

Pusat
Pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai urusan, hal, dan sebagainya.
-Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Arsitektur Berkelanjutan
Arsitektur yang memberikan efek sesedikit mungkin bagi lingkungan alam serta

meningkatkan kualitas hidup manusia untuk saat ini dan generasi selanjutnya.
-Ardiani, 2015
Terdapat 3 hal yang harus dipertimbangkan dalam arsitektur berkelanjutan, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial.
-Wikipedia, 2019
Pusat Kakao Pacitan berbasis arsitektur berkelanjutan di Desa Punung
Tempat yang berfungsi untuk mewadahi kegiatan mengenai kakao sebagai potensi lokal Desa
Punung dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan dan melibatkan masyarakat Desa
Punung dalam pelaksanaannya.
Kakao menjadi komoditas pertanian unggulan Indonesia.
Indonesia negara penghasil kakao terbesar ke-3 di dunia.
Mendukung program pemerintah untuk mengurangi ekspor biji kakao mentah
dan menumbuhkan industri pengolahan dalam negeri.
Mendukung program pemerintah
daerah setempat untuk
memfokuskan pada
pengembangan sektor pertanian.
Kakao menjadi sumber
pendapatan bagi
masyarakat Desa Punung
karena sebagian besar
mata pencahariannya adalah petani.
Gabungan Kelompok Tani Desa
Punung mengajukan dana untuk
pembuatan “Rumah Kakao” yang
akan difungsikan untuk pengolahan kakao primer.
PENGGUNA
KEGIATAN DAN KEBUTUHAN RUANG
Kegiatan budidaya kakao
Kebun kakao
R. pembibitan
Kegiatan pengolahan kakao
R. pengolahan kakao
Kegiatan penunjang
R. penerima
R. pemberdayaan masyarakat
R. penelitian dan pengembangan
Kegiatan pengelola
R. pengelola
Kegiatan servis
R. utilitas
R. pengolahan limbah kakao
Restoran






Penentuan zoning berdasarkan pertimbangan :


Kemudahan pencapaian tapak
View
Klimatologi
Kebisingan
ZONING
Zona publik
Zona semi publik
Zona privat
Zona servis
Ruang pengelola, penginapan, dan ruang penelitian dan pengembangan diletakkan di sebelah utara agar tidak terganggu dengan sirkulasi pengunjung.
Ruang utilitas diletakkan di sebelah barat berdekatan
dengan side entrance untuk
memudahkan sirkulasi servis.
Ruang penerima diletakkan pada
jalur sirkulasi di sebelah selatan

untuk memudahkan pengunjung
karena mempunyai akses langsung
dengan main entrance.
Gazebo diletakkan menyebar di kebun kakao sebagai tempat untuk beristirahat bagi pengunjung yang berkeliling kebun kakao. Selain itu, gazebo juga berfungsi sebagai tempat makan bagi pengunjung restoran yang ingin menikmati suasana kebun kakao.
Restoran diletakkan di sebelah selatan untuk memudahkan akses bagi pengunjung yang datang untuk keperluan ke restoran saja namun tidak mempunyai keperluan ke bangunan lain dalam kawasan.
Lingkungan
Ekologi perkotaan
Strategi energi
Mempertahankan vegetasi dalam kawasan
Perancangan pasif untuk mencapai kenyamanan termal (penggunaan ventilasi silang, desain bukaan, tampilan bangunan)
Orientasi bangunan disesuaikan dengan arah matahari dan arah angin untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami
Air Pengolahan air kotor dengan water treatment untuk digunakan kembali dalam kegiatan di dalam kawasan
Limbah
Mengurangi sampah yang keluar bangunan dengan cara mendaur ulang limbah organik dan limbah kakao
Material
Menggunakan material setempat
Manajemen operasional Manajemen pengelolaan limbah dari bangunan agar dapat digunakan kembali
Komunitas
Memberikan fasilitas untuk pemberdayaan masyarakat setempat yang
tergabung dalam kelompok tani
Sosial
Pelestarian budaya
Mengadakan workshop untuk masyarakat setempat
Melestarikan budaya penanaman kakao di pekarangan rumah masingmasing warga setempat
Menggunakan tenaga kerja lokal
Ekonomi
Strategi ekonomi
Menjual produk olahan kakao yang dikelola oleh kelompok tani kepada pengunjung
Mengadakan workshop yang dapat diikuti oleh masyarakat setempat dan pengunjung
Menyediakan fasilitas yang disediakan bagi pengunjung
Pohon randu kapuk diletakkan di tepi kanan dan kiri sungai yang berfungsi sebagai penahan erosi sungai.
Sesuai dengan prinsip berkelanjutan, vegetasi yang berada di dalam kawasan harus dipertahankan untuk mencegah kepunahan. Vegetasi yang berada dalam kawasan yaitu pohon pisang, pohon kelapa, pohon randu kapuk, bambu, pohon talok.


Prinsip berkelanjutan :
Ekologi perkotaan
Implementasi dalam desain :

Mempertahankan vegetasi dalam kawasan
Pohon talok diletakkan di tepi kanan dan kiri jalur sirkulasi yang berfungsi sebagai peneduh.
Pohon bambu diletakkan di sebelah selatan, utara, dan barat tapak yang berfungsi sebagai barrier polusi suara dan udara.

Prinsip keberlanjutan Strategi energi
Implementasi dalam desain


Penggunaan ventilasi silang, desain bukaan, tampilan bangunan




Orientasi disesuaikan arah matahari dan arah angin untuk memaksimalkan
pencahayaan alami dan
penghawaan alami
Penyusunan batu bata pada salah satu bidang
bangunan berfungsi
sebagai celah angin dan sinar matahari masuk ke dalam bangunan.