Pontianak Post

Page 18

metropolitan

18

Pontianak Post

l

Sabtu 4 September 2010

Tepis Persoalan Pembiayaan Kabel Bawah Tanah Pilihan Tepat

MADE FRANS/PONTIANAK POST

TEKOMSEL SIAGA: M Ibnu Sofian dan Haryono Basuki (keempat dan kelima dari kiri) bersama pegawai pelabuhan dan Telkomsel, serta pihak kepolisian diabadikan di depan Posko Telkomsel Siaga.

Posko Telkomsel Siaga Permudah Mudik

+

di Pelabuhan dan Bandara Pontianak UNTUK mempermudah dan memberikan informasi mudik pada para warga yang kembali ke kampung halamannya, Posko Telkomsel Siaga dibuka di berbagai kota di Indonesia, tidak terkecuali Kota Pontianak. Telkomsel membuka dua posko di Kota Khatulistiwa ini, yaitu di Bandara Supadio dan Pelabuhan Pontianak. Posko Telkomsel Siaga ini siap melayani para pemudik selama dua minggu, yaitu 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah lebaran. Menurut M Ibnu Sofian, branch Manager Telkomsel Kalimatan Barat, Telkomsel Siaga sudah men-

jadi agenda rutin nasional bagi mereka. “Melalui Telkomsel Siaga, kami ingin membantu masyarakat dan pelanggan Telkomsel mendapatkan kemudahan dan informasi jalur perjalanan mudik, baik pergi maupun datang,” katanya, di sela-sela launching Telkomsel Siaga di Pelabuhan Pontianak, Jumat (3/9). Pelanggan cukup mengetik *123# untuk mendapatkan berbagai informasi mudik dari Telkomsel Siaga. Program Posko Telkomsel Siaga serentak dilakukan se-Indonesia dan paling banyak terdapat di Pulau Jawa, karena tujuan

mudik banyak di sana. Posko Telkomsel Siaga juga menyediakan peta mudik Pulau Jawa dan Sumatera. Di dalamnya terdapat informasi tempat layanan, kantor polisi, pom bensin, dan lain sebagainya. “Bahkan di beberapa titik Pulau Jawa, kami memberikan layanan pijat gratis, makanan takjil gratis, dan sebagainya. Karena di Kalbar tidak ada daerah tujuan mudik atau kunjungan wisata, sehingga cukup di pelabuhan dan bandara. Kalau di Jawa, hampir tiap titik pemberhentian bus atau kendaraan umum ada layanan kita,” jelas Ibnu.

Haryono Basuki, SH, MBA, kabid Lalu Lintas Laut dan Kepelabuhan dan koordinator Pokso Mudik Pelabunan Pontianak menyambut baik Posko Telkomsel Siaga yang berada di Pelabuhan Pontianak. “Ini bisa bantu masyarakat yang bepergian untuk mudik, seperti masalah transportasi. Dengan adanya peta, minimal masyarakat yang mau ke Jawa lebih enak. Saya orang Jawa, jadi tahu persis kondisi masyarakat di Pontianak yang mau ke Jawa. Sehingga kami di pelabuhan sangat mendukung saudara-saudara yang mau pulang,” pungkas Haryono. (mde/biz)

SMAN 10 Gelar Berbagai Kegiatan Ramadan SMAN 10 Pontianak Jalan Purnama, Komplek Purnama Agung V menggelar berbagai acara dalam Ramadan 1431 H, mulai dari kegiatan rutin hingga kegiatan khusus. Kegiatan rutin selama bulan Ramadan diisi tadarusan pada jam istirahat bagi para siswa. Sedangkan kegiatan khusus diisi berbagai kegiatan sosial dan pengambangan diri siswa.

Salah satu kegiatan khusus berupa bhakti sosial Ramadan yang dilakukan Jumat, 3 September 2010. Mereka membagikan 256 paket takjil pada pengendara di lampu merah Jalan Ahmad Yani – Kota Baru, mulai pukul 17.30 WIB. Selain itu, pihak sekolah dan siswa SMAN 10 memberikan bantuan bahan kebutuhan seharihari dan perlengkapan tidur

ISTIMEWA

KEGIATAN RAMADAN: Para siswa, staf, dan pendidik SMAN 10 Pontianak melakukan beragam kegiatan dalam ramadan 1431 H.

ke Panti Asuhan Tunas Melati Jalan Purnama Pontianak. Sementara hari ini, Sabtu, 4 September, SMAN 10 menggelar kegiatan pengembangan diri siswa berupa, lomba menulis kaligrafi, ceramah kultum, berbusana muslim, cerdas-cermat ramadan, seni nasyid, dan lomba MTQ. Sedangkan, sore ini, pukul 15.30 WIB – 18.00 WIB, keluarga besar SMAN 10 Pontianak menggelar kegiatan bersama jajawan Dinas Pendidikan Kota Pontianak, serta para tamu dari unsur muspika, RT/RW, dan masyarakat sekitar sekolah. Kegiatan diisi, tausiyah Ramadan bersama ustad, pukul 15.30 WIB – 17.00 WIB; upacara penutupan, pukul 17.00 WIB – 17.30 WIB; persiapan dan pelaksanaan buka puasa bersama dan silahturahmi; serta salat magrib berjamaah. Dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak melalui jajaran pendidikan menengahnya memberikan arahan dan pembinaan. Kegiatan juga dibantu pengawasan dari Polsek Pontianak Selatan. Di samping itu, Deden

Dikmat Chaidir, SPd, ketua Pengelola Sekolah mengatakan, Bazis SMAN 10 Pontianak telah mengumpulkan zakat fitrah dari para siswa dan guru, serta keluarga mereka senilai Rp1.734.900, sedangkan infaq dan sadaqah berjumlah Rp607.300. Pihak sekolah mendistribusikannya pada 15 siswa mustahik yang dipilih guru dan siswa. Bantuan diprioritaskan bagi siswa kurang mampu, musafir (tidak tinggal dengan orang tua), dan fisabilillah (sedang menuntut ilmu). Dra. Hj. Rusmawati, ketua panitia kegiatan menyampaikan terimakasih pada orangtua siswa, pengurus komite, dan semua pihak terkait yang telah mendukung kesuksesan acara. Kegiatan itu termasuk program kerja OSIS dan MPK SMAN 10 Pontianak. Sementara itu; Pandini, ketua OSIS SMAN 10 dan Utin Tiara, ketua MPK SMAN 10 merasa bangga dapat melaksanakan kegiatan bakti sosial. Bersama para siswa SMAN 10, mereka berharap tahun depan kegiatan serupa lebih dapat ditingkatkan lagi. (mde/ser)

PONTIANAK – Kelompok Kerja (Pokja) Cinta PLN dan Keindahan Kota Pontianak tetap bersikukuh bahwa penggunaan kabel tanah untuk jaringan listrik di Kalbar merupakan pilihan tepat. Pasalnya selama ini persoalan kelistrikan, termasuk biarpet terjadi karena ketidakamanan kabel karena bergelantungan di udara. “Kalau mereka tidak peduli dengan usulan ini, kami katakan mereka (PLN, Red) tidak peduli terhadap keluhan dari konsumen mengenai sering terjadi biarpet. Bayangkan saja, dalam satu hari bisa terjadi sampai puluhan kali. Kualitas supplai listrik PLN tersebut telah sangat merugikan konsumen berupa kerusakan pada peralatan elektronik, rendahnya produktivitas, kehilangan waktu, mengakibatkan biaya tinggi, sehingga daya saing produk Indonesia menjadi rendah di pasaran bebas dunia,” ungkap Gusti Hardiansyah, sekretaris eksekutif Pokja kepada Pontianak Post di Pontianak. Seyogianya, menurut dia, PLN sudah saatnya berbenah diri untuk mulai dengan menggunakan kabel jaringan bawah tanah. Dia yakin, dengan menggunakan kabel bawah tanah akan meningkatkan kualitas listrik, mengurangi gangguan biarpet, secara jangka panjang produk listrik akan lebih efisien dan murah. Menurut dia, kabel bawah tanah lebih hemat dalam hal biaya perawatan, serta turut peduli terhadap pemban-

gunan dan keindahan kota. “Alasan PLN bahwa kabel di bawah tanah lebih mahal lima kali lipat daripada kawat udara sangat tidak masuk akal sehat,” ucapnya. Figur yang karib disapa Deden ini mencontohkan bagaimana tarif listrik PLN saat ini dengan sistem multi guna, di mana mencapai Rp1.380 perkwh. Hal ini, menurut dia, menjadi teramat mahal jika dibandingkan dengan tarif listrik di negara ASEAN yang umumnya menggunakan jaringan kabel bawah tanah. Deden memerinci bagaimana tarif listrik di Thailand yang hanya Rp812 perkwh, Malaysia (Rp699 perkwh), Vietnam (Rp537 perkwh), Filipina Rp1.551 perkwh), dan Singapura (Rp1.143 perkwh). “Dari data yang kami peroleh dari ESDM (Direktorat Jenderal Energi dan Sumberdaya Mineral) tersebut, kita dapat kesimpulan bahwa investasi jaringan listrik bawah tanah tidaklah mahal seperti yang dikemukakan PLN,” kata dia. Sebelumnya Manager PLN Cabang Pontianak Fauzi Arubusman mengungkapkan bahwa untuk pembangunan jaringan kawat udara membutuhkan anggaran Rp100 juta persatu kilometer. Sedang untuk kabel tanah hanya membutuhkan biaya Rp500 juta persatu kilometer. Mengenai ini, Deden beranggapan bahwa kemahalan biaya produksi listrik PLN, lebih dikarenakan mereka inefisien karena telah dininabobokan dengan hak monopoli mereka. (ote)

+

WAHYU ISMIR/PONTIANAK POST

BERBAGI : Ketua PHRI Kalbar memberikan santunan kepada anak yatim piatu dari Panti Asuhan Tunas Harapan.

PHRI Kota Pontianak Santuni Anak Yatim

Berbagi dengan Sesama, Bentuk Jiwa Solidaritas Wajah ceria terpancar dari 21 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Tunas Harapan. Malam itu mereka mendapatkan santunan dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pontianak. Bantuan tersebut mungkin tak seberapa, tapi mampu membuat anak yatim tersebut merasa bahagia. Ini semua bertujuan untuk berbagi kebahagiaan di hari raya kelak.

+

Wahyu Ismir, PONTIANAK ANAK yatim piatu Panti Tu-

cmyk

nas Harapan berkumpul di Ruang Anggrek lantai tiga Hotel Orchardz, didampingi pengurus PHRI Kota Pontianak. Tak hanya itu, asosiasi pariwisata lainnya seperti Asita, MPI, serta Muspida Kota Pontianak turut berbaur, seolah-olah tak ada perbedaan di antara mereka. Menurut Yuliardy Qamal, ketua PHRI Kota Pontianak, perayaan Idulfitri bukan hanya untuk masyarakat mampu, namun juga berhak dirayakan anak yatim. Bahkan bagi masyarakat yang mampu,

merupakan kewajiban untuk berbagi antarsesama. Tak terkecuali bagi anggota PHRI, sehingga momen bulan Ramadan ini dimanfaatkan untuk berbagi terhadap sesama. ”Sebagai pengusaha hotel dan restoran, di sela kesibukan, inilah saatnya kami berbagi dengan sesama. Bahkan kami jadikan agenda tahunan sebagai wujud kepedulian PHRI terhadap sesama,” ungkap Edy, sapaan akrabnya. Menurut Edy, indahnya Ramadan akan terasa berbeda, jika bisa berkumpul dan ber-

bagi dengan sesama. Apalagi dapat memberikan sedikit kebahagiaan bagi orang-orang yang tidak mampu, sehingga mereka juga dapat merasakan makan enak dan menjalankan puasa tanpa kekurangan. “Berbagi dengan sesama sebagai wahana pembentukan jiwa solidaritas bagi setiap muslim terhadap muslim lainnya, serta sebagai alternatif positif dalam menyemarakkan bulan suci Ramadan,” ucap dia. Menyisihkan sebahagian rejeki, menurut Edy, tidak akan membuat seseorang

jatuh miskin. Beramal dan bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, diyakini dia justru dapat memberikan pahala dan rejeki yang berlipat ganda, terlebih lagi di bulan Ramadan. ”Mereka tentunya sangat kekurangan dalam memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari. Sedikik bantuan dari kita, akan sangat bermanfaat sekali untuk mereka. Jadi, setidaknya kita bisa melihat mereka tersenyum dengan bantuan meskipun sederhana yang kita berikan, tanpa mengharapkan imbalan apapun,”

ungkap dia. Sementara itu, pengasuh panti asuhan Tunas Harapan, Via Zubaidah, merasa bersyukur dengan santunan yang diberika PHRI Kota Pontianak. Sebab dengan demikian, turut membantu anak yatim yang berada di panti asuhan tersebut. ”Saat ini anak panti asuhan yang ada merupakan anak tidak mampu yang berasal dari berbagai daerah di Kalbar. Dengan adanya bantuan ini, maka akan menambah kebahagiaan mereka pada perayaan Idulfitri nantinya,” ungkap Via. (*)

+


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.