KATALOG LUARAN KKN 54 - UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh program kerja dan kegiatan serta penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata dengan tema “KKN Regular Covid-19 ”.

Kuliah Kerja Nyata ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata.

Modul ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.

Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP selaku Ketua LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3.

Ir. Mu’tasim Billah, MS selaku Dosem Pembimbing Lapangan Kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

4.

Kepala Desa beserta jajaran perangkat Desa dan masyarakat Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung anom, Kabupaten Nganjuk.

5.

Seluruh anggota kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malangsari dan

masyarakat luas serta mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya mahasiswa anggota KKN Kelompok 54. Semoga modul ini dapat membawa manfaat yang besar bagi semua.

Surabaya, 24 Juli 2020

Edukasi Covid-19 Ir. Mu’tasimBillah, M.S, Galih Suci Widayanto, Raditya Prima Widiatmaka, Winda Kusumawati, Rima Fitriasari, Reyhan Arya Dewanta

E-mail:tasimbillah60@gmail.com (Ir. Mu’tasimBillah, M.S, Galih Suci Widayanto, Raditya Prima Widiatmaka, Winda Kusumawati, Rima Fitriasari, Reyhan Arya Dewanta)

1. PENDAHULUAN Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat meresahkan seluruh dunia, terutama Indonesia. Indonesia dihantui penderitaan sebuah pandemi virus baru. Virus jenis baru ini yaitu SARS-CoV-2 yang penyakitnya disebut Corona Virus Dease 2019 (COVID 19). Penyakit ini berawal dari Negara China yang mulai terjangkit pertama kali sampai Negara lain ikut mengalami penularan karena begitu cepat dalam penyebaran. Hal ini juga membuat beberapa daerah di Indonesia terdampak dalam penyebaran covid-19 ini termasuk yang di alami Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk juga terdampak atas pandemi Covid-19 ini.

Oleh karena hal itu penting untuk menjaga Kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan, serta selalu menjaga jarak agar meminimalisir penyebaran virus.

Sehingga sosialisasi juga

adalah salah satu hal yang paling penting

untuk

dilakukan agar masyarakat di desa Malangsari hingga masyarakat luas agar bisa lebih memahami untuk ikut serta dalam pemutusan mata rantai penularan corona virus. Sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan datang ke lokasi dan bertemu langsu dengan warga yang tentu tetap mengutamakan atau menerapkan protokol kesehatan, kemudian cara kedua ialah pemanfaatan dari media sosial yang telah berkembang saat ini seperti instagram dan youtube dengan cara membuat konten edukasi tentang virus corona (penyebab, penularan dan cara pencegahan), cara mencuci tangan yang benar, etika batuk dan cara menghadapi tatanan new normal. Diharapkan sosialisasi yang dilakukan tersebut dapat

bermanfaat dan dapat diterapkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk hingga masyakat luas.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 COVID-19 2.1.1 Sejarah COVID-19 Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru. Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik.6 Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian (Susilo et al., 2020).

Sedangkan di Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. COVID-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia.

Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.

COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara.

Bentuk COVID-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk COVID-19 seperti virus yang memiliki mahkota.

2.1.2 Penularan Covid-19 Penularan Covid-19 yang terjadi di dunia membuat panik seluruh negara, termasuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa alasan mulai dari penularan Covid-19 yang sangat cepat dan merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan corona virus ini sampai belum di temukan obat ataupun vaksin untuk menyembuhkan Covid-19 ini.

Pemerintah dituntut untuk sesegera mungkin menangani ancaman nyata Covid-19.

Jawaban sementara terkait dengan persoalan tersebut ternyata telah ada dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dimana dalam undang-undang tersebut telah memuat banyak hal terkait dengan kekarantinaan kesehatan, pihak yang berwenang menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya. Dalam undang-undang tersebut juga menentukan apa saja peraturan pelaksanaan sebagai tindak lanjut ketentuan dalam kekarantinaan kesehatan. Namun 4 peraturan pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan dari UU Kekarantinaan Kesehatan belum ada padahal peraturan pelaksanaan tersebut sangat perlu untuk segera dibentuk.

Menurut kementerian kesehatan Indonesia, Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19.

Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit. Sampai saat ini, para ahli

masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya.

Menurut WHO, COVID-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. Namun, cara penyebaran virus corona bisa berasal dari orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus

2.1.3 Gejala Terjangkitnya COVID-19 Pada umumnya, COVID-19 menyebabkan gejala ringan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Bagi beberapa orang, gejalanya bisa lebih parah, dan menimbulkan radang paru- paru atau sulit bernapas. Sejumlah kecil kasus penyakit ini menyebabkan kematian.

Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 - 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi corona virus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti: 1. Demam (>38°C). Tidak ada demam tidak meniadakan kecurigaan terdapatnya Covid-19.

2. Batuk, baik berdahak maupun tanpa dahak.

3. Sesak napas atau kesulitan bernapas.

Selainitu, gejala lain yang bisa muncul antara lain sakit tenggorokan, fatigue atau rasa lelah, myalgia atau nyeri otot, gejalapencernaan seperti diare dan gejala pernapasan yang lain.

Gambar 1. Gejala terjangkit Covid-19

Apabila ada riwayat bepergian ke negara terjangkit hingga kota di Indonesia yang terjangkit banyak Covid-19 dalam 14 hari terakhir dan mengalami gejala di atas, maka segera kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan minimal meliputi pemeriksaan fisik dan pada foto rontgen dada menunjukkan infiltrate pneumonia luas di kedua paru. Pada kasus yang beratdapatmenyebabkan pneumonia berat, sindrompernapasanakut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Cara pemerikasaan untuk mendeteksi terinfeksi corona virus yaitu melalui 2 tahap yaitu Rapid test hingga test SWAB

2.2 Pencegahan Penularan COVID-19 Meluasnya penularan Covid-19 ini sudah terjadi hampir di seluruh Dunia, tidak lepas di Indonesia. Penularan Covid-19 sangat cepat dan susah untuk dikontrol. Setiap harinya ada yang tertular covid-19 sehingga perlunya berbagai macam pencegahan agar mengurangi penularan hingga memutus mata rantai penularan Covid-19. Sehingga pemerintah menetapkan protokol kesehatan. Hal ini harus di dukung oleh masyarakat sehingga dapat terwujudnya Indonesia bebas Covid-19. Saling bekerja sama untuk memutus mata rantai penularan serta disiplin mematuhi prokol kesehatan adalah salah satu cara terbaik untuk menghentikan penyebaran corona virus Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah:

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas / kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.

3. Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.

6. Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.

9. Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.

10. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit ini.

2.2.1 Mencuci Tangan Tangan adalah bagian dari tubuh yang sering menyebabkan infeksi. Tangan terkena kuman, bakteri, atau virus sewaktu bersentuhan dengan bagian tubuh sendiri, tubuh orang lain, hewan, atau permukaan yang tercemar. Walaupun kulit yang utuh akan melindungi tubuh dari infeksi langsung, kuman, bakteri, atau virus tersebut dapat masuk ketubuh kita ketika tangan menyentuh mata, hidung atau mulut.

Kebersihan

perorangan

adalah

upaya

kesehatan

masyarakat

yang

mempengaruhi kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia. Salah satu upaya kesehatan masyarakat yaitu mencuci tangan. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan jari-jemari dengan air atau pun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai ritual keagamaan atau puntujuan-tujuan lainnya.

Kebiasaan dalam cuci tangan menggunakan air saja tidak dapat melindungi setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat di tangan. Terlebih jika mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. Apalagi kebiasaan menggunakan dan berbagi wadah cuci tangan hal itu sama saja saling berbagi kuman dan tetap membiarkan kuman menempel pada tangan. Kebiasaan itu harus ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih baik dengan standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan sabun (Kemenkes RI, 2014). Indikator PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) salah satunya mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun yang merupakan sekumpulan perilaku yang dilakukan karena kesadaran dari hasil pembelajaran, yang membuat individu atau keluarga dapat menjaga dan memelihara kesehatan serta berperan aktif untuk mewujudkan masyarakat sehat.

Salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan yaitu PHBS (Kemenkes RI, 2014).

Cara menggunakan sabun saat mencuci tangan diketahui sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit dan penularan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan merupakan agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak tidak langsung maupun kontak langsung (menggunakan permukaan lain seperti handuk dan gelas)

(Kemenkes RI, 2013). Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku cuci tangan menggunakan sabun merupakan suatu upaya yang memiliki dampak besar bagi pencegahan penyakit-penyakit menular seperti diare dan ISPA, namun mencuci tangan masih belum menjadi kebiasaan pada masyarakat. Tentunya hal ini masih dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya karena rendahnya pengetahuan, pendidikan dan kesadaran terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun (Kemenkes RI, 2014). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Grayson et al pada tahun 2009, mencuci tangan menggunakan sabun maupun dengan menggunakan pencuci tangan berbasis alkohol memberikan efektifi tas dalam mengurangi konsentrasi virus pada tangan. Pada penelitian yang dilakukan Rahim (2007), juga mengungkapkan bahwa cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat mencegah infeksi cacingan (Mustika, 2011). Bila tidak mencuci tangan menggunakan sabun, dapat menularkan infeksi pada diri sendiri terhadap bakteri dan virus dengan memegang bagian hidung, mata dan mulut. Selain itu juga dapat menyebarkan atau menularkan bakteri kepada orang lain. Penyakit infeksi biasanya terjangkit melalui kontak tangan ke tangan termasuk fl u dan common cold. Pada tangan yang kurang bersih tidak hanya dapat menyebabkan ISPA dan diare tetapi juga dapat menimbulkan penyakit terkait infeksi bakteri Salmonella dan E.coli (Lestari, 2008).

Kebersihan pribadi dan pembersihan rutin sangat penting untuk kesehatan.

Sering mencuci tangan dapat mencegah penyebaran mikroorganisme (kuman, bakteri, atau virus) yang menyebabkan penyakit. Higiene tangan (Hand Higiene) yang tepat dapat mencegah infeksi dan penyebaran resistensianti mikroba.

Enam langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO: 1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, jari –jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.

3. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan cara mengatupkan.

4. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

5. Letakkan ujung jari ketelapak tangan kemudian gosok perlahan.

6. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu (kuman akan cepat menyebar jika tangan dalam keadaan basah).

Gambar 2. Cara Mencuci Tangan Dengan benar (sumber: Kementerian Kesehatan RI)

2.2.2 Etika Batuk dan Bersin Rantai penyebaran penyakit bisa terputus apabila kita dapat mencegah media penularannya. Batuk dan bersin dapat menyemburkan droplet dari mulut dan hidung kita. Karena itu perlu bagi kita untuk memperhatikan etika batuk dan bersin di tempat umum, karena kebiasaan ini dapat menyebabkan penyebaran virus ke orang lain. Etika batuk dan bersin yang benar adalah menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin dengan menggunakan masker atau lengan baju dalam. Bagian lengan baju dalam adalah bagian tubuh kita yang jarang kontak dengan orang lain sehingga aman digunakan. Kemudian menutup hidung dan mulut dengan tisu juga dapat dilakukan. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke tempat sampah. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir stsu handsanitizer setelah batuk atau bersin.

Jangan pernah membuang tisu atau ludah di sembarang tempat karena akan menyebarkan virus ke lingkungan kita (Pradipta & Nazaruddin, 2020).

Gambar 3. Etika Batuk dan Bersin (Sumber : KemenkesRI)

2.2.3 Pembatasan Sosial Pembatasan sosial (social distancing) harus dilakukan oleh setiap orang, baik yang terkena virus maupun tidak. Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain (Andrian, 2020). Kini, istilah social distancing sudah diganti dengan physical distancing oleh pemerintah. Ketika menerapkan social distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, yang terpenting, tetap berada dirumah jika merasa kurang sehat.

2.2.4 Karantina Mandiri Karantina mandiri merupakan cara untuk melindungi diri dari penyakit menular dan dan menghentikan penyebarannya (KOMPAS.com, 2020). Karantina diri dianjurkan bagi individu yang secara langsung terpapar virus corona baru atau yang memiliki riwayat perjalanan di area yang terinfeksi atau padat penduduknya.

2.3 Tips Kegiatan Di Rumah Sejak merebaknya virus corona di Indonesia, kegiatan-kegiatan seperti sekolah dan perkantoran harus dihentikan untuk sementara waktu. Banyak orang saat ini harus bekerja di rumah karena ada imbauan pemerintah untuk melakukan

WFH atau Work From Home. Oleh karena itu, banyak orang kini menghabiskan waktu di rumah saja, dalam periode jauh lebih lama dari biasanya. Apalagi, kegiatan di luar rumah sangat penting untuk dibatasi, kecuali karena ada keperluan mendesak, demi mencegah penularan virus corona (Covid-19). Menghabiskan lebih banyak waktu berada di rumah, juga menciptakan lingkungan kerja yang baru bagi sebagian orang. Sebagian orang mungkin merasa nyaman bekerja dari rumah, namun tidak sedikit yang merasa bosan hingga mengalami stres.

Tips Kegiatan Di Rumah (Mengatasi Stres Akibat Covd-19) 1. Bercocok Tanam Bercocok tanam mungkin menjadi satu di antara hal yang dapat Anda lakukan bersama keluarga ketika masa karantina mandiri. Menanam tanaman bunga dan sayur-sayuran mungkin akan memberikan keuntungan juga di kemudian hari.Tidak hanya menanam bunga dan sayuran, Anda juga dapat membuat taman mini yang di dalamnya terdapat berbagai macam bunga dan kolam kecil yang berisikan ikan hias.

2. Tetap Komunikasi dengan Orang Lain Komunikasi dengan orang lain sangat penting untuk tetap menajalin tali silaturahmi di masa pandemi saat ini. Maka dari itu walaupun dirumah aja kegiatan komunikasi dengan orang lain juga di perlukan dan dapat mengurangi rasa bosan di rumah saja. Serta waktu bersama keluarga menjadi lebih banyak dan kita menjadi lebih menghargai waktu bersama orang-orang terdekat kita untuk kedepannya.

3. Merawat Tubuh (Olahraga) Olahraga walaupun di masa seperti sekarang ini tetap disarankan, dan dapat dilakukan dirumah juga seperti yoga, meditasi, lari-lari kecil, dan olahraga lainnya.

Agar daya tahan tubuh kita meningkat serta kebal akan virus-virus yang akan menyerang kita. Sangat disarankan untuk berjemur tiap pagi juga pada waktu itu kita dapat melakukan olahraga juga sambil berjemur dan tubuh menjadi sehat.

4. Luangkan Waktu untuk Mengasah Skil Waktu dirumah aja lebih baik memanfaatkan waktu untuk mengasah skill. Agar kita menjadi lebih mahir dalam hal yang kita suka, seperti kita desain grafis, membuat jurnal, content creator, memasak, dll. Disini kita mempunyai waktu yang banyak untuk menambah kinerja skill kita dan dapat dijadikan untuk peluang usaha baru kita dalam pandemi.

2.4 Menghadapi New Normal Virus corona yang telah mewabah selama enam bulan lamanya dan menyebabkan setiap negara harus melaukan lockdown ataupun social distancing akhirnya memulai babak baru untuk menuju new normal. Perlu kita pahami new normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Sebelum menerapkan langkah the new normal, pemerintah suatu negara khususnya Indonesia harus membuktikan bahwa persebaran virus Corona mampu dikendalikan. Pelonggaran pembatasan social berskala besar pada setiap daerah dilakukan secara bertahap dan terus diikuti dengan melakukan evaluasi kebijakan tersebut. Selain itu, ketersediaan dari sistem kesehatan masyarakat yang ada di rumah sakit harus tersedia untuk mengidentifikasi, menguji, mengisolasi, melacak kontak, dan mengkarantina pasien COVID-19. Selanjutnya risiko penularan wabah telah diminimalkan, dimulai dari kondisi masyarakat dengan kerentanan tinggi seperti di panti jompo, fasilitas kesehatan mental, dan orang-orang yang tinggal di permukiman ramai. Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja juga harus ditetapkan, dengan adanya jarak fisik, fasilitas cuci tangan dan selalu mengikuti etika batuk atau bersin.

Setiap langkah atau kebijakan menuju transisi new normal harus dipantau oleh otoritas kesehatan, bersama dengan pertimbangan ekonomi dan sosial.

Disebutkan juga bahwa untuk mempercepat penanganan Corona, semua negara harus saling menyerukan solidaritas untuk mengakhiri wabah COVID-19.

Gambar 4 Pedoman Menuju New Normal ( Sumber: Indonesiabaik.id) Cara Beraktivitas selama New Normal Berikut adalah hal-hal penting yang perlu kamu ketahui untuk menghadapi new normal: 1. Saat harus keluar rumah dan kembali lagi ke rumah Penerapan new normal akan membuat kita lebih longgar untuk keluar rumah.

Namun, mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung, kita harus tetap menerapkan langkah pencegahan dasar kapan pun dan di mana pun kita berada.

Selain itu, jangan memaksakan diri untuk keluar rumah saat sedang tidak fit. Bila keperluan sudah selesai, segera kembali ke rumah. Hal- hal yang tentu perlu diperhatikan saat harus keluar rumah dan ketika kembali kerumah 

Menggunakan masker.



Membawa hand sanitizer dan tissue.



Cuci tangan dengan air dan sabun ketika akan makan maupun setelah sesampainya dirumah.



Membawa alat makan pribadi.



Lepaskan pakaian yang dikenakan dan segera masukkan ke dalam tempat cucian yang tertutup.



Mandi dan berganti pakaian bersih sebelum bersantai atau berkumpul dengan keluarga.

2. Saat menggunakan transportasi umum

Bila kamu harus bepergian ke suatu tempat dan menggunakan transportasi umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selain menerapkan langkah pencegahan dasar.

Untuk memudahkanmu dalam menjaga kebersihan tangan, bawalah selalu hand sanitizer. Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan. Selain itu, pastikan kamu membawa botol minum agar tetap terhidrasi selama perjalanan.

Yang paling penting untuk diingat selama berada di dalam transportasi umum adalah mengurangi interaksi dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan penumpang lain. Bila hal ini tidak memungkinkan, sebaiknya jangan menggunakan transportasi umum.

3. Selama bekerja di kantor Dimulainya new normal akan membuat para karyawan kembali bekerja di kantor secara bertahap setelah beberapa bulan bekerja dari rumah. Agar tetap aman dan terhindar dari virus Corona di tempat kerja, kamu perlu menerapkan pshysical distancing dalam setiap kegiatan di kantor dan jangan lupa untuk terlebih dahulu membersihkan peralatan kantor dengan menggunakan disinfektan agar lebih terjamin kebersihannya. Ketika beraktivitas di meja kerja ataupun saat rapat, pastikan jarak antarkursi minimal 1 meter. Bila ada rekan kerja yang duduk dengan jarak kurang dari itu, jangan ragu untuk menegur dan mengingatkannya agar menjaga jarak. Saat makan siang jika sebelumnya terbiasa makan di kantin, maka sementara ini usahakan untuk selalu membawa bekal dari rumah agar kamu tidak perlu ke tempat yang ramai untuk membeli makanan. Saat makan siang bersama di kantor pun tetap jaga jarak dengan rekan-rekan sekantor. Bila sakit, minta izin untuk tidak masuk kerja, atau bila memungkinkan, bekerjalah dari rumah dulu untuk sementara waktu.

3. PENUTUP Edukasi covid-19 sangat membantu warga Desa Malangsari dalam memahami covid-19. Dan juga dapat mecegah menyebarnya virus corona ini di Indonesia. Karena penyebarannya corona virus sekarang ini lebih menakutkan karena dapat menular melalui udara dalam ruangan tertutup. Sehingga semua orang

perlu paham tentang covid-19 , cara penangan hingga cara pencegahannya.

Sehingga dapat memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia terutama di Desa Malangsari.

Saran yang dapat dikerjakan yaitu sebaiknya dalam mengurangi atau meminimalisir penyebaran covid-19 yang terus meningkat, setiap individu harus memahami akan bahaya covid-19 serta pencegahannya. Serta lebih berhati-hati hingga berjaga jarak dengan orang lain.

4. DAFTAR PUSTAKA Andrian, K. (2020). Pentingnya Menerapkan Social Distancing Demi Mencegah COVID-19.

Retrieved

from

Alodokter.com

website:

https://www.alodokter.com/pentingnya-menerapkan-social-distancingdemi-mencegah-covid-19 Asy'ayi, Rahayu. 2020. "Makalah Bahasa Indonesia Pengertian Covid-19 Dan Bentuk

Partisipasi

Dalam

Memeranginya".

(https://www.research

gate.net/publication/341096752_Makalah_Bahasa_Indonesia_Pengertian_ Covid19_DAN_BENTUK_PARTISIPASI_DALAM_MEMERANGI_NYA).

Diakses pada 19 Juli 2020 pukul 15.11 WIB. Fadli,

Rizal.

2020.

�Coronavirus".

(https://www.halo

doc.com/kesehatan/coronavirus). Diakses pada 19 Juli 2020 pukul 21.00 WIB. Grayson et al. 2009. Effi cancy Of Soap And Water And Alchol Based Hand Rub. United States. Vol 18. No:4:08-CR0002 Kemenkes, R.I. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Kemenkes, R.I. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta KOMPAS.com. (2020). Pentingnya Karantina Mandiri untuk Mencegah Penyebaran

Virus

Corona.

Retrieved

March

15,

2020,

from

https://amp.kompas.com/health/read/2020/03/15/150000668/pentingnyakarantina-mandiri-untuk-mencegah-penyebaran-virus-corona

Lestari, D. 2008. Metode Expository Teaching terhadap Perilaku CTPS, Skripsi Universitas Katolik Soegijapranata ADDIN Mendeley Bibliography CSL_BIBLIOGRAPHY

Pradipta, J., &

Nazaruddin, A. M. (2020). Anti Panik! Buku Panduan Virus Corona (1st ed.). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R., … Cipto, R. (2020). Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini Coronavirus Disease 2019 : Review of Current Literatures. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67.

WHO. 2020. "Materi Komunikasi Risiko COVID-19 untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan". source/searo/indonesia/covid19

(https://www.who.int/docs/default/risk-communication-for-healthcare-

facility.pdf? sfvrsn=9207787a_2). Diakses pada 18 Juli 2020 pukul 09.45 WIB.

POSTER MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN

POSTER CARA MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

POSTER ETIKA BATUK

Seluruh Video yang dibuat oleh program Edukasi Covid-19 Kelompok 54 Kuliah Kerja Nyata Reguler Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran�

Jawa Timur dapat langsung dilihat pada Channel Youtube Penataran Berdedikasi atau Official Account Instagram TV (IGTV) @penataranberdedikasi. Video yang kami sajikan terkait pencegahan dan edukasi seputar Covid-19.

Video Panduan Kesehatan dan Keselamatan Virus Corona

Video tentang New Normal Check

EDUKASI PANDEMI COVID-19 UPAYA PENCEGAHAN PEMUTUSAN MATA RANTAI PENULARAN COVID – 19 DI DESA MALANGSARI 1

3

Mu’tasim Billah , Titi Susilowati 2 , Galih Suci Widayanto , Rima Fitriasari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya 60249 Telepon (031) 8782179, Faks (031) 8782257

4

Email : 1) tasimbillah60@gmail.com ; 2) titis.tk@upnjatim.ac.id ; 3) galihsuwii@gmail.com ; 4) fitriarima@gmail.com Abstrak Corona virus Disease-2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama SARS – COV-2 atau yang dikenal dengan VIRUS CORONA. Virus Corona ini menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyebaran virus COVID-19 meningkat semakin cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Namun demikian, masih sedikit pemahaman dan kesadaran masyarakat di Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk yang mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, perlunya peningkatan pemahaman COVID-19 dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam upaya pencegahan pemutusan mata rantai penularan COVID-19. Kegiatan ini dilakukan dengan metode Edukasi COVID-19 kepada Masyarakat desa Malangsari melalui sosialisasi, penempelan pamflet di tempat umum, penerapan protokol kesehatan, dan media sosial.

Dengan demikian, harapan Desa Malangsari terbebas dari virus corona dapat terwujud.

Kata Kunci : Edukasi, COVID-19, Desa Malangsari

EDUCATION PANDEMIC OF COVID-19 EFFORTS TO PREVENT THE EVIDENCE OF COVID-19 TRANSMISSION CHAINS IN MALANGSARI VILLAGE Abstract

Corona virus Disease-2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by a virus called SARS COV-2 or known as VIRUS CORONA. This Corona virus causes respiratory infections in humans ranging from cold coughs to more serious ones such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). The spread of the COVID-19 virus increases more rapidly through droplets or coming out of the nose when an infected person coughs or sneezes. However, there is still little understanding and awareness of the people in Malangsari Village, Tanjung Anom District, Nganjuk Regency who adhere to health protocols when doing activities outside the home. Therefore, the need to increase understanding of COVID-19 and the importance of complying with health protocols in efforts to prevent the chain of transmission of COVID-19 transmission. This activity was carried out with the COVID-19 Education method to the Malangsari village community through socialization, attachment of pamphlets in public places, the application of health protocols, and social media. Thus, the hope of the Malangsari Village free from the corona virus can be realized.

Keywords : Education, COVID-19, Malangsari Village

1

terhadap pandemi covid-19 yang berimplikasi terhadap minimnya kesadaran masyarakat khususnya di pedesaan. Hal ini sangat berbahaya karena penyebaran covid-19 sangat rentan tertular melalui mata, hidung, dan mulut (WHO, 2020). Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk merupakan desa padat penduduk dengan tingkat kepadatan penduduk per (km2 ) sebesar 1.775 (Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nganjuk, 2018). Desa tersebut sering dilalui orang orang yang berasal dari daerah luar karena dekat dengan jalan raya menuju Pusat Pemerintahan Kabupaten Nganjuk. Hal ini menjadi rawan akan terjadinya penyebaran covid-19 apabila tidak adanya pemahaman dan Protokol Kesahatan dalam upaya pencegahan pemutusan mata rantai penularan covid-19 (Shodiqin, dkk 2020).

Edukasi Pandemi covid-19 merupakan salah satu gagasan yang mengangkat edukasi seputar covid-19, agar masyarakat desa sadar akan pentingnya memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah. Edukasi pandemi covid-19 ini dilakukan dengan berbagai cara baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti menyebarkan poster terkait penyebaran covid-19 dan protokol kesehatan di berbagai tempat umum yang ada di Desa Malangsari, dan memberikan laman website terkait Panduan Kesehatan dan Keselamatan covid-19 dan cuci tangan yang benar. Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan edukasi cara penyebaran covid-19 hingga cara pencegahannya.

Diharapkan warga desa Malangsari mengerti dan memahami akan bahaya covid-19 serta pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.

1. PENDAHULUAN Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Guan, dkk 2020). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19 (WHO, 2020). Laju penyebaran Corona virus Disease-2019 (COVID-19) meningkat cepat cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Upaya Pemerintah dalam pencegahan pemutusan mata rantai penularan covid-19 ini sudah mencakup banyak aspek kehidupan. Di bidang Pendidikan, Pemerintah menerapkan pelaksanaan program belajar di rumah (Kemendikbud, 2020). Hal ini bisa melalui berbagai media berbasis internet maupun melalui media yang tidak berbasis internet (Darmalaksana, dkk 2020). Di bidang sosial masyarakat, Pemerintah dengan gencar mencanangkan konsep mitigasi komunitas, berupa pengurangan frekuensi pertemuan besar, pembatasan jarak antar orang di fasilitas umum, hingga penerapan konsep aktivitas yang lebih baik dilaksanakan di rumah. Di bidang kesehatan, Pemerintah telah dengan gencarnya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya hidup bersih dan sehat, perlunya mengenakan masker saat di luar rumah, pelaksanaan karantina mandiri untuk orang-orang yang memiliki risiko tinggi, serta berbagai pedoman yang bertujuan untuk mencegah penularan covid-19 (Telaumbanua, 2020). Di bidang agama pun, pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan fatwa terkait dengan pelaksanaan ibadah di masa wabah pandemi covid-19 (MUI, 2020). Pada tingkat desa, Pemerintah telah mengeluarkan protokol terkait Relawan Desa Lawan covid-19 (Kemendesa, 2020). Namun, meskipun Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan memutus mata rantai penularan covid-19, penambahan kasus positif covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan

2. METODE KEGIATAN Tahapan pelaksanaan program edukasi pandemi covid-19 upaya pencegahan pemutusan mata rantai penularan covid-19 di desa Malangsari ini, diawali dengan survei lapang yang bertujuan untuk melihat permasalahan dan potensi yang muncul didesa untuk dijadikan modal sebagai penyusunan solusi. Selanjutnya, merencanakan program yang akan dilakukan (membuat pamflet, video protokol kesehatan, dan materi untuk 2

sosialisasi). Edukasi dilakukan agar masyarakat mengetahui tata cara pencegahan pemutusan mata rantai penularan covid-19, dan edukasi ini berfokus pada masyarakat Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk. Edukasi yang dilakukan tetap menerapkan sistem social distancing yaitu sosialisasi menggunakan protokol kesehatan, sosial media dan poster. Sosialisai berfokus pada penggunaan alat protokol kesehatan yaitu alat ukur suhu tubuh (termo gun), masker dan hand sanitizer.

kesehatan pakai masker dan alat ukur suhu tubuh (termo gun), masker dan hand sanitizer.

3. PEMBAHASAN DAN MANFAAT Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini, dilaksanakan dengan sosialisasi kepada masyarakat dan siswa Sekolah Dasar yang difasilitasi oleh Kepala Desa Malangsari seperti terlihat pada Gambar 1. dan Gambar 2., dibawah ini :

Gambar 3. Sosialisasi covid-19 memakai alat protokol kesehatan Menurut Albert (2016), media sosial telah menjadi salah satu media untuk edukasi, dimulai dari banyaknya informasi dan peluang terjadinya interaksi serta arahan untuk menuju pengembangan informasi ke dalam tautan lain. Hal tersebut menandakan bahwa selain keterkaitannya sebagai media hiburan, media sosial dapat dijadikan sebagai alternatif sumber jawaban untuk pertanyaan keseharian, termasuk info dan pertanyaan tentang covid-19. Oleh karena itu, media sosial menjadi sarana edukasi covid-19 ini dengan membuka laman website seperti tertera dibawah ini :

Gambar 1. Sosialisasi covid-19 pada masyarakat

https://m.youtube.com/watch?v=ZBe5wwef_-0 https://www.youtube.com/watch?v=jUYUEGq eyBM Kedua laman website diatas, sangat mudah diakses, dipelajari, dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari – hari.

Gambar 2. Sosialisasi covid-19 pada siswa Sekolah Dasar

Pada Gambar 3., terlihat bahwa pada saat sosialisasi tetap menggunakan alat protokol 3

Gambar 5. Pembuatan Poster covid-19

Gambar 4. Laman website Panduan

Kesehatan dan Keselamatan covid-19

Gambar 5. Pemasangan Poster covid-19 di

Kantor Desa Malangsari

Gambar 4. Laman website cara mencuci

tangan yang benar dan bahaya covid-19 Di tengah pademi covid-19, masyarakat melakukan work from home (WFH) dan social distancing. Oleh karena itu, pembuatan dan pemasangan poster edukasi covid-19 di tempat – tempat umum sangat efektif agar edukasi covid-19 lebih maksimal serta tanpa melanggar Protokol Kesehatan yang diberlakukan Pemerintah.

Gambar 5. Pemasangan Poster covid-19 di

Tempat Ibadah

4

4.

KESIMPULAN Guan, W. J., Ni, Z. Y., Hu, Y., Liang, W. H., Ou, C. Q., He, J. X., ... & Du, B. (2020).

Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 in China. New England journal of medicine, 382(18), 17081720.

Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program KKN Covid 19 UPN “Veteran” Jawa Timur tahun 2020 ini, edukasi pandemi covid-19 telah dilaksanakan

dalam upaya pencegahan pemutusan rantai penularan covid-19 dan pentingnya penggunaan protokol kesehatan. Untuk menunjang hal tersebut, telah dilaksanakan sosialisasi edukasi pandemi covid-19 kepada masyarakat dan siswa Sekolah Dasar, pengenalan sosialisasi pandemic covid-19 melalui media social yang mudah di akses, dipelajari, dipahami dan dijalankan, dan pemasangan poster covid19 di tempat – tempat umum di Desa Malangsari. Edukasi pandemi covid-19 ini dimaksudkan agar masyarakat paham mengenai pentingnya pengguaan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Kemendikbud. (2020) ‘Perluas Akses Belajar di Masa Covid-19, Mendikbud Luncurkan Program Belajar dari Rumah’ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [online]. Tersedia di: https://www.kemdikbud.go.id/main/blo g/2020/04/perluas-akses-belajar-dimasa-covid19-mendikbud-luncurkanprogram-belajar-dari-rumah Diakses : 22 Juli 2020 Kemendesa. (2020) Protokol Relawan Desa Lawan COVID-19.

Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

MUI. (2020) Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 14 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaran Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19. Jakarta: Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH Pada keempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk yang telah memberi kesempatan melaksankan kegiatan KKN Covid-19 UPN “Veteran” Jawa Timur, khusunya program edukasi pandemi covid-19 dalam upaya pencegahan pemutusan mata rantai penularan covid-19 di desa Malangsari.

Presiden RI. (2020) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

SK No 010750 A

DAFTAR PUSTAKA Alber, Julia M., Samantha Paige, Michael Stellefson, and Jay M. Bernhardt.

“Social Media Self-Efficacy of Health Education Specialists.”

Health Promotion Practice 17, no. 6 (2016): 915–921.

Darmalaksana, W., Hambali, R., Masrur, A., & Muhlas, M. (2020).

Analisis Pembelajaran Online Masa WFH Pandemi Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1-12.

Shodiqin, A., Aziz, R., Dewi, R., & Fitriani, P. D. (2020) Model pemberdayaan jama'ah masjid menghadapi dampak coronavirus disease (covid 19).

Telaumbanua, D. (2020). Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19Di Indonesia.

QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 12(01), 59-70.

5

WHO. (2020) ‘WHO announces COVID-19 outbreak a pandemic’ World Health Organzation Regional Office for Europe. [online] Tersedia di : http://www.who.int/en/healthtopics/health-emergencies/coronaviruscovid-19/news/news/2020/3/whoannounces-covid-19-outbreak-apandemic Diakses : 22 Juli 2020

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan atas Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang dilimpahkannya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini yang berjudul “Penyusunan Inovasi Pembelajaran Daring untuk SD Negeri Malangsari 2”. Modul ini merupakan salah satu luaran wajib yang ditargetkan selama kegiatan KKN Reguler Covid-19 ini. Modul ini berisi tentang pemahaman pembelajaran dari rumah dan daring disertai hambatan dan solusinya, disertai inovasi yang kami berikan terkait proses pembelajaran daring untuk SD Negeri Malangsari 2.

Modul ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh sebab itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP selaku Ketua LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ir. Mu’tasim Billah, MS selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 54 KKN Reguler Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Seluruh anggota kelompok 54 KKN Reguler Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 5. Seluruh

perangkan

dan

masyarakat

Desa

Malangsari,

Kecamatan

Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malangsari dan masyarakat luas serta mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya mahasiswa anggota KKN Kelompok 54. Semoga modul ini dapat membawa manfaat yang besar bagi semua.

Surabaya, Juli 2020

PENYUSUNAN INOVASI PEMBELAJARAN DARING UNTUK SD NEGERI MALANGSARI 2 Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Ivana Azahra Rismadian, Dena Ayu Septiana, Navi Dwi Agustiana, Siti Mariyam

Email: tasimbillah06@gmail.com

1. PENDAHULUAN Munculnya virus corona atau yang dikenal dengan covid-19 memang telah menghebohkan seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Penyebarannya yang cepat dan memakan banyak korban membuat pemerintah harus lah mengambil kebijakan untuk melakukan pembatasan sosial dan physical distancing. Dan hal inilah yang pada akhirnya membuat masyarakat harus melakukan segala aktivitas dari rumah, bekerja, belajar, dan ibadah dari rumah.

Berbagai kebijakan dari pemerintah pun dikeluarkan secara resmi untuk mempertegas aturan demi menekan penyebaran covid-19. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menghimbau seluruh pelajar dan tenaga pendidik di Indonesia untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Sistem belajar yang awalnya dilakukan secara konvensional dengan tatap muka secara langsung berubah menjadi daring (dalam jaringan) yang mengharuskan kita untuk melek teknologi dan menguasainya.

Pada awal merebaknya virus ini, pemerintah hanya melakukan penutupan sekolah secara sementara selama 14 hari. Hal ini dikarenakan masa inkubasi dari virus covid-19 ini yang membutuhkan waktu 2 hingga 14 hari. Penutupan sementara ini diharapkan dapat mencegah penyebaran virus yang lebih luas lagi.

Namun, seiring berjalannya waktu, korban yang terjangkit semakin banyak dan membuat pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar dan menghimbau masyarakat untuk melakukan segala aktivitas dari rumah termasuk aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Perubahan sistem belajar dari konvensional menjadi daring ini tentunya menjadi kejutan bari seluruh pelajar dan tenaga pendidik. Bagi mereka yang sudah siap tentu tidak menjadi masalah yang besar. Namun, bagi mereka yang belum siap terlebih lagi gagap teknologi, perubahan ini merupakan sebuah tantangan yang besar dan mereka mau tidak mau harus tetap menghadapinya.

Lalu, bagaimana solusi menghadapi perubahan system belajar dan mengajar ini? Bagaimana pula system pembelajaran daring yang efektif? Di dalam modul ini akan kami bahas mengenai apa itu pembelajaran secara daring mulai dari pengertian, hambatan, solusi, hingga inovasi yang kami berikan pada salah satu sekolah di Indonesia, yaitu SD Negeri Malangsari 2. Modul ini kami tujukan untuk pelajar dan tenaga pendidik yang melakukan proses pembelajaran secara daring.

Dan diharapkan nantinya, modul ini dapat memberikan pemahaman mengenai proses pembelajaran daring yang efektif.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. Kebijakan Belajar dari Rumah oleh Pemerintah Penyebaran dari virus covid-19 yang semakin tak terkendali di Indonesia membuat pemerintah melakukan berbagai hal untuk menanganinya. Salah satunya adalah dengan memberlakukan pembatasan sosial atau physical distancing kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menekan berbagai potensi penyebaran virus tersebut. Hal ini tentunya berdampak pada seluruh aktivitas masyarakat termasuk aktivitas sekolah atau kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan belajar mengajar menjadi tidak lagi dilakukan di sekolah melainkan dilakukan dari rumah. Sistem belajar ini dinamakan pembelajaran dari rumah atau pembelajaran jarak jauh. Peruahan ini tentunya didasari oleh kebijakan dari pemerintah yang mengarahkan masyarakat untuk bekerja, belajar, dan ibadah dari rumah. Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran. Adapun Surat Nomor 4 Tahun 2020 berisi tentang pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona (covid-19), yang isinya sebagai berikut: a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan

untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic covid-19; c. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah; d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan memberi skor atau nilai kuantitatif.

Selain itu, dalam jumpa pers secara daring yang dilakukan pada 24 Maret lalu, Nadiem mengingatkan proses belajar di rumah tidak mengubah cara belajar selama di kelas. Artinya guru atau dosen juga tetap mengajar. Presiden Jokowi juga menyampaikan adanya bantuan berupa belajar daring gratis dari sejumlah layanan edukasi daring. Misalnya saja Ruangguru, Zenius, Google Suite for Education, hingga Microsoft Office 365.

Namun, dibalik kebijakan pemerintah tersebut, ada salah penafsiran orang tua peserta didik dan bahkan guru mengenai belajar di rumah selama masa pandemi corona. Pihak sekolah terkesan hanya memindahkan proses pembelajaran dari kelas ke rumah. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud, Harris Iskandar, mengatakan, dalam proses pembelajaran di rumah, seharusnya guru dan orang tua diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang bermakna, tidak hanya berfokus pada capaian akademik atau kognitif.

Harris menjelaskan konsep pembelajaran yang tak berfokus pada akademik atau kognitif itu sesuai dengan model penilaian yang akan menggantikan Ujian Nasional (UN), yaitu Asesmen Kompetensi dan Survei Karakter. Konsep ini menitikberatkan pada penalaran dan bukan capaian pemahaman materi pelajaran.

Oleh sebab itu, agar terdapat kesamaan pemahaman mengenai itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono, telah menghimbau dinas pendidikan di seluruh Indonesia membuat

surat edaran mengenai pembelajaran daring di rumah.

2.2. Pembelajaran Secara Daring Sesuai dengan kebijakan Pemerintah terkait pembelajaran dari rumah selama pandemic ini, maka mau tidak mau seluruh sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia harus mengaplikasian pembalajaran secara daring.

Sebenarnya model pembelajaran jarak jauh ini ada dua macam, yaitu pembelajaran secara luring (luar jaringan) dan pembelajaran secara daring (dalam jaringan).

Pembelajaran secara luring yaitu dapat melalui buku pegangan siswa dan guru. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan mengakses lewat televisi dan radio.

Para pendidik bisa memanfaatkan program Belajar dari Rumah lewat TVRI jika mengakses melalui televisi.

Sedangkan pembelajaran secara daring adalah pembelajaran yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS). Dalam hal ini, guru atau pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Sehingga, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring.

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkan Personal Computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran Bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, Instagram, aplikasi zoom, Google Meet ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki ponsel untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki ponsel melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui video call yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu,

hingga mengabsen melalui voice note yang tersedia di WhatsApp. Materimaterinya pun diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring.

Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni,

aplikasi dengan platform yang user friendly, dan sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stake holder pendidikan.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini.

Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19.

Dengan demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi berbasis online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian pembelajarannya tercapai.

Dengan melihat situasi atau kondisi saat ini, sebenarnya dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar tatap muka dengan guru terbukti lebih efektif ketimbang secara daring (online). Hal tersebut dipaparkan oleh pakar pendidikan Universitas Brawijaya (UB) Aulia Luqman Aziz bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2020. “Selamanya profesi guru tidak akan tergantikan oleh teknologi� papar Luqman dalam keterangannya di laman resmi UB, Sabtu (2/5/2020). Menurutnya pembelajaran penuh secara daring, akhir-akhir ini banyak menimbulkan keluhan dari peserta didik maupun orangtua.

Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa.

Berdasarkan pengalaman mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk memberi penugasan, dan kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas ini diberikan ketika siswa akan masuk, sehingga kemungkinan akan menumpuk.

Mengamati pengalaman dari beberapa guru tersebut, maka guru juga harus siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus

mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.

Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.

Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru bisa dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah diakses siswa. Sedangkan bagi pengajar online yang mempunyai semangat yang lebih, bisa menngkatkan

kemampuannya

dengan

menggunakan

berbagai

aplikasi

pembelajaran daring.

Namun sekali lagi, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja. Namun harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi, keterbatasan infrastrukur perangkat seperti jaringan. Sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom meeting namun jaringan atau signal di wilayah siswa tersebut tinggal tidaklah bagus.

Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis.

Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah/madrasah

di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.

Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.

2.3. Perencaan Inovasi Pembelajaran Daring di SD Negeri Malangsari 2 Keharusan pelaksanaan pembelajaran secara daring membuat seluruh sekolah di Indonesia harus menjalankannya. Salah satunya Sekolah Dasar (SD) Negeri Malangsari 2 yang terletak di Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Meskipun sekolah ini terletak di pedesaan, namun jaringan koneksi yang ada tidak lah buruk. Namun yang menjadi masalah adalah Ketika guru dan murid di sekolah tersebut belum begitu terlalu menguasai teknologi terlebih lagi yang berkaitan dengan penjungan pembelajaran daring.

Dengan demikian, kami berusaha membantu membuat pembelajaran daring yang dilakukan di sana menjadi lebih efektif melalui program kami. Salah satu caranya adalah dengan mengenalkan platform-platform yang bisa digunakan untuk menunjang kegiatan belajar. Namun, sebelum pelaksanaan program tersebut tentunya perlu dilakukan survey dan perencanaan yang matang agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan target yang dituju.

Survey dilakukan dengan mengunjungi SD Negeri Malangsari 2 secara langsung dan menggali informasi terkait pembelajaran daring yang dilakukan dari kepala sekolah. Dari survey tersebut didapatkan bahwa ternyata pembelajaran secara daring dilakukan melalui media WhatsApp dengan membentuk grup kelas.

Di dalam grup tersebut akan diberikan tugas secara berkala kepasa siswa-siswi.

Namun, ternyata juga terdapat segelintir siswa yang tidak memiliki ponsel yang

memadai untuk menunjang kegiatan belajar daring tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, biasanya wali murid dari siswa yang tidak memiliki ponsel tersebut akan dating ke sekolah secara langsung untuk menanyakan dan mengumpulkan tugas.

Selain itu, ternyata guru-guru di sekolah tersebut juga belum terlalu mengenal dan menguasai teknologi serta platform yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran secara daring. Sehingga, sosialisasi perlu dilakukan mengingat pembelajaran daring ini merupakan seuatu keharusan. Agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif meskipun tidak dilakukan secara tatap muka langsung.

Melihat hasil survey tersebut, kami akhirnya Menyusun program yang ditujukan untuk murid dan guru. Tentunya program ini dilakukan dalam rangka menemukan inovasi pembelajaran secara daring. Diharapkan inovasi ini nantinya akan diteraapkan dan menjadikan proses pembelajaran daring lebih efektif kedepannya.

Perencanaan program yang ditujukan untuk murid berupa pembentukan grup belajar di media WhatsApp. Di grup tersebut berisi siswa siswi kelas empat, perwakilan guru, dan mungkin wali murid (jika siswa tidak memiliki ponsel sendiri). Di grup belajar tersebut akan dikirimkan materi-materi non akademis sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar secara daring. Materi dikirimkan dalam bentuk video pendek yang berisi penjelasan mengenai materi tersebut.

Setelah pengiriman materi para siswa bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait materi dan akan langsung dijawab oleh kami. Jika sekiranya, tidak terdapat pertanyaan lagi dari siswa dan siswi, maka kami akan memberikan tugas untuk mengulas kembali isi materi yang telah dikirimkan.

Sedangkan perencanaan program yang ditujukan untuk guru berupa sosialisasi dan penyuluhan mengenai platform-platform yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran daring. Dalam hal ini kami mem-fokuskan pada platform yang telah disediakan oleh Google, diantaranya Google Classroom, Google Meet, dan Google Forms. Sosialisasi ini dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan tetap mematuhi prosedur protokol kesehatan. Dalam pertemuan tersebut nantinya akan dijelaskan mengenai kegunaan dari platform-platform yang

telah disebutkan tadi dan mencoba mempraktikkan penggunaan Google Forms.

Selain itu, kami juga melakukan pembuatan modul mengenai sosialisasi tersebut untuk guru, sehingga jika guru-guru lupa dengan apa yang telah kami sampaikan, mereka bisa langsung mengingat melalui modul tersebut.

Perencanaan program di atas disusun berdasarkan kebutuhan dari SD Negeri Malangsari 2 sendiri dalam menunjang pembelajaran daring. Kurangnya pengenalan dan penguasaan guru terhadap media dan platform pembelajaran serta kurangnya fasilitas dan semangat belajar murid secara daring menjadi alasan utama penyusunan program ini. Sehingga, nanti kedepannya usai pelaksanaan program tersebut diharapkan proses pembelajaran daring di sekolah tersebut berjalan lebih efektif dengan memanfaatkan media dan platform yang ada.

2.4. Pelaksanaan Grup Belajar di WhatsApp untuk Siswa-siswi SD Negeri Malangsari 2 Pembentukan grup belajar di WhatsApp untuk siswa-siswi di SD Negeri Malangsari 2 dilakukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran secara daring.

Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajar meskipun dari rumah. Di dalam grup tersebut berisi siswa-siswi dari kelas empat yang berjumlah 15 anak, perwakilan guru, dan wali murid (bagi siswa yang tidak memiliki ponsel sendiri).

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di grup tersebut berupa pembagian materi-materi non akademis sebagai penunjang, tanya jawab seputar materi, dan pemberian tugas untuk mengulas ulang materi. Selain itu, di dalam grup tersebut juga bisa dilakukan obrolan-obrolan ringan antara siswa-siswi dengan kami untuk menghilangkan kebosanan atau kejenuhan dalam kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dalam dua minggu. Selain pertemuan secara daring tersebut, juga terdapat pertemuan secara langsung atau tatap muka sebanyak dua kali.

Gambar 1. Grup Belajar di WhatsApp

Dalam pelaksanaannya, pertemuan pertama dilakukan secara tatap muka, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pertemuan pertama dilakukan dalam rangka perkenalan antara kami dengan siswa-siswi, sehingga saat berada di grup belajar nanti, suasana yang terbangun tidak terkesan canggung.

Dilakukan pada hari Kamis, 9 Juli 2020, pertemuan ini selain sebagai ajang perkenalan juga diisi dengan berbagai kegiatan lain. Kegiatan pertama yaitu memberikan edukasi mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar. Mengingat masa pandemi saat ini, menjaga kebersihan merupakan hal yang sangat penting, salah satunya bisa dilakukan melalui cuci tangan. Namun, kebanyakan anak-anak kurang memahami bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar agar terbebas dari kuman dan bakteri. Oleh sebab itu, edukasi mengenai cuci tangan yang baik dan benar kami berikan agar mereka dapat memahami dan mempraktikkannya.

Kegiatan kedua berupa games cerdas cermat bertema wawasan kebangsaan. Ini bertujuan untuk mengingat dan menggali Kembali wawasan mereka mengenai Bangsa Indonesia, sekalipun mereka tidak melakukan kegiatan sekolah secara tatap muka. Kegiatan yang terakhir, yaitu membuat puisi atau cerita dengan tema cinta sekolah. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali kreativitas mereka agar tidak

terkubur meskipun mereka tidak dapat menyalurkannya akibat kegiatan pembalajaran secara daring. Selain itu, kami juga memberikan tugas berupa menggambar dengan tema yang sama yaitu cinta sekolah dan dikumpulkan pada pertemuan terakhir. Dalam pertemuan ini, kami juga memberikan hadiah bagi siswa-siswi yang aktif, seperti yang berani mempraktikkan cuci tangan yang baik dan benar, serta yang mendapatkan poin tertinggi dalam games cerdas cermat.

Pemberian hadiah ini tentunya sebagai pemacu semangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Gambar 2. Kegiatan pada pertemuan pertama

Pertemuan kedua dilaksanakan secara daring, yaitu melalui grup belajar di WhatsApp. Dilakukan pada Senin, 13 Juli 2020, proses pembelajaran dilakukan dengan membagikan materi mengenai “dampak positif dan negative penggunaan gadget�. Isi materi berupa pengertian apa itu gadget, manfaat, dan dampak positif pengunaannya, serta dampak negative jika pengunannya dilakukan secara berlebihan. Tentunya materi disusun dengan Bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak yang masih duduk di bangku kelas empat SD. Sehingga, anak-anak tidak akan terlalu bingung mengenai materi yang dibagikan. Pembagian materi berupa video pendek disertai narasi sebagai penjelas materi. Jika terdapat beberapa bagian yang kurang dipahai dan perlu ditanyakan, kami juga membuka sesi tanya jawab mengenai materi tersebut. Dan setelah tidak ada pertanyaan lagi, baru lah kami memberi tugas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kembali isi materi. Pemilihan tema materi ini, dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dari rumah dan secara daring, otomatis membuat anak-

anak lebih sering mengoperasikan gadget. Namun, di usia mereka yang masih dini, pemahaman mengenai manfaat dan bahaya penggunaan gadget secara berlebihan masih kurang. Maka dari itu, kami memberikan materi ini dengan harapan mereka dapat mengetahui dan paham bahwa di samping manfaat yang gadget berikan, juka terdapat bahaya yang mungkin muncul jika penggunan gadget dilakukan secara berlebihan tanpa adanya kontrol.

Pertemuan ketiga dilakukan secara daring melalui grup belajar di WhatsApp pada Rabu, 15 Juli 2020. Sistem pertemuan atau pembelajaran dilakukan sama persis dengan saat pertemuan kedua. Yang membedakan hanyalah tema materi yang disampaikan. Pada pertemuan ketiga, materi yang disampaikan berupa “menghindari perilaku bullying�. Isi materi berupa pengertian apa it perilaku bullying, contoh-contoh perilaku bullying, dan cara menghadapi serta menghindari perilaku bullying. Pemilihan tema ini didasari oleh semakin maraknya perilaku bullying atau perundungan di masa-masa sekolah. Bahkan, kasus perundungan saat ini tidak hanya terjadi di sekolah menengah saja, tapi sudah terdapat beberapa kasus yang membuktikan bahwa kasus perundungan juga mulai terjadi di sekolah dasar. Oleh sebab itu, materi ini sangat perlu untuk diberikan sejak dini, agar anakanak dapat memilih mana pergaulan yang baik dan membina hubungan pertemanan yang baik dan damai tanpa ada unsur perundungan. Terlebih lagi di era pandemi saat ini yang membuat mereka jarang bertemu dengan teman-teman dan bersosialisasi. Sehingga, materi ini diharapkan dapat mencegah dan menghindarkan mereka dari perilaku bullying, mengingat dampak dan bahaya yang ditimbulkannya.

Untuk pertemuan keempat yang merupakan pertemuan secara daring terakhir, dilakukan pada Jumat, 17 Juli 2020. Sistem pembelajaran dilakukan sama persis seperti pertemuan kedua dan ketiga. Untuk tema materi sendiri merupakan “membangun semangat belajar dari rumah�. Pemberian materi ini tentunya bertujuan untuk memotivasi siswa-siswi agar tetap semangat belajar meskipun dilakukan dari rumah. Penting sekali memberikan motivasi seperti ini agar tidak melunturkan keinganan mereka untuk belajar. Hal ini dikarenakan mengingat kebiasaan mereka yang selalu melakukan sekolah secara tatap muka dan bertemu teman-teman tiba-tiba berubah menjadi belajar dari rumah hanya ditemani orang

tua. Tentu saja hal tersebut sangat berpengaruh terhadap semangat belajar anakanak, sehingga sekali lagi, bahwa motivasi belajar dari rumah sangat diperlukan oleh mereka.

Pertemuan terakhir dilakukan secara langsung atau tatap muka pada Senin, 20 Juli 2020 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pertemuan terakhir diisi dengan kegiatan yang menyenangkan untuk menghilangkan kejenuhan mereka selama pembelajaran daring dan untuk mengobati rasa rindu mereka terhadap teman-temannya. Selain itu, dalam pertemuan terakhir ini juga merupakan waktu untuk mengumpulkan seluruh tugas-tugas mereka, dan pemberian hadiah bagi mereka yang terbaik dalam mengerjakan tugas. Kami juga memberikan hand sanitizer dan masker sebagai kenang-kenangan dari kami untuk mereka.

Gambar 3. Kegiatan games pada pertemuan terakhir

Dengan serangkaian kegiatan dari program kami untuk siswa-siswi di SD Negeri Malangsari 2, diharapkan dapat menumbuhkan rasa semangat belajar mereka ke depannya. Meskipun di tengah masa pandemi yang mengharuskan mereka belajar dari rumah. Dengan begitu, pembelajaran daring dapat berjalan lancar dan efektif.

2.5. Pelaksanaan Sosialisasi Platform Google untuk Guru-guru di SD Negeri Malangsari 2 Banyak media dan platform yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran secara daring. Salah satunya adalah berbagai platform dari Google berupa Google Clasroom, Google Meet, dan Google Forms. Namun sayangnya, para tenaga pendidik di SD Negeri Malangsari 2 kurang mengenal dan menguasai platform-platform

tersebut,

sehingga

dibutuhkan

sosialisasi

agar

dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaran daring yang lebih efektif ke depannya.

Sosialisasi dilaksanakan di hari yang sama pada pelaksanaan pertemuan terakhir dengan murid-murid, yaitu pada Senin, 20 Juli 2020. Ditujukan kepada seluruh guru di SD Negeri Malangsari 2 yang berjumlah 8 orang. Sosialisasi dilakukan secara langsung atau tatap muka, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dalam pelaksanaanya, terdapat kendala berupa tidak adanya proyektor untuk menampilkan materi atau bahan sosialisasi. Namun, bukan berarti hal tersebut menjadi hambatan dalam melaksanakannya.

Alasan kami memilih platform dari Google untuk disosialisasikan kepada guru-guru adalah, karena mudah diakses dan medianya yang gratis. Pemilihan tiga platform yang telah disebutkan di atas, berdasarkan kebutuhan yang sekiranya diperlukan selama proses pembelajaran daring. Dimulai dari Google Meet, platform ini memiliki kegunaan untuk mem-fasilitasi guru dan siswa-siswi yang ingin melakukan pertemuan tatap muka secara daring. Platform ini dapat membantu guru yang ingin menyampaikan dan menjelaskan materi secara langsung melalui video conference. Sehingga, pertemuan secara daring tersebut dapat dilakukan seolaholah sedang berada dalam kelas yang sama.

Platform yang selanjutnya yaitu Google Classroom merupakan platform dari Google yang bermanfaat untuk membentu atau membuat kelas secara daring.

Di dalam kelas yang terbentuk dalam Google Classroom ini, guru dan murid dapat saling membagikan materi dan juga dapat digunakan sebagai sarana pengumpulan tugas. Platform ini kami kira perlu diperkenalkan kepada seluruh guru di SD Negeri Malangsari, karena kegunaannya yang membuat proses pembelajaran secara daring dapat berjalan efektif. Materi dan tugas yang ada tidak akan berceceran karena akan terkumpul dalam kelas yang telah dibentuk di platform tersebut. Google Classroom

juga memungkinkan adanya komunikasi secara dua arah, dari guru ke murid, dan dari murid ke guru juga. Hal ini dikarenakan para murid juga dapat membagikan materi yang mungkin mereka dapatkan di luar sekolah.

Platform terakhir dari Google yang kami sosialisasikan adalah Google Forms. Sebenarnya, Google Forms ini merupakan media untuk pengumpulan data atau informasi seperti pendaftaran atau kuisioner. Namun, jika dipelajari lebih lanjut, Google Forms ini sebenarnya juga dapat menunjang pembelajaran secara daring. Fitur kuis yang ada pada Google Forms dapat dimanfaatkan oleh guru-guru untuk memberikan tugas atau ujian harian kepada murid. Oleh sebab itu, kami memperkenalkan platform ini kepada guru-guru di SD Negeri Malangsari 2 agar pemberian tugas atau pelaksanaan ujian harian dapat dilakukan lebih efektif.

Karena, mengingat selama ini pemberian tugas selalu dilakukan di grup WhatsApp dan pengumpulan juga dilakukan di grup tersebut dengan mengirimkan gambar.

Cara atau sistem tersebut dirasa kurang efektif karena dapat membuat penyimpanan di ponsel penuh, sehingga ponsel kurang bisa berjalan dengan lancar. Sedangkan dengan Google Forms, semua data atau jawaban dari murid akan otomatis tersimpat di email guru.

Pelaksanaan sosialisasi ini dimulai dengan pembagian modul kepada guruguru. Modul tersebut berisi pengenalan terhadap platform Google Meet, Google Classroom, dan Google Forms, disertai dengan kegunaan dan tata cara penggunaannya. Modul ini kami buat dan berikan sebagai pegangan dan pengingat untuk guru-guru saat ingin menggunakan salah satu dari platform tersebut.

Setelah pembagian modul, sosialisasi dan penjelasam tentang ketiga platform tersebut dilakukan secara lisan. Setelah penjelasan tersebut, kamu membuka sesi tanya jawab bagi guru-guru yang munkin kurang memahami penjelasan atau isi modul. Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktik penggunaan Google Forms. Kami hanya melaksanakan praktif untuk platform Google Forms saja dikarenakan keterbatasan waktu dan kemungkinan penerapannya yang lebih tinggi. Penggunaan Google Meet dan Google Classroom di PC memang mudah diakses, tidak perlu mengunduh aplikasi. Namun, saat penggunaannya dilakukan melalui ponsel perlu mengunduh aplikasi kedua platform tersebut. Sedangkan untuk Google Forms, baik di ponsel maupun PC tidak perlu

melakukan pengunduhan aplikasi. Selain itu, dari ketiga platform tersebut yang paling sedikit memakan kuota adalah Google Forms.

Gambar 4. Sosialisasi secara lisan

Praktik penggunaan Google Forms dilaksakanan dengan membagi 8 guru menjadi tiga kelompok. Satu kelompok kami sediakan satu laptop untuk melakukan praktik. Fitur-fitur yang kami ajarkan dan praktikkan adalah membuat pertanyaan biasa, mengganti model atau jenis jawaban, fitur kuis yang dapat diatur kunci jawaban dan poin atau nilainya, serta pengaturan pembatasan waktu pengumpulan jawaban. Fitur-fitur tersebut sangat bermanfaatkan saat digunakan untuk memberi tugas atau ujian harian.

Gambar 5. Praktik penggunaan Google Forms

Setelah melakukan praktik pembuatan Google Forms, kami menyerahkan cidera mata berupa plakat dan kenang-kenangan berupa hand sanitizer serta masker kepada guru-guru. Sebagai rasa terima kasih kami karena telah membantu selama proses pelaksanaan program kami, kami juga memberikan snack untuk guru-guru.

Kemudian pertemuan ditutup dengan pemberian alat hand sanitizer sistem injak untuk SD Negeri Malangsari 2. Pemberian ini bermaksud untuk membantu sekolah dalam mencegah penyebaran covid-19 di sekolah.

Gambar 6. Pemberian alat hand sanitizer sistem injak

Dari kegiatan sosialisasi ini, diharapkan kedepannya akan diterapkan oleh guru-guru. Sehingga, mereka bisa lebih berinovasi dalam memberikan modelmodel pembelajaran secara daring. Dan tentunya platform-platform yang kami sosialisasikan juga diharapkan dapat membantu para guru untuk melakukan pembelajaran daring yang lebih efektif dan efisien.

3. PENUTUP Akibat pandemi covid-19 saat ini, membuat semua aktivitas perlu dilakukan dari rumah termasuk aktivitas belajar mengajar. Semua kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring dan luring. Pembelajaran secara daring sendiri merupakan pembelajaran yang memanfaatkan layanan internet dan berbagai media serta platform penunjang.

Namun, perubahan sistem belajar ini memiliki beberapa kendala yang bisa saja menjadi penghambat dalam proses pembelajaran daring. Beberapa kendala tersebut adalah kegagapan guru terhadap teknologi dan platform yang dapat

menunjang pembelajaran. Selain itu, permasalahan fasilitas yang memadai seperti koneksi jaringan dan kuota yang kurang juga berpotensi besar menjadi penghambat proses pembelajaran daring. Akan tetapi, bukan berarti di setiap hambatan tersebut tidak ada solusi. Solusi akan selalu ada jika semua pihak dapat bekerja sama dengan baik dalam melancarkan pembalajaran secara daring ini.

Pada SD Negeri Malangsari 2 yang terletak pada Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Yang menjadi kendala bukan lah koneksi jaringan yang buruk, melainkan kemampuan guru-guru dan dalam memahami dan menguasai teknologi serta platform-platform yang dapat digunakan dalam menunjang pembelajaran secara daring. Selain itu, kejenuhan murid-murid dalam menjalani aktivitas belajar dari rumah juga memiliki potensi untuk menghambat proses belajar mengajar secara daring.

Maka dari itu, kami menyusun program yang ditujukan untuk murid dan guru di SD Negeri Malangsari. Program yang ditujukan untuk murid berupa pembuatan grup belajar di grup WhatsApp dan pertemuan secara langsung atau tatap muka sebanyak dua kali. Dalam pertemuan langsung terdapat beberapa kegiatan seperti games dan pemberian hadiah yang bertujuan untuk menghilangkan rasa bosan atau jenuh saat belajar dari rumah. Sedangkan program yang ditujukan untuk guru berupa pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai platform Google yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran Secara Daring. Platform Google yang kami sosialisasikan adalah Google Meet, Google Classroom, dan Google Forms. Kami mengenalkan ketiga platform tersebut dikarena kegunaan dan layanan yang diberikan dapat menunjang proses pembelajaran daring menjadi lebih efektif.

Tentunya program yang kami susun dibuat berdasarkan kekurangan dan kebutuhan yang diperlukan oleh SD Negeri Malangsari 2 dalam melakukan proses pembelajaran secara daring. Sehingga, diharapkan kedepannya apa yang telah kami berikan dapat diterapkan demi sistem belajar yang lebih baik lagi. Sehingga, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik dan lancar meskipun dilakukan dari rumah.

4. DAFTAR PUSTAKA Harmani, Sri. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-dimasa-pandemi-covid-19 Prodjo, Wahyu Adityo. (2020). Pembelajaran Jarak Jauh Bukan Pembelajaran Daring,

Ini

Penjelasannya.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/06/16/200131471/pembelajaranjarak-jauh-bukan-pembelajaran-daring-ini-penjelasannya Prodjo, Wahyu Adityo. (2020). Apa Itu Belajae dari Rumah? Kembali ke Konsep Awal. https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/14/163041771/apa-itu-belajardari-rumah-melihat-kembali-konsep-awal?page=all Redaksi Kumparan. (2020). 4 Kebijakan Nadiem Makarim soal Proses Belajar dari Rumah Selama Pandemi Corona. https://kumparan.com/kumparanmom/4kebijakan-nadiem-makarim-soal-proses-belajar-dari-rumah-selama-pandemicorona-1t5naOVW9MB/full

GOOGLE FORMS



Apa itu Google Forms?

Google Form adalah inovasi dari Google Docs untuk membuat pertanyaan berupa kuisoner ataupun formulir pendaftaran sebuah acara secara online melalui Google.



Apa saja fungsi Google Forms?

Saat ini telah marak adanya WFH ( Work From Home ) yang banyak dilakukan oleh perorangan, instansi dan perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya ancaman pandemi Covid 19 yang menuntut kita untuk dapat menjaga jarak untuk memutus rantai penularannya. Oleh karena itu teknologi internet menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk kita dapat berkerja dirumah. Banyak orang menggunakan Form Online Google atau Google Form untuk membuat tugas quesioner dalam hal perkuliahan atau tugas sekolah, dan tak sedikit yang menggunakan platform ini untuk pendaftaran sebuah acara atau seminar. Beberapa orang memakainya untuk mendapatkan data yang nantinya dimuat dalam jurnal ilmiah atau skripsi mereka. Kelebihan dari platform milik Google ini adalah pengelolaan data yang sudah terinput nantinya bisa dikelola menjadi sebuah diagram. Sehingga pemilik form bisa mengelola hasil data yang sudah diperoleh dengan sangat mudah.



Langkah membuat Google Forms Untuk Tugas Sekolah atau Ujian Harian 1. Cara membuat soal kuis menggunakan Google Form - Buka Google Formulir di link docs.google.com/forms

- Kemudian klik ikon Plus .

- Di bagian kanan atas, klik Setelan.

- Klik Kuis lalu Jadikan ini sebagai kuis.

- Opsional: Untuk mengumpulkan alamat email, klik Umum lalu Kumpulkan alamat email.

- Klik Simpan.

2. Cara membuat kunci jawaban, menetapkan poin (nilai) dan menambahkan masukan otomatis Kita dapat membuat kunci jawaban untuk jenis soal Jawaban singkat, Pilihan ganda, Kotak centang, Dropdown, Petak pilihan ganda dan Petak kotak centang. Berikut cara membuat kunci jawaban: - Untuk menambahkan pertanyaan, klik Tambahkan pertanyaan.

- Isikan pertanyaan dan jawaban Anda.

- Di kiri bawah pertanyaan, klik Kunci jawaban. - Pilih jawaban atau jawaban yang benar.

- Di kanan atas pertanyaan, pilih berapa poin nilai pertanyaan tersebut.

- Opsional: Untuk menambahkan penjelasan tertulis atau video YouTube ke sebuah jawaban, klik - Tambahkan masukan jawaban.

- Opsional: Untuk mengedit opsi pertanyaan atau jawaban, klik Edit pertanyaan. Catatan: Anda dapat menetapkan poin dan menambahkan masukan pada semua jenis pertanyaan.

3. Cara memilih tampilan selama dan setelah kuis Kita dapat memilih apakah orang dapat melihat pertanyaan yang tidak terjawab, jawaban yang benar, dan berapa nilai dari soal itu.

Berikut caranya: - Di Google Formulir, buka kuis.

- Di bagian kanan atas, klik Setelan.

- Klik Kuis.

- Di bagian "Responden dapat melihat", centang kotaknya.

4. Memberi batasan waktu pada soal

Pengaturan ini akan memberi siswa suasana seperti di kelas dan memaksa siswa untuk fokus pada soal. Berikut caranya: - Di laman Google Form klik ikon Titik Tiga, lalu klik Add-on - Cari Formlimiter, instal - Klik izinkan untuk menampilkan script ke dalam akun goggle Anda - Setelah itu akan muncul proses pengaturan di mana Anda bisa memasukan batas waktu dan tanggal soal dikerjakan. Klik Save and Enable - Jika soal sudah mencapai waktu yang ditentukan, maka soal akan tertutup dengan sendirinya.

5. Memberi nilai pada kuis yang dikerjakan - Di Google Formulir, buka kuis.

- Di bagian atas, klik Tanggapan.

- Klik Individu.

- Untuk berpindah di antara individu, klik Sebelumnya Sebelumnya atau Berikutnya Berikutnya.

- Cari pertanyaan yang ingin Anda beri nilai, yaitu: * Di kanan atas, masukkan jumlah poin yang dihasilkan oleh tanggapan. * Di bawah jawaban, klik Tambahkan masukan. - Tulis masukan, lalu klik Simpan.

- Untuk menyimpan perubahan, di bagian bawah, klik Simpan.

6. Membagikan hasil melalui Google Form Anda bisa mengirim hasil pengerjaan siswa melalui email mereka masing-masing secara individu. Berikut caranya: - Di Google Formulir, buka kuis.

- Di bagian atas, klik Tanggapan lalu Individu.

- Di bagian kanan atas tanggapan dengan alamat email yang tercatat, klik Rilis skor.

- Centang kotak di samping orang yang ingin Anda kirimi email.

- Klik Kirim email dan rilis.

GOOGLE CLASSROOM



Apa itu Google Classroom?

Google Classroom adalah layanan web gratis, yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah, yang bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas dengan cara tanpa kertas.



Apa saja fungsi Google Classroom?

Saat ini telah marak adanya WFH ( Work From Home ) yang banyak dilakukan oleh perorangan, instansi dan perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya ancaman pandemi Covid 19 yang menuntut kita untuk dapat menjaga jarak untuk memutus rantai penularannya. Oleh karena itu teknologi internet menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk kita dapat berkerja dirumah. Google Classroom memungkinkan alur komunikasi antara pengajar dengan murid atau antar-murid lebih efektif.Pengajar dapat membuat tugas, mengirim pengumuman, dan memulai diskusi kelas secara langsung. Siswa dapat berbagi materi antara satu sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas atau melalui email.

Pengajar juga dapat melihat dengan cepat siapa saja yang sudah dan belum menyelesaikan tugas, serta langsung memberikan nilai dan masukan realtime.



Langkah membuat Google Classroom

A. Membuat akun Google Classroom : 1. Masuk ke aplikasi Google Classroom atau akses lewat peramban di PC Anda.

2. Klik Get Started, dan pilih alamat surel (email) Google yang ingin digunakan untuk bergabung di Google Classroom.

3. Tekan tanda plus (+) di pojok kanan.

4. Ada dua pilihan, yaitu Join Class dan Create Class. Pilih Create Class.

5. Ada dua pilihan role, yaitu teacher/student. Anda bisa memilih salah satunya.

6. Isi kolom class name, section, subject, dan room.

7. Setelah kelas dibuat, Google Classroom akan otomatis generate class code. Anda bisa membagikan class code ini kepada para murid agar bisa Join Class.

8. Pada bagian Classwork, Anda bisa mengunggah materi, memberikan tugas, atau mengadakan kuis.

B. Cara Login Google Classroom 1. Masuk ke aplikasi Google Classroom atau akses lewat peramban di PC Anda.

2. Klik Get Started, dan pilih alamat surel (email) Google yang ingin digunakan untuk bergabung di Google Classroom.

3. Tekan tanda plus (+) di pojok kanan.

4. Ada dua pilihan, yaitu Join Class dan Create Class. Jika Anda bermaksud untuk bergabung di salah satu kelas, pilih Join Class.

5. Masukkan 7 digit Class Code yang sudah diberikan terlebih dahulu.

6. Jika sudah tergabung ke dalam kelas, Anda bisa melihat tugas atau materi yang dibagikan pengajar di Stream atau Classwork.

GOOGLE MEET

Apa itu Google Meet?

Google Meet adalah layanan aplikasi video converence. Aplikasi ini memiliki kualitas layanan yang cukup baik yang mampu menampung peserta teleconference hingga 250 orang bersamaan dalam grid di satu layar.

Apa saja fungsi Google Meet?

Saat ini telah marak adanya WFM ( Work From Home ) yang banyak dilakukan oleh perorangan, instansi dan perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya ancaman pandemi Covid 19 yang menuntut kita untuk dapat menjaga jarak untuk memutus rantai penularannya. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi internet menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk kita dapat berkerja dirumah. Maka fungsi dari Google Form adalah sebagai berikut: 1. Vidio Converence sebagai media proses belajar mengajar.

2. Vidio Converence sebagai media rapat.

3. Vidio Converence sebagai media ngobrol santai dengan kawan.

4. Dll. Langkah membuat Google Meet 1. Membuat akun G Suite untuk Google Meet : a) Kunjungi G Suite, klik “Mulai Uji Coba Gratis”. b) Kemudian beri nama progrma serta jumlah masa, klik menu “Berikutnya”.

c) Jangan lupa untuk mengisi nama depan dan nama belakang anda, serta alamat email anda yang aktif. Jika sudah, klik “Berikutnya”. d) Pada menu berikutnya akan muncul pertanyaan, klik “Ya, saya memiliki domain yang dapat digunakan”. e) Jangan lupa masukkan nama domain, klik “Berikutnya”. f) Cek kembali domain anda apabila sudah benar klik “Berikutnya”. g) Kemudian klik “OKE” apabila anda ingin mendapatkan informasi berbagai penawaran promo dan juga berlangganan berita lainnya. h) Pada menu selanjutnya buat nama email anda sesuai dengandomain dan buat password, klik “Setuju dan Lanjutkan”. i) Selanjutnya klik “Buka Penyiapan”.

Kemudian pilih dan klik “Penyiapan Manua;”, lanjut klik “Buka Konsol Admin” untuk beralih ke halaman admin google.

2. Cara membuat Link Google Meet:

a) Buka aplikasi atau situs Google Meet di laptop. b) Setelah itu klik Join or Start a Meeting. c) Masukkan nama ruang meeting dan klik Continue. d) Kemudian pilih Join Now. e) Lalu salin Link yang tertera di pop-up Add Others. f) Bagikan melalui grup chat di WhatsApp atau Telegram. g) Setelah itu klik Present Now -> Your Entire Screen. h) Jika sudah silahkan pilih Share untuk membagikan ke peserta lain. i) Terakhir kalian bisa mulai menyiapkan materi untuk di presentasikan pada peserta meeting lainnya. j) Selesai.

Seluruh Video yang dibuat oleh program Inovasi Pemberlajaran Daring Kelompok 54 Kuliah Kerja Nyata Reguler Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran� Jawa Timur dapat langsung dilihat pada Channel Youtube Penataran Berdedikasi atau Official Account Instagram TV (IGTV) @penataranberdedikasi. Video yang kami sajikan terkait langkah mencuci tangan serta edukasi seputar dampak positif dan negative penggunaan gadget

Video tentang Langkah Mencuci Tangan

Video tentang Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Gadget

MATERI EDUKASI “Kenali dan Cegah Bullying Semenjak di Sekolah Dasar”

MATERI EDUKASI “Motivasi Belajar”

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang dilimpahkannya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini yang berjudul Pembuatan Hand sanitizer dan Tempat Hand sanitizer Sistem Injak.

Modul ini merupakan salah satu luaran wajib yang ditargetkan selama kegiaatan KKN Regular Covid-19 ini. Modul ini berisi tentang pengertian hand sanitizer, manfaat hand sanitizer, pembuatan hand sanitizer, dan cara pembuatan tempat hand sanitizer sistem injak.

Modul ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP selaku Ketua LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3.

Ir. Mu’tasim Billah, MS selaku Dosem Pembimbing Lapangan Kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

4.

Seluruh anggota kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

5.

Seluruh

perangkat

dan

masyarakat

Desa

Malangsari,

Kecamatan

Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malangsari dan masyarakat luas serta mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya mahasiswa anggota KKN Kelompok 54. Semoga modul ini dapat membawa manfaat yang besar bagi semua.

Surabaya, Juli 2020

PEMBUATAN HAND SANITIZER DAN TEMPAT HAND SANITIZER SISTEM INJAK Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Gilang Dwi Pamungkas, Alifia Rizky Fitria Sari, Ellen Oktavia Varadella, Friska Septinindya Artamevia, Zaidan Rafif Mohammad

E-mail: tasimbillah60@gmail.com (Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Gilang Dwi Pamungkas, Alifia Rizky Fitria Sari, Ellen Oktavia Varadella, Friska Septinindya Artamevia, Zaidan Rafif Mohammad)

1. PENDAHULUAN Pada saat ini hampir seluruh negara di dunia mengalami dampak akibat menyebarnya Covid-19. Di Indonesia sendiri kasus positif Covid-19 terus bertambah. Hampir seluruh daerah di Indonesia termasuk di Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk juga terdampak atas pandemic Covid-19 ini. Oleh karena hal itu penting untuk menjaga Kesehatan tubuh, memlihara kebersihan tangan, serta selalu menjaga jarak agar meminimalisir penyebaran virus. Alangkah lebih baiknya apabila tetap melaksanakan anjuran dari pemerintah untuk membantu mengatasi pandemic COVID-19 ini. Berdasarkan dari hal tersebut akan dibuat produk yang bermanfaat untuk masyarakat setempat.

Produk yang pertama yaitu hand sanitizer, produk ini dipilih karena cukup efektif dalam membunuh bakteri pathogen penyebab penyakit dan penggunaannya yang tidak memerlukan air dirasa cukup mudah. Hand sanitizer yang akan dibuat menggunakan bahan yang tentunya aman bagi kulit ketika digunakan dalam jangka panjang serta proses pembuatan yang mudah. Oleh karena itu produk hand sanitizer ini diharapkan mampu menjadi alternative pembersih tangan yang lebih aman dan mudah digunakan serta dapat dibawa kemana saja.

Produk kedua yang ingin dibuat yaitu tempat hand sanitizer sistem injak.

Sistem injak dipilih karena dapat mengurangi resiko penularan COVID-19 pada alat-alat umum yang diperuntukkan untuk banyak orang, dimana botol dari hand sanitizer tersebut tidak akan tersentuh oleh tangan dan setiap orang yang

menggunakan alat ini akan menggunakan kaki mereka untuk menginjak bagian bawah alat yang nantinya dengan injakan tersebut hand sanitizer dalam botol dapat keluar. Kedua produk yang telah direncanakan diatas akan dibuat bersama-sama antara mahasiswa peserta KKN dengan masyarakat Desa Mulyasari pada waktu dan tempat sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Diharapkan kedua produk tersebut dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya oleh masyarakat Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. COVID-19 Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO mengumumkan wabah sebuah coronavirus baru (COVID-19) sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan

Dunia. Untuk menanggapi COVID-19, diperlukan kesiapan dan

tanggapan yang

bersifat kritis seperti memperlengkapi tenaga kesehatan dan

manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dengan informasi, prosedur, dan alat yang penting agar dapat aman dan efektif bekerja.

Tenaga kesehatan berperan penting dalam memberikan tanggap terhadap wabah COVID-19 dan menjadi tulang punggung pertahanan suatu negara untuk membatasi atau menanggulangi penyebaran penyakit. Di garis terdepan, tenaga kesehatan memberikan pelayanan

yang dibutuhkan pasien suspek dan

terkonfirmasi COVID-19, yang seringkali dijalankan dalam keadaan menantang.

Petugas berisiko lebih tinggi terinfeksi COVID-19 dalam upayanya melindungi masyarakat lebih luas. Petugas dapat terpapar bahaya seperti tekanan psikologis kelelahan, keletihan mental atau stigma. WHO menyadari tugas dan tanggung jawab besar ini serta pentingya melindungi tenaga fasilitas layanan kesehatan.

Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit akibat suatu corona virus baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada manusia. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang ditemukan pada hewan dan manusia. Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.

Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat

menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS).

1.

2.1.1. Proses Penularan COVID-19

Menularnya Covid-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di Indonesia.

Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Pemerintah dituntut untuk sesegera mungkin menangani ancaman nyata Covid-19. Jawaban sementara terkait dengan persoalan tersebut ternyata telah ada dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dimana dalam undangundang tersebut telah memuat banyak hal terkait dengan kekarantinaan kesehatan, pihak yang berwenang menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya. Dalam undang-undang tersebut juga menentukan apa saja peraturan pelaksanaan sebagai tindak lanjut ketentuan dalam kekarantinaan kesehatan.

Namun 4 peraturan pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan dari UU Kekarantinaan Kesehatan belum ada padahal peraturan pelaksanaan tersebut sangat perlu untuk segera dibentuk.

Menurut WHO, Covid-19 menular dari orang ke orang. Caranya dari orang yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat, yakni dengan : 1. Penyakit menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.

2. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.

Gambar 1. Cara penularan Covid-19

2.

2.1.2. Gejala Terjangkitnya COVID-19

Pada umumnya, COVID-19 menyebabkan gejala ringan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Bagi beberapa orang, gejalanya bisa lebih parah, dan menimbulkan radang paru- paru atau sulit bernapas. Sejumlah kecil kasus penyakit ini menyebabkan kematian.

Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 - 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti: 1. Demam (>38°C). Tidak ada demam tidak meniadakan kecurigaan terdapatnya Covid-19.

2. Batuk, baik berdahak maupun tanpa dahak.

3. Sesak napas atau kesulitan bernapas.

Selain itu, gejala lain yang bisa muncul antara lain sakit tenggorokan, fatigue atau rasa lelah, myalgia atau nyeri otot, gejala pencernaan seperti diare dan gejala pernapasan yang lain.

Gambar 2. Gejala terjangkit Covid-19

Apabila ada riwayat bepergian ke negara terjangkit Covid-19 dalam 14 hari terakhir dan mengalami gejala di atas, maka segera kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan minimal meliputi pemeriksaan fisik dan pada foto rontgen dada menunjukkan infiltrate pneumonia luas di kedua paru. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia berat, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

3.

2.1.3. Upaya untuk Menanggulangi dan Mencegah COVID-19

Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke berbagai negara, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan. Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan kriteria demam lebih dari 38oC, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka beristirahatlah yang cukup di rumah dan minumlah air yang cukup. Gunakan masker, apabila tidak memiliki masker, hendaknya mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak nyaman dan masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka segerakan diri untuk memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan usahakan untuk tidak menaiki kendaraan massal.

COVID-19 diketahui paling mudah menyebar melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi COVID-19. Batuk atau

bersin orang yang terinfeksi

mengeluarkan percikan dan, jika terlalu dekat, virus ini dapat masuk melalui napas.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19: 1. Sering-seringlah mencuci tangan.

Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun atau, jika tidak tampak kotor, gunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Maka, virus di tangan akan mati.

2. Tutup mulut dan hidung dengan siku yang dilipat atau tisu saat batuk dan bersin.

Segera buang tisu bekas dan cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun atau gunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Dengan demikian dapat melindungi orang lain dari virus yang keluar melalui batuk dan bersin 3. Jika memungkinkan, jaga jarak 1 meter dengan orang yang batuk-batuk, bersin- bersin, atau demam.

COVID-19 diketahui paling mudah menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang terinfeksi COVID-19.

4. Jangan sentuh mata, hidung dan mulut Tangan menyentuh berbagai permukaan benda yang mungkin terkontaminasi virus ini. Jika menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan kotor, mungkin memindahkan virus ini dari permukaan ke tubuh.

5. Jika mengalami demam, batuk dan sulit bernapas, cari pertolongan medis.

Telepon fasilitas kesehatan dan sampaikan dulu bahwa akan dating, serta selalu ikuti panduan tenaga kesehatan atau petunjuk kesehatan nasional.

2.2. Mencuci Tangan Tangan adalah bagian dari tubuh yang sering menyebabkan infeksi. Tangan terkena kuman, bakteri, atau virus sewaktu bersentuhan dengan bagian tubuh sendiri, tubuh orang lain, hewan, atau permukaan yang tercemar. Walaupun kulit yang utuh akan melindungi tubuh dari infeksi langsung, kuman, bakteri, atau virus tersebut dapat masuk ke tubuh kita ketika tangan menyentuh mata, hidung atau mulut.

Kebersihan perorangan (higiene) adalah upaya kesehatan masyarakat yang mempengaruhi kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia. Salah satu upaya kesehatan masyarakat yaitu mencuci tangan. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan jari-jemari dengan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai ritual keagamaan ataupun tujuan-tujuan lainnya.

Cuci tangan yang baik adalah mencuci tangan dengan sabun plain (tidak mengandung anti mikroba) atau sabun anti septik yang mengandung anti mikroba, menggosok-gosok kedua tangan meliputi seluruh permukaan tangan dan mencucinya dengan air mengalir sekali pakai. Kebersihan pribadi dan pembersihan

rutin sangatpenting untuk kesehatan. Sering mencuci tangan dapat mencegah penyebaran mikroorganisme (kuman, bakteri, atau virus) yang menyebabkan penyakit. Higiene tangan (Hand higiene) yang tepat dapat mencegah infeksi dan penyebaran resistensi antimikroba.

Enam langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO: 1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, jari –jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.

3. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan cara mengatupkan.

4. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

5. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

6. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.

Gambar 3. Enam Langkah Higiene Mencuci Tangan (sumber: www.who.int/)

2.3 Hand Sanitizer Hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Berdasarkan fasenya dua hand sanitizer yaitu:

1. Hand sanitizer gel Hand sanitizer gel merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif alkohol 60%.

2. Hand sanitizer spray Hand sanitizer spray merupakan pembersih tangan berbentuk spray untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan yang mengandung bahan aktif irgasan DP 300 0,1% dan alkohol 60%.

Dalam suatu penelitian menyatakan hand sanitizer yang berbentuk cair atau spray lebih efektif dibandingkan hand sanitizer gel dalam menurunkan angka kuman pada tangan.

Banyak hand sanitizer yang berasal dari bahan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly, gel atau busa untuk mempermudah dalam penggunaannya. Gel ini mulai populer digunakan karena penggunaanya mudah dan praktis tanpa membutuhkan air dan sabun. Gel sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi masyarakat.

Seiring perkembangan zaman, dikembangkan juga pembersih tangan non alkohol, tetapi jika tangan dalam keadaan benar – benar kotor, baik oleh tanah, udara, darah, ataupun lainya, mencuci tangan dengan air dan sabun lebih disarankan karena gel hand sanitizer tidak dapat efektif membunuh kuman dan membersihkan material organik lainnya. Alkohol banyak digunakan sebagai antiseptik /desinfektan untuk desinfeksi permukaan kulit yang bersih, tetapi tidak untuk kulit yang luka. Selain itu alkohol juga mempunyai sifat iritasi pada kulit, mudah terbakar, dan juga meningkatkan infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan.

4.

2.3.1. Proses Pembuatan Hand Sanitizer

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat hand sanitizer menurut WHO yaitu: Tabel 1. Reagen pada Pembuatan Hand sanitizer Reagen untuk

Reagen untuk

Formula 1

Formula 2

Ethanol 96%

Isopropyl alcohol 99.8%

Hydrogen peroxide 3%

Hydrogen peroxide 3%

Glycerol 98%

Glycerol 98%

Air distilasi atau air matang yang sudah Air distilasi atau air matang yang sudah dingin

dingin (sumber: www.who.int/)

1. Alkohol Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

Gambar 4. Struktur Senyawa Alkohol (sumber: https://indrykick.wordpress.com/)

Alkohol memiliki berbagai macam penggunaan di seluruh dunia. Alkohol digunakan untuk bahan bakar, kegunaan sains, kedokteran, dan industri. a. Antibeku Campuran 50% v (berdasarkan volume) etilen glikol dalam air pada umumnya digunakan untuk antibeku. b. Pelarut Gugus hidroksil (-OH), yang terdapat padaalkohol, bersifat polar dan hidrofilik tetapi rantai karbonnya bersifat non-polar sehingga hidrofobik.

Molekulnya secara umum menjadi nonpolar dan semakin tak larut dalam air ketika rantai karbonnya menjadi semakin panjang. c. Antiseptik Etanol dapat digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan kulit sebelum disuntik, terkadang bersama dengan iodin. Sabun berbasis etanol

banyak digunakan di restoran dan tidak membutuhkan pengering karena amat mudah menguap. Gel berbasis alkohol juga umum digunakan sebagai hand sanitizer. Alkohol 70% merupakan cairan yang dapat berfungsi sebagai antiseptik maupun disinfektan untuk membunuh jamur dan bakteri pada kulit.

2. Hidrogen Peroksida Hidrogen peroksida atau hydrogen peroxide (H2O2) adalah obat antiseptik ringan untuk mencegah infeksi kulit dari luka gores, luka potong, dan luka bakar ringan. Obat ini juga sering dimasukkan ke dalam obat kumur untuk membasmi kuman penyebab masalah gigi dan gusi, seperti sariawan dan radang gusi (gingivitis). Hidrogen peroksida bekerja dengan mengeluarkan oksigen yang menyebabkan busa untuk mengangkat sel kulit mati dan membersihkan area kulit yang terluka.

Gambar 5. Struktur Senyawa Hydrogen Peroxide (sumber: http://tripavillage.blogspot.com/)

3. Gliserol Gliserol adalah jenis senyawa alami yang dibuat dari tumbuhan, hewan, atau petroleum. Disebut pula dengan gliserin juga terbentuk secara natural melalui fermentasi alkohol dan roti. Gliserol adalah kandungan populer dalam produk kecantikan. Zat ini pun memiliki manfaat kesehatan lain.

Gambar 6. Struktur Senyawa Glycerol (sumber: https://commons.wikimedia.org/)

Berikut ini manfaat gliserin untuk kecantikan dan kesehatan: a. Membantu melembapkan kulit Gliserin merupakan humektan atau agen yang mampu menarik air ke permukaan kulit. Dengan perannya tersebut, gliserin, terutama yang berasal dari sayuran, merupakan kandungan populer dalam produk skin care karena kemampuannya dalam melembapkan kulit. b. Membantu menjaga kesehatan kulit Gliserin dari sayuran berpotensi untuk menjaga kesehatan kulit secara umum. Sebab, zat ini dipercaya dapat meredakan iritasi kulit, melawan infeksi, dan mempercepat pemulihan luka.

Alat-alat yang digunakan untuk membuat hand sanitizer menurut WHO yaitu: Tabel 2. Peralatan pada Pembuatan Hand sanitizer Nama Alat Botol plastick atau kaca, atau tangka plastic atau stainless steel

Pengaduk plastik, kayu, atau logam

Gambar

Gelas ukur

Wadah produk hand sanitizer

(sumber: www.who.int/) Proses pembuatan hand sanitizer sebanyak 10 liter menurut WHO yaitu: Tabel 3. Jumlah untuk Setiap Bahan Formula 1

Formula 2

Ethanol 96%: 8333 ml

Isopropyl alcohol 99.8%: 7515 ml

Hydrogen peroxide 3%:

Hydrogen peroxide 3%:

417 ml

417 ml

Glycerol 98%: 145 ml

Glycerol 98%: 145 ml

Air distilasi atau air matang yang sudah Air distilasi atau air matang yang sudah dingin: 1000 ml

dingin: 1000 ml (sumber: www.who.int/)

Tabel 4. Proses Pembuatan Hand sanitizer Langkah-langkah 1. Tuang alkohol sesuai formula yang dipilih ke dalam tangki

Gambar

2. Tambahkan hydrogen peroxide 3% ke dalam tangka

3. Tambahkan glycerol 98% ke dalam tangka

4. Tambahkan air destilasi atau air matang yang sudah dingin ke dalam tangki

5. Aduk atau kocok campuran larutan yang ada di dalam tangka

6. Pindahkan

campuran

larutan

tersebut ke dalam botol produk.

Diamkan selama 72 jam sebelum produk digunakan.

(sumber: www.who.int/)

Kandungan atau konsentrasi dari produk hand sanitizer yang dihasilkan akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5. Konsentrasi dalam Produk Hand sanitizer Formula 1 Ethanol 80% (v/v)

Formula 2 Isopropyl alcohol 75% (v/v)

Hydrogen peroxide

Hydrogen peroxide

0.125% (v/v)

0.125%(v/v)

Glycerol 1.45% (v/v)

Glycerol 1.45% (v/v) (sumber: www.who.int/)

2.4. Tempat Hand Sanitizer Sistem Injak Salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus covid-19 adalah dengan cara mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Bagi mereka yang sering bepergian, hand sanitizer pun menjadi bekal wajib yang harus dibawa. Bahkan kini di semua tempat umum cairan ini sering dijumpai. Seringkali hand sanitizer diletakkan bersandingan dengan tempat cuci tangan. Namun, hand sanitizer yang terpasang di tempat umum masih riskan menjadi media perpindahan virus. Maka banyak inovasi pemembuatan hand sanitizer dengan sistem injak kaki.

Gambar 7. Alat Injak Hand sanitizer (sumber: )

Model yang dipilih yaitu seperti gambar diatas karena mudah dalam pembuatan serta menggunakan bahannya berupa pipa yang tentunya tidak mudah rusak dan mudah didapatkan.

Sistem injak dipilih karena dapat mengurangi resiko penularan COVID-19 pada alat-alat umum yang diperuntukkan untuk banyak orang, dimana botol dari hand sanitizer tersebut tidak akan tersentuh oleh tangan dan setiap orang yang menggunakan alat ini akan menggunakan kaki mereka untuk menginjak bagian

bawah alat yang nantinya dengan injakan tersebut hand sanitizer dalam botol dapat keluar.

Setiap orang tentunya akan memakai alas kaki ketika pergi ke tempat umum dan menggunakan alat tersebut nantinya, sehingga diharapkan proses penularan virus dapat dikurangi dan masyarakat tetap dapat memakai hand sanitizer di tempat umum.

5.

2.4.1. Pembuatan Tempat Hand Sanitizer Sistem Injak

Proses pembuatan tempat hand sanitizer sistem injak yaitu: 1. Siapkan peralatan dan bahan 2. Potong pipa ukuran 1 1/2" dengan panjang 110 cm 3. Potong pipa ukuran 3/4" dengan panjang 80 cm 4. Pasang pipa T di ujung pipa 1 1/4" 5. Pasang pipa siku di pipa 1 1/4" sebagai kaki 6. Masukkan pipa 3/4" dalam pipa 1 1/4" yang telah dipasangkan dengan pipa T 7. Bagian bawah pipa dihubungkan dengan kaki pipa 8. Bagian pipa T yang tengah pasang tempat handsani ditengahnya 9. Kemudian buat bagian penekan.

2.5. Produk yang Telah Dibuat Berikut merupakan hasil produk hand sanitizer yang telah dibuat di Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk:

Gambar 8. Hand sanitizer yang Dikemas Dalam botol 50 ml

Produk hand sanitizer yang dibuat menggunakan bahan dengan formula 1, yaitu alkohol 96%, hydrogen peroxide 3%, glycerol, serta aquadest. Semua bahan tersebut dicampur untuk kemudian ditambah dengan bibit parfum lemon yang sebelumnya telah diencerkan menggunakan alkohol. Pengenceran tersebut yaitu sebanyak 20ml bibit parfum ditambahkan alkohol hingga volume 100ml.

Penambahan pewangi ini digunakan agar bau alkohol yang masih menyengat dapat digantikan dengan bau segar lemon. Sehingga masyarakat yang menggunakan hand sanitizer ini akan lebih senang denga nadanya aroma segar dari lemon.

Produk kedua yang dibuat yaitu dan tempat hand sanitizer sistem injak. Berikut merupakan dokumentasi dari tempat hand sanitizer sistem injak yang telah dibuat di Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk:

Gambar 9. Tempat Hand sanitizer Sistem Injak

3. PENUTUP Hand sanitaizer cukup efektif dalam membunuh bakteri pathogen penyebab penyakit dan penggunaannya yang tidak memerlukan air dirasa cukup mudah. Hand sanitizer yang dibuat menggunakan bahan yang aman bagi kulit ketika digunakan dalam jangka panjang serta proses pembuatan yang mudah. Oleh karena itu produk hand sanitizer ini mampu menjadi alternative pembersih tangan yang lebih aman dan mudah digunakan serta dapat dibawa kemana saja.

Dengan tempat hand sanitizer sistem injak. Sistem injak dapat mengurangi resiko penularan COVID-19 pada alat-alat umum yang diperuntukkan untuk banyak orang, dimana botol dari hand sanitizer tersebut tidak akan tersentuh oleh tangan dan setiap orang yang menggunakan alat ini akan menggunakan kaki mereka untuk menginjak bagian bawah alat yang nantinya dengan injakan tersebut hand sanitizer dalam botol dapat keluar.

Saran yang dapat dikerjakan yaitu sebaiknya dalam mengurangi atau meminimalisir penyebaran covid-19 yang sedang terus bertambah, setiap individu harus memiliki dan membawa hand sanitaizer kemanapun saat pergi agar mengurangi dan menghentikan penyebaran virus covid-19. Dan di setiap tempat umum disediakan tempat cuci tangan dan hand sanitaizer dengan system injakan untuk mengurangi kontak fisik dengan pengguna lainnya.

4. DAFTAR PUSTAKA Anonim.

2014.

"Glycerin-Glycerol".

(https://commons

.wikimedia.org/wiki/File:Glycerin-_Glycerol. svg). Diakses pada 18 Juli 2020 pukul 10.25 WIB. Anonim. 2020. "Alkohol". https://en.m.wikipedia.org/ wiki/Alkohol). Diakses pada tanggal 18 Juli 2020 pukul 19.45 WIB. Asy'ayi, Rahayu. 2020. "MAKALAH BAHASA INDONESIA PENGERTIAN COVID-19

DAN

BENTUK

PARTISIPASI

MEMERANGINYA".

DALAM

(https://www.research

gate.net/publication/341096752_MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_P ENGERTIAN_COVID-19_DAN_BENTUK_PARTISIPASI_DA LAM_MEMERANGI_NYA). Diakses pada 19 Juli 2020 pukul 15.11 WIB. Enggartiyasto, A., Adip, S., Siti, H.I. 2018. "Pemanfaatan Perasan Daun Kemangi Sebagai Hand sanitizer". Vol. 1. 7-14.

Fadli,

Rizal.

2020.

�Coronavirus".

(https://www.halo

doc.com/kesehatan/coronavirus). Diakses pada 19 Juli 2020 pukul 21.00 WIB. Hermawan, Tony. 2020. "Wadah Hand sanitizer dengan Sistem Injak Kaki". (https://www.goo

gle.com/

amp/s/surabaya.tribunnews.com/amp/

2020/06/27/warga-benowo-surabaya-berinova

si-bikin-wadah-hand-

sanitizer-dengan-sistem-injak-kaki). Diakses pada 19 Juli 2020 pukul 08.40 WIB. Indryanti.

2012.

"Etanol/Alkohol".

(https://indrykick.

wordpress.com/2012/07/22/etanol-alkohol/). Diakses pada 18 Juli 2020 pukul 12.12 WIB. Putra, Alif. 2020. "Mengenal Gliserin atau Gliserol dan Manfaatnya Sebagai Pelembab". (https://www. sehatq.com/artikel/gliserin-atau-gliserol-adalah zat-untuk-melembapkan-kulit). Diakses pada 19 Juli 2020 pukul 12.35 WIB. Tripa.

2013.

"Hidrogen

Peroksida

(http://tripavillage.blogspot.com/

Senyawa

yang

Bersahabat".

2013/11/hidrogen-peroksidah2o2-

senawa-yang .ht ml). Diakses pada 18 Juli 2020 pukul 11.50 WIB. WHO.

2020.

"Guide

to

Local

(https://www.who.int/gpsc/5may/

Production

Hand

sanitizer".

Guide_to_Local_Production.pdf).

Diakses pada 18 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. WHO. 2020. "Materi Komunikasi Risiko COVID-19 untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan". ro/indonesia/covid19

(https://www.who.int/docs/default-source/sea /risk-communication-for-healthcare-facility.pdf?

sfvrsn=9207787a_2). Diakses pada 18 Juli 2020 pukul 09.45 WIB.

DAFTAR ISI

BUDIDAYA LELE DALAM EMBER

Budikdamber adalah budidaya ikan yang dilakukan di dalam media ember.

Budidaya ikan dan sayuran dalam satu ember ini merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran). Budidaya sistem akuaponik pada prinsipnya menghemat penggunaan lahan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan. Sistem ini merupakan budidaya ikan yang ramah lingkungan (Setijaningsih dan Umar, 2015). Budikdamber sangat mudah diaplikasikan di masyarakat kebalikan dengan sistem akuaponik yang berkembang biasanya selalu membutuhkan pompa dan filter yang akhirnya membutuhkan listrik, lahan yang luas, biaya mahal, dan rumit dalam pembuatanya. Budidaya ikan dalam ember berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan masyarakat mendapatkan ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggal.

Cara ini sangat baik dikembangkan dipekarangan rumah yang mempunyai lahan sempit. Ikan yang biasa digunakan pada budidamber adalah ikan lele, Ikan lele termasuk ikan yang bisa hidup dengan kepadatan tinggi dan tahan terhadap kualitas air yang kurang baik bahkan ikan lele dapat hidup pada kondisi oksigen yang sangat rendah, hal ini disebabkan karena ikan lele mempunyai alat bantu pernafasan berupa arborescant yang dapat mengambil oksigen langsung dari udara sehingga ikan lele sangat cocok untuk budikdamber. Tanaman yang biasa digunakan untuk budikdamber adalah kangkung, sawi, pakcoy, selada dan bayam, tetapi yang paling banyak digunakan pada budikdamber adalah kangkung, karena tanaman kangkung mudah untuk ditanam dengan metode apa saja termasuk budikdamber, waktu panen yang cepat dan bisa dipanen berkali-kali.

Dimasa pandemi COVID-19 ini, usaha budidaya dalam ember dapat menjadi solusi bagi ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan saat di ruma saja. Budidaya lele dalam ember mampu memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati rumah tangga maupun kebutuhan pasar sekitar. Dengan adanya KKN di desa malangsari, pelatihan yang diberikan diharapkan membantu ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Dalam modul ini akan menjelaskan cara pembuatan instalasi dan perawatan budidambar sebagai berikut : Alat dan bahan Agar proses pembuatan instalasi berjalan lancar alat – alat yang perlu di persiapkan dalam budidamber yaitu : 1. Ember ukuran 40 liter 2. Benih ikan lele, 30 ekor 3. Bibit kangkung 4. Gelas plastik, 10-12 gelas 5. Arang kayu/sabut kelapa 6. Kawat 7. Tang 8. Solder

Cara pembuatan 1. Sediakan ember ukuran 40 liter

2. kemudian sediakan gelas untuk media kangkung sebanyak 10-12 buah, lubangi bawah gelas dengan solder agar tanaman kangkung dapat menyerap unsur hara dari air media.

3. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember dan rangkai gelas mengelilingi mulut ember

4. Isi ember dengan air sebanyak 30 liter, Air didiamkan selama dua hari 5. kemudian tebar bibit ikan lele ukuran 7-9 sebanyak 30 ekor.

6. Pindahkan kangkung yang telah disemai ke dalam gelas kemudian isikan dengan sabut kelapa sebanyak 50-80 % ukuran gelas

Pemeliharaan Budidamber Pemeliharaan budikdamber sangat sederhana, letakkan ember di tempat terkena sinar matahari maksimal. Berikan pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore sebanyak 3-5% . Agar kualitas air tetap baik bisa dilakukan penyedotan dasar ember

untuk membuang kotoran yang mengendap didasar ember / dengan pergantian air 1 minggu sekali.

Waktu Panen Kangkung dan Ikan Waktu panen tanaman kangkung pertama adalah 14-21 hari sejak tanam.

Saat panen pertama sisakan kembali bagian bawah atau tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali. Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali. Panen kangkung bisa bertahan 4 bulan. Untuk waktu panen ikan lele dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih 2 bulan.

Dengan menerapkan budidaya ikan dalam ember kita mendapatkan manfaat ganda dari kangkung dan ikan. Yaitu, bisa kita manfaatkan kapan saja dalam kondisi segar, sehat, dan bebas kontaminasi bahan yang berbahaya.

PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA MASYARAKAT PEMBUATAN PRODUK MAKANAN “NUGGET” BERBAHAN DASAR IKAN LELE Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Asrivana Yusuf Mangin, Aditya Tri Cahyadi, Adella Rachmasari, Mira Idora, Dhea Santika

e-mail: tasimbillah60@gmail.com Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Asrivana Yusuf Mangin, Aditya Tri Cahyadi, Adella Rachmasari, Mira Idora, Dhea Santika

1. PENDAHULUAN Pemberdayaan wirausaha masyarakat adalah salah satu program dalam menjalanan KKN. Urgensi pada program ini juga merupakan salah satu yang tidak kalah pentingnya bagi masyarakat. Dalam (Mustanir, Muhammadiyah, & Rappang, 2019) pemberdayaan merupakan suatu kegiatan meningkatkan kekuasaan kepada masyarakat yang kurang beruntung secara berkesinambungan, dinamis, serta berupaya untuk membangun daya itu untuk mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat agar ikut serta terlibat dalam mengelola semua potensi yang ada secara evolutif. Pemberdayaan masyarakat dalam masingmasing wirausahanya membutuhkan adanya dorongan atau effort yang lebih untuk dapat membangkitkan kesadaran dalam mengelolah pontensi yang ada termasuk wirausaha.

Pada setiap masing-masing daerah wirausaha masyarakat rata-rata tergabung dalam sebutan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Bahkan, dalam (Yuliani, 2017) menyebutkan bahwa total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta. Di Desa Malangsari, Nganjuk juga mempunyai UMKM. Salah satu UMKM di Desa tersebut bergerak di perikanan, yaitu budidaya Ikan Lele.

Untuk mengembangkan hal ini terkait dalam pemberdayaannya dibutuhkan ideide yang kreatif dan inovatif agar dalam pengelolaannya dan juga dalam berwirausaha dapat terus maju.

Kreatifitas dan Inovasi dari salah satu budidaya Ikan Lele dengan

bagaimana cara pengelolaannya. Hal seperti biasanya Ikan Lele diolah seperti digoreng atau dibakar dan langsung dimakan. Tetapi dalam sebuah inovasi dituntut adanya kreatifitas yang mudah dan praktis. Pengelolaan Ikan Lele yang akan menjadi produk makanan yang praktis dan mudah dalam pembuatannya ialah Nugget. Dalam (Redaksi Bisnis UKM, 2009) Nugget salah satu bentuk olahan dari yang dapat dikembangkan. Respon konsumen terhadap nugget cukup bagus mengingat sekarang ini orang juga memperhatikan kepraktisan sebuah produk.

Nugget dapat disimpan dalam bentuk beku. Pengelolahan nugget juga dapat memperpanjang daya simpan daging ikan lele berpotensi untuk dikembangkan.

Nugget ikan lele dapat dikonsumsi baik anak-anak maupun orang dewasa. Rasa nugget lele memang sedikit unik namun tetap lezat dan mengundang selera.

Maka, kami mengusung sebuah program pemberdayaan wirausaha masyarakat berdasarkan UMKM yang berada di Desa Malangsari yaitu budidaya ikan lele. Dalam inovasi produk makanan berbahan dasar ikan lele yaitu, nugget lele. Nugget lele ini sangat praktis dan mudah pembuatannya serta dalam penjualannya (pemasaran) juga terjangkau. Pada sasarannya pada UMKM itu sendiri dan juga Ibu-ibu PKK Desa Malangsari. Dengan adanya modul ini pada hasil dan pembahasannya juga menjelaskan cara pembuatan Nugget berbahan dasar ikan lele “Nugget lele”.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Nugget berbahan dasar Ikan lele sangat mudah dan praktis.

Berikut cara pembuatannya: 2.1. Alat dan Bahan Alat:  Tempat pengukusan  Blender (opsional)  Loyang/Wadah tahan panas Bahan Utama:  4 ekor Ikan Lele  1 buah wortel (parut/iris tipis)

 1 butir telur ayam  3 siung bawang putih (haluskan)  Gula, Kaldu bubuk, lada bubuk masing-masing secukupnya  3 sendok makan tepung terigu  Minyak goring secukupnya (untuk olesan loyang) Bahan Baluran:  Sesuaikan tepung terigu  Sesuaikan tepung panir/ tepung roti  1 butir telur

2.2. Cara Pembuatan 1.

Kukus Ikan lele selama kurang lebih 15 menit (tahapan ini agar memudahkan kita dalam memisahkan duri dari kulit ikan lele). Kemudian pisahkan dari duri dan dagingnya.

Langkah 1 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 1 Pengukusan Daging Lele Halus

2.

Campurkan daging lele yang telah halus dengan semua bahan kecuali bahan baluran. Aduk hingga semua tercampur merata.

Langkah 2 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 2. Adonan Nugget tercampur merata (Sumber: dokumentasi penulis)

3.

Siapkan Loyang/wadah tahan panas. Olesi dengan sedikit minyak (hal ini agar nanti adonan tidak menempel).

Langkah 3 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 3. Loyang atau wadah tahan panas yang telah diolesi minyak goreng.

(Sumber: Dokumentasi Penulis)

4.

Panaskan kukusan terlebih dahulu sebelum dikukus kembali. Lalu Tuang adonan ke Loyang dan ratakan. Setelah itu kukus selama 30 menit.

Langkah 4 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 4. Mengukus Adonan Nugget (Sumber: Dokumntasi penulis)

5.

Angkat adonan yang telah dikukus dan diamkan sampai dingin. Keluarkan dari cetakan dan potong-potong sesuai selera.

Langkah 5 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 5. Adonan nugget yang telah dikukus (Sumber: Dokumentasi penulis)

6.

Untuk baluran nugget: Kocok telur. Gulingkan potongan nugget ke tepung terigu terlebih dahulu, kemudian celupkan ke telur dan gulingkan lagi ke tepung panir. Lakukan adonan hingga habis.

Langkah 6 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 6. Proses Pembaluran Tepung Terigu, telur dan Tepung Panir (Sumber: Dokumentasi Penulis)

7.

Untuk hasil akhir nugget, digoreng dengan minyak panas sampai nugget berubah warna menjadi orange kecoklatan.

Langkah 7 Pembuatan Nugget Lele

Gambar 7. Menggoreng nugget (Sumber: Dokumentasi penulis)

8.

Nugget siap untuk dihidangkan. Jikalau masih ada sisa nugget yang belum mau digoreng dapat dengan mudah disimpan di lemari pendingin (kulkas).

Langkah 8 Pembuatan Nugget Lele

.Gambar 8. Nugget Lele Siap Dihidangan (Sumber: Dokumentasi penulis)

3. PENUTUP Pemberdayaan wirausaha masyarakat perlu adanya dorongan yang kuat untuk dapat mengelolah dengan baik potensi yang ada secara evolutif. Dibutuhkan kreatifitas dan inovasi. Wirausaha masyarakat rata-rata tergabung dalam UMKM. Di Desa Malangsari terdapat pula UMKM yang membudidayakan ikan lele dan hal ini yang menjadi sasaran kami dalam pembuatan modul ini tentang memberikan inovasi produk berbahan dasar ikan lele yang sesuai dengan UMKM di Desa Malangsari. Nugget yang praktis dalam pembuatannya dan digemari di setiap kalangan menjadi lebih mudah dalam pemasaran dan penjualannya. Serta dalam modul ini diberikan cara atau langkah-langkah dalam pembuatan nugget berbahan dasar ikan lele.

4. DAFTAR PUSTAKA Mustanir, A., Muhammadiyah, U., & Rappang, S. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Kewirausahaan Entrepreneurship Community Empowerment.

Jurnal, (February), 1–14. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.21929.44645 Redaksi Bisnis UKM. (2009). Kelezatan Nugget Ikan Lele. Retrieved July 22,

2009, from Bisnis UKM website: https://bisnisukm.com/kelezatan-nuggetikan-lele.html Yuliani, A. (2017). Kemenkop UKM: 3,79 Juta UMKM Sudah Go Online.

Retrieved

November

17,

2017,

from

Kominfo

website:

https://kominfo.go.id/content/detail/11526/kemenkop-ukm-379-juta-umkmsudah-go-online/0/sorotan_media#:~:text=Saat

ini%2C

di,platform online dalam memasarkan produknya.

jumlah

UMKM

Seluruh Video yang dibuat oleh program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Kelompok 54 Kuliah Kerja Nyata Reguler Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran� Jawa Timur dapat langsung dilihat pada Channel Youtube Penataran Berdedikasi atau Official Account Instagram TV (IGTV) @penataranberdedikasi. Video yang kami sajikan terkait tutorial pembuatan nugget ikan lele dan konsep pemasaran.

Video Tutorial Pembuatan Nugget Lele

Video tentang Konsep Pemasaran 4P (Product, Price, Placement, Promotion)

KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan modul “Sosialisasi Tata Kelola BUMDes dan Optimalisasi Aset Desa”. Dalam modul ini akan dibahas tentang manajemen BUMDes (Pembentukan dan pengolahan BUMDes) serta optimalisasi aset Desa Malangsari.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini, terutama dosen pendamping lapangan bapak Ir. Mu’tasim Billah, MS, yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Modul ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP selaku Ketua LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3.

Ir. Mu’tasim Billah, MS selaku Dosem Pembimbing Lapangan Kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

4.

Seluruh anggota kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

5.

Seluruh

perangkat

dan

masyarakat

Desa

Malangsari,

Kecamatan

Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malangsari dan masyarakat luas serta mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya mahasiswa anggota KKN Kelompok 54. Semoga modul ini dapat membawa manfaat yang besar bagi semua.

Surabaya, 20 Juli 2020

Sosialisasi BUMDes dan Optimalisasi Aset Desa Malangsari Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Ade Wiyatama, Puspanagari Putri R., Nursha Dwi Setyowati,Vanne Donito, Lisa Andriani

E-mail: tasimbillah60@gmail.com (Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Ade Wiyatama, Puspanagari Putri R., Nursha Dwi Setyowati,Vanne Donito, Lisa Andriani)

1. PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat dan pemerintah dalam upaya memperkuat perekonomian desa yang berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Peran BUMDes tidak hanya bekerja untuk masyarakat, tetapi juga mencari keuntungan dengan menawarkan produk lokal ke pasar. Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 Tahun 2004 jo. No.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa serta PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa. Dalam UU No. 32 tahun 2004 juncto No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa, “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”. Sejalan dengan tujuan pembentukan BUMDes yang tercantum dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi nomor 4 tahun 2015 adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

BUMDes didirikan atas prakarsa pemerintah dan masyarakat desa yang didasarkan pada potensi khas desa. Potensi tersebut dapat dikembangkan dengan menggunakan sumber daya lokal baik alam maupun manusia. Agar BUMDes dapat berkontribusi untuk meningkatkan PADes, maka perlu disusun sistem manajemen yang baik, khususnya sistem alokasi hasil usaha BUMDes. Potensi yang dimiliki BUMDes sebagai lembaga usaha mandiri masyarakat desa dapat memberikan kesejahteraan masyarakat desa sendiri.

BUMDes sebagai lembaga pemerintah desa dapat ikut serta untuk membantu pengelolaan aset desa. Pengelola aset desa menurut Permendagri

Nomor 1 Tahun 2016 adalah kepala desa, sekretaris desa, dan kepala urusan atau pengurus aset desa. Kepala desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan aset desa berwenang dan bertanggung jawab. Aset desa merupakan barang milik desa atau yang berasal dari kekayaan asli milik desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) atau perolehan hak lainnya yang sah. Sementara sekretaris desa sebagai pembantu pengelola aset desa dan pengurus aset desa bertanggung jawab atas pengajuan rencana kebutuhan aset desa.

, Tahapan pengelolaan aset desa mulai dari perencanaan, pengadaan,

penggunaan,

pemanfaatan,

pengamanan,

pemeliharaan,

penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset desa. Pengelolaan aset desa dilaksanakan berdasarkan asas fungsional,

kepastian

hukum,

transparansi

dan

keterbukaan,

efisiensi,

akuntabilitas, dan kepastian nilai.

Salah satu desa yang kami tempati sebagai tempat megabdi KKN pada bagian pemberdayaan BUMDes serta pengoptimalisasi aset desa yaitu Desa Malangsari. Desa Malangsari adalah sebuah desa yang menjadi bagian wilayah dalam cakupan Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Malangsari terdiri dari 3 Dusun, yakni : Dusun Malangsari, Dusun Mranggo dan Dusun Santren. Secara geografis Desa Malangsari terletak pada posisi 7 20°-7 50” Lintang Selatan dan 111°45’-112 13” Bujur Timur.

Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar ± 46 m di atas permukaan air laut. Secara administratif, Desa Malangsari terletak di wilayah Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wates Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Getas Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Sumberkepuh/Kedungombo sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Wates. Jarak tempuh Desa Malangsari ke Kec. Tajunganom adalah 5.7 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor.

Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten Nganjuk adalah 18 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 0.5 jam.

Dengan sumber daya alam yang melimpah menjadikan buruh tani sebagai matapencaharian utama penduduk Malangsari. Luas lahan pertanian yakni 69.128 Ha, sedangan untuk luas tegalan 0.872 Ha. Jika potensi alam tersebut dapat dikelola dengan baik secara melembaga oleh sebuah badan usaha, tentu akan meningkatkan perekomonian desa. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan menyalurkan berbagai dana untuk program pembangunan Desa yang

salah satunya adalah melalui Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes).

Berdasarkan hasil analisis lapangan pada kegiatan KKN Reluger Covid-19 UPN “Veteran� Jawa Timur, menyimpulkan bahwa BUMDes yang berada di Desa Malangsari belum mampu mengelola potensi sumber daya alam yang melimpah serta

hasil

pengolahan

sumber

daya

alam

tersebut.

Sehingga pemanfaatan BUMDes di Desa Malangsari sebagai salah satu pilar ekonomi Desa belum terlaksana. Potensi sumber daya alam yang paling dominan di Desa Malangsari adalah dalam bidang pertanian, oleh karenanya hasil pertanian 1.656 Ton. Beberapa sumber penghasilan penduduk selain dari pertanian, ada perikanan yakni 15 Ton, Industri Pengolahan ada 4 unit, Perdagangan 3 unit, dan jasa 8 orang. Tanaman yang di produksi petani adalah padi dan jagung. Selain beberapa potensi pertanian yang telah disertakan diatas, di Desa Malangsari terdapat beberapa unit usaha kecil rumahan seperti produksi Pande, Tali Tampar, Tahu tempe, serta budidaya ikan dalam rumah.

Beberapa unit usaha rumahan yang ada di Desa Malangsari belum dikelola dengan baik oleh BUMDes, bahkan beberapa diantara mereka tidak tahu tentang manfaat BUMDes bagi perekonomian desa. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu kiranya melakukan edukasi

dan

sosialisasi

terkait

peranan dan

pengolahan BUMDes pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di Desa Malangsari. Salah satu program pengelolaan BUMDes yang dilakukan oleh tim KKN

Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran� Jawa Timur adalah

memfasilitasi kegiatan sosialisasi pengelolaan BUMDes beserta perannya dalam perekonomian desa. Selain itu, dalam pelaksanaanya, kegiatan tersebut mengundang narasumber BUMDes Desa Bareng kecamatan Sawahan, Kabupaten

Nganjuk. BUMDes Desa Bareng telah sukses menjalankan program BUMDes terbukti dengan memenangkan kategori keberhasilan BUMDes di wilayah Kabupaten Nganjuk.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. Sosialisasi BUMDes Sosialisasi BUMDes adalah semacam seminar agar BUMDes desa Malangsari bisa aktif kembali dan lebih baik kedepannya dalam tata kelola dan pengembangan desa Malangsari. Narasumber yang didatangkan dari Ketua desa Bareng, kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. BUMDes sendiri sangat penting untuk membantu dalam mengembangkan desa, seperti membantu pengelolaan, promosi, produksi, dan dana untuk UMKM maupun masyarakat. tanpa adanya BUMDes disuatu desa akan sulit berkembang dan maju untuk bersaing dengan desa lain.

2.1.1. Proses Sosialisasi BUMDes

Sosialisasi BUMDes diadakan di Balai Desa Malangsari. Peserta penyuluhan terdiri dari perangkat desa, pengurus BUMDes, serta warga sekitar. Berdasarkan hasil analisis observasi kegiatan tim KKN meninjau dari beberapa permasalahan yang dianggap penting dalam pengolahan BUMDes Desa Malangsari yakni keterbatasan sumber daya manusia untuk menjalankan BUMDes, rendahnya wawasan masyarakat desa dapat menjadikan program BUMDes yang direncanakan tidak berjalan lancar, kurangnya koordinasi yang baik antar pengurus memperburuk program BUMDes yang dijalankan, unit usaha rumahan yang ada di Desa Malangsari belum dikelola dengan baik oleh BUMDes, kurangnya pengetahuan pengurus dalam manajemen BUMDes sehingga kinerja kelembagaan BUMDes dalam pengembangan usaha kurang optimal, serta tingkat pengetahuan dan wawasan masyarakat desa rendah terkait pentingnya membentuk kelompok usaha.

Gambar 1. Observasi tim KKN di kediaman ketua BUMDes Malangsari. (sumber: dokumentasi pribadi)

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu kiranya melakukan edukasi serta sosialisasi terkait peranan dalam pengolahan BUMDes pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Malangsari. BUMDes Desa Bareng dihadirkan sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi yang mana memberikan beberapa materi yang bertema “ Manajemen BUMDes (Pembentukan dan Pengolahan Badan Usaha Milik Desa). �

Gambar 2. Kunjungan tim KKN ke BUMDes Bareng. (sumber: dokumentasi pribadi)

Tujuan dari kegiatan sosialisasi kepada masyarakat desa Malangsari ini agar mereka mengetahui pentingnya partisipasi dalam program BUMDes untuk meningkatkan perekonomian desa dan membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara peningkatan kelayakan fasilitas umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.

Gambar 3. Bapak Laksmono sebagai narasumber sekaligus ketua BUMDes Bareng. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4. Suasana kegiatan sosialisasi di Balai Desa Malangsari. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 5. Penyerahan cinderamata oleh ketua KKN kepada BUMDes Bareng. (sumber: dokumentasi pribadi)

2.2. Optimalisasi Aset Desa 2.2.1 Renovasi Papan Informasi Papan informasi merupakan media penyebarluasan informasi tentang kegiatan desa dan pembangunan di desa. Dengan adanya papan informasi masyarakat desa bisa mengetahui kegiatan serta informasi yang berlangsung di desa Malangsari tersebut, termasuk kegiatan atau masalah, hingga laporan penggunaan dana desa. Selain itu, papan informasi merupakan salah satu media pembelajaran, keterbukaan dan pertanggungjawaban dalam proses pembangunan kegiatan pada masyarakat. Papan informasi juga bisa difungsikan sebagai media pencerahan pada masyarakat desa Malangsari Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Selain itu papan informasi yang ada di kantor desa juga dapat sebagai cerminan bagaimana cara perangkat desa menjalin komunikasi dengan masyarakat baik dari dalam dari luar desa itu sendiri. Papan informasi yang tersusun rapi dan berisi informasi yang lengkap tentang berita atau kegiatan terbaru mengenai desa akan merepresentasikan bahwa pengelolaan informasi di desa bagus, maka dari itu pemeliharaan dan pengembangan papan informasi sangat dibutuhkan.

2.2.1.1 Proses renovasi Papan Informasi Berdasarkan pengamatan kami, kondisi papan informasi di desa Malangsari sudah kurang layak. Beberapa lapisan cat di bagian kayu sudah terkelupas dan memudar. Selain itu, kaki penopang papan informasi sudah lapuk serta kunci gemboknya pun telah rusak. Pada bagian kaca papan tidak pernah dibersihkan sehingga banyak debu dan banyak bekas tempelan kertas informasi yang sudah tidak berfungsi jadi terlihat sangat tidak bersih dan rapi. Selain kondisi papan informasi yang sudah tidak layak, posisi atau letak papan juga tidak strategis. Karena letaknya yang terlalu dalam dan gelap sehingga kurang terlihat oleh warga desa.

Proses awal dari renovasi mading adalah mengganti kayu penopang papan informasi. Kami membawa potongan kayu dari rumah salah satu anggota, dan memotongnya sesuai kebutuhan mading dan memasangkan ke penopang mading yang sudah lapuk. Kemudian, membersihkan bagian dalam papan dan bagian

kacanya. Setelah itu, kami mengecat ulang seluruh bagian papan informasi. Agar terlihat lebih menarik, kami menghias bagian dalam papan dengan menggunakan styrofoam. Tetapi, dalam proses menghias mading, kami menghadapi beberapa kendala, seperti ukuran styrofoam dan kertas pelapis yang tidak sesuai dengan ukuran dalam papan serta kertas pelapis yang sulit ditempelkan pada styrofoamnya.

Kendala

ketidaksesuaian

ukuran

dapat

diatasi

dengan

menyambungkan beberapa bagian yang kurang. Sementara pada kendala kertas pelapis dapat diatasi dengan menggunakan lem tembak. Untuk menjaga informasi yang di tempel di papan informasi harus sesuai dengan persetujuan perangkat desa, kami berinisiatif untuk membuatkan kunci di kedua bagian papan informasi, dengan begitu informasi yang ada di papan informasi akan terjaga dari tangantangan tidak bertanggung jawab. Kami juga menempel informasi baru tentang cara mencuci tangan dan menggunakan masker yang baik dan benar di papan informasi supaya masyarakat bisa membacanya ketika berkunjung di kantor desa.

Gambar 6. Proses renovasi papan informasi. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 7. Proses renovasi kaki papan informasi. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 8. Proses pengecatan papan informasi. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 9. Hasil renovasi papan informasi. (sumber: dokumentasi pribadi)

2.2.2 Optimalisasi Pos Kampling Optimalisasi ini yaitu untuk pos kampling di desa malangsari kembali bersih dan nyaman agar warga bisa berkumpul dan berjaga di pos kampling desa malangsari. Dengan adanya pos kampling yang sudah diperbaiki dan tidak terbengkalai menjadikan kembali pusat berkumpul, tempat mengobrol untuk warga.

Sebelumnya juga kami telah berkoordinasi dengan perangkat desa perihal pengecatan dan perbaikan pos kampling di desa malangsari.

2.2.3 Proses Optimalisasi Pos Kampling Adanya optimalisasi Pos Kampling karena pos kampling ini sudah lama tidak berfungsi dan sudah tidak dipakai, sehingga dari kita kelompok 54 mendapatkan ide untuk memperbaikinya. Banyaknya kotoran dan debu, serta tembok yang mengelupas dan memudar, juga tidak adanya fasilitas seperti papan informasi pada pos kampling, butuh adanya perbaikan agar pos kampling tersebut bisa dipakai lagi dengan semestinya. Proses awal perbaikan pos kampling yaitu dengan tembok yang tidak halus dihaluskan kembali menggunakan amplas, kemudian cat yang mengelupas dan memudar kembali di cat sesuai warna semula yaitu hijau, serta menambahkan papan informasi juga tikar untuk menambah kenyamanan warga sekitar. Dengan perbaikan ini semoga pos kampling ini bisa dipakai kembali dan juga dirawat dengan baik oleh warga sekitar.

Gambar 10. Proses optimalisasi pos kampling. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 11. Proses menghaluskan tembok Pos Kampling Desa Malangsari (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 12. Proses pengecetan Pos Kampling Balai Desa Malangsari (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 13. Hasil optimalisasi pos kampling. (sumber: dokumentasi pribadi)

2.2.3 Optimalisasi Fasilitas Umum pengertian fasilitas sosial adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman. Kamar mandi adalah suatu ruangan di mana seseorang dapat mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kadang-kadang kamar mandi juga dilengkapi dengan wastafel (tempat cuci tangan) dan juga kakus. Kamar mandi di balai desa malangsari sering digunakan oleh perangkat desa maupun mahasiswa kelompok 54 waktu KKN disana. Kurang bersih juga kurang terawat, banyak debu dan jaring laba-laba diujung tembok serta pintu. Pintu yang tidak memiliki gagang pintu dan juga kotor, dan tembok yang kotor.

2.2.3.1 Proses Optimalisasi Kamar Mandi Balai Desa Dengan banyaknya yang perlu dioptimalkan pada kamar mandi balai Desa Malangsari, proses awalnya yaitu dengan melihat kondisi pertama yang kotor, dari anak-anak

kelompok

54

membersihkan

tempat

kamar

mandi

dengan

menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel di pintu serta tembok.

Setelah membersihkan kemudian dari kita mulai mengecat bagian tembok dalam berwarna hijau sesuai kantor Desa Malangsari, juga mengecat pintu dengan warna coklat merah sesuai dengan warna papan informasi Desa Malangsari. Dari kita memaksimalkan apa yang sudah ada dengan menghemat biaya agar progam lain

bisa maksimal juga. Setelah selesai mengecat dari kita menguras air yang kotor juga menghilangkan cat sisa jatuh dengan mengepel lantai agar terlihat bersih dan nyaman.

Gambar 14. Proses pengecetan kamar mandi Balai Desa Malangsari (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 15. Proses pengecetan kamar mandi Balai Desa Malangsari (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 16. Hasil perbaikan kamar mandi Balai Desa Malangsari. (sumber: dokumentasi pribadi)

2.3. Luaran Master Plan Masterplan merupakan dokumen perencanaan tata ruang yang mengatur letak fasilitas umum dan sosial sesuai dengan fungsi lahannya. Dalam melihat masa depan, masterplan menjadi rencana induk pembangunan kawasan yang berangkat dari potensi dan masalah yang saat ini masih dimiliki oleh kawasan. Rencana induk mendasarkan diri pada visi kawasan yang mensejahterakan semua penghuninya, baik secara lingkungan, sosial, maupun ekonomi.

Masterplan merupakan rencana yang bersifat komprehensif (melingkupi semua hal), mencakup infrastruktur, sirkulasi dan transportasi desa, alokasi ruang sesuai aktivitas, jangka waktu implementasi, pendanaan, serta pihak-pihak yang terlibat.

Proses yang dilalui dalam menyusun masterplan:

Dalam rangka mengetahui gambaran potensi dan tingkat perkembangan desa yang akurat, komprehensif dan integral, perlu disusun data profil desa. Data profil desa perlu didayagunakan untuk mendorong perkembangan desa swadaya dan swakarya menjadi desa swasembada.

Lingkup Kegiatan: 1. Persiapan : penyiapan instrumen pengumpulan data 2. Pelaksanaan : pengumpulan data, pengolahan data dan analisis 3. Publikasi profil desa Pemanfaat program ini adalah pemerintah daerah, pemerintah desa, akademisi, dan masyarakat desa.

Master Plan dari kita berjudul Potensi Desa Malangsari. Berisi tentang profil desa seperti sejarah, kondisi demografis, geografis dan ekonomis serta pasar desa.

Kemudian ada berkaitan dengan sumber daya alam seperti potensi alam dan potensi wisata, dari kami memberikan contoh dan masukan-masukan untuk pengembangan wisata desa yang lebih baik agar kedepannya Desa Malangsari lebih terlihat oleh masyarakat luas. Kemudian ada kaitannya dengan UMKM yang ada di Desa Malangsari dengan bekerjasama dengan proker pengembangan UMKM mencari informasi UMKM yang ada di Desa Malangsari. Ada juga yang berkaitan dengan proker kita yaitu BUMDes, dari kita memberikan profil dan progam BUMDes yang ada di Desa Malangsari. Dengan adanya Master Plan ini semoga membantu pembangunan desa kedepannya lebih baik, semoga ada wisata tambahan agar ekonomi desa semakin membaik, juga BUMDes yang bisa membantu masyarakat desa malangsari untuk menjadikan Desa Malangsari lebih berkembang karena pemanfaatan potensi yang ada.

Gambar 17. Sampul depan Master Plan Desa Malangsari. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 18. Isi Kondisi Demografis Master Plan Desa Malangsari. (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 19. Hasil Master Plan Desa Malangsari. (sumber: dokumentasi pribadi)

3. PENUTUP BUMDes Malangsari yang tidak aktif selama setahun dari kita berfikir perlu adanya contoh dari BUMDes desa lain agar dari BUMDes Malangsari bisa termotivasi. Dengan mengadakan seminar sosialisasi bertema tata kelola dan pengembangan BUMDes yang narasumbernya didatangkan dari ketua Desa

Bareng, yang semoga bisa menjadi contoh untuk kedepannya agar masyarakat bisa terbantu.

Optimalisasi aset desa berupa aset hidup seperti papan informasi kantor desa Malangsari, Pos Kampling Desa Malangsari dan kamar mandi Desa Malangsari.

Karena dari aset-aset tersebut lama terbengkalai dan tak terpakai seperti semestinya.

Setelah adanya perbaikan semoga kedepannya bisa dirawat dengan baik agar terus bisa digunakan untuk tahun-tahun kedepan.

Masterplan Desa Malangsari yang berjudul Potensi Desa Malangsari bertujuan agar bisa menjadi catatan masukan kedepannya untuk membangun desa dari potensi alam sampai progam BUMDes untuk perkembangan desa Malangsari.

Saran yang dapat dikerjakan yaitu dari BUMDes malangsari, Perangkat Desa Malangsari dan masrakat harus saling bekerjasama dan bersinergi untuk kemajuan dan kemakmuran Desa Malangsari. Karena adanya kerjasama makan ekonomi desa malangsari juga menjadi meningkat.

4. DAFTAR PUSTAKA Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2019-2025 Senjani, Y.P. (2019). Peran Sistem Manajemen pada BUMDes dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (2)1, 23-40 https://id.wikipedia.org/wiki/Kamar_mandi https://www.masterplandesa.com/tentang-masterplan-desa.html https://doi.org/10.1007/s40822-018-0105-5 https://www.caritra.org/masterplan-desa/

KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan modul “Publikasi Informasi dan Donasi Alat Pendukung Penegakan Protokol Kesehatan di Desa Malangsari, Tanjunganom, Nganjuk”. Dalam modul ini akan dibahas tentang manajemen publikasi informasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan melalui penyaluran donasi masker dan sabun cuci tangan ke Desa Malangsari.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini, terutama dosen pendamping lapangan bapak Ir. Mu’tasim Billah, MS, yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Modul ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP selaku Ketua LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 3. Ir. Mu’tasim Billah, MS selaku Dosem Pembimbing Lapangan Kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 4. Seluruh anggota kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 5. Seluruh perangkat dan masyarakat Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malangsari dan masyarakat luas serta mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya mahasiswa anggota KKN Kelompok 54. Semoga modul ini dapat membawa manfaat yang besar bagi semua.

Surabaya, Juli 2020

PUBLIKASI INFORMASI DAN DONASI ALAT PENDUKUNG PENEGAKAN PROTOKOL KESEHATAN DI DESA MALANGSARI, TANJUNGANOM, NGANJUK Ir. Mu’tasim Billah, M.S, Tri Cahyo Prakoso, Indarwati, Siti Nur Izza, Dwi Priyo Wicaksono, Faisal Putra Pratama

E-mail: tasimbillah60@gmail.com

1. PENDAHULUAN Coronavirus adalah sekumpulan virus yang dapat menyebabkan penyakit pada burung, mamalia, dan bahkan manusia. Virus baru ini ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, Cina, pada Desember2019 yang kemudian diberi nama Servere

Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID19). Pada manusia, coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernafasan yang umumnya ringan, seperti pilek, batuk, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan.

Virus corona dalam kondisi saaat ini bukanlah suatu wabah yang bisa dianaikan begitu saja. Jika dilihat dari gejalanya, orang awam akan mengiranya hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi analisis kedokteran virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini, tahun 2020 perkembangan penukurana virus ini cukup signifikan karena penyabarannya sudah mendunia dan seluruh negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia.

Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19 . penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet)dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda disekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung, atau mulut (segitiga wajah) maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeki karena menghirup droplet dari penderita, bahkan baru-baru ini seorang peneliti mengemukakan bahwa COVID-19 dapat menyebar dan bertahan di udara. Dengan

begitu, jaga jarak dan penggunaan masker perlu diperhatikan untuk mengurangi terjadinya penyebaran virus.

Pemerintah saat ini gencar-gencarnya melakukan edukasi mengenai cara penularan virus corona dan pencegahannya. Pencegahan penularan virus corona diantaranya yaitu, rutin mencuci tangan menggunakan sabun atau membersihkan tangan menggunakan handsanitizer, menghindari kerumunan orang dan selalu menjaga jarak aman dengan orang ±1 meter, tidak menyentuh mata hidung dan mulut sebelum cuci tangan, selalu dirumah saja apabila tidak ada kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar rumah, serta selalu menggunakan masker ketika di luar rumah atau bertemu dengan orang lain.

Masyarakat masih banyak yang melanggar dan kurang sadar mengenai protocol kesehatan COVID-19 walaupun sudah banyak pihak-pihak yang memberikan edukasi mengenai COVID-19 ini. Sehingga persebaran virus ini di Indonesia masih sangat besar. Terutama masyarakat desa,mereka merasa daerahnya itu aman dari penyebaran virus ini karena jauh dari kota-kota besar yang memiliki persebaran virus tinggi. Padahal banyak warga asli desa yang pulang dari perantauan yang daerah tempat tinggalnya merupakan tempat persebaran virusnya tinggi. Dengan adanya masalah-masalah tersebut maka perlunya edukasi langsung kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi persebaran COVID-19 di wilayah Desa salah satunya yaitu yang dilakukan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Covid-19 UPN “Veteran” Jawa Timur.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Covid-19 UPN “Veteran” Jawa Timur kelompok 54 dengan program kerja 6 (relawan dan donasi) berusaha hadir menjadi alternative masyarakat Indonesia khususnya di Desa Malangsari Kecamatan Tnajunganom, Kabupaten Nganjuk untuk melakukan kegiatan kemanusiaan dimasa pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Kelompom 54 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Covid-19 UPN “Veteran” Jawa Timur hadir bertujuan untuk menggalang dana untuk membantu para warga Desa Malangsari yang terkena dampak pandemic Covid-19, mengedukasi masyarakat dengan informasi penting mengenai Covid-19 melalui pembagian masker dan handsanitizer, serta melakukan wawancara mengenai kendala masyarakat dalam melakukan kegiatan saat pandemi.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. Donasi Masker, Sabun Cuci Tangan dan Handsanitizer Donasi masker, sabun cuci tangan, dan handsanitizer adalah upaya kelompok kami bersama para donatur untuk ikut membantu dan mengajak warga Desa Malangsari untuk menegakkan protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Langkah awal yang dilakukan dalam proses donasi ke warga Desa Malangsari adalah melakukan pengumpulan data tentang permasalahan protokol kesehatan warga Desa Malangsari dengan cara observasi, wawancara ke pemerintah desa, dan dokumentasi. Dari data-data tersebut, ditemukan bahwa banyak warga Desa Malangsari yang belum atau tidak disiplin protokol kesehatan.

Gambar 1. Wawancara permasalahan protokol kesehatan ke Pemerintah Desa Malangsari

Donasi ini dibuka secara umum kepada masyarakat luas dan dipublikasikan melalui media sosial (Instagram, Whatsapp, LINE, Facebook, Twitter). Pada Jumat, 10 Juli 2020 anggota progam kerja 6 melakukan Upload poster open donasi di semua media sosial guna mencari donatur untuk desa malangsari. Pada Kamis, 16 Juli 2020 dilakukan Diskusi paket harga masker, Hand sanitizer, sabun cuci setelah mendapat sejumlah dana dari donator.

Pelaksanaan terjun langsung dimasyarakat dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2020 , target pertama yaitu pemberian masker dan handzanitizer di SD 2 Malangsari serta wawancara ke siswa maupun guru tentang pesan,kesan terhadap KKN. Hari

selanjutnya yaitu pada hari Selasa, 21 Juli 2020 pembagian masker dan sabun cuci tangan kepada masyarakat Desa Malangsari di 3 dusun yaitu Dsn.Mranggo, Dsn.Santren dan Dsn.Malangsari. pembagian ini dilaksanakan secara door to door di setiap rumah yang kami lewati serta masjid, mushola dan tempat keramaian lainya. Sabun cuci tangan dibagikan disetiap fasilitas umu di Desa Malangsari seperti masjid, dan mushola.

Gambar 2. Kondisi protokol kesehatan sebelum dan sesudah penyaluran masker di Desa Malangsari

Pembagian dilaksanakan secara lancar tanpa kendala karena warga desa malangsari kebanyakan mematuhi protokol kesehatan sehingga kondisi di desa malangsari saat ini zona hijau karena tidak adanya warga yang terjangkit virus covid 19. Untuk kondisi desa saat ini tidak terjadi perubahan signifikan terkait dampak covid 19, warga tetap melakukan kegiatan seperti biasanya karena sebagian besar warga desa malangsari berprofesi menjadi petani sehingga perekonomian di desa tidak mengalami penurunan yang signifikan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masayarakat akan pentingnya kesehatan serta sebagai salah satu upaya pencegahan corono virus atau covid-19. Hal tersebut juga merupakan salah satu upaya hal kecil dalam membantu pemerintah mengatasi tingginya kasus corona virus yang ada di Indonesia.

Gambar 3. Pembagian sabun cuci tangan di Fasilitas umum (Mushola)

Gambar 4. Pembagian masker dan Handsanitizer pada warga Desa Malangsari

2.2. Publikasi Informasi Desa Malangsari Publikasi informasi adalah kegiatan pencarian, penulisan, dan publikasi berita ke dalam website desa malangsari. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat desa Malangsari maupun masyarakat luas. Selain itu, pengelolaan website desa Malangsari juga menjadi sarana untuk promosi desa Malangsari atau kebijakan yang akan dipublikasikan. Dalam memeperoleh data dan sumber informasi dilakukan wawancara kepada salah satu perangkat desa Malangsari, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Juli 2020. Hasil yang diiperoleh dari wawancara tersebut mengenai dampak perekonomian warga desa Malangsari.

Karena sebagian besar warga desa Malangsari sebagai petani, efek Covid-19 ini masih bisa dikendalikan. Kemudian, bantuan yang diberikan pemerintah baik dari pusat, propinsi maupun kabupaten juga dapat tersalurkan secara rata kepada warga desa Malangsari.

Gambar 5. Proses liputan dan wawancara kegiatan inovasi pembelajaran daring di SDN Malangsari 2

Pengelolaan website desa malangsari yang dilakukan oleh kelompok kerja progam 6 memiliki capaian yang mana dapat memanfaatkan sarana tersebut untuk menampilkan beragam informasi. Berdasarkan hasil pengamatan dalam kegiatan KKN tersebut, website desa malangsari masih fakum. Padahal, Website desa sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan informasi warga sekaligus laporan kinerja pemerintah desa Malangsari. Oleh karena itu, kegiatan publikasi berita dari progam kerja 6 hadir untuk mengoptimalisasikan website agar berita dapat diperbaharui dan menampilkan berita terkini.

Peran teknologi diabad saat ini sangat penting, pemerintah desa malangsari dengan adanya pengelolaan website desa perlu untuk memenuhi kebutuhan kehumasan dalam menjalankan tugas-tugasnya, terutama dibidang teknologi. Hal tersebut karena era keterbukaan informasi saat ini menjadi perlengkapan sangat penting bagi pemerintah desa. Publikasi informasi dapat menciptakan komunikasi yang positif dengan masyarakat dengan demikian dalam berbagai kebijakan yang diambil pemerintah desa dapat memberikan penjelasan kepada masyrakat secara transparansi.

3. PENUTUP Pembagian masker, handsantizer dan sabun cuci tangan desa malangsari dilakukan secara door to door. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sebagai pencegahan Covid-19.

Selanjutnya, kegiatan publikasi berita website Desa Malangsari dapat menampilkan

beragam informasi baru bagi masyarakat luas maupun warga desa malangsari sendiri. Saran yang dapat dilakukan pemerintah desa malangsari yaitu dapat mengoptimalkan dan mengelola secara baik website desa agar menjadikan media sebagai tempat informasi antara pemerintah desa dan warga.

4. DAFTAR PUSTAKA https://binus.ac.id/malang/2017/09/media-sebagai-alat-publikasi-public-relations/ diakses pada 26 Juli 2020 https://covid19.go.id/p/protokol diakses pada 26 Juli 2020 https://id.wikipedia.org/wiki/Berita diakses pada 26 Juli 2020 https://primayahospital.com/paru/masker-kain-corona/ diakses pada 25 Juli 2020 https://www.alodokter.com/covid-19 diakses pada 26 Juli 2020 https://www.harapanrakyat.com/2020/03/manfaat-cuci-tangan-pakai-sabun/ diakses pada 25 Juli 2020

https://www.sophieparis.com/blog/manfaat-hand-sanitizer/ diakses pada 25 Juli 2020

MAHASISWA KKN UPN JATIM GELAR SEMINAR ONLINE DI DESA MALANGSARI NGANJUK - Mahasiswa UPN Jatim yang tergabung dalam kelompok KKN “Penataran Berdedikasi” Kelompok 54 menyelenggarakan seminar daring di Desa Malangsari, Nganjuk. Seminar daring ini didedikasikan untuk Desa Malangsari sebagai aksi nyata kontribusi mahasiswa dalam kuliah kerja nyata di daerah tersebut. Seminar daring dengan tema “Strategi Membangun Komunikasi Efektif Bersama dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19” dilaksanakan sebagai wadah diskusi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Menurut penuturan Mutasim Billah, dosen pembimbing lapang mahasiswa KKN UPN Jawa Timur Kelompok 54, berterima kasih dan berharap acara yang diselenggarakan mampu memberikan manfaat kepada seluruh peserta seminar yang berpartisipasi.

“Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa upn kelompok 54 yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan ini, acara ini sangat menarik dan semoga juga memberikan manfaat kepada seluruh peserta yang hadir” ujarnya melalui telekonferensi, Rabu (22/7).

Dosen Ilmu Komunikasi Zainal Abidin dan Dyva Claretta, selaku pembicara dalam seminar daring, menyampaikan materi tentang strategi jitu yang dapat dimanfaatkan oleh perangkat desa berserta generasi muda di desa Malangsari untuk mendapatkan kepercayaan publik di tengah pandemi, karena dirasa kepercayaan publik sangat diperlukan untuk menjalin sinergritas antara pemerintah desa dan masyarakatnya. (Nnd)

DESA MALANGSARI MILIKI BANYAK UMKM JEMPOLAN, LHO! Desa Malangsari merupakan sebuah desa yang berada Kabupaten Nganjuk, tepatnya di Kecamatan Tanjunganom. Sebagai desa, Desa Malangsari wilayahnya didominasi oleh lahan persawahan. Di sana juga terdapat sungai besar yang sangat ikonik, Sungai Badug. Tidak heran kalau Desa Malangsari mempunyai banyak potensi, baik di sektor alam maupun sumber dayanya. Oleh karena itu, Desa Malangsari mempunyai banyak sekali produk-produk UMKM jempolan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut produk-produk UMKM Desa Malangsari yang wajib dijajal ketika berwisata ke Nganjuk.

1.

Pande Besi

Seiring perkembangan zaman, penggunaan teknologi dalam sektor usaha semakin meningkat. Salah satu usaha yang saat ini menggunakan teknologi dalam proses produksinya adalah kerajinan pande. Di desa Malangsari sudah terdapat pengrajin pande yang menggunakan teknologi mesin yaitu Bapak Supriyanto dan Ibu Rubaya Hatinia. Beliau sudah memulai usaha ini sejak 2 (dua) tahun yang lalu.

Produk yang bisa dihasilkan berupa pisau dan celurit. Untuk produk celurit mereka memproduksinya setiap hari, sementara produk lainnya akan diproduksi jika ada pesanan. Dalam sehari mereka bisa membuat 10 sampai 20 buah celurit. Bapak Supriyanto menggunakan besi dan baja untuk membuat celurit. Baja digunakan

untuk menajamkan celurit yang dihasilkan. Dalam produksinya Bapak Supriyanto juga menggunakan mesin tempa otomatis pada saat membentuk balok besi menjadi celurit, sehingga beliau tidak perlu menempa secara manual.

Untuk penjualan produk, ada dua cara yang dilakukan oleh Bapak Supriyanto.

Pertama, menyetorkan produk ke pihak distributor dengan harga Rp 20.000 per buah. Kedua, menjual secara eceran ke konsumen dengan harga Rp 50.000 per buah. Konsumen juga dapat memesan produk sesuai dengan keinginannya, biasanya terkait dengan bahan baja yang digunakan. Menurut Ibu Rubaya, semakin banyak baja yang digunakan maka harga celurit pun semakin mahal. Untuk membedakan kandungan bajanya, Bapak Supriyanto memberi label berbeda di setiap produk celuritnya.

2.

Tali Tampar

Tali tampar adalah tali yang terbuat dari bahan baku rafia. Disebut tali tampar di karenakan cara membuatnya yang di plintir dari beberapa rafia dan digabungkan menjadi satu. Tali tampar merupakan salah satu tali yang terkenal sangat kuat dan tahan lama. Mengapa demikian? karena seperti dijelaskan sebelumnya tali ini merupakan gabungan dari beberapa rafia yang telah di plintir. Oleh karena itu, tali ini biasanya digunakan untuk kebutuhan lashing. Baik untuk mengikat kayu logging, pembuatan rakit perahu, ataupun mengikat barang-barang ekspedisi baik di darat maupun di laut, sebagai tali tiang bendera, untuk membuat jemuran dari tali, sebagai tali tenda, dll.

Salah satu pengusaha tali tampar yang ada di Desa Malangsari Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk adalah Ibu Madinah. Usaha yang dijalankan oleh Ibu Madinah merupakan usaha turun temurun keluarga yang sudah dirintis sejak 35 tahun yang lalu. Tali tampar yang diproduksi oleh Ibu Madinah merupakan salah satu UMKM yang tepatnya berada di Dusun Mranggo salah satu dusun dari ketiga dusun yang ada di Desa Malangsari. Proses pembuatan tali tampar pada usaha Ibu Madinah ini masih dilakukan secara manual. Bahan yang digunakan berupa tali rafia yang diperoleh dari Jombang. Dalam penjualannya, tali tampar memiliki harga yang berbeda-beda. Ibu Madinah memberikan harga tergantung pada seberapa panjang tali tamparnya. Semakin panjang tali tampar yang dihasilkan, maka semakin mahal pula harga yang diberikan. Menurut Ibu Madinah, pemasaran produk dilakukan di pasar hewan sekitar Desa Malangsari. Pembuatan tali tampar hanya dilakukan pada hari-hari tertentu, karena target pasar yang dituju tidak buka setiap hari. Ibu Madinah memasarkan produknya bersama dengan suaminya dan keliling ke pasar-pasar yang sekiranya ada konsumen, jadi tidak ada pasar yang menetap untuk memasarkan produknya.

3.

Tempe

Di Desa Malangsari terdapat UMKM tempe yang dimiliki oleh Pak No Tempe yang sudah dirintis dari tahun 1978. Untuk proses produksinya, beliau sudah menggunakan mesin selep. Dalam kondisi normal Pak No bisa menghabiskan 10 kg kedelai untuk memproduksi tempe dalam sehari. Tetapi, pada kondisi ramai beliau bisa menghabiskan 15 kg kedelai untuk memproduksi tempe. Karena usaha

yang dirintis sudah lama, Pak No memiliki target pasar tetap. Target pasar tetap Pak No adalah beberapa pelanggan seperti penjual toko, pedagang keliling, dan penjual di pasar. maka beliau mengambil inisiatif untuk menitipkan produknya di pasar.

4.

Tahu Di desa Malangsari terdapat beberapa UMKM tahu, yang salah satunya miliki

Bapak Sutrisno. Bapak Sutrisno menjalankan usahanya di rumah yang letaknya berada di Dusun Mranggo salah satu dusun dari ketiga dusun yang ada di Desa Malangsari. Usaha ini sudah dirintis sejak sejak 15 tahun yang lalu. Untuk proses produksi, Pak Sutrisno sudah menggunakan mesin penggiling kedelai, namun untuk proses lainnya masih dilakukan secara manual. Dalam sehari Pak Sutrisno bisa menghabiskan 22 kg kedelai dan menghasilkan 1.224 potong tahu. Untuk penjualannya, Pak Sutrisno melakukannya dengan berjualan sendiri berkeliling dari desa ke desa lainnya. (tcp)

MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR SIDAK WARGA MALANGSARI YANG ABAIKAN DISIPLIN PROTOKOL KESEHATAN

Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur menyosialisasikan disiplin protokol kesehatan dan membagikan masker ke warga Malangsari NGANJUK – Selasa (21/7), sekelompok mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur berkeliling ke Desa Malangsari untuk menyosialisasikan protokol kesehatan di era normal baru. Mahasiswa yang tergabung dalam Penataran Berdedikasi melakukan kegiatan tersebut dalam rangka penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diaplikasikan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa memantau kedisiplinan warga Malangsari terhadap protokol kesehatan. Mereka menemui banyak warga yang berkerumun dan tidak mengenakan masker. Warga yang ketahuan melanggar langsung ditegur dan diberikan masker oleh Penataran Berdedikasi. “Kami datang ke Malangsari ingin membantu warga Malngsari agar disiplin protokol kesehatan. Makanya kami langsung menegur dan kasih tau kalau penyebaran virus corona sangat cepat dan berbahaya. Kami juga kasih masker biar kami tahu mereka menerapkan protokol kesehatan� tutur salah satu mahasiswa yang enggan menyebutkan namanya.

Ia berharap dengan kehadiran Penataran Berdedikasi ke Malangsari mampu membantu warga agar lebih sadar akan bahaya penyebaran Covid-19 dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. “Kami berharap dengan pendekatan kami, donasi kami bersama para donatur, mampu membantu warga Malangsari lebih disiplin protokol kesehatan dan menyadari bahaya penyebaran Covid-19 ini� harapnya.

Para mahasiswa juga memberikan sabun cuci tangan ke tempat-tempat umum seperti masjid, musholla, balai desa, dan puskesmas. (tcp)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan nikmat yang dilimpahkannya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini yang berjudul Strategi Membangun Komunikasi Efektif Dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid 19. Modul ini merupakan salah satu luaran wajib yang ditargetkan selama kegiaatan KKN Regular Covid-19 ini.

Modul ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP selaku Ketua LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3.

Ir. Mu’tasim Billah, MS selaku Dosem Pembimbing Lapangan Kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

4.

Seluruh anggota kelompok 54 KKN Regular Covid-19 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

5.

Seluruh

perangkat

dan

masyarakat

Desa

Malangsari,

Kecamatan

Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Semoga modul ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malangsari dan masyarakat luas serta mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya mahasiswa anggota KKN Kelompok 54. Semoga modul ini dapat membawa manfaat yang besar bagi semua.

Surabaya, Juli 2020

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pandemi Covid-19 mempengaruhi dan mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan diluar rumah kini semua terpusat di rumah. Tentu ini bertahan dalam waktu yang lama dan menjadi kebiasaan baru. Hal ini tentu juga mempengaruhi cara berkomunikasi masyarakat bahkan juga seseorang yang sedang menempuh pendidikan. Sehingga muncul inisiatif – inisiatif baru untuk berkomunikasi secara daring sebagai upaya penyampaian informasi ataupun materi pembelajaran untuk menggantikan komunikasi langsung atau tatap muka.

Informasi seputar pandemi Covid-19 yang tersebar di masyarakat tentu akan berdampak pada timbulnya efek kecemasan terhadap kegiatan yang dilakukan sehari – hari. Unggahan – unggahan data kasus penularan virus corona seringkali terkesan menakutan bagi masyarakat, namun tak jarang ada juga masyarakat yang merasa hal tersebut sebagai data yang mungkin saja telah terjadi manipulasi oleh oknum tertentu sebelumnya, sehingga menimbulkan efek ketidakpercayaan masyarakat terhadap informasi. Kondisi tersebut apabila diabaikan, bukan tidak mungkin akan terjadi gesekan – gesekan antar warga masyarakat dalam menyikapi informasi pandemi Covid-19. Terdapat efek negatif yang muncul seperti kecemasan seseorang untuk mempercayai orang lain bahkan rekan kerja atau saudara dalam perbedaan menyikapi informasi seputar pandemi corona. Sehingga dirasa perlu untuk menumbuhkan kepedulian bersama untuk meningkat kepercayaan publik dalam hal ini warga Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk dalam menyikapi secara bijak informasi pandemi Covid – 19 yang beredar di masyarakat.

Seminar online atau webinar merupakan salah satu metode komunikasi daring yang dapat digunakan pada era pandemi Covid -19 seperti saat ini. Seminar online dirasa mampu menggantikan seminar langsung secara tatap muka untuk berbagi informasi dan berdiskusi dengan tetap melibatkan banyak orang. Melalui kegiatan seminar online yang akan dilaksanakan di Desa Malangsari dengan tema

“ Strategi Membangun Komunikasi Efektif Dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19� , diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan antar warga serta mampu menyikapi informasi dengan bijak. Sehingga mempu meningkatkan kinerja warga saat beraktifitas sehari – hari.

1.2 Tujuan Seminar online yang akan dilaksanakan bertujuan untuk : 1. Meningkatkan kepercayaan publik (Public Trush) di tengah – tengah era pandemik Covid-19 khususnya masyarakat Desa Malangsari.

2. Meningkatkan kemampuan publik khususnya masyarakat Desa Malangsari dalam memilih dan menggunakan media sosial yang efektif di masa pandemik Covid-19 3. Masyarakat mampu menyikapi dengan bijak terhadap informasi yang beredar melalui berbagai macam platform media komunikasi.

1.3 Sasaran Peserta seminar online diambil dari kalangan umum dan khusunya warga serta perangkat Desa Malangsari, seluruh peserta tersebut berasal dari kategori umur remaja sampai dewasa dan berasal dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan. Pemilihan kategori peserta tersebut didasarkan pada implementasinya ketika berkomunikasi antar teman, rekan kerja, tetangga dan antar perangkat desa terutama dalam menyikapi dengan bijak informasi seputar Covid-19 yang beredar dimasyarakat. Sehingga mampu meminimalisir terjadinya gesekan pendapat antar warga.

BAB II PEMAPARAN MATERI SEMINAR

2.1 Membangun Public Trust di Tengah Pandemi Covid-19 Selama terjadinya pandemi Covid-19 banyak persoalan - persoalan muncul yang harus dihadapi oleh masyarakat seperti munculnya ketidakpastian kabar ataupun kebijakan mengenai pandemi yang ada di media sosial dan cetak, banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab atas menyebarnya berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya, kecemasan masal, perubahan kebiasaan baru yang belum tentu semua orang mampu melakukan secara cepat dan tepat, keterbatasan layanan kesehatan, ketidak patuhan serta pengabaian/ kelalaian protocol kesehatan dan masih banyak hal lainnya.

5 kunci komunikasi : Dari berbagai permasalahan yang terjadi salah satu kunci pemecahan masalah terkait kepercayaaan publik dengan berkomunikasi. 5 kunci komunikasi diantaranya : 

Infromasi Kredibel. Infromasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.



Konsistensi. Memberikan informasi sesuai data tanpa merubahnya.



Kejujuran dan Keterbukaan. Menyampaikan secara terbuka mengenai kasus Covid-19 dengan mengintepretasi sendiri mengenai suatu informasi



Bertujuan membujuk orang dalam mengambil tindakan antisipatif.



Disusun oleh para ahli.

Teknik Penataan Komunikasi Publik terhadap berita disinformasi dan Hoax 

Berkoordinasi dan penyamaan presepsi.



Penguatan media masa sebagai pusat informasi publik. Bekerja sama dengan televise dan radio setempat untuk mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan dan informasi mengenai Covid-19.



Peran serta masyarakat untuk menciptakan komunikasi publik yang kondusif. Mengaktifkan organisasi desa seperti PKK, Karang taruna dan lainnya.

Teknik membangun public trust 

Respect.



Kepercayaan. Membangun kepercayaan pada mayarakat berdasarkan bidang yang dikuasai



Corporate

Langkah membangun public trust 1. Informasi satu pintu. Pentingnya pemerintah merancang informasi satu pintu. Baik tentang sosialisasi kesehatan, penanganan, maupun bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19. cara ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

2. Tepat dalam memilih juru bicara yang kompeten Orang yang memiliki pengaruh yang kuat dalam menyampaikan diri 3. Komunikasi internal Harus memiliki Budaya corporate. Missal adanya apel pagi, sholat 4. Survey Kualititatif ataupun kuantitatif dalam pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat Pengetahuan mengenai isu covid-19

Strategi Public Relations dalam pengemas pesan 

Membuta konten Literasi media, instagram, dan media yang telah dibuat diserahkan kepada pihak desa agar kegiatan masyarakat dapat dikelola oleh pemerintah desa.



Menentukan relevansi.



Mengemas data melalui infografis.

2.2 Pemilihan Media Sosial Yang Efektif di Masa Pandemi Covid 19 Perkembangan media sosial tidak lepas dari sumber daya manusia dalam berkomunikasi. Pada abad-21, Indonesia akan mengalami tren perkembangan dalam mengelola sumber daya manusia dalam penggunaan teknologi. Pada perkembangan berkelanjutan (SDG’s 2030), Indonesia memiliki 17 tantangan yang harus dihadapai salah satunya tantagan pengelolaan sumber daya manusia. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila Indonesia memiliki jumlah pelajar yang banyak dengan kualitas personal yang baik. Indonesia sendiri memiliki jumlah pelajar terbanyak di Asia Tenggara. Pelajar yang saat ini akan memasuki sekolah akan bekerja pada bidang yang belum pernah ada sebelumya misalnya menjadi vloger.

Masalah utamanya terletak pada belum adanya kesiapan kurikulum pendidikan tentang bidang tersebut. Pada tahun 2030, diperkirakan 70% dari jumlah penduduk akan menjadi tenaga kerja produktif sesuai bidangnya.

Pengelolaan sumber daya manusia saat ini ditekankan pada kebutuhan dunia kerja yangmana memerlukan kemampuan spiritual dan pengetahuan agama yang baik. Selain itu, terdapat kriteria kemampuan personal perlu dimiliki gun menunjang kinerja pada era industry 4.0: 1. Mampu menyelesaikan permasalahan yang kompleks 2. Berpikir kritis 3. Kreatif 4. Mampu memanajemen diri 5. Mampu bekerjasama 6. Memiliki kecerdasan emosional 7. Dan membuat keputusan 8. Orientasi pada pelayanan 9. Mampu bernegosiasi 10. Flesibilitas kognitif yang baik Penggunaan teknologi digital di seluruh negara mengalami peningkatan dengan didominasi oleh kaum milenial/generasi Z (generasi yang lahir pada tahun 1995-2009). Data dunia menunjukan jumlah penggunaan media perharinya 5,1 miliyar pencarian di google, 4 miliyar penonton penonton youtube, 1 miliyar lebih pengguna facebook, dan 500 juta kicaun di twitter. Sedangkan di Indonesaia sendiri

perkembangan teknologi digital juga semakin pesat, berdasarkan data pada bulan Januari 2020 menunjukan tingkat penggunaan teknologi digital yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia sendiri pada bulan Januari 2020 sebesar 272,1 Juta dengan tingkat urbanisasi sebesar 55%, sekitar 124% penduduk Indonesia atau sebesar 338,2 juta penduduk memiliki koneksi

pada telepon

selulernya. Data tersebut juga menunjukan durasi penggunaan media oleh masyarakat.

Pengguna interner sebesar 175,4 juta penduduk dengan penetrasi sebesar 64%. Rata-rata lama penggunaan internet 7 jam 59 menit dalam sehari. 5 pencarian teratas pengguna internet mengakses google translate, google, mengunduh lagu, MP3, dan Facebook. Selain itu terdapat media lain yang digunakan masyarakat indonesia ialah menonton televisi dengan rata-rata penggunaan dalam sehari selama 3 jam 4 menit, mendengarkan lagu melalui layanan streaming dengan durasi 1 jam 30 menit setiap harinya, serta menggunakan game concole selama 1 jam 23 menit per hari.

Pengguna aktif media sosial berjumlah 160 juta dari total keseluruhan penduduk di Indonesi. Perbandingan antara pengguna sosial media dengan jumlah penduduk sebesar 59% dengan lama penggunaan tiap harinya mencapai 3 jam 26 menit. Pengguna media sosial terus menunjukan penambahan angka, hal ini dapat dilihat pada data perubahan nomer pengguna sosial media dari bulan April 2019 hingga bulan Januari 2020 tercatat penambahan mencapai 8,1% atau setara dengan 12 juta perubahan nomer baru pada sosial media. Pengguna media sosial 99% mengakses media sosial melalui selulernya. Berikut pengguna aktif media sosial seperti whatsapp, line, facebook, instagram yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin.

Pengguna Aktif Media Sosial Jumlah Pengguna

25.0% 20.0%

15.0% Female

10.0%

Male

5.0% 0.0% 13-17 18-24 25-34 35-44 45-54 55-64 >65

Tahun

Gambar 3. Pengguna aktif Media Sosial

Data tersebut menunjukan bahwa pengguna aktif media sosial banyak ditemukan pada rata-rata usia 25-34 tahun yang didominasi oleh pengguna laki-laki dengan jumlah presentase pengguna sebesar 20,6%. Media sosial sering digunakan untuk berkomunikasi dan mendapatkan sebuah informasi. Aplikasi media sosial yang paling sering diakses di Indonesia ialah YouTube (88%), whatsapp (84%), facebook (82%), intagram (79%), twitter (56%) dan line (50%). Youtube sebagai media nomer satu yang sering digunakan masyarakat untuk mencari hiburan diantaranya lagu, film, DJ, live stream dan lainnya. Berikut data jumlah akses pelajar terhadap perangkat seluler.

Data Akses Pelajar terhadap Perangkat Seluler 100% 80%

K-2

60%

Gr 3-5

40%

Gr 6-8

20%

Gr 9-12

0% Cell Phone

MP3

Smartphone

Laptop

Gambar 4. Data Akses Pelajar terhadap Perangkat Seluler pada tahun 2019

Data tersebut menunjukan angka penggunaan telepon seluler dan MP3 cukup tinggi dibandingkan penggunaan ponsel pintar dan laptop. Rendahnya pengguna pada tersebut diakibatkan adanya peraturan pelajar dilarang untuk

membawa atau menggunakan telepon seluler di sekolah. Namun, pada masa pandemi saat ini diperkirakan tingkat penggunaan smartphone dan laptop akan terus meningkat karena banyak digunakan untuk pembelajaran daring. Media pembelajaran yang tepat untuk pelajar saat ini ialah dengan memberikan visual yang berupa gambar/video agar memudahkan peserta didik dalam proses memahami suatu materi.

Pemilihan sebuah media sosial yang efektif untuk digunakan berkomunikasi dengan masyarakat di era pandemi ini, dapat ditentukan berdasarkan ketersedian jaringan dan tingkat urgensi dari suatu informasi. Berikut pembagian zona efektifitas pemilihan penggunaan media sosial dalam penyampain informasi kepada masyarakat selama pandemi Covid-19:

1. Zona merah. Aplikasi yang digunakan ialah berupa video dan audio conference. Aplikasi tersebut dapat digunakan, apabila keadaan jaringan internet dalam keadaan baik dan pesan/informasi yang akan disampaikan bersifat mendesak.

2. Zona biru. Zona ini memiliki jaringan internet yang kurang baik, namun pesan yang ingin disampaikan bersifat mendesak maka media group chat and messaging (whatsapp, facebook massanger) dapat digunakan dalam penyampaian informasi.

3. Zona Kuning. Zona ini jaringan yang baik namun pesan/informasi yang ingin disampaikan tidak mendesak maka dapat menggunakan media rekaman video, audio, dan lainnya. Pesan yang akan disampaikan dapat

melalui proses perekaman dan

diunggah melalui media YouTube,

Instagram dan lainnya.

4. Zona Hijau. Zona ini memiliki jaringan internet kurang baik dan pesan tidak bersifat mendesak untuk disampaikan maka dapat menggunakan media email, gambar/teks.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Membangun public trust sangat diperlukan dimasa pandemic covid 19, melalui

adanya

public trust

mengindikasikan adanya sinkronisasi

dan

kesinambungan antara pemerintah dengan masyarakat. Melalui kesepahaman dan persamaan persepsi antara pemerintah disegala lapisan dan masyarakat mengenai bahaya Covid 19 dapat mendorong percepatan pemutusan rantai penularan covid 19 yang ada di masyarakat.

Membangun public trust diperlukan strategi komunikasi dan strategi kehumasan yang tepat dari instansi pemerintah kepada masyarakat, sehingga informasi dapat diterima secara utuh dan dapat dipahami secara komperhensif oleh masyarakat. Membangun soft skill masyarakat mengenai penggunaan media dalam jaringan (internet) juga diperlukan dimasa pandemi ini. Dikarenakan media daring menjadi salah satu solusi terbaik untuk tetap bisa melaksanakan kegiatan dan berkerja seperti selayaknya namun hanya perlu bertatap muka secara virtual. Hal ini dapat membantu pemerintah dalam menerapkan dan mengaplikasikan protokol kesehatan sekalipun di era kenormalan baru.

Selain itu media daring juga dapat menjadi lahan penghasilan yang cukup menjanjikan sekalipun tetap berada dirumah. Dengan tetap berada dirumah masyarakat masih bisa berselancar di internet untuk melakukan transaksi jual beli, membuat konten video dan lain sebagainya.

3.2 Saran 

Diharapkan kepada pemerintah Malangsari melalui pelaksanaan seminar online ini dapat melanjutkan strategi komunikasi efektif kepada masyarakat agar terjadi harmoninasi antara pemerintah dengan masyarakat.



Diharapkan pemerintah desa Malangsari, memberikan pelatihan softskill menegenai keterampilan menggunakan media daring sebagai solusi keuangan, terutama bagi warga masyarakat yang terdampak covid 19

NOTULENSI SEMINAR ONLINE “Membangun Public Trust di Tengah Pandemi Covid-19�

Oleh: Dra. Dyva Claretta, M.Si. Rabu, 22 Juli 2020

Persoalan yang dihadapi masyarakat selama masa pandemi Covid-19, munculnya ketidakpastian kabar ataupun kebijakan mengenai pandemi yang ada di media sosial dan cetak. Banyaknya oknum yang tidak bertanggungjawab yang menyebarkan berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

5 kunci komunikasi :

1. Infromasi

Kredibel.

Infromasi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan

kebenarannya.

2. Konsistensi. Memberikan informasi sesuai data tanpa merubahnya.

3. Kejujuran dan Keterbukaan. Menyampaikan secara terbuka mengenai kasus Covid-19 dengan mengintepretasi sendiri mengenai suatu informasi 4.

Bertujuan membujuk orang dalam mengambil tindakan antisipatif.

5. Disusun oleh para ahli.

Teknik Penataan Komunikasi Publik terhadap berita disinformasi dan Hoax

1.

Berkoordinasi dan penyamaan presepsi.

2.

Penguatan media masa sebagai pusat informasi publik. Bekerja sama dengan televise dan radio setempat untuk mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan dan informasi mengenai Covid-19.

3.

Peran serta masyarakat untuk menciptakan komunikasi publik yang kondusif. Mengaktifkan organisasi desa seperti PKK, Karang taruna dan lainnya untuk m

Teknik membangun public trust

1. Respect.

2. Kepercayaan. Membangun kepercayaan pada mayarakat berdasarkan bidang yang dikuasai

3. Corporate Langkah membangun public trust

1. Informasi satu pintu 2. Tepat dalam memilih juru bicara yang kompeten Orang yang memiliki pengaruh yang kuat dalam menyampaikan diri

3. Komunikasi internal Harus memiliki Budaya corporate. Missal adanya apel pagi, sholat

4. Survey Kualititatif ataupun kuantitatif dalam pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat Pengetahuan mengenai isu covid-19 Strategi Public Relations dalam pengemas pesan

1.

Membuta konten

Literasi media, instagram, dan media yang telah dibuat diserahkan kepada pihak desa agar kegiatan masyarakat dapat dikelola oleh pemerintah desa.

2.

Menentukan relevansi.

3.

Mengemas data melalui infografis. Inovasi Teknologi Pelayanan

1. Adopt. adalah langkah inovasi yang digunakan dalam penanganan Covid-19.

Adopt ini menggunakan prinsip Amati, Tiru, Modifikasi (ATM).

2. Adapt. Penyesuain individu terhadap perubahan kebiasaan dalam beraktifitas.

3. Adept. Belajar beradaptasi dalam penggunaan teknologi diera kebiasaan baru dimasyarakat.

Strategi Komunikasi pada New Normal

-

Pola Komunikasi

-

Pola pendektan. Pendekatan dilakukan dari rumah ke rumah umtuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat setempat

-

Pemberdayaan. Membangun kepedulian masyarakat dengan memberikan edukasi, kerohanian pendapatan dan menambahkan skill melalui program sosialisasi kepada masyarakat melalui online ataupun offline.

Pola Komunikasi yang dibutuhkan

-

Cepat

-

Pesan yang jelas, menggunakan tagline dengan pemilihan diksi yang tepat.

-

Praktis

-

Logistic

-

Prioritas

NOTULENSI SEMINAR ONLINE “Pilihan Media Sosial yang Efektif di Masa Pandemi COVID-19) Oleh: Dr. Zainal Abidin Ahmad, S.Sos., M.Si., M.Ed Rabu, 22 Juli 2020 “Jika seorang anak tidak dapat belajar dengan cara kita mengajar, kita harus mengajarkan dengan cara yang dapat anak itu pelajari�

Banyak muncul aplikasi media sosial seperti intagram, facebook, dan lainlain. Media ini banyak digunakan para millennial untuk mennyalurkan kreatifitas ataupun untuk mendapatkan sebuah infromasi. Hal tersebut juga memaksa dosen dan lainnya untuk mengkreasikan cara belajar dengan mneggunkan media tersebut.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada sektor ekonomi dan sektor lainnya. Salah satunya dampak tersebut ialah banyak diantara masyarakat yang kehilangan pekerjaan, beberapa dipulangkan tanpa pesangon, beberapa dirumahkan tanpa diketahui kapan akan bekerja kembali. Di lingkungan pendidikan, kantor, pemerintahan menyebabkan kegiatan tidak dapat dilakukan secara tatap muka, hal tersebut memaksa beberapa pihak untuk memanfaatkan teknologi yang ada guna mempermudah dalam berkomunikasi seperti Google meet, zoom, dan lainnya. Di sisi lain pandemi ini juga memiliki dampak positif bagi lingkungan seperti iklim dunia membaik serta berkurangnya polusi.

Populasi usia pelajar di Indonesia saat ini sangat banyak jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana diperkirakan 70% populasi masyarakat menjadi tenaga kerja produktif. Beberapa tantangan yang dihadapi menuju era pengembangan berkelanjutan (SDG’s) salah satunya disektor sumber daya manusia. Pada tahu tersebut, akan muncul pekerjaan yang belum pernah terpikirkan oleh masyarakat.

Kemampuan yang dibutuhkan pada tahun 2020 : - Kecerdasan emosional - Fleksibilitas kognitif (adaptif dan dapat mencari jalan keluar pada suatu permasalahan)

- Berpikir kritis - Kreatif - Kolaborasi - Menguasai media digital dan teknologi informasi Selain itu, pengetahuan agama yang baik sebagai pusat kemampuan yang sangat dibutuhkan.

Generasi masa kini memanfaatkan perkembangan media elektronik yang sangat pesat. Berdasarkan data pada Januari 2020, menunjukan tingkat menggunaan internet pada medIndonesia 124% dari jumlah populasi menggunakan jaringan mobile phone. Pengguna internet khususnya sosial media didominasi usia 25-34 tahun. Tiga platfroms yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia ialah youtube, whatsapp, facebook.

Efektifitas pemilihan media yang digunakan dalam menyampaikan pesan : 1.

Zona merah. Zona yang memiliki jaringan/sinyal yang kuat dengan pesan yang harus segera disampaikan sehingga media yang tepat ialah video dan audio conference.

2.

Zona biru. Zona yang memiliki jaringan/sinyal yang kurang baik, namun pesan yang ingin disampaikan bersifat mendesak sehingga dibutuhkan

media berupa group chat and messaging (whatsapp, facebook massanger) 3.

Zona Kuning. Zona dengan sinyal yang baik namun pesan yang ingin disampaikan tidak mendesak maka dapat menggunakan media rekaman video, audio, dan lainnya. Pesan yang ingin disampaikan ini nantinya dapat melalui proses perekaman kemudain diunggah melalui media YouTube, Instagram dan lainnya.

4.

Zona hijau. Zona media yang digunakan pada saat sinyal kurang baik dan pesan tidak bersifat mendesak untuk disampaikan maka dapat menggunakan media email, gambar/ teks.

SESI TANYA JAWAB 1.

Bagaimana cara komunikasi yang efektif kepada usia menengah keatas menghadapi pandemi ?

-

Kita perlu mengetahui siapa yang kita hadapi. Komunikasi face to face dengan menggunakan etika yang baik, bahasa yang halus dengan menjadi pendengar yang baik, dan fokus menyampaikan informasi.

-

Melihat berdasarkan kelompok usia yang dituju. Untuk usia anak-anak menggunakan animasi visual, bisa lebih faham. Remaja, praktek, untuk usia lanjut lebih baik menggunakan interpersonal

2.

Bagaimana Cara menyikapi masyarakat yang kurang menerima keadaan pandemi? Dan bagaimana strategi Public Relations?

-

Dibutuhkan orang yang sangat berpengaruh agar memberikan edukasi dengan menggunakan bahasa yang baik.

-

Strategi yang digunakan adalah terbuka mengenai informasi tentang Covid19, jujur, terbuka, infomasi diperoleh dari satu pintu dan disampaikan oleh pihak yang dapat dipercaya.

-

Strategi lainnya yakni memberikan contoh dan bukti keadaan nyata kondisi bahaya dari Covid-19.

3.

Bagaimana pendapat mengenai banyaknya content creator/influencer youtube yang membuat teori konspirasi terhadap Covid-19?

-

Meletakkan suatu permasalahan sesuai porsinya. Hindari membicarakan halhal yang diluar kemaumpuan kita. Masyarakat menilai bahwa kasus ini hanya sebatas konpirasi, dan timbul ketidakpercayaan akan adanya pandemi Covid19. Hal tersebut terjadi karena banyak pemerintah/pejabat yang bukan dibidang kesehatan memberikan pernyataan mengenai Covid-19.

-

Masyarakat perlu mencari fakta-fakta mengenai informasi Covid-19 dengan mempertimbangkan siapa yang menyampaikan suatu informasi. Percayakan kepada orang-orang yang berkompeten dalam penanganan pandemi saat ini agar mengurangi penyebaran informasi yang tidak benar. Banyak content creator hanya sebatas mencari pekerjaan sekaligus pemasukan.

4.

Bagaimana cara menyampaikan situasi krisis yang baik dan cara memanajen krisis agar masyarakat tidak panik?

-

Cara memanajemen krisis kita perlu fokus terhadap satu persoalan yang dihadapi dan membatasi lingkup persoalan agar tidak meluas. Dalam memanajemen krisis diperlukan seorang yang memiliki leadership yang baik, memiliki kompetensi, bisa dipercaya, dan banyak orang yang segan.

-

Cara menyampaikan situasi krisis yakni melakukan persamaan presepsi, disampaikan melalui satu orang dengan menggunakan komunikasi yang baik.

Halhal yang disampaikan harus bersifat positif dan membangun agar fokus terhadap persoalan yang ada dan menghindari perluasan persoalan.