Alumni FISIP UNDIP Mengawal Nusantara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

Alumni FISIP UNDIP Mengawal Nusantara

Diterbitkan oleh PP Ikatan Alumni (IKA) FISIP UNDIP dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNDIP Tahun 2017

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

1

Alumni FISIP UNDIP Mengawal Nusantara

2

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Alumni FISIP UNDIP Mengawal Nusantara

Tim Penyusun R Slamet Santoso Ellen Prisca Eko Prasetyo Agus Naryoso Wahid Abdurrahman Editor Asmono Wikan Diterbitkan oleh PP Ikatan Alumni (IKA) FISIP UNDIP dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNDIP Tahun 2017 Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

3

Daftar Isi

Pengantar Editor

Foto: Dok. pribadi

Foto: Dok. pribadi

6

Pengantar Ketua PP IKA FISIP Undip

8

Pengantar Dekan FISIP Undip

9

Sekilas FISIP UNDIP

Foto: Dok. pribadi

Foto: Dok. pribadi

7

Foto: Dok. pribadi

12

4

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Sekilas IKA FISIP Undip

Daftar Isi

Agus F Handoyo – Direktur PT Pos Indonesia (Persero)

25

30

Utama BNP2TKI

Komite I DPD RI

Foto: Dok. pribadi

Rony Panengah – Senior Producer Metro TV

23 Akhmad Muqowam – Ketua

Foto: Dok. pribadi Foto: Dok. pribadi

Foto: Dok. pribadi

27 Hermono – Sekretaris

28 Witjaksono – Pengusaha Muda

Yogi Arief Nugraha – Wapimpred KOMPAS TV

32

33

Susan Ismianti

Agung Setia Bakti – Profesional Foto: Dok. pribadi

Foto: Dok. pribadi

22

Adi Suryanto – Kepala LAN RI

Foto: Dok. pribadi

21

Sarwono Sudarto - Direktur Keuangan PLN Foto: Dok. pribadi

Foto: Dok. pribadi

Kurniawati Hastuti Dewi – Peneliti LIPI

26

Ermawati Dinar – Pengusaha

Adi Wahyono – Kepala Biro Umum Kementerian Sosial

31 20

Foto: Dok. pribadi

Foto: Dok. pribadi

19

Mangara Pardede – Walikota Jakarta Pusat

Foto: Dok. pribadi

Bimo Ariawan – Konsul RI di Kanada

Foto: Dok. pribadi

24

29

Foto: Dok. pribadi

H. Hadi Prabowo – Sekretaris Jenderal Kemendagri

Foto: Dok. pribadi

18

Foto: Dok. pribadi

Profil Alumni

34

Leonita Ersanti Putri – General Manager PT. Mitra Kemas Kudus Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

5

Pengantar

Pengantar Editor

Foto: Dok. pribadi

“Barangsiapa yang tidak pernah menulis (atau ditulis), akan hilang ditelan peradaban.”

B

egitulah Pramudya Ananta Toer (Pram), sosok sastrawan terkemuka di republik ini mengibaratkan makna jejak dokumentatif sebuah peristiwa, fakta, kisah, maupun sosok (profil).

Penulisan Profil Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP – UNDIP) tahun 2017 ini, adalah upaya penting untuk mendokumentasi sosok alumni –terlebih yang berprestasi— agar bisa menjadi inspirasi bagi alumni yang lain. Sekaligus menempatkan mereka dalam peradaban yang mulia.

Sejak berdiri resmi sebagai sebuah fakultas pada 1 Januari 1969 dan meluluskan alumninya, rasanya belum pernah buku semacam ini diterbitkan. Apalagi oleh ikatan alumni FISIP Undip, yang kebetulan memang juga

6

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

baru seumur jagung. Oleh sebab itu, menjadi tidak mudah upaya dalam menerbitkan buku ini.

Kami membutuhkan dukungan berbagai pihak. Mulai dari fakultas hingga alumninya sendiri yang hendak diprofilkan. Ini mengingat tidak mudah memperoleh data profil alumni FISIP Undip yang tersebar di seantero bumi pertiwi.

yang terdapat dalam penyusunan buku ini, tentu akan menjadi catatan kami untuk memperbaikinya pada tahuntahun selanjutnya. Demikianlah tekad yang bisa kami sampaikan mengiringi peluncuran buku yang bersamaan dengan penyelenggaraan acara IKA FISIP Undip Awards 2017.

Dengan jumlah alumni yang barangkali sudah lebih dari 30 ribu dan mengabdi di begitu banyak bidang pengabdian, jejak karya para alumni FISIP Undip sungguh telah mewarnai kehidupan di negeri tercinta ini. Tak berlebihan jika karya dan prestasi mereka ikut mengawal eksistensi Nusantara.

Meneguhkan kedaulatan NKRI sebagai sebuah bangsa dan negara.

Semoga penerbitan buku ini bisa memperkaya jejak dokumentasi alumni FISIP Undip yang tersebar di seantero negeri, bahkan tidak sedikit yang berkarya di mancanegara. Tabik.

Sebuah langkah awal telah dilakukan. Segala kekurangan

Jakarta, 1 Desember 2017 Editor, Asmono Wikan

Pengantar

Pengantar Ketua PP IKA FISIP Undip

E

ksistensi sebuah organisasi alumni merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan lagi. Di tilik dari sudut pandang manapun, sebuah organisasi alumni diyakini mampu memberikan kemanfaatkan horisontal –kepada sesama alumni dan almamater— maupun kemanfaatkan vertikal bagi kemajuan bangsa dan negara.

Walaupun baru seumur jagung, resmi berdiri sejak akhir 2016, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (IKA FISIP Undip), telah menunjukkan kiprahnya yang benar. Sebagai sebuah organisasi, IKA FISIP Undip tentu saja bukanlah sekadar ajang berkumpul tanpa arah dan tujuan yang jelas. Itulah sebabnya, IKA FISIP Undip terus bergerak ke depan memperkuat posisi organisasi melalui penguatan struktur dan elemen administrasi organisasi, maupun mewarnai dinamika masyarakat dengan berbagai aktivitas akademis dan nonakademis yang bermanfaat.

Saya meyakini bahwa rentang profesi alumni FISIP Undip yang sedemikian luas, dari birokrat, pejabat publik, pengajar perguruan

Foto: Dok. pribadi

Assalamu alaikum Wr. Wb.

tinggi, pakar ilmu sosial dan politik, pengusaha, jurnalis, diplomat, anggota parlemen, hingga kepala daerah, akan semakin memperkaya horizon informasi dan pengetahuan yang bisa dikontribusikan kepada masyarakat. Ini sekaligus menandakan bahwa profesi yang ditekuni alumni FISIP Undip memang tidak sebatas di wilayah keilmuan sosial dan politik saja.

Walaupun sekilas terlihat sangat fleksibel, namun kemajemukan profesi dan bidang pengabdian alumni FISIP Undip justru dibangun oleh passion berkarya yang sangat kuat dari masing-masing alumni.

Hal demikian tampak memancar dari prestasi para alumni yang telah mengharumkan nama baik bidang pengabdian masing-masing, sebagaimana terangkum dari isi penerbitan Buku Alumni FISIP UNDIP 2017.

dirancang akan berlangsung setiap tahun, untuk menjadi inspirasi bagi alumni FISIP Undip maupun adik-adik mahasiswa.

Dengan demikian, Saya berharap kehadiran buku ini bisa memberi manfaat dan sumbangsih gagasan bagi penguatan organisasi alumni kita tercinta. Atas nama PP IKA FISIP Undip periode 2016 – 2020, Saya mengucapkan selamat atas prestasi yang telah ditorehkan para alumni FISIP Undip di berbagai bidang, seraya mengajak alumni untuk bersama-sama membesarkan organisasi alumni maupun almamater kita bersama, FISIP Undip.

Wassalamu alaikum Wr Wb. Jakarta, 1 Desember 2017, Ketua PP IKA FISIP Undip Akhmad Muqowam

Penerbitan buku ini memang Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

7

Pengantar

Pengantar Dekan FISIP Undip

Apa yang muncul di benak kita ketika bicara alumni? Inspirasi! Apa yang muncul ketika bicara alumni yang berprestasi di bidang pengabdian masing-masing? Bangga dan syukur!

S

aya kira demikianlah yang dirasakan oleh segenap civitas akademika di lingkungan Fisip Undip ketika membaca buku ini. Selamat kepada seluruh alumni yang sudah berprestasi dalam bidang masing-masing, baik yang sudah muncul dalam buku ini maupun yang belum.

Spirit DIPONEGORO ada dalam diri para alumni tersebut. Apa itu? Dedication (loyal pada bangsa dan profesi), Integrity (jujur, berani, peduli, disiplin), Profesionalism (berkompeten di bidangnya), Opportunity (menciptakan peluang untuk pengabdian), Network (mengembangkan jaringan), Egalitarianism (berlaku demokratis), Goodness (menyebarluaskan kebaikan), Outlook (optimis menghadapi masa depan), Regeneration (menyiapkan generasi pengganti) dan Opulence (mensejahterakan lingkungan).

Entah satu, dua atau beberapa nilai dalam spirit tersebut bisa dijumpai dalam diri alumni tersebut.

Inilah sumber sikap dan perilaku yang kita harapkan menjadi panduan bagi segenap civitas akademika kita untuk berkiprah di bidang pengabdian masingmasing, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.Â

8

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Foto: Dok. pribadi

Betapa bangga dan bersyukurnya kita mencermati semua alumni yang diulas dalam buku ini. Prestasi dari hasil kerja keras mereka semua di bidang pengabdian masing-masing sungguh inspiratif bagi kita semua. Utamanya bagi mahasiswa.Â

Ujung dari panduan tersebut adalah kesejahteraan secara material maupun immaterial (opulence), baik untuk diri maupun masyarakat. Seperti dikatakan oleh Henry Ford, seorang idealis adalah orang yang mampu mensejahterakan orang lain. Saya yakin semua alumni kita adalah orang-orang idealis, termasuk mereka yang diulas dalam buku ini. Semoga!

Semarang, 1 Desember 2017 Dekan FISIP UNDIP Dr Sunarto

Sekilas

Foto: Istimewa/Internet

Sekilas FISIP UNDIP

Orange Diponegoro

Orange Diponegoro Makin Berkibar

S

ebelum menjadi fakultas yang berdiri sendiri di lingkungan Undip, Fakultas Sosial dan Politik telah mengalami perkembangan selama 12 (dua belas) tahun. Pada hakekatnya, embrio Fakultas Sosial dan Politik sudah ada sejak berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) pada Universitas Semarang tanggal 1 Maret 1957. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1961 tanggal 21 Maret 1961 tentang Pendirian Universitas Diponegoro Semarang, Akademi Administrasi Negara dimasukkan untuk sementara sebagai bagian Sosial dan Politik dalam lingkungan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.

Usaha-usaha untuk menjadikan Fakultas Sosial dan Politik berdiri sendiri sudah dimulai sejak tahun 1962, dengan membentuk “Panitia Persiapan Pembentukan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Diponegoro�. Berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Presiden Universitas Diponegoro No. 28/c tanggal 6 Januari 1962, susunan panitia pada waktu itu adalah sebagai berikut: Drs. Sukardjan Hadisutikno (Ketua); Drs. Fajar (Sekretaris); selanjutnya Drs. Hartoyo dan M. Marsono sebagai Anggota.

Dalam perkembangan selanjutnya, untuk mempercepat pendirian Fakultas Sosial dan Politik, dibutuhkan masukan dan/atau pemikiran yang lebih komprehensif.

Untuk itu, melalui Keputusan

Pejabat Rektor Universitas Diponegoro No. 41/Skpt/SKJ/1968, tanggal 18 Agustus 1968, Panitia Persiapan Pembentukan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Diponegoro ditambah tiga orang anggota. Mereka adalah Drs. Soetomodradjat, Drs. Kuncoro Hadi, dan Satjipto Rahardjo, SH. Akhirnya, cita-cita untuk mendirikan fakultas yang berdiri sendiri itu dapat terwujud dengan diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi No. 116 tahun 1968 tanggal 9 Desember 1968 tentang Pemecahan FHPM menjadi: 1. Fakultas Hukum; 2. Fakultas Sosial dan Politik.

Terhitung mulai 1 Januari 1969, Fakultas Sosial Politik lahir dengan tiga jurusan --Administrasi Negara, Pemerintahan, dan Publisistik Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

9

Sekilas (sekarang Ilmu Komunikasi).

Pada tahun 1970, dibuka Jurusan Administrasi Niaga.

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Undip No 08/SKPT09/1983 tanggal 6 Januari 1983, nama Fakultas Sosial dan Politik diubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dengan Jurusan/Program Studi sebagai berikut: 1. Jurusan Ilmu Administrasi a. Program Studi Administrasi Negara b. Program Studi Administrasi Niaga; 2.

Jurusan Ilmu Pemerintahan; 3. Jurusan Ilmu Komunikasi; dan 4. Jurusan MKDU. Pada perkembangannya, Jurusan MKDU menjadi UPT-MKU sejak tahun 1995, dan akhirnya lepas dari FISIP Undip, yang berada di bawah pembinaan Pembantu Rektor I.

Tak hanya itu, kemudian lewat surat Dirjen DIKTI No. 3164/D/T/2005

tanggal 28 September 2005 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Program Studi D-III Administrasi Perkantoran dan Sekretaris.

Kemudian melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 285/E/O/2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi Hubungan Internasional. Dalam perkembangannya, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Undip No. 609 Tahun 2011, program pascasarjana diintegrasikan di fakultas.

Oleh karenannya, FISIP Undip hingga tahun 2014 mengelola program pascasarjana, yang meliputi: 1. Program Magister Ilmu Administrasi; 2. Program Magister Ilmu Politik; 3. Program Magister Ilmu Komunikasi; 4.

Program Doktor Administrasi Publik; dan 5. Program Doktor Ilmu Sosial.

Foto: Istimewa/Internet

Guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan pemerataan memperoleh kesempatan

belajar, maka melalui Surat Keputusan Rektor No. 280/SK/ PT07/1993 tanggal 27 Oktober 1993, dibuka program Reguler II untuk Jurusan/Program Studi: Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Ilmu Pemerintahan, dan Ilmu Komunikasi. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 234/DIKTI/Kep/1997 tanggal 5 Agustus 1997 tentang Pembentukan Program Studi D-III Ilmu Komunikasi. Lalu Surat Dirjen DIKTI No. 1818/D/T/2001 tanggal 29 Mei 2001 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Program Studi D-III Pertanahan dan D-III Keuangan Daerah. Kemudian melalui Surat Dirjen DIKTI No. 2361/D/T/2001 tanggal 11 Juli 2001 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Program Studi D-III Pemasaran.

Patung Diponegoro di Fisip

10

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Visi FISIP Undip adalah “Menjadi Fakultas yang Unggul di Bidang Sosial dan Politik Pada Tahun 2020�.

Adapun misi yang dilakukan FISIP Undip adalah: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional; 2.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian yang unggul untuk pengembangan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian dengan memanfaatkan kompetensi keilmuan dan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat; 4.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring nasional dan internasional di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Visi misi itu dilengkapi dengan tujuan FISIP Undip untuk: 1.

Mewujudkan lulusan yang kompeten di bidang politik, administrasi publik, administrasi bisnis, komunikasi, hubungan internasional; 2. Mewujudkan lulusan yang memiliki jiwa wirausaha; 3. Mewujudkan kemampuan bersikap dan berperilaku etis dalam berkarya; 4. Mengembangkan program akademik dan nonakademik sesuai dengan perkembangan ipteks, kebutuhan dan tuntutan masyarakat; 5. Mengembangkan sistem informasi sesuai dengan perkembangan IPTEKS; 6.

Meningkatkan tata kelola fakultas yang profesional, kapabel, dan akuntabel.

Saat ini, program pendidikan yang diselenggarakan di FISIP Undip meliputi: a. Program Pascasarjana (S2 dan S3); b.

Foto: Istimewa/Internet

Sekilas

Mahasiswa ke kampus Fisip

Program Sarjana (S1); c. Program Diploma III. Mulai tahun 2000, di FISIP Undip secara resmi berdiri Program Studi Magister Ilmu Administrasi (MIA), yang terdiri dari konsentrasi Magister Administrasi Publik (MAP), Administrasi Pendidikan, dan Administrasi Bisnis (MAB).

Kemudian, pada tahun 2004, berdiri Program Studi Magister Ilmu Politik (MIP), dan Program Studi Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) yang berdiri tahun 2009. Sedangkan Program Studi Doktor (S3) Administrasi Publik dibuka mulai awal tahun 2011, dan Program Studi Doktor (S3) Ilmu Sosial dibuka mulai awal tahun 2012. Program studi tersebut secara administratif di bawah Program Pascasarjana Undip, dan secara akademik di bawah FISIP Undip.

Program sarjana (S1) FISIP Undip terdiri dari: a. Program Studi Administrasi Publik; b. Program Studi Ilmu Pemerintahan; c.

Program Studi Ilmu Komunikasi; d. Program Studi Administrasi Bisnis; e. Program Studi Hubungan Internasional.

Sementara program D-III FISIP Undip ditujukan untuk

menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja secara mandiri, mampu melakukan pengawasan dan bimbingan serta mempunyai keterampilan manajerial.

Program D-III FISIP Undip antara lain terbagi menjadi lima konsentrasi program studi, yaitu: a. Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas); b. Program Studi Pertanahan (PT); c. Program Studi Keuangan Daerah (KD); d. Program Studi Manajemen Pemasaran (MP); dan e. Program Studi Administrasi Perkantoran (AP).

Terhitung tahun akademik 2017 – 2018, FISIP Undip memiliki tak kurang dari 5.000 mahasiswa aktif dari berbagai program studi (D3, S1, S2, dan S3). Jumlah itu berbanding dengan 128 staf mengajar tetap (PNS) maupun non PNS yang mengampu sehari-hari.

Diantara para pengajar tersebut, FISIP Undip patut berbangga karena telah memiliki empat guru besar dan 36 staf pengajar bergelar doktor. Selebihnya bergelar master. Sebuah capaian yang membanggakan tentu saja. *** Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

11

Sekilas

Sambutan Ketua IKA FISIP Undip dalam Baksos IKA FISIP UNDIP 4 November 2017

L

Meneguhkan Semangat Silaturahmi

ahir dari sebuah ikhtiar untuk menyatukan alumni yang berserak di seantero sabang hingga merauke, Ikatan Alumni (IKA) FISIP Undip kini turut meramaikan kancah pergaulan alumni di lingkungan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro.

Secara legal, IKA FISIP Undip dideklarasikan di Semarang pada 28 Oktober 2016 dan kemudian dikukuhkan dalam AD/ART sebagai pedoman berorganisasi bagi para pengurus dan anggotanya.

Pada 12 Februari 2017, setelah melalui rapat pengurus inti, PP IKA FISIP Undip mengadakan pengukuhan pengurus yang berlangsung di kampus FISIP Undip Semarang, di hadapan ratusan mahasiswa serta tamu

12

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

undangan terkait. Ketua PP IKA FISIP Undip periode 2016 – 2020, Akhmad Muqowam, kini menahkodasi organisasi baru yang penuh potensi untuk dikembangkan. Setidaknya dalam turut mendorong penguatan reputasi FISIP Undip serta mengontribusi pemikiran bagi bangsa dan negara di bidang sosial dan politik.

Pada periode ini, program kerja IKA FISIP Undip akan banyak ditumpukan pada upaya updating database alumni. Jamak dipahami, kecepatan gerak sebuah organisasi alumni sangat dipengaruhi oleh ketersediaan database alumni itu sendiri yang valid dan besar. Semakin valid database yang ada, maka konektivitas dan ekspansi aktivitas

alumni akan jauh lebih maksimal.

Penguatan, validasi, dan optimalisasi database alumni lantas akan diikuti dengan penguatan saluran komunikasi yang ada. Memang saat ini, praktis pola komunikasi antaralumni FISIP Undip baru sebatas menggunakan media sosial. Ke depan, pengurus akan memperkuat melalui aktivasi media online. Sekaligus untuk mengekspose berbagai peristiwa, kegiatan, dan prestasi alumni yang berhasil ditorehkan di berbagai bidang pengabdian.

Dalam konteks relasi dengan mahasiswa, pengurus IKA FISIP Undip juga bertekad untuk melahirkan semacam lembaga dana abadi yang dapat diperuntukkan untuk mendanai

Foto: Dok. PP IKA FISIP Undip

Sekilas IKA FISIP Undip

Foto: Dok. PP IKA FISIP Undip

Sekilas

Sambutan Dekan FISIP Undip dalam Baksos IKA FISIP UNDIP 4 November 2017

semua kegiatan alumni maupun mahasiswa. Di luar itu, berbagai kegiatan bersifat kajian sosial, politik, maupun bisnis, kelak akan diselenggarakan sebagai upaya memberi kontribusi pemikiran dan jaringan kepada masyarakat luas,

maupun kepada almamater.

Walaupun masih seumur jagung, sejumlah aktivitas sosial pernah digelar IKA FISIP Undip di Semarang. Antara lain bakti sosial pada 4 November 2017 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan

Alumni FISIP Undip Awards 2017.

Dalam bakti sosial tersebut, panitia menggelar donor darah dan penyerahan 500 sembako bagi ratusan warga kurang mampu di lingkungan sekitar kampus FISIP Undip, Tembalang, Semarang.

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

13

Foto: Dok. PP IKA FISIP Undip

Sekilas

Foto: Dok. PP IKA FISIP Undip

Pembagian sembako dalam Baksos IKA FISIP UNDIP 4 November 2017

Pembagian Kupon dalam Baksos IKA FISIP UNDIP 4 November 2017

14

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Foto: Dok. PP IKA FISIP Undip

Sekilas

Pengukuran Tensi dalam Baksos IKA FISIP UNDIP 4 November 2017

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

15

Sekilas Pada periode ini, kepengurusan IKA FISIP Undip memiliki postur yang cukup besar. Dengan komposisi sebagai berikut.

Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pimpinan FISIP undip Universitas Diponegoro

Dewan Penasehat: 1. Sudharto P Hadi (Ketua) 2. Warsito (Sekretaris) 3. Ali Mufiz 4. Soewarso ter ne

t

5. Dharmono Lawi

/I n

6. Edy Santosa 7. Hadi Prabowo

: I st Foto

8. Muhammad Marwan

a ew im

Dekan FISIP UNDIP Dr Sunarto

9. Ali Fahmi 10. Hardjanto 11. Hermono 12. Sarwono Sudarto 13. Winantuningtyas 14. Budhianto Eko Purwono 15. Mahendro Sumardjo

20. Agus Hermani 21. Adi Suryanto

r ne

a/I

ew

a/I

ew

19. Eddywan

nte

18. Ismed Irianto

nte

r ne

t

17. Agus Rudianto

t

16. Kristiyono

im Ist o: Fot

im Ist o: Fot

Wadek I FISIP Undip (Dr Hedy Pujosantoso)

Wadek II FISIP Undip (Dr Ngatno)

22. Masrokhan 23. Nur Hidayat Sardini

Dewan Pembina: 1. Sunarto (Ketua) 2. Slamet Santoso (Sekretaris)

7. Desmond Hastiyono 8. Tavip Supriyanto 9. Catur Laswanto

16

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

im Ist o: Fot

Wadek III FISIP Undip (R Slamet Santoso)

r ne nte

ew

ew

6. Medelina

a/I

5. Sulistiarso

a/I

nte

r ne

t

4. Daru Praptomo

t

3. Budi Setyono

im Ist o: Fot

Wadek IV FISIP Undip (Dr Widiartanto)

Sekilas Pengurus Harian

Bidang-Bidang

Ketua :

1. Organisasi dan Keanggotaan

Akhmad Muqowam

Wakil Ketua

:

1. Ellen Prisca 2. Giarsito Sapto Putranto 3. Adi Wahyono

Sekretaris : Asmono Wikan

Wakil Sekretaris

:

1. Ardiyansyah 2. Eko Prasetyo Nugroho 3. Wahid Abdurrahman

Bendahara :

4. Usaha dan Keswadayaan : 1. Budi Santosa (Koordinator)

1. Isdaryati (Koordinator)

2. Nina Nurinayati (Wakil)

2. Yeni Prasetyo (Wakil)

3. Ayub

3. Abdullah Abidin

4. Anie Tri Handayani

4. Agus F Handoyo

5. Nugroho Luhur P

5. G. Istyanto

6. Herly

6. Dendi Sarwo Edi

7. Wawan Soewandono

7. Ahmad Faiz

8. Chairul Anwar

8. Jeki Setiawati

9. Eko Haryanto

9. Teten Jamaludin 2. Hubungan Masyarakat dan

5. Kajian Sosial dan Politik : 1. Teguh Yuwono (Koordinator)

Ermawati Dinar

Almamater:

2. Pardiyanto (Wakil)

Wakil Bendahara :

1. Yogi Arief Nugraha (Koordinator)

3. Heri Budianto

2. Agus Naryoso (Wakil)

4. Endah Endra Wacana

3. Yadi Hendriana

5. Eddy Susanto

4. Harsanto

6. Yuwanto

5. Nafis Munandar

7. Riris Katarina

6. Sigit Hermawan

8. Tafrikan Marzuki

7. Ira Rahmawati

9. Arief Fitria

1. Diyah Tri Irawati 2. Lidya Prasanjati

Departemen-Departemen 1. Pascasarjana

:

Arif Budiman (Koordinator)

2. Politik dan Pemerintahan:

Bagas Setyawan (Koordinator)

3. Administrasi Publik :

Mangara Pardede (Koordinator)

4. Administrasi Bisnis :

Sarwono Sudarto (Koordinator)

5. Komunikasi :

Wahyu Rudhanto (Koordinator)

6. Hubungan Internasional :

Estu Sarwo Mukti (Koordinator)

8. LW. Nugroo 9. Aunurrofik

3. Kemitraan dan Kewirausahaan : 1. Witjaksono (Koordinator) 2. Slamet Prayitno (Wakil) 3. WD Prabowo 4. Anis Zakky 5. Eka Yudhistira 6. Hendry 7. M. Pratomo Wibowo 8. Alfian Bahtiar 9. Adji Ayomi

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

17

Profil Alumni

H. Hadi Prabowo – Sekretaris Jenderal Kemendagri

Memberi Manfaat Bagi Sekitarnya Sejak menjadi CPNS pada 1986, hanya dalam tempo 10 tahun kemudian Hadi telah menggapai posisi sebagai kepala bagian.

Penyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Islam Yogyakarta dan lulusan Lemhanas tahun 2012 itu saat ini adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Secara kealumnian, Hadi Prabowo juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD IKA Undip Jawa Tengah. Disamping pernah menduduki sebagai pengurus Badan Perwakilan Orang tua Mahasiswa (BPOM).

Perjalanan karirnya memang banyak dihabiskan di lingkungan sekretariat daerah pemerintah propinsi Jawa Tengah. Sejak menjadi CPNS pada 1986, hanya dalam tempo 10 tahun kemudian Hadi telah menggapai posisi sebagai kepala bagian.

Selanjutnya karirnya terus menanjak hingga kemudian

18

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Foto: Dok. pribadi

S

iapa yang tak mengenal sosok pria berkumis satu ini. Pria kelahiran Klaten, 3 April 1960 tersebut pernah malang melintang di dunia birokrasi propinsi Jawa Tengah, hingga menggapai karir tertinggi sebagai Sekretaris Daerah pada kurun 2008 – 2013. Alumni Jurusan Pemerintahan Fisip Undip 1979 ini merupakan PNS senior golongan IV E, Eselon I.

diangkat sebagai Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Tengah pada 2008.

Di masanya mengemban amanah jabatan publik di Jawa Tengah inilah, karir banyak alumnus FISIP Undip di pemerintahan daerah kian semarak. Tak tehitung lagi alumni FISIP Undip yang menjadi pejabat propinsi maupun kota dan kabupaten. Diakui ataupun tidak, ada peran Hadi di sana. Bahkan di masa masih berkiprah di Jawa Tengah, Hadi menjabat sejumlah posisi penting di perusahaan daerah yang sahamnya dikuasai pemerintah propinsi. Mulai dari Komisaris di PT Sarana Pembangunan Jateng hingga Komisaris Utama PT Bank Jateng.

Usai memegang amanah di birokrasi pemprov Jawa Tengah, ia

pun merambah jabatan publik di kancah nasional dengan menjabat sebagai Staf Ahli bidang SDM dan Kependudukan pada tahun 2014. Di tahun yang sama, ia dilantik menjadi Deputi I Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) hingga Januari 2017, yang selanjutnya mengantarkan Hadi meraih posisi Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), yang dijabatnya hingga Juli lalu.

Kini, penggemar silaturahmi ini memangku posisi penting di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dengan menyandang jabatan Sekretaris Jenderal.

Sebuah pembuktian jejak karir cemerlangnya yang panjang di lingkup birokrasi daerah maupun nasional. ***

Profil Alumni

Agus F Handoyo – Direktur PT Pos Indonesia (Persero)

Menguatkan Budaya Melayani Agus bersama seluruh jajaran direksi mencoba menggeser budaya monopoli menjadi kompetisi, dan budaya birokratis menjadi budaya melayani.

P

ria kelahiran Tegal, 2 Agustus 1968 ini adalah lulusan Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip angkatan 1986. Karirnya banyak berkecimpung di dunia pos dan giro sejak 1993. Kini, penyandang gelar magister manajemen itu adalah Direktur Jasa Kurir PT Pos Indonesia (Persero) sejak 2014. Sebelumnya, ia menjadi Direktur Solusi Bisnis PT Pos Logistik Indonesia, anak usaha dari PT Pos Indonesia.

Setelah itu, ia menjalani tour of duty di sejumlah wilayah penugasan. Beberapa tugas penting yang diembannya antara lain sebagai Vice President Pengembangan Bisnis di Kantor Pusat Bandung 2009 - 2010, Kepala Regional III Sumatera Bagian Selatan 2010 - 2012, dan pada tahun 2012 - 2014 dipercaya menjadi salah satu Direktur pada anak perusahaan Pos Indonesia yang bergerak dalam bidang logistik, PT Pos Logistics Indonesia.

PT Pos Indonesia pernah merasakan masa ketika mereka “memonopoli� pasar surat di Indonesia.

Namun, saat ini zaman sudah berubah. Sejak Pemerintah Indonesia menghapus monopoli industri jasa pengiriman (UU No. 5 Th 1999), Pos Indonesia harus mampu bersaing dengan para pemain baru yang tumbuh secara pesat.

Foto: Dok. pribadi

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) Bidang Pemerintahan di Fisip Universitas Diponegoro, Agus mengikuti Pendidikan Tinggi Pos Sarjana tahun 1993 dan melanjutkan pendidikan Magister Managemen.

Sadar untuk memenangkan pasar yang ada Pos Indonesia sudah tidak bisa lagi menggunakan strategi-strategi seperti di masa lalu, Agus bersama seluruh jajaran direksi mencoba menggeser budaya monopoli menjadi kompetisi, dan budaya birokratis menjadi budaya melayani. Sebuah tren budaya bisnis masa kini yang memang berorientasi pada layanan prima kepada pelanggan. ***

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

19

Profil Alumni

Kurniawati Hastuti Dewi – Peneliti LIPI

Produktif di Bidang Riset yang Langka

Nia –begitu ia karib disapa— adalah peneliti yang sangat produktif di LIPI, lembaga di mana ia mengabdikan diri saat ini.

Bekerja di lembaga tersebut sejak 2001, tak lama setelah lulus dari FISIP Undip, Nia kini bergabung di Kelompok Penelitian Politik Lokal, Pusat Penelitian Politik LIPI.

20

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Tak hanya itu, pada ajang the 1st Sustainable Future for Human Security International Conference, Kyoto University, Jepang 11 - 12 Desember 2010, makalahnya dinyatakan sebagai yang terbaik untuk kategori Social Sciences.

Dan yang terbaru, pada 2014 – 2015, ia memperoleh special fund dari International Program for Collaborative Research and Kyoto University President’s,

ad ib pr k.

Do

Deretan penghargaan yang diterimanya sejak 2007, membuktikan kesungguhan Nia menekuni dunia risetriset politik dan gender yang berkelanjutan. Di tahun itulah, ia menerima First Class Honors dari Fakultas Studi Asian di Australian National University, Canberra, Australia.

Setahun kemudian, ia diganjar penghargaan Social Sciences and Humanity Award, kategori peneliti muda terbaik dari Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI.

Fo to :

P

erempuan kelahiran Bantul, 15 Maret 1978 ini adalah sosok yang langka di dunia riset. Ia mendalami riset-riset seputar gender dan politik, Islam dan kepemimpinan perempuan, gender dan desentralisasi, serta hak-hak asasi perempuan dan anak-anak. Masuk jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip pada tahun 1996, Kurniawati berhasil menamatkan studi masternya di Australian National University, Canberra, Australia, dengan beasiswa penuh dari AusAID pada 2007. Lima tahun kemudian, ia menyandang gelar doktor dari Graduate School of Asian and African Area Studies (ASAFAS), Kyoto University, Jepang dengan beasiswa penuh dari Mombukagakusho/MEXT.

i

Nia –begitu ia karib disapa—adalah peneliti yang sangat produktif di LIPI, lembaga di mana ia mengabdikan diri saat ini.

untuk menerbitkan buku berjudul “Indonesian Women and Local Politics: Islam, Gender and Networks in Post-Suharto Indonesia” yang diterbitkan oleh NUS Press Singapura dan Kyoto University Press, pada 2015. Masih kerap belum puas meneliti, ia tak segan mencurahkan berbagai pemikiran di blog pribadinya di alamat https:// kurniawatihastutidewi.wordpress. com.

Sebagai peneliti, tak lupa Nia pun bergabung dengan organisasi yang menaungi para ilmuwan.

Antara lain Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) sejak 2001, Asian Association of Women’s Studies (AAWS) sejak 2012, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sejak 2015. ***

Profil Alumni

Adi Suryanto – Kepala LAN RI

Mengukir Karya sejak Mahasiswa

A

di Suryanto sebagai Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) tergolong istimewa. Selain dikenal sebagai pemimpin termuda yang pernah memimpin Lembaga Pemerintah Non Kementerian, alumni Ilmu Pemerintahan, FISIP, UNDIP tahun 1988 ini, sejak meniti karier di LAN 23 tahun lalu memang selalu menjadi “rising star”.

Prestasinya kerap menjadi kampiun dalam segala jenjang diklat yang dikutinya. Sejak Prajabatan, Diklat ADUM (1997) hingga Diklat Pim I (2013) selalu menjadi peserta terbaik I, sehingga berhasil merengkuh jabatan strategis. Antara lain i dipercaya sebagai Sekretaris Utama dan Kepala Pusat Kajian Kinerja ad rib k. p o D Otonomi Daerah, LAN. : o ot

F

Jejak profesional selaku birokrat yang ditorehkan Adi --begitu pria kelahiran Kebumen, 8 Desember 1969 ini akrab disapa-- semakin bersinar ketika dirinya dipercaya memimpin Tim Reformasi Birokrasi LAN tahun 2010. Pembaharuan Diklat PIM Pola Baru yang diterapkannya di LAN berhasil mengantarkan LAN masuk program Nasional Reformasi Birokrasi.

Atas prestasinya, Adi pun kerap dilibatkan dalam penugasan penting. Diantaranya terlibat dalam studi evaluasi Otonomi Khusus Papua dan studi Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi yang dilakukan oleh Wantimpres tahun 2013. Adi pun aktif mengajar pada diklat untuk Aparatur Sipil Negara, maupun sebagai dosen pada Program Magister STIA-LAN. Peraih Master bidang Administrasi dan Kebijakan Publik dan Doktor Ilmu Politik UI ini juga sering dipercaya mengajar di SESPIM POLRI dan SESPARLU.

Langkah Adi makin berkibar di kancah internasional setelah kerap mewakili Indonesia pada pelbagai forum mancanegara.

Sebutlah pada Congress of IIAS-IISA 2015 di Rio de Janeiro, Brazil. Dalam forum tersebut, Adi mempresentasikan papernya bertema: Bureaucracy Reform Impacts on Public Trust to Government in Indonesia: Lessons Learned to Jokowi’s Civil Service “Mental Revolution”.

Bahkan sebelumnya, pada the EROPA International Conference tahun 2013 di Tokyo, Jepang, Adi menguraikan papernya tentang “Proliferation of Autonomous Regions Dilemma in Decentralized Indonesia: Participation, Budget Constraint, and Performance of the Newly Formed Local Government”. Salah satu rahasia keberhasilannya piawai menulis di berbagai suratkabar maupun berbagai jurnal dan artikel, buku, modul, serta paper kebijakan, tak lepas dari pengalamannya

mengelola majalah mahasiswa OPINI – FISIP UNDIP di kala masih aktif kuliah.

Begitu pun talenta dan inovasinya sebagai Kepala LAN, diakuinya atas perjuangannya mengasah talenta sebagai pemimpin sejak tergabung dalam organisasi kemahasiswaan. Baik di HMI Cabang Semarang, Ketua BPM FISIP UNDIP, hingga sebagai Ketua UKM Merpati Putih UNDIP. Di tengah kesibukannya kini Adi masih aktif berorganisasi di lingkungannya, sebagai Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bekasi. Bahkan mantan Ketua RT ini sekarang didapuk sebagai Ketua Forum Warga yang mengkoordinasikan empat RW dan 21 RT dengan lebih dari 8 ribu warga perumahan.

Pengalaman di masa mahasiswa memang membawa berkah di saat berkarya di dunia nyata. Inilah yang telah dibuktikan Adi sejauh ini. *** Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

21

Profil Alumni

Rony Panengah – Senior Producer Metro TV

Darah Dagingnya di Jurnalisme Investigasi

M

Foto: Dok. pribadi

arwah Metro TV sebagai stasiun televisi berita terpercaya nasional tak lepas dari aneka program unggulannya.

Namun siapa sangka, salah satu program andalan Metro TV yang tergolong “epic” yakni “Metro Realitas”, ternyata digawangi alumni FISIP Undip, Rony Panengah. Keberhasilan Rony meraih jabatan senior producer pada program investigasi televisi bergengsi ini, tak lepas dari prestasi Rony yang mengkilap selama kariernya di Metro TV sejak tahun 2004 silam.

Bakat profesional di aras jurnasitik sudah kentara saat alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip angkatan 1997 ini meretas karier sebagai reporter di suratkabar ternama nasional, Jawa Pos (2002 -2004). Sebagai reporter desk politic di Jawa Pos, arek Pacitan kelahiran 17 Februari 1977 ini merupakaan satu-satunya wartawan suratkabar yang berhasil mewawancarai Tommy Soeharto di LP Cipinang.

Ketika direkrut Metro TV, Rony pun langsung didapuk sebagai reporter politik “indept report” pada program “Menuju RI 1” METRO TV. Pengalamannya sebagai wartawan investigasi semakin bernas setelah selama empat tahun (2004 – 2008) sebagai investigative reporter pada program ‘’METRO REALITAS’’ di Metro TV. Salah satu achivementnya yang prestisius, adalah menjadi satu-satunya reporter televisi Indonesia yang berhasil melacak pemimpin teroris

22

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Indonesia, Dr Azahari dan Noordin M.Top secara penuh di Malaysia.

Seiring dengan itu, karier peraih master komunikasi ini pun kian memuncak di Metro TV. Sejak 2008 - November 2013, Rony didaulat menjadi Produser ‘’GENTA DEMOKRASI ‘’ yang juga merupakan program andalan di METRO TV. Keberhasilannya meraih The Best Award Winning Documentary News Category at Sampoerna Adiwarta 2012, mengukuhkannya dalam jajaran produser televisi ternama nasional. Pada November 2013 - Juni 2014 mantan Ketua BEM FISIP Undip tahun 2000 ini dipercaya sebagai News Gathering Coordinator. Selanjutnya sejak 2014 – 2015, Rony pun didaulat menjadi Producer at Content Division, dan puncaknya Rony selama setahun lebih (2016 – 2017) menggawangi program Metro TV yang paling handal “Prime Time News” sebagai produser.

Seiring menapak puncak karier sebagai Senior Producer “Metro Realitas” sejak Mei 2017, Rony pun mulai meluangkan waktunya untuk “berbagi berkah” bersama warga di lingkungan kediamannya yang asri di Grand Cilegon Residence, Banten. Mulai tahun 2017 ini, Rony pun merengkuh aktivitas sosial sebagai Ketua Yayasan Muhajirin Berkah Bersama.

Berkecimpung di gerakan sosial, bukanlah suatu yang baru bagi mantan Deputy Sekjen Bidang Pendidikan Tinggi dan Kepemudaan HMI Cabang Semarang ini. Wajar memang, Rony sewaktu mahasiswa tahun 1998 lalu telah bergiat sebagai aktivis dan founder komunitas Gerakan Anti Kekerasan Indonesia, Semarang. Kini Rony sang jurnalis investigasi ini ingin kembali merefleksikan dirinya tak hanya sukses memproduseri “Metro Realitas”, tapi berharap sukses pula memproduseri “Realitas Sosialnya”. ***

Profil Alumni

Akhmad Muqowam – Ketua Komite I DPD RI

Kekuatan Silaturahmi

Tak syak, karena ketokohan dan kemampuannya yang sangat mumpuni di bidang organisasi alumni, membuat alumni FISIP Undip berbulat tekad mendapuknya sebagai Ketua PP IKA FISIP Undip periode 2006 – 2020.

Jabatannya secara organisasi sosial semakin bertambah, toh itu tidak membuatnya “kehabisan waktu”.

Muqowam bagaikan “energizer” bagi banyak orang dan organisasi yang digelutinya.

AMQ adalah sosok penjaga silaturahmi. Ia percaya betul bahwa silaturahmi akan membawa begitu banyak manfaat. Baik vertikal maupun horisontal. Pergaulannya yang sangat luas dengan berbagai kalangan menunjukkan kekuatan silaturahmi yang ia bangun puluhan

Foto: Dok. pribadi

P

ria kelahiran Salatiga, 1 Desember 1960 ini begitu melegenda di kalangan alumni Fisip, bahkan Undip sekaligus. Politisi yang sejak kuliah sudah karib menggeluti dunia aktivitas ekstra kurikuler ini memang menemukan passionnya di dunia organisasi sosial dan politik. Tak heran di tangannyalah IKA Undip semakin berkembang.

Walaupun bukan sebagai ketua umum di IKA Undip, tangan dingin AMQ –begitu ia karib disapa—membawa IKA Undip semakin berkibar ke mana-mana.

Ya, sebagai sekretaris jenderal sejak 2009 hingga sekarang, lelaki penyuka humor itu berhasil mendinamisir IKA Undip sedemikian serunya.

tahun. Kekuatan silaturahmi yang sangat ia jaga inilah yang ikut mengantarkannya menduduki berbagai posisi penting. Baik di bidang pengabdian politik maupun sosial.

Selama tiga periode ia pernah memegang amanah sebagai wakil rakyat di Senayan (periode 1997 - 2004, periode 2004 – 2009, dan periode 2009 - 2014). Pada Pemilu legislatif tahun 2014, ia terpilih menjadi anggota DPD RI yang mewakili Provinsi Jawa Tengah dan dipercaya memimpin Komite I. Anak pertama dari pasangan H. Achmad Asyikin (Alm) dan Hj. Sufiyatun ini, menamatkan studi sarjana satunya di FISIP Undip pada tahun 1987. Sejak masih mahasiswa ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia politik dan mengawali praktiknya di organisasi kemahasiswaan (PC PMII dan PW IPNU Jawa Tengah), juga sempat sebagai Ketua DPD II KNPI Semarang dan PW GP Ansor. Pindah ke Jakarta, ia bergabung sebagai pengurus PP GP Ansor serta DPP KNPI. Bahkan

berlanjut ke organisasi politik yang mendaulatnya sebagai Ketua DPP PPP (2007 - 2011). Perjalanan inilah yang kemudian berujung kepada karirnya di Lembaga Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan Lembaga Perwakilan Daerah (DPD RI).

Hasil pernikahannya dengan Hj. Titik Rahmawati dikaruniai tiga anak. Mereka adalah Muhammad Zaim Najamuddin, Shaina Naurah Aziza, dan Muhammad Haqqi Ramadhan. Sebagai anggota legislatif, dia lebih mengutamakan fungsi legislatifnya (pembentukan perundang-undangan), bukan hanya fungsi pengawasan dan penganggaran (budgeting) semata.

Sederet karyanya antara lain terlibat dalam pembentukan UU Perkeretaapian (Ketua Komisi), UU Pelayaran (Ketua Komisi), UU Penerbangan (Ketua Komisi), UU Lalulintas (Ketua Komisi), UU Meteorologi dan Geofisika (Ketua Komisi). Dan yang paling fenomenal, sebagai Ketua Pansus RUU Desa yang kemudian menjadi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa itu. *** Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

23

Profil Alumni

Mangara Pardede – Walikota Jakarta Pusat

Menjunjung Tinggi Keberagaman

Jejak perjalanan kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat cemerlang. Dimulai sebagai PNS pada tahun 1985 di Pemprov DKI Jakarta di bidang Pengawasan (Inspektorat) mulai dari staf sampai menduduki berbagai jabatan di Lingkungan Inspektorat selama 23 tahun.

Januari 2009, ia dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Kota Jakarta Selatan, lalu pada Oktober 2010 menjadi Wakil Walikota Jakarta Utara. Pada April 2012 ia sempat menjabat sebagai Sekretaris DPRD Provinsi

24

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Foto: Dok. pribadi

M

angara Pardede lahir di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, 11 Agustus 1959. Alumni Jurusan Administrasi Negara (kini Administrasi Publik) angkatan 1979 ini sekarang adalah Wali Kota Administratif Jakarta Pusat sejak 2 Januari 2015.

Bungsu dari tujuh bersaudara ini menyelesaikan pendidikan S-1 di FISIP Undip pada tahun 1984, dilanjutkan dengan pendidikan S-2 Magister Ekonomi di Universitas Indonesia. Ditambah Pendidikan non formal lain, yaitu Diklat Pim PNS s/d Sespa (Diklat Pim II) serta berbagai Diklat Pengawasan Dalam dan Luar Negeri.

DKI Jakarta dan turut berperan mempersiapkan Pesta Rakyat Pelantikan Bapak Ir. Joko Widodo dan Ir. Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode Tahun 2012 - 2017.

Aktivitas Mangara di kealumnian tidak perlu diragukan lagi. Baik di lingkungan IKA Undip Pusat maupun IKA Fisip Undip, ia tercatat aktif menjadi pengurus dan sering terlibat mengawal berbagai kegiatan alumni. Penyuka makanan khas Batak arsik, gudeg, tempe bacam dan tengkleng kambing ini bercita-cita

ingin terus berpartisipasi sekecil apapun untuk mengawal NKRI yang toleran dan semakin indah dengan kebhinekaan.

Suami dari Rintje I.L. Lumbanraja dan ayah dari Reinhard Giofan Pardede, S.Ikom, Kevin Mangaraja Pardede, ST dan Naomi Ruliana Pardede, SH ini berharap, Fisip Undip akan terus menjadi Kampus yang Pancasilais, Kampus yang dihuni Civitas Academica yang tidak mengenal intoleransi, dan kampus yang akrab dengan kebhinekaan dan tidak primordialis. ***

Profil Alumni

Adi Wahyono – Kepala Biro Umum Kementerian Sosial

Mengedukasi Lingkungan Kerja Agar Kreatif Baginya, setiap amanah harus dijawab dengan kinerja yang optimal. Itulah sebabnya, di mana pun ditempatkan, Adi berusaha membawa semangat kerja yang profesional, kreatif, dan ikhlas kepada tim di bawahnya.

B

icara soal kerja kehumasan di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tak bisa dilepaskan dari sosok Adi Wahyono. Sepanjang lebih dari 20 tahun karirnya di BKKBN sejak 1993, pria kelahiran Kendal, 8 Oktober 1966 ini banyak mewarnai aktivitas kehumasan lembaga tersebut. Kursi Kepala Humas sempat ia kenyam yang menempatkannya begitu dekat dengan para kuli tinta alias jurnalis.

Barangkali karena pengalaman panjangnya bersentuhan dengan aktivitas publisitas dan kehumasan, pantaslah jika Adi kemudian berhasil menembus promosi jabatan sebagai Kepala Biro Humas di Kementerian Sosial (Kemensos). Lulusan terbaik program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Undip tahun 1990 itu resmi menduduki jabatan tersebut pada 19 Januari 2017, melalui proses lelang jabatan.

Kemampuan Adi mengelola urusan promosi dan publisitas kian matang usai menyabet master di bidang komunikasi dari Universitas Indonesia. Suami dari Riris Kusumawati yang ia nikahi pada 1995 itu kini dikaruniai dua orang anak yang sudah menginjak remaja dan dewasa.

Namun kiprah di dunia kehumasan Adi kini harus sedikit bergeser, lantaran sejak 10 November 2017, Adi mendapat amanah menjadi Kepala Biro Umum Kementerian Sosial. Pengalamannya yang panjang di BKKBN rupanya banyak membantu Adi menemukan ritme kerja yang nyaman di lingkungan barunya, Kemensos. Pantaslah jika semasa menjadi Kepala Biro Humas Kemensos, kinerja publisitas kementerian itu berhasil ia dongkrak di papan tiga

: to Fo

i

ad

rib

p k.

Do

besar tingkat kementerian dan lembaga negara.

Penggemar travelling ini menikmati dengan enjoy semua penugasan yang diberikan Negara kepadanya.

Karena baginya, setiap amanah harus dijawab dengan kinerja yang optimal. Itulah sebabnya, di mana pun ditempatkan, Adi berusaha membawa semangat kerja yang profesional, kreatif, dan ikhlas kepada tim di bawahnya. Sembari mengedukasi mereka bahwa tugas-tugas aparatur sipil negara jangan hanya dihabiskan pada dimensi administratif.

Melainkan justru mulai banyak dicurahkan pada penciptaan gagasan-gagasan kreatif yang bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat.

Sikap menjunjung tinggi kreativitas inilah yang mengantar Adi terus mendaki karier jabatannya hingga kini. ***

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

25

Profil Alumni

Sarwono Sudarto - Direktur Keuangan PLN

Piawai Mengelola Likuiditas Perusahaan Negara

Selama menjabat Direktur Operasional BRI (2006 – 2015), Sarwono –begitu pria kelahiran Sragen, 21 Maret 1952 ini akrab disapa– berhasil membesut operasional bank plat merah tersebut dengan prestasi gemilang. Terbukti, Sarwono mengakhiri tugasnya di BRI akhir tahun 2014 saat kinerja BRI tengah membuncah, dengan total kredit BRI yang disalurkan mencapai Rp 490,41 triliun, dan total aset Rp 778,02 triliun.

Pencapaian Sarwono Sudarto, tak lepas dari portofolionya yang cukup kompleks mendayuh pengalaman dan pendidikan di sektor bisnis dan keuangan di luar negeri. Diantaranya pernah bertugas sebagai Asisten Manajer Inter Pacipic Financial Corporation 1980 - 1984, mengikuti Program Pendidikan MBA di AS tahun 1985

26

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

- 1987, hingga diamanahi sebagai Chief Dealer/Treasury Manager BRI Finance Ltd di Hongkong 1990 - 1992.

Begitu pula hampir semua jabatan manajerial strategis pernah dilalui oleh suami Noer Aini Farida ini, menjadi faktor pendukung sukses kariernya di BRI. Antara lain sebagai Kepala Bagian Pasar Uang Kantor Pusat BRI, Kepala Divisi Treasury, Kepala Divisi Renstra, Kepala Divisi Audit Intern, Kepala Divisi Bisnis Ritel, Wakil Kepala Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan, dan pernah pula Pemimpin Cabang.

Reputasi dan pengalamannya yang panjang sebagai bankir terkemuka tersebut, menjadi tantangan tersendiri bagi Sarwono untuk membenahi performa keuangan PLN yang notabene dianggap “mengkhawatirkan”.

Namun, setelah hampir dua tahun membenahi tingginya tegangan kinerja keuangan PLN, secara perlahan dan pasti Sarwono mulai berhasil menstabilkan likuiditas PLN. Refleksi optimisme keberhasilan Sarwono terbukti jelas pada kepastian PLN mengembalikan uang subsidi Rp 1 triliun kepada 2,4 juta pelanggan golongan

Foto: Dok. pribadi

K

eputusan pemerintah mendaulat Sarwono Sudarto untuk ikut rangkaian gerbong Direksi BRI yang diminta “hijrah” ke PLN pada awal 2015 lalu, dianggap sebagai langkah strategis. Penempatan alumni Jurusan Administrasi Niaga FISIP lulusan tahun 1975 sebagai Direktur Keuangan PT PLN (Persero) ini, merupakan keputusan yang tepat untuk membenahi kinerja keuangan dan investasi PLN.

900 Volt Ampere yang kembali menjadi penerima subsidi listrik, sebagaimanan yang disampaikan sendiri oleh Sarwono Sarwono selaku Direktur Keuangan usai rapat dengan DPR, Oktober 2017 lalu.

Selain itu, pada sektor investasi, PLN untuk pertama kalinya berhasil mendapatkan pinjaman Kredit Investasi untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan sebesar Rp 16,3 triliun melalui skema konvensional dan syariah. Keberhasilan PLN mengguunakan investasi berbasis ekonomi syariah ini tentu tidak lepas dari peran Sarwono yang selama ini memang konsens pada praktik ekonomi syariah. Hal ini dibuktikan dari kedudukannya sebagai Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah maupun sebagai Dewan Penasihat Ikatan Ahli Ekonomi Islam. ***

Profil Alumni

Hermono – Sekretaris Utama BNP2TKI

Menguatkan Martabat TKI

Ada pertimbangan strategis ketika ia diangkat sebagai Sekretaris Utama BNP2TKI pada tahun 2015 lalu. Yakni karena pria kelahiran Tangerang, 19 Januari 1960 ini bukan wajah baru di BNP2TKI. Hermono pernah meraih sukses saat memangku jabatan Direktur Kerjasama Luar Negeri BNP2TKI pada tahun 2011I, sehingga dianggap paling memahami persoalan internal lembaga tersebut.

Selain itu, integritas dan pengalaman Hermono yang mumpuni sebagai diplomat senior, sangat diperlukan dalam kerangka diplomasi penempatan dan kebijkan TKI di luar negeri.

Riwayat penugasan peraih gelar master Policy Science dari School of Policy Science, Saitama University, Jepang (1991) ini, cukup beragam di

Foto: Dok. pribadi

H

ermono mendapatkan tantangan serius ketika menerima amanah sebagai Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Khususnya untuk memimpin pembenahan administrasi dan kebijakan lembaga pemerintah non kementerian ini, guna mewujudkan TKI yang berkualitas dan bermartabat.

Beruntung, latar belakang alumni Jurusan Administrasi Niaga FISIP Undip angkatan 1985 ini sebagai diplomat senior Kemenlu, manjadi modal berharga dalam membenahi kinerja BNP2TKI.

Kemenlu. Terutama track record penugasannya di berbagai posisi strategis pada Kedutaan Besar RI di beberapa negara.

Berbagai pos penting penugasan di KBRI yang pernah ia kenyam antara lain pada KBRI Bogota – Kolombia (1992 - 1996), KBRI Tashkent (1999 - 2003), KBRI Wellington – New Zeland (20062010), hingga menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Kuala Lumpur (2013 2015). Pengalaman itu semua memudahkannya mengkoordinir jajaran BP2NPTKI dalam melaksanakan fungsi kebijakan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi.

Diakui Hermono, bahwa pimpinan beserta jajaran BNP2TKI memang memiliki tugas yang cukup berat.

Karena bertanggungjawab atas penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar neger ini. Apalagi jika merujuk UU, tugas utama BNP2TKI adalah memberdayakan dan mendayagunakan TKI secara optimal dan manusiawi, menjamin dan melindungi calon TKI sejak

di dalam negeri sampai di negara tujuan, hingga kembali sampai ke tempat asal di Indonesia, serta meningkatkan kesejahtreraan TKI dan keluarganya.

Di sinilah “jam terbang” tinggi Hermono sebagai seorang consellor menjadi sangat berperan. Kini setelah dua tahun penugasannya di BNP2TKI, hasil kerjanya sudah mulai berbuah. Peraih Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden RI (2008) ini, berhasil menjawab tantangan besar pada masa awal tugasnya. Dalam lingkup internal misalnya, Hermono tergolong berhasil meningkatkan kinerja aparatur BNP2TKI, khususnya mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Namun terobosan yang mendapat apresiasi dari pimpinan maupun pemerintah adalah, keberhasilannya mengimplementasikan kebijakan Ketua BNP2TKI dan Pemerintahan Jokowi, berupa penghentian kebijakan pengiriman TKI di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga secara total mulai tahun 2017 ini.***

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

27

Profil Alumni

Witjaksono – Pengusaha Muda

Menggapai Imperium Bisnis dari Nol

N

Foto: Dok. pribadi

ama Witjaksono sebagai pengusaha masih tergolong asing dalam blantika bisnis nasional. Ketika namanya disebut oleh Presiden Jokowi saat sosialiasi program Tax Amnesty di Semarang, 9 Agustus 2016 lalu, semuanya tersentak kaget! Apalagi namanya disandingkan sejajar dengan pengusaha papan atas nasional. Padahal, pengusaha di Jateng pun hanya segelintir yang mengenalnya.

Hanya dalam tempo sekitar satu dekade saja, Witjak berhasil mengembangkan imperium bisnisnya. Perusahaannya yang pertama, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM Tbk), sukses melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2015. Pada triwulan III-2016 saja, kapitalisasi asetnya sudah mencapai Rp 1,6 triliun dengan 4.000-an karyawan.

Kepiawaian Witjak mengelola bisnisnya justru diluar “pakem” para konglomerat nasional yang umumnya mengumpulkan semua unit bisnisnya dalam sutu holding company. Witjak umumnya hanya pemegang saham minoritas pada perusahaan yang dikelolanya.

Keunggulan instingnya nan peka mencium peluang usaha,

28

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Witjak –begitu panggilan akrab alumni Jurusan Adminitrasi Niaga FISIP UNDIP angkatan 2000 ini– mendirikan satu perusahaan pengolahan hasil laut terintegrasi hanya bermodal Rp 10 juta. Semula, pabrik pengolahan yang dikelolanya hanya mampu memproduksi puluhan ton saja per harinya. Namun kini pabrik yang berlokasi di Pati, Jateng itu, per hari produksi ikan dan hasil laut lainnya mencapai 100 ton lebih.

ditunjang kehandalannya mengkreasikan bisnis melalui pola kerjasama dengan banyak pihak, membuat portfolio bisnisnya cepat membumbung.

Sebagai gambaran, meski tercatat sebagai pemegang saham minoritas pada PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK), namun dalam kapasitasnya sebagai direktur keuangan, Witjak berhasil mengoptimalkan kinerja PT DAJK Tbk, sehingga berhasil listed di lantai bursa. Perusahaan pembuat kemasan kertas karton dan printing kertas yang berlokasi di Tangerang ini omzetnya berhasil digenjot mencapai Rp 700 miliar pada kuartal III-2015.

Sebagai pemegang saham minoritas pada puluhan perusahaan, membuat sosoknya selama ini tidaklah

terlalu nampak di permukaan.

Namun bisnisnya begitu cepat menggurita, sehingga kini pengusaha kelahiran Pati, 20 September 1981 ini, diproyeksikan memiliki total nilai kapital saham yang mencapai Rp 5 triliun lebih.

Menyadari background-nya dari keluarga sederhana, ia pun enggan membanggakan imperium bisnisnya. Namun keberhasilan Witjak bakal menjadi role model dan menginspirasi kaum muda. Witjak berhasil mengkombinasikan talent bisnisnya dengan kompetensi akademiknya sebagai seorang sarjana administrasi niaga yang berhasil mengkreasikan bisnisnya dari nol sampai go public. ***

Profil Alumni

Bimo Ariawan – Konsul RI di Kanada

Gemilang Prestasi Diplomat Muda

B

imo Ariawan termasuk sedikit diantara diplomat muda Indonesia yang berbintang terang. Sejak tahun 2017 ini, alumni Jurusan Administrasi Niaga FIISP Undip tahun 1996 itu mendapat jabatan strategis, diangkat menjadi konsul pada Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Toronto, Kanada.

Sebagai seorang consellor, Bimo – begitu panggilan akrab pria kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1971 ini– telah malang melintang dalam penugasan diplomatik baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bimo sukses memulai kariernya pada korps diplomatik sebagai Staf Direktorat Jenderal Multilateral, Hubungan Ekonomi Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI (1997 - 1998).

Kariernya pun semakin cemerlang sewaktu ditempatkan di Biro Umum, Sekretariat Jenderal, Kementerian Luar Negeri RI (1998 - 2000), sehingga Bimo pun mulai ditempatkan menjalankan tugas diplomatik di luar negeri.

Selama empat tahun (2000 - 2004), Bimo ditempatkan di Konsulat RI Darwin, Australia. Bahkan saat itu Bimo berhasil menyelesaikan

Master Business of Administration di Charles Darwin University, Australia (2004).

sebagai Plt, Bimo dianggap sukses, jabatan baru pun disematkan kembali kepadanya.

Sukses di Darwin, Bimo diminta kembali ke tanah air untuk menerima amanah jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bag Umum, Pusdiklat Kementerian Luar Negeri RI (2004 - 2007).

Selanjutnya Bimo diminta kembali mengemban misi diplomatik di luar negeri. Jabatan strategis pun kembali disandangnya, yakni sebagai Koordinator Fungsi Ekonomi dan Protokol di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brunei Darussalam (2007-2011).

Kali ini Bimo menempati jabatan yang lebih strategis lagi, secara definitif dilantik sebagai Kepala Sub Dit Upacara Diplomatik, Direktorat Protokol, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI. Selama lima tahun menempati jabatan struktural tsb (2013 – 2017), Bimo dinilai berhasil mengawal kebijakan maupun teknis pelaksanaan semua kegiatan upacara diplomatik di kementerian Luar Negeri RI.

Keberhasilan Bimo mengemban tugas protokoler di Brunei Darussalam pun terdengar hingga Jakarta. Hingga suatu saat pada tahun 2011, Direktorat Fasilitas Diplomatik, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI meminta Bimo pulang ke tanah air. Ternyata Bimo diminta menempati jabatan sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Ijin Bangunan, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler. Meski

Selain prestasinya yang gemilang dalam jabatan struktural, secara keilmuan dan kompetensi pun Bimo memenuhi kualifikasi sebagai consellor. Beberapa course diplomatik tingkat internasional pun telah dilaluinya, Mulai dari Drafting course, Ecole Nationale d’ Adiministration, France, 2006, hingga International Diplomacy Course, Clingendale, 2012. Wajar bila konselor muda berbakat ini ditempatkan pada salah satu konsulat Indonesia yang trategis, di Toronto, Kanada. *** Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Foto: Dok. pribadi

Sebagai seorang consellor, Bimo – begitu panggilan akrab pria kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1971 ini– telah malang melintang dalam penugasan diplomatik baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

29

Profil Alumni

Ermawati Dinar – Pengusaha

Pengusaha Sejati yang Berani Ekspansi

E

dilengkapi outbound area dan taman edukasi menjadikan fasilitas pendukungnya tergolong komplit. Selain tersedia kolam renang, pengunjung juga dimanjakan dengan areal pemancingan ikan, riding horse, green farm, sungai dan tentu saja tersedia hotspot area.

Sebagai pengusaha sejati, wanita kelahiran 9 Februari 1962 ini, dikenal berani menjajal hampir semua core business. Meski bisnis ekspor–impor yang telah dirintisnya sejak tahun 1987 sampai sekarang berkembang pesat, namun jiwa entreprenur-nya yang terasah sejak mahasiswa itu selalu menuntunnya merambah aneka bisnis baru.

Mengulik sekilas portofolio bisnisnya, Erma dikenal berani berekspansi merambah pelbagai kota, menjajal aneka bisnis. Sejak tahun 2000, Erma mulai aktif mengembangkan sayap bisnisnya.

Atas dukungan suaminya tercinta, Heri Setianto, Erma sukses beternak ayam kampung di wilayah Bekasi, hingga berhasil pula mengembangkan usaha rias penganten “Dinar Kusuma” yang akhirnya tahun 2015

30

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Kini bisnisnya Erna pun kian merambah ke kota lain di Jawa Tengah. Sejak tahun 2010 Erma konsen mengembangkan bisnisnya hinggga ke Sukoharjo.

Sederet gerai usahanya bertebaran di Sukoharjo, diantaranya usaha mebel “Garda Design”, usaha resepsi dan kuliner ‘mbah Mandor’ yang berlokasi di Jl Raya Solo - Jogya (Sukaharjo), hingga usaha kuliner rumah makan ‘Omah Gebyok’.

Foto: Dok. pribadi

rmawati Dinar merupakan salah satu senior IKA Undip yang populer. Terutama di kalangan IKA FISIP Undip. Sejak masa kuliah di Jurusan Administrasi Niaga angkatan 1981 ini, Erma dikenal sebagai aktifis yang punya sense of business di atas rata-rata. Salah satu jejak monumental yang ditorehkannya adalah, tercatat sebagai salah seorang “bidan” lahirnya Koperasi Mahasiswa “KOSUMA” Undip.

dialihfungsikan sebagai usaha penginapan dan kos-kosan.

Namun sebelumnya, tahun 2005 Erma sukses mengembangkan bisnis penginapan. Erma pun serius memulai ekspansi di industri hospitality ini. Tidak tanggung-tanggung, Erma membuka usaha wisata alam di lahan seluas ± 13 Ha pada areal persawahan dan kebun. Destinasi wisata yang kini populer di Jawa Tengah itu bernama “Kampoeng Djowo Sekatul”. Hanya menempuh perjalanan lk 29 kilometer ke arah barat daya Kota Semarang, wisatawan sudah sampai di kawasan wisata tersebut.

Penginapannya yang khas berarsitektur joglo klasik, memberi kesan eksotis tersendiri bagi para pengunjung Sekatul. Apalagi

Sukses sebagai entreprenur terkemuka di Jateng, tak membuat Erma melupakan kawah candradimukanya, FISIP Undip. Beberapa tahun lalu Erma berkesempatan mengabdi langsung di almamaternya yang mengampu mata kuliah pemasaran internasional pada Program D3 FISIP Undip. Sebagai pengusaha eksport-import kawakan, Erma memang layak mendapat kesempatan berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan para yuniornya. ***

Profil Alumni

Yogi Arief Nugraha – Wapimpred KOMPAS TV

Mengembara di Dunia Jurnalisme

Foto: Dok. pribadi

R

Sejak bergabung di Kompas TV tahun 2011, Yogi –begitu panggilan akrab pria kelahiran Bandung, 5 Februari 1975 ini– sudah memegang kendali redaksi sebagai News Manager KOMPAS TV. Keputusan KOMPAS TV merekrut Yogi tergolong langkah jitu. KOMPAS TV sebagai bagian dari Grup KOMPAS GRAMEDIA yang dikenal sebagai content provider terbesar nasional, memang membutuhkan personil yang memiliki kompetensi jurnalistik kompleks sebagaimana dimiliki Yogi.

Peraih magister komunikasi dari UI tahun 1993 ini pengalaman jurnalistik televisinya terasah tajam saat bergabung di redaksi Seputar Indonesia RCTI (2002).

Bahkan sebelumnya, saat media digital belum sepopuler seperti sekarang, Yogi telah terlebih dahulu membabat alas hutan digital sebagai repoter detikcom (1999 – 2002). Setelah bergabung di KOMPAS TV, Yogi menemukan “rumah” yang nyaman baginya

eputasi KOMPAS TV sebagai stasiun TV berita nasional terpercaya dalam beberapa tahun terakhir ini, tak bisa dilepaskan dari sosok Yogi Arief Nugraha. Sebagai GM News & Current Affairs/Wakil Pemimpin Redaksi KOMPAS TV, alumni Jurusan Komunikasi FISIP UNDIP angkatan 1993 ini menjadi personil penting di balik layar redaksi KOMPAS TV.

dalam mensinergikan talenta kreatif dan idealismenya.

Hasilnya, belum genap sewindu mengudara bersama KOMPAS TV, Yogi sukses mengawal transformasi KOMPAS TV dengan mulus. Tampilan KOMPAS TV pun tak hanya tampak sekadar bening --karena sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HD. Namun program desk news and current affair yang dipimpinnya, dianggap lebih kreatif memproduksi aneka program tv bergenre features dengan nuansa “sangat Indonesia” yang begitu menginspirasi. Persis sebagaimana tagline diawal kemunculan KOMPAS TV yakni inspiring people.

Kinerja Yogi yang meyakinkan pada beberapa kesempatan sebagai pembicara mewakili KOMPAS TV di beberapa kampus ternama, termasuk tahun lalu menghadiri seminar nasional yang digelar yuniornya dari UKM Majalah OPINI FISIP

UNDIP, mengindikasikan sepertinya KOMPAS TV tengah memperkenalkan Yogi ke publik.

Bahwa inilah sosok the man behind the gun dari KOMPAS TV selama ini.

Waktu kesehariannya tak sekadar ia habiskan di dunia kerja. Ia pun sempat mendedikasikannya di beberapa organisasi profesi.

Antara lain di kepengurusan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) sejak 2014 dan Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi (ISKI) Pusat sejak 2015, serta kini sebagai Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Almamater IKA Fisip Undip periode 2016 – 2020.

Penggemar buah durian ini pun tak pernah alpa menggunakan kameranya ketika tengah bepergian. Entah karena urusan pekerjaan maupun kepentingan pribadi dan keluarganya.

Maklumlah, ia memang piawai fotografi, yang telah ia rintis sejak mahasiswa dengan aktif di perkumpulan fotografi Undip (PRISMA). *** Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

31

Profil Alumni

Susan Ismianti

P

emilik nama Susan Ismianti ini adalah alumni jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undip angkatan 1982. Sarjana strata satunya ia selesaikan pada tahun 1987. Meskipun seorang alumnus komunikasi, karir awal Susan banyak dicurahkan di lingkungan perbankan selama 10 tahun hingga terjadi proses merger bank-bank pemerintah. Antara lain di Bank Panin Cabang Semarang dan Bank Dagang Nasional Indonesia.

Sesudah era likuidasi perbankan, ia beralih profesi menjadi manager sebuah art shop di Kuta, Bali. Dan kini ia kembali menetap di Solo dan menjadi wakil direktur perusahaan distributor bahan kimia tekstil printing.

Semasa kuliah ia telah aktif menulis sastra di berbagai media massa dengan nama samaran Sanie B Kuncoro. Bahkan sempat mengikuti berbagai sayembara penulisan dan beberapa kali memenangkannya. Sebutlah misalnya di majalah Hai, Gadis, Femina, dan tabloid Nyata. Hingga kini Susan terus menulis dan karyanya berupa novel, cerita pendek dan esai dimuat di Kompas, Jawa Pos, Femina, Pesona, Kartini, Jurnal Perempuan, Suara Merdeka, dan berbagai media massa lain.

32

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

Foto: Dok. pribadi

Meliterasi Publik dengan Aneka Tulisan

Hingga sekarang, tak kurang 14 buku telah ia terbitkan, di antaranya novel Garis Perempuan (penerbit Bentang 2011). Novelnya yang menjadi best seller adalah “MAYAN�, dicetak ulang sejak tahun 2009 dan telah diterbitkan dalam edisi bahasa Melayu dan beredar di Malaysia. Buku ini juga terpilih menjadi buku wajib di dua sekolah Internasional di Jakarta. Kemudian Kekasih Gelap, (kumpulan novelet), diterbitkan oleh Bentang/C Publishing tahun 2006.

Tahun 2011, ia menulis kumpulan cerpek bertajuk Melepas Ranting Hati yang diterbiktkan oleh Gradien dan novel berjudul Memilikimu dengan penerbit Gagas Media. Pada tahun ini pula Susan terpilih menjadi peserta dan pembicara di festival internasional Ubud Writers and Readers Festival, salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan di Ubud, Bali. Setahun kemudian, 2012, satu cerpennya “Tradisi Telur Merah� terpilih dalam antologi cerpen terbaik Kompas.

Kini kesehariannya ia nikmati sebagai penulis serta menjadi pembicara, pembahas, dan nara sumber di berbagai komunitas dan event literasi di berbagai kota. ***

Profil Alumni

Agung Setia Bakti – Profesional

Melindungi Data Digital Manusia

Gagasan Agung dalam menekuni bisnis antisadap dilatari oleh keprihatinannya terhadap ketiadaan piranti keamanan dan proteksi yang canggih di era informasi dan komunikasi yang sangat maju sejak beberapa tahun lalu. Ini ditunjukkan oleh banyaknya peristiwa pembobolan sistem keamanan digital sebuah perusahaan atau pribadi.

Bayangkan jika data digital kita dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Sudah barang tentu kerugiannya akan sangat besar. Baik kerugian material maupun imaterial.

Berpijak dari situasi itulah Agung dan beberapa rekannya mendirikan Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) pada tahun 2013, sebuah perusahaan di bidang enkripsi (antipenyadapan-data)

serta pengamanan perangkat komunikasi dan informasi.

Walaupun baru “seumur jagung”, tapi jejak bisnis Agung di bidang ini sudah sejak 2001.

Menurutnya, sebelum

perusahaannya berdiri, kebanyakan produk enkripsi, baik peranti lunak maupun keras, berasal dari impor.

Kini ia patut berbangga karena ICK menjadi perusahaan antisadap pertama di Indonesia dengan segala teknologi yang dimilikinya. Bahkan sudah memiliki pabrik sendiri di daerah BSD, Tangerang, untuk memproduksi peranti keras antisadapnya.

Sebelum mapan dengan bisnis antisadapnya, Agung pun sempat meniti karir di lingkaran industri komunikasi selaras dengan latar belakang keilmuannya.

Antara lain sebagai redaktur Suara Merdeka dot com pada 2001 – 2008 dan konsultan lepas bidang stategi komunikasi sejak 2003 hingga sekarang. Jejak di perusahaan IT ia torehkan pada tahun 2005 – 2013 dengan

Foto: Dok. pribadi

J

ika harus menyebut tentang bisnis antisadap, rasanya tidak lengkap tanpa menyebut Agung Setia Bakti. Lelaki kelahiran Bogor, 19 November 1977 ini adalah penyandang magister dari Ilmu Komunikasi FISIP Undip. Lulus dari Ilmu Komunikasi angkatan 1996, Agung menikahi Dian Triastari Armanda, dosen Fakultas Sains, UIN Walisongo, Semarang.

Agung kini dikaruniai tiga orang anak.

menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan IT, PT Vermindo, Semarang Pemilik hobi membaca, menulis, berkebun, travelling, dan snorkeling ini memiliki moto “Yakin Usaha Sampai” dalam hidupnya. Keberhasilannya mencatatkan diri sebagai pendiri dan pemilik bisnis antisadap pertama, jelas adalah buah kerja keras dan kreatifnya menekuni dunia komunikasi yang memang ternyata membutuhkan piranti proteksi. Agar komunikasi setiap kita tidak “telanjang” begitu saja, apalagi jika menyangkut nilai data yang sangat berharga. ***

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

33

Profil Alumni

Leonita Ersanti Putri – General Manager PT. Mitra Kemas Kudus

Sosok Ideal Wanita Karier Masa Kini kunci utama keberhasilanya adalah kerja keras, fokus pada tujuan perusahaan, dan selalu mengupayakan perbaikan kinerja setiap harinya secara terorganisir.

Selain smart, Leonita juga dikenal sebagai pekerja keras dan gigih. Konteribusinya yang besar pada kemajuan dan fokus pada keberhasilan perusahaan membuatnya kariernya meroket.

Sejak Maret 2016 lalu, Leonita berhasil merengkuh jabatan prestesius, sebagai general manager pada perusahaan kertas ternama nasional, PT. Mitra Kemas Kudus yang berdomisili di wilayah Kudus – Jateng.

Awalnya, tidaklah mudah bagi Leonita menerima tantangan menjabat sebagai general manager. Wajar memang, perusahaan produsen kertas yang concern pada industri kertas kemasan ini, memberinya tanggungjawab besar dalam memimpin pekerja agar bekerja dengan hasil terbaik.

Leonita berhasil membuktikan

34

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

dirinya layak didaulat sebagai general manager. Diakuinya, ternyata kunci utama keberhasilanya adalah kerja keras, fokus pada tujuan perusahaan, dan selalu mengupayakan perbaikan kinerja setiap harinya secara terorganisir.

Secara personal Leonita termotivasi berkontribusi pada kesuksesan perusahaan, dengan cara berupaya terus meningkatkan ketrampilannya sebagai business woman. Bahkan, sebagai general manager, lingkup kerjanya juga sampai pada aspek directing the bussiness untuk memastikan roda bisnis perusahaan mengalir secara smoothly.

Foto: Dok. pribadi

L

eonita Ersanti Putri merupakan refeleksi sosok ideal seorang wanita karier masa kini. Leonita, begitu panggilan akrab wanita berparas cantik kelahiran kelahiran Semarang, 13 Agustus 1992 ini, merupakan harmoni indah dari kombinasi antara brain, beauty dan behavior.

Telebih, perusahaan kedepannya berkomitmen untuk meningkatkan pangsa pasarnya yang menekankan pada tiga aspek, yakni low cost, high efficiency dan advance manufactering. Karenanya, untuk memastikan hal itu berjalan lancar, alumni Jurusan Hubungan Internasional FISIP UNDIP tahun 2015 ini pun terlibat langsung

dalam pengarahan recriutmen karyawan, hingga memimpin team dalam mengawasi kedisiplinan dan melakukan review kinerja karyawan.

Agar target perusahaan berjalan baik, Leonita juga ditugasi memantau beban kerja karyawan, hingga menganalisa data dan dokumentasi perusahaan yang begitu kompleks. Bahkan yang tak kalah strategisnya lagi, tugasnya pun berhubungan langsung dengan aspek financial. Selain diserahi tanggungjawab atas arus kas perusahaan, juga membantu akuntan perusahaan dalam memformulasikan forecast and budget perusahaan.***

Profil Alumni

Alumni FISIP UNDIP Mengawal Nusantara

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara

35

Profil Alumni

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

36

Alumni FISIP Undip Mengawal Nusantara