POSMETRO MEDAN

Page 5

KAMIS 5 MARET 2009

35

Tifatul Sembiring:

Golkar Tak Kompak

CALEG ARTIS DEMOKRAT:

Venna Melinda,Ingrid Kansil, Nova Riyanti Yusuf, Tere dan Jane Shalimar, saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah wartawan, Rabu (4/3), terkait dengan kesiapan mereka menghadapi Pemilu 2009 yang akan berlangsung 9 April nanti.

JAKARTA TAMPAKNYA, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serius ingin berkoalisi dengan Partai Golkar dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Hanya saja, keinginan PKS untuk menggandengkan Jusuf Kalla (JK) dengan Hidayat Nur Wahid tidak berjalan mulus. Presiden PKS Tifatul Sembiring menilai, suara di internal Golkar sendiri belum bulat terkait pencalonan JK. PKS baru akan melangkah serius menggaet JK bila sikap Golkar sudah bulat.

CHARLIE.LOPULUA/INDO.POS

“Jangan Membeli Kucing Dalam Karung” ERLITA Silalahi, S.Pd, Caleg Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Dapem V Kabupaten Deli Serdang (DS), selama ini dikenal dekat dengan masyarakat, optimis terpilih mejadi wakil rakyat pada pemilu 2009 nanti. Dengan berbagai penilaian, Erlita Silalahi, S.Pd dikenal sejak lama. Bahkan, masa kecil ibu anak dua ini banyak dihabiskan di daerah tempat pemilihannya di Kecamatan Bangun Purba, Galang, Gunung Meriah, STM Hilir dan STM Hulu. Dimana lokasi dapem itu juga hanya memperebutkan 4 kursi DPRD Deli Serdang dengan jumlah pemilih mencapai 74.000 orang. Meski jumlah peserta pemilu mencapai 38 parpol, tidak membuat caleg nomor urut 2 itu menjadi kendur. Hal ini justru semakin memacu dirinya untuk selalu dekat dengan masyarakat. “Tidaklah mudah mengambil kepercayaan masyarakat. Mana PM/IST lagi, masyarakat sudah pada Erlita Silalahi, S. Pd pintar. Mereka tak mau lagi dibodoh-bodohi. Jadi, kepercayaan masyarakat yang sudah ditanam sejak jauh jangan coba-coba dikhianati,” kata Erlita. Model sosialisasi yang dibawakan Erlita Silalahi, S.Pd, juga terbilang berbeda dengan calon-calon lainnya. Caleg partai lain banyak mempromosikan diri dengan cara prinsip politik praktis. Artinya, mencari simpati masyarakat cukup dengan cara gotong royong, bagi-bagi akesoris, sembako dan lainnya. Bagi Erlita, yang juga Koordinator Bidang Pemantau Kinerja Aparatur Negara DPP Pergerakan Indonesia, Sumut, tak seperti itu. Ia justru memberikan pembelajaran politik. Salah satunya, memberikan saran kepada masyarakat untuk tidak memilih kucing dalam karung (tidak dikenal). “Pilihlah wakil rakyat yang kamu kenal. Ini sangat penting. Ia akan menjadi wakil kita kedepan. Untuk itu, saran saya, untuk tidak menjual suara atau memilih calon wakil rakyat yang tidak dikenal sama sekali,”ucapnya. Dengan begitu, segala keluhan dan keinginan masyarakat dapem V, khususnya, akan terpenuhi. Bukan berarti caleg atau wakil rakyat nanti memberikan uang, namun akan merasakan sebagian dari hasil dari pembangunan,” ucapnya. Maksud Erlita, sejak lama warga Deli Serdang, rindu akan pelayanan pemerintah yang benar-benar bersentuhan dengan masyarakat. Baik itu pendidikan, kesehatan, pembangunan jalan-jalan dan banyak lagi lainnya. Untuk mewujudkan itu semua, maka pemilih diminta untuk mencontreng orang yang ia kenal. (Mula)

Tit-tik tik bunyi hujan diatas genting... Airnya turun tidak terkira.. Di negeri ini memang banyak orang penting Tapi bobroknya tak terkira..

Panwas Pilkada Langkat Belum Terima Honor STABAT SEBANYAK 450 anggota panitia pengawas (Panwas) pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Langkat kemarin, masih belum terima honor. Parahnya, kondisi itu sudah bergulir empat bulan mulai Desember 2008 hingga Maret 2009, padahal kepala daerah terpilih sudah dilantik. Anggaran honor anggota panwas di Pilkada, semestinya merupakan kewajiban Pemkab setempat melalui pengagendaan alokasi dana ataup un anggaran yang sudah terprogram di APBD TA 2008. Ironisnya, sampai saat ini, seluruh anggota panwas tak mengetahui sampai kapan hak mereka dipenuhi. “Pilkada ini kan idealnya sudah masuk dalam agenda kerja Pemkab, tetapi kenapa honor yang semestinya menjadi hak kami belum da-

pat dikeluarkan atau diberikan,” kata Reza anggota Panwas Pilkada, di gedung dewan sebelum audiensi ke Fraksi PDI-P, Rabu (4/3). Lebih lanjut, Reza menjelaskan, ketentuan tentang pelaksanaan Pilkada sudah ditentukan oleh Kep-Pres No 49/2008, Permendagri No 44/2007 bahkan termaktub dalam perundang-undangan No 10/2008 dan No 22/2007 yang secara umum menerangkan bahwa Pilkada ditanggung oleh daerah. Kondisi ini, sela Reza, sangat merisaukan anggota Panwas secara keseluruhan. Bahkan, guna mendapatkan penjelasan pihak Pemkab, pihaknya mencoba beraudiensi dengan pimpinan daerah (bupati) yang baru terpilih. Kendati demikian, hingga kini keinginan tersebut masih terbentur yang kemungkinan disebab-

Jika Alat Bantu tak Ada

Orang Buta Pilih Golput MEDAN PIHAK Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan belum menemukan alat bantu sosialisasi pemilu, khususnya diperuntukkan kepada pemilih yang mengalami kebutaan. Dengan begitu, ada indikasi, 300-an pemilih cacat tubuh di Medan terancam tidak bisa menentukan haknya. “Benar, pihak KPU Medan belum menemukan alat bantu sosialisasi untuk mereka yang mengalami cacat tubuh. Dan sampai saat ini, pihak KPU Medan masih

menungggu instruksi dari KPU Pusat,” ucap Pandapotan Tamba, SH, MHum, Anggota KPU Medan, kemarin (4/3). Masih katanya, untuk sementara, pihak KPU masih menentukan lokasi TPS khusus orang buta. Lokasi yang disediakan, ada pada Yayasan Panti Asuhan Karya Kasih, Kecamatan Medan Johor. Data yang diterima saat ini, kalau jumlah pemilih yang tidak dapat melihat masih mencapai 300-an orang.

kan padatnya jadwal bupati. Satu sisi, ungkap Reza, semestinya Pemkab menyadari jika tugas yang diemban anggota sebelum dan saat berlangsungnya pilkada atau setelahnya, tidaklah ringan. Karena, tanpa adanya panwas disinyalir pelaksanaan pilkada dapat corat marut. “Untuk sekedar diingat sebagai catatan, pilkada yang kita laksanakan kemarin berlangsung sampai dua putaran. Nah, sejak berlangsungnya putaran kedua itulah kita (panwas) belum menerima honor, keseluruhan aktifitas yang diemban terpaksa menggunakan dana operasional pribadi,” papar dia. Sementara dalam kesempatan lain, Kabag Humas Pemkab Langkat H Syahrizal S Sos MSi saat dimintai penjelasan terkait hal tersebut meminta bersabar karena masih mencoba melakukan koordinasi dengan leading sektor persoalan tersebut. Namun diyakinkan dia, jika honor akan tetap dikeluarkan Pemkab melalui prosedural. (Darwis) Namun amat disayangkan, menggingat belum ditemukan alat bantu itu membuat KPU sedikit lambat menjalankan sosialisasi. Apalagi pemilu kali ini jelas berbeda dengan sebelumnya. Hal ini jelas menimbulkan masalah baru bagi KPU. “Jangankan mereka yang buta, kita saja yang normal masih banyak yang tidak tau persis cara mencontreng yang sebenarnya. Kita tunggu saja petunjuk dari pusat. Yang jelas, tim untuk itu sudah kita persiapkan. Karena belum ada informasi resmi tentang alat bantu yang digunakan, membuat pihak KPU lebih banyak berdiam diri untuk masalah ini,” pungkasnya. (Mula)

“KETIKA JK datang ke kantor PKS, paginya Agung Laksono mengatakan pencalonan JK belum merupakan keputusan final. Ini menunjukkan di internal Golkar belum solid,” ujar Tifatul Sembiring saat menjadi pembicara di diskusi yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta, Selasa (3/3). Tifatul mengatakan, kesolidan internal Golkar untuk mengajukan JK sebagai capres sangat penting. Kalau solid, maka mesin partai Golkar bakal bisa bergerak kuat. Sebaliknya, kalau tidak solid, mesin Golkar tidak bergerak secara sinergis. Tifatul memberi contoh saat pilpres 2004, dimana Wiranto akhirnya kalah. “Karena saat itu suara Golkar tak kompak meski Wiranto merupakan calon resmi Golkar yang memenangkan konvensi Golkar saat itu. Saya melihat sekarang Golkar juga belum satu suara,” ujar Tifatul. Sambil menunggu hingga Golkar solid untuk memasang JK, PKS juga akan melakukan komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. “Begitu nanti Golkar sudah solid, maka kita hitung,” ujarnya. Tifatul menjelaskan, model koalisi yang dikehendaki PKS adalah koalisi yang tidak terlalu terlalu gemuk, tapi juga tidak terlalu kurus. Idealnya, perolehan kursi di DPR dari partai yang berkaolisi cukup mencapai 40 persen saja. “Karena kalau terlalu gemuk, misal 60 persen, maka menjadi tidak sehat karena parlemen menjadi tidak berfungsi dalam menjalankan fungsi kontrol ke pemerintah. Kalau terlalu kurus, tak akan sanggup menghadapi parlemen,” ulas Tifatul. Dia menjelaskan, selain menyangkut persamaan visi dan misi, untuk menjajaki pembicaraan koalisi dengan partai lain, PKS juga akan mempertimbangkan mengenai pembagian jatah kursi di kabinet. “Harus jelas pembagian posisinya,” ujarnya. Di tempat yang sama, Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu membantah bila dikatakan pencalonan JK belum bulat. Menurutnya, statemen JK bahwa dia bisa bekerja lebih cepat dibanding pemerintahan sekarang, itu meru-

pakan sinyal kuat bahwa JK serius maju sebagai capres. “Waktu di Makasar dan di ITB Bandung, JK sudah tegas menyatakan siap maju,” ujar Burnap, panggilan akrab Nurhanuddin. Dia juga optimis mesin Partai Golkar bakal berjalan mulus. Disebutkan, pihaknya sudah mensurvei kekuatan para caleg Golkar di 77 dapil. “Hasilnya, kita sangat yakin,” ucapnya. Rupanya, bukan hanya PKS yang menggandeng Golkar. PDI Perjuangan sendiri sudah memberi sinyal ingin berkoalisi dengan mantan seterunya di era Orde Baru itu. Sekjen PDIP Pramono Anung yang hadir di diskusi itu menyatakan yakin bila PDIP berkaolisi dengan Golkar pasti bakal menang. “Pemerintahan menjadi kuat kalau PDIP bersama Golkar,” ujar Pram. Dia memberi contoh dalam kasus pilkada. Pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah yang diusung PDIP bersama Golkar, 86 persen memenangkan pilkada. Pram menyatakan, di antara tiga blok yang ada sekarang, yakni blok S (SBY), blok M (Megawati), dan blok J (JK), yang paling siap adalah blok M. “Kami confidence menang. Kekuatan kita ada pada caleg-caleg yang sudah punya kedekatan dengan akar rumput. Mungkin akan banyak yang kaget dengan hasil pemilu legislatif nanti,” ujarnya. Sementara itu, DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih tampak rileks. Ketua DPP PPP Emron Pangkapi mengaku, PPP punya kemungkinan untuk berkoalisi dengan blok mana pun. “Yang penting ada komitmen yang jelas, bagaimana pembagian pembuatan kebijakan. Tak hanya menteri, tapi dubes-dubes juga harus dibagi,” ujarnya enteng. Hal yang sama dikatakan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. PAN tidak buru-buru menentukan bergabung ke blok S,M atau J. Pasalnya, dia yakin nanti bakal muncul blok alternatif seperti Prabowo Subianto. “Hasil pemilu legislatif masih misteri. Apa yang blok-blok itu pasti menang? PAN menunggu hasil pemilu legislatif,” ucapnya. Namun diakui, petinggi PAN sudah berkomunikasi dengan JK dan petinggi PKS. (sam)

Tiada Ampun Bagi Perusuh Pemilu MEDAN UNTUK mensukseskan pemilihan umum (Pemilu) yang tak akan lama lagi berlangsung, Poltabes Medan beserta jajarannya akan menindak tegas para oknum-oknum atau gerakan ormas yang dapat mengganggu sebelum sampai berlangsungnya kegiatan Pemilu 2009. Sikap tegas itu terlihat saat Poltabes Medan melakukan peragaan pengamanan dalam latihan satgas preventif dalam rangka ops ‘Mantan Brata 2009’ di halaman Mako Poltabes Medan. Dihadiri ratusan personil kepolisian, mulai dari Satlantas, dan Samapta Poltabes Medan beserta jajaran polsek-polsek. Peragaan pengamanan pemilu yang ditampilkan dari Samapta Poltabes Medan, sebagai contoh awal bagaimana kesigapan pihak kepolisian untuk mengamankan TPS (Tempat Pemungutan Suara).

“Kita akan menindak tegas siapa saja yang mengganggu kelancaran Pemilu nantinya,” ujar Kapoltabes Medan, AKBP Drs Imam Margono saat dihubungi POSMETRO, kemarin sore. Kapoltabes mengungkapkan, untuk mensukseskan pemilihan umum di wilayah hukumnya. Poltabes Medan akan mengamankan 6260 TPS (tempat pemungutan suara) di Kota Medan dan sebagian Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah pemilih 2,6 juta orang. Untuk itu, lanjut Imam, pihaknya melakukan 2 pola pengamanan yang dianggap aman berpola 2,6,12 yang artinya 6 TPS dijaga 2 polisi ditambah 12 Linmas. Sedangkan, yang dianggap rawan 4 TPS dijaga 2 polisi ditambah 8 Linmas. Dari keseluruhan personil yang akan diturunkan, lanjut perwira melati dua dipundaknya itu, Poltabes Medan akan mengerahkan 1800 personil dan akan dibantu 12.540 Linmas.(Johan)

FOTO HENDRY PRIE/KALTENG POS

RUSUH: Aksi ini merupakan rangkaian simulasi dari Jelang pemilu. Kapoltabes Medan akan menindak tegas perusuh pada Pemilu 2009.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.