Laporan hasil simposium internasional kairo 2016

Page 1

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI PRANCIS “INDONESIAN STUDENT ASSOCIATION IN FRANCE” Address: 47-49 Rue Cortambert, 75116, Paris Email: humasppiprancis@yahoo.fr website: www.ppifrance.fr

LAPORAN HASIL SIMPOSIUM INTERNASIONAL PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SE-DUNIA (PPI DUNIA) KAIRO, 24 - 28 JULI 2016 Simposium Internasional (SI) PPI Dunia pada tahun ini diselenggarakan di Kota Kairo, Mesir. Kota ini dipilih setelah Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir (PPMI) berhasil menang dalam voting yang dilakukan pada acara SI di Singapura pada tahun 2015 yang lalu. Acara SI Kairo berlangsung dari tanggal 24 - 28 Juli 2016 di tiga lokasi yang berbeda yaitu Gedung Konferensi Universitas Al-Azhar, OASIS Hotel dan Ruang Bhineka, KBRI Mesir. Tema yang diusung pada tahun ini adalah « Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia. » PPI Prancis mulanya mendapatkan surat undangan (surat panitia no. 43/-A2/PAN-OISSA/ DPP-PPMI/II/1437-2016) dari PPI Mesir (PPMI) yang ditujukan kepada Ketua PPI Prancis untuk menghadiri Simposium PPI Dunia. Surat ini kemudian dibalas oleh PPI Prancis yang berisi kesediaan menghadiri acara SI Kairo 2016. Delegasi tetap (Delegasi Perwakilan PPI Prancis) yang hadir adalah Ketua PPI Prancis, I Dewa Made Frendika Septanaya. Sedangkan Delegasi Umum (Peserta/ Delegasi umum) yang mendaftarkan diri untuk ikut sebanyak 4 orang. Namun karena permasalahan visa, waktu dan keterbatasan anggaran, ke-empatnya membatalkan diri untuk datang ke Kairo. Kehadiran Delegasi Tetap PPI Prancis juga sudah dikomunikasikan kepada Ketua Badan Musyawarah PPI Prancis, Wulan Kurnia Sari, melalui surat Ketua PPI Prancis nomor 17/ VII-2016/Simposium PPI Dunia Kairo/ PPI Prancis. Selain itu, Delegasi Tetap PPI Prancis juga mendapatkan bantuan dana dari Atase Pendidikan KBRI Paris, Prof.Dr. Surya Rosa Putra, MS untuk mengikuti acara tersebut.

• HASIL SIDANG SIMPOSIUM INTERNASIONAL PPI DUNIA KAIRO, MESIR Sesuai pasal 10 ayat 4 AD/ART PPI Dunia, acara Simposium Internasional membahas tentang beberapa hal meliputi: (1) Laporan pertanggungjawaban Dewan Presidium PPI Dunia 2015-2016, (2) Menerima atau menolak dan menetapkan anggota biasa, (3) Membuat keputusan dan ketetapan yang diperlukan untuk dapat melaksanakan asas, dasar, visi dan misi PPI Dunia dan (4) mengubah dan menetapkan AD/ART. Berdasarkan empat tujuan penyelenggaraan tersebut, maka secara holistik hasil SI adalah sebagai berikut:

1


1. Laporan Pertanggungjawaban Dewan Presidium PPI Dunia 2015-2016
 Dalam paparannya, Koordinator Dewan Presidium periode 2015-2016, Steven Guntur menyampaikan bahwa selama satu tahun Dewan Presidium telah berhasil merealisasikan 78 program kerja. Program kerja prioritas yang sudah mereka kerjakan meliputi: (1) Sertifikasi kepengurusan PPI Dunia, (2) Advokasi PPI Yaman dan Visa TEMUSH, (3) Audiensi Konsil Kedokteran Indonesia, (4) Penyelenggaraan Festival Studi Luar Negeri (FSLN), serta (5) pembentukan Tim Kajian yang fokus pada isu gerakan separatis Papua Barat, pengembangan nuklir dan kekerasan anak. Selain itu, PPI Kawasan yang terdiri dari Kawasan Amerika-Eropa (Amerop), Asia-Osenia (Asiania) dan Timur Tengah (Timteng) secara kumulatif berhasil merealisasikan 41 program kerja. 
 
 Setelah melalui hasil musyawarah antar anggota biasa (perwakilan PPI negara) pada tanggal 27 Juli 2016, maka Laporan Pertanggungjawaban Dewan Presidium PPI Dunia periode 2015-2016 dinyatakan « diterima dengan syarat ». Keputusan ini dipilih oleh mayoritas anggota karena terdapat beberapa kekurangan dalam menerjemahkan pasal 10 dan pasal 16 ayat 7 yaitu tidak adanya laporan pertanggungjawaban yang sifatnya tertulis serta laporan evaluasi Badan Otonom PPI Dunia. Waktu revisi LPJ Dewan Presidium ditetapkan selama 1 bulan terhitung sejak tanggal ditetapkan oleh pimpinan sidang yaitu 27 Juli 2016. Beberapa catatan tambahan yang harus dilakukan oleh Dewan Presidium 2015-2016 adalah sebagai beirikut: A. Mengirimkan LPJ dalam bentuk PDF; B. Strukutur LPJ dibuat lebih rapi dengan memasukkan laporan keuangan dan menggabungkan semua laporan per-kawasan; C. Melampirkan Laporan Kegiatan Badan Otonom.

2. Menerima atau Menolak Anggota dan Menetapkan Anggota Biasa
 Pada tahun ini Dewan Presidium melalui Simposium Internasional menetapkan Anggota Biasa baru yaitu dari PPI Hungaria, PPI Swiss & Liechenstein, PPI Irlandia (Kawasan Amerika Eropa) serta PPI Afrika Selatan (Kawasan Timur Tengah). Keputusan ini sepenuhnya mengacu pada pasal 1 Anggaran Rumah Tangga (ART) PPI Dunia. 
 Selain itu, dalam sidang SI PPI Dunia, ditetapkan adanya Badan Otonom baru yaitu PPI TV. Namun PPI TV akan terlebih dahulu masuk masa percobaan selama satu tahun di bawah koordinasi Dewan Presidium PPI Dunia periode 2016-2017 sebelum diresmikan di SI UK 2017. Keputusan ini diambil setelah para pimpinan dan anggota sidang mempertimbangkan isi pasal 12 ayat 3 bahwa dalam pembentukan Badan Otonom, mereka wajib terlebih dahulu memiliki AD/ART sendiri yang TIDAK BERTENTANGAN dengan AD/ART PPI Dunia.

2


3. Membuat keputusan dan ketetapan yang diperlukan untuk dapat melaksanakan asas, dasar, visi dan misi PPI Dunia
 Poin ini tidak masuk dalam agenda sidang SI karena dinilai tidak terlalu mendesak untuk diubah.

4. Mengubah dan menetapkan AD/ART
 Poin ini tidak dibahas karena ketidacukupan syarat untuk perubahan AD/ART sebagaimana dijelaskan pada pasal 13 ayat 1,2, dan 3 AD/ART PPI Dunia. Terdapat dua syarat yang tidak terpenuhi sehingga agenda ini tidak dapat dilaksanakan yaitu tidak adanya usulan perubahan AD/ART dari setengah anggota biasa dalam Rapat Internasional serta tidak adanya pembentukan tim adhoc yang diangkat oleh Dewan Presidium.

Selain menentapkan empat hal tersebut, terdapat dua agenda penting yang masuk dalam sidang pleno Simpoisum Internasional yaitu pemilihan Koordinator Dewan Presidium periode 2016-2017 dan lokasi penyelenggaraan di tahun 2017. Adapun proses pemilihan Ketua Koordinator PPI Dunia sebagaimana merujuk pada hasil keputusan Tata Tertib (Tatib) sidang adalah sebagai berikut:

A. Proses mengusulkan dan diusulkan oleh Anggota Biasa 
 Pada proses mengusulkan, tidak ada satupun anggota biasa menyalonkan diri menjadi Calon Koordinator PPI Dunia. Lalu proses dilanjutkan dengan usulan yang mana setiap anggota biasa memiliki hak untuk mengusulkan satu nama negara sebagai koordinator. Proses ini dilakukan secara tertutup dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. PPI Negara yang diusulkan untuk menjadi Koordinator PPI Dunia 2016-2017 7

5

4

2

0

Belanda Selandia Baru Italia

Mesir

Malaysia

Prancis

Arab Saudi Thailand

Jumlah suara

3

Turki

Pakistan

Jepang

Abstain


B. Proses Musyawarah
 Berdasarkan hasil rekap usulan yang dapat dilihat pada tabel 1 di atas, maka terdapat 11 PPI negara yang bisa mencalonkan diri sebagai kandidat Koordinator PPI Dunia 2016-2017. Namun setelah ditanyakan oleh Pimpinan Sidang terkait kesediaannya hanya dua PPI Negara yang bersedia untuk dicalonkan yaitu PPI Italia dan PPI Malaysia. PPI Prancis secara khusus tidak andil dalam bursa pencalonan Koordinator PPI Dunia karena selama tiga periode kepengurusan terakhir sudah pernah menjadi anggota Dewan Presidium. Selain itu juga dengan berbagai pertimbangan teknis maupun non teknis serta merujuk pada hasil rapat rutin pengurus PPI Prancis, maka tahun ini pengurus memutuskan untuk lebih fokus pada kegiatankegiatan internal saja. Tapi tentunya tetap akan terus berkontribusi pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh PPI Dunia. 


A. Proses Voting 
 Setelah hasil musyawarah antar pimpinan sidang dan anggota biasa tidak mencapai kata mufakat, maka langkah selanjutnya adalah voting. Setiap perwakilan PPI negara berhak mendapatkan satu suara untuk memilih di antara dua kandidat tersebut. Adapun hasil voting pemilihan Koordinator PPI Dunia periode 2016-2017 dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Hasil Voting Pemilihan Koordinator Dewan Presidium PPI Dunia 2016-2017

8 11

10

PPI ITALIA

PPI MALAYSIA

ABSTAIN

Dengan hasil voting tersebut maka secara sah Koordinator PPI Dunia 2016-2017 yang terpilih adalah PPI Italia yang mana pada SI kali ini diwakili oleh Intan Irani selaku Ketua PPI Italia 2015-2016. Sejalan dengan pemilihan Dewan Presidium, setiap kawasan juga menyepakati

4


susunan kepengurusan yang baru yaitu:

1. Koordinator PPI Amerika-Eropa : PPI Turki
 Sekretaris Kawasan : PPI Jerman dan PPI Belgia

2. Koordinator PPI Timur Tengah : PPI Sudan
 Sekretaris Kawasan : PPI Yordania (HPMI Yordania)

3. Koordinator PPI Asia Osenia : PPI Tiongkok
 Sekretaris Kawasan : PPI Thailand (Permitha)

Agenda terakhir dari Sidang SI adalah memilih venue acara Simposium Internasional tahun 2017. Beberapa kandidiat yang mengusulkan diri menjadi tuan rumah acara adalah Fillipina, Rusia, Amerika Serikat, Inggris raya (UK) dan Tiongkok. Berdasarkan hasil voting maka pada akhirnya terpilih UK sebagai tuan rumah penyelenggaraan Simposium Internasional PPI Dunia 2017. Adapun hasil voting dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Hasil Voting Pemilihan Lokasi Acara SI PPI Dunia 2017

3

4

6 8

6

Fillipina

Rusia

Amerika Serikat

5

UK

Tiongkok


• HASIL REKOMENDASI SIMPOSIUM INTERNASIONAL KAIRO Hasil rekomendasi (output) Simposium Internasional Kairo berbeda dengan rekomendasi yang pernah dibuat sebelumnya. Tahun ini rekomendasi tidak lagi berbentuk rekomendasi tertulis yang ditujukan kepada Pemerintah, melainkan sebuah rencana aksi (action plan) yang disepakati oleh masing-masing anggota biasa (perwakilan PPI negara). Rencana aksi ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dibagi dalam empat aspek yaitu aspek ekonomi, politik, pendidikan dan agama. Program-program dalam Rencana Aksi akan dilaksanakan oleh masing-masing anggota biasa dengan dukungan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa universitas di Indonesia yang kebetulan juga hadir di dalam acara SI kali ini. Sebelum Rencana Aksi dirumuskan oleh seluruh peserta SI Kairo, kami terlebih dahulu mendapatkan beberapa masukan dari hasil seminar yang diselenggarakan dari tanggal 24-26 Juli 2016. Seminar ini menghadirkan beberapa tokoh nasional baik dari kalangan akademisi, politisi dan praktisi termasuk perwakilan dari Pemerintah Pusat yaitu Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Lukman Hakim Syaifuddin. Seminar dibagi dalam beberapa panel diskusi yaitu panel ekonomi, pendidikan, politik dan agama.

Gambar 4. Sambutan Menteri Agama dalam acara pembukaan seminar SI Kairo 2016 Sumber: Panitia SI Kairo 2016


6


A. Panel Ekonomi
 Pada panel ekonomi, tiga pembicara yang hadir yaitu Bapak Faisal Basri, Tubagus Manshur dan Muhammad Sabeth Abilawa (Dompet Dhuafa). Secara garis besar diskusi panel ini membahas tentang arah perekonomian Indonesia saat ini. Pembicara juga membahas isu-isu aktual di Indonesia seperti middle income trap, rendahnya ranking human development index (HDI), hasil survei PISA yang menempatkan rendahnya kemampuan pelajar Indonesia (science, mathematics, reading), rendahnya teknologi yang berbasis ekspor, kemiskinan yang masif dan persisten, defisit anggaran belanja negara serta kebijakan fiskal yang kurang berpihak kepada rakyat. Dari seluruh isu tersebut, pembicara menyampaikan minimal dua solusi untuk keluar dari masalah middle income trap yaitu peningkatan kualitas pendidikan dan penggunaan teknologi terapan yang mampu mendukung sektor riil. Pemerintah pusat juga perlu mengurangi hutang secara progresif supaya tersedia ruang fiskal yang cukup untuk menjalankan program-program yang pro rakyat. Lalu hal lain yang tidak kalah penting adalah mereformasi anggaran belanja negara yang sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat banyak/ bukan investor saja. 


B. Panel Agama
 Pada panel agama, terdapat tiga pembicara yaitu Prof. Dr Nassarudin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), Romo Heru Prakosa dan Mukhlis Hanafi (Kementerian Agama). Beberapa isu yang menjadi perhatian ketiga pembicara meliputi bahaya radikalisme yang mengatasnamakan agama/ terorisme, auto-theisme, mentalitas gheto dan kekerasan antar kelompok. Penyebab kekerasan/ terorisme sangat kompleks dan sejatinya dapat dianalisa dari berbagai aspek baik karena adanya muatan politik, sosio-kultural, sosio-ekonomi, agama dan ideologi. Oleh sebab itu, masyarakat perlu menekankan kembali pentingnya memaknai kemajemukan dalam bela rasa atau solidaritas. Selain itu, Pemerintah, kaum ulama/ pemuka agama dan akademisi wajib bersatu untuk memberikan pencerahan dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang selama ini dimanfaatkan/ disalahartikan oleh beberapa kelompok untuk bebrbuat kekerasan yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat. C. Panel Politik 
 Pada panel politik, pembicara yang hadir adalah Prof.Dr. Mahfud MD, Prof. J.Kristiadi dan Prof.Dr. Yudi Latief. Ketiga pembicara secara garis besar membahas tentang filosofi dasar identitas bangsa Indonesia dari berbagai sudut pandang yaitu dari sisi konstitusi dan sejarah. Bagi pak Mahfud, identitas bangsa Indonesia adalah kebersatuan dalam keberagaman, kesantunan, kesadaran untik saling tolong-menolong dan punya sifat kepemimpinan (hasta brata dalam istilah Jawa). Selain itu beliau juga membahas berbagai hal baik identitas bangsa yang dikaitkan dengan isu Hak asasi manusia (HAM), apakah bersifat universal ataukah partikular? lalu tatanan demokrasi bangsa Indonesia yang sudah mulai bergeser dari rakyat ke

7


rakyat menjadi dari rakyat ke elit serta isu kedaulatan bangsa Indonesia. Sedangkan Prof. Yudi Latief membahas sejarah panjang identitas bangsa Indonesia. Beliau menekankan kembali bahwa identitas bangsa Indonesia adalah Pancasila. Indonesia adalah bangsa yang religius dan merupakan taman sari peradaban dunia. Di balik perbedaan ada persatuan dan di balik persatuan ada perbedaan. Terakhir Pak Prof. J. Kristiadi menambahkan penjelasan tentang prinsip-prinsip membangun bangsa, demokrasi dan politik kenegaraan yang mana di dalamnya termasuk reformasi partai politik.


D. Panel Pendidikan
 Pada panel pendidikan diikuti oleh dua pembicara yaitu Bapak Prof.Dr. Amsal Bakhtiar, MA dan Muhammad Danial Nafis, S.E., M.Si (CEO Aktual Media). Kedua pembicara memiliki pokok pembahasan yang berbeda. Dimulai dari Pak Danial Nafis, beliau menekankan pentingnya pendidikan karakter bangsa melalui peran media. Peran media dirasa sangat rendah dalam memberitakan dunia pendidikan dibandingkan dengan isu-isu lainnya seperti politik dan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari data bahwa topik pendidikan yang positif di media hanya 14,51% saja. Padahal peran media sangat penting dalam membangun persepsi dan opini masyarakat. Media yang baik tidak menjadikan segmentasi selera pasar sebagai tujuan, tetapi sebagai alat perjuangan dalam melahirkan sumber daya manusia Indonesia sesuai falsafah Pancasila. Terakhir beliau menyarankan bahwa kurikulum pendidikan dan media harus bersinergi dalam memberikan input positif bagi pelajar Indonesia. Sedangkan Prof. Amsal Bakhtiar membahas tentang peran pendidikan formal dan informasi dalam pembangunan karakter pelajar, relasi antara pendidikan, budaya dan agama serta pengejewantahannya dalam materi ajar serta tidak ketinggalan mengenai pentingnya etika sebagai dasar utama dari pendidikan. Beliau juga menekankan kembali bahwa salah satu identitas bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia.

8


Gambar 5. Suasana Seminar SI Kairo 2016 Sumber: Panitia SI Kairo 2016

Mengacu pada hasil seminar di masing-masing panel, maka Dewan Presidium membentuk tim fasilitator untuk merumuskan Rencana Aksi. Beberapa fasilitator yang terpilih adalah sebagai berikut: 1. Fasilitator Bidang Ekonomi : I Dewa Made Frendika Septanaya (PPI Prancis) 2. Fasilitator Bidang Politik : Akita Arum Verselita (PPI Malaysia) 3. Fasilitator Bidang Pendidikan : Galih Senja (PPI Jerman) 4. Fasilitator Bidang Agama : Rama Rizana (PPMI Arab Saudi)

9


Gambar 6. Suasana rapat komisi untuk merumuskan Rencana Aksi PPI Dunia 2016-2017 Sumber : Panitia SI Kairo 2016

10


Gambar 7. Seluruh peserta Simposium Internasional PPI Dunia Kairo Sumber: Panitia SI Kairo 2016

Gambar 8. Delegasi PPI negara pada acara SI Kairo 2016 Sumber: Panitia SI Kairo 2016

11


Adapun hasil Rencana Aksi di masing-masing komisi dapat dilihat pada tabel berikut.

A. Komisi Agama No 1

Isu

Deskripsi

Meningkatnya radikalisme

Isu radikalisme dan

dan ekstremisme di Indonesia

Parameter Keberhasilan -

Metode

Waktu Pelaksanaan

Pembentukan tim

Pembentukan tim

Hasil laporan : 6

ekstremisme di

kajian dua minggu

kajian (dari sidang

bulan

Indonesia semakin

pasca simposium

komisi)

marak dan membuat

(pertengahan

- Diskusi online

pemikiran-pemikiran

Agustus 2016)

yang melenceng dari

-

PJ: HPMI Yordania Khoruddin Adhita

Progress Report 2

ajaran agama yang

bulan setelah

Pengawas : PPI

dianut masyarakat

dibentuk tim kajian

Italia

Selesai dalam 6

Agie

Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat

-

bulan

terorisme meningkat dan banyaknya aksi kekerasan yang mengatas namakan agama. 2

Maraknya pelecehan

Meningkatnya kasus

Menghasilkan karya

-Pembentukan tim

PJ : PPMI Pakistan

agama

pelecehan agama

(tulisan, foto, video, dll)

media kerohanian

(Firos) & Adi (BEM-

antar umat beragama

tentang radikalisme dan

di PPI Dunia untuk

SI/ Sriwijaya)

di Indonesia yang

pelecehan agama

membentuk buku/

berdampak pada

minimal dua pekan

video tentang isu-

Pengawas: PPI

pengikisan rasa

sekali.

isu agama dan

Yaman (Taufik)

persatuan rakyat

dikemas dengan

Indonesia dan hal ini

cara yang menarik

bertentangan dengan

dan mudah

asas Pancasila dan UU

dipahami. Deadline: dua minggu pasca simposium

12


B. Komisi Pendidikan No

Isu

1

Kesejahteraan guru dan pendidikan daerah terpencil

Deskripsi Terdapat isu mengenai kesahjateraan guru yang memprihatinkan. Selain itu standart pendidikan yang kurang merata merupakan isu yang harus diperhatikan

2

Media dan Sistem informasi

Parameter Keberhasilan

Metode

a) Berhasil menghimpun dana dan dapat digunakan untuk melaksanakan Gerakan pembangunan 100 sekolah dasar b) Berhasil mengadakan kegiatan tersebut pada hari guru nasional dan mendapatkan publikasi dari media nasional.

c) Gerakan pembangunan 100 sekolah dasar • Kerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia • PIC. PPI Italia, Intan

Sedikitnya informasi

Terlaksananya kelas

yang diterima oleh

inspirasi minimal di 2

siswa SMA dan

kota di Indonesia.

universitas di sekolah di wilayah marginal.

13

d) Pengumpulan koin • penggalangan dana untuk kenaikan gaji guru di Indonesia • PIC: PPI Mesir, Rahmah Kelas inspirasi • online (video, web, atau aplikasi) • offline ( datang langsung ke SMA, universitas, dan masyarakat umum di daerah tertinggal) PIC: PPI Belanda, Hatta BEM Telkom Gaza.

Waktu Pelaksanaan 1 tahun

1 bulan

1 tahun


C. Komisi Politik No

1

Isu

Deskripsi

Parameter Keberhasilan •

Gerakan Separatis Papua Barat

2

Munculnya gerakan anti demokrasi di berbagai negara di dunia (terutama timur tengah)

Permasalaan yang terjadi di timur tengah, banyaknya gerakan anti demokrasi seperti terjadinya banyak kudeta hasil pemilihan umum yang demokratis. Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, berkewajiban mempromosikan nilai demokrasi yang sudah dilaksanakan di Indonesia ke negaranegara tersebut.

Tim kajian Papua PPI Dunia dilanjutkan dan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang sudah direncanakan. Tercipta opini alternative di dunia internasional tentang harapan kondisi papua sesungguhnya (masih dalam NKRI) Gerakan ini dilakukan oleh 50% +1 dari anggota PPI Dunia.

Terlaksananya kegiatan lintas budaya antara pelajar Indonesia di negara bersangkutan yang bertemakan demokrasi.

14

Metode

Memperkuat tim kajian papua PPI Dunia

Mengirimkan tulisan hasil kajian mengenai papua ke setiap media di negara masing-masing PPI Negara

Setiap PPI Negara timur tengah dan afrika mengadakan kegiatan lintas budaya dengan bertemakan demokrasi di Indonesia minimal sekali dalam periode kepengurusannya. Untuk konten pembahasan, dikoordinasikan oleh kordinator kawasan timur tengah dan dalam pengawasan dewan presidium PPI Dunia.

Waktu Pelaksanaan Tri Wulan

Satu periode kepengurusan tiap PPI Negara timur tengah


D. Komisi Ekonomi No

1

Isu

Peningkatan perekonomian Masyarakat Indonesia di level grass root

Deskripsi

Memperkuat dan memperluas sistem informasi perdagangan dari petani ke konsumen

Parameter Keberhasilan •

Memiliki 1 Lokasi yang ditetapkan sebagai desa binaan

Menetapkan actor berdasarkan daerah desa binaan (petani atau nelayan)

• • • • •

Menetapkan satu aplikasi yang digunakan untuk para petani di desa binaan. Mendapatkan stakeholders yang terdiri dari: 
 Kelompok tani Perangkat desa Pelaku usaha terkait kegiatan pertanian Ulama/ pemuka agama Alumni PPI Dunia • Mendapatkan media partner yang secara regular dapat menginformasikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan

15

Metode

-

-

-

Memilih desa binaan dengan kerjasama LPPM IPB, UIN Jakarta, UIN Palembang, UNPAD, UGM Pembentukan tim ad hoc yang berisi PJ untuk parameter keberhasilan Summer vacation collaborationm between PPI and BEM by contributing in BINA Desa program

Waktu Pelaksanaan -

-

-

-

-

Platfrom Including program and meeting: AgustusNovember 2016 Konsolidasi dengan aktor: Desember 2016Februari 2017 Kajian: SeptemberNovember 2016 Aksi: Maret 2017-Agustus 2017 Evaluasi: September 2017


• PPI DUNIA AWARDS PPI Dunia Awards telah diselenggarakan untuk yang kedua kalinya di dalam acara Simposium Internasional (SI). PPI Prancis pada tahun ini hanya mengikuti satu nominasi saja yaitu kategori PPI Dunia Terbaik. Pada saat diumumkan pada tanggal 28 Juli 2016, terpilih PPI UK sebagai PPI Dunia Terbaik untuk kepengurusan periode 2015-2016. Namun, PPI Prancis mendapatkan penganugerahan untuk kategori News Letter terbaik dari Biro Pers Awards PPI Dunia. Kategori ini didapatkan setelah PPI Prancis dinyatakan sebagai PPI yang memiliki konten terbaik dalam hal pemberitaan acara program-program prioritas/ unggulan.

Gambar 9. PPI Prancis mendapatkan penghargaan Biro Pers Awards PPI Dunia

16


Paris, 1 Agustus 2017 Delegasi PPI Prancis SI Kairo 2016,

I Dewa Made Frendika Septanaya Ketua PPI Prancis 2015-2016

17


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.