Buku Pedoman Mitra Tim Pendekar PKM_PM UNY

Page 1


BukuPedomanMitra

PEMBINAANPSIKOTERAPI

DosenPendamping

AssalamualaikumWarahmatullahiWabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan taufik, hidayah, dan berkah-Nya, sehingga kami Tim Pendekar mampu menyelesaikanbukupedomanmitradenganbaikdan tepat waktu. Sholawat salam, mudah mudahan tersampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW yangselalukitanantikansyafaatdanpertolongannya dihariakhirnanti.Aamiin.

BukuPedomanmitrayangberjudul“Pembinaan PsikoterapidenganMenulisEkspresif”disusunolehTim Pendekar sebagai luaran wajib dari program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat yang kami laksanakan pada tahun 2024 di mitra pengabdian kami, yaitu Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta. Pengabdian yang kami angkat berjudul “Pemberdayaan Pengurus Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta dalam Penanganan Psikologis terhadap Santri Binaan dengan Menulis Ekspresif”. Oleh karena itu, buku ini disusun berdasarkan dari topik yang tim angkat dengan bimbingan Dosen Pendamping dah pihak pihak terkait.

Menulis Ekspresif menjadi topik utama dalam pengabdian tim Pendekar. Menulis ekspresif dinilai mampu menjadi wadah coping emosi manusia untuk meluapkan segala hal yang membuat lelah, capek, marah dan lain sebagainya. Karena hal itu, topik menulisekspresifdiangkatolehtimpendekarsebagai solusi permasalahan mitra pengabdian yaitu sebagai wadah emosi santri binaan mitra pengabdian, serta mampu menumbuhkan kegiatan santri yang positif dankreatif.

Buku Pedoman ini disusun dengan harapan mampu menjadi acuan dan instrumen-instrumen pengurus dalam menerapkan program pengabdian secara berkelanjutan di panti rehabilitasinya. Buku pedoman ini berisi materi-materi terkait katarsis, teknik menulis ekspresif, dan langkah penerapan ke santri binaan secara efektif dan mudah dipahami. Selain itu, di dalam buku pedoman mitra juga berisi latihan-latihan yang dapat diterapkan kepada santri binaan untuk mengukur keefektifan dan keberhasilan dalammenjalankanprogramMenulisEkspresifini.

Tentu manusia adalah tempatnya salah dan khilaf. Dalam penyusunan buku pedoman mitra ini kami sadar masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami berharap kritik, saran dan masukan dari pembaca untuk perbaikan dan evaluasi kami kedepannya. Terima kasih banyak kami ucapkan.

SalamhangatdariPendekar

Yogyakarta,13Mei2024

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR PENYUSUNBUKU

MENGENALKATARSIS

Yuk,MengenalKatarsis! ApasihTeorinya?

ManfaatdanTujuanKatarsis

KenaliBentukKatarsis Rangkuman

LatihanStudiKasus

KATARSIS:MENULISEKSPRESIF

ApaSihMenulisEkspresifitu?

TujuanMenulisEkspresif

ManfaatMenulisEkspresif Rangkuman

LatihanStudiKasus

DAFTAR ISI

BAB3

TEKNIKMENULISEKSPRESIF

Mulaidarimana?

Apayangditulis?

Langkah-langkahMenulisEkspresif

BAB4

PENERAPANMENULISEKSPRESIF

PADASANTRIBINAAN

PersiapanPelaksanaan

TahapPelaksanaan

EvaluasiPelaksanaan

InstrumenEvaluasi

Rangkuman

BAB1

MengenalKatarsis

TUJUANBAB1

Mengetahuihakikatataupengertiankatarsis

Mengetahuiteoridasarmengenaikatarsis

Mengetahuitujuandanmanfaatmelakukankatarsis

Mengetahuibentukkatarsispositifdannegatif.

YUK,MENGENALKATARSIS!

Dalam ilmu psikologi, terdapat beberapa pendekatan untuk menangani masalah kesehatan mental. Setiap pendekatan memiliki metode, proses, maupun cara yang berbeda. Tidak semua masalah mental dapat ditangani menggunakan pendekatan yang sama. Setiap pendekatan dalam ilmu psikologi digunakan tergantung pada masalah apa yang klien alami dan terapis butuhkan. Psikoanalitik merupakan salah satu pendekatan dalam ilmu psikologi. Berbeda dengan pendekatan yang lain, psikoanalitik berfokus pada kesadaran dan ketidaksadaran dalam diri manusia. Salah satu metode dalam pendekatan psikoanalitik yang dapat dipraktekkan tanpa seorang terapisialahmetodekatarsis.

Katarsis merupakan suatu aktivitas untuk melepaskan emosi yang terepresi (Qonitatin, Widyawati, & Asih, 2011). Emosi tersebut dapat dilepaskan secara langsung maupun melalui perantara.Menurutsalahsatutokohintervensikognitif, Beck, mengatakan bahwa melepaskan emosi dengan mengutarakannya dapat membantu seseorang yang sedangmengalamimasalahkesehatanmental.Untuk menjaga kondisi mental tetap stabil, dapat dilakukan dengan cara yang sederhana terlebih dahulu, yakni dengancaramenyadariemosi.

YUK,MENGENALKATARSIS!

Setiapmanusiamemilikiemosi.Emosimerupakan respon perasaan terhadap situasi yang sedang dialami dan sudah ada pada diri manusia sejak lahir. Setiap perasaan perlu untuk disadari kemudian dirasakan. Tidak jarang kita selalu mengesampingkan perasaan kita karena adanya tuntutan dari luar maupun tuntutan dari diri sendiri. Katarsis dapat menjadi salah satu opsi sebagai aktivitas untuk melepaskanemosiyangterepresi.

Secara sederhananya, setiap manusia memiliki emosi, emosi yang sedang dirasakan perlu untuk divalidasi. Katarsis dapat dilakukan untuk menyadarkan emosi yang sedang dirasakan dan memvalidasi emosi tersebut. Memvalidasi emosi bertujuan untuk meregulasi diri agar emosi tersebut tidak keluar secara meluap-luap. Dari yang awalnya hal kecil, bila ditumpuk terlalu lama maka akan menjadi sesuatu yang besar. Emosi yang dipendam terlalulamadantidaktahucaramengekspresikannya dengan baik akan berpengaruh pada kondisi psikologis manusia. Apabila hal tersebut dibiarkan, ditakutkanakanmemengaruhikondisimental.

APASIHTEORINYA?

Secara general, psikologi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari “mind and behavior” . Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di sub-bab sebelumnya, dalam ilmu psikologi terdapat pendekatan-pendekatan untuk menangani masalah mental atau bahkan lebih dari itu. Salah satunya ialah psikoanalitik. Katarsis sendiri muncul dari salah satu pendekatan tersebut. Psikoanalitik atau dapat disebut juga psikoanalisis merupakan salah satu aliran dalam ilmu psikologi yang dipelopori oleh seorang tokoh bernama Sigmund Freud. Psikoanalisis menekankan pada kondisi kesadaran dan ketidaksadaran manusia. Maksudnya, psikoanalisis mengartikan ilmu psikologi sebagai ilmu yang menyelidiki struktur serta fungsi pikiransadardanbawahalamsadar.

Fungsipikiransadardanbawahalamsadardapat mempengaruhi perasaan emosi dan tingkah laku dari manusia itu sendiri. Tidak semua emosi berada di dalam “kesadaran”, emosi bisa juga berada di dalam “ketidaksadaran”. Emosi tidak dapat dilihat, namun dapat diketahui melalui perilaku yang ditunjukkan. Itu artinya, emosi merupakan suatu hal yang abstrak dan perlu kesadaran untuk merasakannya (Henley, 2017). Tidakmudahuntukmenaikkansesuatuyangberadadi bawah alam sadar, pendekatan psikoanalitik lahir untukmembantuhaltersebut.

APASIHTEORINYA?

Salahsatumetodeterapiringanpsikoanalitikialah dengan melakukan katarsis. Katarsis fokus pada proses pelepasan emosi yang terepresi atau konflik batin melalui mengekspresikannya dan dapat dilakukan melalui perantara. Selain itu, katarsis dapat digunakansebagairekonstruksitrauma,yaknidengan cara menaikkan trauma yang berada di bawah alam sadar ke alam kesadaran. Secara tidak langsung, memori yang terpendam dapat diidentifikasi dan direkonstruksi.

Emosi yang terepresi adalah perasaan yang terpendam. Dengan kata lain, sesuatu yang terpendam di dalam diri manusia berada di dalam “ketidaksadaran” atau berada di bawah alam sadar. Terkadang kita sering kali tidak sadar dengan perasaan-perasaan yang terpendam hingga lama kelamaan menumpuk. Tentu hal tersebut merupakan halyangkurangbaikdandapatmerugikandirisendiri ataubahkanoranglaindisekitar.Untukmencariatau menggalisesuatuyangterpendam,memerlukancara yang halus (Cabaniss, Cherry, Douglass, & Schwartz, 2017). Dengan menumpahkannya dalam bentuk katarsis, perasaan yang awalnya tidak disadari dapat disadari. Dengan menyadari perasaan, kita dapat mergulasinya dengan baik. Itulah esensi dari katarsis yanglahirdarialiranpsikoanalisis.

MANFAATKATARSIS

Berdasarkan pendekatan psikoanalitik, katarsis memiliki manfaat untuk psikologis. Manfaat tersebut diantaranya:

Pelepasanemosional

Seseorang yang melakukan katar mereka dapat melepaskan emosinya ya terpendam secara bebas namun deng cara yang baik. Hal tersebut dap mengurangi tekanan-tekanan psikolo yangkurangnyaman.

Dengan katarsis, seseorang dapat memahami serta mengidentifikasi konflik batin yang terjadi pada dirinya. Meski tidak instan, lambat laun individu tersebut dapat menemukan akar penyebab konflik batin yangdialaminyadandapatlebihmemahami dirinyasendiridaripadasebelumnya. 1 2

Memahamisertamengidentifikasi konflikbatin

MANFAATKATARSIS

Merekonstruksitrauma yangterpendam

Katarsisdapatmenjadisalahsatumetode yang dapat membantu seseorang yang memiliki trauma di masa lalu. Dengan mengungkapkannya, memori-memori yang terpendamdapatdirekonstruksi.Individujuga dapat mengurangi dampak emosional yang kurangbaikdaritraumatersebut.

3

4

Pemecahanmasalah polaperilakuyangdestruktif

Katarsisdapatmenggaliakardariperilaku seseorang yang berperilaku tidak seperti biasanya. Namun, apabila perilaku tersebut merupakan perilaku sudah melenceng, perlu penanganan oleh seseorang yang lebih profesional.

KENALIBENTUKKATARSIS

Melepaskanemosi/perasaanyangterpendam dengan cara mabuk-mabukan dan mengonsumsi narkoba merupakan perilaku yang sebaiknyadihindari.

Perilaku tersebut merupakan perilaku tercela karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Melepaskan perasaan amarah dengan membentakoranglainsebaiknyadihindari. Karenaperkataanyangkeluarakanmenyakiti hatioranglain.

Emosi dapat dilepaskan dengan menumpahkannya ke dalam sebuah lukisan. Selain merasa lega, dengan melukis kita dapat menumbuhkan kreativitas dan menghasilkankarya.

Menulisekspresifdapatmenjadiopsiuntuk

dilakukan karena menulis ekspresif merupakan katarsis yang positif. Dalam pengabdian yang tim kami bawa, menulis ekspresif diangkat sebagai topik PKM kami. Dengan menulis ekpresif, seseorang dapat menghasilkansebuahkarya.

RANGKUMAN

Semua manusia pasti memiliki emosi. Emosi kitalah yang mengatur diri kita untuk berekspresi. Emosi tidak bolehloountukdipendam.Karenaakanmenyebabkankita merasa tidak nyaman. Katarsis dapat digunakan untuk melepaskanataumengekspresikanemosi.

Banyak manfaat yang didapatkan ketika melakukan katarsis loh teman-teman. Diantaranya adalah, dapat melepaskan emosi, memahami apa yang sedang terjadi dengan diri sendiri, menghilangkan trauma, mengatasi masalah yang sedang dialami, dan berbagai manfaat lainnya. Jadi, jangan lupa menerapkan katarsis yahh teman-teman.

Katarsis dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun, perlu di ingat yaaa, bahwa katarsis ada yang bernilai positif dan negatif. Kita harus memilih cara yang positifuntukmemperolehmanfaatdarikatarsis.

MenulisEkspresifadalahsalahsatucarayangdapat dilakukan untuk melepaskan emosi atau katarsis. Selain bergunauntukmelepaskanemosi,katarsisdenganmenulis ekspresif juga dapat meningkatkan kegiatan yang kreatif daninovatif.

1. Melepaskan emosi dengan hal yang positif baik untuk dilakukan agar dapat mengekspresikan perasaan yang terpendam.Haltersebuttermasukdalamkegiatanapa?

3.

Dodi merupakan mahasiswa semester atas yang sedang melakukan tugas skripsi. Karena merasa tugasnya tidak selesai-selesai, akhirnya dia merasa lelahdandepresi.BagaimanahalyangseharusnyaDodi lakukan?

2. Mei Mei adalah seorang anak perempuan yang gemar sekali menulis. Mei Mei menulis dengan tujuan sebagai terapi. Bentuk tersebut termasuk ke dalam bentuk katarsispositifataunegatifya?

KIRA-KIRAAPAJAWABANNYA?

BAB2

Katarsis:MenulisEkspresif

TUJUANBAB2

Mengenalapaitukatarsisdenganmenulisekspresif

Mengetahuiapatujuandaripelaksanaankatarsismenulis ekspresif

Mengetahuimanfaatyangdidapatkansetelahmelakukan katarsismenulisekspresif

APASIHMENULISEKSPRESIF?

Menulisadalahsalahsatuketerampilanberbahasa yang mudah untuk dilakukan, dan hampir semua orang dapat melakukannya. Menulis menurut definisinya adalah mencurahkan sesuatu dalam bentuk coretan ke dalam kertas. Kegiatan menulis dapat berupa menulis sastra, menulis artikel, menulis jurnal, bahkan skripsi juga memerlukan keterampilan menulis. Menurut Tarigan (2021:3) menulis adalah kegiatan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Secara tidak langsung disini berarti komunikasi yang dijalin olehpengarangmelaluitulisan.

MenulisEkspresifmerupakanbentukdanhasildari kegiatan menulis. Menulis ekspresif adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mengungkapkan dan mengeluarkan perasaan yang berkaitandenganemosidalambentuktulisan.Menulis ekspresif dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun oleh setiap manusia baik ketika merasa bosan maupun merasakan gundah dan emosi. Sumber tulisan menulis ekspresif dapat berasal dari pengalaman hidup penulis, baik masa lalu, masa kini, maupun masa depan yang dibayangkan oleh penulis (Adams,2014).

APASIHMENULISEKSPRESIF?

Menulis ekspresif dapat ditulis dengan menggunakan gaya bahasa, dan sistematika sesuai dengan kemauan dari pengarang. Pengarang atau penulis dapat berekspresi dan mengeksplorasi tulisan dan karangan sesuai kondisi hati dan emosinya. Contoh bentuk karangan menulis ekspresif dapat dilihat dari hasil tulisannya. Ketika tulisan tersebut mengarah pada hal berbau curhat dan marah, maka pengarang pasti memiliki emosi marah atau teringat sesuatu yang bikin dia marah saat menulis karya, sehingga bentuk tulisannya bertujuan untuk mengungkapkan emosi yang ada sehingga hati akan merasatenangdanperasaanmarahituakanhilang.

KESIMPULAN:

Menulis ekspresif adalah kegiatan mengungkapkan uneg-uneg atau emosi dan ekspresi seseorang agar terekspresikan melalui tulisansehinggaseseorangdapatmerasalega.

TUJUANMENULISEKSPRESIF

Kegiatanmenulistidakhanyadapatdikajisebagai aktivitas biasa. Melainkan, menulis juga dapat dijadikan terapi untuk diri. Menulis ekspresif adalah kegiatan mengungkapkan emosi dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, tujuan utama dari kegiatan menulis ekspresif adalah sebagai media pencurah emosi dalam kata-kata. Pennebaker dan Chung melalui (Safarina, (2022:2016) mengatakan bahwa tujuandarimenulisekspresifadatiga,yaitu:

1

Membantu untuk mengungkapkan ide, perasaan, harapan seseorang ke dalam sebuah media berupa kertas serta mampu bertahan lama dan membuat seseorang merasaamandanlega.

2

Membantu seseorang untuk dapat memberikan respon yang sesuai dengan emosinya serta tidak membuang waktu dan tenaga untuk selalu memendam perasaan yangmembuatdiamengganjal.

TUJUANMENULISEKSPRESIF

Membantuseseoranguntukmengurangi tekanan yang dirasakan sehingga mengatasi kecemasanatauperasaanyangmengganjal.

KESIMPULAN:

Jadi, tujuan dari menulis ekspresif adalah membantu mengungkapkan perasaan seseorang dengan melalui media tulisan agar membantu seseorang untuk mengungkapkan perasaannya dan menghilangkan kecemasan atau emosi yang dirasakan.

MANFAATMENULISEKSPRESIF

Menulis merupakan sebuah terapi yang dapat dilakukan ketika seseorang merasa capek atau lelah dengan hal yang membuat mereka mengalami emosi.Manfaatdariterapimenulissendiriadabanyak salah satunya adalah dapat melepaskan hal yang membuat ganjal. Manfaat menulis ekspresif lainnya adalah:

1

Melepaskan emosi atau perasaan yang mengganjal dari hati seseorang agar tersampaikan serta dirinya merasa dapat merasalega.

2

Membantu mengurangi ketergantungan seseorang dengan hal hal negatif ketika merasalelah.

MANFAATMENULISEKSPRESIF

Meningkatkan kreativitas dan motivasi untuk selalu menjalankan kehidupan dengan baik, serta membuang pengalaman pengalaman buruk menjadi sebuah pembelajaran. 3

4

Ketika perasaan mengganjal tersebut telah hilang, tentu hubungan dia dengan lingkungantidakakanterganggu.

RANGKUMAN

Menulis ekspresif merupakan bagian dari kegiatan terapi yang dapaat dilakukan secaraa sederhana. Menulis ekspresif adalah kegiatan melepaskan segala emosi atau uneg uneg yang terpendam, untuk dapat terekspresikan dalambentuktulisan.

Banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan menulis ekspresif loh, teman teman. Diantaranya manfaat yang akan di dapat, adalah melepaskan perasaan yang selama ini mengganjal diri, membantu mengurangi ketergantungan dengan hal negatif, serta dapat meningkatkan jiwa seseorang untuk lebih kreatif dan produktif.

LATIHANYUK!

1.

Andisedangmelakukankegiatanmenulis.Menulisyang dilakukan oleh Andi adalah dengan tujuan melepaskan perasaan kesal atau emosi yang dia rasakan saat itu.

Kegiatan yang dilakukan oleh Andi adalah kegiatan apa?

2.

Manfaat apa saja yang didapat oleh seseorang ketika melakukankatarsismenulisekspresif?

3.

Buatlah sebuah kasus mengenai kegiatan katarsis menulisekspresifyangadadilingkunganteman-teman sekalian?

BAB3

TeknikMenulisEkspresif

TUJUANBAB3

Mengetahuibagaimanacarauntukmulaimenulisekspresif

Mengetahuiapasajakomponenatautulisandalamkarya menulisekspresif

Mengetahuibagaimanalangkah-langkahmenulis ekspresif.

MULAIDARIMANA?

Caramenulisekspresifsebenarnyamudahdan ringan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di waktu kapan saja sesuai suasana hati dan senyamannya. Untuk memulainya, pastikan individu berada dalam keadaan yang terkontrol (tidak sedang mengamuk atau sakit, sibuk, dan sebagainya). Individu harus meluangkan waktu kurang lebih 5-20 menit, boleh juga dilakukan selama berjam-jam jika tidak mengganggukegiatanlain.

Hal yang perlu dilakukan untuk pertama kali adalah mengetahui caranya menulis. Jika individu telahmampumenulishuruf,maka akanmudahuntuk melaksanakannya. Setelah itu, Individu dapat memilih topik apa yang ingin dipakai. Misalkan, “saya ingin menulis ekspresif hobi saya yaitu sepak bola, maka saya akan bercerita tentang sepak bola yang saat ini jarang sekali bermain lagi karena bolanya sudah bocor”. Tidak hanya sebatas hobi, individu juga bisa menulis mimpi yang ingin sekali diraih, orang yang disukai, hewan peliharaan, motor kesayangan, ataupunhallainnya.

Penting untuk memilih topik atau tema yang ingin individu tulis agar mempermudah diri dalam menulis.Buatlahkesanataupunkeluhantentangtopik tersebut dan ceritakanlah secara bebas, tidak perlu terpacu dengan tanda baca. Dalam kegiatan ini individu juga boleh sambil ngemil dan minum, yang terpenting tidak mengganggu konsentrasi. Ketika menulis ekspresif, sebisa mungkin individu memilih tempatyangnyamanagartidakcepatbosan.

APAYANGDITULIS?

Sebenarnya,individubebasakanmenulisapapun dalam kegiatan menulis ekspresif. Akan tetapi, penulisan tersebut berkaitan dengan perasaan hati individu kala itu. Dalam kegiatan menulis ekspresif, individu akan menuliskan perasaannya yang berupa emosi, seperti marah, sedang, sedih, susah, riang, bahagia,dansebagainya.

Jikaindividukesusahandalammengekspresikan emosinya, cobalah untuk mengingat peristiwaperistiwa lampau. Mengingat kejadian yang pernah dilakukan dapat merangsang pikiran untuk menciptakan emosi. Kalau masih belum terpikirkan, cobalah untuk melihat hal di sekitar. Cermati bendabendatersebutdaningatlahperistiwayangberkaitan dengannya.

Ketika individu telah mengingat suatu kejadian, pahami peristiwa tersebut termasuk dalam emosi yang mana. Tulis kejadian tersebut sesuai keinginan individu. Dengan kata lain, penulisan tersebut bersifat bebas tanpa peraturan tertentu. Namun, akan lebih baik jika menggunakan tanda baca. Individu bebas ingin menulis dalam beberapa kalimat, paragraf, berupanarasi,puisi,cerita,ataupunlainnya.

Jika terdapat individu yang kesusahan dalam menulis, dapat diganti dengan menggambar atau menulis lirik lagu kesukaannya. Jika individu masih terkendala dalam menulis, dapat diganti dengan berbicara secara lisan (opsi terakhir). Kegiatan menulis ekspresif dilakukan secara berkala agar emosiindividudapatterkontroldenganbaik.

LANGKAHMENULISEKSPRESIF

Secara umum, urutan dalam menulis ekspresif layaknyamenulispengalamanhidup.Terdapatempat tahap menulis ekspresif menurut Hynes dan Thomopson(dalamSusanti&Supriyantini,2013)yaitu:

RecognitionatauIntialWrite

Merupakantahapawalsebelummemasuki sesi menulis yang sebenarnya. Tahap ini difungsikan untuk membuka imajinasi individu, meningkatkan fokus pikiran, merelaksasi, menghilangkan ketakutan pada diri serta mengevaluasi kondisi pikiran, perasaan, dan konsentrasi individu. Tahap ini layaknya pemanasan, dapat berupa hiburan seperti menonton film, membaca buku, ataupunlainnya.

LANGKAHMENULISEKSPRESIF

2

ExaminationatauWritingExercise

Padatahapiniindividuakandimintauntuk menulis peristiwa tertentu dengan lebih spesifik baik peristiwa di masa lalu, masa sekarang atau masa yang akan datang.

Selainperistiwa,dapatjugaberupakeinginan individu terkait sesuatu ataupun mengenang sesuatu(bendakesayangandanlainnya).

JuxtapositionatauFeedback

Adalah tahap refleksi untuk memperoleh kesadaran dan pemahaman baru. Pada tahap ini individu dapat membaca kembali tulisannya, merefleksikan, mengembangkan menyempurnakan, maupun berdiskusi dengan orang lain. Selain itu, tahap ini mampu mengasah individu untuk dapat berkreasi dengan lebih baik setelah melakukaninteraksidenganoranglain.

3

LANGKAHMENULISEKSPRESIF

ApplicationtoTheSelf

Individu diberi motivasi untuk mengimplementasikan pengetahuan baru yang diperolehnya. Apresiasi maupun motivasi tersebut sangat membantu individu sebagai bentuk penghargaan bahwa dirinya sudah mampu melakukan kegiatan menulis ekspresif.Disisilain,jikaindividudirasamasih belum mencapai target menulis ekspresif (kebingunganmisalnya)makadapatdiulang.

BAB4

PENERAPANMENULISEKSPRESIFPADA SANTRIBINAAN

TUJUANBAB4

Mengetahuipersiapanapasajayangharusdilakukan pengurusuntukmemulaipelaksanaanpenerapankepada santribinaan

Pengurusmengetahuilangkah-langkahpenerapan katarsismenulisekspresifkepadasantribinaan

Mengetahuievaluasiyangharusdilakukandalamkegiatan

Mengetahuiinstrumenpenilaianapasajayangharus dinilaipengurusketikamenerapkankatarsismenulis ekspresifkepadasantribinaan

TEKNISPENERAPANKESANTRIBINAAN

Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan sepertibolpoinataupunkertas

Cari suasana dan tempat yang nyaman ntukmenulisekspresif

TEKNISPENERAPANKESANTRIBINAAN

Setiap sesi diberikan ice breaking atau permainan terlebih dahulu agar suasana tidak tegang dan semangat mengikuti kegiatan

Berikan kebebasan untuk santri dalam melakukan kegiatan menulis. Biarkan santri untuk berekspresi sesuai dengan emosi yang sedangdialami.

TAHAPPELAKSANAAN

TEKNISPENERAPANKESANTRIBINAAN

Berikan waktu yang cukup bagi santri binaan untukmenulis

Setelah menulis ajak santri binaan untuk berbagi tulisan mereka secara sukarela dengan cara membacakan di depan pengurus(Opsional)

Melakukan sesi diskusi dan refleksi tentang bagaimana perasaan yang muncul pada santribinaansaatprosesmenulisnya

TEKNISPENERAPANKESANTRIBINAAN

Melakukan evaluasi untuk identifikasi masalah atau hambatan yang muncul serta dialami oleh santri. Apakah santri dapat melakukan katarsis menulis ekspresif dengan baik atau tidak. Cari masalah yang dialami, jika dirasa santri tidak memenuhi Indikator keberhasilankegiatan.

Berdasarkan hasil evaluasi, tentukan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan, seperti penyesuaian modul atau pelatihan tambahan untuk memfasilitasi santri dalam melakukan katarsis menulis ekspresif.

INSTRUMENPENILAIANPENGURUS

Instrumen penilaian ini adalah sebagai bahan patokan bapap ibu pengurus untuk melihat perkembangan santri dalam mengikuti kegiatan katarsis menulis ekspresif. Tentu penilaian ini juga dapat menjadi rujukan evaluasi untuk menilai keberjalanan kegiatan yang bapak ibu pengurus terapkankepadasantri.Berikutinstrumenpenilaiannya.

Instrumenpenilaianproseskepadasantribinaan

Berapakahsantribinaanyangmengikutikegiatan?

Bagaimana kondisi santri binaan ketika mengikuti kegiatankatarsismenulisekspresif? 1berapabanyakyangantusias?

. 2berapabanyakyangmerasabosan?

. Bagaimanareaksisantriketikamengikutikegiatankatarsis menulisekspresif?

B

Apakah ditemukan santri binaan yang terlihat kesusahan dalammengikutikegiatan?

Bagaimana catatan dari bapak ibu pengurus dalam melaksanakankegiatan.

NB: Instrumen ini merupakan standar yang disediakan oleh tim, perkembangan lainnyamasihdapatdilakukanolehpengurusmelihatsituasidankondisi

DAFTARPUSTAKA

Cabaniss,D.L.,Cherry,S.,Douglas,C.J.,&Schwartz,A.(2017). What is Psychodynamic Psychoterapy. In W. Blackwell, Psychodynamic Psychotherapy: A Clinical Manual (2nd ed., pp. 23-28). New York, United States of America: Willey Blackwell.

Henley, T. B. (2017). Psychoanlysis. In T. B. Henley, hergenhahn's: An Introduction to the History of Psychology (8th ed., pp. 482-520). Texas, United States of America: CencageLeraning.

Qonitatin, N., Widyawati, S., & Asih, G. Y. (2011). Pengaruh KatarsisdalamMenulisEkspresifSebagaiIntervensiDepresi RinganpadaMahasiswa.JurnalPsikologiUndip,IX(1),21-30.

Tarigan,H.G. (2021). Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:PenerbitAngkasa.

Adams, K. (2014). Expressive Writing: Classroom And Community. Rowman & Littlefield. Dari Google E-Book (Online), (Expressive Writing: Classroom and CommunityGoogleBuku).Diaksespada14Mei2024.

Susanti, R., & Supriyantini, S. (2013). Pengaruh expressive writing therapy terhadap penurunan tingkat kecemasan berbicara di muka umum pada mahasiswa. Jurnal Psikologi,9(2),119-129

Sumber gambar berasal dari Google dan Aplikasi canva premiumyangtersedia.

DisusunOleh: TimPKM-PMUNY

PENUTUP

Demikian buku pedoman mitra Pembinaan

Psikoterapi dengan Menulis Ekspresif dibuat. Besar

harapan dari Tim Pendekar dalam menyusun buku pedoman mitra ini agar dapat membantu Mitra

yaitu Pengurus Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah

DzikirYogyakartauntukdapatmenerapkanprogram inisecaraberkelanjutan.

Terima kasih banyak atas perhatiannya. Kami juga

memohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dalam menyusun buku pedoman mitra ini.Kamisangatterbukabagipembacabukuini,jika menemui kesalahan dan saran maka silakan disampaikan.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.