Buletin INFINITY WAR-Sampah Tak Berujung Edisi November 2023

INFINITY WAR: : SAMPAH TAK BERUJUNG

INFINITY WAR: : SAMPAH TAK BERUJUNG

LAPORAN UTAMA Self Service Kantin FISIP Universitas Jember Bank Sampah Sahabat Ibu TPA Teguh Jaya Besi Tua Kabupaten Jember Mengubah Sampah Skincare Menjadi Keuntungan Lingkungan

LAPORAN KHUSUS Investigasi Bank Sampah Fakultas Teknik Universitas Jember Mengenali Alur Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir di Universitas Jember

FEATURES

OPTIK

Matahari Terbit di Sungai Sampah Biografi Emil Salim: Pahlawan Lingkungan Inspiratif Kehidupan Terjerat Dalam Labirin Sampah

Truk menurunkan muatan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pembuangan sampah secara sembarangan dapat mencemari kualitas air sungai.

Penampungan barang bekas yang sudah tidak terpakai untuk kemudian diolah kembali.

Kebiasaan buruk menumpuk sampah dipinggir jalan hingga menimbulkan bau tak sedap.

Kata Pengantar

SALAM PERSMA!!!

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan dan menerbitkan kembali Buletin LPM PRIMA edisi Juli 2023. Selain itu, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh partisipan yakni segenap anggota UKM LPM PRIMA yang terdiri dari pengurus dan anggota tetap, serta seluruh narasumber yang turut membantu berpartisipasi dalam menyusun Buletin LPM PRIMA edisi Juli 2023.

Buletin LPM PRIMA kali ini mengambil tema sampah yang berjudul “Sampah yang Tak Berujung”. Permasalahan ini mencerminkan keadaan di lingkungan sekitar kita yang masih terus berputar pada persoalan sampah. Sampah menjadi permasalahan yang hingga saat ini belum terselesaikan. Persoalan sampah dapat terselesaikan apabila masyarakat sadar dan lebih peduli terhadap sampah.

Kami berharap dengan publikasinya buletin INFINITY ini, dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa FISIP UNEJ terhadap persoalan sampah yang hingga saat ini belum terselesaikan.

Selamat Membaca!

EDISI 2023

INFINITY

DAFTAR ISI:

KATA PENGANTAR SELF SERVICE KANTIN FISIP UNEJ

01 - 03

BANK SAMPAH SAHABAT IBU

04 - 05

TPA TEGUH JAYA BESI TUA KAB. JEMBER

06 - 07

MENGUBAH SAMPAH SKINCARE MENJADI KEUNTUNGAN

08 - 09

INVESTIGASI BANK SAMPAH FAKULTAS TEKNIK UNEJ

10 - 11

INVESTIGASI TPA UNEJ

12 - 13

MATAHARI TERBIT DI SUNGAI SAMPAH

14

BIOGRAFI EMIL SALIM: PAHLAWAN LINGKUNGAN INSPIRATIF

15 - 17

KEHIDUPAN TERJERAT DALAM LABIRIN SAMPAH

18 - 20

OPTIK

21 - 22

SUSUNAN REDAKSI VISI MISI LPM PRIMA PERIODE XXXIV

EDISI 2023

INFINITY

Self Service Kantin FISIP Universitas Jember Laporan Utama Kantin menjadi tempat yang vital dalam universitas sebagai pemuas rasa haus dan lapar mahasisawa. Namun, apakah rasa l haus dan lapar tersebut tetap ada apabila kalian melihat kantin yang kotor? Meja kantin penuh dengan plastik dan piring bekas makan? Serta beberapa kursinya lembab terkena air? Sudah bukan rahasia umum lagi, kondisi di atas merupakan kondisi kantin FISIP. Beberapa lalat hinggap dan beterbangan di antara piring-piring kotor yang ada di meja kantin. Tak hanya itu, kucing pun akan ikut makan sisa daging yang ada di piring tersebut. Ironisnya, penyebab dari semua kekacauan tersebut adalah Mahasiswa.

Peraturan self service (konsumen melayani diri mereka sendiri) di kantin FISIP tidak mereka hiraukan.

Lantas apa yang membuat kondisi kantin tetap kotor layaknya TPA? Apakah karena mayoritas mahasiswa belum bisa membaca?

EDISI 2023

\

Atau kebetulan banyak dari mereka yang menderita neirsigthness tetapi tidak mampu membeli kacamata sehingga tulisan di meja pun tak terbaca?

Sederhana, jawabannya adalah sikap apatis mahasiswa terhadap kebersihan.

Banyak mahasiswa belum menerapkan peraturan self service tersebut. Mereka terkadang dengan sengaja meninggalkan sampah dan alat makan yang kotor diatas meja begitu saja.

INFINITY

01

Self Service Kantin FISIP Universitas Jember Laporan Utama \

Bu Intan yang merupakan pemilik Kantin Bagus menyebutkan bahwa kurangnya kesadaran dari Mahasiswa FISIP untuk mengembalikan alat makan ke kantin membuat beliau beberapa kali kehilangan alat makan. Hilangnya alat makan juga bisa disebut sebagai kerugian yang disebabkan dari perilaku acuhnya mahasiswa. Bu Intan juga mengatakan, mahasiswa seringkali hanya numpang makan lalu pergi begitu saja meninggalkan sampah plastik di atas meja. Bahkan ada beberapa yang membuang sampah di bawah meja.

Narasumber kami yang lain yaitu Bu Ririn menyebutkan bahwa perilaku acuh tersebut tidaklah mencerminkan perilaku dari orang terdidik seperti mahasiswa.

Bu Ririn juga menyampaikan kesaksiannya selama bekerja di Kantin FISIP, beliau sering melihat mahasiswa yang membuang sampah sembarangan padahal tempat sampah tersedia di sekeliling kantin.

EDISI 2023

01

Bu Ririn juga menyampaikan harapannya terkait dengan pergantian BEM, beliau berharap organisasi tersebut bisa menggaungkan kebersihan pada mahasiswa di lingkungan FISIP agar tidak merugikan para pedagang di kantin dan tidak mencemari lingkungan. Beliau berharap BEM dapat mensosialisasikan kebersihan kantin kepada seluruh civitas academica terutama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik agar kedepannya banyak mahasiswa yang memiliki kesadaran akan kebersihan sehingga tidak mencemari lingkungan dengan sampah.

Selain itu, dengan adanya sosialisasi tersebut tentunya juga akan mempermudah pekerjaan bapak dan ibu pemilik kantin serta meminimalisir kerugian akibat hilangnya alat makan.

INFINITY

02

Self Service Kantin FISIP Universitas Jember

Laporan Utama Keterangan dua narasumber di atas sudah menjelaskan bagaimana kualitas SDM di lingkungan kampus. Masih banyak civitas academica yang tidak memiliki etika sehingga membuat pedagang kantin mengalami kerugian.

Sampah yang berserakan di sekitar kantin menjadi bukti tidak adanya kepedulian para civitas academica di FISIP terhadap kebersihan lingkungan.

Secara tidak langsung masalah sampah ini menunjukkan sikap civitas academica yang tidak berorientasi ke masa depan, mereka tidak memikirkan akibat dari yang diperbuat dan juga apatis terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

EDISI 2023

\

Membuang sampah sembarangan bukan masalah sepele, ini masalah krusial yang harus segera dituntaskan. Untuk itu, mari kita bersama – sama perangi sampah dan ciptakan lingkungan hidup yang bersih dimanapun dan kapanpun. Sehingga kita dapat terjauhkan dari bau tak sedap dan dampak negatif lain yang disebabkan oleh sampah.

INFINITY

03

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI BERNILAI EMAS MELALUI BANK SAMPAH SAHABAT IBU Perbincangan mengenai sampah sudah tidak asing lagi bagi kita. Hal tersebut dikarenakan sampah masih menjadi persoalan baik di lingkungan nasional atau internasional. Munculnya sampah-sampah ini tidak akan kunjung habis seiring dengan bertambahnya jumlah populasi dan tingginya aktivitas manusia. Jumlah sampah yang terus bertambah dan tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kualitas kehidupan manusia menjadi menurun.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah mempunyai arti sebagai salah satu sisa dalam kegiatan sehari-hari manusia atau suatu proses dari alam yang berbentuk padat yang terdiri dari berbagai sampah organik dan sampah anorganik. Banyak sekali jenis sampah yang dihasilkan dari sisa aktivitas makhluk hidup, salah satunya adalah sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar dari sekian banyak jenis sampah lain.

Penanganan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik akan mengganggu kualitas lingkungan sekitar karena akan menimbulkan bau yang tak sedap, merusak keindahan lingkungan, dan menjadi sarang penyakit bagi masyarakat. Salah satu langkah untuk meminimalisir permasalahan sampah yaitu dengan diciptakannya bank sampah. Bank sampah merupakan suatu wadah dalam masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam memilah dan menyalurkan sampahnya yang akan mendapatkan nilai rupiah dalam kegiatannya. Konsep dari bank sampah ini menerapkan sistem 3R (reduce, reuse, dan recycle) dalam proses pengelolaannya.

Salah satu wujud pengelolaan sampah dengan melibatkan partisipasi masyarakat sudah digagas oleh Bank Sampah Sahabat Ibu yang terletak di Perumahan Taman Gading, Kabupaten Jember. Bank sampah ini telah didirikan sejak tahun 2015 dan telah banyak memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat. Salah satunya terkait pemilahan sampah dan mengubah sampah-sampah menjadi nilai mata rupiah. Mengorbankan sebagian rumahnya adalah hal yang dilakukan Bank Sampah Sahabat Ibu untuk memfasilitasi sampah rumah tangga.

EDISI 2023

INFINITY

04

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI BERNILAI EMAS MELALUI BANK SAMPAH SAHABAT IBU Nasabah penyetor sampah rata-rata berasal dari masyarakat umum yang di daerahnya tidak memiliki fasilitas yang menampug sampah rumah tangga. Proses daur ulang sampah yang dilakukan yaitu dengan menyalurkan dari Bank Sampah Sahabat Ibu selaku Bank Sampah Unit (BSU) kepada Bank Sampah Induk (BSI), nantinya akan dilakukan pemilahan dan pengiriman ke pabrik sampah yang lebih besar untuk dijadikan sebuah biji plastik.

Bank Sampah Sahabat Ibu merupakan sebuah lembaga yang bertujuan untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai ekonomi. Dalam pengelolaan sampah tersebut, Bank Sampah Sahabat Ibu menerapkan prinsip pengumpulan, pengelolaan, dan penjualan sampah. Masyarakat diajak untuk memisahkan dan mengumpulkan sampah sesuai dengan jenisnya, seperti kertas, plastik, dan logam. Setelah itu, sampah akan diolah menjadi produk daur ulang yang memiliki nilai jual. Selain mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, Bank Sampah Sahabat Ibu juga memberdayakan masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah dan menghasilkan pendapatan tambahan dari penjualan hasil olahan sampah.

Bank Sampah Sahabat Ibu telah bermitra dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan juga BUMN yakni pegadaian. Inovasi yang dilakukan oleh Bank Sampah Sahabat Ibu tidak hanya sekedar menukar sampah menjadi uang, tetapi juga “dari sampah menjadi emas”.

Nasabah yang menyetorkan sampah ke bank sampah ini dapat memilih untuk mendapatkan uang atau menginvestasikannya menjadi emas. Hasil uang tadi bisa diambil dalam jangka waktu satu tahun, dan emas dalam jumlah minimal 1gr. Gagasan inovatif yang dilakukan Bank Sampah Sahabat Ibu tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi sebuah keuntungan investasi jangka panjang bagi masyarakat yang berkontribusi menyalurkan sampahnya.

EDISI 2023

INFINITY

05

TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TEGUH JAYA BESI TUA DI KABUPATEN JEMBER

Zaman sekarang kebanyakan masyarakat di Indonesia membeli barang yang sifatnya sekali buang. Misalnya, membeli makanan yang berbungkus, kemudian bungkusnya dibuang begitu saja. Bagi mereka yang tidak berpikir betapa pentingnya bahan bekas tersebut, mereka akan menyepelekan dan membuangnya begitu saja.

Padahal jika dilihat dari berbagai sisi, sampahsampah tersebut bisa saja memberikan dampak negatif dan positif. Terlebih saat ini sedang ramai diperbincangkan mengenai peristiwa global warming.

Peristiwa pemanasan global ini sedang dialami oleh seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan global warming yaitu pembakaran plastik yang menghasilkan karbondioksida. Kegiatan tersebut dapat merusak lapisan ozon bumi. Salah satu upaya untuk memperkecil dampak global warming yaitu dengan memilah serta memisahkan sampah yang bisa dimanfaatkan dan tidak. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan membuka usaha TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Salah satu TPS yang ada di Kabupaten Jember yakni Teguh Jaya Besi Tua. Usaha yang dilakukan oleh TPS Teguh Jaya Besi Tua di Kabupaten Jember bergerak pada bidang bisnis dan daur ulang sampah.

EDISI 2023

Sampah yang didaur ulang menjadi bahan utama dalam operasional bisnis tersebut. Proses daur ulang ini melibatkan berbagai tahap, yaitu sampah-sampah diolah dan diubah menjadi barang-barang baru, seperti kemasan hingga peralatan. Omset harian dari bisnis ini bervariasi tergantung pada jumlah sampah yang berhasil diolah.

Dalam satu hari, omset sampah bisa mencapai antara 5 hingga 10 ton. Harga pembelian sampah per kilogramnya bergantung pada jenis sampah yang diterima. Setiap jenis sampah memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan tingkat keberlanjutannya dalam proses daur ulang.

INFINITY

06

Sampah yang diterima kemudian dikirim ke beberapa pabrik di Surabaya, Mojokerto, dan Mojosari. Di pabrik-pabrik tersebut, sampah diolah menjadi barang-barang baru seperti piring plastik, gelas, kursi, dan jerigen.

Jumlah karyawan yang bekerja di TPS Teguh Jaya Besi Tua ini sekitar 40 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. Para karyawan ini terlibat dalam berbagai tahap proses, mulai dari pengumpulan sampah, pengolahan, hingga pemrosesan sampah yang tidak dapat didaur ulang (sampah yang tidak laku) dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bagian kerja karyawan perempuan umumnya terkait dengan kegiatan membersihkan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.

Mereka bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan di sekitar area pengolahan sampah. Sampah yang tidak dapat didaur ulang kemudian dibuang ke TPA. Bagi anak muda atau mahasiswa yang ingin memulai usaha serupa, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, mereka harus memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha tersebut. Modal ini bisa diperoleh dari

EDISI 2023

tabungan pribadi, investasi dari pihak lain, atau mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan. Selain modal, penting juga untuk memiliki jaringan atau kenalan di luar, terutama dengan para pemulung. Hal ini akan membantu dalam mendapatkan pasokan sampah yang cukup untuk diolah.

Memiliki hubungan yang baik dengan pemulung dapat memudahkan dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.

Selain itu, penting juga untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang daur ulang sampah. Mahasiswa atau anak muda yang tertarik dengan bisnis ini bisa mencari informasi dan belajar lebih lanjut tentang proses daur ulang sampah, teknik pengolahan, dan peluang pasar yang ada. Dengan persiapan yang matang, kreativitas, dan ketekunan, anak muda atau mahasiswa dapat mengembangkan usaha daur ulang sampah seperti ini. Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, usaha ini juga memiliki potensi untuk menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.

INFINITY

07

S OC I OL L A

MENGUBAH SAMPAH SKINCARE MENJADI KEUNTUNGAN LINGKUNGAN

S

ociolla mempunyai gerakan Waste Down Kindness Up

sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.

Gerakan ini didasari oleh kepedulian Sociolla akan sampah skincare dan kosmetik yang saat ini berjumlah 17 persen dari total sampah nasional atau sejumlah 11,6 juta ton.

Dalam merealisasikan gerakan ini, Sociolla bekerja sama dengan Sukin dan Waste4Change hingga menghasilkan gerakan Waste Down Kindness Up: Sukin X Sociolla Recycle Station atau yang biasa disebut Sukin Recycle Station. Sukin Recycle Station pertama kali diluncurkan pada Maret 2022 dan tersebar di 34 gerai Sociolla yang ada di Indonesia. Sampai saat ini, Sukin Recycle Station

sudah tersedia di 47 gerai Sociolla. Dengan adanya recycle station ini, masyarakat bisa membawa kemasan produk kecantikan dengan merek apapun yang sudah habis, untuk bisa disalurkan ke Waste4Change supaya dapat dikelola atau didaur ulang dengan tepat.

Salah satu kota yang menyediakan gerai Sukin Recycle Station adalah Sociolla Lippo Plaza Jember. Tim Pribadi Merdeka Mahasiswa menemui salah satu perwakilan Sociolla Lippo Plaza Jember yaitu Fitya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program recycle yang ada di Sociolla. Fitya menjelaskan bahwa program recycle Sociolla memungkinkan pengguna untuk menukar sampah skincare dengan point belanja yang dapat digunakan di platform. Saat ini, Sociolla menerima berbagai jenis sampah, termasuk botol skincare, bodycare, haircare, dan kemasan produk lainnya. Bahkan sampah kardus atau packaging juga diterima untuk didaur ulang. Namun untuk kardus tidak mendapatkan point. Sociolla juga tidak membatasi merek produk skincare yang dapat dikumpulkan. Sociolla menerima sampah dari semua merek, baik yang dijual di platform mereka atau tidak. Hal tersebut tentunya dapat memperluas cakupan program recycle ini, sehingga siapapun bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

Ketika ditanya mengenai ketentuan khusus, Fitya menjelaskan bahwa tidak ada persyaratan tertentu untuk sampah yang diterima. Sociolla menerima berbagai jenis sampah, termasuk botol plastik dan botol kaca dan juga packaging berupa kardus. Namun, hanya sampah botol yang memberikan poin Soco kepada pengguna, sedangkan untuk sampah packaging atau kardus tidak mendapatkan poin. Setiap pengguna dapat mengumpulkan maksimal 100 poin Soco atau setara dengan 20 botol kosong perharinya.

Tak hanya itu, pengguna juga bisa menukarkan lebih untuk setiap kemasan yang dibawa,

EDISI 2023

INFINITY

08

akan mendapat 5 soco poin yang bisa digunakan untuk berbelanja di Sociolla. Ini memberikan keuntungan tambahan bagi pengguna, selain kepuasan menyumbang dapat juga mengurangi sampah untuk lingkungan.

Selain itu, untuk bisa berkontribusi dalam penukaran sampah kosmetik di Sociolla, mereka harus mendaftarkan diri di akun Sociolla. Setelah mendaftar, sampah yang diterima akan dihitung dan poin akan masuk ke dalam akun member Sociolla. Sebelum ditukarkan, sampah skincare harus dipastikan sudah habis dan dicuci. Selain itu, jangan lupa untuk melepaskan label yang ada pada kemasan skincare. Setelah penukaran, poin akan masuk ke dalam akun member Sociolla yang bisa digunakan untuk berbelanja di Sociolla. Tentunya hal ini disenangi oleh para khalayak karena kemudahan dalam membuang kemasan skincare, ditambah lagi mereka mendapat poin yang bisa dibelanjakan.

Tahapan selanjutnya dari program recycle ini adalah pengolahan sampah di pusat daur ulang yang ditentukan. Sampah tersebut akan dikirim sesuai jadwal pickup yang telah ditetapkan. Hasil dari proses pengolahan ini kemungkinan besar akan berupa produk daur ulang yang bermanfaat, seperti aksesoris dan produk lainnya. Fitya juga menggaris bawahi manfaat besar dari mengumpulkan sampah skincare di Sociolla. Selain membantu mengurangi sampah plastik, program ini juga meningkatkan kesadaran kita terhadap lingkungan. Masyarakat tidak lagi bingung membuang sampah bekas produk kecantikan yang mereka pakai karena Sociolla sudah menyediakannya. Selain itu, manfaat atau keuntungan yang diperoleh masyarakat sendiri adalah mendapatkan potongan harga bagi setiap pembelian produk kecantikan di platform Sociolla melalui poin yang didapatkan. Program recycle Sociolla telah memperlihatkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Program ini juga mendorong perilaku berbelanja produk kecantikan yang lebih bertanggungjawab dan ramah lingkungan.

Dengan melibatkan pengguna dalam prosesnya, Sociolla berhasil menciptakan inisiatif yang menarik dan memberikan solusi nyata untuk masalah sampah skincare.

EDISI 2023

INFINITY

09

BANK SAMPAH LINGKUNGAN

Di Fakultas Teknik Universitas Jember Kurangnya sikap peduli masyarakat Indonesia terhadap sampah menjadi penyebab jumlah sampah yang membludak, khususnya sampah anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah hasil makhluk hidup yang sudah tidak dibutuhkan atau diperlukan, namun sebenarnya sampah jenis seperti ini masih mempunyai nilai yang berguna dan tinggi apabila dimanfaatkan dengan baik.

Masyarakat yang saat ini cenderung tidak mau untuk memilah sampah-sampah menjadi sampah jenis anorganik terbuang dengan sia-sia dan juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan terjadinya banjir atau longsor. Adanya hal ini membuat Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Jember mendirikan sebuah bank sampah dalam upaya untuk mengatasi hal tersebut.

Bank sampah ini sebenarnya sudah ada dari tahun 2018, namun sudah diperbarui dan disahkan lagi pada tahun 2022 dies natalis yang ke-5. Dalam bank sampah ini memiliki konsep yaitu berupa sistem penukaran sampah anorganik menjadi pencairan nilai tukar penjualan yaitu berupa uang. Penukaran yang ada dalam bank sampah ini dapat diikuti oleh semua orang baik mahasiswa atau masyarakat umum. Cara untuk penukaran yang sudah ada dalam bank sampah tersebut yaitu orang yang ingin melakukan penukaran harus menjadi nasabah terlebih dahulu, kemudian akan ada kegiatan penyetoran dan sampai pada akhirnya nasabah-nasabah tersebut dapat melakukan pencairan uang.Pencairan uang yang ada di bank sampah Program Studi Teknik Lingkungan dapat dilakukan dan bisa diambil dengan jumlah minimal dalam penukaran Rp 5.000.

EDISI 2023

INFINITY

10

Tujuan utama dari bank sampah ini adalah untuk mengurangi sampah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat dan juga mendaur ulang dengan media seperti botol plastik.

Bank sampah ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengubah suatu nilai dalam barang yang sebelumnya sebuah pencemar lingkungan menjadi sebuah benda yang berguna.

Buktinya adalah bank sampah mengubah dan membuat barangbarang yang berguna dari sampah itu sendiri, seperti tong dari sampah, barang-barang hiasan lainnya dan ecobrick. Fungsi dari ecobrick nantinya dapat digunakan untuk membuat sebuah benda seperti kursi, meja, benda-benda lain dan bangunan semi permanen.

Bank sampah Prodi Teknik Lingkungan sudah memiliki kerja sama dengan berbagai mitra, seperti masjid AlHikmah UNEJ (Universitas Jember).

Beberapa ada juga mitra yang ada di Bali, namun bank sampah ini masih belum bisa memenuhi orderan dari mitra tersebut.

EDISI 2023

Bank sampah Prodi Teknik Lingkungan sudah berjalan aktif selama kurang lebih hampir satu tahun.Dalam proses implementasinya, tentu memiliki berbagai hambatan. Hal tersebut dirasakan oleh Haris selaku ketua dari program bank sampah.

Menurutnya, kekurangan bank sampah ini terjadi dari sistem internal, yaitu adanya program pengurusan yang masih belum kuat dari pihak dalam, serta adanya kekurangan dalam biaya operasional untuk menjalankan bank sampah. Haris juga menyampaikan harapan kedepannya, yaitu ingin membuat sebuah program seperti pembuatan barang-barang berguna dari sampah itu sendiri.

Contoh dari barang tersebut dapat berupa tong sampah dari sampah dan barang hiasan lainnya.

INFINITY

11

MENGENALI ALUR PENGELOLAAN TPA DI UnIVERSITAS JEMBER TPA DI UnIVERSITAS JEMBER

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah suatu penampungan sampah akhir dari berbagai tempat pembuangan sementara seperti bak sampah atau tong. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah yang terdapat di sekitar lingkungan. Adanya TPA ini tentu sangat dibutuhkan mengingat banyaknya permasalahan mengenai sampah yang ada di sekitar kita.

Universitas Jember memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di dekat Stadion UNEJ. TPS tersebut untuk menampung sampah dari setiap Fakultas dan setiap sisi UNEJ sebelum dibawa ke TPA Pakusari (TPA Pusat). Setiap harinya sampah-sampah tersebut diangkut untuk menghindari adanya penumpukan sampah yang berlebihan. Terdapat dua truk yang mengangkut sampah yaitu dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Universitas Jember. UNEJ menyediakan truk sampah sendiri dengan tujuan untuk memastikan bahwa sampah-sampah yang ada di TPS sudah diangkut seluruhnya. Selain itu, Truk dari Dinas Lingkungan Hidup merupakan milik umum sehingga tidak dapat mengangkut sampah dengan cepat apabila sampah di TPS UNEJ sudah penuh.

Frekuensi sampah yang ada di TPS UNEJ tergantung pada aktivitas mahasiswa sendiri. Adakalanya pada hari senin dan selasa pengangkutan sampah oleh pihak UNEJ bisa mencapai dua kali dalam sehari. Sampah daun yang telah dipilah dari plastik akan dibawa ke Technopark UNEJ untuk didaur ulang menjadi pupuk dan dijual. Sedangkan untuk sampah yang lain akan dibawa ke TPA Pakusari yang merupakan TPA Pusat yang ada di Jember.

Selain dibawa ke TPA, terdapat beberapa sampah yang dibakar di dekat bak sampah TPS UNEJ. Sampah tersebut seperti ranting dan daun-daun kering. Menurut salah satu pihak kebersihan kampus, sampah yang dibakar merupakan sampah yang tidak memungkinkan untuk dibawa oleh truk pengangkut sampah karena rantingnya yang terlalu panjang. Selain itu, para petugas yang terkadang sudah kewalahan menangani sampah yang tidak beraturan dari pihak tidak bertanggung jawab, sehingga sampah tersebut memilih untuk dibakar.

EDISI 2023

INFINITY

12

Proses pembuangan sampah di UNEJ dilaksanakan oleh badan kebersihan kampus dan pegawai DLH. Kedua pihak tersebut bertugas menampung serta menyalurkan sampah yang ada di UNEJ menuju pusat pembuangan akhir terdekat yakni TPA Pakusari. Biasanya petugas DLH mendatangi TPS UNEJ sekali dalam sehari yang kemudian akan disusul oleh badan kebersihan kampus. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan sampah yang berada di TPS UNEJ telah terangkut sepenuhnya. Namun, seringkali kapasitas sampah di TPA UNEJ tidak menentu sehingga menyebabkan sampah kembali menumpuk walaupun petugas DLH telah mengangkutnya setiap hari. Karena alasan inilah petugas kebersihan UNEJ kemudian melakukan pengangkutan sampah sebanyak dua kali yaitu pagi oleh petugas DLH dan siang atau sore hari oleh badan kebersihan kampus.

“Saya kesini setiap pagi, paling lambat mungkin sekitar pukul 11.00 WIB saya sampai di TPS UNEJ. Sampah disini yaa tidak terlalu membludak, tapi juga tidak sedikit. Paling banyak itu bisa sampai dua tong truk ini,” jelas Yanto selaku petugas DLH pada hari Selasa (04/07/2023) Permasalahan pengangkutan sampah yang tidak menentu ini dikarenakan beberapa fakultas seringkali membuang sampah di TPA setelah selesainya proses pengangkutan dari DLH. Sehingga, penampungan yang seharusnya sudah bersih akhirnya kembali terisi penuh oleh sampah dari fakultas tersebut. Hal ini yang menjadikan kapasitas sampah di penampungan TPS UNEJ tidak konsisten. Oleh sebab itu pihak kebersihan kampus harus melakukan pengangkutan kembali jika keadaan penampungan sampah kembali menumpuk.

Pengelolaan sampah di TPS UNEJ tidak lepas dari peran beberapa pihak kebersihan kampus serta seluruh sivitas akademika. Menurut narasumber dari petugas kebersihan kampus, adanya bank sampah dan proses pengelolaan sampah sangat dianjurkan terhadap seluruh aktor di Universitas Jember. Kita dapat mencontoh beberapa fakultas UNEJ yang telah menerapkan dan memiliki upaya pengelolaan sampah yang memiliki nilai jual. Sehingga pengelolaan sampah di UNEJ dapat secara efektif membangun jiwa mahasiswa yang peduli dan kritis terhadap isu sampah di lingkungannya.

EDISI 2023

INFINITY

13

MATAHARI TERBIT

DI Sungai Sampah

Ratu Putria Kalina Loven, Ilmu Administrasi Negara 2022 Sinarnya mencoba membangunkan dengan kehangatan Menyadarkan jiwa-jiwa yang enggan membuka mata Dikatakannya dengan lirih sebuah ungkapan “Dan bila bukan sekarang, lalu kapan?”

Esok masihlah sama ketika langkahmu kau cegah Esok masihlah sama saat kau tak melihatnya Maka lihatlah sekelilingmu! Dan kulihat pula sekelilingku Masihkah ada harap untuk mengobati kekacauan ini?

Dapat kau sebutnya keindahan yang begitu sempurna Sebuah rumah memberikan kenyamanan dan keteduhan Pantaskah orang buta tinggal di dalamnya?

Maka aku pun sedemikian halnya yang buta terhadapnya Senyumnya kini berubah penuh cemar dan luka Kota-kota besar, pernahkah kau lihat sisi terluarnya?

Sungai yang menderai lembut, apa yang menyumbat alirannya?

Gunung-gunung yang indah, mengapa kini digantikannya?

Sudah cukup segala kekacauan dari apa yang kita buang Sampah! Jangan anggapnya dikata “hanya sampah” Hilangkan noda yang ada, harap rumah kita berseri kembali Menempuh langkah demi langkah, ciptakan solusi abadi Sinarnya malam membuat mata ini enggan terpejam Ketika jiwa-jiwa yang buta memandang jauh, membuka mata Dikatakannya dengan lirih sebuah ungkapan “Jangan tanyakan kapan, mari kita mulai dari sekarang!”

EDISI 2023

INFINITY

14

EMIL SALIM: PAHLAWAN LINGKUNGAN INSPIRATIF Ratu Putria, Ilmu Administrasi Negara 2021

Prof. Dr. H. Emil Salim, MA., Ph.D., atau yang biasa dikenal dengan Emil Salim, seorang tokoh yang telah lama menjadi upholder yang fokus dalam pembenahan lingkungan dan memerangi isu sampah di Indonesia.

Selain dikenal sebagai politisi dan akademisi, sebagai mantan menteri lingkungan hidup dan kependudukan pada masa kepemimpinan Soeharto hingga masa kepemimpinan BJ Habibie, beliau dikenal ikut andil besar dalam pertumbuhan kebijakan mengenai lingkungan hidup di Indonesia. Bahkan hingga saat ini, menginjak usianya yang ke-93 tahun, beliau tak henti-hentinya memberikan kontribusinya untuk mempromosikan kepada masyarakat terkait kesadaran terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian hidup.

EDISI 2023

Lahir pada tanggal 13 Juni 1930 di Sumatera Barat, Emil Salim meraih gelarnya sebagai sarjana ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 1954.

Kemudian, melanjutkan pendidikan di University of California, Amerika Serikat untuk mendapatkan gelarnya sebagai Master of Arts (1962) dan Ph.D (1964). Tidak hanya dikenal sebagai tokoh bangsa yang mengabdi paling lama sebagai menteri dan pemegang jabatan pemerintahan lainnya, Emil Salim juga dikenal sebagai aktivis dalam berbagai organisasi lingkungan hidup, seperti Indonesian Forum for Environment (Walhi)dan

Indonesian

Center

for

INFINITY

15

Environmental Law (ICEL).

Selain itu, sebagai upayanya dalam mengedukasi masyarakat, beliau juga menuliskan pemikirannya dalam buku-bukunya yang difokuskan pada isu lingkungan hidup, seperti “Membangun Indonesia yang Berkelanjutan” dan “Menuju Masyarakat Adil dan Makmur”.

Bukan hanya dikenal sebagai tokoh nasional, perannya sebagai tokoh lingkungan hidup juga diakui oleh kancah internasional. Emil Salim pernah menerima penghargaan The Leader for The Living Planet Award dari WWF, menerima anugerah Blue Planet Prize dari The Asahi Glass Foundation Jepang, dan menerima Zayed Prize di Dubai Convention Centre untuk aksinya yang menghasilkan dampak positif bagi masyarakat. Dengan segudang pengalamaman, pengetahuan, dan dedikasinya yang tinggi, beliau tidak henti-hentinya menginspirasi masyarakat dan generasi muda untuk membuka mata mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi isu sampah, serta lebih mencintai bumi sebagai tempat tinggal seluruh umat manusia.

EDISI 2023

Pada tanggal 8 Juni 2023 lalu, bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-93 tahun, beliau menyampaikan deklarasi tentang “Satu Bumi untuk Semua Generasi” serta menerbitkan buku dengan judul yang sama. Gagasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa saat perayaan 100 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045, lingkungan di Indonesia masih berkualitas untuk dihuni generasi mendatang. Emil Salim mengajak generasi saat ini untuk mewujudkan tekad guna mencegah dan beradaptasi dengan perubahan iklim melalui kolaborasi dengan berbagai bidang keahlian dan sektor kegiatan.

Sejak dulu, Emil Salim juga memperlihatkan perannya sebagai tokoh dalam menggaungkan pentingnya untuk peduli dan

INFINITY

16

berkontribusi dalam pengurangan dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan Indonesia secara keseluruhan. Mengingat bahwa masalah sampah telah menjadi salah satu tantangan yang signifikan di Indonesia. Sehingga, untuk mewujudkan visi satu bumi untuk semua generasi, penting bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah ini dengan cara yang berkelanjutan.

Emil Salim pernah menyebutkan bahwa hakikat dari persoalan sampah adalah adanya kemauan hati individu, kemauan politik (Political Will), dan kemauan ilmu (tentang keyakinan) bahwa dengan otak dan ilmu dapat mengatasi persoalan yang dihadapi. Namun, tanpa kemauan untuk berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang ada,

pastinya upaya perlindungan lingkungan akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Tentunya diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mencapai Indonesia yang bersih dengan lingkungan yang terjaga.

Emil Salim adalah sosok pahlawan lingkungan yang tak kenal lelah memperjuangkan pengurangan sampah dan pelestarian lingkungan. Meski kini usianya tidak lagi muda, beliau tetap aktif dan konsisten menginspirasi kita akan perlunya langkah konkret mewujudkan lingkungan yang bersih dan lestari.

Beliau adalah inspirator bagi kita semua dalam menghadapi kompleksitas tantangan lingkungan yang ada. Melalui kontribusinya yang terus menerus, Emil Salim membuktikan bahwa upaya pengurangan sampah merupakan tanggung jawab (responsibility) bersama yang harus kita tempuh, dan kepedulian terhadap lingkungan merupakan salah satu bentuk kecintaan kita dalam menjaga keselarasan alam agar tetap lestari.

EDISI 2023

INFINITY

17

KEHIDUPAN TERJERAT DALAM

L A BI RIN S A M P AH PA Sri Rahayu, Ilmu Kesejahteraan Sosial 2022

D

ahulu terdapat sebuah kota kecil yang menyimpan keindahan lingkungan yang asri dan bersih. Namun kota tersebut berubah menjadi kumuh dan tercemar karena malapetaka yang tidak dapat dibendung. Tumpukan sampah tak berujung tesebar di sepanjang jalan, memancarkan bau busuk yang menusuk hidung dan mencemari udara.

Kota yang dulunya dikenal dengan lingkungannya yang indah, kini hanya tinggal cerita. Tak jauh dari kota tersebut, terdapat sebuah desa kecil yang dulu penuh dengan kegembiraan dan kehidupan yang harmonis. Namun, desa itu sekarang terancam oleh penyebab yang sama, ya lagi-lagi tentang sampah.

Melihat kondisi memprihatinkan dari desanya, seorang pemuda yang bernama Adi tidak bisa diam begitu saja. Ia pun berinisiatif untuk mengumpulkan sekelompok warga desa yang memiliki kepedulian yang sama terhadap lingkungan. Mereka bersama-sama menyusun rencana untuk mengatasi masalah ini. Mereka memutuskan untuk membentuk tim pembersih dan memulai kampanye sadar lingkungan di desa mereka. Atas inisiatif dari Adi, dia dijuluki sebagai Raja Lingkungan. Tim pembersih yang dipimpin oleh Adi bekerja keras setiap hari. Mereka menyisir desa dari satu sudut ke sudut lainnya, mengumpulkan sampahsampah yang tergeletak di pinggir jalan, di sungai, dan di tempat lain yang tercemar oleh timbunan sampah. Namun, masalah tersebut tidak selesai begitu saja karena kurangnya kesadaran dari masyarakat, sampah-sampah tersebut tidak kunjung berkurang justru semakin bertambah.

Adi menyadari bahwa masalah ini tidak hanya bisa diselesaikan dengan dibersihkan saja. Ia perlu mencari solusi yang lebih besar. Ia memutuskan untuk berdiskusi dengan pemerintah setempat, mengusulkan program pengelolaan sampah yang lebih baik dan efisien.

EDISI 2023

INFINITY

18

Namun, harapannya pupus saat ia menyadari betapa rumitnya sistem birokrasi pemerintah. Rencananya terbentur pada peraturan yang rumit dan prosedur yang memakan waktu. Adi merasa putus asa, tetapi ia tidak boleh menyerah. Jika dia tidak mengambil jalan lain ditakutkan akan menimbulkan masalah yang lebih besar kedepannya seperti bencana banjir.

Adi bertekad untuk mencari solusi alternatif. Ia melakukan riset dan berbicara dengan ahli lingkungan dari luar desa yang lebih berpengalaman dalam menangani masalah sampah. Akhirnya, ia memutuskan untuk membangun pusat daur ulang di desanya.

Namun, lagi-lagi solusi tersebut terhambat. Dia harus mengumpulkan dana untuk membangun pusat daur ulang dan itu bukanlah hal yang mudah.

Adi harus meyakinkan warga desa dan para dermawan untuk mendukung proyek tersebut. Ia menjelaskan manfaat daur ulang bagi lingkungan dan berbagi kisah-kisah sukses dari daerah lain yang telah berhasil mengimplementasikan program serupa. Akhirnya, berkat usaha kerja keras Adi dan masyarakat desa, dana terkumpul dan pusat daur ulang dapat dibangun. Kini tempat tersebut menjadi pusat aktivitas yang sibuk dan berjalan baik. Warga desa datang membawa sampah mereka untuk didaur ulang. Selain itu, mereka sekaligus belajar memilah sampah. Dari sana timbul kesadaran bahwa sampah bukanlah sesuatu yang harus dibuang begitu saja, tetapi dapat memiliki nilai baru.

Perubahan tersebut membuat Adi merasa bangga, tapi tantangan baru pun muncul, tumpukan sampah tak berujung di kota tetangga masih menjadi ancaman yang nyata. Sampah terus mengalir ke Desa Adi melalui sungaisungai yang saling terhubung. Adi pun menyadari bahwa ia harus berjuang tidak hanya untuk desanya, tetapi juga untuk kota tersebut. Adi menghubungi Raja Lingkungan dari kota tetangga. Bersama-sama, mereka membentuk aliansi lintas batas untuk melawan tumpukan sampah tak berujung.

EDISI 2023

INFINITY

19

Mereka mengorganisir pembersihan bersama di sepanjang sungai, mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan bekerja sama dengan pemerintah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah.

Perjuangan mereka tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Melalui kerja keras dan kegigihan, tumpukan sampah mulai berkurang. Warga kota tetangga juga terinspirasi dan mulai melakukan tindakan untuk mengatasi masalah sampah di kota mereka sendiri. Setelah bertahuntahun melawan sampah tak berujung, Adi dan timnya akhirnya melihat perubahan yang nyata. Kota dan desa mereka kembali bersinar.

Tumpukan sampah tak berujung yang dulu menakutkan telah berkurang dan berganti menjadi taman-taman yang hijau dan bersih. Adi merasa lega dan bangga akan perjalanan mereka. Ia belajar bahwa perubahan nyata membutuhkan ketekunan, kerja keras, dan kerjasama antara warga dan pemerintah. Kini, desa Adi menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan sampah.

Namun, Adi tahu bahwa perjuangan mereka belum berakhir. Ia terus bekerja untuk memperkuat kesadaran lingkungan dan mengajak orangorang untuk mengelola sampah mereka dengan bijak. Adi menyadari bahwa mengatasi masalah sampah tak berujung bukanlah tujuan akhir, tetapi perjalanan yang harus dijalani bersama untuk menjaga keindahan alam dan kehidupan yang seimbang.

The End

EDISI 2023

INFINITY INFINITY

18 20

O O PP

Truk menurunkan muatan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

T T II K K Pembuangan sampah secara sembarangan dapat mencemari kualitas air sungai.

EDISI 2023

INFINITY

21

O O PP

Penampungan barang bekas yang sudah tidak terpakai untuk kemudian diolah kembali.

T T II K K

EDISI 2023

Kebiasaan buruk menumpuk sampah dipinggir jalan hingga menimbulkan bau tak sedap.

INFINITY

22

BULETIN INFINITY 2023

SUSUNAN

REDAKSI

Pemimpin Redaksi

Hauriska Lukmaningtiyas

Redaktur Pelaksana

Rani Dwi Sherlinafiatul N. Kristina Ineke Asa

Penyunting

Allysa Salsabillah D.G (SC) Isnaini Nikmah (CO) Salsabila Naili Aulia Putri Nesya Reyfani Putri Nurdea P.

Reporter

Amar Ardiyansyah (SC) Rani Puspita (CO) Zahrotun Afiah Citra May Puspita Niken Ayu Dyah S. Lio April Setiawan Syahrina Rojabar Rizqiyah Nanda Erisca Oktadiana Anindya Safira Sri Rahayu

Desain dan Tata Letak

Abidah Sholsholat Al Batul (SC) Christina Maharani (CO) Maulyda Putri Pangesti Roudotul Murtafi’ah Alisha Dyah Shafira Asa Nilta Kamilah Ardhia Pramesti Regita C.

Fotografer/Videografer

TERIMA KASIH EDISI 2023

INFINITY

BULETIN INFINITY 2023

VISI & MISI LPM PRIMA 2023 LPM PRIMA merupakan salah satu UKM di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Jember. UKM LPM PRIMA didirikan pada tanggal 17 November 1989 dan merupakan wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan minatnya di bidang kepresmaan.

Visi Terwujudnya Pribadi Pers Mahasiswa sebagai Agent of Digitalization yang Kritis, Inklusif, dan Berintegritas.

Misi: Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang progresif berdasarkan minat dan bakat.

Memasifkan budaya-budaya intelektual mahasiswa melalui pengetahuan riset.

Transformasi digital dalam upaya branding lembaga.

Memperkuat jaringan kerja dengan kelembagaan yang sejenis

primapers.com

EDISI 2023

primafisip

majalahprima@gmail.com

INFINITY