medialaspela
RABU - KAMIS
15 - 23 AGUSTUS 2018
Edisi No 132 12 HALAMAN
Menerangi Bumi Serumpun Sebalai
TBS: Harmoni Pemerintah dan Masyarakat Wagub: TBS Diharapkan Menasional dan Mendunia Bupati: Tempat Mencari Nilai yang Tinggi dan Luas Bambang Patijaya: TBS Ikon Harmoni Keagamaan
SUNGAILIAT - Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Drs Abdul Fatah MSi menandaskan Taman Bintang Samudra (TBS) yang berlokasi di Pantai Timur Sungailiat, Kabupaten Bangka menjadi bukti harmonisasi pemerintah dan masyarakat. “Pembangunan Taman Bintang Samudra menjadi lambang harmonisasi yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat, dan merupakan wujud adanya kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Pemerintah membuka kemungkinan dan masyarakat mengisinya dengan baik,” kata Wagub Abdul Fatah pada
Sonia: “Perkuat Babel Harmony Living Proof”
INDEX Hal 3 Hal 12
“Sonia dan Mama Katolik. Papa Konghucu, Koko saya Islam dan saudara-saudara Sonia ada yang Protestan, Budha dan Hindu. Kami mengarungi kehidupan dengan rukun dan damai dalam harmoni di Belitung maupun di Bangka. My life is living proof for family and Babel harmony. Taman Bintang Samudra memperkuat living proof of harmony. Sonia sebagai Puteri Indonesia membagikan keindahan dan kedamaian Babel harmony living proof ini Angin sepoi berhembus di tepi pantai ke seluruh Di batu besar amoy cion duduk termangu bangsa TBS jadi wisata religi Negeri Serumpun Sebalai Indonesia Semoga sukses, kami mohonkan doa dan restu dan ke seluruh ITULAH pantun perdunia mohonan doa restu Ground seBreaking Taman Bintang Samudra yang disampaikan bagai Ketua Pembina TBS Eddifinalis janto Harlijanto. Miss Ground Breaking TBS, kata Eddijanto, menginUnigatkan pada Ensiklik Paus verse Fransiskus “LAUDATO 2018.” SI”, mi’ Signore’. Terpujilah
Pasangan Markun yang Mengharukan
Engkau, Tuhanku”. Dalam nyanyian yang indah ini, Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan pada lingkungan hidup yang merupakan “RUMAH KITA BERSAMA” yang selalu menyambut manusia dengan tangan terbuka. “Kini, lingkungan hidup kita menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya," ungkap Eddijanto yang mengalami lingkungan hidup yang masih asri di masa kecilnya di Sungailiat. "Marilah kita tidak mengutuki kegela-
pan kerusakan alam, namun marilah kita menyalakan lilin dan mulai memperbaiki situasi," ajak Eddiijanto. Kemudian Eddijanto memberi kesaksian saat ia tergerak untuk berbakti untuk negeri kelahirannya. "Saya terharu pada Bapak dan Ibu Markun yang rela tanahnya dipersembahkan untuk pembangunan
Sonia Fergina Citra