Newsletter PPSDMS Januari 2012

Page 1

Edisi 63 | Januari 2012

Peristiwa

Workshop PPSDMS 2012 Dari Alumni

Kontribusi Peserta

Taman Karunia

Kampung Mandiri

Opini Alumni

Dunia Berlari, Negara Tertatih

Kegiatan Regional Sang juara

Wacana

Positioning Seorang Pemimpin Transformatif Kantor Pusat & Asrama Regional 1 Jakarta Jl. Lenteng Agung Raya No.20 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan

Regional 2 Bandung Jl. Tubagus Ismail VIII No. 62 A Rt. 005 / Rw. 08 Bandung

Regional 3 Yogyakarta Jl. Kaliurang Km. 8 Gang Nakula No. 5 Ngabean Lor Sleman, Yogyakarta

Deden Amwar

Regional 4 Surabaya Jl. Raya Darma Husada Utara No. 39 Surabaya

Regional 5 Bogor Jl. Raya Darmaga Kp. Setu Leutik Rt. 002 / Rw. 06 Darmaga Bogor


Dari Redaksi

Memasuki usia satu dasawarsa, PPSDMS Nurul Fikri melakukan perubahan total dalam proses pembinaannya. Direncanakan, peserta Angkatan VI akan mengalami pembinaan di asrama selama satu tahun, lalu tahun kedua dilakukan penugasan lapangan (field assignment) dengan berbagai proyek kepemimpinan (leadership projects) yang digagas perorangan atau kelompok. Hasil penilaian dari dua proses pembinaan tersebut akan menentukan: apakah Peserta berhak dilantik sebagai Alumni PPSDMS atau tidak.

S

ebuah tantangan berat, tak hanya bagi Peserta yang akan melalui proses seleksi cukup ketat di berbagai Regional, melainkan juga bagi Pengurus untuk menyusun kurikulum baru dan menyiapkan perangkat pemantauan serta penilaian yang obyektif. Peserta tak lagi dinilai semata berdasarkan interaksinya dengan Pengurus dan sesama Peserta lain dalam sebuah asrama dengan beragam jadwal kegiatan yang padat, namun juga diukur dari interaksi dan kontribusinya bagi kehidupan masyarakat di lingkungan kampus, organisasi sosial, maupun lingkungan lebih luas. Pengurus, terutama Ketua Regional dan para Supervisor, tak lagi berkutat di ruang sempit asrama, tetapi harus memantau perkembangan dan pergerakan Peserta di lingkungan sosial yang amat dinamik dan majemuk. Semua pihak harus belajar: Peserta, Pengurus, Alumni dan bahkan Mitra PPSDMS. Belajar untuk memperkuat integritas dan memperluas kontribusi di bidang masing-masing dalam lingkungan berbeda. Orang yang berhenti belajar berarti dia mematikan potensi dirinya sendiri. Learning or You will Loose! Orang yang tak mau berubah, beradaptasi dengan perubahan zaman dan lingkungan, berarti dia menggali liang lahat sendiri. Change or Die! Seringkali kita tak menyadari betapa jitunya resep sederhana itu, kecuali ketika dipaksa keadaan untuk segera berubah wawasan atau perilaku. Asal tidak mengubah keyakinan/aqidah yang lurus. Perubahan adalah keniscayaan sejarah. Pantha Rei (semua mengalir, semua berubah), begitu adagium falsafah Heraklitos dari Yunani. “Dan, harihari itu Kami pergilirkan di antara manusia …”, demikian penegasan Al-Qur'an (Ali Imron: 140). Maka, kemampuan beradaptasi merupakan salah satu kriteria pokok kepemimpinan. Dalam kerangkaDynamic Governance yang diuji-praktekkan Boon Siong Neo dan Geraldine Chen di Singapura, setiap birokrat yang ingin menjalankan tata kelola pemerintahan secara prima harus memiliki kapasitas: Thinking ahead (berpikir antisipatif),thinking again (berpikir korektif) dan thinking across (berpikir lintas batas). Kapasitas antisipasi menunjukkan seorang pemimpin visioner, mampu memprediksi pola perubahan dan kecenderungan yang akan terjadi dalam jangka dekat (tahun), sedang (lima tahun) dan panjang (20-an tahun). Bahkan, jika visi seorang pemimpin sangat kuat karena kearifan hidup dan pengalaman sejarah yang panjang, maka kemampuan antisipasi itu bisa berjangka 50 hingga 100 tahun ke depan. Gelombang sejarah sesungguhnya bermula dari gelombang hati dan akal sehat manusia.

Daftar Isi

2. Dari Redaksi 3. Arahan Pengurus Drs. Musholi 4. Peristiwa Workshop Persiapan PPSDMS angkatan VI, PPSDMS Non-Asrama dan PPSDMS Pelajar 5. Kabar Alumni Taman Karunia: “Karunia MU untuk Semua” 6. Opini Alumni 7. Kontribusi Peserta 8. Opini Peserta 9. Prestasi 10. Galeri Foto 12. Sang Juara 15. Kemitraan

Dewan Penasihat

Kemampuan mengoreksi diri dan mengevaluasi organisasi merupakan kapasitas tak terelakkan. Betapa banyak, individu atau organisasi yang berpotensi besar namun kandas di tengah perjalanan/perjuangan akibat terjebak kesalahan serupa yang pernah dilakukan pendahulunya. Merasa benar sendiri dan kebal kritik menjadi kendala utama perubahan fundamental. Lebih parah lagi, kultus individu dan fanatisme kelompok, justru mengerdilkan orang/organisasi di lingkungan penuh kompetisi. Berpikir ulang terhadap segenap rencana dan kegiatan bukan bermakna peragu, tapi justru keberanian untuk memperbaiki diri dan mencari jalan baru, meretas rutinitas dan memutus monotoni. Akhirnya, kepemimpinan transformatif ditandai kelenturan dalam berinteraksi dengan beraneka jenis manusia dengan kepentingan berbeda. Termasuk pula, kerjasama dalam suatu tim yang terdiri dari banyak unit dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Seorang pemimpin tidak boleh terpenjara oleh kotak tugas, apalagi meja kerja atau ruang kantor. Ia harus bebas memeriksa dan mengontrol kegiatan semua unit, sambil membangun kinerja kolektif. Tentu saja, ia harus menjadi teladan dalam sikap rendah hati/tawadhu dan melejitkan prestasi atau mengasah kompetensi. Dengan kesadaran itulah, keluarga PPSDMS menapaki dasawarsa kedua dalam mengelola lima asrama Regional Putra, satu Regional Putri (sebentar lagi membuka asrama kedua di Yogyakarta), dan ratusan Alumni. Semua terwujud berkat partisipasi dan kontribusi para Mitra. Salam Redaksi

Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid, MA. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin Prof. Dr. K.H. Din Syamsudin Dr. KH. Muslih Abdul Karim Prof. Dr. Zuhal Abdul Kadir Drs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM. Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM. Dr. M. Sohibul Iman, M. Eng Anies R. Baswedan, Ph.D. Dr. Marwah Daud Ibrahim Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian

Dewan Penyantun Dr. (HC) Arifin Panigoro Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA. Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si Drs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.Si Farid Rahman, S.E., Ak. Bakhtiar Rakhman Sandiaga S. Uno Ir. Bambang Priantono, M.T. H. Albari, S.H.

Regional I Jakarta Putra

Regional I Jakarta Putri

Regional II Bandung

Ketua Regional Dr. Agustino. Z Supervisor Utama M. Try Sutrisno Gaus Supervisor Pendamping Big Zaman

Ketua Regional Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS Supervisor Utama Pratiwi Setiawati Supervisor Pendamping Asri Nur Aini

Ketua Regional Dr. Taufikurrahman Supervisor Utama Supriatna Supervisor Pendamping M. Ihsan Akhirulsyah

Drs. KH. Musholi; Direktur Sapto Waluyo, M.Sc; Staf Khusus Direktur Bachtiar Firdaus, MPP; Wakil Direktur Muhammad Ichsan, SE; Manajer Alumni Adi Wahyu Adji, S.Si; Manajer Program Hudzaifah Hanum, S.Sos, Staff Bidang Alumni Herry Wibowo, S.Sos; Staff Bidang Kemitraan, Fundraising & IT Muhammad Isa, SE; Staff Bidang Kemitraan & Fundraising Eko Kurnia Saputra, S.Sos; Staff Bidang Kemitraan Astria Kartika Sari, SE; Staf Bidang Adminkeu Slamet Bahari, S.Si; Bagian Umum Yessy Nur Handayani, SKM; Staff Bidang Program Pratiwi Setiawati, S.Hum; Staff Bidang Program

Pengurus

Regional III Yogyakarta

Regional IV Surabaya

Regional V Bogor

Ketua Regional (putra) : Dr. M. Wazis Wildan, M. Sc Ketua Regional (putri) : Hany Susaeni Pangastuti, M.Kes Supervisor Utama : Trapsi Haryadi Supervisor Pendamping : Adi Suharyanto

Ketua Regional dr. Arief Basuki, Sp.An Supervisor Utama Wawan Ismanto Supervisor Pendamping M. Khoirul Mubin

Ketua Regional Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr. Supervisor Utama Nazrul Anwar Supervisor Pendamping Ahmad Sobari

Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, Indonesia Telp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : info@ppsdms.org, Website : www.ppsdms.org


Arahan Pengurus

Positioning Seorang Pemimpin Transformatif Oleh : Kemal A. Stamboel, MSM* Dua orang proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta, memiliki tempat di hati saya secara pribadi. Kekaguman saya terhadap dua tokoh ini bukan saja karena mereka adalah dwi tunggal yang tak akan pernah bisa tergantikan tetapi karena latar belakang kedua tokoh ini yang membuat saya kagum. Soekarno-Hatta, keduanya berasal dari latar belakang orang biasa tetapi dikenal sebagai pemimpin yang luar biasa. Bagi saya pribadi, dua tokoh ini adalah contoh pemimpin yang muncul bukan karena proses struktural tetapi karena kemampuan dan kerja keras mereka. eorang pemimpin seharusnya adalah seorang yang maju ke depan dan mengatakan saya punya minat untuk memimpin dan memiliki visi serta rencana untuk memimpin. Sosok seperti ini haruslah kita apresiasi ketimbang kita kesampingkan. Tentu kita tidak bisa menilai seseorang yang menyatakan diri sebagai pemimpin adalah orang yang memiliki ambisi. Bahkan terkadang lebih banyak orang yang tidak menyatakan diri sebagai pemimpin tetapi memiliki ambisi besar untuk memimpin. Alhasil, yang m e re k a l a k u k a n a d a l a h d e n g a n mendekatkan diri mereka dengan kekuasaan dalam hubungan patronclient.

S

Harus ada sebuah proses dimana seorang individu berani menawarkan dirinya sebagai pemimpin tanpa harus takut terhadap hambatan-hambatan kultural seperti senioritas dan kedekatan dengan kekuasaan. Sudah seharusnya kita m a m p u m e n c i p t a ka n p e m i m p i n pemimpin di luar struktural dan jauh dari kekuasaan layaknya Soekarno dan Hatta yang terlahir dari rakyat biasa dan tidak pernah sedikitpun menjadi bagian dari kekuasaan kolonial. Di Indonesia, saya melihat telah muncul pemimpin-pemimpin yang lahir dari luar struktural. Pemimpin-pemimpin yang membuktikan kemampuannya dalam usia yang relatif muda. Kunci untuk menciptakan pemimpin-pemimpin tanpa budaya patriarkis adalah dengan menciptakan ruang yang lebih untuk berkembangnya meritokrasi (suatu

bentuk sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan). Konsekuensi dari demokrasi seharusnya adalah terciptanya meritokrasi. Inti dari demokrasi adalah meritokrasi. Artinya, demokrasi yang kita miliki adalah awal dari terciptanya meritokrasi. Meski demokrasi kita sampai sekarang belum optimal menumbuhkan meritokrasi, tetapi setidaknya sudah ada jalan untuk menuju ke sana. Sektor yang sudah terlihat implementasi budaya meritokrasi dalam proses penciptaan kepemimpinan adalah sektor bisnis. Namun budaya ini masih belum terbangun di sektor publik atau pemerintahan. Beberapa usaha untuk menciptakan budaya meritokrasi adalah d e n g a n p roye k l i b e ra l i s a s i d a n privatisasi. Akan tetapi, liberalisasi dan privatisasi terkadang disalahartikan sebagai upaya untuk menjual aset-aset negara kepada pihak asing. Padahal yang paling penting dari proses tersebut adalah perubahan budaya patriarkis menjadi budaya meritokratis. Institusiinstitusi pemerintah dan perusahaanperusahaan pemerintah adalah aset yang berharga bagi bangsa ini. Amat sangat disayangkan bila aset-aset tersebut tersendat perkembangannya hanya karena dijalankan dengan budaya patriarkis. Tak hanya sektor publik, dunia politik pun juga tak luput dari proses t ra n s fo r m a s i b u d aya i n i . M e s k i demokrasi menjadi prinsip dasar kita berpolitik, namun meritokrasi belum

sepenuhnya terimplementasikan dalam dunia politik. Para politisi cenderung menggunakan pendekatan top down dalam berhubungan dengan konstituen. Konstituen masih dianggap sebagai modal yang dapat dibeli dan bukan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh para politisi. Walhasil, money politics masih merajalela di masyarakat kita. Suara layaknya saham yang bisa dibeli per lembarnya. Kunci untuk menghasilkan individu yang mampu memotivasi dirinya menjadi pemimpin terletak di sektor pendidikan. Sudah saatnya, bangsa ini menerapkan p e n d i d i k a n ke p e m i m p i n a n ya n g menumbuhkan budaya meritokrasi mulai dari pendidikan paling dini. Sekolah-sekolah kita harus mampu menciptakan budaya kepemimpinan yang meritokratis sehingga individuindividu yang mendapatkan pendidikan tidak hanya mendapatkan knowledge tetapi juga leadership experience. Dari segala macam masalah pendidikan di Indonesia, inilah permasalahan yang paling pelik namun sering kali dilupakan. *Penulis saat ini tercatat sebagai Anggota Komisi XI DPR RI. Selama 25 tahun Kemal Stamboel bekerja sebagai Presiden Direktur di PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia dan Country Leader di IBM Business Consulting Indonesia. Lima tahun terakhir ini, ia aktif membantu Pemerintah RI sebagai Anggota Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias. Ia juga dilantik Presiden menjadi Wakil Ketua Pelaksana Dewan Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi Nasional (DeTIKnas). Di saat bersamaan, ia juga dipercaya untuk menjabat sebagai komisaris beberapa perusahaan BUMN dan Swasta.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

3


Peristiwa

Workshop Persiapan PPSDMS angkatan VI, PPSDMS Non-Asrama dan PPSDMS Pelajar Inilah saatnya PPSDMS harus merespon perubahan zaman dengan sesuatu yang jauh memberi nilai tambah!. Kira-kira seperti itulah semangat yang dilontarkan oleh Bachtiar Firdaus selaku wakil Direktur PPSDMS dalam salah satu rapat rutin yang dilakukan oleh pengurus PPSDMS di penghujung tahun 2011. Beberapa perubahan yang tidak dapat dielakan seperti waktu perkuliahan mahasiswa yang semakin pendek, kebutuhan untuk mengoptimalkan sarana pengabdian dan kontribusi untuk masyarakat sekitar, dan juga kebutuhan untuk mencetak alumni yang semakin banyak dan semakin berkualitas merupakan “permasalahan” yang harus direspon secara positif. ejak berdiri tahun 2002, PPSDMS selalu berusaha konsisten dengan positioningnya sebagai lembaga pengembangan sumber daya manusia strategis berbasis kampus yang berusaha menciptakan suatu generasi kepemimpinan baru yang akan menghantarkan Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan berdaulat. Dengan tetap mempertahankan konsistensinya sebagai lembaga pencetak pemimpin Indonesia masa depan, PPSDMS dituntut untuk selalu responsif terhadap setiap perubahan yang terjadi di sekitar. Untuk itulah maka, dengan langsung dipimpin oleh Drs. Musholli, PPSDMS melakukan beberapa perubahan yang cukup fundamental dalam sistem pembinaan yang selama ini dijalankannya.

S

Perubahan pola pembinaan peserta PPSDMS, PPSDMS mitra (Non-Asrama) dan PPSDMS Pelajar merupakan tiga produk yang dihasilkan dari perumusan perubahan sistem pembinaan yang dimiliki selama ini. Untuk itulah maka

tanggal 4-5 Februari 2012, setiap pengurus PPSDMS baik pengurus pusat ataupun pengurus regional diundang untuk mengikuti workshop khusus untuk membahas dan mengawal ke-3 produk yang baru “diluncurkan” tersebut. Di dalam workshop yang dilakukan di Pusdiklat Graha Insan Cita, Depok ini, acara dimulai dengan pemaparan perkembangan peserta dari masingmasing regional. Dalam kesempatan ini pula, hadir para ketua regional seperti Dr. Agustino Zulys (Ketua Regional 1 Jakarta Putra), Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS (Ketua Regional 1 Jakarta Putri), Dr. Taufikurrahman (Ketua Regional 2 Bandung), Dr. Ir. Waziz Wildan M.Sc., Ph.D (Ketua Regional 3 Yogyakarta), Dr. Arief Basuki, Sp.An (Ketua Regional 4 Surabaya), dan Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr. (Ketua Regional 5 Bogor). Para supervisor dari masing-masing regional memaparkan berbagai macam hal yang terkait dengan kondisi perkembangan para peserta, baik dari sisi prestasi (akademis dan non-akademis), keadaan asrama, permasalahan seputar regional m a s i n g - m a s i n g , s a m p a i ke p a d a targetan-targetan lain yang bersifat kuantitatif. Setelah sesi pelaporan perkembangan regional selesai dilangsungkan, acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Adi Wahyu Adji selaku manager program PPSDMS tentang konsep pembinaan peserta PPSDMS

4

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

angkatan VI, PPSDMS mitra (NonAsrama) dan PPSDMS Pelajar sebagai bentuk pola pembinaan di PPSDMS. Khusus tentang format baru pembinaan peserta PPSDMS angkatan VI, seluruh peserta workshop merasa antusias untuk mengikuti setiap detail materi yang disampaikan, sekaligus merasa tertantang untuk merespon setiap perubahan tersebut secara positif. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa program pembinaan PPSDMS kini dibagi menjadi 2 bagian besar yakni 1 tahun asrama dan 1 tahun sisanya pembinaan tanpa asrama. Kedua bagian besar ini kemudian diturunkan menjadi tiga tahapan, yakni : tahap internalisasi yang dilakukan selama 3 bulan, tahap pembentukan yang berlangsung selama 9 bulan dan juga tahap pembinaan nonasrama (berupa field assignment) selama 12 bulan. Selain pemaparan materi khusus seputar perubahan yang terjadi dalam pola pembinaan PPSDMS, workshop ini juga membahas tentang beberapa agenda yang juga tidak kalah penting yakni rencana peringatan 1 dekade PPSDMS dan pola rekrutmen PPSDMS angkatan VI. Kami yakin, PPSDMS sebagai organisasi modern yang mengusung perubahan, akan dan senantiasa berjalan berdampingan dengan perubahan itu sendiri. Menjadi pusat perubahan untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.


Dari Alumni

Taman Karunia: “Karunia-Mu untuk Semua” Berangkat dari sebuah keyakinan atas Firman Allah dalam Surat Adz Dzariat ayat 19: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”. Perintah Allah tersebut mendorong Anton Prasojo, Alumni PPSDMS Angkatan 3 Jogjakarta, untuk memulai sebuah “gerakan amal kolektif”, Taman Karunia. aman Karunia lahir dari rahim niat baik dan tulus untuk membantu sesama dan berbagi karunia Allah SWT yang dititipkan kepada kita. Layaknya sebuah taman, keindahan dan kecantikannya haruslah bisa dinikmati oleh sekitarnya sehingga keberadaan taman yang indah dirasakan kebermanfaatannya oleh semua.

T

Taman Karunia masih seumur jagung, dirintis bersama sang istri, Bety Ria Sersana, tercinta mulai tahun 2011 di Yogyakarta. Meskipun demikin, Anton memiliki cita-cita yang tinggi di masa depan yang tergambar dalam visi-misi Taman Karunia. Visi Taman Karunia adalah menjadi gerakan amal kolektif demi tercapainya kesejahteraan bangsa melalui pendidikan dan kemandirian ekonomi. Sejumlah program telah disusun dalam rangka menuju cita-cita yang luhur tersebut. Taman Karunia fokus dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dengan ketiga program utamanya, yakni: 1. Karunia Schoolarship Salah satu impian yang terpatri dalam sanubari pengurus Taman Karunia adalah melihat generasi selanjutnya mendapatkan hak yang sama dalam bidang pendidikan. Masih banyak adikadik kita yang yatim piatu dan kalangan dhuafa' dengan kondisi fisik dan mental yang tidak sempurna belum mendapatkan akses yang besar dalam mengenyam pendidikan. Taman Karunia berusaha untuk menyalurkan bantuan berupa beasiswa untuk mendukung biaya pendidikan formal maupun non formal untuk mereka yang membutuhkan.

2. Karunia Berdikari Hingga saat ini jumlah rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan masih sangat besar. Sebagian dari m e re k a , b a i k ya n g m e n e m p u h pendidkan formal maupun yang tidak mempunyai kesempatan pendidikan banyak yang menjadi pengangguran. Hal tersebut salah satunya bersumber dari minimnya keahlian dan jiwa berwirausaha. Taman Karunia bergerak mengajak, memotivasi dan membina masyarakat untuk membangun usaha rumahan bersama guna mencapai kemandirian hidup melalui program pendidikan kewirausahaan dan mendorong muncul dan berkembangnya usaha kecil di tingkat lokal. 3. Karunia School Kesempatan mengejar cita-cita dengan bersekolah di lembaga pendidikan formal adalah impian setiap orang. Namun, mahalnya biaya pendidikan semakin menutup pintu bagi siswa yang kurang mampu untuk mengaksesnya. Selain itu, sistem pengajaran yang d i ra s a ka n m a s i h p a r s i a l , b e l u m membuka seluas-luasnya penggalian bakat dan minat siswa. Karunia School akan menjadi tempat belajar gratis tanpa dibatasi sekat-sekat status sosial dan fokus untuk menyelaraskan kecerdasan spiritual, emosi dan intelektual.

ketrampilan, antara lain: pembuatan emping melinjo, budidaya ternak ayam kampung, budidaya lele, kerajinan manik-manik, budidaya tanaman pertanian, pengelolaan warung kelontong, dan lain-lain. Dana dalam pelaksanaan program ini bersumber dari Infaq sahabat Taman Karunia yang sebagian besar adalah anak-anak muda, lebih khususnya fresh graduate yang baru mulai bekerja. Penghasilan yang mungkin tidak seberapa, ingin dibagi bersama bagi mereka yang kurang beruntung. Seperti semangat awal ketika dibangun, Taman Karunia ingin berbagi dengan semua. Taman Karunia merupakan satu dari sejuta kontribusi para Alumni PPSDMS di berbagai bidangnya masing-masing. Semoga Allah memberkahi setiap amal kebaikan yang ditanam, dan menumbuhkannya menjadi pohonpohon keberkahan yang kelak menaungi Indonesia untuk menjadi lebih baik dan bermartabat. Anton Prasojo, S.Hut Direktur Taman Karunia Alumni PPSDMS Angkatan IV Reg 3 Yogyakarta

Saat ini, Taman Karunia bekerjasama dengan Panti Asuhan Bina Siwi yang berlokasi di Komplek Balai Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta membina fokus membina ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Di lokasi tersebut ada 20 orang ABK yatim piatu yang kami bina dengan berbagai macam Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

5


Opini Alumni

Dunia Berlari, Negara Tertatih Shofwan Al-Banna Choiruzzad, Dimuat di Kompas, 18 Desember 2010*

Dunia yang berubah dengan sangat cepat membuat kehadiran institusi negara yang kokoh menjadi sebuah keharusan. Sayang, di Indonesia yang kita cintai ini, negara justru lebih sering absen di tengah kecamuk masalah. Entah itu soal hukum yang tidak berdaya menghadapi para mafia atau kekerasan yang menjadi harian, negara bersembunyi di balik keengganan untuk "mengintervensi."

P

residen Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan bahwa “negara tidak boleh kalah.” Namun, jika dibandingkan dengan kecepatan dunia kita yang (meminjam istilah Giddens) sedang berlari, institusi negara yang kita miliki saat ini sedang tertatih-tatih. Dunia yang Berlari Beberapa fenomena yang dapat kita ambil sebagai contoh seperti pada saat teroris menubrukkan pesawat ke World Trade Center di New York, para pengamat menahbiskannya sebagai tanda dimulainya zaman baru. "Peristiwa 11 september adalah peristiwa historis," ujar John Lewis Gaddis, "mengakhiri era setelah perang dingin yang belum sempat kita namai." Hal lain yang dapat kita ambil sebagai contoh adalah pada saat rombongan kapal kemanusiaan yang mencoba membawa bantuan menembus blokade Israel atas Gaza diserang oleh Pasukan Komando Israel tanggal 31 Mei 2010,. “Insiden Flotilla” atau “Insiden Mavi Marmara” ini dengan cepat menarik perhatian dunia, yang dengan serta merta mengutuk serangan tersebut. Amerika Serikat pun hanya bisa sedikit berkeberatan saat laporan investigasi dari United Nations Human Rights Commission menyatakan bahwa Israel telah melakukan kekerasan yang tidak proporsional dan tidak dapat diterima. Belum lagi terkait dengan peristiwa bocornya kawat diplomatic US oleh Wikileaks yang tentu saja menimbulkan gempa bagi politik luar negeri Amerika Serikat dan mempengaruhi hubungannya dengan negara-negara lain.

6

Empat Dimensi Perubahan Beberapa kejadian yang saya sebutkan diatas merupakan gejala-gejala dari setidaknya empat pergesaran yang sedang terjadi. Pergeseran pertama ada pada distribusi kekuatan dalam politik internasional. Dunia unipolar dengan Amerika Serikat agaknya tidak akan bertahan lama lagi. Meskipun kekuatan militernya masih jauh dari tersaingi, Amerika Serikat terbukti tidak dapat berjalan sendiri. Dengan Cina, Rusia, Brazil, dan India melaju menjadi kekuatan ekonomi dunia, perimbangan kekuatan dalam politik international berubah sama sekali.

yang dilancarkan oleh Bush di Afghanistan dan Irak justru menjadi bumerang bagi pengaruhnya di dunia internasional. Menyadari hal ini, pemerintahan AS di bawah Obama mengadopsi konsep “smart power” yang menggabungkan “hard power” dengan “soft power.”

Pergeseran keempat adalah menguatnya pengaruh dunia maya. Jika dahulu perubahan-perubahan hanya bisa diinisiasi melalui dunia material (yang dibatasi oleh batasan geografis, ruang, dan waktu), kini dunia maya bisa menjadi awal dari gerakan s o s i a l y a n g b e r p e n g a r u h b e s a r. Kesuksesan kampanye Obama atau gerakan Cicak melawan Buaya di Indonesia Pergeseran kedua terjadi pada siapa yang hanya salah satu contohnya. memegang kekuasaan atau kedaulatan. Sejak perjanjian Westphalia pada 1648 (dan Memperkuat Negara kemudian mendunia setelah berakhirnya Keempat perubahan itu menyapu dunia. kolonialisme), sistem negara-bangsa Sekarang saatnya bagi negara untuk m e n j a d i p i l a r d a l a m h u b u n g a n beradaptasi, jika tidak maka negara ini akan internasional. Sistem ini meletakkan tertelan oleh perubahan. Negara yang kedaulatan (sovereignty) pada negara. Kini, absen akan membawa bangsa pada kedaulatan, juga monopoli atas alat kebingungan, karena perubahan cepat ini kekerasan yang merupakan konsekuensi membawa serta kebaikan dan keburukan dari kedaulatan tersebut, bocor ke berbagai sekaligus. Kunci untuk memanfaatkan sisi arah. Hal ini ditandai dengan menguatnya positifnya secara maksimal (seperti organisasi internasional, perusahaan menguatnya masyarakat sipil dan multinasional, organisasi masyarakat sipil, partisipasi publik dengan bantuan media juga kelompok teroris atau individu seperti sosial) dan memitigasi dampak negatifnya Julian Assange. Di sisi lain, kedaulatan (seperti kekerasan oleh kelompok negara yang terkikis juga membuat masyarakat atau merajalelanya kejahatan kekerasan terproliferasi ke masyarakat terorganisir) adalah peran negara. yang digerus oleh globalisasi, yang uniknya membuat identitas primordial semakin Namun, kita akan terjatuh lebih dalam jika menguat dan menjadi basis bagi kekerasan negara justru memilih sebaliknya: tersebut. memaksimalkan dampak negatif dengan absen dalam penegakan hukum dan malah Pergeseran ketiga terjadi pada jenis bertindak berlebihan untuk menekan kekuatan. Jika dahulu kekuatan “keras” menguatnya partisipasi dan kontrol publik. (hard power) seperti tekanan militer atau embargo adalah kekuatan yang dapat *Penulis adalah Alumni PPSDMS NF dan merupakan kandidat doctor Hubungan Internasional memaksa aktor lain tunduk, kini “hard di Ritsumeikan University, Jepang. power” saja tidak cukup. Aksi unilateral

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012


Kontribusi Peserta

PPSDMS For Society, Kampung Mandiri Returns Melalui Kepedulian dan Kesadaran Sosial, Kita Kembangkan Potensi Lingkungan dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial-Kemasyarakatan

“Gerakan Bandung Bersih”

ebuah tugas seseorang atau yang berada di usia sekolah, mulai dari sebuah institusi yang mapan S D h i n g g a S M P. Y a n g t i d a k untuk melakukan sebuah teroptimalkan potensinya. Lalu, u p a y a k o n s t r u k t i f u n t u k kualitas lingkungan yang tidak terlalu mengembangkan lingkungan di baik di daerah ini akan dapat sekitarnya. Seperti kutipan Ben Parker menjadikan warga di sini rentan d i s e b u a h ko m i k f i k s i - f a n t a s i t e r h a d a p p e n y a k i t . S e h i n g g a , Spiderman bahwa with great power kesehatan menjadi sebuah hal yang comes great responsibility, muncul perlu diperhatikan. Selain itu, menurut sebuah tanggung jawab sosial sebagai kabar dari warga sekitar, penduduk di keniscayaan atas keistemewaan yang d a e r a h i n i s e r i n g m e n g a l a m i pencurian, dan beberapa kali terlihat didapatkan. Tercetus sebuah pemikiran akan bahwa tersangkanya adalah penduduk sebuah aksi yang timbul dari analisis yang juga warga di daerah tersebut. kondisi sekitar Asrama PPSDMS Karenanya, perlu diadakan sebuah Regional 2 Bandung. Daerah yang pencegahan berupa prevention based menjadi sorotan khusus ialah daerah di community, yaitu sebuah upaya sekitar Tubagus Ismail, terutama pencegahan tindakan kriminal melalui daerah RW 08 yang terdiri atas Regol, pendekatan emosional-sosiologis Tubagus Dalam dan Bangbayang. b e r d a s a r k a n p e n g e m b a n g a n Secara ekologis, daerah yang akan komunitas sebagai unsur metodis. Oleh dijadikan objek (sekaligus subjek) karena itu, disusunlah sebuah rumusan proyek ini memiliki kondisi yang tidak a c a ra Co m m u n i t y D e v e l o p m e n t terlalu ideal. Dari segi komponen PPSDMS Regional 2 Bandung “PPSDMS abiotis, sinar matahari yang bisa For Society, Setitik Sumbangsih Untuk diterima kurang baik karena terlalu Peradaban” yang memiliki tiga p a d a t nya p e r m u k i m a n d i s i n i . komponen utama sebagai orientasi Penyinaran terhadap bagian dalam agenda: Pendidikan, Kesehatan, dan rumah juga terlihat kurang optimal. Air Sosial-Kemasyarakatan. Bulan Januari 2012 merupakan tanah di tempat ini tidak terstandar: di satu waktu bersih dan baik, dan di lain titik awal pergerakan Community waktu kotor dan berbau. Padahal, air Development bernama Kampung tersebut umumnya digunakan untuk Mandiri ini. Diprakarsai oleh beberapa konsumsi dan minum warga sekitar. peserta PPSDMS Regional 2 Bandung Tempat pembuangan sampah dan sisa yang terdiri dari Deden Amwar, Muqtafi metabolisme (septic tank) terlihat Akhmad, Adi Luhung, Furkon, Ihsan kurang tertata sesuai dengan standar Ahmad Aqomaddien, Uruqul Nadhif Dzakiy, Fahmi Atriadi dan Yazid Ridla kesehatan yang telah ditetapkan. Dari hal-hal di atas, kita dapat mengawali program Community melihat beberapa poin krusial yang Development Kampung Mandiri m e m a n g d i b u t u h k a n d a n b i s a dengan Kampanye “Gerakan Bandung diberdayakan dari warga sekitar. Yang Bersih”. Lokasi yang dipilih ialah pertama adalah sumber daya manusia. sekitar kawasan Car Free Day Dago Di daerah tersebut banyak anak-anak Bandung, merupakan kawasan yang

S

biasanya dipenuhi oleh warga Bandung yang melaksanakan aktivitas olahraga, kesenian, dan Festival Kreativitas Komunitas di waktu “weekend” mereka. Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Januari 2012 pukul 08.00 – 09.30. PPSDMS Regional 2 Bandung bersama Adik-adik warga Kampung Regol Kelurahan Dago Kecamatan Coblong mengajak Masyarakat Kota Bandung untuk bersama-sama peduli kepada lingkungan dengan konsep “One Person One Rubbish”. Di saat yang bersamaan dibagikan juga atribut kampanye berupa himbauan dalam kertas kecil yang dibagikan oleh adikadik kepada para pengunjung Car Free D a y , m e m b awa t ra s h b a g d a n memungut sampah di sepanjang jalan, melakukan orasi-orasi melalui TOA mengenai Bandung Bersih, kepedulian lingkungan serta peranan generasi muda, menyanyikan yel-yel Bandung Bersih dan meniup peluit sebagai bentuk semangat para “agent-agent B a n d u n g B e r s i h ”. G a u n g p u n bersambut, gerakan ini mendapat dukungan dari beberapa Mahasiswa/i UPI yang sedang melakukan aktivitas dana usaha untuk bersama-sama mengkampanyekan Bandung Bersih. Para Mahasiswa itu ikut berpartisipasi dan aktivitas ini pun semakin meriah.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

7


Wacana

Hubungan Antarkultural dan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia Pembicara: Irid Agoes, Ph.D Sebagai seorang manusia tentunya sebuah persembahan terhadap anugerah yang telah diberikan oleh Yang Maha penciptanya bisa dilakukan dengan Bersyukur. Namun “Bersyukur ini terkadang sering dilupakan oleh sebagian dari kita. Mari berkaca kepada diri sendiri, pernahkah kita bersyukur akan indahnya nikmat bangun pagi? Dan pernahkan kita bersyukur telah ditempatkan untuk hidup dan menjadi bagian bangsa Indonesia?.

M

emaknai bersyukur menjadi bagian umat manusia memang adalah hal yang sebagian dari kita lupakan. Padahal memaknai “setiap mukmin itu bersaudara” pada kutipan kata dari Makna Q.S. Al-Hujurat : 10 seharusnya menjadi landasan tersendiri agar kita saling mengenal saudara kita diseluruh belahan bumi Allah tercinta ini. Persaingan, begitulah pola yang sering kita lihat pada keseharian kita. Hal ini tidak hanya di tingkat nasional. Akan tetapi dibelahan dunia ini kerap kali dapat kita temukan. Apabila ada persaingan, ujung sebabnya tidak lain adalah karena ada ketidakkenalan budaya, dan tidak terlepas dari perbedaan persepsi dan orientasi masing-masing pihak yang berselisih. Indonesia pun demikian. Selayaknya dengan keanekaragaman potensi yang ada seharusnya bukan dijadikan perselisihan, akan tetapi menjadi sebuah pelengkap satu sama lain untuk bekerja kolektif dari tiap-tiap unsur daerah dalam membangun bangsa. Satu hal yang serin kita lupakan, kecenderungan kita menganggap Indonesia adalah negara kepulauan. Padahal pada kenyataannya Indonesia adalah negara bahari yang Sumber Daya Manusia Indonesia fokus dan melakukan pengoptimalan pada sektor ini agar bisa bersaing di kancah Internasional. Dilihat dari bidang pendidikan dapat diketahui SDM

8

indonesia memang belum terdidik sampai perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat hanya 2% saja pendidikan Indonesia diatas SMA. Budaya Pengertian Budaya adalah Tatanan Alur pikir yang membedakan suatu kelompok manusia dari kelompok lainnya (Geert Hofstede). Adapun dimensinya, budaya terdiri dari: Komunitas, Lingkungan, Latar Belakang Keluarga, Agama, Suku, Pendidikan, Profesi, Jenis Kelamin, Status Sosial Ekonomi, Umut, Kota, Provinsi, dan kebangsaan. Indonesia pun demikian. Selayaknya dengan keanekaragaman potensi yang ada seharusnya bukan dijadikan perselisihan, akan tetapi menjadi sebuah pelengkap satu sama lain untuk bekerja kolektif dari tiap-tiap unsur daerah dalam membangun bangsa

“Kita Manusia, Tapi beda kepribadian, selalu diawasi dan dipelajari”. Akan tetapi saling menerima adalah modal dasar untuk menjalin hubungan diantara manusia berlandaskan kepribadian. Fitrah setiap manusia tidaklah sama. Orang Indonesia memiliki kecenderungan budaya yang melihat seseorang dari “keteladanan” yang

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

diberikan, sehingga hal ini membuat tingkat subyektifitas seseorang lebih tinggi dari pada faktor obyektifnya. Ada budaya yang salah di negara kita ini, seperti contoh mengenai perkawinan. Budaya perkawinan yang bermewahmewahan telah menjadi budaya yang menjamur dari zaman ke zaman. Padahal sebenarnya menurut agama apakah ini memiliki esensi? Selain itu, pada perkawinan juga, fakta membuktikan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang pas waktu nikahan meminta uang. Memang Bangsa yang dewasa adalah bangsa yang menghargai sejarah. Agar budaya dapat beragam, cobalah untuk mengenal setiap budaya di antar negara. Hal ini karena budaya yang homogen itu “Ngebosenin” . Budaya Plagiat banyak terjadi di Indonesia, nah hal ini karena guru kita memiliki budaya yang membentuk kecenderungan “Guru harus di Gugu dan ditiru” sehingga banyak pemikiran yang tidak berkembang dan sekalipun melawan atas ketidakjelasan sering dengan emosi akibatnya pengembangan akan pemikiran kurang terjadi secara optimal.

Disarikan oleh Rahmat Nugraha dalam kegiatan Diskusi Pasca Kampus PPSDMS Regional 1 Jakarta pada tanggal 16 Jan 2012. Penulis adalah Regional 5 Bogor, Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Angkatan 2008


Periode Januari 2012

Prestasi

Regional 1 Jakarta - Putra

Regional 2 Bandung

1. Fikri Aulia Rachman, Teknik Kimia, FT UI 2008, Lolos PKM-P dari DIKTI dengan Judul “Hidrogenasi Minyak Jarak Untuk HAS Dengan Katalis Ni/Zeolit Alam”

1. D e d e n A m w a r, I l m u E k o n o m i S t u d i Pembangunan, FEB, UNPAD, 2008. Delegasi dari Unpad dalam acara the 2nd Global Islamic Marketing Conference to be held in Hotel Park Rotana Abu Dhabi, Abu Dhabi, UAE, January 1718, 2012. Presentasi paper dengan judul “The Response of Muslim Women: Towards Trends in Hijab Fashion Style in Indonesia"

2. Ibnu Abdul Aziz, Ilmu Administrasi Fiskal, FISIP, UI, 2009. Ketua Umum CEDS UI 2011 – 2012. 3. Alfan Prasekal, Teknik Komputer, FT, UI, 2009. Lolos Pendanaan PKM-KC Dikti 2012 dengan judul proposal “Perancangan Alat Navigasi Pencari dan Pemanggil Ikan Portable.” 4. Arry Rahmawan, Teknik Industri, FT, UI, 2009. Lolos Seleksi PKM-KC dari DIKTI dengan judul “INDOSmes Network National.”

2. Ayatulloh Michael Musyaffi, Akuntansi, FEB, UNPAD, 2008. Lolos Pendanaan DIKTI proposal PKM bidang Kewirausahaan.

Regional 1 Jakarta - Putri

3. Yazid Ridla, Oseanografi, FITK. ITB. 2009. Lolos Pendanaan DIKTI dengan judul “Peluang Usaha Bisnis Hot Yogutable (Vegetable Yoghurt) dengan konsep Hot and Cold menggunakan metode Cafe Berjalan sebagai Alternatif Gaya Hidup Sehat.”

1. Alifah Syamsiyah, Ilmu Komputer, Fasilkom, UI, 2009. Lolos Pendanaan PKM-P dari DIKTI dengan judul “pengaruh Pemakaian Jejaring Sosial pada Prestasi Akademik Mahasiswa.” 2. Rona Cahyantari M, FIK, UI, 2009. Lolos Pendanaan dari DIKTI PKMM Perawat Cilik. 3. Septi Kurniasih, FIK, UI, 2008. Tulisannya berjudul “Transportasi umum harus jadi Solusi” dimuat dalam harian Media Indonesia kolom opini pada tanggal 2 Januari 2012.

4. Adi Luhung, Teknik Sipil, FTSL, ITB, 2009. Ketua Badan Semi Otonom Sipil Bangun Desa (SIBADES) tahun 2012. 5. Beni Guswanto, Perikanan, FPIK, UNPAD, 2008. Ketua Forum Komunikasi Dakwah Islam FPIK UNPAD tahun 2012.

Regional 3 Yogyakarta

Regional 5 Bogor

1. Muhammad Reza S. Zaki, Ilmu Hukum, FH, UGM, 2008. Terpilih sebagai Menteri Koordinator Eksternal BEM KM UGM 2012.

1. Dicky Tri Utama, Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, FAPETA, IPB, 2009. Student Exchange and Study Program, Departement of Animal Products & Food Science, Kangwon National University, South Korea.

2. Vandy Yoga Swara, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL, UGM, 2009. Terpilih sebagai Menteri Koordinator Internal BEM KM UGM 2012. 3. Mahathelge Mohammad Supriyadi, Teknik Mesin dan Industri, FT, UGM, 2009. Terpilih sebagai Menteri Kewirausahaan BEM KM UGM 2012.

Regional 4 Surabaya 1. Achmad Choiruddin, Statistika, FMIPA, ITS, 2009. Mendapat Hibah DIKTI Pada Program Pekan Kreatifitas Mahasiswa PKM Karsa Cipta. 2. Arif Syaifurrisal, Budidaya Perairan, Perikanan Kelautan, UNAIR, 2009. Penerima Hibah Dana DIKTI PKM-M 2012. 3. Ary Miftahulhuda, Statistika, FMIPA, ITS, 2009. Mendapatkan Dana DIKTI untuk Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M). 4. Bayu Erlangga Pramuditta, Teknik Kimia, FTI, ITS, 2008, Menerima Dana Hibah Program Kreativitas Mahasiswa DIKTI 2012. 5. Mohammad Dhanar Such Rufi Fajri, Teknik Sipil, FTSP, ITS, 2008. Lolos Pendanaan oleh DIKTI Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) tahun 2012. 6. Anindito Kusumojati, Teknik Elektro, FTI, ITS, 2008, Pembicara “Pola Pengembangan Organisasi Mahasiswa” LKMM TD 2011 HIMKA FMIPA ITS 2008, Lolos pendanaan PKMK-BOCAK (Boneka Cakap Arek ITS Cak; Lolos pendanaan PKMKC-PERANCANGAN ITS OZONE, THE UNIQUE AIR PURIFICATION BASED ON CORONA DISCHARGE; Lolos pendanaan PKMKBAJOELI (Baju gaul tapi syar'i); Peringkat 2 penerima beasiswa “THE SCHOLARSHIP For The Next Leader 2012” IKA ITS. 7. Farizi Rachman, Statistika, FMIPA, ITS 2008, PKMP. 8. M. Nilzam Aly, Ilmu Sejarah, FIB UNAIR 2008, Universitas Airlangga, PKM Penelitian dan didanai oleh DIKTI tahun 2012.

2. Ahmadun, Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB, 2008. Lolos dan didanai DIKTI PKMP 2012 Dengan judul"Pemanfaatan Kacang Merah dengan Penambahan Minyak Sawit Merah pada Pembuatan produk oles (spreadable). 3. Ary Kristianto, dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB, 2008. Juara 1 Seleksi Karya Ilmiah Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan untuk International Food Technology Competition di Canada; Finalis DAAD Indonesian Future Leader Beat Malnutrition through allotment and Home Gardening di UIN Syarifhidayatullah. 4. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA, IPB, 2009. Didanai 2 Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dan Pengabdian Masyarakat, Opini berjudul "Perbaikan Kualitas Gizi untuk Kemajuan Bangsa" dimuat dalam Seputar Indonesia Cetak tanggal 13 Desember 2011, dan Opini berjudul "Pendidikan: Investasi yang Tak Instan" dimuat di Seputar Indonesia Cetak tanggal 29 Desember 2011. Best Undergraduate Presenter dalam Seminar Pangan dan Gizi di Jakarta 2012; Opini berjudul "Pendidikan: Investasi yang Tak Instan" dimuat di Seputar Indonesia Cetak tanggal 29 Desember 2011. Best Undergraduate Presenter dalam Seminar Pangan dan Gizi di Jakarta 2012, Inovasi Pangan Darurat Berbasis Jagung dimuat dalam Jurnal IX Perhimpunan Ahli Gizi (PERSAGI) Indonesia.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

9


Kegiatan Rutin Pekanan Regional 1 Jakarta Putra Latihan Tae-Kwon-Do setiap Hari Sabtu pkl 16.00 – 18.00.

Dialog Tokoh bersama Dr. Iried Agoes, dengan tema “Hubungan antar budaya dan kualitas SDM di Indonesia” pada tanggal 16 Januari 2012

Kegiatan Community Development Regional 2 Bandung (Kampung Mandiri) “Kampanye & Gerakan Bandung Bersih” di kawasan Car Free Day Dago Bandung pada tanggal 29 Januari 2012

Sharing alumni bersama M. Solihin Fikri yaitu Alumni PPSDMS Regional 3 Yogyakarta pada tanggal 26 Januari 2012

Kegiatan Community Development Regional 3 Yogyakarta, Latihan Keterampilan Memasak dengan anak-anak binaan.

10

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012


Training Jurnalistik oleh Bpk Sapto Waluyo pada tanggal 28 – 29 Januari 2012

Kegiatan Reguler Pekanan Regional 4 Surabaya Latihan Tae-kwon-do setiap hari selasa pkl 19.00 – 21.00

Kajian Pustaka Buku Outlier karya Malcom Galdwell bersama Randi Swandaru, alumni PPSDMS Regional 5 Bogor pada tanggal 28 Januari 2012

Dialog Paska Kampus bersama Dr. Irid Agoes dengan tema “Hubungan antar budaya dan kualitas SDM di Indonesia” pada tanggal 16 Januari 2012

Kajian Fiqih Perempuan bersama Ibu Nur Chasanah dengan tema “Membentuk Keluarga Islami” pada tanggal 14 Januari 2012.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

11


Sang Juara

“Harapan yang Menyala” Deden Amwar “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia…” itulah potongan lirik Laskar Pelangi, sebuah lagu dari Nidji yang memberikan inspirasi bagi seseorang dari kota Lembang. Bermodalkan syukur kepada-Nya, tekad yang kuat dan hasrat untuk terus kerkarya, sampailah ia di sebuah negara persatuan dari tujuh emirat yang kaya akan minyak, Uni Emirat Arab. Seseorang itu bernama Deden Amwar, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran. Deden yang juga merupakan peserta PPSDMS Regional 2 Bandung, pernah menjabat sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM KEMA FE) Universitas Padjajaran, Bandung tahun 2011. ulan Januari lalu, untuk kedua kalinya Deden berkesempatan menghadiri sebuah konferensi di luar negeri. Konferensi yang berlangsung pada tanggal 17 – 18 Januari lalu bertajuk “The 2nd Global Islamic Marketing C o n f e r e n c e ”. D e d e n berangkat dari Indonesia pada Hari Minggu, 15 J a n u a r i 2 0 1 2 . Sesampainya disana, Deden disambut langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

B

memberikan paparan mengenai paper yang yang berjudul “The Respon of Muslim Women Towards Trends in Hijab Style in Indonesia.” Deden hadir sebagai delegasi dari Islamic Studies of Economics Group (ISEG) FEB UNPAD. Tidak hanya itu prestasi yang ditorehkan oleh Deden, sebagai calon pemimpin masa depan, ia pun memberikan kontribusinya untuk masyarakat . Bersama dengan rekan-rekannya di Asrama PPSDMS Regional 2 Bandung membentuk sebuah kegiatan Community Development untuk warga sekitar asrama, tepatnya wilayah sekitar Jalan Tubagus Ismail. Kegiatan itu bernama Kampung Mandiri. Secara garis besar kegiatan ini berbasis pendidikan, kesehatan dan sosial-kemasyarakatan.

Keesokan harinya, Konferensi yang diadakan di Hotel Park Rotana, Abu Dhabi ini dihadiri oleh beberapa utusan dari lebih dari 12 negara di dunia. Sebanyak 88 paper dalam bahasa inggris telah menjadi bagian acara yang dinantikan di setiap sesinya. Dalam acara ini, Deden

12

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

Sekelumit cerita ini hanyalah sebagian dari prestasi yang dilakukan oleh seorang Deden Amwar, yang tidak hanya unggul dalam kegiatan kemahasiswaan, namun berprestasi dalam ranah ilmunya sehingga membawanya ke ranah Internasional. Kontribusi ke masyarakat pun tidak dilupakannya, karena sejatinya sebaikbaiknya manusia adalah yang paling bermanfaat. Upaya yang dilakukan Deden dan teman-temannya menimbulkan sebuah rasa optimis akan sebuah harapan. Harapan akan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat, dan harapan itu pun mulai menyala. (YNH)


Laporan Donasi Januari 2012

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012

13


Laporan Keuangan bulan Januari 2012 DAFTAR PEMBERI WAKAF UNTUK RUMAH PERADABAN LENTERA 20, JAKARTA No.

Tanggal

Nama

Peruntukkan

TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (TANAH) TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (PEMBANGUNAN)

Total

Via

48,200,000 93,200,000

DAFTAR PEMBERI DONASI, PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN TANAH Dan PEMBANGUNAN ASRAMA REGIONAL 5 BOGOR

Jazakumullah Khairan Katsiiran

LAPORAN KEUANGAN PROGRAM PEMBINAAN SDM STRATEGIS (PPSDMS) BULAN OKTOBER 2011

14

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Januari 2012



Pembangunan per 7 November

NAMA BANK

NOREK

Bank Syariah Mandiri Bank Mayapada CIMB Niaga Syariah BCA Bank Mandiri BRI Syariah Bank Muamalat Indonesia Bank Saudara

00-30058574 100-30-01566-5 5280100031001 421.3020903 1570000279225 J714-3116-3003-5 307.00098.15 2001012889

ATAS NAMA PPSDMS-NF Yayasan Bina Nurul Yayasan Bina Nurul Yayasan Bina Nurul Yayasan Bina Nurul Yayasan Bina Nurul Yayasan Bina Nurul Yayasan Bina Nurul

Fikri Fikri Fikri Fikri Fikri Fikri Fikri

GALERI FOTO PEMBANGUNAN ASRAMA PESANTREN MAHASISWA DAN MUSHALLA PPSDMS NF

Pembangunan per 16 November

Pembangunan per 28 November

Pembangunan per 12 Januari 2012 Pembangunan per 6 Februari 2012

PPSDMS telah dikukuhkan sebagai unit pengumpul Zakat oleh BAZNAS, melalui Keputusan Ketua Umum BP Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) No: 05/UPZ/BAZNAS/III/2006 tentang pembentukan UNIT Pengumpul Zakat (UPZ) PPSDMS NF tertanggal 20 Maret 2006.

Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis Nurul Fikri Jl. Lenteng Agung Raya No.20 Jakarta Selatan 12640 Telp : 021-7888 3828 | website : www.ppsdms.org |email : info@ppsdms.org


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.