Palembang Ekspres Rabu, 25 Januari 2017

Page 3

PALEMBANG NEWS SEMANGAT

BARU

&

PALEMBANG EKSPRES RABU, 25 JANUARI 2017

TERPERCAYA

3

Ditemukan Produk Tanpa Label Halal

Wawako Minta Agar Dipisah PALEMBANG, PE – Keberadaan Mie instan Samyang yang sempat membuat heboh karena masuk pasaran tanpa label halal, mendorong Wakil Walikota Palembang dan instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pusat perbelanjaan modern disini, dimulai dari Pasar Ritel Modern Diamond Palembang Trade Center (PTC). Dalam sidak itu, ditemukan produk yang diimpor dari Korea dan Cina ini berada di satu space (tempat) yang sama dengan produk lain. Hal ini mendapat teguran langsung Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda. Pihak Diamond diminta, untuk menyediakan space khusus bagi produkproduk tanpa label halal. Terkait hal itu, Duty Manager Diamond Sukirno, menjelaskan bahwa produk makanan yang dipasarkan di Diamond telah terdaftar di BPOM Palembang. Hanya saja, untuk produk impor dari negara luar memang tidak ada label halal. “Kita sangat ketat dalam memasok produk makanan dari luar yang akan dipasarkan market. Semua produk memiliki nomor registrasi dari BPOM,” bebernya, Selasa (24/1). Termasuk kata Sukirno, produk

FOTO: DIAN/PALPRES

SIDAK | Wawako Palembang Fitrianti Agustinda saat melakukan sidak makanan tak halal di salah satu supermar-

ket modern disini.

lokal juga selektif pengawasannya. Tetapi, untuk beberapa produk yang tidak memiliki label halal, tegas Sukirno, bukan menjadi kewenangan pihaknya. Diamond sebagai supermarket modern, hanya sebagai penjual saja.

Tiga Angkot “Nakal” Dikandangkan PALEMBANG, PE – Dinilai tak memiliki izin trayek, tiga Angkutan Kota (angkot) dikandangkan. Ketiga angkot yang izin trayeknya sudah habis itu, tertangkap oleh tim razia Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, kemarin. Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Kurniawan mengatakan, tiga angkot ini dikandang karena masih bebas beroperasi, padahal izin trayek sudah habis. “Ya, sopir ini bandel. Sudah tahu izin trayek sudah habis, masih beroperasi,” ujar Kurniawan, Selasa (24/1). Ditambahkan Bidang (Kabid) Pengawasan, Pengendalian dan Operasional (Wasdalops), Marta Edison, dalamrazia angkot di kawasan 16 Ilir Palembang, tiga angkot terpaksa ditilang. Menurutnya, ketiga angkot yang ditilang tersebut karena izin trayek sudah habis, dan tidak melakukan proses perpanjangan trayek. Makanya, Dishub melakukan penilangan agar para sopir patuh pada aturan. “Kalau sopir patuh dengan atu-

ran, tidak ada lagi angkot yang beroperasi ilegal. Dua angkot ini jurusan Ampera-Kertapati dan Lemabang-Kertapati,” katanya. Sedangkan satu angkutan lainnya, menurut dia, karena beroprasi tidak sesuai dengan rute yang ada. “Dengan tilang, tidak ada lagi angkot yang beroperasi tidak sesuai dengan rute yang ditentukan. Sejauh ini sudah 26 angkot unit yang dikandangkan,’’paparnya. Sementara itu pada 2018, dia menegaskan, tidak ada lagi bus kota yang beroperasi karena izinnya tidak diperpanjang karena akan diganti dengan Transmusi. “Hal ini untuk menciptakan angkutan yang nyaman, aman dan terjangkau. Untuk bus tidak ada lagi nanti operasionalnya,”kata Marta. Tidak hanya melakukan razia terhadap angkot, Dishub juga secara rutin melakukan razia terhadap parkiran ilegal yang kian marak dan sudah sangat mengkhawatirkan. “Bukan hanya membuat semrawut, tapi juga kemacetan,” tukasnya. DYN

“Ya, seharusnya terhadap produkproduk makanan yang masuk ke Indonesia, khususnya Kota Palembang, belum memiliki sertifikat label halal yang harus dicantumkan dikemasan produk tersebut, jadi tanggung jawab pemerintah, Kami

kan hanya penjual,” tepisnya. Namun, ke depan terkait instruksi Wawako untuk menyediakan space khusus pihaknya bersedia dan akan dibicarakan lagi kepada manajemen perusahaan. “Karena untuk menempatkan

di rak khusus. Harus dicari dan dipilih tempat yang benar-benar pas untuk meletakkan produk ini, supaya bisa dilihat oleh konsumen,” jelasnya. Sedangkan Wawako Fitrianti Agustinda mengimbau agar ke depan untuk produk yang tidak memiliki label halal, pihak market menyiapkan space khusus. “Agar konsumen tidak was-was untuk membeli, apakah halal atau tidak. Mudah-mudahan ke depan ini menjadi perhatian bagi kita,” katanya. Sementara itu Plh Kepala Balai POM Palembang, Dra Devi Lidiarti Apt mengatakan, produk makanan yang dijual di supermarket tersebut telah memenuhi izin dan melewati proses uji di balai pengujian obat dan makanan. Dengan kata lain, sudah layak jual secara kesehatan dan aman dikonsumsi. Menurutnya, secara pelabelan sudah diatur sesuai dengan PP Nomor 69/1999, bahwa penjual harus memberikan label kandungan dalam kemasan, agar masyarakat memperoleh informasi mengenai apa yang mereka konsumsi. “Contohnya ada kandungan babi, harus dilabeli oleh penjual. Untuk itu, BPOM melakukan pengawasan dari pra produksi sampai post produksi (penjualan). Namun, untuk halal atau tidaknya, tentu harus didaftarkan ke institusi ter-

kait, dalam hal ini MUI,” katanya. Ditambahkan Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Edwin Effendi, temuan makanan di sejumlah lokasi di kota Palembang tanpa label halal akan dilaporkan ke pusat. Sehingga, ke depan akan ada aturan tegas yang mengatur peredaran makanan yang dijual untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Ditempat yang sama, Ketua MUI Kota Palembang, Saim Marhadan menegaskan, produk yang tidak memiliki label halal dari MUI itu subhat dan menimbulkan keraguan untuk dikonsumsi. Dia mengimbau, agar masyarakat cerdas, terlebih di Palembang mayoritas beragama Islam. “Perlunya kehati-hatian bagi konsumen dalam belanja. Kalau sudah tidak ada label halal, jangan dibeli,” tegasnya. Selanjutnya, Wawako juga melakukkan sidak di supermarket mall-mail seperti Palembang Icon dan Palembang Square. Produk Mie Samyang juga dijual bebas di Carrefour, dan pihak PS siap memisahkan. GM Carrefour, M Taufik Djen Amar mengatakan, pihaknya segera mensosialisasikan terkait pengawasan produk lokal maupun impor yang dipasok oleh suplayer. “Khusus daging babi, kita tidak menjual. Kalau produk yang mengandung babi akan kita siapkan counter khusus,” tukasnya. DYN

Pengecatan Ruko Sudirman Dikebut PALEMBANG, PE – Penataan kawasan Jalan Jenderal Sudirman saat ini terus dikebut. Mulai dari pengecatan 256 rumah toko (ruko), dan pemasangan lampu Light Emitting Diode (LED) yang saat ini juga sudah dimulai. Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, pengecatan terus dipantau, dan sudah ada lebih dari 30 ruko yang dicat. “Alhamdulillah setiap malam kita cek ke lapangan, Jalan Sudirman sudah terang benderang, dan tidak gelap lagi,” ujar Harnojoyo, belum lama ini. Sesuai intruksi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang bertujuan mewujudkan kota empek-empek ini rapi dan cantik, penataan tidak hanya akan dilakukan di sepanjang Sudirman saja, melainkan sampai ke Jalan Tengkuruk Permai. Selain pengecatan, pemilik ruko wajib memasang neonbox seragam, lampu pinger, serta rolling ball. “Untuk itulah kita lakukan pendekatan, agar para pemilik toko dapat segera mengecat tokonya,” katanya. Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda), Harobin mengatakan,

CAT RUKO

Salah satu ruko di Jalan Jenderal Sudirman yang pintu teralinya sedang dicat.

FOTO: ALHADI FARID/PALPRES

sebagian pemilik Ruko yang belum mengecat tokonya tersebut beralasan, karena mereka menunggu selesai melaksanakan Imlek baru akan mengecat tokonya tersebut. “Kita akan memberi kelonggaran. Namun, setelah Imlek harus segera dicat. Sudah ada beberapa yang sudah dicat, nanti akan kita cek lagi siang dan malam hari, bagaimana hasilnya,”

katanya. Terkait ruko yang diketahui siapa pemiliknya, Harobin menegaskan, pihaknya akan segera mendata ruko-ruko tersebut dan pengecatan diinventaris oleh Pemkot Palembang. “Kita data, kalau ada orangnya kita hubungi mereka untuk mengecat tokonya. Kalau tidak ada, ya Pemkot akan mengecatnya,” tegasnya.

Sementara Camat Ilir Timur (IT) II Palembang, Agus Rizal mengatakan, untuk di wilayah kecamatan IT II ini, ada 286 toko yang akan dicat. Namun dari seluruh toko tersebut, baru 74 toko yang sudah dicat. “Dari 286 itu, ada 37 toko yang kosong, masih terus kita hubungi untuk diminta mengecet tokonya,” katanya. DYN

Korban Bentrok ke Jalur Hukum

FOTO: IST

DIANGKUT | Salah satu angkot yang izin trayeknya mati, diangkut paksa

oleh petugas Dishub Kota Palembang.

PALEMBANG, PE – Fadli, korban bentrok antara Satpol PP Kota Palembang dengan pedagang saat penertiban di Pasar 26 Ilir, akan membawa kasus yang menimpanya ke jalur hukum. Hari ini, malah dia akan memberikaan keterangan di depan polisi. “Kata dokter, suami saya sudah pulang ke rumah. Kondisinya sudah mulai membaik. Mungkin besok (hari ini, red) mau memberikan keterangan ke polisi,” ujar Marita, Istri Fadli, saat ditemui di

RS Islam Siti Khadijah, kemarin. Dikatakan Marita, baik Fadli maupun keluarganya memang masih ingin menyelesaikan masalah ini ke jalur hukum. Dengan harapan, agar ke depan tidak ada lagi tindakan kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP, seperti yang diterima suaminya. “Ya, supaya ada efek jera,” kata warga Jalan Mayor Ruslan ini. Di tanya mengenai biaya pengobatan selama lima hari dirawat di RS Khodijah, kata Marita, itu

Palembang –Jeddah Minim Jemaah PALEMBANG,PE- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) belum lama ini telah melaunching penerbangan langsung Palembang-Jeddah, sebagai upaya mempermudah jamaah umroh di Sumsel dalam beribadah ke Tanah Suci Mekkah. Meskipun demikian, rupanya hal ini tak sejalan dengan yang direncanakan, karena jemaah umroh yang berangkat langsung dari Palembang-

Jeddah masih terbilang minim. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, Provinsi Sumsel, Ahmad Nasuhi mengungkapkan, minimnya jemaah berangkat umroh langsung ini dikarenakan agen travel umroh yang tidak komitmen. Nasuhi mengatakan, saat ini memang masih minim jumlah jemaah umroh yang berangkat langsung dari Palembang-Jeddah. “Ya, bahkan sempat ada beberapa kali penundaan pener-

bangan langsung dari PalembangJeddah ini,” kata Nasuhi, kemarin (24/1). Penundaan penerbangan Palembang-Jeddah ini dikarenakan jumlah penumpang atau jemaah umroh yang belum terpenuhi. “Untuk dapat melakukan penerbangan langsung dari Palembang-Jeddah maksimalnya 300 orang, dan minimalnya 200 orang. Nah, yang penundaan tadi itu tidak mencapai jumlah minimal yang telah ditentukan,” jelasnya.

Nasuhi menjelaskan, minimnya jumlah jemaah umroh yang berangkat langsung dari Palembang-Jeddah tersebut karena belum adanya komitmen dari agen travel umroh. “Masih ada agen travel umroh yang tak komitmen, dengan memberangkatkan jemaah umroh dari JakartaSingapura-Jeddah. Nah, hal inilah yang membuat minim jemaah umroh yang berangkat langsung dari Palembang-Jeddah,” ungkapnya.

tidak ditanggung. “Saya bayar sendiri, Rp3,1 juta untuk biaya pengobatan selama lima hari,” bebernya. Dikatakannya, suaminya mengalami memar di dada dan pendarahan di mata sebelah kiri. “Sudah boleh pulang, tapi memar masih ada,” katanya. Sementara itu Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda yang menjenguk Fadli di RS Siti Khodijah, mengatakan ke depan dia mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Berdasarkan data yang ada, jumlah jemaah umroh itu sebanyak 3000 orang. “Nah, kalau jumlah 3000 orang ini dibagi rata untuk berangkat langsung dari Palembang-Jeddah, maka saya yakin tiga sheet yang disiapkan akan penuh,”i mbuhnya. Nasuhi menambahkan, pihaknya menghimbau Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel dapat menegur dan memberikan sanksi terhadap agen travel yang tak komitmen tersebut. “Kemenag dapat memberikan sanksi seperti pencabutan izin, sehingga tidak akan ada yang melakukan hal itu,” katanya.

“Saya minta Pol PP saat melakukan penertiban tetap sesuai prosedur, dan mengutamakan tindakan persuasif. Jangan arogan atau melakukan kekerasan. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, supaya lebih baik lagi kedepan,” tegasnya. Seperti diketahui, Fadli adalah korban pengeroyokan oleh oknum Pol PP. Padahal saat kejadian, Fadli sedang mengantar istrinya untuk berbelanja di Pasar 26 Ilir. Nahas, dia malah menjadi korban dalam bentrok antara Pol PP dan pedagang. DYN Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel, H Muhammad Alfajri Zabidi SSd MM MpdI melalui Kasubag Humas Kanwil Kemenag Provinsi Sumsel, H Saefudin SAg MSi menjelaskan, program umroh terbang langsung Palembang-Jeddah merupakam konsorsium. “Di dalamnya ada Pemprov Sumsel, Kemenag Sumsel dan pihak KBIH,” ucap Saefudin. Program ini, sangat membantu dan memberikan keuntungan kepada masyarakat yang akan berangkat umroh. BET


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.