora Adhyaksa Dault. Kabarnya, calon suami Cici adalah lelaki tersebut kelahiran Demak berusia 46 tahun. “Insya Allah, nikahnya Cici dan Achmad Suheibi akan berlangsung pada tanggal 12 nanti,” kata Menpora Adhyaksa usai acara mialattigi yang digelar Cici, di kediamannya, Jalan Swasembada Barat 6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (7/3) malam. Malam itu, Menpora khusus datang ke rumah Cici untuk mengikuti ritual yang biasa digelar suku Mandar, Sulawesi Barat. “Acara mialattigi ini adalah acara internal keluarga perempuan saja,” ucap Cici mengelak. sen/hds

Segera Menikah di Mekkah Project Pop Siap Manjakan Warga Pontianak

PONTIANAK--Kendati band parodi Project Pop bukan merupakan grup lawak, tapi kehadirnya sangat ditunggu penggemarnya. Hal itu dilihat dari berbagai konser yang pernah dilangsungkan di berbagai kota di Indonesia. Penampilan kocak dan mengocok perut grup band asal Bandung ini kembali dapat dinikmati masyarakat Kota Pontianak pada Launching Honda Absolute Revo 110. Konser ini akan dilangsungkan di Halaman Auditorium Untan (Bundaran Bambu Runcing) Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (15/3), mulai pukul 17.00 WIB. Menariknya, konser Project Pop dilangsungkan secara gratis.

Tak hanya bagi konsumen setia Honda, masyarakat Kota Pontianak juga bisa menikmati penampilan kocak para personil Project Pop. Udjo, Yosi, Odie, Tika, Gugum, Oon, didaulat untuk menyuguhkan penampilan terbaik. “Mereka berjanji akan menghibur masyarakat Kota Pontianak dengan penampilan terbaik mereka,” ungkap Edy dari PT Astra Honda Motor kepada Pontianak Post kemarin. Band asal Bandung Project Pop sejak kemunculannya tahun 1996 langsung diakui penikmat pangsa pasar musik tanah air. Band tersebut turut merubah alur musik nasional. Aliran musik tak

lagi identik dengan konsep-konsep musik klasik, pop dan rock, tapi lebih ke arah natural, kreatif dan kocak. “Musik-musik Project

selalu hits dan mendapat tempat di hati masyarakat. Alasan itupula kami menghadirkan Project Pop,” tandasnya. (bdi)

Pontianak Post l

17

Senin 9 Maret 2009

Connie Sutedja Aktris Tiga Zaman

Terima Piagam Kesetiaan Profesi

SELAMA lebih dari separo usia, pemain film Connie Sutedja mendedikasikan diri di bidang akting. Hampir semua genre dan musim film di Indonesia dilewati oleh pemilik julukan Ibu Hebring itu. Sampai sekarang pun, dia belum berpikir pensiun. Pada era Orde Baru, sekitar sepuluh tahun lalu, Connie mendapatkan piagam tanda kesetiaan profesi dari menteri penerangan ketika itu, Harmoko. Piagam tersebut tidak salah alamat. Sampai saat ini, perempuan kelahiran 10 November 1944 itu masih menikmati profesinya sebagai aktris. Connie mengawali karir pada 1964, tidak lama setelah kemenangannya sebagai Ratu Vespa di Jawa Barat. Tokoh perfilman Usmar Ismail yang sedang membuat film kolosal, Anak-Anak Revolusi, kala itu membutuhkan pemain perempuan tambahan. Tanpa melamar, Connie langsung menjalani debut di bidang film. Nenek dua cucu tersebut menyatakan betapa bangga dirinya saat itu. Sebab, dia disutradarai orang hebat serta bisa beradu akting dengan aktor dan aktris ternama zaman itu, Soekarno M. Noor, Rita Sahara, dan Rachmat Hidayat.Sesudah syuting yang mengambil lokasi di Bandung tersebut, Connie lega. Tapi, dia tidak berpikir untuk akting lagi. Sebab, masih menganggap pengalamannya itu sebagai suatu kebetulan saja. ‘’Zaman dulu, syuting dengan pengisian suara, dubbing, kan terpisah. Syuting di Bandung, dubbing di Jakarta,’’ tuturnya saat ditemui di lokasi syuting sinetron Nikita, yang tayang di RCTI, di studio Persari, Ciganjur, Jumat lalu (6/3). Sesampai di Jakarta, baru dia tahu adanya banyak pihak

yang memproduksi film. Saat itu, menurut dia, yang sedang ramai diproduksi adalah film perang. ‘’Diajaklah dalam film Maju Tak Gentar, jadi perempuan intel. Kemudian, Roda-Roda Revolusi, Langkah-Langkah di Persimpangan, sutradara Nyak Abbas Akub. Alhamdulillah dapat sutradara yang qualified,’’ tutur janda satu anak itu. Connie yang juga membintangi film Di Balik Cahaya Gemerlapan dan Singa Betina dari Marunda tersebut kemudian merasakan genre film berbeda, yakni komedi. Dia langganan bermain dalam beberapa judul film Benyamin Sueb. Ketika musim berganti menjadi horor, Connie mencoba mengikuti alur. Maka, perempuan berkacamata itu membintangi banyak judul film misteri, seperti Guna-Guna Istri Muda dan Nenek Lampir. Ketika perfilman Indonesia vakum, industri sinetron berkembang. Connie tetap berkibar dan bermain dalam berbagai judul sinetron. Sinetron pertamanya berjudul Pondokan. Sinetron yang tayang seminggu sekali itulah yang membawanya dikenal sebagai Ibu Hebring. Hebring itu pelesetan saja, mak-

sudnya hebat,’’ jelas pemeran Nenek Sumi di sinetron Nikita tersebut. Connie mengaku, peran apa saja yang diberikan akan diterimanya. Sebab, dia menjalani pekerjaan tersebut atas dasar cinta dan hobi. Itu yang membuatnya bermain di segala jenis produksi seni peran dengan berbagai genre. ‘’Alhamdulillah kemarin ikut Kuntilanak Beranak, Tarzan ke Kota, dan 40 Hari Bangkitnya Pocong,’’ paparnya. Dia tidak pernah merasa bosan. Selain itu, belum pernah terlintas di pikirannya untuk pensiun. Connie masih betah dan semangat beraksi di depan kamera. Bedanya, dia tidak ngoyo seperti dulu. Tawaran akting dikerjakan satu per satu. ‘’Pokoknya, tidak menganggur,’’ imbuhnya. Connie menambahkan, selama dan sebisa mungkin dirinya hidup mandiri, tidak menganggur, dan tidak membebani orang lain, termasuk anaknya. ‘’Saya tetap orang yang mau kerja. Otomatis, penghasilan ada, tidak mau minta sama anak. Saya ingin ngasih, tidak mau dikasih. Sebisa dan sekuatnya, mandiri saja dulu. Mungkin ada masanya nanti tidak kuat,’’ ulasnya. (Sugeng Sulaksono/ayi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pontianak Post by Pontianak Post - Issuu