OMMATIDIA : Solo Exhibition Hilman Hendarsyah

Page 1

E-katalog

OMMATIDIA Solo Exhibition

Hilman Hendarsyah

1 February - 3 March 2024

Orbital Dago Jl. Rancakendal Luhur No. 7 Bandung 40192

Gallery open for public from 9 AM to 8 PM Free Entry Open Everyday


Pameran Tunggal

Hilman Hendarsyah “ OMMATIDIA ” 1 Februari - 3 Maret 2024 Di Orbital Dago

Jl. Rancakendal No.7 Dago Atas

Bandung 40192


“ OMMATIDIA ” Pameran tunggal Hilman Hendarsyah bertajuk Ommatidia, menghadirkan berbagai gambar beragam jenis serangga yang berinteraksi dengan manusia diatas kanvas-kanvasnya. Masih dengan garapan yang menonjolkan nuansa hitam – putih, yang kali ini digabung dengan warna – warna cerah dan kuat. Hilman dikenal dengan karya-karya hitam – putih dengan penggambaran berbagai gestur fauna seperti tikus, kucing, ikan , burung maupun hewan-hewan yang menjadi tampak ganjil, dengan sudut pandang antroposen atau melihat dari pengaruh tindakan manusia kepada alam sekitarnya, digambarkan dengan nuansa murung , surreal, dramatik. Menurut Hilman , diambil dari beberapa sumber secara definisi istilah Ommatidia (jamak) mengacu pada sekumpulan gabungan penglihatan atau mata majemuk pada artropoda seperti serangga, krustasea dan kaki seribu. Ommatidia merupakan gabungan unit tunggal dari penerima cahaya atau reseptor yang biasa disebut sebagai ommatidium (tunggal) yang tersusun menjadi satu kesatuan unit besar yang jumlahnya bisa mencapai hingga 20.000 unit. Dan dikaitkan dengan konteks pameran dari karya-karya yang ada, istilah Ommatidia ini dimaksudkan sebagai simbolisasi dan atau representasi dari “cara pandang, mengamati, memahami, menilai dari bangsa serangga” untuk mengekspresikan suaranya terhadap isu-isu baik dari sudut pandang filosofi, psikologi, sosial, budaya, ekonomi, sejarah dsb, yang bersinggungan langsung ataupun tidak langsung dengan kelangsungan kehidupan bangsa serangga baik dengan lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup pun dengan bangsa lainnya terutama manusia sebagai pihak yang menjadi ancaman langsung yang aktif. Dan cara pandang itu juga pada akhirnya adalah sekaligus sebagai sebuah cermin balik hikmah dari perilaku kehidupan dan cara berpikiran yang mengandung unsur satir bagi setiap individu manusia pada umumnya tak terkecuali. Menurut suatu sumber: Interaksi manusia dengan serangga mencakup beragam kegunaan, baik praktis seperti untuk makanan, tekstil, dan zat warna, atau simbolis, seperti dalam seni, musik, dan sastra, dan interaksi negatif termasuk kerusakan pada tanaman dan upaya ekstensif untuk mengendalikan hama serangga. Secara akademis, interaksi serangga dan masyarakat sebagian dianggap sebagai entomologi budaya, yang sebagian besar berhubungan dengan masyarakat “maju”, dan sebagian lagi sebagai etnoentomologi, yang sebagian besar berhubungan dengan masyarakat “primitif”, meskipun pembedaannya lemah dan tidak didasarkan


pada teori. Kedua disiplin akademis tersebut mengeksplorasi persamaan, hubungan, dan pengaruh serangga terhadap populasi manusia, dan sebaliknya. Mereka berakar pada antropologi dan sejarah alam, serta entomologi, studi tentang serangga. Pemanfaatan serangga secara budaya lainnya, seperti biomimikri, tidak selalu termasuk dalam disiplin akademis ini. Karya-karya dalam pameran Ommatidia dibuat Hilman sepanjang tahun 2020 menghadirkan suatu keberbedaan, tidak hanya penjelajahan hitam-putih yang tetap intens , tetapi juga dengan menggunakan warna -warna. Selintas karyanya mengingatkan kita pada pelajaran biologi tentang anatomi bentuk serangga , kadang juga mengingatkan grafis iklan – iklan era 1990-an. Berbagai jenis serangga dalam karya-karyanya sekaligus mengingatkan kita pada film-film sain – fiksi, kartun , film thriller atau horor yang menggambarkan mahluk-mahluk dari angkasa luar yang selalu dibayangkan berbentuk seperti serangga. Kumbang, lebah, Jangkrik, Capung, Semut, lalat dan lain sebagainya muncul dalam karya-karyanya, masing-masing berinteraksi dengan manusia : anak bayi, boneka bayi, kemasan bumbu, keju, boneka beruang dan lainnya. Beberapa dimutilasi menjadi beberapa bagian penampang seperti bagan saintifik. Interaksi atau hubungan antara manusia atau hasil peradaban manusia dan serangga dalam karya-karyanya penuh ambivalensi, antara butuh dan benci bahkan menjadi mitos-mitos, baik dalam budaya lokal maupun yang popular. Beberapa jenis serangga bahkan telah menjadi indikator atau penanda fenomena alam seperti perubahan cuaca, kerusakan atau ketidak-seimbangan lingkungan yang disebabkan perbuatan manusianya. Pada pameran ini, selain karya-karya diatas kanvas, Hilman juga membuat buku seni tanpa cerita yang halamannya berisi gambar-gambar eksplorasi hitam-putih dengan judul “Innersects” yang dicetak dengan jumlah terbatas. Pada buku volume 1 dengan 108 halaman gambar ini ia mengetengahkan subyek serangkaian hubungan serangga dengan manusia yang cenderung muram, menjadi mimpi buruk, tapi sekaligus sebagai teman abadi keberadaan manusia dengan garapan artistik yang intens. Hilman Hendarsyah lahir di Bandung tahun 1980, belajar di seni grafis, FSRD – ITB tahun 2000 hingga 2005. Berpameran tunggal sebelumnya tahun 2018 di Semata Gallery, Bandung. Tahun 2013: Dia.Loe.Gue Artspace, Jakarta, dan 2009 di Elcanna Fine Art, Jakarta. Beberapa kali menerima penghargaan seperti: tahun 2012 ; Nagroda Prezesa Towarzystwa Przyjaciól Naleczowa, Andriolli Drawing Competition Naleczow , Poland. Tahun 2011 ; Selected Artist at Works on Paper 2011 Prize and Exhibition ,Bsgart Australia Charlatan Ink Art Prize 2011.Tahun 2010 ; Special Prize from The International Jury at The VII. International Biennale of Drawing Plzen, Czech Republic. - Rifky “Goro” Effendy


Deep Fried; Endangered + Sauce 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Naked Fly Upon Velveeta 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


The Art Of Fearing 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Childhood Tale 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


I’m Sophisticated 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Once Upon A Time! 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


One BED With BUG 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Overthinking 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Q : Vitality Commodity 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Your “Ism” Never Doesn’t Fit In On Me 100 cm x 75 cm Acrylic, Ink, On Canvas 2020


Insectum Non Grata 250 Cm x 100 Cm Ink, acrylic, oil on canvas 2024






Hilman Hendarsyah Born, May 25th Bandung, 1980, West Java, Indonesia Education: 2000-2005 , Studied at Print making, Bandung Institute of Technology, Faculty of Fine Art and Design, Bandung, Indonesia SOLO EXHIBITIONS: 2024 “ OMMATIDIA ”Orbital Dago. Bandung. Indonesia 2018 “ Once We’re a Dreamers ” , Semata Gallery, Bandung, Indonesia. 2013 “ Pavlov’s Dog ”, Dia.Loe.Gue Artspace, Jakarta, Indonesia. 2009 “ Visual Biotic ”, Elcanna Fine Art, Jakarta, Indonesia. AWARDS: 2012 Nagroda Prezesa Towarzystwa Przyjaciól Naleczowa, Andriolli Drawing Competition Naleczow , Poland. 2011 Selected Artist at Works on Paper 2011 Prize and Exhibition ,Bsgart Australia Charlatan Ink Art Prize 2011. 2010


Special Prize from The International Jury at The VII. International Biennale of Drawing Plzen, Czech Republic. SELECTED GROUP EXHIBITIONS : 2024 “1st Grey annual Awards 2024 Exhibiton “, Bandung, Indonesia. 2019 “Contemporary Drawing Expanded “, Soemardja Gallery, ITB Bandung , Indonesia. “Bandung Art Month Road to 2020” , Nu Art Sculpture Park, Bandung, Indonesia. “Institut Drawing Bandung present Flash Mob Drawing Exhibition 2010” , YPK Building Bandung, Indonesia. “Bandung Plein Air Watercolor Exhibtion”, Galeri Seni Popo Iskandar (GSPI) Bandung, Indonesia. 2016 “Yogya Annual Art #1” 2016 , Sankring Art, Bantul, Yogyakarta, Indonesia. 2015 “A Different Perspective – Artwork by the Laureates of the Biennial of Drawing Pilsen 1996 – 2014” , Museum of West Bohemia in Pilsen, Plzen City, Czech Republic. 2014 ” Locafore 2014”, Kota Baru Parahyangan, Bandung. Indonesia ” Antara Aku”, Pasar Seni ITB 2014, Kampus ITB Bandung. Indonesia 2013 “Imagining Indonesia Tribute to S.Sudjojono”, Tonyraka Art Gallery, Ubud Bali, Indonesia. Paperium: ” The Bandung Paper Art Show “, Sri Baduga Museum Temporary Gallery, Bandung SEA+ Triennale 2013 (South East Asian Triennale) , National Gallery, Jakarta. 2012 “What do Picture Want?”, Art Space: 1, Jakarta Trick or Truth , Fang Gallery, Jakarta. The International Andriolli Drawing Competition Exhibition 2012, Naleczowski osdorek Kultury, Naleczow, Poland. 2011 “Artmotoring Exhibition”, National Gallery, Jakarta. The Best Collection The Biennial Of Drawing Pilsen 2010, At The Centre Bavaria


Bohemia , Schönsee Germany. ”Landscape”, Lawangwangi Art & Science Estate, Bandung. The Best Collection The Biennial Of Drawing Pilsen 2010, At The Gallery of Slovak Union of Visual Art, Bratislava, Slovak Republic. “Inaugural Art:1, Flight for Light : Indonesian Art and Religiousity”, Art:1 New Museum, Jakarta, Indonesia. 2010 “Middelbare Akte”, Soemardja Gallery, Bandung. “Lawangwangi’s Inaugural Exhibition”, Lawangwangi Art & Science Estate, Bandung. “Edge of Indonesia”, Edge Gallery, Hong Kong. “Pose-Historia”, Vanessa Art Link, Singapore. “Exodus of Bandung”, The Aryaseni, Singapore. “Recent Art From Indonesia: Contemporary Art-Turn”, Sbin Art Plus, Singapore. “Un-Segmented”, Kita Gallery, Bandung. Pameran Besar Seni Rupa Indonesia 2010 Manifesto: “Percakapan Masa”, National Gallery, Jakarta. “Sign and After” Contemporary Islamic Art, Lawangwagi Art & Science Estate, Bandung. The VII. International Biennale of Drawing Plzen 2010 , The Museum of West Bohemia Plzen, Czech Republic. “All but Paper: Seni Kertas Kontemporer”, dia.lo.gue artspace Jakarta. 2009 “Indonesian Contemporary Drawing”, National Gallery , Jakarta ” Munggah”, Garasi 10, Bandung. ” Jakarta Art Festival; Islamic Art Section”, The Ritz-Carlton,Pacific Place, Jakarta “Post-Mortem” , Vannesa Art, Jakarta, Indonesia 2008 Bandung Initiative: A Cabinet of Sign, Roemah Roepa, Jakarta 2007 Soft Launching Sanggar Villa Putih, Sanggar Villa Putih, Bandung 2005 Tubuh Dalam Drawing, C+ Gallery, Bandung


2004 SM3025, Soemardja Gallery, Bandung 2003 KGB Drawing Exhibition, Printmaking Studio ITB. Bandung 2002 Realitas Absurd, Taman Budaya Jawa Barat Gallery, Bandung , Indonesia 2001 TPB Exhibition, Soemardja Gallery, Institut Technology of Bandung, Indonesia WORKSHOPs: ( As Participants ) 2006 Workshop ‘Wayang’ with Heri Dono, Soemardja Gallery ITB, Bandung 2003 Workshop ‘Non-Toxic Intaglio’, with Prof.Keith Howard, from Canada Workshop ‘Collage’, with Teguh Ostentrik, National Gallery, Jakarta 2002 Workshop ‘Intaglio’, with Prof. Carl Christoph Schulz, from Hbk Braunnsweig 2001 Workshop ‘Lithography’, with Ken Pattern from Canada ( As Tutor ) 2015 “Drawing Workshop Still Life”, ISBI Bandung, Indonesia.



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.