Newsletter PPSDMS April-Mei 2012

Page 1

Edisi 65 | April - Mei 2012


Kepemimpinan Berprestasi

Dari Redaksi

da suatu momen sangat krusial bagi seorang pemimpin, ketika mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukannya selama ini. Evaluasi di akhir masa jabatan atau bahkan, di penghujung usia proses kepemimpinannya. Bukan cuma keluaran (output) dan manfaat yang dirasakan (outcome) menjadi perhatiannya, melainkan juga dampak (impact) dari program atau kebijakan yang telah diambil/dijalankan di tengah beragam kondisi yang penuh tantangan.

A

Keluaran bersifat kuantitatif karena harus terukur dan obyektif, manfaat juga bersifat kuantitatif, meski dengan skala lebih luas. Namun, dampak sebuah program atau kebijakan bersifat kualitatif yang memperlihatkan esensi kepemimpinan dalam mempengaruhi lingkungannya. Seorang pemimpin tak pernah puas dengan capaian yang bersifat kuantitatif, misalnya: angka pertumbuhan dari suatu negeri yang dipimpinnya (jika ia seorang Presiden) atau jumlah pendapatan dan laba yang diraih (jika ia menjadi Chairman di sebuah perusahaan). Pemimpin selalu bertanya: apakah pertumbuhan ekonomi yang telah digenjotnya meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata; atau apakah laba perusahaan yang telah dicetaknya memberikan keuntungan bagi seluruh karyawan dan kebahagiaan masyarakat di lingkungan perusahaan? Pakar manajemen Jim Collins menguraikan tentang '5 2 4 6

9 10

Peringkat Kepemimpinan'. Peringat pertama: individu yang mampu (highly capable individual), berkonstribusi dalam pencapaian kelompok (contributing team member), pengelola yang kompeten (competent manager), pemimpin yang efektif (effective leader), dan Eksekutif Puncak (kombinasi sikap kerendah-hatian personal dan keunggulan profesional). Pemimpin yang berprestasi tidak menonjolkan diri sendiri, apalagi menahbiskan diri sebagai kultus. Namun, pemimpin yang mendorong prestasi kelompok dan mendorong semua anggota/warganya untuk mencapai prestasi lebih tinggi. Para Peserta PPSDMS Angkatan V sebentar lagi akan mengakhiri masa partisipasinya di asrama. Selama dua tahun mereka berinteraksi sesama warga asrama di Regional masing-masing. Mengenal secara fisik dan bersentuhan secara emosional dan spiritual dalam berbagai kegiatan yang sangat padat. Mereka dipersatukan oleh 'Idealisme Kami' yang menjadi pegangan segenap keluarga besar PPSDMS. Prestasi mereka telah mewarnai kehidupan kampus, bidang profesi, masyarakat sekitar dan dunia pemikiran. Tetapi, prestasi paling utama adalah menanamkan karekter positif dalam sosok muda: pemimpin masa depan. Salam Redaksi

Dari Redaksi Wacana MENJADI SDM TERPILIH Liputan Utama KAJIAN SEJARAH ISLAM TEMATIK [KSIT] TURKI UTSMANI Prestasi Peserta Kontribusi Peserta FLAC (Future Leader for Anti Corruption) Indonesia

12

14 16 18 20

Kiprah Alumni KSATRIA PEDULI PANGAN GALIH NUGROHO (ANGKATAN III BOGOR) Kegiatan Regional Pemuda dan Peradaban KITA DAN PERUBAHAN Sang Juara Laporan Donasi

this newsletter exclusively printed by :

Ph. 021.7871756 / 98114174 email : darussalam_printing@yahoo.com printing.darussalam@gmail.com pin BB : 214440A1 (M.Nur) / 220F3063 (Rusdi)

2 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012


Musa berkata kepada Khidir "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu� (QS. Al Kahfi : 66)

"Carilah ilmu dan harta supaya kamu bisa memimpin. ilmu akan memudahkan memimpin orang-orang di atas, sedangkan harta akan memudahkanmu memimpin orang yang di bawah (masyarakat awam)� - Ali bin Abi Thalib

Dewan Penasihat

Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid, MA. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin Prof. Dr. K.H. Din Syamsudin Dr. KH. Muslih Abdul Karim Prof. Dr. Zuhal Abdul Kadir Drs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM. Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM. Dr. M. Sohibul Iman, M. Eng Anies R. Baswedan, Ph.D. Dr. Marwah Daud Ibrahim Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian

Regional I Jakarta Putra

Regional I Jakarta Putri

Ketua Regional : Dr. Agustino. Z Supervisor Utama : M. Try Sutrisno Gaus Supervisor Pendamping : Big Zaman

Ketua Regional : Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS Supervisor Utama : Pratiwi Setiawati Supervisor Pendamping : Asri Nur Aini

Dewan Penyantun Dr. (HC) Arifin Panigoro Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA. Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si Drs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.Si Farid Rahman, S.E., Ak. Bakhtiar Rakhman Sandiaga S. Uno Ir. Bambang Priantono, M.T. H. Albari, S.H.

Drs. KH. Musholi; Direktur Sapto Waluyo, M.Sc; Staf Ahli Direktur Bachtiar Firdaus, MPP; Wakil Direktur Muhammad Ichsan, SE; Manajer Alumni Adi Wahyu Adji, S.Si; Manajer Program Hudzaifah Hanum, S.Sos; Staff Bidang Alumni Herry Wibowo, S.Sos; Staf Bidang Kemitraan, Fundraising & IT Lusi Cahya Pertiwi, S.Kep., Ns; Staf Bidang Kemitraan & Fundraising Eko Kurnia Saputra, S.Sos; Staf Bidang Kemitraan

Regional II Bandung Regional III Yogyakarta Putra Regional III Yogyakarta Putri Ketua Regional : Dr. Taufikurrahman Supervisor Utama : Supriatna Supervisor Pendamping : M. Ihsan Akhirulsyah

Ketua Regional : Dr. M. Wazis Wildan, M. Sc Supervisor Utama : Adi Suharyanto

Ketua Regional : Hany Susaeni Pangastuti, M.Kes Supervisor Utama : Juhainah Intan M Supervisor Pendamping : Nadia Rachmawati

Pengurus Astria Kartika Sari, SE; Staf Bidang Adminkeu Kaliri; Bagian Umum Yessy Nur Handayani, SKM; Staf Bidang Program Pratiwi Setiawati, S.Hum; Staf Bidang Program Wahyu Lestari; Staf Perpustakaan

Regional IV Surabaya

Regional V Bogor

Ketua Regional : dr. Arief Basuki, Sp.An Supervisor Utama : Wawan Ismanto Supervisor Pendamping : M. Khoirul Mubin

Ketua Regional : Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr. Supervisor Utama : Nazrul Anwar Supervisor Pendamping : Ahmad Sobari

Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, Indonesia Telp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : info@ppsdms.org, Website : www.ppsdms.org


Wacana

MENJADI SDM TERPILIH Sudirman Said* “Penampilan seseorang sekurang-kurangnya ditentukan oleh tiga faktor, yakni: individual attribute (watak pribadi), kerja keras dan dukungan organisasional. Ketiga faktor itu terkait dengan unsur kapasitas, kemauan yang kuat dan kesempatan untuk berkembang. Bila ketiganya tampil prima, maka prestasinya akan melejit.”

D

alam salah satu edisi khusus Majalah TIME tahun 2002 dipampang foto besar Iwan Fals di sampul depan. Judulnya “Asian Heros”. Bagaimana bisa seorang penyanyi country asal Indonesia, yang selama belasan tahun pernah mengamen di pasar Blok M, tiba-tiba tampil sebagai pahlawan untuk benua Asia? Kita patut merenungkan fenomena ini, bagaimana orang-orang besar itu dapat muncul di panggung dunia? Seperti Nelson Mandela yang membebaskan Afrika Selatan dari rezim apartheid, atau Barack Husein Obama yang menjadi Presiden pertama Amerika Serikat dari kulit hitam. Dalam konteks Indonesia, kita juga perlu berefleksi, apa yang menyebabkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden pertama Indonesia di era pemilihan secara langsung, serta bagaimana prosesnya seorang santri alumni Pondok Pesantren Gontor, Hidayat Nur Wahid, tiba-tiba menjadi Ketua MPR RI? Bagaimana mereka menapaki sukses? Bisa kita telusuri pula perjalanan intelektual Prof. Nurcholish Madjid selaku pembaharu Muslim atau perjalanan spiritual Abdullah Gymnastiar yang menjadi dai kondang. Suatu studi menyebutkan formula untuk mencapai prestasi itu sebenarnya cukup sederhana. Penampilan seseorang sekurang-kurangnya ditentukan oleh tiga faktor, yakni: individual attributes (watak pribadi), kerja keras, dan dukungan organisasional. Ketiga faktor itu terkait dengan unsur kapasitas, kemauan yang kuat, dan kesempatan untuk berkembang. Bila ketiganya tampil prima, maka prestasinya akan melejit. Anda bisa

4 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012

lihat pada sejumlah orang sukses di berbagai bidang, pasti mereka memiliki ketiga faktor penting ini. Karena itu, kita tinggal mengadopsi dan mengukur ketiga faktor itu dalam diri masingmasing, sambil membayangkan prestasi apa yang mungkin diraih. Studi lain menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) unggulan itu memiliki kepribadian yang matang, ditandai oleh: sikap aktif, independensi, perilaku yang terbuka, keinginan yang dalam, pandangan jauh ke depan, posisi dominan, dan kesadaran diri yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang banyak mengalami kegagalan akibat kepribadian diri yang negatif, yaitu: bersikap pasif, ketergantungan, perilaku terbatas, kepentingan kabur, pandangan jangka pendek, berposisi subordinat, dan kesadaran diri yang rendah. Jadi, periksalah diri kita masing-masing, seberapa besar faktor positif dan negative itu terdapat dalam diri. Faktor-faktor positif harus terus dipompa, sementara faktor negatif ditekan, dan jika mungkin segera dihilangkan. Bayangkanlah, diri anda menjadi sosok yang menumbuhkan inspirasi dan menerbitkan motivasi bagi orang lain untuk berubah semisal Muhammad Yunus, penerima Hadiah Nobel bidang Perdamaian tahun 2007. Yunus mengembangkan Grameen Bank di Bangladesh sebagai “bank untuk orang miskin”, sehingga kaum melarat bisa bertahan hidup, bahkan lepas dari jerat kemiskinan. Ia berkata, saat menerima penghargaan bergengsi global itu, “Semoga penghargaan ini dapat memberi ilham bagi inisiatif yang kuat untuk menyelesaikan akar masalah kemiskinan di seluruh dunia”. Sebuah kalimat yang sederhana, tapi sangat bertenaga,


karena bersumber dari seseorang yang telah mempraktekkannya. Bila kita selami model teori motivasi, maka kita akan memahami bahwa tiga faktor kunci yang menentukan penampilan seseorang (watak pribadi, kerja keras dan dukungan organisasional), itu semua bermula dari motivasi. Kemudian, saat prestasi seseorang muncul, maka akan ada penghargaan, baik yang berasal dari luar (masyarakat), maupun dari dalam (diri sendiri). Penghargaan semacam itu akan menimbulkan kepuasan dalam diri, dan selanjutnya akan memotivasi orang tersebut untuk mencetak prestasi yang lebih baik di masa depan. Secara mudah, ada lingkaran positif antara motivasi, prestasi, kebutuhan dan kepuasan. Semakin tinggi frekuensinya, semakin besar potensi untuk meraih prestasi. Dukungan lingkungan juga harus diupayakan, tidak datang dengan sendirinya. Dukungan itu berupa: jangka waktu yang memadai untuk mencapai prestasi tertentu, anggaran yang mencukupi, perlengkapan dan sarana pendukung, instruksi yang jelas, informasi yang terkait dengan profesi, penentuan jenjang harapan yang sesuai, ototritas yang memadai, dan prosedur kerja yang fleksibel – yakni tidak memenjarakan kreativitas. Tugas seorang pimpinan untuk menyediakan lingkungan yang kondusif, sehingga semua anak buahnya berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki dan bisa mencapai target bersama. Kita perlu merujuk kembali, faktor kepemimpinan yang harus diingat dalam diri setiap orang. Yakni mampu mengarahkan (directive), berorientasi pada prestasi, bersikap mendukung, dan bersikap partisipatif dalam setiap kegiatan bersama. Bukan tipe seorang pemimpin, jika hanya mengikuti arus dan keadaan, tapi harus mampu mengarahkan ke tujuan yang disepakati. Seorang pemimpin juga harus bersikap mendukung potensi pengikutnya, betapapun kecil itu terlihat, dan siap berpartisipasi dalam agenda kolektif. Sehingga, seorang pemimpin tidak terasing dari lingkungannya. Untuk itu, ada sejumlah prasyarat yang perlu dicermati agar menjadi pemimpin yang sukses. Ia harus memahami bidang kerja

dan organisasi yang dikelola, karena tak ada pemimpin yang bisa menjalankan sesuatu sendiri (one man show). Ia harus memiliki jaringan kerja yang luas, sehingga semua kelompok masyarakat bisa menerimanya dengan tangan terbuka. Ia harus memiliki reputasi dan rekam jejak yang bersih, sehingga publik yakin tidak akan dikhianati. Ia harus memiliki kemampuan dan keahlian unggul, paling tidak dalam suatu bidang tertentu yang tidak semua orang memilikinya. Ia juga harus menjunjung tinggi integritas sebagai fondasi bagi perubahan, dan bermotivasi yang tinggi karena tantangan yang dihadapi akan sangat besar. Sekarang bagi Anda, calon-calon pemimpin masa depan, perlu mengelola karir dan kompetensi sejak dini. Mulailah dengan penilaian jujur atas kapasitas diri (self assesment). Apa tujuan hidup saya dan karir apa yang cocok dengan tujuan itu? Apa kebutuhan pengembangan diri untuk mencapai karir dan tujuan itu? Kemudian, juga perlu diukur peluang yang tersedia (opportunity assesment). Apa pekerjaan atau jenjang pekerjaan yang mungkin diperoleh di masa mendatang? Apakah ada kemungkinan lainnya? Studi atau bekerja di luar negeri merupakan tantangan tersendiri. Akhirnya, lakukan perencanaan karir yang proaktif (proactive career planning), jangan menunggu sampai waktu studi anda habis di tengah jalan. Berdasarkan penilaian tersebut, apa karir yang paling logis 1-5 tahun mendatang? Bagaimana cara mengajukannya kepada atasan atau mentor untuk memperoleh dukungan penuh? Itulah proses yang akan dijalani oleh SDM terpilih. Tak ada jalan mudah atau jalan pintas, karena memang kesulitan yang kita hadapi akan membuat kita lebih berkualitas dibanding manusia lain. SDM unggulan adalah pribadi pilihan yang memiliki fisik prima, otak brilian, dan hati mulia. Ilustrasinya seperti Kwai Chang Caine (diperankan oleh David Carradine) dalam film “Kungfu: The Legend Continues�. Ia selalu berkata: “I'm Caine. I will help you?�. Itulah sikap kita kepada setiap orang yang sedang menghadapi masalah, termasuk kepada bangsa ini yang belum pulih diterjang krisis. *Nara Sumber PPSDMS Nurul Fikri

edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 5


Liputan Utama

Diskusi Komunitas LENTERA 20

KAJIAN SEJARAH ISLAM TEMATIK – TURKI UTSMANI

Ada yang berbeda dengan bentuk Diskusi Komunitas LENTERA 20 PPSDMS Nurul Fikri di tahun ini. Jika sebelumnya mengambil tema yang cenderung beragam di setiap sesi pertemuannya. Maka kali ini Diskusi Komunitas LENTERA 20 dibuat dalam kajian tematik, dan tema yang dipilih adalah Sejarah Islam Turki Utsmani.

D

iskusi Komunitas LENTERA 20 merupakan agenda rutin dari komunitas yang mengambil nama Jalan Lenteng Agung Raya nomor dua puluh, tempat di mana PPSDMS Nurul Fikri berada. Pada

6 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012

awalnya aktifitas Komunitas LENTERA 20 sebatas pada diskusi terbatas dari para Alumni dan Pengurus PPSDMS Nurul Fikri yang merasa gundah atas permasalahan kepempimpinan nasional.


Perlahan namun pasti, minat partisipan yang berasal dari luar Alumni dan Pengurus semakin bertambah seiring konsistensi kegiatan diskusi komunitas. Hingga akhirnya pada softlaunching, 14 November 2009, komunitas LENTERA 20 terbuka bagi partisipasi publik. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa tiba-tiba Komunitas LENTERA 20 mengambil Turki Utsmani sebagai tema diskusi dalam format barunya. Padahal, tema-tema sebelumnya condong pada isu kepemimpinan dan kebijakan publik dalam praktik. Menanggapi pertanyaan tersebut, Agung Waspodo, selaku host sekaligus narasumber dalam diskusi tematik ini mengutarakan bahwa Turki Utsmani merupakan satu-satunya sejarah emas ummat Islam yang paling dekat dengan era kita saat ini. Artinya, problematika kebangkitan dan juga kemunduran Turki Utsmani merupakan problematika kontemporer yang tidak jauh berbeda dengan kondisi ummat Islam saat ini. Karenanya, akan menjadi lebih mudah untuk mengambil pelajaran bagaimana untuk membangkitkan ummat Islam dan menghindari keterpurukan yang lebih dalam.

Indonesia, terlebih masyarakat muslim di Indonesia. Kajian Sejarah Islam Tematik (KSIT) Turki Utsmani ini dilaksanakan setiap dua pekan sekali ini terbuka bagi setiap orang yang ingin memperkaya wawasan sejarah Islam, terutama periode kebangkitan dan kemunduran Turki Utsmani. Hal yang juga menjadi daya tarik dari diskusi tematik ini adalah adanya simulasi alur ekspansi dan pertempuran-pertempuran yang memegang peranan strategis terhadap terbentuknya struktur politik dunia kontemporer. Dalam simulasi ini, peserta diajak untuk berpartisipasi dalam sebuah war game berdasarkan alur historis yang ada. Dengan adanya kajian tematik dengan mengangkat tema sejarah Turki Utsmani ini diharapkan mampu membuka wawasan para penggiat komunitas pada khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya, tentang mekanisme kebangkitan dan keruntuhan suatu peradaban. Upaya ini merupakan satu langkah kecil dalam memperbaiki kondisi ummat dan bangsa, untuk sebuah Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. [KHH]

Sejarah Turki Utsmani merupakan sejarah dunia kontemporer. Tidak seperti sejarah ummat Islam lainnya yang tergolong ‘klasik’ dan relatif memiliki jarak waktu yang cukup jauh, tentu dengan kondisi sosial & politik yang sangat signigikan berbeda, untuk dapat diambil pelajaran di era saat ini. Di samping itu, secara historis, bangsa Indonesia memiliki ikatan sejarah yang begitu kuat dengan bangsa Turki Utsmani. Di mana, pada saat itu, Kesultanan Aceh, mengajukan kerja sama dan bantuan militer untuk melindungi wilayah nusantara dari agresi Portugal. Dalam pemahaman historis ini, sejarah Turki Utsmani menjadi sesuatu yang tidak asing bagi bangsa edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 7


“Kuatkan Pijakan, Luaskan Jangkauan, Tebar Benih Kepemimpinan untuk Indonesia Lebih Baik dan Bermartabat� Gedung P4TK - Wisma Makara UI - Gunung Bunder, 11 s.d. 18 Juli 2012


Prestasi Peserta

Periode Maret 2012 Regional 1 Jakarta – Putra 1. Jiwo Damar Anarkie, Ilmu Politik, FISIP, UI, 2009. Presiden FLAC Indonesia dengan program Laskar Anti Korupsi, sosialiasi lawan korupsi untuk usia sekolah dasar di Jakarta dan Depok.

Matsuyama, Ehime, Pulau Shikoku, Jepang dalam rangka SUIJI Consortium pada 9 – 26 Maret 2012.

2. Alfan Prasekal, Teknik Elektro, FT, UI, 2009. Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Teknik UI 2012

2. Husein Mubarok, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, UGM, 2009. Sebagai Tentor dan Pembicara dalam Astra Leadership Development Challenge (ALDC) 2012 by Astra 1st sponsored by PT Astra International.

3. Arry Rahmawan Destyanto, Teknik Industri, FT, UI, 2009. Juara 2 Mahasiswa Istimewa Teknik UI 2012

Regional 4 Surabaya

4. Agung Supriyadi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM, UI, 2008. Presenter at 3rd Aceh Development International Development Program, International Islamic University Malaysia, 2012

2. Nizar Aquita, Fakultas Keperawatan, UNAIR, 2009. Menteri Dalam Negeri BEM UNAIR tahun 2012.

Regional 1 Jakarta – Putri

3. Subandi Rianto, Ilmu Sejarah, FIB, UNAIR, 2009. Menteri Kebijakan Publik BEM UNAIR tahun 2012.

1. Hesti Rahayu, FIK, UI, 2008. Speaker acara Pre Departure Orientation Indonesia English Language Study Program (IELSP) Cohort X Kansas & IOWA/ The Indonesia International Education Foundation (IIEF)/27 Maret 2012/Grand Cemara Hotel Jakarta 2. Rona Cahyantari Merduaty, FIK, UI, 2009. Terpilih sebagai Mahasiswi Berprestasi Utama FIK UI 2012, Mahasiswi Berkepribadian Terbaik FIK UI 2012, dan Mahasiswi Berprestasi Favorit FIK UI 2012.

Regional 2 Bandung 1. Budi Khoironi, Teknik Perminyakan, FTTM, ITB, 2008. The 1st Winner of Asia Pacific Smart Competition in Oil and Gas Intelectual Parade (OGIP) 2012 di UPN Veteran Jogjakarta. 2. Adam Habibie,Teknik Geologi, FITK, ITB, 2009. Kepala Lembaga Dakwah Kampus Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB periode 2012. 3. Beni Guswanto, Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNPAD, 2008. Ketua Lembaga Dakwah Kampus FKDF Universitas Padjajaran periode 2012.

Regional 3 Yogyakarta

1. Arif Syaifurrisal, Budidaya Perikanan, FPK, UNAIR, 2009. Presiden BEM UNAIR tahun 2012.

Regional 5 Bogor 1. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA, IPB, 2009. Juara 1, 2 dan 3 Lomba Karya Tulis Indonesia Ekologi Expo, Opini berjudul "Perbaikan Kualitas Gizi untuk Kemajuan Bangsa" dimuat dalam Seputar Indonesia Cetak tanggal 13 Desember 2011, dan Opini berjudul "Menyongsong 2012: Asa Mengejar MDGs" dimuat di Seputar Indonesia Cetak tanggal 28 Desember 2011. Pemakalah dalam Seminar Pangan dan Gizi di Jakarta 2012 2. Ary Kristianto, Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB, 2008. Juara 3 Mahasiswa Berprestasi 3 tingkat Fakultas Teknologi Pertanian IPB; terbaik 4 seleksi DSDC IFTSA competition di Las Vegas USA. 3. Dodi Setiawan, Geofisika dan Meteorologi, FMIPA, IPB, 2008. Mahasiswa Berprestasi 3 tingkat Universitas IPB. 4. Asep Syarifudin, Kimia, FMIPA, IPB, 2009. Mahasiswa Berprestasi 3 tingkat FMIPA IPB. 5. Alfi Irfan, Ekonomi Sumberdaya Lingkungan, FEM, IPB, 2009. Juara 4 Mahasiswa Berprestasi IPB, Juara 2 Turnamen Debat Mahasiswa "Air dan Ketahanan Pangan, Departemen Geomet FMIPA IPB dan WHO UN.

1. Muhammad Hidayatul Mustofa, Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, 2009. Menjadi delegasi UGM ke edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 9


Kontribusi Peserta

FLAC

Laskar Anti Korupsi

(Future Leader for Anti Corruption) Indonesia

Memberantas korupsi tidak harus dengan dahi mengkerut, kita bisa membuatnya lebih menyenangkan, mulai dari kini, sejak dari dini.

erinduan Indonesia akan kondisi pemerintahan yang bersih, adil, transparan telah dipupuk dari jauh sebelum Indonesia tegak berdiri. Korupsi yang melanda negeri seolah-olah dipandang suatu hal wajar. Peringkat sebagai negara terkorup pun Indonesia raih dengan bangga. Sungguh, sepatutnya sebagai pemuda, calon pemimpin bangsa, malu dan berkaca pada kondisi ini semua. Kegagalan kita dalam mengupas korupsi di Indonesia salah satunya adalah minimnya perhatian kita terhadap pembentukan karakter anti korupsi pada generasi muda yang merupakan fondasi masa depan bangsa yang akan membawa negeri ini mencapai kemakmuran. Pembentukan karakter dengan penanaman nilai-nilai anti-korupsi yang dilakukan sejak usia dini menjadi pilihan tepat karena pada usia inilah mereka dalam fase pertunbuhan diri dan pembentukan pemikiran yang pada nantinya akan dibawa sampai dewasa nanti.

Berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi penanganan korupsi di Indonesia yang belum menemukan titik terang, PPSDMS sebagai institusi yang peduli akan kemajuan bangsa berupaya turut ambil bagian demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Melalui FLAC Indonesia yang merupakan kepanjangan Future Leader for Anti Corruption, pemimpin-pemimpin muda seluruh Indonesia bersatu padu, berjuang memberatas korupsi. FLAC Indonesia bukan sekedar ingin menjadi mercusuar yang angkuh. Melalui gerakan yang membumi, FLAC Indonesia berkomitmen memberantas korupsi dengan menciptakan kader-kader anti korupsi yang tangguh dan berintegritas. FLAC yang mengusung semangat untuk Tidak Korupsi dan Siap Memerangi Korupsi untuk pertama kali dideklarasikan pada 31 Juli 2011 di Gedung PPSDMS Jakarta dan disaksikan oleh, Drs.Musholli (Direktur PPSDMS Nurul Fikri), Bambang Widjoyanto (Advokat), Perwakilan dari KPK

K

10 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012


serta Bapak Husein Ibrahim. FLAC Indonesia saat ini ada di 5 Regional yaitu ( Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya). Perjuangan ini takkan pernah usai sampai korupsi negeri ini habis dibantai. Maka dari itu, FLAC Indonesia memiliki sebuah komitmen perubahan. Program yang dijalankan ditujukan untuk anak-anak usia sekolah dasar dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi yang dimulai dari nilai-nilai keseharian seperti kejujuran, kemandirian, kepedulian, kesederhanaan, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Nilai-nilai ini dibalut dengan kegiatan yang menyenangkan mendongeng, bernyanyi, dan bermain. Saat ini, program ini berjalan di empat sekolah dasar di Jakarta dan Depok yaitu SDN Pondok Cina I, SDN Pondok Cina IV, SDN Srengseng Sawah 15, dan SDN Srengseng Sawah 14, dan dilaksanakan selama 3 bulan berturutturut mulai Maret sampai Mei 2012. Dengan program puncak, pada Juni 2012 kami melaksanakan Festival Anak

Anti Korupsi se-Indonesia yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Anak Nasional. FLAC Indonesia tidak sendirian, tetapi juga mendapat dukungan dari KPK, KODAI, dan Gerakan UI Mengajar. Kerja sama ini membentuk sebuah komitmen bersama untuk memberantas korupsi dengan hal-hal yang menyenangkan. Untuk ke depannya, Laskar Anti Korupsi akan dikembangkan tidak hanya untuk Jakarta dan Depok, melainkan untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Melihat banyaknya minat yang besar dari anak-anak sekolah dasar yang belum mendapat kesempatan dikunjungi untuk mendapatkan program ini. Selain itu juga karena banyaknya anak-anak muda yang berkomitmen untuk bergabung bersama sebagai pendongeng atau pendukung kegiatan FLAC Indonesia. Semoga Allah meridhoi langkah-langkah kecil ini hanya untuk mencapai mimpi, Indonesia yang Lebih Baik dan Bermartabat.

edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 11


Kiprah Alumni

Ksatria Peduli Pangan

Galih Nugroho (Angkatan III Bogor) Beberapa bulan lalu, Dianika Putri (10), siswi kelas lima di SDN Pengadilan 4 Kota Bogor menderita sakit muntah-berak (muntaber). Ia merasakan panas pada perutnya. "Waktu itu aku muntah-muntah tiap hari, sering banget," kata dia di sekolah. Orang tua Dian membawanya ke dokter ,dan ternyata Dian sakit muntaber. "Aku dirawat empat hari di rumah sakit," cerita bocah itu.

12 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012

D

ian mengaku merasa sangat tidak nyaman harus menginap di rumah sakit. Orang tua Dian curiga. Mereka menanyakan makanan yang Dian santap di sekolah sebelum jatuh sakit. Ternyata Dian membeli jajanan bakso yang menggunakan sambal dan kecap sebagai penyedap. Kisah serupa muncul dari Angel (8), siswi kelas tiga SDN Pengadilan 5 Kota Bogor. Ia pernah keracunan makanan akibat jajan di depan sekolah. "Dia sampai harus opname sepekan di rumah sakit," ujar Ninuk (40), ibunda Angel. Saat itu, Angel merasa pusing dan mual di rumah. Kondisinya sangat cepat menurun hingga ambruk sakit. "Dia muntahmuntah, buang airnya juga sering sekali," lanjut Ninuk. Setelah ia selidiki, Angel ternyata keracunan jajanan sosis goreng yang ada di depan sekolah. Sejak saat itu, ia selalu membuatkan bekal untuk Angel. "Saya langsung larang dia jajan di sekolah, kecuali jajanan itu memang dibuat oleh pihak sekolah," katanya.


Kondisi ini memunculkan keprihatinan Galih Nugroho, Alumni PPSDMS Nurul Fikri Angkatan 3 Regional V Bogor. Bersama teman-teman alumni dan mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Galih mendapat informasi dari internet tentang publikasi hasil sidak Dinas Kesehatan yang menemukan bahan kimia berbahaya pada jajanan di sekolah. Setelah mengumpulkan informasi, mereka memutuskan untuk memberikan penyuluhan kepada siswa SDN Pengadilan 2, 4, dan 5. Beberapa organisasi di IPB, yaitu Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan IPB dan Ksatria Peduli Pangan (Kapangan), pun terjun langsung ke sekolah. TIM membagi materi ke dalam empat kali sesi penyuluhan. Sesi pertama sudah dilaksanakan Sabtu (22/10) lalu, agendanya mengenalkan siswa kepada potensi pangan lokal Indonesia. Sesi kedua, Sabtu ini, mengajarkan pola makanan Bergizi, Beragam, Berimbang, Aman, dan Halal (3BAH). Sesi ketiga mengajarkan anak untuk memilih jajanan yang baik untuk kesehatan. Keseluruhan siswa yang mengikuti penyuluhan adalah sebanyak 200 siswa. Pada akhir penyuluhan, akan ada pemilihan duta pangan sebanyak lima orang dari tiap sekolah.

Tugasnya adalah mengawasi makanan teman-teman di sekolahnya. Rencananya, tim juga akan membuat pertemuan yang dihadiri kepala sekolah, pihak Dinas Pendidikan, dan seorang ahli pangan dari IPB. Saat ini tim sedang menunggu jawaban dari Dinas Kesehatan Kota Bogor atas permohonan kerja sama yang sudah lama mereka layangkan. Pihak sekolah memandang baik penyuluhan ini. Sebabnya keprihatinan yang sama muncul pula dari pihak sekolah. "Anak-anak lebih sering mengonsumsi makanan instan," ujar Tetty Rostiana (44), guru olahraga SDN Pengadilan 2. Pihak sekolah belum memberikan peraturan ketat terhadap pedagang dalam menjajakan makanan. Pada tahun 2010, para pedagang pernah mereka kumpulkan untuk menerima penataran tentang makanan yang sehat bagi anak-anak. Inisiasi KEPANGAN ini menjadi sebuah oase di tengah lunturnya kepedulian para-mantan aktifis kampus yang kini banyak bertebaran di ranah politik. Kepedulian tidak harus ditekankan pada agenda-agenda makro dalam politik atau pemerintahan. Memberikan perhatian bagi adik-adik SD akan kesadaran makanan sehat juga merupakan langkah yang lebih konkret, untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 13


Kegiatan Regional Kegiatan Pekanan Regional 1 Jakarta Putra, Family Meeting setiap hari Minggu pkl. 20.00-22.00 WIB

Galeri Foto Dialog Paska Kampus Regional 1 Jakarta Putri, dengan tema “Selamat Datang di Dunia Kerja” bersama Hakris Megawati dan Budi Palupi (Hulasko Foundation) pada tanggal 31 Maret 2012

Ujian Sabuk Hijau Tae Kwondo Regional 1 Jakarta Putri

Dialog Tokoh Regional 2 Bandung bersama Dr. Bambang Priantono, Direktur Lintas Arta dan Dewan Penyantun PPSDMS dengan tema “Membangun Pemimpin Masa Depan” pada tanggal 25 Maret 2012

14 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012


Kegiatan Rihlah regional 3 Yogyakarta, Silaturahim Rumah Peserta Solo-Magetan pada tanggal 31 Maret-1 April 2012.

Kegiatan Harian Regional 4 Surabaya Dzikir Pagi Bersama setiap Pkl 05.0006.00 Kegiatan Family Meeting Regional 4 Surabaya bersama Ketua Regional, di rumah makan “Bu Cokro�

Dialog Pasca Kampus Regional 5 Bogor bersama Ustadz. E. Syamsudin tentang Fiqih Munakahat pada tgl 25 Maret 2012.

Kegiatan Leadership Project Regional 5 Bogor Pelangi Harapan

edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 15


Pemuda dan Peradaban

Kita dan Perubahan Banyak orang yang berfikir bagaimana caranya merubah dunia namun sedikit yang jeli memperhatikan bahwa perubahan besar berawal dari perubahan kecil, yaitu bagaimana merubah diri sendiri.

da sebuah ungkapan yang cukup menarik untuk kita renungkan. �Setiap perubahan tidak selalu menuju pada perbaikan, tetapi setiap perbaikan dimulai dari perubahan�. Perubahan adalah suatu keniscayaan di dunia ini, maka kita harus berubah agar tidak terlindas oleh perubahan itu sendiri. Keberanian untuk bertindak dan memulai perubahan terkadang menjadi semacam pintu gerbang ke arah perbaikan. Jika kita tidak berbuat, maka satu-satunya kemungkinan yang akan kita capai adalah kita tidak akan meraih apa-apa. Dan di dunia yang selalu berubah secara cepat ini, siapa saja yang tidak bergerak atau berubah dengan cepat maka ia akan tertinggal dan menjadi gagal.

A

16 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012

Ada satu kisah seorang pebisnis yang meraih kesuksesan hingga menapaki posisi owner sekaligus Presiden Direktur di Perusahaan tersebut. Suatu ketika perusahaan tersebut diterpa badai masalah internal. Pemicunya adalah sikap pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. “Kalau saya bisa, kalian juga harus bisa,� katanya pongah. Dia pun menolak ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan. Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para 'penjilat' yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak buahnya di-training agar berubah. Padahal, dia sendiri yang perlu di-training agar sikapnya berubah. Pada akhirnya perusahaan tersebut bangkrut!


Motivator sekaligus pakar kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell dalam bukunya Thinking for A Change menyatakan ada 6 langkah yang bisa mengubah hidup manusia. Pertama, kita harus mengubah cara berpikir kita. Mengubah cara berpikir akan mengubah keyakinan kita. Kedua, jika keyakinan kita berubah, harapan kita akan berubah. Ketiga, jika harapan kita berubah sikap kita berubah. Keempat, jika sikap kita berubah, perilaku kita berubah. Kelima, jika perilaku kita berubah, kinerja kita berubah. Dan keenam, jika kinerja kita berubah, hidup kita akan berubah. Kita bisa simpulkan bahwa inti dari suatu perubahan adalah bagaimana kita menata fikiran kita dan membentuknya menjadi suatu keyakinan positif. Tinta sejarah selalu digoreskan oleh orang – orang besar yang berani mengambil tantangan serta beban yang lebih besar dari kebanyakan orang. Mereka adalah orang yang memiliki keyakinan bahwa tantangan sebesar apapun selalu memiliki jalan keluar.

Banyak orang yang mengetahu bahwa perubahan, - entah itu perubahan cara pandang, perubahan sikap atau perubahan apapun yang berujung pada suatu perubahan keadaan- akan membawa pada kesuksesan namun sedikit orang yang mau untuk berubah. Ini dia alasan mengapa orang malas berubah, sekalipun dia tahu perubahan akan membawa kesuksesan: karena berubah itu rasanya tidak nyaman. Bisa tidak nyaman karena kita merasa sendirian. Bisa tidak nyaman karena lingkungan kita menyatakan yang sebaliknya. Bisa juga tidak nyaman karena kita kewalahan atau kelelahan.

Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila kita menganggap masalah sebagai halangan, kita mungkin akan menghadapinya. Namun, ketika kita menganggap masalah adalah anak tangga menuju kesuksesan atau perubahan yang lebih baik maka kita akan menghadapinya dengan cara yang berbeda. Dengan pandangan tajam, kita melihat kejayaan di balik setiap masalah. Semakin besar tantangan atau masalah yang kita hadapi semakin besar pula ia akan membentuk kapasitas pribadi kita. Jadi, siapkah kita untuk berubah ?!

edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 17


Sang Juara

Arif Syaifurrisal, Ketua BEM KM UNAIR 2012 “Hidup sekali, hiduplah yang berarti�. Sepenggal motto yang selalu melekat dan menjadi pendorong untuk terus berjuang dan meningkatkan prestasi yang akan diraihnya. Adalah Arif Syaifurrisal, pemuda yang ulet, enerjik, yang tak pantang menyerah untuk terus maju dan berjuang demi masa depan yang lebih baik. Kecintaannya terhadap Indonesia sebagai negeri maritim, membulatkan dirinya untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga di tahun 2009. Menurut pemuda kelahiran 04 Mei 1991 ini, sektor perikanan dan kelautan adalah sektor potensial dan strategis untuk mendongkrak kekuatan ekonomi republik ini.

18 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012


rif, yang merupakan peserta PPSDMS

Arif, yang pernah meraih Juara 3 Kompetisi debat Bahasa

Angkatan V Regional 4 Surabaya ini adalah

Arab tingkat universitas ini beberapa kali pernah

gambaran pemuda yang aktif dalam

mendapat Hibah Dana Dikti PKM-M, diantaranya adalah:

berorganisasi. Di awal semester dua, Arif bersama

Tahun 2011, Peningkatan Konsumsi Ikan Melalui

beberapa kawan seangkatan dan seniornya yang

Gerakan Membaca Komik (Komik Pendidikan) Pada

progresif, berinisiatif untuk membentuk Lembaga

Anak Sekolah Dasar Ngadiluwih Kecamatan Ngasem

Dakwah Fakultas, SKI FPK. Sebagai ketua pertama, maka

Kabupaten Bojonegoro. Di tahun yang sama pula dia

dia bertugas untuk menghidupkan ruh perjuangan,

menerima hibah “Maro” Martabak Mangrove: Alternatif

memberantas rasa inferior dan merancang kebangkitan

Jajanan Sehat. Tahun 2012, Peningkatan pendapatan dan

ekonomi republik ini dari sektor perikanan dan kelautan.

taraf hidup masyarakat melalui pelatihan pembuatan the

Ditahun kedua Arif ditunjuk Kepala Departemen PSDM

Sargasum sp. Di pantai Ponjuk Kecamatan Talango

BEM FPK. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai

Kabupaten Sumenep. Dan Tahun 2012 juga, Teknik

Kepala Departemen Jaringan dan Media Airlangga

Manipulasi Spektrum Cahaya Sebagai Upaya

Bojonegoro Community di tahun 2011.

Meminimalisir Infestasi Zoonthamnium sp. Pada udang

A

dan “KRIMERI”: Es Krim Daun Seri. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai mimpi besar untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan RI

Inilah sepenggal profil dari Arif Syaifurrisal, mahasiswa

di tahun 2039 ini, Arif selalu bersemangat dalam

berprestasi dalam segi akademis, maupun dalam

mengikuti berbagai kompetisi. Berbagai prestasi yang

berkontribusi bagi orang lain. Kini pemuda asal Sidoarjo

pernah diraihnya antara lain: Juara 1 Mawapres FPK

ini menjabat sebagai Ketua BEM KM Universitas

UNAIR semester 3 di tahun 2010 dan Juara 2 Mawapres

Airlangga periode 2012. Harapan besarnya ialah

Universitas Airlangga Semester 3 di awal tahun 2011.

membenahi keruhnya perpolitikan kampus UNAIR dan

Kemudian untuk kedua kalinya Arif meraih Juara 1

mengembalikan lagi sistem demokrasi kampus seperi

Mawapres FPK UNAIR untuk tingkat semester 5 di tahun

semula, membangun Blue Print sistem kaderisasi dan

2011. Arif juga menjadi Juara 3 Mawapres Universitas

keilmuan tingkat Universitas, serta memasifkan gerakan

Airlangga Semester 5 di tahun yang sama.

pengabdian masyarakat dengan narasi besar “Peningkatan Ekonomi mikro Masyarakat Pesisir”.

edisi 65, April - Mei 2012 | Future Leaders 19


Donasi Anda

20 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012

Laporan Donasi Maret 2012


DAFTAR PEMBERI WAKAF UNTUK RUMAH PERADABAN LENTERA 20, JAKARTA No.

Tanggal

Nama

TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (TANAH) TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (PEMBANGUNAN)

Peruntukkan

Total

Via

49,700,000 93,200,000

DAFTAR PEMBERI DONASI, PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN TANAH Dan PEMBANGUNAN ASRAMA REGIONAL 5 BOGOR

DAFTAR PEMBERI DONASI,PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN ASRAMA REGIONAL SURABAYA

21


LAPORAN KEUANGAN PROGRAM PEMBINAAN SDM STRATEGIS (PPSDMS) BULAN MARET 2012 MARET 2012 109,656,617

423,929,211 294,826,396 885,000 375,187,396 48,741,815

802,874,356

Segenap Keluarga Besar PPSDMS Nurul Fikri mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya

Ibu Siti Rahayu Syukri, Ibunda dari Dr. H.M Hidayat Nur Wahid, MA, Ketua Dewan Penasihat PPSDMS Nurul Fikri

22 Future Leaders | edisi 65, April - Mei 2012

Semoga seluruh amal kebaikan almarhumah diterima di sisi Allah SWT


donasi via ATM

307 00098 15

Rekening Donasi

a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri

010 857 0945 Masuk ke Menu Utama Pembayaran ZIS & Qurban

a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri

003 005 8574

J714 3116 3003 5 SYARIAH

a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri

157 000027 9225

a.n. PPSDMS NF

a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri

421 3020 903

PPSDMS NF

a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri

email account : donasi@ppsdms.org

Beasiswa PPSDMS Masukkan Nominal Pembayaran Pilih Jenis Rekening Konfirmasi & Selesai

PPSDMS telah dikukuhkan sebagai unit pengumpul Zakat oleh BAZNAS, melalui Keputusan Ketua Umum BP Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Mo; 05/UPZ/BAZNAS/III/2006 tentang pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) PPSDMS NF tertanggal 20 Maret 2006.

kemitraan ppsmds : www.ppsdms.org

PPSDMS Call Centre : 021 7888 3828 | SMS Centre : 0816 141 3000



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.