4
liputan khusus
FOTO BERSAMA: Para pengurus Kursus Harapan Bangsa foto bersama sebelum acara perayaan HUT ke-10 Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa di Hotel Star Pontianak,Minggu, 30 Agustus 2015.
Pontianak Post
Kamis 3 September 2015
Tio Cia Yong
Sir Soekandar Tjandra KBE
Ketua Umum Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa
Ketua Dewan Kehormatan Kursus Harapan Bangsa
Limawati Limaputera
Li Hong Jiang Wakil Ketua Ikatan Alumni Zhen Qiang Jakarta
Penanggungjawab Kursus Harapan Bangsa
Perayaan HUT ke-10 Kursus Harapan Bangsa
Lembaga Nirlaba, Membantu Memenuhi Kebutuhan Bahasa Mandarin di Kalbar
JUARA LOMBA: Pengurus Kursus Harapan Bangsa menyerahkan piagam, piala, dan hadiah kepada para juara lomba mewarnai, menulis aksara Mandarin, membaca puisi bahasa Mandarin, bercerita dengan bahasa Mandarin, dan menyanyi lagu Mandarin.
JUARA: Pengurus menyerahkan piagam, hadiah, dan piala kepada juara lomba.
FOTO BERSAMA: Para pengurus Kursus Harapan Bangsa dan istri foto bersama usai acara.
Menghibur Undangan: Para pengurus dan siswa kursus Harapan Bangsa menghibur undangan dengan tarian energik. PLAKAT: Sir Soekandar Tjandra KBE menyerahkan plakat penghargaankepada guru teladan.
FOTO BERSAMA: Para penari dan penyanyi pada acara HUT ke-10 foto bersama.
FOTO BERSAMA: Guru-guru Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa foto bersama.
PENAMPILAN TARIAN: Para pengurus Kursus Harapan Bangsa menampilkan tarian dengan energik dan penuh semangat untuk menghibur seluruh undangan.
PADUAN SUARA: Pengurus Kursus Harapan Bangsa menampilkan paduan suara dengan bahasa Indonesia dan Mandarin.
INDONESIA RAYA: Seluruh undangan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum perayaan HUT ke-10 Kursus Harapan Bangsa dimulai. C
M
Y
K
KURSUSBahasaMandarinHarapan Bangsa yang beralamat di Kompleks Pontianak Mal Blok.A No.43-44, nomor telepon 0561-747799, telah hadir selama satu dekade di Kalimantan Barat untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahasa Mandarin. Pada hari Minggu, tanggal 30 Agustus 2015, di Hotel Star Pontianak, Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa menggelar perayaan HUT ke-10. Perayaan yang berlangsung meriah tersebut diikuti para siswa beserta orangtua mereka, guru, serta para donatur dan para pengurus Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa. “Saya senang, kita semua dapat berkumpul di sini pada hari ini, dalam momen bahagia ini,” ujar Tio Cia Yong, Ketua Umum Kursus Harapan Bangsa dalam sambutannya. Perayaan HUT diisi berbagai acara hiburan dari siswa, guru, dan pengurus. Para siswa tampil dengan berbagai tarian Tionghoa dan Melayu, para pengurus menampilkan paduan suara dengan lagu dua-bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Sedangkan acara utamanya adalah pembagian piagam penghargaan, hadiah, dan piala kepada para siswa yang menjadi juara lomba; seperti lomba mewarnai, lomba menulis aksara Mandarin, lomba membaca puisi bahasa Mandarin, lomba bercerita dengan bahasa Mandarin, dan lomba menyanyi lagu Mandarin. Para pengurus pun turut memberikan doorprize bagi para undangan. Pada kesempatan yang terpisah, ketua Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa, Swandono Adijanto menyampaikan, Kursus Harapan Bangsa adalah lembaga kursus bahasa Mandarin nirlaba. “Kami menerima murid dari seluruh suku bangsa, tanpa memandang latar belakang,” ujarnya. Hal senada disampaikan Sir Soekandar Tjandra KBE, Ketua Dewan Kehormatan Kursus Harapan Bangsa. “Kami lembaga non profit. Kursus Harapan Bangsa hadir untuk bantu memenuhi kebutuhan bahasa Mandarin di Indonesia, khususnya Kalimantan Barat. Ini untuk mendukung full strategic partnership antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Bahasa Mandarin semakin dibutuhkan, seiring meningkatnya mutual trade Indonesia – Tiong kok setiap tahunnya,” jelasnya. Lie Fung Su, pimpinan pembelajaran di Kursus Harapan Bangsa menambahkan, meski bersifat kursus dan tidak mengikuti ujian negara, siswanya bisa mengikuti ujian HSK (Hanyu Shui ping Kaoshi, sejenis tes kemampuan berbahasa Mandarin yang diadakan Pemerintah Tiongkok dan hasilnya diakui secara internasional) hingga tingkat 6 (tingkat paling tinggi pada tahap ujian dasar HSK). “Iuran kursus siswa, kami subsidi, bagaimana pun ini organisasi sosial, bagian dari charity pengurus,” ujarnya. Siswa/anak didik yang sudah memiliki dasar bahasa Mandarin bagus dan memiliki HSK tingkat 4, bisa mengajukan diri untuk mengikuti seleksi beasiswa kuliah di Tiongkok. “Saat ini masih ada dua siswa kami, satu keturunan Tionghoa dan satu lagi keturunan non-Tionghoa, yang sedang kuliah S1 di universitas di Tiongkok dengan beasiswa penuh,” katanya. Terkait teknis pengajaran di Kursus HarapanBangsa,LimawatiLimaputera, M.A. penanggungjawab pengajaran Kursus Harapan Bangsa menjelaskan, saat ini Kursus Harapan Bangsa memiliki sekitar 300 siswa. Jam belajar siswa dalam satu minggu berjumlah tiga jam (180 menit), dibagi dalam tiga kali pertemuan. Kursus dimulai setiap hari pukul 14.00 – 19.30. Iuran kursus hanya Rp120 ribu setiap bulannya.
“Siswa kami paling kecil berumur 5-6 tahun. Kalau paling tua tidak ada batasan, sejauh masih punya keinginan belajar. Kecepatan belajar tergantung kemampuan penyerapan siswa. Tapi biasanya setelah satu tahunan belajar, secara umum mereka sudah bisa mendengar dan mengerti bahasa Mandarin, mampu berbicara atau berkomunikasi dengan bahasa Mandarin,” paparnya. Pihaknya juga senang jika ada kelompok karyawan/ti yang mau kursus bahasa Mandarin. “Bisa kami bukakan satu kelas khusus, hasilnya pun lebih bagus. Saat ini ada satu kelas seperti ini. Satu kelas kami pertahankan 10-18 siswa, sehingga siswa bisa saling berinteraksi dan dapat belajar lebih efektif,” ujarnya. Lily (sapaan Limawati) menjelaskan, Kursus Harapan Bangsa menerapkan metode pembelajaran modern yang lebih sistematis dan ilmiah sesuai ciri khas bahasa Mandarin; tidak seperti metode lama, yaitu siswa hanya mengikuti apa yang dibacakan gurunya. Kursus Harapan Bangsa mengajarkan ejaan bahasa Mandarin (Hanyu Pinyin) pada siswanya. Tiap siswa dibina agar bisa mandiri menggunakan ejaan tersebut. Siswa yang menguasai ejaan bahasa Mandarin, mampu membaca aksara yang belum ia kenal. Selain itu siswa juga diajarkan metode penulisan yang benar, agar di kemudian hari, siswa mampu belajar mandiri dengan dasar-dasar bahasa Mandarin yang telah diberikan kepadanya, baik membaca maupun menulis aksara bahasa Mandarin. “Kami mengajarkan dasar membaca dan menulis pada siswa. Jadi, jika mereka belajar serius, manfaatnya pasti terasa,” katanya, “Kami pun memberikan sertifikat kepada siswa yang sudah menyelesaikan satu buku. Sertifikat ini menyatakan tingkat penguasaan bahasa Mandarin siswa, sehingga bisa mereka gunakan saat melanjutkan studi ke kota lain ataupun sebagai nilai plus pada saat melamar lowongan pekerjaan.”
Mendirikan Sekolah dengan Pembelajaran Tiga Bahasa Sejauh ini Pengurus Kursus Harapan Bangsa memiliki cita-cita mendirikan sekolah dengan pembelajaran tiga bahasa di Kalbar. Proses pembelajaran di sekolah tersebut mengunakan bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris. “Ini sudah ada di Jakarta dan Bandung, ke depan kami harap bisa mendirikannya di Kalbar. Harus majukan Kalbar, ini kampung halaman saya,” ujar Sir Soekandar Tjandra KBE, Ketua Dewan Kehormatan Kursus Harapan Bangsa. Menurutnya, dengan semakin mahirnya masyarakat Kalbar dalam berbahasa Mandarin dan Inggris; bisa dibangun call centre, sebagai peng hubung pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan pekerja. Call centre internasional pertama didirikan di India, tetapi gagal, karena logat bahasa Inggris orang India agak sulit diterima perusahaan pencari kerja di Amerika atau Eropa. Dan metode call centre akan kembali dicobakan di Filipina. “Kami pikir, kenapa tidak buka call centre di Indonesia, khususnya Kota Pontianak. Logat kita lebih bisa diterima di luar negeri. Call centre bisa menyerap tenaga kerja sampai setengah juta orang, dan gaji negaranegara Eropa lebih tinggi,” katanya. Untuk itulah Pengurus Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa bercitacita mendirikan sekolah dengan pembelajaran multi bahasa. Sedangkan pada saat sekarang, mengelola dengan baik Kursus Bahasa Mandarin Harapan Bangsa agar lebih banyak orang tertarik untuk belajar bahasa Mandarin adalah dasar kokoh mewujudkan cita-cita tersebut. (*)