



















OLEH:
NAMA : LUIS ARMANDO SIMBOLON NIM : 220406059
MATA KULIAH : PENGANTAR KOMUNIKASI ARSITEKTUR TA B DOSEN : DICKY ANDREA SEMBIRING, S.T., M.T.

A. Pengertian Rumah Sederhana
Rumah sederhana adalah rumah tidak susun dengan luas dasar bangunan atau luas lantai tidak melebih dari 70m2 yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling di antara 54m2 sampai 200m2 . Rumahsehat dansederhanaadalahrumahyangdibangundenganmenggunakanbahan dan struktur bangunan yang sederhana, tetapi dengan memperhatikan kemungkinan lokal seperti bahan bangunan, geologi, kemungkinan fisik seperti iklim setempat, dan lingkungan sosial. kesehatan, keamanan dan kenyamanandenganmemanfaatkan budaya,seperti arsitektur lokaldangaya hidup.

Kebutuhan ruang minimal menurut perhitungan dengan ukuran standar minimal adalah 9 m2 atau standar ambang dengan angka 7,2 m2 per-orang. Sebagai konsepsi dasar kedua perhitungan tersebut masih digunakan dengan tetap mempertimbangkan bentuk akhir rumah paska pengembangan. Sehingga dari hasil perhitungan diatas didapat luas bangunan awal adalah 21 m2 dengan pertimbangan dapat dikembangkan menjadi 36 m2
B. Ketentuan Rumah Sederhana
Ada beberapa ketentuan rumah sederhana sehat yaitu:
1. Kebutuhan minimal penampilan dan ruang dalam
Kebutuhan ruang per orang dihitung dari fungsi dasar seseorang di dalam rumah. Aktivitas manusia meliputi tidur, makan, bekerja, duduk, mandi, ke toilet, mencuci dan memasak serta bentuk gerak lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa luas ruang yang dibutuhkan per orang adalah 9 m2, dengan perhitungan tinggi rata-rata 2,80 m. Hunian yang sehat dan sederhana
memungkinkan penghuninya untuk hidup sehat dan mengatur aktivitas sehari-hari dengan baik. Persyaratan ruang minimum pada rumah sehat sederhana harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) kebutuhan luas [per jiwa;
(2) kebutuhan luas perkepala keluarga (KK);
(3) kebutuhan luas bangunan per kepala keluarga (KK);
(4) kebutuhan luas lahan per unit bangunan.
2. Kebutuhan kesehatan dan kenyamanan
Rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan sebagai tempat tinggal dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu pencahayaan, ventilasi serta suhu dan kelembaban udara dalam ruangan. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang menjadi dasar atau aturan untuk merancang rumah yang sehat dan nyaman.
1) Pencahayaan. Pencahayaan ini bergantung pada matahari yang menyinari ruangan (1) cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan; (2) ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya; (3) ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata. Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan oleh: i. Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata) ii. Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata) iii. Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan iv. Lubang cahaya minimun persepuluh dari luas lantai ruangan v. Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimun 1 jam setiap hari vi. Cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00
2) Penghawaan. Udara memiliki pengaruh terhadap kenyamanan penghuni rumah karena memberikan kesegaran dan pergantian udara.
i. Lubang penghawaan minimal 5% dari luas lantai ii. Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir ke luar ruangan iii. Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar mandi/ WC
3) Suhu dan kelembaban. Sebuah rumah dianggap sehat dan nyaman jika suhu dan kelembapan di dalam ruangan sesuai dengan suhu normal tubuh manusia. Suhu dan kelembaban ruangan sangat dipengaruhi oleh ventilasi dan pencahayaan.
i. Keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk dan keluar
ii. Pencahayaan yang cukup pada ruangan denagn perabotan tidak bergerak
iii. Menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar luas lantai ruangan.
3. Kebutuhan Minimal Keamanan dan Keselamatan
Pada dasarnya bagian-bagian struktur pokok untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah: pondasi, dinding (kerangka bangunan), dan atap serta lantai. Sedangkan bagian-bagian lain seperti langit-langit, talang dan sebagainya merupakan estetika struktur bangunan saja.
C. Kenyamanan Ruang
Kenyamanan terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Kenyamanan ruang (spatial comfort), berkaitan dengan luas dan bentuk ruang
2. Kenyamanan visual (visual comfort) berkaitan dengan ketentuan standar pencahayaan dan standar silau yang diijinkan
3. Kenyamanan yang berhubungan dengan suara (audiobility comfort)
4. Kenyamanan panas/termis, berkaitan dengan aliran udara (ventilasi), suhu dan kelembaban udara
Faktor yang mempengaruhi kenyamanan, yaitu:
a. Sirkulasi
b. Daya alam atau iklim c. Curah hujan d. Aroma atau bau-bauan
e. Bentuk Bentuk dari rencana konstruksi harus disesuaikan dengan ukuran standar manusia agar dapat menimbulkan rasa nyaman.
f. Keamanan. g. Kebersihan. h. Keindahan.
i. Penerangan. Hal yang perlu diperhatikan adalah cahaya alami, kuat penerangan, kualitas cahaya, daya penerangan, pemilihan dan perletakan lampu.
Dalam mendesain sebuah bangunan khususnya rumah, untuk mencapai bangunan yang nyamanperludiperhatikandenganbaikbeberapafaktorteknis,yaitu faktor cahayadanudara.Luas ruangan dan luas jendela yang ideal, misalnya, jika luas kamar tidur 12m², maka Luas bukaan/jendela yang dibutuhkan adalah 20% x 12m² = 2,4m² (berdasarkan SNI DPU). Saat merencanakan rumah Anda, usahakan kamar tidur Anda sedekat mungkin dengan area luar/taman untuk mendapatkan cahaya alami terbaik. Penyejuk udara atau ventilasi alami terjadi ketika angin dan perbedaan suhu menimbulkan perbedaan tekanan di luar bangunan. Ventilasi alami menyediakan bukaan permanen yang terdiri dari jendela, pintu, dan sarana lain seperti kisi-kisi dan kisi-kisi. [9] Bukaan ini memungkinkan udara mengalir ke dalam ruangan. Perhitungan aktual harus didasarkan pada persyaratan ventilasi minimal 5% dari luas lantai ruangan untuk bangunan/rumah tinggal dan minimal 10% untuk gedung perkantoran, bisnis, gudang, pabrik, dll. Misalnya, jika ruang tamu berukuran 4 x 5 m, maka luas ventilasi yang dibutuhkan adalah 5% x 20 m² = 1 m². Demikian pula untuk ruang kantor berukuran 4m x 5m, luas ventilasi yang dibutuhkan adalah10%x 20m² =2m². Jikabukaan1m² atau2m² tidak tersediauntuk kopersebesar ini, solusinyaadalahpencahayaan danventilasi buatandi ruang ini.Kenyamanan sebuah bangunan khususnya hunian/rumah menjadi tuntutan setiap orang karena berpengaruh langsung pada betah tidaknya seseorang tinggal di rumah tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh temperature, kelembaban, kebersihan, dan keamanan. Selain itu juga terkait dengan pencahayaan, pengudaraan, dan lingkungan sekitar.
D. Pencahayaan
Berikut adalah beberapa fitur ruangan dan kebutuhan cahaya.
1. Ruang Keluarga Ruang utama dalam rumah. Menambahkan pencahayaan aksen tambahan pada sudut tertentu menambah keindahan dan suasana ruang. Faktor yang perlu diperhatikan adalah intensitas cahaya, warna cahaya, dan daya yang digunakan untuk masing-masing jenis lampu.
2. Ruang tamu. Dua sistem pencahayaan dapat diterapkan di ruang tamu: pencahayaan umum (seragam) dan pencahayaan aksen (lokal).
3. Ruang makan. Pencahayaan yang cukup, yaitu directional lighting (pencahayaan kerja), B. Tempatkan lampu gantung di atas meja agar lebih efektif.
4. Dapur.Andadapat menggunakan kombinasi pencahayaan seragam dan pencahayaan lokal. Lampu downlight dan lampu neon dengan pelat difusi (lampu neon panjang) dapat digunakan di langit-langit, dan lampu halogen dapat digunakan di kitchen set untuk menerangi area memasak.
5. Kamar tidur. Disarankan untuk menggunakan pencahayaan lokal (sconce) atau pencahayaan terarah (downlight). Gunakan lampu dengan daya 9-13 watt, tergantung luas ruangan dan pilihlah warna-warna cerah yang hangat dan tidak menyilaukan, namun mendukung aktivitas di dalam ruangan seperti membaca, menulis, atau menggunakan komputer.
6. Kamar mandi. Sistem pencahayaan lokal dapat digunakan untuk menggabungkan lampu downlight dan lampu dinding secara merata (di atas bak cuci).
7. Ruang sirkulasi. Ruang antar koridor, koridor, atau ruang penghubung antar ruangan. Sistem pencahayaan yang digunakan dapat berupa kombinasi pencahayaan terarah dan lokal.
8. Ruang kedua. Berupa garasi, ruang hobby, teras dan taman. Itu dapat menerangi secara merata dan selektif. Lampu bisa berupa lampu taman dan lampu dinding.
E. Sirkulasi
Sirkulasi ini penting pada rumah mungil karena keterbatasan ruang yang tersedia dan harus digunakan secara bersamaan antara fungsi dan sirkulasi. Sebaiknya di awal desain ditentukan ruang mana yang akan digunakan untuk sirkulasi, sehingga area sirkulasi dapat menyatu dengan tataruangdanfurnitur.Untukrumahsederhana,sebaiknyapilihjalanakses pendekyangsederhana yang langsung mengarah ke kamar, namun tetap menghormati privasi penghuninya. Posisi bukaan (pintu dan jendela)jugadiperhitungkanselama pergerakan.Sebaiknyapenataan furniturdilakukan di sisi ruangan, sehingga sirkulasi umum dansirkulasi internal berhubungan langsung.Pada rumah yang diteliti terlihat upayayangdilakukanuntuk mengintegrasikansirkulasi antarasirkulasi umum (pintu masuk dan keluar rumah) dan sirkulasi internal ruangan. Penempatan furnitur juga ditempatkan di sisi bangunan dengan memperhatikan letak bukaan (jendela).

F. Tata Letak Perabotan
Pemilihan dan penempatan furnitur memiliki implikasi penting dalam desain rumah sederhana tipe kecil. Untuk rumah kecil, sebaiknya pilih furnitur yang sederhana, hemat ruang dan memiliki fungsi ganda. Misalnya mejakopi denganlaci di bawahnyauntuk menyimpanbarang.Penempatan furnitur di dalam ruangan juga harus direncanakan dengan baik. Dianjurkan untuk menempatkan furnitur di sisi ruangan sehingga jalur melingkar yang umum terhubung langsung ke lalu lintas internal. Terlihat bahwa pada rumah-rumah yang kami selidiki, furnitur ditata di sisi-sisi bangunan sehinggaruangantampaklebihluas.Masalahmenjadisangatpelikketikaluasnyatidakbertambah, tetapi kebutuhan bertambah dan diperlukan tambahan furnitur.

G. Daftar Pustaka
Ashadi, Anisa, Nelfiyanti. 2017. KONSEP DISAIN RUMAH SEDERHANA TIPE KECIL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KENYAMANAN RUANG. https://www.researchgate.net/publication/317430914_KONSEP_DISAIN_RUMAH_SEDERHA NA_TIPE_KECIL_DENGAN_MEMPERTIMBANGKAN_KENYAMANAN_RUANG Bentuk Dan Wujud Rumah Sederhana Untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah https://portaltataruang.wordpress.com/2007/09/19/bentuk-dan-wujud-rumah-sederhana-untukmasyarakat-berpendapatanrendah/#:~:text=Sedangkan%20Rumah%20Sederhana%20(RS)%20adalah,nilai%20jual%20RS %20ini%20kemudian. Diakses pada tanggal 28 November 2022.


