1 minute read

J-IPTEK

Next Article
J-IPTEK

J-IPTEK

Contoh lain, pelajaran-pelajaran tentang insekta merosot dalam buku teks biologi di AS pasca tahun 1950-an. Begitu hasil riset Gangwani et al (2018:252-257).

Alasannya bukan hal sepele, yakni penggunaan pestisida memicu risiko kesehatan insekta-insekta. Buku teks biologi AS banyak mengupas biologi molekul pasca tahun 1960-an, khususnya publikasi riset genetik dan DNA. (Gaster, 1990:431454; Gangwani et al., 2018)

Advertisement

Alasan lain, menurut Ansari et al (2022:12), pada paruh tahun 1930-an, terjadi titik balik pada kurikulum ilmu hayat di AS. Konten buku biologi bermula dari konsep cakupan kecil, misalnya biologi molekul dan biologi sel, berikutnya membahas evolusi dan ekologi.

Saat itu, biologi, bukan botani dan zoologi, yang menjadi patokan kurikulum ilmu hayat. Buku biologi karya Curtis et al (1934) Biology Today pertamakali menempatkan konten konservasi, reproduksi, dan evolusi pada bagian akhir buku. (Ladouceur, 2008: 435–471)

Kegagalan kurikulum pendidikan ilmu hayat di AS juga melanda negara-negara lain. Akibatnya, menurut kajian Carl Bruch et al (UNDP, 2019:12), isu-isu lingkungan lebih banyak memunculkan pertanyaan-pertanyaan daripada solusi, misalnya risiko-risiko kepunahan spesies atau risiko jangka panjang nano-teknologi terhadap kesehatan dan pertanian.

This article is from: