Palembang Ekspres Sabtu, 13 April 2013

Page 5

Halaman 5

SABTU, 13 APRIL 2013

Biaya Pengobatan Ditanggung Polres Wiwiet: Kita Jangan Balas! SEKAYU. PE – Terkait banyaknya baliho calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) periode 20132018, Ir H Eddy Santana Putra MT dan Wiwiet Tatung (ESP Win) dirusak oleh pihak yang tak dikenal, calon Wakil Gubernur Sumsel, Wiwiet Tatung tampak tenang dengan persoalan tersebut. Alih-alih, wanita yang punya nama asli Anisja Djuwita Supriyanto meminta para pendukungnya untuk mem-

perbaiki baliho yang dirusak, seperti yang dilakukannya saat berada di Jalan Betung-Sekayu, Kabupaten Banyuasin. “Kita jangan marah. Kita tidak boleh membalasnya. Biarkan masyarakat yang menilai soal perilaku seperti ini. Percayalah mereka yang berbuat ini tidak akan tenang, sebab kita maju bukan buat membohongi rakyat, melainkan buat mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat Sumsel,”

kata Wiwiet saat turun ke lokasi buat memperbaiki baliho yang dirusak, Jumat (12/4). Pantauan Palembang Ekspres, aksi pengrusakan baliho ESP-Win ditemukan di sepanjang jalan Palembang-BetungSungai Lais. Dilihat dari kerusakan, tampaknya pengrusakan itu dilakukan oleh sejumlah orang dengan menggunakan senjata tajam. Yang mana tiang penyangga baliho ditebang atau dipotong. YUN/REL

Rapat pleno KPU Palembang terbuka dengan agenda penghitungan suara para calon pasangan Walikota/Wakil Walikota Palembang periode 2012-2018 dibuka Ketua KPU Palembang Eftiyani dihadiri saksi dari masing-masing pasangan peserta Pemilukada Palembang. Turut hadir Ketua KPU Sumsel Anisatul Mardiah, Ketua Panwas Palembang Amrullah, dan para Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Saat pembukaan, Zakaria Abbas, saksi pasangan MularisDjahri telah menyatakan meminta untuk dilakukan penghitungan ulang secara manual, dengan beberapa alasan. Di antaranya penghitungan suara di TPS yang terlalu cepat, lobang sebagai tanda pilihan yang terlalu kecil sehingga sulit dilihat. “Saksi kami di TPS ada yang mengatakan sulit melihat coblosannya,” kata dia. Zakaria juga menyatakan bahwa ada saksi di TPS melihat ada ketidaknetralan atau intervensi pejabat setempat/lurah. Selain itu, saksi mereka di TPS juga banyak tidak diberi formulir C1, ada juga yang diberi namun kemudian dipinjam lagi dan tidak dikembalikan. Saat skorsing dicabut usai pembukaan, dan sesi penghitungan dimulai, saksi-saksi pasangan Mularis-Husni langsung melakukan walk out karena keberatan atau permintaan mereka untuk dilakukan penghitungan ulang secara manual tidak dipenuhi. Pihak KPU Palembang men-

jelaskan, permintaan menghitung ulang secara manual tidak bisa diakomodir kecuali ada data dan alasan yang jelas. “Tapi soal coblosan terlalu kecil, itu akan jadi evaluasi kami,” kata anggota KPU Palembang bidang Teknis, Abdul Karim Nasution. Akhirnya, penghitungan rekap suara hanya disaksikan para saksi dari pasangan Romi Herton-Harnojoyo dan saksi pasangan Sarimuda-Nelly Rasdiana. Rekap berlangsung lambat dan alot. Persoalan PPK yang tidak memilah jumlah pemilih laki-laki dan perempuan sempat disoal. Ini terjadi ketika rekap hasil PPK Seberang Ulu (SU) II, yang akhirnya dihentikan untuk dilengkapi. Alhasil, sampai istirahat siang untuk Shalat Jumat, baru dua PKK yang dibacakan hasilnya. Usai skorsing, pukul 14.00 WIB, rapat pleno dilanjutkan dengan merekap suara di Kecamatan Gandus. Di sini, saksi Romi-Harno, yakni Suparman Roman, Darmadi Djufri, dan Anton Noerdin, mempertanyakan kejanggalan pada dokumen yang ada. Di mana tertera bahwa surat suara terpakai 28.987 sementara total suara sah ada 30.755. “Logika berpikirnya kan tidak nyambung, sangat aneh surat suara lebih sedikit dari suara sah,” kata Darmadi Djufri. Saksi Romi pun minta agar dibuka dokumen C1 untuk mengetahui kebenarannya. Namun Hamzah Syakban

menolak keras dengan alasan pada rapat ini hanya membacakan hasil rekap yang dibuat PPK. “Kita menghormati PPK yang sudah bekerja siang malam, kenapa malah mundur lagi,” kata Hamzah. KPU dan dua saksi pun berkutat atas masalah ini hingga 1 jam lebi. Masing-masing bertahan dengan berpegang pada tiap-tiap pasal dan peraturan yang berlaku. Akhirnya, Kecamatan Gandus dituntaskan dengan catatan akan disinkronkan dengan membuka dokumen yang ada. Selanjutnya, KPU minta PPK yang sudah siap untuk direkap. Beberapa PPK menyatakan belum siap karena masih ada data yang tak diisikan pada dokumen. Saksi Romi, dalam forum ini, beberapa kali mempersoalkan dokumen yang ditandatangani petugas PPK padahal masih form kosong. “Ini jelas kriminal,” tegas Darmadi. Sampai sore dan rapat diskor, baru enam kecamatan yang direkap. Itu pun masih dengan catatan yakni mencocokkan dengan C1. Rapat dilanjutkan malam harinya mulai pukul 20.00 WIB. Sementara malamnya, sekitar pukul 20.00 WIB penghitungan kembali dimulai. Hingga berita ini diturunkan, sekitar pukul 23.00 WIB, proses penghitungan masih berlangsung yang rencananya digelar hingga pukul 24.00 WIB. Setelah diskorsing, penghitungan akan dimulai kembali pagi hari ini. ARM

Saksi Murni .................................................................DARI HALAMAN 1

Tingkatkan Imtaq ............................................DARI HALAMAN 1 Dengan dibimbing Ustadz Haryono, lantunan zikir dan doa menggema memecah langit bumi sriwjaya yang saat itu terlihat amat cerah. Para pegawai tampak serius memanjatkan doa meski sudah ada yang berusia senja. Kekhusyukan pun kian bertambah karena Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin beserta isteri, Hj Eliza Alex pun bercampur baur ke tengah-tengah mereka, memanjatkan doa kepada yang Maha Kuasa. “Alhamdulillah, hari ini kita masih diberikan kesem-

patan untuk zikir bersama Bapak Ustadz Haryono. Kita bersyukur juga karena Bapak Ustadz yang jadwalnya amat padat tapi bisa hadir guna memanjatkan doa. Kehadiran beliau juga karena kecintaannya pada tanah Sumsel ini,’’ ujar Gubernur Alex Noerdin dalam sambutannya. Semua jajaran pegawai pun sengaja dihadirkan dalam Tabligh Akbar tersebut. “Karena untuk membangun Sumsel lebih sejahtera dan gemilang di masa mendatang juga harus bersama-sama. Semoga den-

gan zikir dan doa kita bersama Pemprov Sumsel tetap berjaya dan maju serta rakyatnya akan mengalami kesejahteraan dari waktu ke waktu,’’ tegas Alex. Melalui zikir bersama, selain dapat menambah iman dan ketakwaan kepada Allah SWT juga sebagai perwujudan dari rasa keakraban dan keharmonisan sesama pegawai Pemprov. “Dengan modal keakraban, keharmonisan, dan kebersamaan inilah maka menuju Sumsel Gemilang pun dapat terwujud,’’ cetus Alex. DYN

Beni Garansikan ................................................DARI HALAMAN 1 Tak hanya itu, Beni pun menggaransi jabatannya terhadap keyakinan tersebut. “Saya minta tolong pada 6 Juni mendatang, kita semua bersatu untuk memilih ESP-Win sebagai pemimpin Sumsel ke depan. Sebab hanya ESP-Win yang dapat mengatasi berbagai persoalan kita di sini. Yang mana kebijakan itu datangnya dari pemerintah provinsi (Pemprov),” kata Beni di hada-

pan ribuan warga Lumba Jaya, Kecamatan Lumpatan, Kabupaten Muba, Jumat (12/4). “Garansinya saya, Wakil Bupati Muba. Kenapa saya bilang demikian, sebab tolong menolong dalam pemilihan gubernur tidak biasa. Saya menggaransi, jika mereka terpilih jadi gubernur, masalah jalan akan diselesaikan dalam tahun-tahun awal kepemimpinan ESP-Win,” kata Beni.

Pernyataan Beni tersebut terkait keluhan masyarakat mengenai Jalan Betung-Sekayu, yang mana jalan ini merupakan tanggungjawab Pemprov Sumsel. Dijelaskan Beni, ESP bukanlah sosok pemimpin yang banyak janji. Dia lebih banyak memberikan bukti. Sebagai buktinya dia membangun Palembang hanya dalam 10 tahun menjadi lebih baik. REL

Blusukan, Ridwan ...........................................DARI HALAMAN 1 DPR RI itu tidak mengalami cidera sedikitpun, hanya saja bajunya kotor terkena lumpur. Olala! Ridwan mengaku, kegiatan blusukan yang dilakukannya 3 hari berturut-turut langsung mensurvey akses jalan kabupaten menggunakan sepeda motor, sudah menjadi kebiasaannya dari dulu. Bahkan dia mengaku sudah seringkali mengajak serta awak media mengikuti kegiatan blusukannya memakai sepeda motor bersama dengan konvoi. “Saya memang harus seperti ini untuk masuk ke setiap desa. Ini bentuk untuk mengkonfirmasi laporan yang saya terima dan saya ingin lihat langsung laporan itu. Ya, sep-

erti inilah, pakai sepeda motor,” pungkasnya. Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten Mura menganggarkan dana perbaikan jalan kabupaten senilai Rp 10,8 miliar lewat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Kepala Dinas PUBM Mura, Aidil Rusman menuturkan, ada 3 rute survey yang telah dilakukan pihaknya bersama dengan Bupati. Rute pertama yakni akses jalan Kecamatan Sukakarya dan Jayaloka, kedua akses jalan Desa Pangkalan Tarum di Kecamatan BTS Ulu hingga Kecamatan Jayaloka dan terakhir akses jalan Kecamatan Tugumulyo sampai Desa Simpang Semambang di

Kecamatan Tuah Negeri. “Jadi dari survey kemarin, kita mengcover 6 kilo meter untuk perbaikan ditahun 2013 senilai Rp10,8 miliar. Dan kita prioritaskan diakses jalan masuk pemukiman warga,” ungkap Aidil saat ikut melakukan survey dengan Bupati menggunakan sepeda motor selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan sisanya yang belum tercover sepanjang 12 kilo meter dari akses jalan Desa Leban Jaya hingga jembatan Desa Simpang Kemambang di Kecamatan Petuah Negeri. Upaya perbaikan akses di jalan ini diharapkan berjalan di tahun 2014 melalui dana sharing antara Pemkab dan perusahaan di sekitar lokasi. IMR

LUBUKLINGGAU.� PE� – Terkait peristiwa kecelakaan lalulintas yang dilakukan seorang oknum anggotanya, Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Barly Ramadhani kepada wartawan, usai melihat langsung kondisi korban di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau, Jumat (12/4) mengatakan, peristiwa tersebut merupakan musibah yang tidak diinginkan. Dikatakannya, dia dan jajarannya menyatakan permohonan maaf kepada pihak keluarga yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. “Ini musibah yang tentunya sama-sama tidak kita inginkan. Kepada pihak keluarga korban, kami menyampaikan permohonan maaf, dan kami siap untuk menjamin sepenuhnya biaya perawatan korban, sampai sembuh,” katanya. Dia menambahkan, untuk proses penyelidikan lebih lanjut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat Polres Lubuklinggau. Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Chadir SIk MSi MPP sebelum memimpin serah terima jabatan 4 Perwira di lingkungan Polres Lubuklinggau, Jumat (12/4) pagi ketika dikonfirmasi Palembang Ekspres, guna menindaklajuti kasus kecelakaan tersebut, pihak akan melakukan pengusutan secara profesional. “Tetap akan kita tindaklanjuti secara profesional sesuai dengan hukum yang

berlaku, tidak ada perbedaan dengan lain,” tegas Chaidir. Dia mengatakan, kendati telah dilakukan tes urine dan dinyatakan negatif, namun tetap akan diakukan tes darah terhadap pengemudi, dalam hal ini Brigadir An, anggota Polres Mura itu. Bahkan tambah Kapolres lagi, alasan Brigadir An saat dilakukan pemeriksaan mengaku mengantuk, tidak menerima begitu saja, melainkan akan diteliti kebenarannya. Karena menurut dia, yang namanya seorang pengemudi itu, jika mau mengendarai haruslah dalam kondisi prima, apalagi jarak tempuh saat Brigadir An mengemudikan kendaraannnya itu, masih dalam kondisi wajar atau dengan kata lain, dari sangat mulai mengendarai hingga terjadinya kasus kecelakaan itu, boleh dikatakan masih tergolong dalam batas wajar, hanya beberapa jam, bukan berhari-hari. “Ini prosedur standar, jadi meskipun yang bersangkutan tidak mengkonsumsi narkoba, tapi pemeriksaan urine tetap dilakukan. Kita mendengar informasi dari rekan-rekannya bahwa Brigadir An itu bukanlah tipe pengkonsumsi narkoba atau katakanlah bersih dari narkoba, tapi yang namanya prosedur tetap kita lakukan, jadi urinenya tetap dicek termasuk darahnya “, ujar Chaidir sembari menambahkan, Brigadir An telah ditahan termasuk BB

berupa mobil Nissan X-Trail yang dikendarainya. Pantauan Palembang Ekspres saat rombongan Kapolres Musi Rawas melakukan kunjungan khusus melihat dari dekat kondisi korban di RS Siti Aisyah, Jumat(12/4), tampak semua korban sudah membaik dan sudah sudah lancar diajak bicara, bahkan para pelajar sekolah dasar yang ditunggui para orang tua dan sanak kerabat itu. Kendati beberapa bagian lecet masih terlihat, namun sudah mengering tersebut, sudah kelihatan sehat dengan senda guraunya seperti anakanak lainnya. Direktur Rs Siti Aisyah Lubuklinggau, dr Nazaruddin yang mendampingi Kapolres kepada Palembang Ekspres mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis, kondisi para korban khususnya para pelajar tersebut, dalam kondisi tidak memprihatinkan bahkan sudah ada beberapa orang yang sudah diperkenankan pulang. “Hari ini (kemarin, Red) beberapa korban sudah diperbolehkan pulang, kecuali korban atas nama Kamal (58) pedagang es, yang mengalami luka pada bagian samping kepala dan kali, ditambah lagi kondisinya fisik masih lemah. Lainnya, dua pelajar yang belakangan kembar, mungkin masih belum pulang, juga masih tampak lemah,” sebutnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, H Abdullah Matcik didampingi Kepala Bi-

dang Pendidikan Dasar, Firdaus Abky, disela menjenguk korban di RS Siti Aisyah menyatakan, melihat kondisi siswa yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut, maka untuk sementara waktu, siswa yang bersangkutan diizinkan untuk tidak sekolah. “Untuk sementara waktu ini, siswa kita izinkan untuk tidak masuk sekolah dulu. Jika nanti ada yang masih sakit sampai dengan waktu ujian sekolah (US) yang sudah dekat ini, maka akan kita berikan dispensasi, yaitu untuk ujian susulan, karena inikan namanya musibah. Tapi kita harapkan tentunya, saat ujian nanti, semuanya sudah sembuh, karena kami lihat rata-rata hanya luka ringan, kita doakan saja,” katanya. Pantauan lain Palembang Ekspres, usai mengikuti Kapolres Mura menjenguk para korban itu, beberapa korban dengan ditemai orang tuanya sudah meninggalkan rumah sakit untuk pulang antara lain, Rahmad, Dika dan Lukman. Sementara lainnya tengah persiapan juga akan pulang. Seperti diberitakan, serombongan pelajar SDN 45 mengalami cedera akibat diseruduk Nissan X-Trail BG 1011 HG, yang dikendarai oleh Bripka An, Kamis (11/4), sekitar pukul 13.00 WIB. Tidak hanya itu seorang pedagang es keliling yakni Kamaluddin ikut menjadi sasaran saat menggelar dagangannnya di samping pintu gerbang komplek SDN 45 Lubuklinggau itu. RIF

PALEMBANG.�PE�- Puluhan atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional XVIII di Riau tahun 2012 mendatangi gedung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Selatan (Sumsel), di Palembang, Jumat (12/4). Mereka mempertanyakan realisasi janji pemberian pekerjaan yang pernah diutarakan Gubernur H Alex Noerdin. “Kedatangan puluhan atlet dari berbagai cabang olahraga ini ingin menanyakan sampai sejauh mana ucapan Gubernur saat pemberian bonus PON Riau ditindaklanjuti Dispora,” kata Kuanto, atlet gulat, yang mewakili rekan-rekannya. Menurut diaa, sejumlah atlet sudah membuat lamaran tertulis beberapa hari setelah pembagian bonus pada Desember lalu, namun hingga kini belum ada infor-

masi mengenai kelanjutannya. “Atlet gelisah, mengapa tidak ada kejelasan apalagi PON sudah berakhir sekitar lima bulan lalu. Jika sudah terlalu lama, bisa-bisa terlupakan,” ujar peraih medali perunggu PON Riau ini. Senada, Novi Susanti, atlet anggar, juga mengkhawatirkan mengenai masa depannya setelah 10 tahun berjuang membela nama daerah. “Selama ini sering sekali mendengar Gubernur mengatakan akan memberikan pekerjaan kepada atlet yang berprestasi, tapi hingga kini belum ada realisasinya,” kata peraih medali emas PON Riau. Sementara, Kepala Dispora Sumsel, Saidina Ali mengatakan telah memproses pengajuan para atlet itu sejak beberapa bulan lalu menyusul petunjuk langsung dari Gubernur agar nasib atlet tidak

terkatung-katung. Dia yang menerima langsung puluhan atlet dalam sebuah ruangan di Dispora itu menunjukan bukti surat resmi yang telah disetujui oleh Gubernur berdasarkan pengajuannya. “Nama-nama atlet yang diajukan sudah ada dalam lampiran, sebagai bukti sudah ada nota dinas dari gubernur untuk segera ditempatkan ke beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) karena untuk formasi penerimaan PNS tahun 2013 sama sekali tidak ada,” ujarnya. Dia memaparkan, terdapat 10 SKPD yang diajukan, di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pemerintah Provinsi, Bank Sumsel Babel, Dispora, KONI. “Ini membutuhkan proses, dan meminta

atlet untuk bersabar. Kesibukan saya dalam beberapa pekan terakhir cukup menyita waktu. Sementara penyetujuan Gubernur sudah didapatkan dalam nota dinas tanggal 11 Januari 2013,” katanya. Untuk menindaklanjuti permohonan atlet itu, dia pun akan mengadakan pertemuan dengan mengundang seluruh peraih medali PON Riau pada Selasa (16/4) dengan menghadirkan perwakilan dari KONI Sumsel. “Bagi atlet berprestasi yang belum mengirim lamaran dapat membawanya Selasa nanti, karena lampiran yang didapatkan ini sebatas didapatkan dari KONI. Bisa saja masih ada yang belum tercakup, karena dalam pertemuan ini diketahui terdapat atlet yang namanya belum ada, padahal meraih medali PON,” tukasnya. JAN

Peraih Medali PON Tagih Janji Gubernur

Pancing Emosi .....................................................................................................DARI HALAMAN 1 Pelatih asal Solo ini menambahkan, sisi emosional para pemain tim lawan nanti akan menjadi keuntungan tersendiri bagi anak asuhnya untuk bisa meraih hasil yang memuaskan dalam laga nanti. ”Kita akan coba bermain memancing emosi pemain mereka (Persiwa Wamena) di 5-10 menit awal, dan bila emosi pemain mereka meningkat kita akan manfaatkan untuk mencari peluang untuk menciptakan gol cepat,” jelas Kas. Terlebih dia menginstruksikan anak asuhnya agar tidak tersulut untuk melayani permainan keras tim lawan guna meminimalisir cidera yang menimpa para pemainya dalam laga nanti. “Para pemain kita instruksikan agar bermain keras melawan Persiwa nanti, karena kita menghindarkan para pemain dari cidera terlebih kita masih ada

pertandingan sisa, apalagi jarak waktunya sangat dekat antara pertandingan satu dan lainya,” timpal ayah dari Erik Cantona. Masih kata Kas, meskipun tidak akan bermain keras, tapi dalam pertandingan nanti anak asuhnya agar bermain all out dan menyerang. “Pastinya kita sebagai tuan rumah harga mati meraih mengincar dan tiga poin absolute,” tegas mantan suksesor Ivan Venkov Kolev ini. Dikatakanya, melawan Persiwa ini menjadi pertandingan kunci untuk menghadapi tim asal Papua lainya. ”Bila kita mampu melawan Persiwa nanti, tentunya semangat para pemain akan bertambah untuk menghadapi pertandingan selanjutnya,” ungkap mantan pelatih SYSA Muba ini. Kas beranggapan, tim lawan akan bermain keras agar bisa meredam serangan Hilton

Moreira dan kawan-kawan terlebih bermain didepan publik sendiri. ”Biasanya mereka akan bermain keras untuk meredam akselerasi pemain depan kita, seperti bek mereka Desaya Desnam dan Isacc Konon, dan saya instruksikan pemain kita agar bisa memancing mereka mengeluarkan permainan keras dan bila mereka sudah bermain keras dan tidak fokus kita bisa memanfaatkan psikologis mereka untuk mencuri gol,” jelas mantan pelatih SYSA Muba. Kas melanjutkan, ini merupakan bagaian strategi yang akan diterapakannya saat pertandingan nanti. Dia berharap melawan tim lawan yang sekarang dibesut Subangkit ini, Laskar Wong Kito bisa meraih 3 poin absolute agar di pertandingan selanjutnya melawan Persipura 4 hari berselang, Tantan dan kawan-kawan lebih termotivasi dan bertambah semangat. ”Bila

kita menang melawan Persiwa nanti, tentunya di pertandngan selanjutnya akan bisa sedikit lebih sedikit mudah,” tandas mantan pemain Arseto Solo. Dia menekan kepada anak asuhnya mewaspadai Junior, bomber tim Badai Pegunungan Tengah. ”Kita akan mewaspadai stikernya yang bernama Junior, dia sangat berbahaya bila diberi keleluasaan dan bisa berpotensi membahayakan tim kita. Makanya dalam laga nanti saya instruksikan pemain belakang agar memberikan pressing ketat kepada Junior,” sambungnya. Mantan pemain Krama Yudha Tiga Berlian ini menjelaskan, untuk meredam akselerasi bomber sang lawan agat tidak membahayak gawang timnya, dia tetap memasang duet Lee – Rahman di jantung pertahanan. Keduanya sudah padu dan tidak perlu dirotasi lagi. JAN

Aku Ditiduri ..................................................................................................................DARI HALAMAN 1 biasa. Ternyata semakin dekat Dito terhadapku, bahkan kerap dia memintaku untuk melakukannya lagi. Tak jarang pula Dito mencumbuiku penuh nafsu, mencuri waktu kosong ketika siswa sedang tidak berada di kelas. Aku seakan terbuai oleh nafsu birahi dan tak memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Tak pernah terbayang olehku, dua bulan aku terlambat haid dan ketika aku periksa aku hamil. Tidak ingin perutku membuncit, aku diminta Dito untuk menggugurkan bayi yang terlanjur telah berkembang di rahimku. Aku menolaknya, karena aku merasa setelah berbuat dosa, tidak mungkin melakukan untuk kedua kalinya. Walaupun seperti ini keadaannya, aku masih tahu akan dosa. Aku memutuskan untuk

membesarkan jabang bayi tak berdosa ini. Seperti konsekuensinya, aku harus berhenti dari sekolah padahal sudah hampir selesai. Aku merasa tertampar dan malu, karena aku dikeluarkan oleh Kepala Sekolah. Begitu pula Dito yang merasa sedih ketika tahu aku hamil. Nasi telah menjadi bubur, aku harus menanggung perbuatan yang akhirnya membuat seluruh desa tahu bahkan telah mempermalukan kedua orangtuaku. Oleh orangtuaku, kami dinikahkan, tetapi Dito melanjutkan untuk kuliah. Sementara aku hanya menjadi ibu rumah tangga biasa, memiliki anak hasil perbuatanku dengan Dito. Pernikahan dini yang kami lakukan ternyata tidak semudah yang aku bayangkan, karena sepertinya kami masih mementingkan ego masingmasing. Namun, inilah resiko

yang harus aku jalani, bertahan atau melepas diri. Entahlah,

hanya waku yang mampu menjawabnya. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.