Palembang Ekspres Sabtu, 23 Februari 2013

Page 11

PALEMBANG EKSPRES

SABTU, 23 FEBRUARI 2013

Halaman 11

Beasiswa Bagi Siswa Berprestasi PALEMBANG. PE – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memberikan beasiswa berprestasi yang mampu bersaing di kanca internasional. Beasiswa yang diberikan berupa melanjutkan pendidikan di Al Azhar, Mesir. “Kualitas siswa lulusan tarbiyah atau sekolah Islam saat ini harus ditingkatkan, karena lulusan SMA baik yang berasal dari umum atau sekolah Islam, sumber daya manusia atau tenaga pengajarnya akan bersaing untuk masuk di perguruan terbaik di Mesir,” ujar Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat menerima perwakilan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al Ittifaqiah (STITQI) dan Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya Kabupate Ogan Ilir di Griya Agung, Jum’at (22/2). Lebih jauh dia mengatakan, Pemprov Sumsel merupakan pemerintah daerah satu-satunya yang memiliki perguruan tinggi di luar negeri yang memiliki asrama untuk mahasiswa.

AUDIENSI

FOTO: ALHADI FARID / PALPRES

Suasana audiensi dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Quran Al Ittifaqiah dan pondok pesantren Al Ittifaqiah Indralaya bersama Gubernus Sumsel H Alex Noerdin di Griya Agung, kemarin.

Diketahui, pertemuan antara Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin dengan STITQI ini dalam

rangka wisuda sarjana angkatan VI STITQI yang akan dilaksanakan pada 9 Maret men-

datang. Rencananya akan dihadiri langsung oleh Gubernur H. Alex Noerdin. Turut hadir bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumaera Selatan Drs. Ade Karyana, dan Asisiten Kesejahteraan Rakyat Ahmad Najib. Ketua STITQI, Muhyidin MA mengucapkan terimakasih atas kesedian Gubernur Sumsel untuk dapat menemui rombongan dari STITQI, menurutnya program gubernur ini harus didukung, karena ini merupakan program yang luar biasa. “Ini adalah wisuda angkatan ke 8 dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al Ittifaqiah yang saat ini telah mendapatkan akreditasi B dari BAN-PT, sebanyak 428 mahasiswa dari wilayah sebagian besar dari wilayah Sumatera Selatan, Sumsel punya jatah khusus di Mesir, ini merupakan program yang sangat luar biasa, untuk masuk ke Mesir kan sangat susah,”ujarnya.

Wartawan Patuhi Kode Etik Jurnalistik PANGKALAN BALAI. PE – Seorang wartawan atau pemburu berita, harus lebih mengedepankan kode etik jurnalistik untuk menjalankan tugasnya sebagai penyebar informasi. Pasalnya, masih banyak wartawan di Indonesia, yang tidak menutup kemungkinan di Banyuasin, tidak memiliki etika sesuai amanat UU Pers No.4 Tahun 1999 sebanyak 11 pasal yang harus dipatuhi. Hal itu dikatakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Oktaf Riady ketika membuka orientasi wartawan Banyuasin yang diselenggarakan PWI Banyuasin di Auditorium Pemkab Banyuasin, Jumat (22/2). Kode etik tersebut, harus dimiliki wartawan disaat mencari berita, memahami dulu unsur yang paling dasar yaitu ketika bertemu narasumber dengan cara memperkenalkan identitas diri, menunjukan kartu pers, kartu UKW dan anggota PWI.”Itu yang paling dasar bagi wartawan, dan harus dilaksanakan,”bebernya. Dia mengatakan, dalam kode etik juga wartawan harus menulis berita secara benar, bukan fitnah dan bukan berita bohong. “Jangan

sampai membuat berita yang sifatnya sadis, cabul dan memprovokasi seorang, karena itu harus dihindari,”tukasnya. Selain itu juga, wartawan harus menghindari dari memeras atau memintai uang kepada narasumber. “Memeras itu tidak boleh, jika terbukti maka perusahaan harus memecat wartawan tersebut,”tegasnya. PWI juga akan memberikan bantuan kepada wartawan jika mengalami kesulitan dalam bertugas seperti dianiaya dan kondisinya benar. ”Kalau menjalankan tugas, wartawan yang dilapangan jika dianiaya oleh seseorang akan mendapatkan bantuan dari PWI,” pungkasnya. Orientasi ini sendiri diikuti 23 wartawan media cetak, elektronik, dan online mengikuti kegiatan orientasi wartawan Banyuasin yang diselenggarakan oleh PWI Perwakilan Banyuasin, dan materi pembekalan yakni kode etik jurnalistik oleh ketua PWI Sumsel Oktaf Riady, sekilas sekolah jurnalisme Indonesia (SJI) oleh Agoes Hermawanto, sekilas UKW oleh Jon Hery dan UU Pokok pers no 40 tahun 1999 dan profesi jurnalistik. BUD

PALEMBANG. PE – Guna mengimbangkan akses teknologi di daerah dan kota, Gubernur Sumatera Selatan (sumsel) Alex Noerdin, menargetkan akses jaringan internet gratis atau Free Wifi diseluruh kabupaten dan kota di SUmsel. “Cita-citanya seluruh guru punya laptop, siswa SD, SMP dn SMA juga ditargetkan punya laptop, dengan ditunjang free Wifi siapapun bisa mengakses internet dimanapun dan kapanpun, ujarnya usai membuka Konferensi International Tekhnologi Informasi dan Aplikasi Bisnis di Hotel Aryaduta, kemaren, (22/2). Untuk mewujudkan cita-cita ini, Alex akan mengajak seluruh Bupati dan Walikota seSumsel menerapkan Free Wifi, dia berkeinginan mengejar ketertinggalan Sumsel dengan Negara lain seperti Singapura, tentang Rasio penggunaan Tekhnologi Informasi (IT) dan bisa 2 berbanding 3 seperti di Singapura. “Rasio kepemilikan komputer atau laptop di Singapura adalah dua pertiga, dimana tiga dari perangkat itu dimiliki oleh dua anak. Hal ini terbalik dengan Sumsel dimana dua komputer atau laptop dimiliki oleh tiga orang mahasiswa,” bebernya . Dalam hal ini, Rektor Universitar Bina Dharma Bochari Rahman, menawarkan bentuk kerja sama kepada pemerintah dan industry. Dia mengatakan

bahwa dalam bentuk aplikasi berbasis tehnologi informasi Sumsel memang telah tertinggal jauh. “Perkembangan IT kan sangat cepat. Dengan adanya konferensi yang digelar hari ini kita dapat menerapkan apa yang telah dilakukan dunia di Sumsel, segala macam birokrasi bisa terproses dan bergerak dengan cepat jika pemerintahan sudah berbasis IT,” ujarnya. Penerapan sistem IT di Sumsel memang sudah ada sebelumnya, namun menurut Bochari belum dilakukan secara menyeluruh termasuk di dalam pemerintahan atau sektor bisnis, padahal manfaat IT sangat besar karena dapat mempercepat target Pemerintah menuju Sumsel Gemilang. “Memang IT sudah diterapkan di Sumsel, tapi masih ketinggalan dan kita tidak mau lagi seperti itu. Gubernur punya visi yang bagus sekali dengan mendatangkan Free WiFi untuk kabupaten dan kota sedangkan kita punya tenaga di bidang itu, tentu saja ini akan kita dukung,” jelasnya. Dalam acara ini sejumlah pakar IT dari beberapa negara ikut hadir sebagai pembicara, yakni perwakilan dari Insititute of Management India, Institute of Professional Financial Manager dari Ghana, Bussiness School University of Kuala Lumpur, RSI International dari Amerika dan CEO MNC Grup dari Indonesia. WIT

2013, Sumsel Free WiFi

Selama ini lanjutnya, siswa hanya bisa mendapatkan kesempatan keluar negeri melalui jalur kementrian Agama, dan Indonesia hanya mempunyai jatah maksimal 90 orang, jadi dengan adanya jatah dari Sumsel siswa mempunyai peluang khusus, dan ini juga sudah disambut baik oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Sumsel. “Kita punya jalur khusus ini kan luar biasa yang tidak bisa didapatkan di tempat lain, artinya nanti kuota dari Sumsel ini akan bertambah untuk kesempatan siswa kita kuliah di Mesir, dan mudah-mudahan ini akan berjalan dengan baik, jadi kita sangat mendukung ini karena jelas kontribusinya sangat luar biasa, dan nanti kita akan mencari siswa yang terbaik untuk bisa kuliah disana, dan ini cukup membantu terutama untuk pencarian kost disana, sehingga mereka tidak perlu lagi menyewa dan sebagainya,”jelasnya. WIT

BAHAYA

Sejumlah siswa terlihat menumpang angdes hingga ke atap mobil. Kondisi seperti ini cukup berbahaya karena berpotensi terjadi kecelakaan.

BAHAYA, Naik Angdes Hingga ke Atap MUSI RAWAS. PE - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Mura memperingatkan para siswa yang memanfaatkan jasa angkutan desa (Angdes) agar tidak menumpang hingga ke atap mobil. Hal ini membahayakan siswa yang bersangkutan dan mengganggu kenyamanan serta tata tertib berlalu lintas. Kepala Diknas Mura, Djemain mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan sangsi apapun kepada siswa yang bersangkutan. Namun sejauh ini langkah peringatan sudah dilakukan dengan cara mengimbau kemasingmasing sekolah agar siswa tidak naik angkot dengan tertib saat pergi ataupun pulang. “Kita tidak dapat memberikan sangsi,

sebab kondisinya memang seperti itu. Nah kembali lagi kesadaran masing-masing. Tapi kita tetap mengingatkan dan mengimbau ke masing-masing sekolah agar memperingati siswanya,” jelas Jemain. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mura guna memberikan kesedaran ataupun tindakan kepada pelajar atau supir angkutan yang bersangkutan. “Yang pasti kita mengingatkan dan mengimbau juga kepada pihak sekolah pelajar yang bersangkutan untuk tertin saat naik angkutan,” ujarnya. Terpisah Kepala Satlantas Polres Mura, AKP Dony Manopo menjelaskan diwilayah

FOTO: IMRON / PALPRES

Kabupaten Mura jarang ditemukan adanya pelajar yang menaiki angkot hingga keatap mobil. Namun bila hal tersebut ditemukan, maka petugasnya dilapangan akan melakukan tindakan berupa penilangan ditempat. “Kalau di Mura tidak ada, tapi kalau ada yang jelas kita beri sangsi berupa penilangan ditempat,” tegasnya. Dony juga mengingatkan agar supir angdes tidak memberikan tumpangan bila kondisi mobil penuh. “Kalau sudah penuh jangan diberikan tumpangan. Sebab hal itu membahayakan keselamatan dalam berkendara dan menyalahi aturan berlalu lintas,” pungkasnya. IMR


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.