Edisi3-April2024
pers radenintan persma.radenintan.ac.id ukmpersmaradenintan13@gmail.com
GELAR GALAKSI KE-VII, UKM PRAMUKA BERBAGI PADA PANTI ASUHAN
Rep: Febby & Manda
Raden Intan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Rancana Raden Imba Kesum Ratu dan Puteri Sinar Alam gelar Galang Kebersamaan dan Silaturahmi (GALAKSI) ke VII tahun 2024 dengan berbagi keberkahan pada Panti Asuhan. (Sabtu, 30/03/24)
Dengan mengusung tema “Ramadan penuh berkah dengan bersilaturahmi dan berbagi” Galaksi ke–VII kali ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) K H Ahmad Hanafiah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), pada tanggal 29 30 Maret 2024
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh UKM Pramuka dan pada Galaksi ke–VII kali ini diisi dengan kegiatan buka bersama dan berbagi keberkahan pada anak-anak panti asuhan, kaum dhuafa, serta berbagi sembako pada orang yang membutuhkan.
Prof. Dr. Idrus Ruslan, M.Ag selaku Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN RIL berterima kasih dan sangat mengapresiasi kepada UKM Pramuka serta para pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini, sebab melalui kegiatan ini dapat membangun hubungan sesama makhluk sosial.
Selain dihadiri Warek III UIN RIL, turut pula dihadiri oleh jajaran Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus), Gugus Depan (Gudep) 09-029 dan 09-030, perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lingkup UIN RIL.
Nisa selaku Pimpinan Panti Asuhan Kasih Ibu, 15 anak panti, dan segenap keluarga besar Rancana Raden Imba Kesuma Ratu Rancana Putri Sinar Alam
Leni Anggraini selaku Ketua Pelaksana mengatakan
bahwa tujuan diadakannya acara ini sebagai ajang silaturahmi TINGKATKAN
DALAM WAKTU 16 HARI
Rep: Syamsul
“Sebenarnya tujuan acara ini diselenggarakan adalah untuk menyambung tali silaturahmi, baik yang sebelumnya sudah kenal menjadi lebih kenal, dan yang belum kenal pun menjadi kenal,” jelas Leni
Selain itu, Nisa selaku Pimpinan Panti Asuhan sangat merasa bersyukur dan menjadi sebuah kehormatan bagi beliau dan adikadik panti dapat menjadi bagian dari Galaksi ke–VII ini.
“Alhamdulillah suatu kehormatan bagi saya dan adik-adik di panti karena diundang di acara buka bersama dari Pramuka UIN RIL, dan Alhamdulillahnya juga acaranya memuaskan dan banyak rezeki untuk adik-adik panti,” ungkap beliau
Raden Intan Dalam meningkatkan ibadah di Bulan Ramadan, salah satu mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) telah mengkhatamkan AlQur'annya sebanyak delapan kali dalam waktu 16 hari (Selasa, 02/04/24)
Pada Sabtu malam (30/03) dalam acara penutupan Kampus Ramadan (Karama), Yunda diberikan sertifikat penghargaan oleh Muhammad Nur, M.Hum selaku Mudir Ma'had Al-Jamiah
Dikutip melalui laman website lampung tribunnews com, Mudir Ma'had Al-Jamiah
berharap agar hal ini dapat menginspirasi dan menularkan hal positif bagi mahasantri maupun umat muslim lainnya
Yunda Fratma Nisa selaku mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Akuntasi Syariah (AS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini merupakan mahasantri Ma'had Al-Jamiah UIN RIL yang telah menyelesaikan bacaan AlQur'annya sebanyak delapan kali dalam waktu 16 hari
Dalam wawancaranya, Yunda mengatakan bahwa ia sangat termotivasi memperbanyak bacaan Al-Qur'an di bulan yang penuh keutamaan ini.
ADEN INTA ADEN INTA
R R N N Email:ukmpersmaradenintan13@gmailcom Alamat: Gedung PKM Lt 2, UIN Raden Intan Lampung, Jl Letkol Endro Suratmin, Sukarame,BandarLampung
Prof Dr Idrus Ruslan, M Ag selaku Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama bersama anak-anak Panti Asuhan Kasih Ibu
RAMADAN,
IBADAH DI BULAN
MAHASISWI UIN RIL KHATAM AL-QUR'AN 8 KALI
Sumber: https://lampung tribunnews com
“Saya sangat termotivasi di Bulan Ramadan yang penuh keutamaan ini, salah satunya ialah dengan memperbanyak bacaan AlQur'an dibandingkan bulan-bulan lainnya,” jelas Yunda
Adapun Rifa Azzahra salah satu Guru Ma'had Al-Jimah UIN RIL turut berbangga atas prestasinya dan ia harap semua yang kita lakukan harus diniatkan karena Allah Swt
“Saya ikut bangga atas pencapaian Ananda Yunda dan berharap sekecil atau sebesar apapun pencapaian kita, jika diniatkan karena Allah pasti akan mendapatkan dua kebaikan, yakni dunia dan akhirat,” harapnya
WUJUDKAN LINGKUNGAN HIJAU BERKELANJUTAN, HIMABIO GELAR WEBINAR BUILDING A GREEN CAMPUS
Rep: Dina & Shella
Sumber: Himabio UIN Raden Intan Lampung Ahmad Fachri selaku Duta Kampus Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia 2022 dan Restiya Arditha selaku Duta Lingkungan 1 Puteri UIN RIL 2023 selaku pemateri, mahasiswa Biologi, dan 127 peserta se-Lampung
Raden Intan Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menggelar Webinar Building A Green Campus sebagai bentuk mewujudkan lingkungan hijau berkelanjutan di UIN RIL (Sabtu, 27/04/24)
Dengan mengusung tema “Building A Green Campus: Sharing Best Practices And Collaboratib Inter Campus” webinar ini dilaksanakan melalui Dalam Jaringan (Daring) via Zoom Meeting pada pukul 08 00 11 00 WIB, dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap lingkungan sekitar kampus.
Turut pula dihadiri oleh Dr Saidy, M Ag selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Biologi, Ahmad Fachri selaku Duta Kampus Sustainable Development Goals
(SDGs) Indonesia 2022 dan Restiya Ardhita selaku Duta Lingkungan 1 Puteri UIN RIL 2023 sekaligus pemateri, mahasiswa Biologi, dan 127 peserta seLampung
Kaprodi Biologi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan webinar baik untuk menumbuhkan skill dan berpikir kritis mahasiswa.
“Adanya webinar seperti ini bertujuan agar seluruh mahasiswa dapat menumbuhkan skill dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis, karena kita tau bahwa mahasiswa dituntut mengikuti perkembangan zaman atau istilahnya digitalisasi,” tutur Saidy
Selain membahas terkait lingkungan, webinar ini juga membahas mengenai konsep, indikator, strategi implementasi,
dan conclusion terkait kampus hijau kepada mahasiswa yang hadir agar dapat melestarikan lingkungan kampus dan sekitarnya
Adapun, Kayla Sasmitha Halim selaku salah satu peserta berharap agar pembangunan kampus hijau berkelanjutan dapat berjalan dengan baik
“Saya berharap semoga ke depannya dapat lebih paham tentang isu lingkungan dan dapat diterapkan di kehidupan serta turut membantu mengedukasikan ke masyarakat,” harapnya
pers radenintan persma.radenintan.ac.id ukmpersmaradenintan13@gmailcom Edisi3-April2024 02
ARTIKEL
KEMBALI MENJADI PERBINCANGAN DUNIA, BERIKUT PANDANGAN ISLAM MENGENAI FENOMENA SAPI MERAH
Stopik yang ramai diperbincangkan oleh dunia, terkhususnya para umat muslim di berbagai belahan bumiapi merah atau Red Heifer saat ini tengah menjadi Sama halnya seperti beberapa tahun lalu, topik ini pernah hangat diperbincangkan Namun, fenomena ini tenggelam begitu saja seiring berjalannya waktu Di tahun 2024 ini, fenomena sapi merah kembali mencuat dan membuat masyarakat kembali mengkaitkannya dengan hari kiamat dan Masjid Al-Aqsa
Sapi merah sejatinya adalah sapi biasa dengan kondisi khusus. Sapi inilah yang nantinya akan dikorbankan oleh umat Yahudi sebagai persembahan penyucian diri dari dosa Kelahiran sapi merah juga dianggap sebagai awal mula pembangunan Kuil Suci ketiga di Yerusalem dan untuk mewujudkan misi tersebut harus menghancurkan Masjid Al-Aqsa terlebih dahulu.
Dikutip melalui depokraya pikiranrakyat com, sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa hewan ini adalah kandidat yang layak untuk disebut Sapi Merah menurut Alkitab. Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang “Hari Akhir” atau “Akhir Zaman”.
Sapi merah tersebut dikaitkan juga oleh umat Yahudi dengan hari kiamat, sebab pembangunan kuil ketiga di Yerusalem ini dipercaya mengarahkan kepada Hari Penghakiman Masa ketika Tuhan menghakimi umat manusia dan memutuskan nasib kekal mereka di hari akhir kelak Untuk lebih memperkuat fakta tersebut, berikut adalah beberapa fakta mengenai sapi merah Al-Aqsa yang dikutip melalui laman suara com:
1 Kelahiran Sapi Merah Pertama Kali dalam 2.000 Tahun
Sapi Merah yang disebut datang dari Texas itu ternyata bukan sapi sembarangan. Pasalnya, momen ini dinyatakan sebagai kelahiran anak sapi merah pertama kali dalam 2 000 tahun terakhir dan dikaitkan dengan hari kiamat
2. Ajaran Kitab Yahudi
Bagi para Yahudi, kejadian kelahiran sapi ini selalu dikaitkan dengan tandatanda akhir zaman seperti yang tertulis di dalam Alkitab mereka
Karya: Amanda
3. Dikaitkan dengan Pembangunan Kuil atau Bait Suci Beberapa Teolog (ahli ilmu ketuhanan) juga percaya bahwa pembangunan Bait Suci Ketiga dikaitkan dengan “Hari Penghakiman” atau akhir zaman saat kedatangan Mesias
Dalam pandangan Islam, sapi merah tidak diyakini sebagai pertanda apa pun Sapi merah merupakan keyakinan umat Yahudi terhadap pandangan mereka mengenai hari kiamat. Islam tidak menyebutkan sapi merah sebagai tanda hari kiamat Islam meyakini, bahwa tanda kiamat besar akan datang adalah terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang yang dapat berbicara, keluarnya Imam Mahdi, munculnya Dajjal, keluarnya Ya'juj Ma'juj, menyebarnya Ad-Dukhan, dan turunnya Nabi Isa a.s.
Bagi seorang muslim, tidak boleh meyakini sapi merah sebagai pertanda datangnya hari kiamat Karena pertanda datangnya hari kiamat sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an, dan sebagai umat muslim harus meyakini bahwasannya
semua yang tercantum dalam Al-Qur'an adalah yang akan benar-benar terjadi.
Seperti firman Allah swt dalam surah Az-Zukhruf 43: Ayat 61:
Wa innahuu la'ilmul lis-saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wattabi'uun, haazaa shiroothum mustaqiim
“Dan sungguh, dia ('Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku Inilah jalan yang lurus”
Dikutip melalui akun YouTube AlBahJah TV, Buya Yahya menegaskan bahwa sapi merah keyakinan Yahudi itu pada akhirnya justru dimanfaatkan sebagian orang ekstrem Yahudi untuk bangkit menghancurkan Palestina dan membangun kembali Haikal Sulaiman yang pernah runtuh Kekhawatiran bagi umat muslim dengan kedatangan sapi merah ini yang menjadi alasan untuk menindas kaum muslimin di Palestina
PERJALANAN SEORANG
EMANSIPATOR
WANITA INDONESIA
Karya: Syamsul
Raden Adjeng Kartini adalah seorang emansipator wanita Indonesia yang lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879, beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini merupakan putri dari pasangan Raden Mas Adipati Aryo Sosroningrat dan Ngasira, beliau merupakan anak ke lima dari sebelas bersaudara.
Pada
pers radenintan persma.radenintan.ac.id ukmpersmaradenintan13@gmailcom Edisi3-April2024 03
اﺬﻫ ۗ نﻮﻌﺒﺗاوﺎﻬﺑنﺮﺘﻤﺗﻼﻓﺔﻋﺎﺴﻠﻟﻢﻠﻌﻟﻪﻧاو ﻢﻴﻘﺘﺴﻣطاﺮﺻ
tanggal 2 Mei 1964 Presiden Soekarno melalui keputusan presiden No.108 Tahun
1964 menetapkan beliau sebagai salah satu pahlawan nasional karena jasanya dalam rangka penentangan terhadap Feodalisme terutama antara hak yang membedakan antara laki-laki dan perempuan
Latar belakang penentangan beliau terhadap feodalisme salah satunya berawal ketika Ibunya dimadu oleh Ayahnya lantaran pada waktu itu, menurut peraturan Belanda, seorang wedana yang ingin menjadi Bupati harus menikah dengan keluarga bangsawan, dan Ngasirah ketika menikah dengan Sosroningngrat tahun 1872, bukan berasal dari keluarga bangsawan, akhirnya Sosroningngrat menikah kembali dengan Raden Adjeng Woeryan (Moerjam) pada tahun 1875.
Dilansir dari klasika kompas id, ketika Kartini kecil, ia berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah dasar Belanda bernama ELS (Europeesche Lagere School) yang pada saat itu sangat sulit sekali bagi seorang perempuan untuk mengenyam pendidikan apalagi bukan berasal dari keluarga ningrat Kartini kecil tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia melatih kefasihan bahasa belandanya. Waktu itu, hanya ada 11 gadis yang belajar di ELS
Kemudian ketika remaja, ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang menengah, tetapi tidak disetujui oleh ayahnya yang akhirnya membuat Kartini merasa terpukul Ayahnya yang tidak
Sumber: Edumasterprivat.com
tega melihat putrinya selalu merenung membuatnya merasa bersalah, karena itu ia memberikan kepada Kartini akses buku buku dan majalah. Selain itu,
Kakaknya, Raden Mas Panji Sastrokartono yang mengetahui kepintaran dan kekritisan adiknya, membawakan Kartini buku-buku dengan topik menentang dari emansipasi sampai Revolusi Perancis, juga novel-novel populer ketika ia pulang dari sekolahnya di HBS Semarang
Menurut bpbd.bogorkab.co.id, awal perjuangan Kartini dimulai saat dia mendirikan sekolah khusus putri di Jepara. Di sekolah tersebut, mereka diajarkan cara menjahit, menyulam, dan memasak Kartini juga kerap menuliskan surat untuk temannya di Belanda bernama Rosa Abendanon, yang berisikan keinginannya untuk menaikkan derajat wanita Indonesia. Kartini bahkan bercita-cita untuk menjadi seorang guru, meski keinginan tersebut tak pernah terwujud karena dia harus menikah dengan seorang Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat. Suami Kartini sangat mendukung cita-citanya Kartini diizinkan membangun sebuah sekolah khusus putri di Rembang.
Sebelum Kartini sempat melihat buah dari perjuangannya, dia mengembuskan nafas terakhir setelah melahirkan putranya bernama Soesalit Djojoadhiningrat pada 13 September 1904 Kartini meninggal empat hari
setelah melahirkan, tepatnya pada 17 September 1904. Jasad Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang Untuk mengenang sosoknya sebagai pahlawan emansipasi, didirikanlah Sekolah Kartini di berbagai daerah, seperti di Semarang, Malang, Yogyakarta, Madiun, dan Cirebon. Surat-surat yang Kartini kirimkan pada para sahabat penanya di Belanda dikumpulkan dan dibuat menjadi buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang
Kartini berhasil memberikan makna kuat dalam perjuangannya melawan feodalisme Ia membangkitkan jiwa-jiwa berkarya bagi perempuan Indonesia. Saat ini, Perempuan tak hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah, tetapi mereka telah bebas berekspresi, mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan, menyuarakan hasil pemikirannya yang bermanfaat bagi sekitarnya.
Semua perempuan tidak perlu ragu, karena sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya mengenyam pendidikan tinggi Karena sejatinya, Perempuan modern ialah perempuan yang memiliki semangat juang tinggi, kepercayaan diri dan yakin terhadap kemampuan yang dimiliknya
pers radenintan persma.radenintan.ac.id ukmpersmaradenintan13@gmailcom Edisi3-April 2024 04
TINGKATKAN PERLINDUNGAN JURNALIS KAMPUS, INILAH LANGKAH DEWAN PERS
Dewan Pers merupakan lembaga independen yang dibentuk untuk melindungi kemerdekaan pers dan meningkatkan kualitas kehidupan pers berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers Sejak tahun 1968 Dewan Pers menjadi lembaga yang bertanggung jawab atas regulasi dan pengawasan terhadap praktik jurnalisme di Indonesia
Selain aktivitas pers umum, aktivitas jurnalistik mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi pun penting untuk dilindungi. Sudah menjadi hal yang umum apabila dalam praktiknya, seorang jurnalis dihadapkan dengan tantangan dan resiko Seperti harus beroperasi dalam lingkungan yang tidak mendukung kebebasan bersuara dan membatasi kebebasan jurnalis kampus lainnya Beberapa kasus lainnya pula dirasakan oleh jurnalis kampus, seperti intimidasi atau bahkan represif dari pihak otoritas kampus atau bahkan petinggi setempat
Namun kini, Dewan Pers telah mengambil langkah penting dengan menandatangani perjanjian untuk memperkuat dan melindungi aktivitas jurnalistik mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi
Tepatnya pada hari Senin (18/03), Dewan Pers bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang “Penguatan dan Perlindungan Aktivitas Jurnalistik Mahasiswa di Lingkungan Perguruan Tinggi”.
Ruang lingkup perjanjian tersebut, dikutip melalui dokumen kesepahaman berupa surat perjanjian kerja sama antara Dewan Pers dan Kemdikbud Ristek debgan Nomor: 1/PKS/DP/III/2024 dan nomor 1955/E2/HM.00.05/2024 yang meliputi:
1. Peningkatan kompetensi mahasiswa dalam kegiatan jurnalistik di lingkungan perguruan tinggi;
2. Penyelesaian sengketa yang timbul dari aktivitas jurnalistik mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi;
3. Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa yang dilaksanakan secara mandiri oleh Dewan Pers di lingkungan Dewan Pers; dan
Karya: Warta
@officialdewanpers
4 Pertukaran data dan informasi yang relevan dengan tujuan perjanjian ini
Melalui laman Instagram resmi @officialdewanpers, Dewan Pers menjelaskan bahwa tujuan perjanjian kerja sama ini yaitu sebagai landasan hukum bagi Dewan Pers dan Kemendikbud Ristek untuk memperkuat dan melindungi aktivitas jurnalistik mahasiswa di perguruan tinggi.
Perjanjian tersebut merupakan tonggak penting dalam menghadapi tantangan terkait kebebasan berekspresi dan kebebasan pers di lingkungan akademik. Sebagai wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan jurnalisme dan menyuarakan aspirasi, perlindungan terhadap aktivitas jurnalistik mereka menjadi sangat penting.
Dengan perjanjian ini, sengketa dari kegiatan jurnalistik mahasiswa akan diatasi oleh Dewan Pers seperti halnya dengan pers umum Dewan Pers juga bertanggung jawab meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam jurnalistik di perguruan tinggi Selain itu, Dewan Pers sedang menjajaki kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan kementerian lainnya untuk perjanjian serupa
pers radenintan persma.radenintan.ac.id ukmpersmaradenintan13@gmailcom Edisi3-April 2024 05
Sumber:
(Dokumen Perjanjian Kerja Sama Antara Dewan Pers Dengan Dirjen Dikti)