Palembang Ekspres Selasa, 29 Oktober 2013

Page 8

PALEMBANG EKSPRES

SELASA, 29 OKTOBER 2013

HALAMAN 8

Kontrak�Popon� Dikaji�Ulang PALEMBANG. PE - Me s k i p u n Ponaryo Astaman dikabarkan sudah mendapatkan perpanjangan kontrak baru, namun belum bisa dipastikan pemain yang akrab disapa Popon ini akan menjadi bagian tim berjuluk Laskar Wong Kito di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014-2015. Memang sang kapten tetap masuk skema tim dan dipertahankan jajaran Manajemen saat menggelar rapat antar Manajemen beberapa waktu lalu, namun saat rapat tersebut tidak dihadiri Manajer Sriwijaya Football Club (SFC), Robert Heri. Mendengar kontrak Popon diperpanjang sang Manajer angkat bicara. Menurut dia, pemain kelahiran 25 September 1979 meminta kenaikan kontrak yang sangat signifikan dan bahkan lebih besar dari musim lalu,

sehingga mantan pemain ini Telkom Malaka ini menjadi pemain dengan gaji termahal dibandingkan pemain SFC lainya untuk musim depan. Santer terdengar bila musim sebelumnya Popon dikontrak Rp 1,1 miliar. Nah, musim mendatang sang pemain meminta kontrak sebesar Rp 1,2 miliar. Lantaran hal ini membuat kontrak Ponaryo dikaji ulang jajaran Manajemen SFC, sebelum memutuskan nasib Popon musim depan. “Kita akan melihat keinginan Ponaryo Astaman sendiri apakah memang masih ingin memperkuat SFC atau tidak musim depan. Kalau Ponaryo memang mencintai SFC dia harus bisa menerima apabila nilai kontraknya harus diturunka n ,” k a t a Ma n a j e r S F C , Ro b e r t , Senin (28/10).

Dia menambahkan, jika melihat skill dan usia yang dimiliki pemain kelahiran Balikpapan ini sudah tidak tangguh lagi lantaran sudah termakan usia serta kalah fisik dengan pemain yang lebih mudah dibandingkan sang pemain. Namun Robert berujar pihaknya masih akan membuka peluang Popon bermain bersama SFC asalkan sang pemain mau menurunkan nilai kontraknya dan siap memperliatkan loyalitas, attitude baik di luar maupun di dalam lapangan bersama tim ini. “Selain usia Ponaryo tidak muda lagi dan memasang kontrak cukup tinggi ditambah lagi dia yang mengomandoi pemain musim lalu yang ikut mogok, jadi akan kita kaji ulang kontraknya terlebih dahulu,” jelasnya.

Ma s i h k a t a d i a , s e j a u h i n i pihaknya belum memutuskan nasib Popon lantaran masih akan melakukan evaluasi d e n g a n me n g g e la r ra p a t Manajemen sebelum memutuskan nasib sang pemain bersama SFC. “Sejauh ini Ponar yo hanya deal lisan belum ada kontrak resmi,apalagi itu tanpa sepengetahuan saya. Jadi kita akan kembali menggelar rapat yang dihadiri seluruh Manajemen sebelum menentukan kontrak dia bersama SFC musim depan,” tutupnya. JAN FOTO NOVA WAHYUDI / PALPRES

Vava�Mario� Yagalo�Cedera� Panjang� PALEMBANG. PE - Vava Mario Yagalo, kapten tim Sriwijaya Football Club (SFC) U-21 yang berhasil membawa timnya menjadi kampiun musim ini, Vava sendiri satu dari tujuh pemain yang promosi ke tim senior SFC musim ini yang dipersiapkan untuk turun di Indonesia Super League (ISL) 2014-2015. Namun sayang pemain yang pernah menimba ilmu sepakbola di

SAD Uruguay ini mengalami cedera panjang dan dipastikan akan absen saat tim berjuluk Laskar Wong Kito menggelar latihan perdana pada 4 November mendatang. Pelatih Kepala SFC, Subangkit mengatakan, center bek muda milik SFC ini mengalami cedera pada bagian engkel, sehingga membuat pemain berusia 21 tahun ini harus menjalani terapi dari cedera yang dialaminya yang memakan waktu cukup lama untuk kembali bugar seperti biasa. “Saat ini Vava berada di Yogjakarta untuk terapi cedera engekel yang didapatnya, sepertinya dia tidak akan bergabung bersama tim di Palembang nanti,” ujar Subangkit, Senin (28/10). Sang arsitek menuturkan, cedera

yang dialami salah satu anak asuhnya ini cukup parah, sehingga dia mengizinkan sang pemain menjalani terapi penyembuhan dengan menjalani terapi di Yogyakarta. Bahkan Subangkit berujar, Vava mengenal salah satu terapis yang diyakininya cukup baik untuk menyembuhkan cedera yang dialaminya, sehingga dia memilih mengembalikan kondisinya di Yogja. “Vava akan absen pada latihan perdana SFC nanti,” ungkapnya. Subangkit sendiri mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya bila pemain jangkung ini tak bisa ikut di latihan perdana, lantaran untuk awal pekan belum memasuki materi latihan yang serius, karena masih

difokuskan pada perkenalan dan melihat fisik dan skill pemain anyar. Lantaran sejauh ini tercatat ada 16 pemain yang terdiri atas tiga pemain SFC senior, tujuh pemain SFC U-21, dan enam pemain teranyar. Jumlah ini masih belum dapat dipastikan sebab memang Manajemen dan dirinya masih terus menjalin komunikasi dengan beberapa pemain. “Jelas aka nada penambahan pemain baru lagi, soal apakah mereka akan langsung bergabung pada latihan perdana kita lihat saja nanti. Karena kita masih mencari dan berkomunikasi dengan beberapa pemain incaran yang saat ini masih terikat kontrak dengan klub lamanya,” tukasnya. JAN

Nanan Bapak Angkat Asri Akbar PALEMBANG. PE - Mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 20142015, tim Sriwijaya Football Club (SFC) akan menerapkan sistem bapak angkat dengan merangkul beberapa kepala daerah yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel), setelah sebelumnya beberapa Walikota dan Bupati siap menjadi bapak angkat pemain SFC. Teranyar, jajaran Manajemen tim berjuluk Laskar Wong Kito membidik Walikota Lubuklinggau yaitu Prana Putra Sohe, untuk menjadi bapak angkat punggawa baru SFC yakni Asri Akbar agar sang pemain merasa

Prana Putra Sohe

nyaman dan tenang membela tim asal Palembang musim depan. “Kita mengharapkan agar Pak Walikota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe bisa menyambut baik keinginan SFC untuk menjadikanya bapak angkat pemain musim ini. Apalagi tim ini punya masyarakat Sumsel,” kata Manajer SFC, Robert Heri, Senin (28/10). Dika taka n Ro be r t, s e la in s a ng Wa liko ta s a la h s a tu p e cinta SFC s e r ta me nge r ti s e p a kbo la ma ka da r i itu p iha kny a be ra ngga p a n o ra ng no mo r s a tu di Lubuklingga u ini tida k a ka n ke be ra ta n untuk te r liba t de nga n m e mba ntu f ina ns ia l FOTO IST

tim ini de mi me nj a ga na ma baik Sums e l di ka nca h s e p a kbo la nas io na l de nga n me nj a di s a la h satu ba p a k a ngka t p e ma in. “Kita rasa jika memang beliau (Prana Putra Sohe) mencintai dan ingin tetap menjaga nama baik SFC di sepakbola nasional, dia akan bersedia menjadi salah satu bapak angkat di SFC, apalagi beliau kita anggap cocok untuk menjadi bapak angkat Asri Akbar,” ungkap pria asli Tanjung Enim ini. Masih kata dia, nantinya seandainya sang Walikota bersedia dan menerima tawaran pihaknya untuk menjadi bapak angkat tugasnya hanya memfasilitasi seluruh hak– hak Firdaus mulai dari DP, gaji, maupun bonus dan fasilitas lainnya, sehingga mantan pemain Persita Tangerang ini mampu mengeluarkan kemampuan terbaik saat membela tim yang berhome base di Stadion Jakabaring ini saat berjibaku di lapangan hijau nanti. “Semoga Walikota Lubuklinggau menyambut baik keinginan tim SFC, untuk menjadikan salah satu bapak angkat pemain musim depan. Agar para pemain merasa nyaman dan tenang membela SFC selama semusim penuh karena kebutuhannya ditanggung sepenuhnya oleh bapak angkatnya,” tandasnya. JAN

Ponaryo Astaman FOTO NOVA WAHYUDI / PALPRES

Siapkan�Terios� Buat�Legiun�Asing PALEMBANG. PE - Bila musim lalu para pemain asing yang memperkuat Sriwijaya Football Club (SFC) diberikan fasilitas kendaraan mobil pribadi yang cukup mewah dengan berbagai pabrikan berbeda bagi setiap pemain, namun untuk Indonesia Super League (ISL) 2014-2015, legiun asing yang memperkuat Laskar Wong Kito akan disiapkan mobil Daihatsu Terios selama mereka membela SFC untuk kebutuhan operasional sang pemain sendiri. Rasyid Irfandi, Media Officer SFC mengatakan, setelah pihaknya mengadakan rapat pada Sabtu (26/10) lalu, dengan tujuan efesiensi pengeluaran tim serta rasa kebersaman sesama pemain sendiri maka untuk musim depan bisa seluruh pemain asing yang bermain di tim ini akan mendapat fasilitas kendaraan yang sama. “Tergantung berapa pemain asing yang akan memperkuat SFC sesuai dengan wacana dari PT Liga, seandainya cuma tiga pemain asing maka akan ada tiga unit mobil Daihatsu Terios untuk pemain musim depan, tapi bila empat pemain asing maka akan ada empat unit mobil untuk pemain asing musim depan,” kata Rasyid kepada Palembang Ekspres, Senin (28/10). Dikatakan pria yang akrab disapa Pedo ini, tujuan pihaknya

memberikan kendaraan yang sama untuk pemain. Lantaran Manajemen menghindarkan akan ada pemikiran yang timbul apabila para pemain asing SFC diberikan fasilitas yang mewah dan berbeda dengan pemain local, sehingga akan muncul ke publik bila pemain di SFC mendapat perlakuan istimewa. Namun Pedo berujar, untuk musim depan pihaknya memastikan tidak ada istilah anak emas di tim ini, baik itu pemain asing maupun lokal agar para punggawa tim yang berhome base di Stadion Jakabaring ini menjaga kekompakan dan kebersamaan baik saat berjibaku di lapangan hijau maupun saat di luar lapangan. “Sejauh ini kita sedang mempersiapkan semua kebutuhan tim ini untuk mengarungi kompetisi musim depan,yang jelas seluruh pemain akan mendapatkan fasilitas yang sama dari Manajemen,” ungkap ayah tiga anak ini. Dia menambahkan, selain kendaraan pemain asing pihaknya saat ini juga sedang mempersiapkan bus pemain, catering serta renovasi Swarna Dwipa Residence (SDR), yang notabenya tempat tinggal pemain asing yang masih berdekatan dan masih satu wilayah dengan Mess Pertiwi agar para pemain SFC bisa menjaga kekompakan dan kebersamaan. JAN


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.