cmyk
METRO SPORT
10
Pontianak Post
Susiana Raih Perunggu
Menpora : Irfan Tetap Perkuat Timnas
+
JAKARTA - Perdebatan terkait kelanjutan striker berdarah Indonesia-Belanda Irfan Bachdim untuk bermain bagi Timnas Indonesia terus menggelinding. Ancaman petinggi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada pemain yang merumput di Liga Premier Indonesia (LPI) itu agar dicoret dari Timnas berbuah kecaman. Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng menegaskan Irfan tetap akan memperkuat timnas meskipun bermain untuk Persema Malang yang bukan berkompetisi di bawah liga binaan PSSI. “Saya kira aturannya sudah jelas, Andi Mallarangeng semua warganegara yang berprestasi berhak membela merah putih dengan prestasinya itu, termasuk Irfan,” Demikian disampaikan Andi Mallarangeng di kantor Menko Kesra Jakarta, Selasa (4/1) kemarin. Pernyataan Andi itu mementahkan statement bahwa pemain timnas Indonesia harus berada dalam klub sepak bola di bawah binaan PSSI. Klub Persema dimana Irfan bermain memang peserta Liga Premier Indonesia yang merupakan pesaing LSI yang ada dibawah binaan PSSI. Andi mengatakan, anggota Timnas adalah setiap warga negara Indonesia yang terbaik. Karena itu Irfan berhak memakai kostum Merah Putih. Bahkan, lanjutnya, siapapun bisa tetap memperkuat barisan timnas meskipun dari klub yang bukan dibawah naungan PSSI. Irfan tetap bisa memperkuat Timnas sepak bola yang akan bermain dalam SEA Games 2011. Apalagi Irfan masuk dalam kategori karena tim SEA Games akan bermaterikan pemain berusia di bawah 23 tahun “Sudah jelas kan, tidak ada masalah disana,” kata Andi. Andi tidak menyatakan secara rinci, bagaimana nasib Irfan jika dirinya benar-benar diberi sanksi karena bermain untuk Persema Malang yang bukan berkompetisi di LSI. Namun, Andi menambahkan, tidak boleh ada perseturuan ras, agama, partai politik atau golongan apa pun dalam dunia sepak bola. Menurutnya, semua orang yang menjadi Warga Negara Indonesia berhak memakai kostum dengan lambang Garuda di dadanya dan mewakili Merah Putih. “Hal ini sudah saya tegaskan berkali-kali kepada media massa,” katanya. Dia juga menambahkan, tidak boleh ada diskriminasi dalam sepak bola termasuk juga di klub mana dia bertanding. Persema sebelumnya bermain di LSI namun kemudian mengundurkan diri dan bergabung dalam kompetisi LPI yang menurut rencana akan dimulai 8 Januari 2011. Prinsip yang kedua, kata Andi adalah klausul non diskriminatif. Tidak bisa pemain di diskriminasi, termasuk juga lantaran klub-klub di mana dia bertanding. Bisa saja, kata dia, seorang pemain merumput di luar negeri dan tetap berhak ikut membantu timnas. Karena setiap putra terbaik negara layak mewakili negara dalam pentas olahraga nasional. “Irfan tidak boleh didiskrimnasi untuk bermain di timnas, karena ia bermain untuk klub Persema Malang,” tegasnya berulangIrfan Bachdim ulang. (zul)
Iklan sebuah sarana yang paling efektif dalam memasarkan sebuah produk.. Contact person :
0561 - 735071 +
Kejurnas Antar Klub Renang se-Indonesia
Dokumen
OPEN TOURNAMENT: Aliansi Supporter Elang Khatulistiwa yang beberapa waktu lalu menyaksikan langsung final Piala AFF di Gelora Bung Karno. Gaung kejuaraan tersebut memotivasi mereka untuk menggulirkan turnamen sepakbola terbuka antar klub Kota Pontianak.
Open Tournament Sepakbola Digelar AJSElang Khatulistiwa PONTIANAK—Setelah sukses menggulirkan Open Tournament Futsal pada Desember 2010 lalu, Aliansi Journalist Sport (AJS) Kalbar bersama Aliansi Suporter Elang Khatulistiwa Pontianak berencana menggelar tournamen sepakbola terbuka bagi klub PSSI Kota Pontianak. Kejuaraan ini rencanannya akan digulirkan awal Februari 2011 di Lapangan Keboen Sajoek Pontianak. Rencana tersebut dimaksudkan sebagai wadah pembibitan dan pencarian pemain bagi Skuad Persipon yang akan berlaga di kompetisi divisi I Liga Indonesia tahun 2011 ini. “Insya Allah dengan dukungan semua pihak, terutama insan olahraga dan insan sepakbola Kalbar rencana ini akan kita gulirkan pada awal Februari 2011,” ungkap Amirudin, Sekretaris Elang Khatulistiwa Pontianak. Open Tournament tersebut, menurut Amirudin, diperuntukan untuk 17 anggota klub yang bernaung di bawah PSSI dan Persipon Kota Pontianak. Diharapkan seluruh klub bisa berpartisipasi dalam kejuaraan
ini. “Setiap klub dipersilahkan untuk membawa pemain dari luar Kota Pontianak dan luar Kalbar untuk memperkuat timnya masing-masing. Kehadiran pemain luar tentu akan memotivasi pemain lokal untuk lebih berkompetisi,” katanya. Digulirkan turnamen ini, menurut Amirudin, juga sudah mendapat restu dari PSSI Kota Pontianak. Melalui Sekretaris PSSI Kota Pontianak, Efendi Ridwan mengharpkan gairah persepabolaan Kota Pontianak kembali bangkit dan semarak dengan adanya kejuaraan bersifat open tournament. “Kami dari PSSI Kota Pontianak pada prinsipnya siap mendukung pelaksanaan kejuaraan sepakbola yang bersifat positif dan bertujuan untuk membangkitkan kembali prestasi sepakbola Kota Pontianak dan Kalbar umumnya,” kata dia. Sementara Ketua Aliansi Journalist Sport, Urai Budianto juga mengatakan hal senada. Menurutnya, ajang ini sangat baik untuk mencari bibit muda untuk memperkuat tim Persipon yang akan berkompetisi tahun 2011 ini. “Pak Paryadi mengatakan akan memprioritaskan pemain muda untuk memperkuat tim Persipon yang akan diterjunkan pada kompetisi tahun 2011 ini.
Mudah-mudahan beliau juga mendukung rencana kegiatan ini,” katanya. Sementara Lonjong dari Elang Khatulistiwa menambahkan, jika selama ini sepakbola diidentikan dengan keributan, pada turnamen ini pemikiran tersebut akan ditepis. “Kita tidak ingin sepakbola dicap jelek dengan hal-hal yang berbau keributan. Pada turnamen ini kita akan menggelarnya secara professional dengan dukungan wasit yang professional pula tentunya,” kata dia. Menurut dia, aura dan kebangkitan sepakbola di nusantara semakin membahana dengan tampilnya Skuad Garuda Merah Putih yang berhasil menjadi runner up Piala AFF. Meskipun gagal menjadi jawara di Piala AFF, namun, penampilan Skuad Garuda Merah Putih mampu menyita perhatian dan menumbuhkan semangat nasionalisme pada seluruh masyarakat Indonesia. “Karena gaung itulah kita ingin kembali menyemangati remaja dan insan sepaobola Kota Pontianak dengan turnamen terbuka seperti ini. Kita harapkan rencanan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terutama partisipasi klub-klub Kota Pontianak untuk tampil di kejuaraan ini,” katanya. (bdi)
PONTIANAK—Kembali prestasi membanggakan ditorehkan atlet renang asal Kalbar Susiana (13). Meskipun hanya berhasil meraih medali perunggu di Kejurnas Antar Klub se-Indonesia, namun, Susiana mampu membuktikan bahwa Kalbar masih bisa berprestasi di ajang tersebut. Prestasi ini menjadi batu loncatan perenang muda Kota Pontianak tersebut untuk kembali meraih serupa di ajang Pra PON dan PON XVIII Riau 2012. “Dari enam perenang yang kita kirim, hanya Susiana yang mampu merebut medali perunggu. Ini hasil yang cukup baik bagi kita, mengingat peta persaingan renang masih didominasi klub dari Jawa dan Sumatera,” ungkap pelatih renang Kota Pontianak, Sabli Pontinga didampingi Binpres PRSI Kalbar Yandriman Alidar ditemui di Kolam Renang Oevang Oeray. Menurutnya, keberhasilan Susiana tentu memberikan angina segar bagi prestasi renang Kalimantan Barat. Apalagi dalam waktu dekat, PRSI sedang gencar-gencarnya mempersipakna atlet mereka untuk tampil di Pra PON. “Kita dituntut oleh KONI Kalbar
untuk lebih beprestasi. Ini merupakan hal yang tak mudah, namun akan berusaha kita wujudkan. Mudah-mudahan keberhasilan Susiana memberikan motivasi kepada atlet renang lainnya untuk berprestasi serupa,” ungkap Sabli Pontinga. Pada kejuaraan tersebut, Susiana takluk dari perenang asal Jatim dan Jateng yang berada diposisi pertama dan kedua. Kedua perenang tersebut merupakan pesaing Susiana dinomor andalannya yakni 50 meter gaya dada. “Mereka memliki postur yang bagus dan usianya diatas Susiana. Namun kedepannya kita optimis, Susiana akan mampu menaklukan mereka,” kata Sabli. Susiana sendiri mengatakan, hasil yang diperolehanya tersebut belumlah apa-apa. Dia bermimpi bisa menjadi jagoan di nomor tersebut. “Saya selisih waktu sedikit dengan kedua perenang tersebut. Limit mereka memang lebih baik,” katanya. Selain tampil di nomor gaya dada, Susiana juga tampil di nomor gaya bebas, gaya kupu-kupu dan gaya punggung 50 meter. Namun di nomornomor tersebut dia hanya mampu lolos di 6 besar. “Insya Allah saya akan berlatih terus dan bisa memberikan prestasi di Pra PON dan PON mendatang,” janjinya. (bdi)
+
Budianto/Pontianak Post
PERUNGGU: Susiana (kedua dari kiri) dengan medali perunggunya diabadikan bersama pelatih dan Binpres PRSI Kalbar.
Tak Berani Tambah Cabor Pelatnas Prima Pratama di 2011 JAKARTA- Dana masih menjadi masalah klasik bagi pengembangan olahraga Indonesia. Kali ini masalah tersebut dirasakan Pelatnas Program Indonesia Emas (Prima) Pratama. Minimnya dana yang diberikan Prima, membuat mereka tak mampu menambah jumlah cabor untuk tahun ini. “Jumlah yang turun tak seperti yang kami ajukan. Karena itu kami hanya mempertahankan 20 cabor ini sepanjang 2011,” terang Djoko Pramono, ketua
Pelatnas Prima Pratama. Djoko sendiri mengaku lupa berapa dana yang diterimanya untuk menjalankan program tersebut. Pasalnya, banyak pos anggaran yang diajukannya ternyata tak disetujui oleh Prima. “Kami memang harus tetap mengupayakan agar dengan dana sebesar itu, program tetap bisa dijalankan dengan lancer. Itu tantangan bagi kami,” tambah pria yang juga ketua bidang sport dan development KONI/ KOI tersebut. Finalisasi dana untuk Pelatnas Pratama memang tak dicapai dengan mudah dan selau berubah-ubah. Awalnya, Pelatnas Prima mengajukan Rp 30
miliar pada Agustus lalu. Namun, jumlah tersebut dianggap kebanyakan. Karena itu, pada Oktober lalu, Djoko menurunkan permintaan menjadi Rp 18 miliar. Minimnya dana yang tersedia juga membuat Pelatnas Prima Pratama tak mampu memmberikan gaji yang banyak bagi atlet maupun pelatih. Prima Pratama hanya menggaji Rp 1,5 juta untuk atlet, serta Rp 3 juta bagi pelatih. Padahal awalnya mereka menyatakan akan membayar Rp 2,7 juta per atlet serta Rp 3,5 juta bagi pelatih. Pelatnas Prima Pratama sendiri bakal dijalankan di 19 provinsi. Nantinya,
program tersebut bakal diikuti 313 atlet. Djoko mengungkapkan, kebijakan desentralisasi tersebut dijalankan agar daerah-daerah yang selama ini menjadi sentra sebuah cabor juga bisa memberikan peran maksimal. “Sejak awal kami memang sudah bertekad untuk memberikan porsi yang besar kepada daerah. Ini sekaligus untuk merangsang perkembangan cabor di daerah. Tapi, kami tetap memberikan pantauan. Bahka, setiap bulan para pelatih dan manajer harus melaporkan perkembangan atletnya,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketum PB Porlasi tersebut. (ru)
Sebelum Bertanding Atlet Wajib Lakukan Peregangan Otot PONTIANAK--Instruktur pelatih fisik MGC Sport Manajemen Jakarta Tutas Turisna menyarankan agar setiap atlet wajib melakukan peregangan otot. Tujuannya menurut dia, untuk mencegah terjadinya cidera atlet yang lebih parah.”Peregangan sangat penting. Dan kalau bisa dilakukan mulai dari bangun tidur hingga mau menjelang tidur waktu malam,” katanya saat memberikan pelatihan fisik kepada atlet dan pelatih di Asrama Haji beberapa waktu lalu.
cmyk
Rabu 5 Januari 2011
Minimal tutur dia lima menit. Mulai dari kepala, tangan, badan hingga kaki. Untuk itu ia mengharapkan peran seorang pelatih sangat penting dalam mendukung pencapaian prestasi seorang atlet. “Pelatih mesti mengingatkan atletnya untuk terus melakukan peregangan dalam setiap menitnya. Jadi tidak hanya ketika melakuk a n l a t i h a n s a j a ,” u c a p n y a . Ini kata dia berpengaruh terhadap pembentukan atlet. Sebab pembentukan
fisik modal utama dan pondasi bagi seorang atlet olah raga. Ibarat pembangunan sebuah rumah atau gedung harus kuat pondasinya. “Fisik modal utama atlet untuk meraih prestasi. Ketika fisik atlet sudah kuat maka skill atau kemampuannya dengan sendirinya serta merta akan ikut,” imbuhnya. Namun kata dia lagi bukan berarti pembentukan teknis atau kemampuan dihilangkan. Pembentukan fisik dimaksud disini dalam konteks kekuatan
dan kondisi (strength and condition). “Seorang pelatih fisik mesti jeli melihat kekurangan dan kelebihan anak asuhnya. Mulai dari daya tahannya, kelincahannya, kekuatannya untuk mengisi latihan fisik si atlet. Akan tetapi seorang pelatih harus terus belajar, belajar dan belajar. Semakin banyak pelatih belajar tentunya akan menambah wawasan pengetahuan untuk melatih atlet. Sebab ditangan pelatih lah keberhasilan atlet ditentukan,” tandasnya. (bdi)
+