Pontianak Post

Page 7

Bulan Mukjizat Sambungan dari halaman 1 qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaann itu? Malam kemulian itu adalah lebih baik dari seribu bulan (Al Qadr 1-3). Al Quran itu selain sebagai hidayah bagi umat manusia juga merupakan mukjizat. Yang dimaksud adalah keadaan luar biasa yang nampak dilakukan oleh seseorang yang menjadi nabi dan rasul, untuk membuktikan bahwa ia benar-benar seorang rasul (nabi). Setiap nabi diberikan mukjizat oleh Allah SWT, seperti nabi Musa as. diberi mukjizat oleh Allah SWT mengubah tongkatnya menjadi seekor ular yang melata, memukulkan tongkatnya pada batu, lalu memancarkan dua belas mata air dan dapat membelah laut sehingga selamat dari kejaran tentara Fir’aun. Kemudian, nabi Isa diberi mukjizat dapat membuat seekor burung dari tanah, dengan izin Allah menjadi burung yang sebenarnya, meyembuhkan orang buta sejak lahir dan menyembuhkan penyakit lepra, serta menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah SWT. Mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad, sungguh berbeda dengan yang diberikan kepada para nabi terdahulu. Mukjizat nabi Muhmmad bersi-

Polisi Mabuk Tembak Mati Warga fat abadi dan universal serta dapat dibuktikan keountentikannya sampai sekarang ini, yaitu Al Quran. Al Quran mempunyai keistimewan dan keunggulan dari dua sisi. Pertama dari sisi bahasa (sastra) dan kedua dari sisi isi kandungannya. Bahasa Al Quran luar biasa indahnya, sehingga bagi yang mengetahui bahasa Arab mengakui bahwa Al Quran tidak mungkin dan mustahil dibuat oleh manusia. Dalam sejarah dilukiskan, bahwa Allah SWT menantang dan mempersilahkan para pakar sastra Arab di seluruh jazirah Arab untuk membuat satu surah Al Quran. Kenyataannya mereka tidak sanggup. Mengapa Allah SWT menurunkan ayat-ayat Al Quran dalam bahasa dan sastra yang tinggi. Fenomena itu terjadi dalam upaya mengimbangi ketinggian sastra dan bahasa orangorang Arab, yang pada saat itu kebudayaan mereka sudah dikenal diseluruh dunia. Itulah sebabnya pada awal dakwah Rasulullah, masyarakat Arab Jahiliyah berbondong-bondong masuk agama Islam karena merasakan keindahan bahasa Al Quran dan menyakini bahwa itu bukan karangan Rasulullah tetapi firman Allah. Sampai sekarang pun kita bisa mempelajari dan memahami betapa tingginya nilai sastra dan bahasa

Al Quran itu jika kita mengetahui bahasa Arab. Bahkan orang yang tidak mengerti artinya saja bisa merasakan merdunya orang yang membaca Al Quran. Al Quran cocok dipergunakan pada setiap kesempatan atau acara. Dalam suasana suka maupun duka, Al Quran pantas untuk dibaca. Misalnya dalam acara perkawinan, sunatan, peresmian kantor baru, gedung baru, selamatan, ulang tahun dan lain sebagainya. Al Quran selalu mengawali acara tersebut. Apalagi dalam suasana duka, seperti kematian, Al Quran merupakan kawan setia yang dapat menghibur keluarga yang ditinggal. Ayat-ayat Al Quran seperti surat Yasin, adalah bacaan yang mengiringi jenazah sejak di rumah sampai ke liang kubur. Itu semua adalah mukjizat, sungguh suatu keajaiban. Selain itu, dari segi isi kandungannya, Al Quran pun adalah mukjizat. Di dalam Al Quran, banyak didapati fakta-fakta ilmiah yang kini telah terbukti dan diakui kebenarannya oleh para ilmuan. Misalnya tentang proses kejadian manusia dari sari pati tanah, lalu setetes air mani dalam rahim, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, lalu menjadi tulang yang dibungkus dengan daging dan akhirnya memben-

tuk janin kemudian menjadi manusia (Q.S Mu’minun 12-14). Pada hal pada saat ayat ini turun, ilmu kedokteran dan ilmu biologi belum berkembang dan modern seperti sekarang. Dalam hubungan dengan ilmu falak dan astronomi, Al Quran menjelaskan dalam surat Yasin 38-40 bahwa matahari beredar di tempat peredarannya. Dalam istilah ilmu astronomi modern disebut apex matahari. Dan bulan pun bereda mengitari bumi sehingga setiap hari bulan muncul dengan bentuknya yang berbeda. Tidak mungkin bagi matahari menyusul bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. Demikian pula mengenai ilmu-ilmu lainnya, seperti hidrologi modern, ilmu tanah dan ilmu kesehatan. Selain itu, Al Quran pun mengemukakan beberapa ramalan yang ternyata benar-benar terjadi sesuai dengan ramalan. Misalnya tentang kemenangan Romawi setelah dikalahkan oleh Persia (Q.S Ar Ruum 1-7) dan kemenangan kaum muslimin terhadap kaum Quraisy Mekkah (Q.S An Nashr). Wallahu’alam. (PenulisadalahdosenSTAIN Pontianak saat ini sedang menyelesaikan studi program doktor di UGM Yogyakarta)

Dari Kursus Komputer Menjelma Menjadi Universitas Sambungan dari halaman 1 tersebar di beberapa kota di Indonesia tersebut, untuk mengabadikannya dalam jepretan kamera. Sebuah sudut pandang yang menarik dari suasana kampus yang selama ini mereka ketahui. Kampus Anggrek sendiri merupakan salah satu kampus milik Binus University. Terdapat beberapa kampus lainnya yang tersebar di seatero Jakarta seperti Kampus Syahdan, Kampus Kijang, Kampus Joseph Wibowo Centre, hingga Kampus Alam Sutera yang berada di Tangerang. Siapa sangka, jika cikal bakal dari Binus University hanya bermula dari sebuah lembaga kursus komputer modern yang dibangun keluarga Joseph Wibowo Hadipoespito di pelataran rumahnya, di salah satu sudut Kota Jakarta. Joseph semula merupakan pengusaha di Jawa Timur yang kemudian hijrah ke Jakarta, setelah usahanya bangkrut akibat tertipu oleh rekannya sendiri. Di Jakarta, lelaki kelahiran 21 Oktober 1918 tersebut membuat usaha katering bersa-

ma keluarganya. Kemudian dengan inisiatif salah satu putrinya, Theresia Widia Soerjaningsih, di kediaman mereka yang hanya 6x18 meter tersebut, dibangunlah lembaga kursus komputer modern pada 21 Oktober 1974. Di garasi rumah mereka yang seadanya ini, kemudian tercetus ide untuk mengembangkan lembaga kursus komputer tersebut menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK), yang kemudian terwujud pada 1 Juli 1981. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 13 Juli 1984, akademi tersebut mendapatkan status terdaftar, sehingga berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kampus Syahdan di Jalan KH Syahdan menjadi saksi bisu kampus pertama mereka. AMIK sendiri kemudian menggunakan nama Bina Nusantara (Binus) pada 21 September 1985. Sebuah prestasi ditorehkan AMIK ketika meraih penghargaan sebagai akademi komputer terbaik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 17 Maret 1986. AMIK Bina Nusantara kemudian membentuk

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara pada 1 Juli 1986. Kemudian pada 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung bersama STMIK Bina Nusantara membentuk satu institusi pendidikan, yang menawarkan program diploma tiga dan strata satu. STMIK Bina Nusantara pada 18 Maret 1992 memperoleh status disamakan untuk semua program studi mereka pada 18 Maret 1992. Perguruan tinggi ini kemudian membuka program studi pascasarjana manajemen sistem informatika pertama di Indonesia pada 10 Mei 1993. Universitas Bina Nusantara sendiri kemudian didirikan pada 8 Agustus 1996. STMIK Bina Nusantara kemudian bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada 20 Desember 1998. Saat ini, Universitas Bina Nusantara memiliki program pendidikan seperti Sekolah Sistem Informasi, Sekolah Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Sekolah Bisnis dan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Sekolah Desain, Fakultas Humaniora,

Magister Teknik Informatika, Magister Manajemen Sistem Informasi, Magister Manajemen (Sekolah Bisnis), dan Doktor Riset Manajemen. Kini lebih dari seribu dosen mengajar di perguruan tinggi yang menampung 25 ribu mahasiswa tersebut. Bahkan mereka juga membangun Binus Square of Residence demi menampung 2.200 mahasiswa perguruan tinggi tersebut serta para tamu yang bertandang ke sana. Tidak tanggung-tanggung mereka juga melakukan nota kesepahaman (MoU) bersama 25 universitas dan bekerjasama dengan 45 asing dari seluruh dunia, sehingga memudahkan para mahasiswanya untuk mengoptimalkan pengembangan wawasan, keahlian, pengetahuan, serta karir melalui program-program kerjasama tersebut. Berbagai kemudahan telah dipersiapkan kampus bertaraf internasional yang semula hanya sebuah lembaga kursus komputer moderen ini. (*)

Setelah Hidup Diperpanjang Lima Tahun Sambungan dari halaman1 2 cm, 4 cm, dan 6 cm. Bibitbibit kanker lain masih puluhan jumlahnya. Saya tidak akan lupa ucapan seorang dokter ahli di Singapura, yang sudah begitu pasrahnya. Terutama ketika saya mengeluh kesakitan setiap kali mengenakan sepatu. Kaki saya sudah bengkak begitu besarnya. Sepatu saya tidak muat lagi. ”Ya ganti sepatu saja!” ujar dokter yang pasiennya 80 persen orang dari Indonesia itu. Padahal, waktu itu saya mengharapkan jalan keluar bagaimana agar bengkak kaki saya itu bisa diatasi. ”Tidak ada jalan lain. Ganti sepatu. Kalau bengkaknya sudah lebih besar lagi, ganti sepatu lagi!” Saya tidak jengkel dengan ucapannya itu. Bahkan, saya tersenyum karena terasa ada lucunya. Itulah cara dokter memaksa saya untuk menjalani transplantasi. Tidak ada jalan lain lagi. Hanya transplant yang bisa menyelamatkan. Itu pun tidak bisa transplant separo hati (diambilkan dari hati istri atau anak atau pendonor) karena seluruh hati saya sudah hancur. Harus hati sepenuh hati yang berarti hanya bisa didapat dari orang yang meninggal. ”Kalaupun itu bisa didapat dan kalaupun itu nanti sukses,” kata dokter tersebut, ”paling hanya bisa menambah umur lima tahun.” Saya juga tidak akan lupa ucapan dokter itu berikutnya: ”Tapi, tambah umur lima tahun kan lumayan. Waktu itu nanti umur Anda kan sudah 61 tahun. Sudah lebih pantas meninggal.” Saya memang akrab dengan dokter itu sehingga sekeras apa pun ucapannya tidak membuat saya kecewa. Sang dokter juga tahu bahwa saya cukup intelek untuk menerima kata-kata yang meskipun bernada keras, tapi sangat ilmiah. Mengapa hasil transplant itu hanya bisa memperpanjang umur lima tahun? Secara

7

Sambungan

Pontianak Post Senin 6 Agustus 2012

ilmiah, bisa diterangkan begini: virus hepatitis B dan sel-sel kanker hati saya itu, logikanya, sudah ikut beredar di darah. Artinya, virus hepatitis B dan sel-sel kanker hati saya itu sudah berada di mana-mana. Ketika saya mendapatkan hati baru dan hati baru tersebut dilewati darah yang sudah membawa virus hepatitis B dan sel-sel kanker, virus dan sel-sel tersebut otomatis hinggap lagi di hati yang baru. Lalu, virus hepatitisnya berkembang lagi, hati menjadi sirosis lagi, muntah darah lagi, bengkak lagi, dan kanker merajalela lagi. Teori seperti itulah yang membuat tekad untuk melakukan transplant kadang mengendur. Untuk apa transplant. Mahal sekali dan belum tentu berhasil. Berhasil pun hanya untuk lima tahun. Pun, tambahan hidup lima tahun itu belum tentu bisa dinikmati. Bisa jadi, kualitas hidup pasca transplant tersebut adalah kualitas hidup yang sangat rendah: harus minum banyak obat, sering masuk rumah sakit, menyusahkan keluarga, dan menghabiskan banyak uang. Tapi, orang hidup itu tidak boleh pesimistis. Tidak boleh putus asa. La taiasu!La tahzan! Ingat ajaran agama: Berikhtiar itu bukan mubah, bukan sunnah, tetapi wajib! Jadilah saya memutuskan transplantasi hati. Tapi, saya juga tidak terlalu berharap banyak. Takut kecewa. Orang yang tidak berharap banyak bisa lebih bahagia. Termasuk, saya tidak membayangkan bahwa setelah transplant nanti saya bisa jalanjalan jauh. Saya pikir, saya nanti bisa hidup, tapi dengan aktivitas yang terbatas. Kalau sebelum transplant saya putuskan membeli helikopter, antara lain untuk persiapan siapa tahu bisa membantu mobilitas saya. Allahu Akbar! Transplantasi hati saya berhasil. Kualitas hidup saya setelah transplant ternyata

tidak selemah seperti yang saya bayangkan. Ternyata, saya bisa bekerja, bisa ke mana-mana dan bisa di mana-mana. Saya bisa berolahraga setiap hari selama 1,5 jam! Bahkan, kalau Monas lagi hujan, saya bisa berolahraga dengan cara menaiki tangga darurat gedung-gedung pencakar langit milik BUMN di Jakarta: gedung Kementerian BUMN di dekat Monas, gedung Pertamina di dekat Masjid Istiqlal, gedung BTN di Harmoni, gedung Bank Mandiri di Jalan Gatot Subroto, gedung Bank Rakyat Indonesia di dekat Jembatan Semanggi, dan terakhir gedung Bank BNI di dekat patung Jenderal Sudirman. Tidak ada lagi gedung tinggi milik BUMN yang belum saya naik-turuni. Rekor amatir saya: 16 menit naik, 12 menit turun! Pada ulang tahun kelima Senin hari ini, tidak ada acara khusus karena ada dua kali sidang kabinet. Tapi, kemarin, sehari penuh, 1.000 penghafal Alquran (hufadz) berkumpul di Jakarta untuk khataman. Nanti sore istri saya yang pertama, kedua, ketiga, dan keempat yang, hehe..., semuanya bernama Nafsiah Sabri, mengundang kelompok pengajian ibu-ibu untuk berbuka bersama. Selama empat tahun hidup baru, saya selalu berada di lokasi yang berbeda. Ketika baru setahun ”hidup baru”, saya berada di Kashmir yang saat itu lagi amat tegang oleh perang saudara. Tahun kedua saya sudah diajak Bapak Presiden SBY ke USA, Meksiko, Peru, dan Brasil. Saya agak waswas menempuh perjalanan begitu jauh dan berat saat itu. Tapi, ternyata tidak ada masalah yang besar. Tahun ketiga saya ke Tiongkok untuk check-up total. Tahun keempat, tanpa disangkasangka, saya menjadi CEO PLN dan mengundang 1.000 hufadz untuk khataman Alquran. Allahu Akbar! Hari ini, lima tahun terlewati dengan penuh berkah. Allah

memberikan nikmat jauh melebihi dari yang saya gambarkan. Jauh sekali. Semula, tidak lama setelah saya siuman dari pengaruh anestesi selama 13 jam, setelah saya menyadari bahwa operasi saya berhasil (meski masih untuk sementara), setelah saya mengucapkan rasa syukur, saya pun bertekad untuk tidak lagi mau mengurus perusahaan. Terutama karena selama dua tahun saya sakit toh perusahaan tetap berkembang. Lalu, saya hanya ingin mau mengerjakan tiga hal saja: menjadi guru jurnalistik, menulis buku, dan kembali mengurus pesantren keluarga. Kebetulan, keluarga kami memiliki lebih dari 100 buah madrasah yang tergabung dalam Pesantren Sabilil Muttaqien, yang didirikan oleh seorang mursyid tarekat Syathariyah. Saya merasa bersalah karena selama itu saya terlalu sibuk ”mencari duit” sehingga kurang ikut mengurus pesantren ini. Sama sekali tidak membayangkan kalau suatu saat saya diminta oleh Bapak Presiden SBY untuk menjadi CEO PLN. Saya sudah merasa sangat bahagia kalau bisa menjadi guru jurnalistik, menulis buku, dan mengurus pesantren. Tidak ada bayangan sama sekali menjadi pejabat. Saya pun sudah mencoba menolak mati-matian jabatan CEO PLN itu, tapi pada akhirnya ini: dengan memperpanjang umur saya, mungkin Allah punya kehendak lain yang harus saya kerjakan. Saya pun menerima takdir itu. Pun ketika kemudian harus menjadi menteri negara BUMN. Toh saya masih tetap bisa mengajar jurnalistik, menulis buku, dan mengurus pesantren keluarga. Pekerjaan penting menjelang lima tahun ”hidup baru” ini tentu harus saya lakukan: memeriksa apakah ada sel-sel kanker di badan saya, sisa-sisa kanker yang dulu. Allahu Akbar! Tidak ada. (*)

Sambungan dari halaman 1 Mereka mengisi malam Minggu dengan kongko sambil menunggu tim kesenian penggugah sahur (obrog) lewat. Ketika obrog lewat, Agus ikut berbaur. Setelah itu, dia pulang untuk makan sahur. Pada saat yang sama, Sahidin dan seorang rekannya melakukan patroli dengan sepeda motor. Entah apa alasannya, Sahidin lantas berhenti dan mengeluarkan senjata. Sejurus kemudian, dia melepaskan tembakan ke udara untuk memberikan peringatan. Sahidin menghampiri kerumunan massa dan langsung menodongkan senjata tepat di depan korban. Meletuslah tembakan kedua yang menerjang perut korban. Sahidin kemudian membawa korban ke RSUD Waled yang berjarak sekitar 4 kilometer. Namun, begitu sampai rumah sakit, tersangka kabur. ”Waktu itu Agus bersama saya bergandengan tangan untuk pulang. Tapi, anggota polisi itu tiba-tiba menodongkan tembakan ke arah Agus,” kata Eka, teman korban. Eka menambahkan, tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh Agus. Begitu pula para tim kesenian obrog pada malam itu. ”Kalaupun ada kesalahan, kesalahannya di mana? Orang lagi ngobrog, tiba-tiba dia (tersangka, Red) menembak Agus,” ucapnya.

Andi, kerabat korban, menuntut pelaku dihukum berat. ”Agus tidak bersalah. Kami minta polisi harus bertanggung jawab. Bila perlu, ditembak lagi,” tandasnya. Kapolres Cirebon AKBP Heru Henrianto Bachtiar langsung menuju lokasi kejadian sekitar pukul 05.00. Dia meminta tersangka secepatnya ditangkap. Di sisi lain, Kapolsek Karangsembung AKP Sukhemi membenarkan adanya penembakan oleh anggotanya. Dia berjanji mengusut tuntas kejadian tersebut. Ada dugaan, tersangka mabuk. ”Dari laporan warga, memang dia (Brigadir Satu Sahidin Jainudin) menembak warga. Tapi, ada beberapa dugaan yang mengakibatkan anggota saya mengeluarkan senjata api. Kita nanti cari penyebabnya. Sekarang dia sedang ditangani dan diselidiki Propam Polres Cirebon,” ujarnya. Untuk menindaklanjuti buktibukti penembakan, jasad korban langsung dikirim ke RS Bhayangkara Losarang Indramayu untuk diotopsi. Sementara itu, di lokasi penembakan ditemukan bercak darah segar yang tercecer. Diduga, darah tercecer ketika korban diseret tersangka. Kompolnas Minta Hukuman Maksimal Insiden penembakan yang dilakukan Brigadir Satu Sahidin Jaenudin disesalkan banyak pi-

hak. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polda Jawa Tengah serius memproses kasus itu. ”Sangat disayangkan, petugas yang seharusnya melindungi warga justru menembak dan membahayakan masyarakat,” ujar anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan di Jakarta kemarin. Wartawan senior itu meminta Propam melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tersangka. Termasuk, ketergantungannya terhadap obat-obatan terlarang. ”Harus ada investigasi tentang penyebabnya,” katanya. Edi mengingatkan tugas pembinaan anggota yang seharusnya dilakukan pimpinan Polri. ”Kalau ada kejadian seperti itu, secara moral tentu harus ada tanggung jawab dari pimpinannya,” ujarnya. Staf pengajar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Dr Bambang Widodo Umar menilai insiden itu tragis. ”Ini seharusnya tidak terjadi. Sangat disayangkan jatuh korban yang tak bersalah seperti itu,” kata Bambang. Mantan reserse berpangkat kombes ini mempertanyakan prosedur tetap patroli petugas polsek yang berkeliling sambil membawa senjata berisi peluru tajam. ”Memang dibolehkan, tapi ada uji psikologis siapa saja yang berhak membawa senpi. Kalau kejiwaannya tidak lolos tes, tidak boleh,” katanya. (rdl/c2/mid/ jpnn/c10/ca)

2012 perihal Dukungan Penyelidikan, yang isinya untuk meminta data dan informasi yang dimiliki KPK tentang hasil pengumpulan bahan keterangan dalam perkara simulator. Kemarin petang, sejumlah aktivis anti korupsi berdemo di depan kantor KPK. Mereka menyatakan dukungan agar KPK yang mengusut kasus simulator SIM. Peserta mengenakan kaos nertuliskan KPK You were not Alone. Mereka bergandengan tangan seolah membentuk rantai manusia. Salah satu peserta aksi, Taufik Basari mengatakan ada beberapa kecurigaan Polri menutupi kasus korupsi Korlantas. Diantaranya menghalangi KPK ketika menggeledah Gedung Korlantas Polri, langsung menetapkan lima tersangka setelah KPK menetapkan Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka, serta sikap ngotot Polri untuk mengusut perkara itu. Ia menuturkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, sudah jelas bahwa penanganan perkara dugaan korupsi di Korlantas menjadi kewenangan KPK. “Selain itu, ia menilai KPK seharusnya menangani perkara itu karena orangorang yang diduga korupsi adalah perwira tinggi Polri. Dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan kalau ditangani Polri,” kata mantan pengacara Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah itu. Donal Fariz dari ICW memperkirakan perkara itu tidak sesederhana seperti yang dilihat oleh Polri, yakni hanya melibatkan tiga aktor dari Kepolisian. Jika merujuk pada teori korupsi sebagai kejahatan yang teroganisir, kata dia, maka diduga ada keterlibatan aktor lain yang punya posisi lebih dominan dan strategis. “Apalagi jika menelisik kerugian negara yang mencapai Rp100 miliar, mustahil ‘kue proyek’ sebesar itu hanya dinikmati oleh beberapa oknum. Sikap pembangkangan Polri terhadap hukum ini dicurigai untuk melindungi perwira yang bintangnya lebih banyak,” katanya. KPK sendiri tampaknya

cooling down menangani kasus korupsi simulator Korlantas ini. Bahkan, Irjen Djoko Susilo pun tak akan segera diperiksa.”Saya belum dapat informasi kepastian kapan DS (Djoko Susilo) akan dipanggil,” kata juru bicara KPK Johan Budi saat dihubungi kemarin (5/8). Namun pria yang pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK memastikan bahwa pihaknya akan memanggil dan memeriksa Djoko. Menurutnya, jika seseorang sudah ditetapkan sebagai tersangka, apapun background yang bersangkutan, KPK pasti akan memanggilnya dan meminta keterangan. Kata dia, pemeriksaan seorang tersangka memang sangat penting, dan itu pasti dilakukan untuk menggali keterangan langsung terkait dugaan yang ditujukan kepadanya. Yang jelas, kata Johan dalam waktu dekat pimpinannya akan segera menggelar pertemuan dengan Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo. Kata Johan, pertemuan itu dalam rangka membicarakan penyidikan kasus korupsi Simulator SIM yang kini ditangani KPK dan Bareskrim Mabes Polri. Terpisah sumber koran ini di KPK mengatakan hingga kemarin para petinggi dan penyidik KPK masih dalam kondisi siaga. Walau libur, mereka masih terus memantau kondisi terkini di markas KPK di Jalan Rasuna Said Jaksel. Mereka masih resah terkait kabar akan adanya serangan pihak Mabes Polri untuk merebut dokumen-dokumen barang bukti yang tersimpan di kontainer di halaman belakang gedung KPK. “Meski hari libur, personel satuan pengamanan full tim. Kami juga masih memantau dari rumah. Kalau ada apa-apa kami langsung meluncur,” kata sumber tersebut. Bahkan, satpam di KPK pun dibekali rompi anti peluru yang sewaktu-waktu bisa dipakai jika kondisi genting. “Barang bukti itu sangat penting bagi kami, mudahmudahan tidak ada perebutan barang bukti itu,” katanya.(rdl/ kuh/dim)

Tiwi jadi Kunci Sambungan dari halaman 1 Kakorlantas saat itu, Irjen Pol Djoko Susilo. Uang tersebut diserahkan melalui Sekretaris Pribadinya, Tiwi di ruang kerja Sespri sekitar pukul 13.00 WIB. “Klien kami sudah sangat kooperatif dengan KPK, intinya siap membuka semuanya,” kata pengacara kelahiran 30 Januari 1959 ini. Bambang Sukotjo kini ditahan di rutan Kebonwaru Bandung. Erick yang pernah menjadi pengacara kasus 27 Juli ini menambahkan, saat ini semua bukti yang dimiliki kliennya sudah diserahkan ke penegak hukum. “Sekali lagi, biarkan KPK yang menjelaskan,” katanya. Dari informasi yang dihimpun koran ini, Tiwi sekarang menghilang. “Dia sudah tidak pernah ada di Korlantas,” ujar sumber Pontianak Post kemarin. Tiwi bukan seorang polwan melainkan pegawai biasa. “Bukan polisi,” tambahnya. Penampilan Tiwi juga selalu rapi dan menarik. “Setahu saya dia tinggal di apartemen,” katanya. Hal ini cukup janggal untuk seorang pegawai biasa di lingkungan Korlantas. Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, penyidik punya teknik tersendiri dalam pengungkapan kasus ini. Pihak Bareskrim akan fokus pada empat tersangka yang kini ditahan di Rutan Brimob dan Rutan Bareskrim. “Detailnya tentu tidak bisa dijelaskan, penyidik punya strategi,” katanya. Boy menjamin penyidikan kasus korupsi lalu lintas ini berlangsung profesional. “Tidak ada main-main. Kan sudah ditegaskan oleh Kabareskrim kalau beliau langsung yang memimpin,” kata mantan Kapoltabes Padang ini. Selain itu, di bareskrim ada Biro Pengawas Penyidik (rowasdik) yang bertanggungjawab langsung pada Kapolri. “Jadi, tentu pengungkapan kasus ini akan berlangsung secara tepat dan akurat,” katanya. Soal barang bukti, Bareskrim juga sudah menyurat kepada KPK dengan Nomor Surat : B/3115/ VII/2012/Tipidkor tanggal 17 Juli

PLN Resmi Luncurkan SPLU Sambungan dari halaman 1 digunakan untuk men-charge selama 6 menit, Rp 500 selama 15 menit, dan Rp1.000 selama 30 menit. Kuota charging bisa diakumulasi. Misalnya, jika memasukkan 2 koin Rp1.000, kuota charger menjadi 1 jam. Kuota waktu charging itu ditampilkan dalam layar LCD. Dahlan mengatakan, pembangunan SPLU sebenarnya belum terlalu diperlukan saat ini. Sebab, kendaraan listrik belum dipasarkan. Namun, dia ingin PLN menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur SPLU tidak sesulit yang dibayangkan. ’’Kan banyak yang meragukan kesiapan infrastruktur untuk kendaraan listrik, padahal mem-

bangunnya tidak sulit. Nah, PLN hari ini (kemarin, Red) sudah membuktikannya. Meskipun sebenarnya baru diperlukan banyak mulai tahun depan,’’ katanya. Menurut Dahlan, pengembangan SPLU jauh lebih mudah daripada SPBU BBM. Dari sisi biaya, SPBU BBM membutuhkan investasi setidaknya Rp 3 miliar. Sementera itu, SPLU hanya membutuhkan investasi kurang dari Rp10 juta. ’’Mbangun-nya gampang. Ini saja tidak sampai satu minggu sudah siap,’’ kata mantan Dirut PLN itu sambil menunjuk dua unit SPLU. General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya Muhammad Sulastio menambahkan, untuk tahap awal, pihaknya membuat 24 unit SPLU di sepuluh lokasi. Di

antaranya di Kantor Kementerian BUMN dan ESDM serta di kantorkantor cabdang PLN. Nanti SPLU dibangun di tempat-tempat publik, seperti pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran, dan rumah sakit. ’’Di mana pun dibutuhkan SPLU, kami siap,’’ kata Sulastio. Selain untuk kebutuhan mobil dan motor listrik, SPLU juga bisa dipakai untuk mencharge berbagai peralatan lain seperti handphone dan laptop. Bagaimana kesiapan kendaraan listrik? Dahlan menyebut, saat ini mobil listrik kreasi Dasep Ahmadi terus disempurnakan. Targetnya adalah mencapai jarak tempuh 1.000 kilometer. ’’Saya akan coba mobil ini habis-habisan sebelum dijual ke publik,’’ katanya. (owi/c1/ca)

Dipukul Bule di Lombok Sambungan dari halaman 1 Saat itu Marissa tidak ingin terlibat masalah, namun tanpa ia duga, dagunya terkena pukulan. “Teman aku yang agak marah, tapi aku ya sudah lah. Sempat dilarang. Aku sih nggak sadar, tahu-tahu ada pukulan yang menyerang aku, di sini kena dagu kanan aku,” ujarnya.

Marissa mengaku sempat emosi saat bogem mentah mampir di dagunya. Karena insiden itu, bintang film Cowok Bikin Pusing ini sempat digosipkan dipukul oleh kekasihnya. “Jadi nggak bener kalau aku dipukul sama pacar. Itu mah gosip. Dia mana berani pukul aku,” tukasnya. Meski tidak mengalami luka

yang parah, namun Marissa shock campur kesal mengingat kejadian tersebut. Hanya karena malas berurusan dengan hukum saja ia tak mau memperpanjang masalah. “Nggak parah-parah amat, tapi bikin kesal. Aku sih shock aja. Yang merasa tersinggung itu adik dari pacar aku. Waktu itu aku marah banget, tapi pas bangun aku mikir lagi. (ins)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.