Media Satya Laskar Pelangi

Page 1

Digital

SELASA

06 DES 2016

|

4 HALAMAN

medialaspela

Menerangi Bumi Serumpun Sebalai

Pengedar Narkoba Tembak di Tempat Wacana Buwas Tiru Duterte Berantas Narkotika Tak Boleh Main-main Selamatkan Generasi Bangsa

B

Olivia Jensen

Rayakan Natal di Amerika ARTIS OLIVIA JENSEN segera mewujudkan impian di masa kecilnya. Perempuan berusia 23 tahun itu ingin merayakan Hari Natal dan liburan akhir tahun di New York, Amerika Serikat. "Kebetulan rencananya akan ke Amerika. Belum pernah ke sana, pengin rasain suasana kayak di film-film," katanya di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/16) lalu. Ia mengungkap bahwa Natal paling indah itu di New York. Rasanya seperti ingin tercapai mimpinya. Rencananya ia akan ke New York bersama sang suami, Arief Purnama. Artinya, kurang dari tiga pekan rencana Olivia akan terbang ke

Negeri Paman Sam. Olivia ingin merasakan ice skating seperti yang dilihatnya melalui film-film. "Pengin cobain ice skating kayak di tempat lokasi shooting film Home Alone. Jadi pengin cobain ke masa anak-anak lagi," ungkap Olivia tersenyum. Saat ditanya tentang momongan, Olivia mengaku santai meski belum dikaruniai anak sejak menikah pada 7 Mei 2014 lalu. Baginya, yang penting diberi kesehatan saja untuk Natal tahun ini dan impiannya bisa tercapai. Ia enggan menjawab apakah kepergiaannya ke Amerika Serikat sembari bulan madu. (hbc)

UDI WASESO, Kepala Badan Narkotika Nasional menegaskan siap tembak di tempat para pengedar narkoba di Indonesia. Budi mengaku tidak akan segan meniru cara yang digunakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk memberantas peredaran narkotik. Duterte, sejak memimpin Filipina pada 30 Juni lalu, menyatakan perang terhadap narkotik dengan cara menembak mati para pengedar. Orang nomor satu di BNN itu Selasa (6/12-2016) menandaskan, "Bila memang dibutuhkan dan bila memang diharuskan karena ada suatu tindakan perlawanan, kami akan lakukan cara itu." BNN, kata Budi, baru saja mendapatkan persenjataan baru untuk menindak peredaran narkotik. Mantan Kepala Bareskrim Polri itu pun menyatakan kesiapan lembaganya menjadi lembaga terdepan di sektor pemberantasan narkotik. Dikatakannya, "Kami harus tegas, tidak boleh main-main karena yang kami selamatkan adalah generasi bangsa." Penegasan Budi Waseso itu disampaikan usai Presiden Joko Widodo memintanya menanggulangi fenomena kematian 15 ribu warga negara Indonesia akibat kecanduan narkotik setiap tahun. Angka tersebut, menurut Jokowi, tidak sebanding dengan tingkat

kematian pengedar narkotik. Budi Waseso membenarkan pernyataan Jokowi tersebut. Ia menuturkan, BNN dan badan peradilan selama ini kerap menjatuhkan vonis ringan kepada pengedar narkotik. "Hukuman mati relatif sedikit, hanya puluhan saja, dibandingkan dengan 15 ribu generasi Indonesia yang meninggal dunia," ucapnya. Sebelum ini, Budi Waseso telah mewacanakan sejumlah program untuk memunculkan efek jera bagi para pengedar dan bandar narkotik. Program itu antara lain pemenjaraan di pulau terpencil dan penggunaan binatang buas untuk menjaga penjara khusus narapidana narkotik. Duterte Perangi Narkoba Sementara itu, mengutip The Guardian, Juli lalu Duterte mendorong masyarakat Filipina mengeksekusi ribuan pelaku kejahatan narkotik. Program itu telah dikampanyekannya pada pemilihan presiden awal 2016 ini. "Jika anda mengetahui keberadaan pecandu, bunuh mereka karena jika orangtua mereka yang melakukan itu, tindakan itu akan terlalu menyakitkan," kata dia. Pada beragam kesempatan, Duterte secara gamblang mempublikasikan sikapnya terhadap pengedar narkotik. Seperti dilansir CNN, Duterte berkata, "Jika mereka melawan penindakan, dan dia melawan sampai titik

Ada Transfer Dana Makar POLISI menemukan bukti transfer perbankan antarpihak yang diduga bekerja sama untuk mendanai rencana makar dalam aksi 2 Desember, Jumat pekan lalu. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan bukti transfer perbankan itu merupakan bukti tambahan terkait kasus dugaan makar yang menjerat 10 orang tersangka. “Saat ini sudah ditemukan bukti transfer. Ini menjadi bagian tambahan barang bukti,” kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/12). Martinus menyatakan, penyidik akan menelusuri lebih lanjut terkait temuan bukti transfer perbankan itu. Penyidik akan mengungkap sumber dana dan pihak yang menerima dari aliran perbankan itu. Selain itu, Martinus menambahkan, penyidik juga menemukan barang bukti tambahan lainnya berupa dokumen. Menurutnya, barang bukti baru itu akan digabungkan dengan yang sebelumnya telah ditemukan untuk mendapatkan sebuah konstruksi hukum. “(Sebelumnya) ada video yang diupload, kemudian ada pemberitaan yang berisi tentang pernyataan ajakan, kemudian bukti transfer dari seseorang ke orang lain,” kata Martinus. Pekan lalu, Polri menetapkan sepuluh orang sebagai tersangka kasus dugaan melakukan makar maupun penghinaan terhadap Presiden, beberapa jam sebelum

#Aksi212 berlangsung di kawasan Monas. Polisi menjerat mereka dengan Pasal 107 Juncto Pasal 110 Juncto Pasal 87 KUHP tentang perbuatan makar dan pemufakatan jahat untuk melakukan makar. Mereka adalah Kivlan Zein, Adityawarman Thahar, Ratna Sarumpaet, Firza Huzein, Eko Santjojo, Alvin Indra, Rachmawati Soekarnoputri, Sri Bintang Pamungkas, dan kakak beradik Rizal dan Jamran. Dua nama terakhir juga dijerat Pasal 28 UU ITE. Selain 10 tersangka makar, musisi Ahmad Dhani ikut ditangkap dengan jeratan pasal 207 KUHP tentang penghinaan terhadap presiden. Selain itu Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas orasi yang dia sampaikan saat mengikuti aksi 4 November lalu. Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) selaku pihak pelapor menyebut Fahri telah melakukan upaya makar dalam orasinya. Sikap Fahri dianggap bertentangan dengan tugas dan kewajiban anggota DPR sebagaimana diatur dalam Pasal 81 UU MD3. “Dia ikut Berdemo dan melakukan orasi, isi orasinya itu menghasut massa, sikapnya ini sudah termasuk pelanggaran dalam Pasal 81 UU MD3, ini juga berarti sudah tindakan makar,” kata Wakil Ketua Bara JP, Ferry Simanullang. (cnn)

darah penghabisan, anda dapat membunuhnya." Di Monas, Jokowi memimpin pemusnahan narkotik yang disita BNN, Polri, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai dalam periode Oktober hingga November 2016. Narkotik tersebut berasal dari kasus narkotik yang melibatkan 29 tersangka.

INDEX Hal 2 Hal 4

Narkotik yang dimusnahkan tiga institusi itu berupa 445 kilogram sabu, 190.840 butir ekstasi, 422 kilogram ganja, dan 323 ribu butir happy five. "Tolong ini diberikan garis bawah. Kalau melihat barang seperti ini, pemerintah harus menyatakan perang besar terhadap narkoba," tutur Jokowi. (bbs)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Media Satya Laskar Pelangi by Paudar Wahyudi - Issuu