Palembang Ekspres Selasa, 29 April 2014

Page 13

Lubuk Linggau, Lahat, Pagaralam, MURA, Empat Lawang, Muaraenim, Prabumulih

SEMANGAT

BARU

SUMSEL &

PALEMBANG EKSPRES SELASA, 29 APRIL 2014

TERPERCAYA

13

Angin Puting Beliung Mengamuk EMPATLAWANG.PE - Angin puting beliung mengamuk, sehingga mengakibatkan satu rumah rusak parah yang berada di Perumnas Sejahtera, Kelurahan Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, kemarin (28/4) sekitar pukul 12.30 WIB. Kejadian tersebut membuat warga sekitar gempar karena cuara saat itu bagus dan tidak mendung ataupun hujan. Rumah yang mengalami rusak parah dihuni empat Kepala Keluarga (KK) dengan 16 jiwa itu, kini tidak bisa dihuni. Karenanya, untuk sementara waktu mereka mengungsi dirumah anaknya yang bersebelahan dengan rumahnya, sambari menunggu rumah tersebut diperbaiki. Bedasarkan informasi yang dihimpun wartawan Palembang Ekspres, warga banyak yang kaget karena tidak disangka-sangka ada kejadian seperti itu. Atas kejadian tersebut, kondisi rumah sudah tidak layak pakai, karena atap rumah sudah terangkat semua dan banyak yang rusak. Dari keterangan saksi mata Rahman Adi Wijaya, saat kejadian itu dirinya lagi berjualan

disamping rumah dan melihat angin yang berpusar dengan mengangkat debu. Mereka sempat menghindar, karena pusarannya cukup besar. Namun ternyata pusaran angin tersebut langsung menerpa rumah sehingga mengalami kerusakan. “Aku lagi jualan dan merasa kaget milihat angin itu. Tapi, angin itu melewati kami dan langsung menghantam rumah,” ungkap Rahman. Diterangkannya, melihat kejadian tersebut dirinya sungguh kaget dan langsung memberitahukan kejadian itu kepada ibu aku, kemudian aku berinisiatif untuk memberitahukan kejadian ini kepada pemilik rumah yang saat itu sedang dikebun. “Aku langsung berlari ke kebun dengan maksud untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada pemilik rumah,” terangnya. Sementara pemilik rumah, Suhari (60), warga Perumnas Geria Sejahtera, mengatakan, dirinya sangat kaget mendengar kabar tersebut, tanpa berpikir panjang dirinya dan anaknya langsung pulang untuk melihat kebenaran tersebut. “Ketika melihat kondisi rumah

BERITA LINTAS

Bakal Tertibkan Parkir Illegal LUBUKLINGGAU.PE - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Lubuklinggau, akan segera menertibkan parkir illegal di sejumlah titik di Lubuklinggau. Ke n d at i p e n e t a p a n Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir sudah ditetapkan sebesar Rp600 juta. Namun, saat ini masih banyak lahan parkir illegal beroperasi. Kepala Dishubkominfo Kota Lubuklinggau, Tamri melalui Sekretaris, Zainal Arifin mengaku hanya mengelola dan menerima retribusi parkir dari 68 titik yang ada. Selebihnya bukan binaan dari Diskominfo. “Seperti tempat-tempat pedagang pecel lele yang dimanfaatkan anak-anak. Untuk menertibkan itu, Dishubkominfo akan melakukan razia, agar tidak ada lagi parkir ilegal. Razia bukan serta merta menutup lahan tersebut, melainkan mengelola lahan agar menjadi salah satu aset penyetor PAD,” ujarnya. Tapi, jika pengelola parkir adalah anak-anak, Dishubkominfo akan mengusahakan agar lahan tersebut tidak lagi dijadikan sebagai tempat mencari uang. Mungkin akan diserahkan kepada orang yang bisa mengelola parkir dengan benar dan aman. Sedangkan untuk lahan parkir binaan Dishubkomin-

fo berada di pinggir sepanjang jalan umum. Bukan lahan perusahaan ataupun rumah sakit. Alasannya tempat tersebut telah menyetor pajak. “Lahan parkir Dishubkominfo berada di pinggir jalan lintas. Selebihnya milik perusahaan atau badan. Misalnya Rumah Sakit Sobirin, lembaga perbankan, supermarket. Kesemuanya menentukan,” jelasnya. Menurutnya, seluruh masalah parkir telah diatur oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau. Tapi, jika di lapangan para juru parkir binaan melebihi ketetapan, Dishubkominfo akan memberikan peringatan berupa teguran hingga pemutusan kontrak. Berbeda dengan di salah satu fasilitas umum kota yang saat ini sedang dijadikan lokasi kegiatan yang dimanfaaatkan sebagai lahan parkir. Di lokasi tersebut juru parkir menetapkan hingga Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp4.000 mobil. Menanggapi hal tersebut, Zainal mengatakan lokasi tersebut bukan termasuk lahan parkir. Namun untuk pegurusan izin dikeluarkan Dishubkominfo. Penerapan tersebut diatur dalam Perda nomor 11 tahun 2011. “Separuh disetorkan ke Dishubkominfo untuk menambah PAD, bukan retribusi lahan yang tetap kalau di lapangan tersebut,” pungkasnya. RIF

yang sudah rusak parah merasa sedih, mengingat kondisinya bukan orang berada,” ujar Suhari. Diterangkannya, untuk sementara waktu dirinya mengungsi dirumah anaknya sendiri, sembari menunggu perbaikan rumahnya. “Untuk sementara waktu mengungsi tempat anak,” terangnya. Ditambahkannya, saat kejadian tersebut, rumah tidak kosong dan ada anak menantu yang kondisi sedang hamil. “Kalau kami dikebun, karena pekerjaan sehari-hari sebagai petani,” ungkapnya. Suhari mengharapkan, adanya uluran tangan dari pihak pemerintah, untuk memperbaiki rumah yang sudah rusak. Karena kalau ingin memperbaiki sendiri itu membutuhkan waktu yang lama, karena tidak ada uang dan bukan kondisi orang yang berada. Terpisah, Lurah Kelurahan Tanjung Kupang, Umar Hasan mengatakan, dari kejadian ini nantinya akan kita laporkan ke Camat dan Bupati melalui Dinas Sosial, dengan harapan ada bantuan untuk memperbaiki atap dan instalasi listrik dan kerugian lainnya. “Mengingat jumlah yang tinggal Empat KK dan berjumlah 16 orang,” pungkas Umar. ART

RUSAK PARAH

FOTO: ALAM RATU/PALPRES

Kondisi rumah yang dihuni empat KK di Perumnas Sejahtera, Tanjung Kupang, Tebing Tinggi, rusak parah, akibat dihantam angin puting beliung yang datang secara tiba-tiba.

Perusahaan Belum Terapkan UMP LUBUKLIGGAU.PE - Dari sekian banyak perusahaan di Kota Lubuklinggau, sampai saat ini masih ada yang belum menerapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) kepada para pekerja. Padahal sejak beberapa waktu lalu sudah ada dan disampaikan surat edaran Walikota keperusahaan nomor 561/66/Disnaker/I/2014. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Lubuklinggau, RR Nurhidayati melalui Kepala Bidang Pengawasan Dinas Tenaga Kerja, Agusisasi, tidak menampik bahwa

sampai dengan saat ini masih ada perusahaan yang tidak merealisasikan gaji karyawan sesuai dengan UMP. “Perusahanan masih banyak belum menerapkan UMP terutama toko dan perusahaan baru. Tapi, biasanya ada kesepakatan antara pemberi dan penerima pekerjaan, karena banyak usaha yang menerapkan sistem kekeluargaan,” kata Agus. Untuk diketahui, Keputusan Gubenur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor: 777/KPTS/Disnakertrans/2013 tertanggal 1 Nopember 2013 tentang

Upah Minimum Propinsi Sumsel 2014 dan nomor : 877/KPTS/ Disnakertrans/2013 tertanggal 30 desember 2013 tentang Upah Minimum Sektoral Sumsel 2014. Keputusan tersebut menuangkan, UMP Sumsel sebesar Rp1.825.600 per bulan. Upah Minimum Sektoral Propinsi (UMSP) terdiri dari sektor pertanian, pertenakan, kehutanan, pemburuan dan perikanan sebesar Rp1.920.000. Sedangkan sektor pertambangan dan pengalian sebesar Rp1.900.000

Jalan Lingkar Terancam Kembali Rusak PRABUMULIH.PE - Belum satu tahun diperbaiki, kondisi Jalan Lingkar Timur Kota Prabumulih, kini kembali terancam rusak dan berlubang. Parahnya, pada sejumlah titik jalan cor yang baru diperbaiki ditemukan retak dan pecah, bahkan sebagiannya sudah mulai berlubang. Menurut salah satu warga, Febri, kondisi kerusakan Jalan Lingkar yang tak lama lagi statusnya bakal ditukar gulingkan dengan Jalan Jenderal Sudirman itu, akan semakin parah jika Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tidak segera menertibkan keberadaan kendaran truk pengangkut material batubara dan kayu tersebut. “Belum lama dibenari tahun ke-

marin, tapi sekarang kondisinya sudah mulai rusak lagi. Apalagi kalau malam hari dari pukul 22.00 WIB, mobil-mobil batubara bermuatan diatas 8 ton serta angkutan kayu PT TEL itu mulai lewat dalam jumlah yang banyak. Kalau tidak cepat ditertibkan dikhawatirkan rusaknya semakin parah,” katanya. Nah, menyikapi keadaan itu, Kepala Dishubkominfo Kota Prabumulih, Syarifuddin SE AK, melalui Kasi Keselamatan Bidang POK, A Kadir SH ketika dikonfirmasi membenarkan, adanya aktivitas kendaraan angkutan batubara dalam jumlah besar yang lolos melintasi Jalan Lingkar, terutama pada malam hari. “Kami akui masih ada kendaraan yang lolos dari petugas , karena ken-

daraan itu melintas pada saat jam istirahat atau malam hari, dimana petugas kita memang sudah pulang istirahat dirumahnya,” jelas Kadir, kemarin (28/4). Padahal menurut Kadir, surat keputusan Walikota Prabumulih Nomor: 293/KPTS/Dishubkominfo/2013 tentang larangan bagi kendaraan bermuatan diatas 8 ton untuk melintas di Jalan Lingkar, sudah pihaknya sosialisasikan ke sejumlah perusahaan eksploitasi, gas dan perusahaan alat berat. “Tapi, sampai sekarang masih banyak yang membandel, seharusnya jika ingin tetap melintas harus mengantongi izin Wali Kota dulu,” terangnya. Lebih jauh Kadir juga menjelaskan,

Pemandian Umum Dipadati

Jembatan Payuputat Segera Dibangun

PALI.PE - Jembatan peng- memakan waktu yang lama. hubung antara Kelurahan Pay“Kalau lewat jalan biasa uputat, Kota Prabumulih jarak tempuh dari Prabumudengan Tanah Abang, Kabu- lih–PALI sekitar 80 Kilometer. paten Penukal Abab Lematang Tapi kalau sudah ada jembaIlir (PALI) rencananya tahun tan ini maka jarak tempuhnya ini akan segera dibangun. Nanti- sekitar 40 kilometer, jadi tidak nya, jarak tempuh antara terlalu lama menuju PALI,” Prabumulih–PALI hanya ungkapnya. sekitar 55 menit. Sementara Wakil Penjabat BuGubernur Sumsel, pati PALI, Ir Ishak Mekki “Kita minta Pemerintah mengaku akan Heri AmaProvinsi Sumatera Selatan mengawal lindo MM (Sumsel), untuk dapat pengerjaan mengatatuntas menyelesaikan jembatan kan, jemjembatan penghubung batan penitu antara Kelurahan Payu ghubung “MudahPutat, Prabumulih dengan antara Paymudahan Kecamatan Tanah Abang uputat – tahun ini, Kabupaten PALI,” Tanah Abang pengerjaan akan segera dijembatan itu dapat terselesaikan, bangun “Kita minta PemerinPak Alek Noerdin (Gutah Provinsi Sumatera Selatan bernur, red) sangat setuju je(Sumsel), untuk dapat tuntas mbatan itu untuk segera dimenyelesaikan jembatan pen- bangun,” ujar Ishak saat peghubung antara Kelurahan rayaan HUT PALI yang pertama Payu Putat, Prabumulih deng- beberapa waktu yang lalu. an Kecamatan Tanah Abang Informasi yang dihimpun jembatan Payu Putat, PraKabupaten PALI,” pintanya. Dikatakanya, dengan di- bumulih dengan Tanah bangunnya jembatan peng- Abang Kabupaten PALI akan hubung tersebut akses jalan menelan dana sebesar Rp60 menuju kabupaten PALI tidak miliar. IMA

per bulan, sektor industrian pengelolahan sebesar Rp1.925.000 per bulan dan sektor listrik, gas dan air sebesar Rp1.925.000 per bulan. Kemudian, sektor bangunan sebesar Rp2.250.000 per bulan, sektor perdagangan besar, eceran rumah makan, dan hotel sebesar Rp1.826.000,per bulan, sektor angkutan, pergudangan, dan komunikasi sebesar Rp. 1.920.00, per bulan. Sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan sebesar Rp.1.920.00 per bulan. RIF

PEMANDIAN UMUM

FOTO: HENGKY/PALPRES

Warga Desa Durian Dangkal Kecamatan Mulak Ulu, Lahat, lebih memilih mandi di pemandian umum karena tidak memiliki sanitasi sendiri.

LAHAT. PE - Warga Desa Durian Dangkal, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat memilih melakukan Mandi Cuci Kakus (MCK) di tempat umum ketimbang dirumah. Hal itu disebabkan minimnya fasilitas sanitasi yang dimiliki warga. Kepala Desa (Kades) Durian Dangkal, Saifudin mengaku, di desanya hanya beberapa rumah saja yang memiliki kamar mandi. Untuk itu, tak heran jika setiap pagi dan sore hari, pemandian umum dipadati oleh warga yang hendak kegiatan MCK. “Kurang dari 10 persen rumah di desa kami yang memiliki kamar mandi sendiri, makanya setiap hari pemandian umum di desa kami selalu dipadati oleh warga,” ungkap Saifudin, kemarin (28/4). Meski demikian, dirinya selalu mengimbau warganya untuk tidak mencemari sungai desa yang menjadi sumber air bagi warga tersebut. Sebab menurutnya, tidak jarang kesadaran warga untuk menjaga kebersihan tempat pemandian umum masih kurang. “Pemandian umum di desa kami ini

sangat penting, karena itu kami mengajak masyarakat desa untuk tidak mencemari sungai karena air dari pemandian itu berasal dari sungai. Selain itu kami juga mengimbau agar masyarakat dapat menjaga fasilitas pemandian umum itu sendiri,” pesannya. Sementara itu, Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai menghimbau warga Kabupaten Lahat lain untuk tidak mengkonsumsi air sungai. Namun, jika digunakan untuk MCK diperbolehkan. “Kita menghimbau kepada warga untuk tidak mengkonsumsi air sungai, kalau air tersebut digunakan untuk mencuci atau mandi itu tidak apa-apa. Tapi kalau untuk minum air tersebut sudah tidak baik untuk kesehatan,” pesan Aswari. Selain itu, Aswari juga menghimbau warga untuk tidak sekali-kali melakukan kegatan memutas ikan di sungai manapun di Kabupaten Lahat. Sebab tindakan meracuni ikan di sungai tersebut merupakan pelanggaran hukum. Menurutnya, perilaku warga yang menangkap ikan memakai racun, tuba, putas dan listrik sangat disayangkan. HKY

selain melanggar Undang-Undang Nomor 22 tentang Lalu lintas, dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Mineral dan Batubara (Minerba), para perusahaan transportir batubara dan kayu ini juga melanggar Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang perizinan Minerba. “Dan sanksinya juga sangat jelas dalam UU tersebut,” terangnya. Sebelumnya, Wakil Walikota Prabumulih, Andriyansyah Fikri SH, beberapa waktu lalu dalam rapat forum lalu lintas yang digelar diruangan auditorium Pemkot Prabumulih, menyebutkan kendaraan truk yang tekanan sumbu tetap bebannya melebihi 5 ton dilarang melintas di Jalan Lingkar karena akan menyebabkan jalan tersebut cepat hancur. RAY

Relokasi Pedagang Terkendala Lahan MUARAENIM.PE - Untuk peremajaan gedung pasar lama di kawasan pasar Muara Enim di Jalan Pramuka III, Kecamatan Muara Enim, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) Muara Enim kesulitan untuk mencari lahan relokasi pasar. “Padahal sejak 2011 usulan dana untuk membangun baru gedung pasar sudah cair, dan menyusul danal relokasi sebesar Rp1,3 miliar sudah ada. Tapi, masih terkendala tidak adanya lahan untuk menampung sementara para pedagang,” ujar Kepala Desperindag Muara Enim, Syarfudin didamping Kepala Bidang Perdagangan Dalam Luar Negeri, Ansori. Dikatakannya, sejauh ini memang belum ada pertemuan resmi untuk mengundang pedagang guna membicarakan lebih lanjut. Akan tetapi tersirat keinginan para pedagang bersedia di relokasi. Dengan syarat, lahan relokasi pasar yang sifatnya sementara tidak jauh dari lokasi pasar lama. Dengan adanya pembangunan gedung pasar baru yang nantinya dibuat dua tingkat dan dibuat jembatan penghubung antara pasar, dapat membuat nyaman dan aman pedagang berjualan. Alasan dilakukan pembangunan gedung pasar sendiri, terangnya, dikarenakan gedung pasar lama sudah dimakan usia, material se-

perti kayu, seng dan sebagainya sudah tidak layak pakai. Sehingga dengan gedung baru nanti, pasar menjadi indah dan pedagang serta pembeli bisa benar-benar aman berada di pasar. “Sekarang sudah diusulkan lagi sebesar Rp20 miliar untuk gedung dan Rp1,3 miliar untuk relokasi. Sebenarnya, pada 2015 kita rencanakan sudah dibangun. Untuk sekedar gambaran bisa saja relokasi dapat kita gunakan gedung dan lahan eks kantor pemadam kebakaran Talang Jawa,” bebernya. Ditambahkan Ansori, dari catatan pihaknya di dalam komplek pasar lama terdapat 400 lebih pedagang. Seperti pedagang pakaian, manisan, kerupuk dan sebagainya. Sementara itu, Edison, salah seorang pedagang pakaian di dalam gedung pasar ini, mengeluhkan dengan bangunan pasar. Menurutnya, gedung pasar sudah dimakan usia dan bila terjadi hujan dan angin kencang para pedagang menjadi panik. “Soalnya, seng-seng serasa ingin terbang ditiup angin. Kami (pedagang, red) pasti buru-buru menutup dagangan, khawatir akan tertimpa gedung yang sudah tua,” ucapnya. Diharapkannya, pihak terkait bisa membangun gedung pasar yang baru yang nyaman, aman dan terbaik buat pedagang, dilokasi yang sama. HFB


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.