Palembang Ekspres Rabu, 21 Agustus 2013

Page 12

PALEMBANG EKSPRES

RABU, 21 AGUSTUS 2013

HALAMAN 12

HADANG TRUK

Suasana penghadangan truk-truk batubara di ruas Jalinteng, tepatnya di Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI), oleh warga Senin (19/8) malam. FOTO: WIJDAN / PALPRES

Warga�Hadang� Truk�Batubara INDRALAYA. PE- Puluhan warga memblokir jalan lintas tengah (Jalinteng) di Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan menghadang ratusan truk batubara, Senin (19/8) malam. Puluhan warga tersebut mengatasnamakan warga beberapa desa yang berada di sepanjang ruas Jalinteng di OI. Pemblokiran berlangsung mulai sekitar pukul 20.00 hingga pukul 22.30. Aksi ini membuat ratusan truk batubara berbaris parkir di Jalinteng tersebut dan pastinya menghambat kendaraan-kendaraan lain yang akan melintas. Pasalnya, pengemudi truk batubara itu, setelah dipinta warga untuk putar balik, tidak balik kanan alias pulang, melainkan memarkir mobilnya di tepi jalan. Salah satu warga yang menolak namanya dikorankan, mengaku, aksi yang dilakukan mereka itu semata-mata menunjukkan kepada pemilik usaha batubara, bahwa daerah mereka hanya sebagai perlintasan. “Tidak ada sama sekali kontribusinya untuk desa kami yang dilintasinya ini, kami hanya mendapatkan jalan sering macet, debu-debu beterbangan, itu yang kami dapat. Ya, maksud kami pihak pemilik batubara itu datang ke desa kami

memberikan bantuan atau CSR-nya kepada kami,” paparnya. Di lokasi tempat penghadangan truk batubara tersebut, terpampang baliho bertuliskan SK Gubernur mengenai larangan truk batubara melintas. “Ini yang menjadi keberanian kami untuk melakukan aksi ini,” terangnya. Hal senada juga diungkapkan warga dari Desa Parit. Dia mengatakan, aksi pemblokiran terhadap truk batubara yang melintas ini, lantaran ada peraturan gubernur. “Sudah ada larangan dari gubernur, tapi selama ini masih saja melintas. Kami sebagai perwakilan warga yang berada di sepanjang jalan ini, melarang truk batubara melintas,” tegasnya. Dia menambahkan, tidak memusingkan pengemudi truk batubara mau parkir di mana saat dihadang, yang penting truk batubara tidak boleh melintas. Informasi yang berhasil dihimpun, warga mengatasnamakan dari delapan desa seperti Timbangan, Desa Pering, Parit, Payakabung, Lorok, Bakung, dan desa lain hingga Desa Talang Taling sebagai perbatasan Ogan Ilir dengan Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, diduga meminta jatah.

Pasalnya, menurut informasi, delapan desa yang menjadi perlintasan truk batubara ini meminta jatah seperti desa-desa lain seperti di Prabumulih dan Kecamatan Muaraenim yang diduga mendapat jatah Rp10 juta/bulan. “Itu oknum warga. ya seperti mafiamafia, dasar mereka saja mengatasnamakan delapan desa itu. Mungkin mereka mau minta jatah saja. Karena kabarnya, Muaraenim dan Prabumulih lebih dulu mendapat jatah dari pihak pemilik batubara,” terang salah satu sumber. Terpisah, Ketua Karang Taruna Kecamatan Indralaya Utara, Yahya, menanggapi dugaan keterlibatan salah satu Ketua Karang Taruna di Desa Lorok, mengatakan, itu tidak benar. “Pastinya aksi itu tidak ada keterlibatan Karang Taruna, apalagi katanya Karang Taruna Lorok. Itu kabarnya gabungan warga desa sepanjang Jalinsum,” kata dia singkat. Kades Lorok, Muhaimin, mengaku tidak tahu mengenai aksi yang dilakukan warganya. Menurut dia, hingga saat ini dirinya tidak mendapatkan laporan, baik dari warga maupun perangkatnya. “Saya lagi di Jakarta, jadi tidak tahu,” ujarnya ketika dihubungi. VIV

Angka Risiko Rabies Meningkat PANGKALAN BALAI. PE – Angka risiko rabies di Kabupaten Banyuasin mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari tahun ke tahun, angka gigitan hewan ke manusia yang berisiko rabies, meningkat, bahkan muncul korban meninggal dunia. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuasin diketahui, pada tahun 2011, ada 56 kasus gigitan hewan yang berisiko rabies, sementara tahun 2012 ada 60 kasus gigitan hewan ke manusia. “Ya, datanya ada kenaikan antara tahun 2011 dan 2012, dan hewan tersebut bukan hanya anjing, tapi juga kucing dan monyet yang terjangkit virus rabies,” kata Kadinkes Banyuasin, dr Ayuhana

Awam, Selasa (20/8). Pada tahun 2013 ini, kata Ayuhana, sudah ada 29 kasus gigitan hewan tersebut, hingga munculnya korban yang meninggal dunia. Namun, menurut dia, Dinkes Banyuasin menyiapkan vaksin anti rabies di seluruh puskesmas. “Di puskemas kita siap kan vaksin anti rabies, jadi masyarakat yang terkena gigitan hewan, bisa menggunakan vaksin tersebut,” ujar dia. Diterangkan Ayuhana, kasus gigitan hewan banyak terjadi di Kecamatan Muara Makarti Jaya, Muara Padang, dan Kecamatan Betung. “Khusus anjing liar, digunakan masyarakat untuk men-

jaga kebun, dan sebagian juga sengaja diternakkan,” katanya. Dia juga menjelaskan, sulit untuk mendeteksi hewan yang menggigit manusia tersebut, terjangkit virus rabies atau tidak. “Karena, hewan yang menggigit itu langsung dibunuh dan dibakar oleh masyarakat, padahal dibutuhkan otak dari hewan itu untuk mendeteksi apakah terjangkit rabies atau tidak,” katanya. Dia pun menyarankan, bagi masyarakat yang digigit hewan, agar mencuci bekas gigitan menggunakan deterjen yang dialiri air bersih, sebersih mungkin. Kemudian, dilakukan pencegahan dengan melakukan

penyuntikan anti rabies sebanyak empat kali. “Suntikan pertama langsung diberikan ketika korban digigit, selanjutnya suntikan dilakukan seminggu sekali, sampai empat kali, yakni hari ketujuh, hari ke 14, dan hari ke 21. Dengan begitu, korban akan bebas dari bahaya rabies, karena virus ini sangat mematikan,” katanya. Dikatakan Ayuhana, Dinkes Banyuasin selalu bekerja sama dengan Distanak Banyuasin dalam mengawasi hewan pembawa virus rabies tersebut. “Distanak yang mengawasi hewannya, kita mengobati manusia yang digigit hewan tersebut,” pungkasnya. BUD

Isu Kebakaran Bikin Resah Warga Baturaja BATURAJA. PE –Isu ada kebakaran besar menyebar di Kota Baturaja, Senin (19/8) malam, dan membuat warga resah. Bahkan, mobil pemadam kebakaran (damkar) hilir mudik mengitari beberapa sudut kota, namun tak jua menemukan ada titik api. Kejadian bermula ketika listrik padam cukup lama, hingga dua jam. Saat itulah, entah dari mana asal mulanya, beredar isu lewat SMS yang mengatakan ada kebakaran besar. Bukan hanya SMS, petugas Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) pun menerima telepon yang menyampaikan informasi serupa. Tak pelak, beberapa mobil damkar milik PBK OKU pun sibuk mondar-mandir mengitari beberapa sudut Kota Baturaja guna mencari titik api atau lokasi kebakaran. Kepala PBK OKU Faisol Ibra-

him, SE, saat dikonfirmasikan, membenarkan kalau petugas PBK sempat kalang-kabut akibat isu kebakaran besar. “Kita sudah mondar-mandir mencari sumber kebakaran seperti yang dilaporkan, tetapi ternyata tidak ada,” kata Faisol dijumpai, Selasa (20/8). Menurut Faisol, berdasarkan informasi SMS serta telepon yang masuk ke kantornya, kebakaran dilaporkan terjadi di pusat perbelanjaan Ramayana Baturaja. Namun setelah dicek, ternyata tidak ada. Tak lama berselang, ada lagi informasi melaporkan terjadi kebakaran di Trans Unit I Batumarta. “Namun setelah petugas PBK ke sana ternyata juga tidak ada,” ucapnya. Faisal sangat menyayangkan ulah orang iseng yang memberikan informasi bohong tentang kebakaran. Karena hal tersebut bisa menimbulkan dampak

negatif bagi petugas PBK. “Laporan kebakaran itu bukan hal main-main, karena menyangkut masyarakat banyak. Bagaimana jika nanti benar-benar terjadi kebakaran tetapi petugas merasa itu cuma ulah orang iseng, kan semuanya pasti dirugikan,” jelas Faisol. Sementara, dari informasi yang didapatkan, isu kebakaran mulai beredar sekitar pukul 20.00, di mana pada saat yang sama, aliran listrik PLN padam akibat kabel pengantar 150KV di gardu induk Baturaja, putus. Supervisor Distribusi PLN Rayon Baturaja, Dadang Kadarusman, saat ditemui, mengaku kalau pemadaman tersebut terjadi akibat adanya kabel penghantar yang putus. “Memang benar ada kabel penghantar di gardu induk Baturaja yang putus. Imbasnya bukan hanya pelang-

gan PLN di OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan saja yang padam, tetapi warga di wilayah Lampung seperti di Gardu Induk Tarahan, Kota Bumi, Bukit Kemuning, dan gardu induk Blambangan juga turut padam,” jelas Dadang. Terpisah, Kapolres OKU AKBP Mulyadi, SIk, MH mengatakan, pada saat terjadinya pemadaman listrik, ia juga sudah memerintahkan semua anggotanya, baik di Polres maupun Polsek, untuk mengecek kebenaran isu kebakaran yang terjadi. “Namun tidak ada kebakaran yang terjadi,” kata Kapolres. Kapolres juga mengimbau agar masyarakat dapat samasama menciptakan situasi yang kondusif dan tidak melempar isu menyesatkan sehingga menyusahkan petugas. “Kasihan kan petugas Damkar malam-malam mondar mandir mencari TKP kebakaran,” imbuh Kapolres. YEN

TMP OI Bernama Ksatria Seguguk INDERALAYA. PE- Taman Makam Pahlawan (TMP) Kabupaten Ogan Ilir akhirnya diberi nama TMP Ksatria Seguguk. Nama ini didapat lewat seleksi ketat terhadap peserta sayembara pemberian nama TMP yang berlangsung berbulan-bulan. Pemenang sayembara membuat nama TMP adalah Ingke Maris, warga Desa Sribandung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir (OI). Dia menyisihkan 30 peserta lainnya dan berhak membawa hadiah berupa LCD 29 inci dan piagam penghargaan. Kepala Dinas Sosial Pemkab Ogan Ilir Syarkowi, SSos. MSi, Senin (18/8), mengatakan, TMP Ogan Ilir yang telah dibangun sejak tahun Ingke 2010 di atas lahan kurang dari 1 hektar tersebut, akhirnya memiliki nama Ksatria Seguguk yang artinya para pahlawan pejuang kebersaman mempertahankan negara di Bumi Seguguk. Menurut Syarkowi, untuk memberi nama TMP tersebut, pihaknya menggelar sayembara, di mana peserta dipersilakan mengirim idenya via email ke Dinas Sosial. Hasilnya, ada 30 nama peserta yang mengirim. Setelah dilakukan penyeleksian dengan

dipilih 10 besar, kemudian lima besar, dan akhirnya tiga besar, “Dari tiga besar ini diseleksi kembali hingga terpilih nama Ksatria Seguguk dengan peserta pemenang bernama Ingke Maris,” terangnya. Syarkowi menambahkan, setelah adanya nama TMP, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak DPRD Ogan Ilir untuk dibuatkan perda. “’Kita akan koordinasi dahulu, apakah harus diperdakan atau tidak,” ujar dia. Sementara Ingke Maris, ketika dihubungi, mengaku tidak menduga kalau nama Ksatria Seguguk bakal terpilih sebagai pemenang sayembara. “Saya bermimpi kehilangan emas 7 gram, Maris eh tidak tahunya dapat televisi 29 Inci dari sayembara,’’ ujar mantan atlet nasional pencak silat ini. Munculnya inspirasi nama Ksatria Seguguk, menurut Ingke, juga terbilang biasa-biasa saja. Dia hanya mengaku hobi mengikuti berbagai kegiatan lomba, termasuk sayembara, “Selain terdorong karena orangtuaku juga pejuang kemerdekaan, makanya saya ikut ambil bagian pada sayembara, alhamdulilah terpilih,” ujar dia. VIV

RSUD OI Tambah Lima Gedung Baru INDRALAYA. PE- Setelah selesai membangun lima gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan saat ini mulai dioperasikan. Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir (OI) kembali membangun lima gedung baru untuk gedung radiologi, persalinan, rawat inap kelas 3, dan lain sebagainya. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir H Kosasi, SKM, MM, ketika dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (20/8). Menurut dia, pembangunan lima gedung tersebut saat ini sudah berjalan, sementara lima gedung lainnya sudah bisa dioperasikan meskipun belum optimal. “Ya saat ini pembangunan lima gedung mulai dikerjakan, ini bukan rehab atau lanjutan dari lima gedung kemarin, melainkan lima gedung ini bangun baru,” ujarnya. Dibeberkannya, dana pembangunan lima gedung ini dari bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. “Tidak sharing dengan APBD kita, ini murni bantuan provinsi, nilainya Rp21 miliar,” kata pria berkacamata ini. Untuk pembangunan lima gedung baru

ini, lanjut dia, ditargetkan akhir Desember tahun 2013 ini selesai. “Target selesai akhir Desember, kalau dimulainnya baru lebih kurang tiga bulan ini. Ya, kita optimis target ini bisa terealiasi,” imbuhnya. Ditambahkannya juga, setelah pembangunan lima gedung ini, dipastikan perabotan serta alat-alat kesehatan akan masuk. Seperti mobiler, tempat tidur, dan lain sebagainya. Diakui, pihaknya telah mengajukan pengadaan tempat tidur 100 unit. “Untuk tempat tidur yang kita butuhkan sebanyak 50 unit, yang standarlah. Sebenarnya memang yang dibutuhkan khusus tempat tidur ini 50 sampai 100 unit,” terangnya. Lebih jauh dikatanya, untuk alat kesehatan, tidak termasuk anggaran Rp21 miliar tersebut, melainkan anggaran baru. “Nilainya saya lupa, tapi yang pasti semua peralatan untuk rumah sakit maupun gedung baru yang dibangun akan masuk kalau lima gedung itu selesai. Artinya bisa dikatakan 2014 RSUD sudah benar-benar digunakan,” tukasnya. VIV

Kondisi Jaling Memprihatinkan PANGKALAN BALAI. PE– Kondisi jalan lingkar (jaling) di kawasan perkantoran Pemkab Banyuasin sudah cukup memprihatinkan. Dibutuhkan dana Rp5 miliar untuk memperbaiki jalan tersebut. Kepala Dinas PU BM Kabupaten Banyuasin Ir Syahrial, Selasa (20/8), mengatakan, perbaikan jalan lingkar akan segera dilakukan, mengingat kebutuhan warga atas jalan tersebut. Di mana jalan lingkar ini digunakan sebagai jalan alternatif dan memiliki dua jalur yang panjangnya kurang lebih 9km. “Ya, untuk memperlancar arus lalu lintas maka akan kita usulkan perbaikan, dananya sekitar Rp5 miliar untuk APBD tahun 2014 nanti,” kata Syahrial. Diterangkan Syahrial, rencananya pengusulan tersebut akan dimasukkan dalam ABT APBD Banyuasin 2013, namun mengingat waktu yang terlalu singkat, maka akan diusulkan dalam APBD 2014. “Jadi kita masukkan saja ke APBD

2014, bisa jadi anggaran tersebut akan bertambah, bukan hanya Rp5 miliar,” sambungnya. Nantinya, perbaikan jalan lingkar tersebut akan difokuskan mulai dari simpang Lubuk Saung hingga ke gerbang Seterio, Kecamatan Banyuasin III. Pengerjaannya bertahap, satu jalur terlebih dahulu. “Karena memang kerusakannya ke arah gerbang Seterio, jadi kita fokus ke sana, dan baru satu jalur dulu,” katanya. Perbaikan tersebut, lanjut Syahrial, bukan tambal sulam yang selama ini dilakukan oleh Dinas PU BM Banyuasin. Alasannya karena tambal sulam dinilai tidak efektif untuk perbaikan jalan. “Selama ini kan hanya tambal sulam, hanya dana Rp200 – 300 juta untuk perbaikannya, dan itu tidak efektif karena jalan kembali rusak dilintasi kendaraan tonase tinggi. Jadi rencananya, dengan dana Rp5 miliar itu, bisa dilakukan peninggian jalan, sehingga tidak cepat rusak dilintasi kendaraan tonase tinggi,” katanya. BUD

Harga Emas Stabil Pembeli Tetap Sepi MARTAPURA. PE – Pasca Idul Fitri 1434 H, pasaran emas di Pasar Martapura sepi pembeli. Padahal harga emas saat ini masih stabil Rp2,8 juta/suku. Demikian diungkapkan pemilik Toko Emas Ferry, Selasa (20/8). “Sejak Lebaran sampai sekarang, baik yang mau jual maupun beli emas, sangat sepi. Berbeda dengan waktu hendak menjelang Lebaran,” ungkapnya.

Meskipun harga emas internasional mengalami kenaikan, namun ternyata belum berpengaruh terhadap harga emas di daerah. “Pedagang mengakui efek kenaikan harga emas dunia tersebut masih terbilang kecil. Sehingga belum berdampak pada penjualan emas,” ujarnya. Walau harga stabil, namun para pedagang emas mengeluhkan sepinya pembeli. Seperti

yang dialami Ferry. “Meskipun harga stabil, tapi pembeli tetap saja sepi,” ujar Ferry. Menurut dia, pembeli emas biasanya berasal dari semua kalangan. Namun, karena alasan yang tidak diketahui, pembeli mulai sepi pasca Lebaran. “Kalau dibanding Lebaran sekarang, masih ramai Lebaran tahun lalu, warga berbondong-bondong ada yang mau jual ada juga yang

membeli emas,” ceritanya. Menurut dia, biasanya transaksi jual emas ramai jika memasuki musim panen maupun menjelang Lebaran. Makanya setelah pasca Lebaran terjadi sepi pembeli, itu sudah biasa. Namun kondisi ini jelas berimbas pada omset para pedagang. “Mau bagaimana lagi, namanya juga jualan. Kadang sepi, kadang juga ramai,” pungkasnya. MAN

RUSAK

FOTO: BUDI / PALPRES

Kondisi jalan lingkar di komplek perkantoran Pemkab Banyuasin yang rusak dan memprihatinkan, Selasa (20/8).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.