Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017

Page 1

BUKU Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung 2017

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KOTA BANDUNG

PUSAT STUDI STATISTIKA DAN AKTUARIA FMIPA UNIVERSITAS PADJADJARAN



PRAKATA Buku ini disusun sebagai laporan akhir dari penyusunan Buku “Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017�, yang merupakan kerjasama antara Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kota Bandung dengan Pusat Studi Statistika dan Aktuaria Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor 04/PPK-SWA/DATA-I/2017 dan 112/UN6.D/PKS/2017. Pembangunan manusia di Kota Bandung bertujuan menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat Kota Bandung untuk menikmati umur panjang, sehat, dan produktif dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu ukuran yang digunakan dalam melihat keberhasilan suatu Kota dalam meningkatkan pembangunan manusianya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Buku ini memberikan informasi awal mengenai data basis pembangunan manusia Kota Bandung berdasarkan tiga kunci dimensi pembangunan yakni Umur Panjang dan Hidup Sehat, Pendidikan, serta Standard Hidup Layak. Data basis pembangunan manusia akan disajikan dalam bentuk pemetaan keadaan-keadaan terkait tiga dimensi pembangunan manusia di 30 kecamatan Kota Bandung.

Penyusunan buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam proses penyelesaian buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan, oleh karena itu segala masukan dan penyempurnaan pekerjaan ini akan selalu kami terima dengan senang hati.

Bandung, Oktober 2017 Koordinator Tim Penyusun Laporan Kemajuan

Dr. Lienda Noviyanti NIP. 19641128 19901 2 001

1


Lembar Pengesahan LAPORAN AKHIR

Judul Kegiatan

Penyusunan buku: “Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017�

Nomor Kerjasama

04/PPK-SWA/DATA-I/2017 dan 112/UN6.D/PKS/2017.

Instansi

Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Bandung

Periode

September - November 2017

Koordinator Tim

Dr. Lienda Noviyanti

Anggota Tim

Achmad Zanbar Soleh, S.Si., M.Si. Sri Winarni, M.Si.

Bandung, Oktober 2017 Menyetujui, Dekan FMIPA Universitas Padjadjaran

Mengetahui Kepala Pusat Studi Statistika dan Aktuaria

Prof. Dr. Sudradjat, MS

Dr. Lienda Noviyanti, M.Si

NIP. 19580519 198601 1 001

NIP. 19641128 19901 2 001

2


DAFTAR ISI PRAKATA

1

LEMBAR PENGESAHAN

2

DAFTAR ISI

3

1. PENDAHULUAN

6

1.1. Latar Belakang........................................................................................6 1.2. Tujuan Penulisan.....................................................................................8 1.3. Ruang Lingkup dan Sumber Data..............................................................8 2. GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG 2.1. 2.2. 2.3. 2.4.

Pergrerakan Nilai IPM............................................................................10 Angka Harapan Hidup...........................................................................11 Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah............................12 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan/Purchasing Power Parity (PPP)...........13

3. DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017 3.1. 3.2. 3.3. 3.4.

9

14

Pendahuluann ......................................................................................17 Pemetaan Luas Wilayah.........................................................................16 Pemetaan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin........................18 Analisis Demograď€ Pebangunan Manusia Kota Bandung 2017...............20

4. DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

20

4.1. Pendahuluan.........................................................................................22 4.2. Kelompok Usia Penduduk......................................................................22 4.2.1. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 0-4 tahun........22 4.2.2. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 5-9 tahun........24 4.2.3. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 10-14 tahun....26 4.2.4. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 15-19 tahun....28 4.2.5. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 20-24 tahun....30 4.2.6. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 25-29 tahun....32 4.2.7. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 30-34 tahun....34 4.2.8. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 35-39 tahun....36 4.2.9. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 40-44 tahun....38 4.2.10. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 45-49 tahun..40 4.2.11. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 50-54 tahun..42


4.2.12. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 55-59 tahun..44 4.2.13. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 60-64 tahun..46 4.2.14. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 65-69 tahun..48 4.2.15. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia 70-74 tahun..50 4.2.16. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia >75 tahun....52 4.3. Golongan Darah Penduduk...................................................................54 4.3.1. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah A ..................54 4.3.2. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah B...................56 4.3.3. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah AB ...............58 4.3.4. Pemetaan Penduduk Berdasarkan Golongan Darah O..................60 4.4. Keterbatasan Diri Penduduk (Disabilitas)................................................62 4.4.1. Pemetaan Penduduk Cacat Fisik...................................................64 4.4.2. Pemetaan Penduduk Tuna Rungu.................................................66 4.4.3. Pemetaan Penduduk Tuna Netra..................................................68 4.4.4. Pemetaan Penduduk Mental Jiwa.................................................70 4.4.5. Pemetaan Penduduk Fisik Mental.................................................72 4.4.6. Pemetaan Penduduk Difabel Lainnya...........................................74 4.5. Profesi Tenaga Medis.............................................................................76 4.5.1. Pemetaan Profesi Tenaga Medis...................................................76 4.6. Analisis Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Masyarakat Kota Bandung 2017......................................................................................78

82

5. DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

5.1. Pendahuluan.........................................................................................82 5.2. Kelompok Usia Sekolah.........................................................................84 5.2.1. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia PAUD (4-6 tahun)................84 5.2.2. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia Sekolah Dasar (7-12 tahun).86 5.2.3. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun)..............................................................................88 5.2.4. Pemetaan Penduduk Kelompok Usia Sekolah Menengah Atas (16-18 tahun)..............................................................................90 5.3. Pendidikan Terakhir................................................................................92 5.3.1. Pemetaan Penduduk yang Tidak Tamat Sekolah Dasar..................92 5.3.2. Pemetaan Penduduk yang Tamat Sekolah Dasar...........................94 5.3.3. Pemetaan Penduduk yang Tamat Sekolah Menengah Pertama......96 5.3.4. Pemetaan Penduduk yang Tamat Sekolah Menengah Atas............98 5.3.5. Pemetaan Penduduk yang Tamat Perguruan Tinggi.....................100 5.4. Profesi Pengajar (Guru dan Dosen)......................................................102 5.4.1. Pemetaan Profesi Pengajar (Guru dan Dosen)............................102 5.5. Profesi Pelajar dan Mahasiswa.............................................................104 5.5.1. Pemetaan Profesi Pelajar dan Mahasiswa...................................104


5.6. Rasio Guru dan Pelajar........................................................................106 5.6.1. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Dasar.......................106 5.6.2. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Menengah Pertama..108 5.6.3. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Menengah Atas........110 5.6.4. Pemetaan Rasio Guru dan Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan.112 5.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan di Kota Bandung..................114 5.8. Analisis Dimensi Pengetahuan Masarakat Kota Bandung 2017.............116 6. DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

120

6.1. Pendahuluan.......................................................................................120 6.2. Keadaan Perekonomian Indonesia.......................................................120 6.2.1. Pendahuluan.............................................................................120 6.2.2. Inasi........................................................................................121 6.2.3. Indeks Harga Konsumen (IHK)...................................................122 6.2.4. Upah Minimum Regional (URM) Kota Bandung...........................125 6.3. Pekerjaan Penduduk............................................................................125 6.3.1. Pendahuluan.............................................................................125 6.3.2. Pemetaan Penduduk Belum/Tidak Bekerja..................................126 6.3.3. Pemetaan Penduduk yang Mengurus Rumah Tangga..................128 6.3.4. Pemetaan Penduduk Pensiunan.................................................130 6.3.5. Pemetaan Penduduk Berprofesi PNS...........................................132 6.3.6. Pemetaan Penduduk Berprofesi TNI/POLRI.................................134 6.3.7. Pemetaan Penduduk Berprofesi Karyawan Swasta......................136 6.3.8. Pemetaan Penduduk Berprofesi Karyawan BUMN/BUMD............138 6.3.9. Pemetaan Penduduk Berprofesi Pekerjaan Lainnya.....................140 6.3.10 Analisis Jenis Pekerjaan............................................................142 7. PENUTUP

143


1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (United Nation Development Program - UNDP). Pembangunan pada dasarnya dapat dideď€ nisikan sebagai sebuah proses perubahan dan transformasi menuju kondisi yang lebih baik khususnya pada aspek kualitas sumber daya manusia. Deď€ nisi Pembangunan manusia ? Pembangunan manusia dideď€ nisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (a process of enlarging the choices of people) dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia agar dapat melaksanakan pembangunan nasional.

Dalam konsep pembangunan manusia, penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimated end) sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan itu.

Empat pokok tercapainya Pembangunan Manusia adalah: 1. Produktivitas (Penduduk harus mampu untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi

penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah). 2. Kesinambungan (penduduk harus menjaga akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial agar bermanfaat untuk generasi ke depan). 3. Pemerataan (Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan sosial). 4. Pemberdayaan (Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan tsb).

6

PENDAHULUAN


Salah satu ukuran yang digunakan untuk melihat keadaan pembangunan manusia dari suatu negara atau kota adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 1990, UNDP merilis IPM dalam Human Development Report (HDR). Indeks ini kemudian diadopsi oleh banyak negara untuk mengukur kualitas manusia sebagai dampak dari proses pembangunan. Setelah berjalan dua dekade, UNDP menyempurnakan metode IPM (Metode Baru) pada tahun 2010. Metode perhitungan IPM yang saat ini digunakan mengacu pada metode baru dari UNDP tahun 2010. Dimensi pembentuk IPM ? 1. umur panjang dan hidup sehat (A long and healthy life), 2. pengetahuan (Knowledge), dan 3. standar hidup layak (A decent standard of living).

Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan digunakan angka harapan hidup waktu lahir (AHH). Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS). Adapun untuk mengukur dimensi standar hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok makanan dan bukan makanan yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. Apa Saja Manfaat IPM? Ÿ IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya

membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Ÿ IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu

wilayah/negara. Ÿ Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran

kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

Buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung berisi mengenai informasiinformasi berkaitan dengan mengukur kualitas manusia sebagai dampak dari proses pembangunan dan perbaikan kualitas pembangunan sebagai penopang IPM seperti pengaruh lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, dan keturunan untuk dimensi umur panjang dan hidup sehat. kemudian angka partisipasi sekolah, pendidikan terakhir penduduk, dan kelompok usia sekolah untuk dimensi pengetahuan, serta struktur ekonomi yang tidak seimbang, dan transformasi ekonomi yang berjalan lambat, untuk dimensi standar hidup layak. Berdasarkan informasi di atas maka kegiatan buku Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung Tahun 2017 menjadi penting dalam mendukung dan memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Bandung umumnya dan kecamatan-kecamatan di wilayah Kota Bandung pada khususnya.

PENDAHULUAN

7


1.2.Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan buku Data Basis Pembangunan Manusia di Kota Bandung Tahun 2017 adalah memberikan gambaran mengenai: a. Perkembangan nilai IPM kota Bandung dibandingkan dengan IPM Jawa Barat dan Indonesia. b. Informasi-informasi yang berkaitan dengan mengukur kualitas manusia sebagai dampak dari proses pembangunan dan perbaikan kualitas pembangunan sebagai penopang IPM

1.3.Ruang Lingkup dan Sumber Data Ruang lingkup wilayah pengamatan dari buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung tahun 2017 ini adalah 30 Kecamatan yang berada di wilayah administratif Kota Bandung. Sedangkan ruang lingkup isi meliputi dimensi dan faktor-faktor pendukung pembentukan IPM yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Sumber data buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung tahun 2017 berasal dari : 1.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung

2.

Pemerintah Kota Bandung

3.

Dinas Pendidikan Kota Bandung

4.

Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung

5.

Dinas Sosial Kota Bandung

6.

Dinas Perdagangan Kota Bandung

7.

Dinas Kesehatan Kota Bandung

8.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

9.

Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor 2016

10.

Survei Harga Konsumen, BPS Kota Bandung

11.

Proď€ l Kesehatan Kota Bandung 2015

12.

Kota Bandung Dalam Angka 2017

13.

Data Kependudukan Konsolidasi 2016 Pemerintah Kota Bandung

14.

Indikator Kesejahteraan Rakyat Jabar 2016

Semua informasi yang terkumpul merupakan penunjang bagi pemetaan, analisis, monitoring, dan evaluasi faktor-faktor penunjang pembangunan manusia Kota Bandung.

8

PENDAHULUAN


GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG

2

PENDAHULUAN Pembangunan manusia merupakan proses agar masyarakat mampu memiliki lebih banyak pilihan dalam hal kesehatan, pengetahuan dan pendidikan, pendapatan dan standar hidup layak. Pembangunan manusia merupakan investasi jangka panjang bagi sebuah Kota sehingga pengukuran IPM akan memberikan gambaran mengenai keadaan masyarakat kota tersebut.

IPM mengukur pencapaian kemajuan pembangunan sosial maupun ekonomi. IPM dapat digunakan untuk mengklasď€ kasikan apakah suatu wilayah dikategorikan maju, berkembang, atau terbelakang, dan digunakan untuk mengukur pengaruh dari kebijakan pembangunan terhadap kualitas hidup masyarakatnya. Peningkatan nilai IPM hendaknya menjadi pemacu peran serta yang nyata dari segenap komponen masyarakat Kota Bandung. Peningkatan tersebut tidak dapat dilepaskan dari hasil kerja keras para unsur pemerintah, swasta, akademisi serta masyarakat.

1990

2010

AHH Angka Harapan Hidup saat Lahir

AHH Angka Harapan Hidup saat Lahir

AMH Angka Melek Huruf

RLS Rata-rata Lama Sekolah

HLS harapan lama sekolah

PnB Per Kapita (29 Komoditas PPP)

PDB Per Kapita (27 Komoditas PPP)

Rata-rata Hitung

IPM =

1 ( Ikesehatan + Ipengetahuan + Ipendapatan ) x 100 3

RLS Rata-rata Lama Sekolah

IPM =

3

Rata-rata Hitung UKUR

Ikesehatan x Ipengetahuan x Ipendapatan x 100

Sumber : United Nation Development Program - UNDP

Dimensi IPM yang digunakan dalam buku ini didasarkan pada dimensi IPM tahun 2010. Perubahan terjadi pada pergantian angka melas huruf (AMH) dengan harapan lama sekolah (HLS) selain itu standar hidup layak yang awalnya didasarkan pada 27 komoditas PPP menjadi 29 komoditas PPP, dan perubahan pada perhitungan nilai agregasi IPM dari ratarata hitung (aritmatis) menjadi rata-rata ukur/geometrik.

DIMENSI IPM

Umur panjang dan hidup sehat (A long and healthy life) Indeks umur panjang dan hidup sehat diukur dengan angka harapan hidup (AHH). Pengetahuan (Knowledge) Indeks Pengetahuan diukur dengan harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Standar hidup layak (A decent standard of living) Indeks standar hidup layak diukur dengan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan / Purchasing Power Parity (PPP).

GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG

9


2.1. Pergerakan Nilai IPM

Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id) KLASIFIKASI CAPAIAN IPM : SANGAT TINGGI : IPM ≥ 80 TINGGI : 70 ≤ IPM < 80 SEDANG : 60 ≤ IPM < 70 RENDAH : IPM < 60

Perkembangan IPM kota Bandung selama 6 tahun terakhir mengalami peningkatan yang signikan. Sejak tahun 2011 sd 2015 IPM kota Bandung masuk klasikasi tinggi dan tahun 2016 naik klasikasinya menjadi sangat tinggi.

Klasikasi nilai IPM yang sangat tinggi menggambarkan keberhasilan Kkota Bandung dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Hal ini juga menentukan peringkat atau level pembangunan Kota Bandung dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya khususnya di Jawa Barat dan umumnya di Indonesia.

Kecepatan IPM Kota Bandung yang terus meningkat setiap tahunnya sejak 2011 sd 2016 menggambarkan upaya optimal yang telah dilakukan pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan pembangunan manusia Kota Bandung setiap periodenya. Selain itu perkembangan IPM Kota Bandung diharapkan menjadi kerangka konsep pembangunan untuk menetapkan dasar kebijakan pembangunan manusia. 0,58%

0,87% 2016 0,55%

2014 2013

Tahun 2011

2012

80,13

79,67

0,32% 0,22%

2015

78,98

78,55

78,30 IPM 78,13

Peningkatan nilai IPM Kota Bandung tidak terlepas dari pertumbuhan nilai IPM. Walaupun IPM Kota Bandung secara klasikasi meningkat dari level tinggi menjadi sangat tinggi pada tahun 2016, namun demikian pertumbuhan pencapaian nilai IPM turun dari 0,87% tahun 2015 menjadi 0,58% pada tahun 2016. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak Pemerintah Kota untuk terus menyusun program-program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Bandung.

10

GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG


2.2. Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)

Pencapaian pembangunan manusia dikaitkan dengan Produktivitas (Penduduk harus mampu untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah) dan Pemberdayaan (Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan tsb). Agar kedua hal tersebut dapat dicapai dengan baik, maka perlu diestimasi peluang hidup masyarakat Kota Bandung agar mereka dapat berpartisipasi dan menentukan arah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Peluang hidup dihitung berdasarkan angka harapan hidup (AHH) yang dideď€ nisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Semakin lama harapan hidup yang mampu dicapai mereeksikan semakin tinggi derajat kesehatannya. AHH Kota Bandung sejak 2011 s.d 2016 terus mengalami peningkatan.

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. UNPD dan BPS menetapkan standar minimum AHH yakni 20 tahun dan standar maksimum AHH yakni 85 tahun. Jadi AHH Kota Bandung tahun 2016 menggambarkan bahwa bayi yang dilahirkan pada menjelang dan awal tahun 2016 di Kota Bandung memiliki harapan hidup rata-rata sampai usia 73,84 tahun. Peningkatan AHH tersebut bisa menjadi suatu indikasi bahwa ada peningkatan akses masyarakat Kota Bandung terhadap sarana dan fasilitas kesehatan yang tersebar di Kota Bandung.

GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG

11


2.3.

Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)

Harapan lama sekolah (HLS) dideď€ nisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. HLS maksimum menurut UNDP adalah 18 tahun, artinya program wajib belajar yang seharusnya ditempuh oleh masyarakat adalah sampai dengan jenjang Sekolah Menengah atas / kejuruan (SMA/SMK). Meningkatnya HLS menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Tahun 2016, nilai HLS Kota Bandung adalah 10,86 tahun, artinya anak usia 7 tahun ke atas di kota Bandung memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus sekolah menengah atas/kejuruan dan sebagian sudah mulai mengeyam semester awal kuliah di perguruan tinggi. Rata-rata lama sekolah (RLS) dideď€ nisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. RLS Kota Bandung tahun 2016 adalah sebesar 13,89 tahun menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kota Bandung yang berusia 25 tahun ke atas sudah mengenyam pendidikan formal sampai Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan meskipun belum sampai tamat. Jika dikaitkan dengan target minimal yang diusulkan UNDP, yaitu rata-rata lama sekolah 15 tahun, maka rata-rata pendidikan penduduk Kota Bandung masih di bawah nilainya.

12

GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG


2.4.

PENGELUARAN PER KAPITA/TAHUN

DISESUAIKAN (RIBU RUPIAH) Sumber: Kota Bandung Dalam Angka 2017 (www.jabar.bps.go.id)

Pengeluaran per kapita disesuaikan (PPP) ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran per kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul, dihitung dari level provinsi hingga level kab/kota. Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar 2012=100. Perhitungan paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96 komoditas dimana 66 komoditas merupakan makanan dan sisanya merupakan komoditas non makanan.

PPP menunjukkan kemampuan masyarakat untuk mengakses perekonomian. Pada tahun 2016 indeks PPP di Kota Bandung sebesar Rp. 14.700,00 turun Rp. 63,00 dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota Bandung agar terus meningkatkan PPP masyarakat kota Bandung di tahun-tahun berikutnya.

GAMBARAN UMUM IPM KOTA BANDUNG

13


3

DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017

3.2.

PEMETAAN L

Pewarnaan peta di bawah ini didasarkan pada kepadatan pendudu memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi, sedangkan Gedeba

4.50 km2

Cibeunying Kaler

3.40 km2

Sumur Bandung

7.35 km

2

6.11 km2 6.27 km

2

Coblong Cidadap Sukasari

4.30 km2

Sukajadi

3.39 km2

Bandung Wetan

6.86 km

2

Cicendo

3.71 km

2

Andir

2.89 km

2

Astana Anyar

6.46 km

2

Bandung Kulon

7.45 km

2

Babakan Ciparay

3.03 km2

Bojongloa Kaler

6.26 km

2

Bojongloa Kidul

6.06 km

2

Bandung Kidul Rendah (<66.734 jiwa)

14

Sedang (66.734-76619 jiwa)

*berdasarkan persentase jumlah p

DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017


3.1. Pendahuluan Demograď€ pembangunan manusia kota Bandung dalam buku ini meliputi luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin. Ketiga hal tersebut diperlukan dalam menganalisis data basis pembangunan manusia kota Bandung 2017 karena merupakan objek pembangunan manusia yang harus diamati per kecamatan.

LUAS WILAYAH

uk Kota Bandung tahun 2016. Bojongloa Kaler dengan luas 3,03 km2 age memiliki luas 9,58 km2 memiliki kepadatan penduduk yang rendah

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (76.619-101.232)

penduduk di setiap kecamatan

5.03 km 6.12 km

2

2

5.25 km2 3.79 km

2

6.67 km2 5.87 km

2

3.68 km2 6.40 km

2

6.32 km2 5.10 km

2

5.90 km 9.58 km 7.33 km

2

2

2

2.89 km 7.93 km

2

2

Sangat Tinggi (>101232)

sumber: data.bandung.go.id

DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017

15


3.3.

PEMETAAN JUMLAH PENDUDUK BE

Laki-laki: 34.091 Perempuan: 33.822

Total: 67.913

Cibeunying Kaler

Laki-laki: 17.948 Perempuan: 17.590

Total: 35.538

Sumur Bandung

Laki-laki: 55.992 Perempuan: 54.814

Total: 110.806

Coblong

Laki-laki: 26.563 Perempuan: 25.529

Total: 52.092

Cidadap

Laki-laki: 36.418 Perempuan: 36.040

Total: 72.458

Sukasari

Laki-laki: 49.887 Perempuan: 49.112

Total: 98.999

Sukajadi

Laki-laki: 15.546 Perempuan: 15.412

Total: 30.958

Bandung Wetan

Laki-laki: 47.341 Perempuan: 46.405

Total: 93.746

Cicendo

Laki-laki: 51.516 Perempuan: 50.460

Total: 101.976

Andir

Laki-laki: 36.966 Perempuan: 36.678

Total: 73.644

Astana Anyar

Laki-laki: 66.324 Perempuan: 64.239

Total: 130.563

Bandung Kulon

Laki-laki: 66.792 Perempuan: 63.681

Total: 30.473

Babakan Ciparay

Laki-laki: 61.896 Perempuan: 59.214

Total: 121.110

Bojongloa Kaler

Laki-laki: 42.476 Perempuan: 40.813

Total: 83.289

Bojongloa Kidul

Laki-laki: 28.678 Perempuan: 28.231

Total: 56.909

Bandung Kidul Rendah (<66.734 jiwa)

Sedang (66.734-76619 jiwa)

*berdasarkan persentase jumlah p

Pewarnaan peta diatas didasarkan pada jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan untuk tahun 2016. B dengan komposisi laki-laki dan perempuan yang hampir sama. Sedangkan Cinambo adalah ke

16

DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017


ERDASARKAN JENIS KELAMIN (JIWA)

Batununggal

Laki-laki: 58.746 Perempuan: 57.963

Total: 116.709

Kiaracondong

Laki-laki: 61.474 Perempuan: 60.838

Total: 122.312

Cibeunying Kidul

Laki-laki: 54.935 Perempuan: 54.113

Total: 109.048

Antapani

Laki-laki: 37.240 Perempuan: 36.770

Total: 74.010

Mandalajati

Laki-laki: 33.605 Perempuan: 32.737

Total: 66.341

Arcamanik

Laki-laki: 35.747 Perempuan: 34.920

Total: 70.667

Laki-laki: 12.107 Perempuan: 11.764

Total: 23.871

Ujung Berung

Laki-laki: 40.211 Perempuan: 39.389

Total: 79.600

Cibiru

Laki-laki: 35.912 Perempuan: 34.289

Total: 70.201

Panyileukan

Laki-laki: 18.942 Perempuan: 18.459

Total: 37.401

Lengkong

Laki-laki: 35.717 Perempuan: 35.860

Total: 71.577

Gedebage

Laki-laki: 18.990 Perempuan: 18.514

Total: 37.504

Rancasari

Laki-laki: 39.814 Perempuan: 39.415

Total: 79.229

Regol

Laki-laki: 41.074 Perempuan: 40.682

Total: 81.756

Buah Batu

Laki-laki: 48.873

Cinambo

Tinggi (76.619-101.232)

Total: 96.696

Sangat Tinggi (>101232)

penduduk di setiap kecamatan Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi Kementrian Dalam Negeri Semester 1 per 30 Juni 2017)

Bandung Kulon merupakan wilayah kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling padat di Kota Bandung, ecamatan dengan penduduk paling sedikit yakni 1% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016

DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017

17


3.4. Analisis Demograď€ Pembangunan Manusia Kota Bandung Pembangunan manusia suatu wilayah berkaitan erat dengan jumlah penduduk. Menurut BPS diinformasikan bahwa luas wilayah Kota Bandung adalah 167,31 km2 yang terbagi ke dalam 30 kecamatan. 2

Kecamatan terluas adalah Gedebage dengan luas 9,58 km dan jumlah penduduk 1,6% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016 (sumber 2.397.396 jiwa berdasarkan sumber data Kependudukan Konsolidasi 2016 Pemerintah Kota Bandung). Dari 30 Kecamatan yang ada di Kota Bandung, Luas wilayah Gedebage menempati peringkat pertama dan Jumlah penduduk Gedebage adalah peringkat ke 26. 2

Kecamatan terkecil adalah Astanaanyar dengan luas wilayah 2,89 Km dan jumlah penduduk 3,1% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016. Peringkat luas wilayah Astanaanyar adalah 30 dan jumlah penduduknya menduduki peringkat ke 17. Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menduduki peringkat pertama sebagai kecamatan dengan kepadatan penduduk terbanyak di Kota Bandung yakni 5,4% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kota Bandung yakni Cinambo sebanyak 1% dari total penduduk Kota Bandung tahun 2016.

>75 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 150.000

100.000

50.000 Laki-laki

0

50.000

100.000

150.000

Perempuan

Sumber : BPS Kota Bandung 2016

18

DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017


Tabel Sebaran Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Luas Wilayah Di 30 Kecamatan Kota Bandung tahun 2016 jumlah penduduk

Kecamatan 1 1 2

Babakan Ciparay Bandung Kulon

Jenis Kelamin

luas wilayah

Jumlah (jiwa)

Persentase

Laki-Laki

Perempuan

Luas (km2)

Persentase

2

3

4

5

6

7

148025

5,97

75735

72290

7,45

4,45

143313

5,78

71971

71342

6,46

3,86

3

Kiaracondong

132135

5,32

66144

65991

6,12

3,66

4

Coblong

132002

5,32

69030

62972

7,35

4,39

5

Bojongloa Kaler

121165

4,88

62053

59112

3,03

1,81

6

Batununggal

121076

4,88

61549

59527

5,03

3,01

7

Sukajadi

108512

4,37

54264

54248

4,30

2,57

8

Cibeunying Kidul

108193

4,36

54592

53601

5,25

3,14

9

Cicendo

99898

4,03

50092

49806

6,86

4,10

10

Andir

97693

3,94

49461

48232

3,71

2,22

11

Buah Batu

95356

3,84

47731

47625

7,93

4,74

12

Bojongloa Kidul

86363

3,48

44459

41904

6,26

3,74

13

Sukasari

82012

3,30

40801

41211

6,27

3,75

14

Regol

81987

3,30

40863

41124

4,30

2,57

15

Ujungberung

75477

3,04

38179

37298

6,40

3,83

16

Rancasari

75469

3,04

37711

37758

7,33

4,38

17

Antapani

74557

3,00

37315

37242

3,79

2,27

18

Lengkong

71637

2,89

35397

36240

5,90

3,53

19

Cibeunying Kaler

71184

2,87

36346

34838

4,50

2,69

20

Cibiru

70370

2,84

35704

34666

6,32

3,78

21

Astanaanyar

68991

2,78

34491

34500

2,89

1,73

22

Arcamanik

68293

2,75

34515

33778

5,87

3,51

23

Mandalajati

63147

2,54

31982

31165

6,67

3,99

24

Bandung Kidul

59331

2,39

29635

29696

6,06

3,62

25

Cidadap

58426

2,35

29678

28748

6,11

3,65

26

Panyileukan

39339

1,59

19800

19539

5,10

3,05

27

Gedebage

35910

1,45

17862

18048

9,58

5,73

35903

1,45

18030

17873

3,4

2,03

30939

1,25

15257

15682

3,39

2,03

24766

1,00

12627

12139

3,68

2,20

2.481.469

100

1.253.274

1.228.195

167,31

100

28 29 30

Sumur Bandung Bandung Wetan Cinambo Kota Bandung

Piramida penduduk adalah graď€ k mendatar yang disusun berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Piramida penduduk dapat mencerminkan apakah wilayah tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau muda. Penduduk tua berarti sebagaian besar penduduk tersebut berada pada kelompok usia tua, penduduk muda berarti sebagian besar penduduknya berada pada kelompok usia muda. Berdasarkan piramida penduduk Kota Bandung, kelompok usia laki-laki dan perempuan dengan persentase terbesar ada di usia 20 – 24 tahun. DEMOGRAFI PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BANDUNG 2017

19


DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

4

4.1. Pendahuluan Dimensi Umur Panjang Dan Hidup Sehat dalam IPM menjadikan harapan hidup saat kelahiran sebagai Index perhitungan dimensinya. Tentu perlu disediakan fasilitas pendukung demi keberlangsungan dan perkembangan dimensi umur panjang dan hidup sehat masyarakat Kota Bandung. Oleh karena itu dalam bab ini akan dibahas hal-hal terkait dimensi umur panjang dan hidup sehat di Kota Bandung dalam bentuk pemetaan.

Kelompok Usia Penduduk Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demograď€ adalah komposisi penduduk menurut kelompok umur tertentu. Komposisi menurut umur dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, a. b. c.

Usia belum produktif (kelompok umur < 14 tahun), Usia produktif (kelompok umur antara 15 - 64 tahun), Usia tidak produktif ( kelompok umur > 64 tahun)

Berdasarkan pengelompokan umur tersebut dapat diketahui rasio beban tanggungan (dependency ratio) dapat digunakan untuk melihat angka ketergantungan (Rasio beban tanggungan) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara penduduk usia nonproduktif dengan penduduk usia produktif.

20

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Golongan Darah Penduduk Darah dan produk darah memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Ketersediaan, keamanan dan kemudahan akses terhadap darah dan produk darah harus terjamin. Hal ini penting untuk memenuhi salah satu kebutuhan penting. Maka sebaran golongan darah penduduk digunakan untuk mengetahui pemetaan daerah daerah berdasarkan jenis golongan darah yang dibutuhkan ketika ketersediaan kurang

Disabilitas Sebaran penyandang disabilitas menjadi penting karena dapat memperlihatkan wilayah mana yang memerlukan fasilitas untuk penyandang disabilitas yang harus lebih diprioritaskan, peran serta negara untuk membantu kehidupan kelompok disabilitas sangat penting. Penyandang disabilitas memerlukan perlakuan khusus dalam mengakses layanan umum seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, sarana transportasi umum, dan lain sebagainya. Regulasi mengenai kaum disabilitas diperlukan untuk memenuhi hakhak mereka sesuai dengan landasan konstitusional yaitu pasal 28 A UUD 1945 yaitu “setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya�. (Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ).

Profesi Tenaga Medis Dalam rangka mengoptimalkan dan meningkatkan derajat kesehatan memerlukan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terarah, dan berkesinambungan. Tenaga medis yang handal dan berkualitas merupakan keperluan mendasar dalam pembangunan kesehatan di setiap daerah. Profesi tenaga medis merupakan profesi penting data menunjang peningkatan tingkat kesehatan di suatu wilayah. Bila di suatu wilayah kekurangan tenaga medis maka perlu dilakukan rotasi penempatan tenaga medis untuk meningkatkan efektivitas keberlangsungan kesehatan di wilayah tersebut. Oleh karena itu pemetaan tenaga medis dilakukan untuk memberi gambaran akan hal tersebut. Tenaga kesehatan bukan hanya mengobati namun membentuk masyarakat yang mengerti kesehatan dan berkeinginan untuk sehat.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

21


4.2. Kelompok Usia Penduduk 4.2.1.

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Pewarnaan peta di bawah ini didasarkan pada jumlah penduduk Kota Bandung per keca 0-4 tahun. Namun demikian jika banyak penduduk usia 0-4 tahun tersebut dibandingkan dengan tota artinya persentasenya kurang dari 8,07%. Kecamatan Gedebage, Cinambo tergolong ke dalam kecamatan dengan j

3.619 jiwa (6,38%) 1.772 jiwa (5,57%) 6.169 jiwa (5,92%) 2.985 jiwa (4,46%) 3.920 jiwa (5,15%) 5.469 jiwa (5,69%) 1.381 jiwa (5,28%) 5.020 jiwa (5,79%) 5.254 jiwa (6,02%) 3.818 jiwa (5,73%) 7.435 jiwa (6,08%)

7.851 jiwa (5,92%) 6.937 jiwa (5,18%)

4.927 jiwa (5,73%)

3.296 jiwa (5,81%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<8,07%)

Sedang (8,07-8,37%)

*berdasarkan persentase jum

22

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA 0-4 TAHUN

amatan. Kecamatan Bandung Wetan menempati peringkat 30 dalam hal banyak penduduk usia al penduduk di Kecamatan Bandung Wetan, maka kelompok usia 0-4 tahun masuk ke dalam kategori rendah, o, Arcamanik, Antapani, Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, dan Babakan Ciparay jumlah penduduk usia 0-4 tahun sangat tinggi. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,37-8,61%

6.164 jiwa (5,75%) 7.107 jiwa (5,35%) 6.061 jiwa (5,56%) 4.380 jiwa (5,96%) 4.157 jiwa (6,08%) 4.186 jiwa (5,71%) 1.523 jiwa (4,99%)

4.841 jiwa (4,99%) 4.265 jiwa (5,73%) 2.137 jiwa (5,41%)

3.436 jiwa (5,33%) 2.234 jiwa (5,52%)

4.537 jiwa (6,27%) 4.082 jiwa (5,92%) 5.564 jiwa (4,80%)

Sangat Tinggi (>8,61%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016 DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

23


4.2.2.

8.965 jiwa (8,09%) 4.359 jiwa (8,37%) 5.749 jiwa (7,93%) 8.134 jiwa (8,22%) 2.027 jiwa (6,55%) 7.188 jiwa (7,67%) 7.954 jiwa (7,8%) 5.703 jiwa (7,74%) 11.335 jiwa (8,68%)

11.421 jiwa (8,75%) 10.528 jiwa (8,69%)

7.350 jiwa (8,82%)

4.746 jiwa (8,34%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<7,79%)

Sedang ( 7,79-8.22%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas ini didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojonglo Cinambo, dan Gedebage tergolong ke dalam kecama

24

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA 5-9 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,22-8,69%)

h penduduk di setiap kecamatan

9.184 jiwa (7,87%) 10.055 jiwa (8,22%) 8.971 jiwa (8,23%) 5.765 jiwa (7,79%) 5.918 jiwa (8,92%) 5.914 jiwa (8,37%) 2.156 jiwa (9,03%)

7.114 jiwa (8,94%) 6.184 jiwa (8,81%) 2.664 jiwa (7,12%)

5.045 jiwa (7,05%) 3.314 jiwa (8,84%)

6.559 jiwa (8,28%) 5.970 jiwa (7,3%) 7.944 jiwa (8,22%)

Sangat Tinggi (>8,69%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

a jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. oa Kaler, Bojongloa Kidul, Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, atan dengan jumlah penduduk usia 5-9 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

25


4.2.3.

5.509 jiwa (8,11%) 2.817 jiwa (7,93%) 8.882 jiwa (8,02%) 4.253 jiwa (8,16%) 5.884 jiwa (8,12%) 8.133 jiwa (8,22%) 2.160 jiwa (6,98%) 7.504 jiwa (8%) 8.181 jiwa (8,02%) 5.897 jiwa (8,01%) 11.810 jiwa (9,05%)

11.614 jiwa (8,9%) 10.635 jiwa (8,78%)

7.244 jiwa (8,7%)

4.950 jiwa (8,7%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<8,01%)

Sedang (8,01-8.25%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongl dan Gedebage tergolong ke dalam kecamatan de

26

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA 10-14 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,25-8,70%)

h penduduk di setiap kecamatan

9.707 jiwa (8,32%) 10.198 jiwa (8,34%) 9.052 jiwa (8,3%) 5.490 jiwa (7,42%) 5.919 jiwa (8,92%) 5.941 jiwa (8,41%) 2.070 jiwa (8,67%)

7.137 jiwa (8,97%) 6.369 jiwa (9,07%) 2.892 jiwa (7,73%)

5.456 jiwa (7,62%) 3.418 jiwa (9,11%)

6.537 jiwa (8,25%) 6.331 jiwa (7,74%) 7.986 jiwa (8,26%)

Sangat Tinggi (>8,70%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. loa Kaler, Bandung Kidul, Mandalajati, Ujung Berung, Cibiru, engan jumlah penduduk usia 10-14 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

27


4.2.4.

5.667 jiwa (8,34%) 3.148 jiwa (8,86%) 8.608 jiwa (7,77%) 4.290 jiwa (8,24%) 5.383 jiwa (7,43%) 8.223 jiwa (8,31%) 2.294 jiwa (7,41%) 7.566 jiwa (8,07%) 8.240 jiwa (8,08%) 5.797 jiwa (7,87%) 11.883 jiwa (9,1%)

11.398 jiwa (8,74%) 10.261 jiwa (8,47%)

7.114 jiwa (8,54%)

4.836 jiwa (8,5%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<8,07%)

Sedang (8,07-8.37%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Cipar dan Gedebage tergolong ke dalam kecamatan de

28

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA 15-19 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,37-8,61%)

h penduduk di setiap kecamatan

9.806 jiwa (8,4%) 10.423 jiwa (8,52%) 8.882 jiwa (8,15%) 5.570 jiwa (7,53%) 5.572 jiwa (8,4%) 5.927 jiwa (8,39%) 2.062 jiwa (8,64%)

7.002 jiwa (8,8%) 6.302 jiwa (8,98%) 3.284 jiwa (8,78%)

5.706 jiwa (7,97%) 3.301 jiwa (8,8%)

6.570 jiwa (8,29%) 6.512 jiwa (7,97%) 8.019 jiwa (8,29%)

Sangat Tinggi (>8,61%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ray, Ujung Berung, Cibiru, Cinambo, Panyileukan, engan jumlah penduduk usia 15-19 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

29


4.2.5.

5.389 jiwa (8,27%) 2.804 jiwa (7,79%) 8.627 jiwa (8,11%) 4.210 jiwa (7,61%) 5.422 jiwa (7,87%) 7.671 jiwa (8,62%) 2.355 jiwa (8,38%) 7.479 jiwa (8,29%) 8.026 jiwa (8,40%) 5.674 jiwa (8,15%) 11.253 jiwa (8,77%)

10.959 jiwa (8,50%) 9.875 jiwa (7,70%)

6.613 jiwa (8,08%)

4.718 jiwa (8,25%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<7,88%)

Sedang (7,88-8.12%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bat dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d

30

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 20-24 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,12-8,35%)

h penduduk di setiap kecamatan

9.781 jiwa (5,75%) 10.090 jiwa (5,35%) 8.604 jiwa (5,56%) 6.003 jiwa (5,96%) 5.438 jiwa (8,37%) 6.010 jiwa (9,79%) 1.974 jiwa (7,89%)

6.660 jiwa (7,84%) 6.157 jiwa (8,15%) 3.662 jiwa (7,48%)

5.692 jiwa (7,88%) 3.051 jiwa (7,75%)

6.454 jiwa (8,20%) 6.408 jiwa (7,94%) 8.112 jiwa (7,95%)

Sangat Tinggi (>8,35%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. tununggal, Buah Batu, Arcamanik, Ujung Berung, Cibiru, dengan jumlah penduduk usia 20-24 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

31


4.2.6.

5.206 jiwa (7,83%) 2.728 jiwa (7,78%) 8.626 jiwa (8,77%) 3.994 jiwa (7,15%) 5.412 jiwa (7,34%) 7.785 jiwa (8,20%) 2.212 jiwa (7,50%) 7.101 jiwa (7,56%) 7.489 jiwa (8,19%) 5.481 jiwa (7,80%) 10.705 jiwa (8,16%)

10.684 jiwa (8,00%) 9.447 jiwa (7,44%)

6.519 jiwa (7,67%)

4.305 jiwa (7,64%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<7,52%)

Sedang (7,52-7,73%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, M dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d

32

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA 25-29 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (7,73-7,98%)

h penduduk di setiap kecamatan

8.754 jiwa (8,10%) 9.434 jiwa (7,57%) 8.401 jiwa (7,70%) 6.490 jiwa (7,49%) 5.369 jiwa (7,76%) 5.655 jiwa (9,45%) 1.868 jiwa (7,68%)

6.180 jiwa (7,48%) 5.730 jiwa (7,93%) 3.534 jiwa (7,47%)

5.205jiwa (7,67%) 2.808 jiwa (7,86%)

6.285 jiwa (8,09%) 6.117 jiwa (7,83%) 7.834 jiwa (7,27%)

Sangat Tinggi (>7,98%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. Mandalajati, Buah Batu, Arcamanik, Antapani, Cibiru, dengan jumlah penduduk usia 25-29 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

33


4.2.7.

5.395 jiwa (8,41%) 2.869 jiwa (8,26%) 9.150 jiwa (8,85%) 4.308 jiwa (7,99%) 5.662 jiwa (7,93%) 8.247 jiwa (8,68%) 2.475 jiwa (7,85%) 7.429 jiwa (7,99%) 8.087 jiwa (8,95%) 5.917 jiwa (8,63%) 11.329 jiwa (7,79%)

11.677 jiwa (8,37%) 10.457 jiwa (8,03%)

7.222 jiwa (8,27%)

4.548 jiwa (7,82%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<7,88%)

Sedang (7,88-8,02%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojong dan Cinambo tergolong ke dalam kecamatan de

34

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 30-34 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,02-8,36%)

h penduduk di setiap kecamatan

9.157 jiwa (8,39%) 9.567 jiwa (7,92%) 8.652 jiwa (7,93%) 6.550 jiwa (7,62%) 5.437 jiwa (7,87%) 5.915 jiwa (7,73%) 2.008 jiwa (8,07%)

6.263 jiwa (8,00%) 5.468 jiwa (8,34%) 2.892 jiwa (7,81%)

5.533 jiwa (7,94%) 2.856 jiwa (8,33%)

6.608 jiwa (8,20%) 6.538 jiwa (8,67%) 8.116 jiwa (7,73%)

Sangat Tinggi (>8,36%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. gloa Kaler, Bojongloa Kidul, Buah Batu, Arcamanik, Antapani, engan jumlah penduduk usia 30-34 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

35


4.2.8.

5.927 jiwa (9,23%) 2.897 jiwa (9,04%) 10.012 jiwa (8,95%) 4.549 jiwa (9,07%) 6.303 jiwa (9,13%) 8.695 jiwa (9,33%) 2.807 jiwa (8,68%) 8.301 jiwa (9,12%) 9.311 jiwa (9,24%) 6.528 jiwa (9,09%) 12.183 jiwa (8,97%)

12.054 jiwa (8,63%) 11.011 jiwa (8,86%)

7.913 jiwa (8,73%)

5.188 jiwa (8,76%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<8,74%)

Sedang (8,74-8,93%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Andir, Bandung Kulon, Babakan Cip dan Cinambo tergolong ke dalam kecamatan de

36

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 35-39 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (8,93-9,13%)

h penduduk di setiap kecamatan

10.127 jiwa (8,79%) 10.719 jiwa (8,85%) 9.708 jiwa (8,90%) 6.627 jiwa (9,19%) 6.186 jiwa (8,81%) 6.101 jiwa (7,37%) 2.204 jiwa (8,15%)

7.009 jiwa (9,27%) 6.296 jiwa (8,97%) 2.758 jiwa (8,70%)

5.920 jiwa (8,73%) 3.445 jiwa (8,78%)

7.105 jiwa (9,32%) 7.578 jiwa (9,50%) 8.500 jiwa (8,27%)

Sangat Tinggi (>9,13%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. paray, Bojongloa Kidul, Regol, Gedebage, Mandalajati, engan jumlah penduduk usia 35-39 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

37


4.2.9.

5.379 jiwa (8,32%) 2.725 jiwa (7,80%) 8.643 jiwa (7,17%) 3.952 jiwa (8,35%) 5.971 jiwa (8,33%) 7.743 jiwa (8,01%) 2.585 jiwa (8,01%) 7.500 jiwa (8,10%) 8.499 jiwa (7,85%) 5.714 jiwa (7,75%) 10.453 jiwa (7,67%)

10.246 jiwa (7,54%) 9.389 jiwa (7,76%)

6.793 jiwa (7,59%)

4.607 jiwa (7,97%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<7,67%)

Sedang (7,67-7,81%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Cicendo, Bandung Wetan dan Cinambo tergolong ke dalam kecamatan de

38

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 40-44 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (7,81-8,07%)

h penduduk di setiap kecamatan

9.347 jiwa (7,61%) 9.744 jiwa (8,00%) 8.483 jiwa (7,78%) 5.306 jiwa (8,59%) 5.028 jiwa (7,77%) 5.330 jiwa (6,52%) 1.985 jiwa (7,67%)

6.183 jiwa (8,28%) 5.385 jiwa (7,81%) 2.439 jiwa (8,24%)

5.500 jiwa (7,92%) 3.223 jiwa (7,82%)

6.184 jiwa (7,58%) 6.769 jiwa (8,16%) 7.355 jiwa (7,68%)

Sangat Tinggi (>8,07%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. n, Bojongloa Kidul, Bandung Kidul, Regol, Gedebage, engan jumlah penduduk usia 40-44 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

39


4.2.10.

4.981 jiwa (7,28%) 2.685 jiwa (7,50%) 8.315 jiwa (6,20%) 3.782 jiwa (7,88%) 5.547 jiwa (7,85%) 7.098 jiwa (6,92%) 2.439 jiwa (7,67%) 6.914 jiwa (7,35%) 8.004 jiwa (6,66%) 5.197 jiwa (6,87%) 9.039 jiwa (7,61%)

8.692 jiwa (7,04%) 8.322 jiwa (7,06%)

5.868 jiwa (7,26%)

4.185 jiwa (7,42%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<7,04%)

Sedang (7,04-7,34%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Coblong, Andir, Bandun dan Cibiru tergolong ke dalam kecamatan deng

40

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 45-49 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (7,34-7,49%)

h penduduk di setiap kecamatan

8.955 jiwa (7,03%) 9.081 jiwa (7,38%) 8.052 jiwa (7,38%) 4.590 jiwa (7,46%) 4.530 jiwa (7,46%) 4.972 jiwa (6,98%) 1.738 jiwa (7,56%)

5.935 jiwa (7,35%) 5.342 jiwa (7,12%) 2.610 jiwa (7,66%)

5.675 jiwa (7,33%) 2.799 jiwa (7,17%)

5.547 jiwa (6,83%) 6.012 jiwa (7,05%) 6.800 jiwa (7,93%)

Sangat Tinggi (>7,49%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ng Wetan, Sumur Bandung, Lengkong, Batununggal, gan jumlah penduduk usia 45-49 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

41


4.2.11.

4.308 jiwa (5,53%) 2.338 jiwa (6,07%) 6.731 jiwa (5,95%) 3.205 jiwa (6,76%) 4.561 jiwa (6,27%) 5.918 jiwa (5,41%) 2.092 jiwa (6,51%) 5.996 jiwa (6,25%) 6.396 jiwa (5,22%) 4.540 jiwa (5,68%) 7.068 jiwa (5,85%)

6.805 jiwa (6,22%) 6.874 jiwa (6,16%)

4.556 jiwa (6,15%)

3.555 jiwa (6,33%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<5,81%)

Sedang (5,18-6,16%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Cicendo, Bandung Wetan, Sumur Ban dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d

42

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 50-54 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (6,16-6,32%)

h penduduk di setiap kecamatan

7.603 jiwa (6,20%) 7.748 jiwa (6,40%) 6.661 jiwa (6,11%) 4.402 jiwa (6,05%) 3.826 jiwa (5,79%) 4.393 jiwa (7,66%) 1.321 jiwa (6,58%)

4.605 jiwa (6,22%) 4.109 jiwa (5,80%) 2.866 jiwa (6,29%)

4.873 jiwa (6,34%) 2.268 jiwa (5,98%)

4.595 jiwa (5,77%) 5.086 jiwa (5,47%) 5.996 jiwa (6,81%)

Sangat Tinggi (>6,32%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ndung, Cibeunying Kaler, Regol, Lengkong, Batununggal, dengan jumlah penduduk usia 50-54 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

43


4.2.12.

3.551 jiwa (4,32%) 1.825 jiwa (4,94%) 5.474 jiwa (6,40%) 2.586 jiwa (5,69%) 3.727 jiwa (4,96%) 5.002 jiwa (4,31%) 1.763 jiwa (5,00%) 4.902 jiwa (4,70%) 5.063 jiwa (4,57%) 3.841 jiwa (4,83%) 5.630 jiwa (4,51%)

5.968 jiwa (5,04%) 5.848 jiwa (5,22%)

3.700 jiwa (4,96 %)

2.672 jiwa (4,99%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<4,71%)

Sedang (4,71-5%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Cicendo, Bandung Wetan, Cibeu dan Panyileukan tergolong ke dalam kecamatan d

44

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA 55-59 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (5-5,23%)

h penduduk di setiap kecamatan

5.834 jiwa (5,23%) 6.105 jiwa (5,23%) 5.682 jiwa (5,21%) 4.739 jiwa (4,61%) 3.144 jiwa (4,65%) 3.560 jiwa (6,94%) 1.032 jiwa (5,14%)

3.698 jiwa (5,25%) 3.169 jiwa (4,84%) 2.595 jiwa (5,14%)

3.925 jiwa (5,23%) 1.730 jiwa (5,05%)

3.831 jiwa (4,74%) 4.296 jiwa (4,44%) 5.056 jiwa (5,48%)

Sangat Tinggi (>5,23%)

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. unying Kaler, Regol, Lengkong, Buah Batu, Antapani dengan jumlah penduduk usia 55-59 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

45


4.2.13.

2.751 jiwa (3,24%) 1.526 jiwa (4,05%) 4.485 jiwa (5,21%) 2.075 jiwa (4,90%) 2.929 jiwa (3,98%) 4.045 jiwa (3,22%) 1.517 jiwa (3,89%) 3.857 jiwa (3,59%) 4.054 jiwa (3,56%) 3.308 jiwa (3,76%) 4.199 jiwa (3,27%)

4.645 jiwa (4,04%) 4.555 jiwa (4,49%)

2.920 jiwa (3,98%)

2.044 jiwa (4,01%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<3,6&)

Sedang (3,63-4%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Bandung Wetan, Sumur Bandung dan Rancasari tergolong ke dalam kecamatan de

46

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 60-64 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (4-4,11%)

4.542 jiwa (4,00%) 4.903 jiwa (4,10%) 4.575 jiwa (4,20%) 3.853 jiwa (3,36%) 2.516 jiwa (3,52%) 2.858 jiwa (4,00%) 773 jiwa (4,29%)

2.800 jiwa (4,20%) 2.296 jiwa (4,12%) 1.495 jiwa (4,04%)

3.007 jiwa (4,05%) 1.262 jiwa (4,09%)

3.262 jiwa (3,79%) 3.432 jiwa (3,51%) 3.869 jiwa (4,20%)

Sangat Tinggi (>4,11%)

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. g, Cibeunying Kidul, Regol, Lengkong, Astana Anyar, engan jumlah penduduk usia 60-64 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

47


4.2.14.

1.758 jiwa (1,99%) 1.033 jiwa (2,64%) 2.929 jiwa (2,91%) 1.373 jiwa (3,12%) 2.246 jiwa (2,77%) 2.715 jiwa (1,95%) 966 jiwa (2,50%) 2.611 jiwa (2,30%) 2.822 jiwa (2,22%) 2.402 jiwa (2,40%) 2.547 jiwa (1,90%)

2.903 jiwa (2,39%) 2.901 jiwa (3,26%)

1.869 jiwa (2,64%)

1.310 jiwa (2,49%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, Sumur dan Rancasari tergolong ke dalam kecamatan de

48

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 65-69 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi

2.920 jiwa (2,53%) 3.042 jiwa (2,79%) 2.743 jiwa (2,52%) 2.150 jiwa (1,99%) 1.450 jiwa (2,18%) 1.690 jiwa (1,90%) 476 jiwa (2,91%)

1.733 jiwa (3,10%) 1.337 jiwa (2,80%) 710 jiwa (3,10%)

2.193 jiwa (2,59%) 745 jiwa (2,74%)

2.219 jiwa (2,19%) 2.538 jiwa (2,24%) 2.447 jiwa (3,06%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. Bandung, Regol, Lengkong, Astana Anyar, Antapani, engan jumlah penduduk usia 65-69 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

49


4.2.15.

1.281 jiwa (1,89%) 660 jiwa (1,86%) 2.045 jiwa (1,85%) 853 jiwa (1,64%) 1.605 jiwa (2,22%) 1.751 jiwa (1,77%) 608 jiwa (1,96%) 1.744 jiwa (1,86%) 1.922 jiwa (1,88%) 1.597 jiwa (2,17%) 1.693 jiwa (1,3%)

1.712 jiwa (1,31%) 1.804 jiwa (1,49%)

1.178 jiwa (1,41%)

895 jiwa (1,57%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASAR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, C dan Cibeunying Kaler tergolong ke dalam kecamatan

50

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RKAN KELOMPOK USIA 70-74 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi

1.985 jiwa (1,7%) 1.882 jiwa (1,54%) 1.784 jiwa (1,64%) 1.031 jiwa (1,39%) 865 jiwa (1,3%) 970 jiwa (1,37%) 283 jiwa (1,19%)

1.076 jiwa (1,35%) 781 jiwa (1,11%) 386 jiwa (1,03%)

1.676 jiwa (2,34%) 493 jiwa (1,31%)

1.305 jiwa (1,65%) 1.762 jiwa (2,16%) 1.448 jiwa (1,5%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. Cicendo, Andir, Regol, Lengkong, Astana Anyar, n dengan jumlah penduduk usia 70-74 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

51


4.2.16.

1.833 jiwa (2,7%) 1.077 jiwa (3,03%) 3.145 jiwa (2,84%) 1.318 jiwa (2,53%) 2.137 jiwa (2,95%) 2.370 jiwa (2,39%) 1.277 jiwa (4,12%) 2.644 jiwa (2,82%) 2.674 jiwa (2,62%) 2.230 jiwa (3,03%) 2.001 jiwa (1,53%)

1.844 jiwa (1,41%) 2.266 jiwa (1,87%)

1.503 jiwa (1,8%)

1.504 jiwa (1,85%)

PEMETAAN PENDUDUK BERDASA

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada Kecamatan Sukasari, Bandung Wetan, Cicend dan Coblong tergolong ke dalam kecamatan de

52

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ARKAN KELOMPOK USIA > 75 TAHUN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi

2.843 Jiwa (2,44%) 2.305 jiwa (1,88%) 2.737 jiwa (2,51%) 1.064 jiwa (1,44%) 986 jiwa (1,49%) 1.245 jiwa (1,76%) 398 jiwa (1,67%)

1.364 jiwa (1,71%) 1.011 jiwa (1,44%) 477 jiwa (1,28%)

2.735 jiwa (3,82%) 557 jiwa (1,49%)

1.534 jiwa (1,94%) 2.325 jiwa (2,84%) 1.650 jiwa (1,71%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Data Kependudukan Konsolidasi 2016

jumlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. do, Sumur Bandung, Regol, Lengkong, Astana Anyar, engan jumlah penduduk usia >75 tahun sangat tinggi.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

53


4.3. Golongan Darah Penduduk

4.3.1.

12.566 jiwa (18,50%) 4.305 jiwa (12,11%) 18.605 jiwa (16,79%) 5.188 jiwa (9,96%) 11.234 jiwa (15,50%) 14.667 jiwa (14,82%) 5.301 jiwa (17,12%) 11.736 jiwa (12,52%) 12.629 jiwa (12,38%) 7.635 jiwa (10,37%) 9.664 jiwa (7,40%) 16.285 jiwa (12,48%) 7.394 jiwa (6,11%) 9.025 jiwa (10,84%) 7.716 jiwa (13,56%)

PEMETAAN PENDUDUK BERD

Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<11,09%)

Sedang (11,09-12,82%)

*berdasarkan persentase jum

54

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Rancasar, Arcamanik, Antapni, Regol, Lengkong ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DASARKAN GOLONGAN DARAH A

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani

18.887 jiwa (15,44%) 11.338 jiwa (10,40%) 15.652 jiwa (21,15%)

Mandalajati

5.853 jiwa (8,82%)

Arcamanik

12.515 jiwa (17,71%)

Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (12,82-16,94%)

19.826 jiwa (16,99%)

1.140 jiwa (4,78%) 9.662 jiwa (12,14%) 9.151 jiwa (13,04%) 4.426 jiwa (11,83%) 16.053 jiwa (23,06%) 4.728 jiwa (12,61%) 14.463 jiwa (18,25%) 14.139 jiwa (17,29%) 15.301 jiwa (15,82%)

Sangat Tinggi (>16,94%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. g, Batununggal, dan Cibeunying Kaler tergolong uduk bergolongan darah A sangat banyak. DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

55


4.3.2.

8.489 jiwa (12,50%) 3.368 jiwa (9,48%) 10.939 jiwa (9,87%) 3.317 jiwa (6,37%)

PEMETAAN PENDUDUK BERD

Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap

8.369 jiwa (11,55%)

Sukasari

9.064 jiwa (9,16%)

Sukajadi

2.986 jiwa (9,65%)

Bandung Wetan

7.999 jiwa (8,53%)

Cicendo

7.055 jiwa (6,92%)

Andir

6.348 jiwa (8,62%)

Astana Anyar

8.051 jiwa (6,17%) 4.718 jiwa (3,62%) 6.404 jiwa (5,29%) 4.127 jiwa (4,96%) 5.397 jiwa (9,48%)

Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<6,53%)

Sedang (6,53-9,37%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Sukasari, Cibeunying Kaler, Antapani, Arcamanik, Pany ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu

56

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DASARKAN GOLONGAN DARAH B

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani

11.727 jiwa (9,59%) 6.977 jiwa (6,40%) 11.495 jiwa (15,53%)

Mandalajati

5.174 jiwa (7,80%)

Arcamanik

8.578 jiwa (12,14%)

Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (9,37-10,53%)

9.199 jiwa (7,88%)

1.298 jiwa (5,44%) 7.373 jiwa (9,26%) 4.430 jiwa (6,31%) 4.090 jiwa (10,94%) 11.861 jiwa (16,57%) 3.758 jiwa (10,02%) 9.419 jiwa (11,89%) 8.272 jiwa (10,12%) 10.318 jiwa (10,67%)

Sangat Tinggi (>10,53%)

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. yilekan, Lengkong, Rancasari, dan Buah Batu tergolong uduk bergolongan darah B sangat banyak.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

57


4.3.3.

4.253 jiwa (6,26%) 1.541 jiwa (4,34%) 5.935 jiwa (5,36%) 1.830 jiwa (3,51%)

PEMETAAN PENDUDUK BERD

Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap

3.624 jiwa (5,00%)

Sukasari

4.561 jiwa (4,61%)

Sukajadi

1.687 jiwa (5,45%)

Bandung Wetan

4.010 jiwa (4,28%)

Cicendo

3.819 jiwa (3,74%)

Andir

3.449 jiwa (4,68%)

Astana Anyar

4.380 jiwa (3,35%)

Bandung Kulon

3.065 jiwa (2,35%) 5.046 jiwa (4,17%) 2.484 jiwa (2,98%) 2.612 jiwa (4,59%)

Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<3,71%)

Sedang (3,71-4,6%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Sumur Bandung, Cibeunying Kaler, Regol, Lengkong, ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu

58

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DASARKAN GOLONGAN DARAH AB

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani

6.367 jiwa (5,21%) 3.391 jiwa (3,11%) 5.100 jiwa (6,89%)

Mandalajati

2.343 jiwa (3,53%)

Arcamanik

4.156 jiwa (5,88%)

Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (4,6-5,11%)

5.244 jiwa (4,49%)

687 jiwa (2,88%) 3.758 jiwa (4,72%) 2.600 jiwa (3,70%) 1.793 jiwa (4,79%) 5.757 jiwa (8,04%) 1.687 jiwa (4,50%) 3.833 jiwa (4,84%) 4.206 jiwa (5,14%) 4.794 jiwa (4,96%)

Sangat Tinggi (>5,11%)

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. , Arcamanik, Antapani, dan Kiaracondong tergolong uduk bergolongan darah AB sangat banyak.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

59


4.3.4.

13.276 jiwa (19,55%) 6.165 jiwa (17,35%) 19.854 jiwa (17,92%) 6.890 jiwa (13,23%) 12.795 jiwa (17,66%) 15.693 jiwa (15,85%) 4.648 jiwa (15,01%) 14.106 jiwa (15,05%) 12.953 jiwa (12,70%) 12.620 jiwa (17,14%) 14.577 jiwa (11,16%) 9.404 jiwa (7,21%) 11.954 jiwa (9,87%) 7.370 jiwa (8,85%) 9.667 jiwa (16,99%)

PEMETAAN PENDUDUK BERD

Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah (<12,75%)

Sedang (12,75-15,9%)

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Sukasari, Coblong, Sumur Bandung,Cibeunying Kaler, Le ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu

60

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DASARKAN GOLONGAN DARAH O

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani

19.503 jiwa (15,95%) 11.940 jiwa (10,95%) 17.042 jiwa (23,03%)

Mandalajati

8.554 jiwa (12,89%)

Arcamanik

13.817 jiwa (19,55%)

Cinambo Ujung Berung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi (15,9-17,34%)

15.243 jiwa (13,06%)

2.373 jiwa (9,94%) 13.093 jiwa (16,45%) 7.866 jiwa (11,20%) 6.422 jiwa (17,17%) 17.459 jiwa (24,39%) 5.716 jiwa (15,24%) 14.676 jiwa (18,52%) 14.143 jiwa (17,30%) 16.373 jiwa (16,93%)

Sangat Tinggi (>17,34%)

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber : ProďŹ l Kesehatan Kota Bandung 2016

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. engkong, Rancasari, Arcamanik, dan Antapani tergolong uduk bergolongan darah O sangat banyak.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

61


4.4. Keterbatasan Diri Penduduk (Disabilitas)

4.4.1.

PEMETAAN PEND

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah pendud Kecamatan Kiaracondong memiliki jumlah p 28 jiwa (6,19

12 Jiwa (2,65%) 6 Jiwa (1,33%)

Cibeunying Kaler Sumur Bandung

22 Jiwa (4,87%)

Coblong

12 Jiwa (2,65%)

Cidadap

8 Jiwa (1,77%)

Sukasari

28 Jiwa (6,19%)

Sukajadi

6 Jiwa (1,33%) 15 Jiwa (3,32%) 8 Jiwa (1,77%) 22 Jiwa (4,87%) 17 Jiwa (3,76%)

Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon

20 Jiwa (4,42%)

Babakan Ciparay

26 Jiwa (5,75%)

Bojongloa Kaler

21 Jiwa (4,65%)

Bojongloa Kidul

7 Jiwa (1,55%)

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah p

62

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DUDUK CACAT FISIK

duk yang mengalami cacat sik di Kota Bandung per kecamatan. penduduk sangat tinggi, dan didalamnya terdapat 9%).yang cacat sik

Batununggal

28 Jiwa (6,19%)

Kiaracondong

28 Jiwa (6,19%)

Cibeunying Kidul

26 Jiwa (5,75%)

Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujungberung Cibiru Panyileukan Lengkong

11 Jiwa (2,43%) 20 Jiwa (4,42%) 4 Jiwa (0,88%) 27 Jiwa (5,97%) 7 Jiwa (1,55%) 2 Jiwa (0,44%) 19 Jiwa (4,20%)

Gedebage

4 Jiwa (0,88%)

Rancasari

14 Jiwa (3,10%)

Regol

17 Jiwa (3,76%)

Buah Batu Tinggi

10 Jiwa (2,21%)

5 Jiwa (1,11%)

Sangat Tinggi

penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

63


4.4.2.

10 Jiwa (3,24%)

Cibeunying Kaler

9 Jiwa (2,91%)

Sumur Bandung

7 Jiwa (2,27%)

Coblong

9 Jiwa (2,91%)

Cidadap

12 Jiwa (3,88%)

Sukasari

22 Jiwa (7,12%)

Sukajadi

5 Jiwa (1,62%) 19 Jiwa (6,15%) 5 Jiwa (1,62%)

Bandung Wetan Cicendo Andir

12 Jiwa (3,88%)

Astana Anyar

14 Jiwa (4,53%)

Bandung Kulon

11 Jiwa (3,56%)

PEMETAAN PEND

Babakan Ciparay

10 Jiwa (3,24%)

Bojongloa Kaler

11 Jiwa (3,56%)

Bojongloa Kidul

9 Jiwa (2,91%)

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah pendudu Kecamatan Batununggal memiliki jumlah p 13 jiwa (4,21%

64

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DUDUK TUNA RUNGU

Batununggal

13 Jiwa (4,21%)

Kiaracondong

8 Jiwa (2,59%)

Cibeunying Kidul

22 Jiwa (7,12%)

Antapani Mandalajati

6 Jiwa (1,94%)

Arcamanik

9 Jiwa (2,91%)

Cinambo

2 Jiwa (0,65%)

Ujungberung

19 Jiwa (6,15%)

Cibiru

6 Jiwa (1,94%)

Panyileukan

5 Jiwa (1,62%)

Lengkong

14 Jiwa (4,53%)

Gedebage

4 Jiwa (1,29%)

Rancasari

9 Jiwa (2,91%)

Regol Buah Batu Tinggi

11 Jiwa (3,56%)

10 Jiwa (3,24%) 6 Jiwa (1,94%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

uk yang mengalami tuna rungu di Kota Bandung per kecamatan. penduduk sangat tinggi, dan didalamnya terdapat %).yang tuna rungu.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

65


4.4.3.

7 Jiwa (2,88%)

Cibeunying Kaler

5 Jiwa (2,06%)

Sumur Bandung

9 Jiwa (3,70%)

Coblong

8 Jiwa (3,29%)

Cidadap

5 Jiwa (2,06%)

Sukasari

11 Jiwa (4,53%)

Sukajadi

6 Jiwa (2,47%)

Bandung Wetan

20 Jiwa (8,23%) 12 Jiwa (4,94%) 6 Jiwa (2,47%)

Cicendo Andir Astana Anyar

21 Jiwa (8,64%)

Bandung Kulon

10 Jiwa (4,12%)

Babakan Ciparay

14 Jiwa (5,76%)

Bojongloa Kaler

8 Jiwa (3,29%)

Bojongloa Kidul

5 Jiwa (2,06%)

PEMETAAN PEND

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah pendudu Kecamatan Bandung Kulon memiliki jumlah 21 jiwa (8,64

66

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DUDUK TUNA NETRA

Batununggal

8 Jiwa (3,29%)

Kiaracondong

9 Jiwa (3,70%)

Cibeunying Kidul

13 Jiwa (5,35%)

Antapani Mandalajati

5 Jiwa (2,06%)

Arcamanik

3 Jiwa (1,23%)

Cinambo

4 Jiwa (1,65%)

Ujungberung

8 Jiwa (3,29%)

Cibiru

8 Jiwa (3,29%)

Panyileukan Lengkong

Tinggi

12 Jiwa (4,94%)

1 Jiwa (0,41%) 12 Jiwa (4,94%)

Gedebage

0 Jiwa (0,00%)

Rancasari

6 Jiwa (2,47%)

Regol

3 Jiwa (1,23%)

Buah Batu

4 Jiwa (1,65%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

uk yang mengalami tuna netra di Kota Bandung per kecamatan. penduduk sangat tinggi, dan didalamnya terdapat 4%).yang tuna netra.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

67


4.4.4.

8 Jiwa (2.35%) 3 Jiwa (0.88%) 7 Jiwa (2.05%) 4 Jiwa (1.17%) 12 Jiwa (3.52%) 32 Jiwa (9.38%)

Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi

3 Jiwa (0.88%)

Bandung Wetan

21 Jiwa (6.16%)

Cicendo

9 Jiwa (2.64%)

Andir

13 Jiwa (3.81%) 20 Jiwa (5.87%) 14 Jiwa (4.11%) 18 Jiwa (5.28%) 15 Jiwa (4.40%) 8 Jiwa (2.35%)

PEMETAAN PEND

Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah penduduk y Kecamatan Cicendo memiliki jumlah 21 jiwa (6,16%).y

68

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DUDUK MENTAL JIWA

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujungberung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi

22 Jiwa (6,45%) 14 Jiwa (4,11%) 11 Jiwa (3,23%) 9 Jiwa (2,64%) 7 Jiwa ( 2,05%) 6 Jiwa (1,76%) 1 Jiwa (0,29%) 16 Jiwa (4,69%) 12 Jiwa (3,52%) 4 Jiwa (1,17%) 23 Jiwa (6,74%) 9 Jiwa (2,64%) 4 Jiwa (1,17%) 8 Jiwa (2,35%) 8 Jiwa (2,35%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

yang mengalami cacat mental jiwa di Kota Bandung per kecamatan. h penduduk tinggi, dan didalamnya terdapat yang cacat mental jiwa.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

69


4.4.5.

5 Jiwa (3,60%) 4 Jiwa (2,88%) 4 Jiwa (2,88%) 1 Jiwa (0,72%) 6 Jiwa (4,32%) 12 Jiwa (8,63%) 1 Jiwa (0,72%) 7 Jiwa (5,04%) 3 Jiwa (2,16%) 6 Jiwa (4,32%) 7 Jiwa (5,04%) 5 Jiwa (3,60%) 8 Jiwa (5,76%) 7 Jiwa (5,04%) 0 Jiwa (0,00%)

PEMETAAN PEND

Cibeunying Kaler Sumur Bandung Coblong Cidadap Sukasari Sukajadi Bandung Wetan Cicendo Andir Astana Anyar Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah penduduk y Kecamatan Cibeunying Kidul memiliki jum 13 jiwa (3,6%).y

70

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


DUDUK FISIK MENTAL

Batununggal Kiaracondong Cibeunying Kidul Antapani Mandalajati Arcamanik Cinambo Ujungberung Cibiru Panyileukan Lengkong Gedebage Rancasari Regol Buah Batu Tinggi

8 Jiwa (5,76%) 3 Jiwa (2,16%) 13 Jiwa (3,60%) 2 Jiwa (1,44%) 2 Jiwa (1,44%) 6 Jiwa (4,32%) 3 Jiwa (2,16%) 6 Jiwa (4,32%) 1 Jiwa (0,72%) 5 Jiwa (3,60%) 5 Jiwa (3,60%) 0 Jiwa (0,00%) 3 Jiwa (2,16%) 6 Jiwa (4,32%) 0 Jiwa (0,00%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

yang mengalami cacat sik mental di Kota Bandung per kecamatan. mlah penduduk tinggi, dan didalamnya terdapat yang cacat sik mental.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

71


4.4.6.

18 Jiwa (5,13%)

Cibeunying Kaler

4 Jiwa (1,14%)

Sumur Bandung

6 Jiwa (1,71%)

Coblong

11 Jiwa (3,13%)

Cidadap

12 Jiwa (3,13%)

Sukasari

26 Jiwa (7,41%)

Sukajadi

4 Jiwa (1,14%) 17 Jiwa (4,84%) 6 Jiwa (1,71%)

PEMETAAN PENDU

Bandung Wetan Cicendo Andir

12 Jiwa (3,41%)

Astana Anyar

9 Jiwa (2,56%)

Bandung Kulon

15 Jiwa (4,27%)

Babakan Ciparay

12 Jiwa (3,42%)

Bojongloa Kaler

7 Jiwa (1,99%)

Bojongloa Kidul

10 Jiwa (2,85%)

Bandung Kidul Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jumlah

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jumlah penduduk y Kecamatan Sukajadil memiliki jumlah 26 jiwa (7,41%).yang m

72

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


UDUK DIFABEL LAINNYA

Batununggal

21 Jiwa (5,98%)

Kiaracondong

14 Jiwa (3,99%)

Cibeunying Kidul Antapani

11 Jiwa (3,13%)

Mandalajati

9 Jiwa (2,56%)

Arcamanik

4 Jiwa (1,14%)

Cinambo

5 Jiwa (1,42%)

Ujungberung

15 Jiwa (4,27%)

Cibiru

10 Jiwa (2,85%)

Panyileukan Lengkong

6 Jiwa (1,71%) 25 Jiwa (6,55%)

Gedebage

7 Jiwa (1,99%)

Rancasari

4 Jiwa (1,14%)

Regol Buah Batu Tinggi

30 Jiwa (8,55%)

15 Jiwa (4,27%) 9 Jiwa (2,56%)

Sangat Tinggi

h penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

yang mengalami disabilitas lainnya di Kota Bandung per kecamatan. h penduduk tinggi, dan didalamnya terdapat mengalami disabilitas lainnya.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

73


4.5. Profesi Tenaga Medis

4.5.1.

PEMETAAN PROF

Pewarnaan peta di bawah didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang b Kecamatan Bandung Wetan termasuk kecamatan yang me

194 jiwa (0,3%)

Cibeunying Kaler

145 jiwa (0,4%)

Sumur Bandung

282 jiwa (0,3%)

Coblong

133 jiwa (0,3%)

Cidadap

333 jiwa (0,5%)

Sukasari

424 jiwa (0,4%)

Sukajadi

208 jiwa (0,7%)

Bandung Wetan

318 jiwa (0,3%)

Cicendo

181 jiwa (0,2%)

Andir

119 jiwa (0,2%)

Astana Anyar

182 jiwa (0,1%)

Bandung Kulon

234 jiwa (0,2%) 196 jiwa (0,2%)

197 jiwa (0,2%) 176 jiwa (0,3%)

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah

Sedang

*berdasarkan persentase jum

74

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


FESI TENAGA MEDIS

bekerja sebagai tenaga medis dengan jumlah penduduk total di tiap kecamatan. emiliki jumlah tenaga medis sangat tinggi, yaitu 208 Jiwa (0,7%)

Batununggal

Kiaracondong

226 jiwa (0,2%)

229 jiwa (0,2%)

Cibeunying Kidul 224 jiwa (0,2%) Antapani

Mandalajati

Arcamanik

337 jiwa (0,5%)

105 jiwa (0,2%)

273 jiwa (0,4%)

Cinambo 52 jiwa (0,2%)

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

192 jiwa (0,2%)

101 jiwa (0,1%)

92 jiwa (0,2%)

428 (0,6%)

Gedebage 95 jiwa (0,3%) Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi

302 jiwa (0,4%)

215 jiwa (0,3%)

285 jiwa (0,3%)

Sangat Tinggi

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

75


4.6. Analisis Dimensi Umura Panjang dan Hidup Sehat Masyarakat Kota Bandung 2017

Kelompok Usia Penduduk Di kota Bandung penduduk berusia 15-65 tahun atau yang termasuk kategori produktif merupakan usia penduduk dengan jumlah paling banyak yaitu sebanyak 1,714,187 penduduk atau sebesar 71.50% . Hal ini menunjukan bahwa di penduduk kota bandung menyimpan potensi yang besar dalam berbagai bidang yang ditekuninya masing masing. Sementara untuk penduduk yang sudah tidak produktif ada sebanyak 6.36% dan 22.14% sisanya belum produktif. Penduduk dengan usia produktif paling banyak ada di kecamatan Panyileukan sebanyak 75.22% dari total penduduk di kecamatan tersebut, sementara yang paling rendah adalah 70.27% di kecamatan Sukasari Penduduk dengan usia belum produktif paling banyak ada di kecamatan Mandalajati sebanyak 24.11% dari total penduduk di kecamatan tersebut, sementara yang paling rendah adalah sebanyak 17.98% dari total penduduk di kecamatan Bandung Wetan Penduduk dengan usia tidak produktif paling banyak ada di kecamatan Lengkong sebanyak 9.23% dari total penduduk di kecamatan tersebut, sementara yang paling rendah adalah 4.21% dari penduduk di Kecamatan Panyileukan Usia balita di kota bandung (0-4 tahun) ada sebanyak 5,61% dari total penduduk. Sementara untuk jumlah dan persentase lengkapnya dapat dilihat dalam tabel dan grak: İ ŎPMÕ Ć-4Thn D-9Thn ĈĆ-14Thn ĈD-19Thn ČĆ-24Thn ČD-29Thn ĊĆ-34Thn ĊD-39Thn ÇĆ-44Thn ÇD-49Thn

76

134,527.00 196,249.00 199,976.00 199,646.00 195,131.00 187,267.00 196,332.00 213,962.00 188,460.00 173,803.00

Ĩ ÑǾŒÑntase DBĎĈà ÐBĈEà ÐBĊÇà ÐBĊĊà ÐBĈÇà ĐBÐĈà ÐBĈEà ÐBEČà ĐBÐĎà ĐBČDÃ

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


50-54Thn 55-59Thn 60-64Thn 65-69Thn 70-74Thn >75Thn TOTAL

145,295.00 119,948.00 94,343.00 60,778.00 39,075.00 52,604.00 2,397,396.00

6.06% 5.00% 3.94% 2.54% 1.63% 2.19% 100.00%

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

77


Golongan Darah Sebanyak 58% warga bandung atau sebanyak 1.384.341 jiwa masih belum mengetahui golongan darahnya sendiri. Untuk mereka yang mengetahui golongan darahnya, bila jumlah penduduk diurutkan berdasarkan golongan darah maka golongan darah O adalah golongan darah yang paling banyak dimiliki oleh penduduk Kota Bandung (15%) disusul dengan mereka yang bergolongan darah A 14%, kemudian B 9%, serta AB 5%.

Kecamatan dengan golongan darah : ĠŎÕŎŌŊMŌ GMǾMO Ĩ MÕÒŌŊ ĘMŌŘMÔ Ĩ MÕÒŌŊ Ĭ ÑŇÒÔÒP

Ė ĘMPÞŌÞŌŊŊMÕ (6,1%) FÒŌMÖ NŎ ĂĆÆ ĊÃ Å

Ę I ÑŌŊÔŎŌŊ ĂDÆ ĎÃ Å Cinambo (0,6%)

ĖĘ ĦÒMǾMŃŎŌŇŎŌŊ (5,9%) Cinambo (0,6%)

Î FŎNÕŎŌŊ ĂDÆ ĎÃ Å Cinambo (0,7%)

Tabel diatas menjelaskan kecamatan mana yang memiliki golongan darah mana yang paling banyak dan paling sedikit di Kota Bandung.

ĠÎ I Î Í ĠĖ Í GĖ Ī Ė Ģ Ė B AB O TIDAK TAHU JUMLAH PENDUDUK

78

İ Î İ ĖI 327534 210600 108012 356192 1395058 2397396

Ĩ ĜĪ Ĭ ĜÍ İ Ė Ĭ Ĝ 14% 9% 5% 15% 58% 100%

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Disabilitas Dari total lebih dari 2 juta jiwa penduduk 1835 (0.0765%) penduduk bandung merupakan penyandang disabilitas dengan rincian 452 menyandang cacat sik, 243 tuna netra, 309 tuna rungu, 341 gangguan jiwa, 139 gangguan mental dan sik dan sisanya sebanyak 351 mengalami gangguan lain. Sukajadi merupakan kecamatan dengan penyandang disabilitas paling banyak dengan jumlah 131 jiwa (7.1% dari seluruh penyandang cacat di Kota Bandung) Cinambo paling sedikit dengan jumlah 19 jiwa (1,03% dari seluruh penyandang cacat di Kota Bandung). Cacat Fisik

Untuk cacat sik paling banyak ada di Kecamatan Kiaracondong (28 jiwa) dan yang paling sedikit di Kecamatan Panyileukan (2 jiwa) . Tuna Netra

Untuk tuna netra paling banyak ada di Kecamatan Bandung Kulon (21 jiwa) dan yang paling sedikit di Kecamatan Panyileukan (1 jiwa) sementara untuk Kecamatan Gedebage tidak ada penyandang tuna netra sama sekali.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

79


Tuna Rungu Wicara

Untuk tuna rungu paling banyak ada di Kecamatan Sukajadi dan Cibeunying Kidul (22 jiwa) sementara paling sedikit di Kecamatan Cinambo (2 jiwa) Cacat Mental

Untuk gangguan jiwa paling banyak ada di Kecamatan Sukajadi dengan penyandang gangguan jiwa sebanyak 32 jiwa sementara paling sedikit adalah Kecamatan Cinambo dengan penyandang gangguan jiwa sebanyak 1 jiwa saja. Cacat Mental Fisik

80

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Cibeunying Kidul merupakan kecamatan dengan penyandang gangguan mental dan ď€ sik paling banyak yaitu 13 jiwa, sementara untuk yang paling sedikit adalah Kecamatan Cicadap, Bandung Wetan dan Cibiru (masing masing 1 jiwa) sementara untuk Bandung Kidul, Buah Batu, dan Gedebage tidak ada penyandang cacat mental dan ď€ sik. Cacat Lainnya

Untuk gangguan lain, kecamatan Cibeunying Kidul merupakan kecamatan dengan penyandang paling banyak yakni 30 jiwa sementara paling sedikit adalah Rancasari, Sumur Bandung, Bandung Wetan dan Arcamanik yang masing masing terdapat 4 jiwa penyandang gangguan lain.

Tenaga Medis Tenaga medis di kota bandung masih sangatlah minim mengingat pentingnya profesi ini, hanya sekitar 0.27% penduduk kota bandung yang berprofesi sebagai tenaga medis atau sekitar 6478 dari total penduduk lebih dari 2.3 juta jiwa. Kecamatan dengan rasio penduduk yang bekerja sebagai tenaga medis yang tergolong sangat tinggi adalah Antapani, Rancasari, Sumur Bandung, Sukasari, Sukajadi, dan Bandung Wetan dengan rasio diatas 0,4%

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

81


5

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

5.1. Pendahuluan Index yang dijadikan pengukuran dimensi Pengetahuan Masyarakat adalah harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Melalui bab ini akan diperlihatkan realita pemetaan di Kota Bandung mulai dari jumlah kelompok usia sekolah, pendidikan terakhir, jumlah penduduk yang berprofesi sebagai pengajar sampai perbandingan profesi pengajar dan pelajar di kota bandung serta nilai APM (Angka Partisipasi Murni) di Kota Bandung.

Kelompok Usia Sekolah Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demograď€ yang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan adalah penduduk usia muda yang ada di kota Bandung. Kota Bandung memiliki penduduk dengan usia produktif kerja. Oleh Karena itu penting untuk mereka bisa mendapatkan pendidikan yang memadai. Pemetaan dilakukan untuk mengetahui potensi kelompok usia masa sekolah di Kota Bandung. Pemetaan dibagi menjadi empat kelompok usia yakni usia PAUD, usia SD, usia SMP dan usia SMA.

Pendidikan Terakhir Pendidikan terakhir juga merupakan hal penting yang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan dalam IPM karena memperlihatkan seberapa tinggi pendidikan penduduk-penduduk di kota Bandung. Pemetaan pendidikan terakhir dibagi menjadi : penduduk yang tidak tamat SD, penduduk tamat SD, penduduk tamat SMP, penduduk tamat SMA serta penduduk yang tamat Perguruan Tinggi

Profesi Pengajar Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal ini menunjukan pentingnya peranan guru dalam pendidikan di suatu wilayah. Atas dasar tersebut pemetaan profesi pengajar dilakukan.

82

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Profesi Pelajar dan Mahasiswa Pelajar adalah kelompok yang memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan status sosial ekonomi yang relatif mapan yang akan masuk ke dalam kelas menengah.Dalam tataran aplikasinya, aktivis pelajar dan mahasiswa bisa bergabung dalam organisasi massa, dimulai dari aktivitasaktivitas politik organisasi di sekolah.Dengan kesiapan para pelajar menjalani akselerasi pembangunan, diharapkan kelak mereka siap menerima tampuk pimpinan dalam memimpin pembangunan. Harapan ini tentu bukanlah sebuah khayalan. Sejarah Indonesia telah membuktikan muncul individu-individu baru dari kalangan pelajar dan mahasiswa aktivis. Pemetaan terhadap pelajar dan mahasiswa dilakukan untuk melihat potensi dari persebaran pelajar di Kota Bandung.

Rasio Guru dan Pelajar Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru menyebutkan bahwa guru memiliki beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka per minggu. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 17 menetapkan bahwa guru tetap pemegang sertiď€ kat pendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi apabila mengajar di satuan pendidikan yang rasio minimal jumlah peserta didik terhadap gurunya sebagai berikut: a. b. c. d.

untuk untuk untuk untuk

SD atau yang sederajat 20:1; SMP atau yang sederajat 20:1; SMA atau yang sederajat 20:1; SMK atau yang sederajat 15:1; dan

Kondisi sekolah yang memiliki kelebihan guru akan menyebabkan guru tidak dapat memenuhi kewajiban mengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Sementara sekolah yang kekurangan guru akan menyebabkan beban kerja guru menjadi lebih tinggi dan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Maka pemetaan dilakukan untuk melihat pensebaran perbandingan guru dan pelajar.

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

83


5.2. Kelompok Usia Sekolah

5.2.1

PEMETAAN PENDUDUK KEL

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia seko

3.123 jiwa (19%) 1.550 jiwa (18%) 5.311 jiwa (20%) 2.590 jiwa (20%) 3.296 jiwa (19%) 4.672 jiwa (19%) 1.145 jiwa (18%) 4.215 jiwa (19%) 4.543 jiwa (19%) 3.358 jiwa (19%) 6.445 jiwa (18%) 6,735 jiwa (20%) 5.920 jiwa (19%) 4.164 jiwa (19%) 2.783 jiwa (19%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<18,78%)

Sedang (18,78-19,16%)

*berdasarkan persentase jumlah pe

84

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


LOMPOK USIA PAUD (4-6 tahun)

olah PAUD dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandala Jati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Ranca Sari

Regol

Buah Batu

Tinggi (19,16-19,38%)

5.383 jiwa (19%) 5.863 jiwa (19%) 5.184 jiwa (19%) 3.485 jiwa (21%) 3.472 jiwa (20%) 3.447 jiwa (19%) 1.270 jiwa (20%) 4.098 jiwa (19%) 3.567 jiwa (19%) 1.643 jiwa (19%)

2.909 jiwa (18%) 1.853 jiwa (18%) 3.782 jiwa (19%) 3.411 jiwa (18%) 4.636 jiwa (19%)

Sangat Tinggi (>19,38%)

enduduk usia sekolah di setiap kecamatan

Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016) DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

85


5.2.2

PEMETAAN PENDUDUK KELOMPO

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia sek Jumlah Siswa : 6.549 jiwa (40%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 3.213 jiwa (38%) Jumlah SD : 27 Jumlah Siswa : 10.655 jiwa (40%) Jumlah SD : 44 Jumlah Siswa : 5.163 jiwa (40%) Jumlah SD : 19 Jumlah Siswa : 6.967 jiwa (41%) Jumlah SD : 29 Jumlah Siswa : 9.692 jiwa (40%) Jumlah SD : 39 Jumlah Siswa : 2.556 jiwa (40%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 8.749 jiwa (39%) Jumlah SD : 42 Jumlah Siswa : 9.700 jiwa (40%) Jumlah SD : 37 Jumlah Siswa : 6.973 jiwa (40%) Jumlah SD : 36 Jumlah Siswa : 14.085 jiwa (40%) Jumlah SD : 42 Jumlah Siswa : 13.791 jiwa (40%) Jumlah SD : 44 Jumlah Siswa : 12.767 jiwa (41%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 8.817 jiwa (41%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 5.769 jiwa (40%) Jumlah SD : 15

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<39,69%)

Sedang (39,69-39,95%)

*berdasarkan persentase jumlah pe

86

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


OK USIA SEKOLAH DASAR (7-12 tahun)

kolah SD dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandala Jati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (39,93-40,31%)

Jumlah Siswa : 11.216 jiwa (39%) Jumlah SD : 20 Jumlah Siswa : 12.167 jiwa (40%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 10.850 jiwa (40%) Jumlah SD : 43 Jumlah Siswa : 6.700 jiwa (40%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 7.056 jiwa (40%) Jumlah SD : 23 Jumlah Siswa : 7.131 jiwa (40%) Jumlah SD : 25 Jumlah Siswa : 2.511 jiwa (40%) Jumlah SD : 6 Jumlah Siswa : 8.606 jiwa (40%) Jumlah SD : 19 Jumlah Siswa : 7.536 jiwa (40%) Jumlah SD : 24 Jumlah Siswa : 3.284 jiwa (37%) Jumlah SD : 11 Jumlah Siswa : 6.270 jiwa (39%) Jumlah SD : 28 Jumlah Siswa : 4.163 jiwa (41%) Jumlah SD : 10 Jumlah Siswa : 7.844 jiwa (40%) Jumlah SD : 16 Jumlah Siswa : 7.408 jiwa (40%) Jumlah SD : 34 Jumlah Siswa : 9.572 jiwa (40%) Jumlah SD : 26

Sangat Tinggi (>40,31%)

enduduk usia sekolah di setiap kecamatan

Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

87


5.2.3

PEMETAAN PENDUDUK KELOMPOK USIA

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia sek Jumlah Siswa : 3.436 jiwa (21%) Jumlah SMP : 7 Jumlah Siswa : 1.850 jiwa (22%) Jumlah SMP : 10 Jumlah Siswa : 5.463 jiwa (21%) Jumlah SMP : 11 Jumlah Siswa : 2.540 jiwa (20%) Jumlah SMP : 7 Jumlah Siswa : 3.653 jiwa (21%) Jumlah SMP : 12 Jumlah Siswa : 5.098 jiwa (21%) Jumlah SMP : 5 Jumlah Siswa : 1.370 jiwa (21%) Jumlah SMP : 12 Jumlah Siswa : 4.746 jiwa (21%) Jumlah SMP : 17 Jumlah Siswa : 5.136 jiwa (21%) Jumlah SMP : 19 Jumlah Siswa : 3.603 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 7.289 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 7.195 jiwa (21%) Jumlah SMP : 5 Jumlah Siswa : 6.587 jiwa (21%) Jumlah SMP : 9 Jumlah Siswa : 4.562 jiwa (21%) Jumlah SMP : 9 Jumlah Siswa : 3.094 jiwa (21%) Jumlah SMP : 3

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<20,72%)

Sedang (20,72-20,91%)

*berdasarkan persentase jumlah pe

88

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


A SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (13-15 tahun)

kolah SMP dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandala Jati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (20,91-21,25%)

Jumlah Siswa : 6.172 orang (22%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 6.432 orang (21%) Jumlah SMP : 8 Jumlah Siswa : 5.579 jiwa (21%) Jumlah SMP : 7 Jumlah Siswa : 3.341 jiwa (20%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 3.618 jiwa (21%) Jumlah SMP : 3 Jumlah Siswa : 3.684 jiwa (21%) Jumlah SMP : 10 Jumlah Siswa : 1.313 jiwa (21%) Jumlah SMP : 2 Jumlah Siswa : 4.435 jiwa (21%) Jumlah SMP : 10 Jumlah Siswa : 3.990 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6 Jumlah Siswa : 1.864 jiwa (21%) Jumlah SMP: 6 Jumlah Siswa : 3.464 jiwa (21%) Jumlah SMP : 14 Jumlah Siswa : 2.061 jiwa (21%) Jumlah SMP : 1 Jumlah Siswa : 3.998 jiwa (20%) Jumlah SMP : 3 Jumlah Siswa : 3.946 jiwa (21%) Jumlah SMP : 12 Jumlah Siswa : 4.949 jiwa (21%) Jumlah SMP : 6

Sangat Tinggi (>21,25%)

enduduk usia sekolah di setiap kecamatan

Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

89


5.2.4

PEMETAAN PENDUDUK KELOMPOK US

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk kelompok usia sek Jumlah Siswa : 3.403 jiwa (21%) Jumlah SMA : 4 Jumlah Siswa : 1.868 jiwa (22%) Jumlah SMA : 8 Jumlah Siswa : 5.084 jiwa (19%) Jumlah SMA : 13 Jumlah Siswa : 2.665 jiwa (21%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 3.076 jiwa (18%) Jumlah SMA : 4 Jumlah Siswa : 4.093 jiwa (20%) Jumlah SMA : 5 Jumlah Siswa : 1.349 jiwa (21%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 4.527 jiwa (20%) Jumlah SMA : 9 Jumlah Siswa : 4.838 jiwa (20% Jumlah SMA : 15 Jumlah Siswa : 3.459 jiwa (20%) Jumlah SMA : 2 Jumlah Siswa : 7.059 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 6.709 jiwa (19%) Jumlah SMA : 1 Jumlah Siswa : 6.062 jiwa (19%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 4.164 jiwa (19%) Jumlah SMA : 4 Jumlah Siswa : 2.889 jiwa (20%) Jumlah SMA : 1

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<19,53%)

Sedang (19,53-19,95%)

*berdasarkan persentase jumlah pe

90

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


SIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (16-18 tahun)

kolah SMA dengan jumlah penduduk usia sekolah di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandala Jati

Arcamanik

Cinambo

Ujung Berung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (19,95-20,36%)

Jumlah Siswa : 5.792 jiwa (20%) Jumlah SMA : 0 Jumlah Siswa : 6.184 jiwa (20%) Jumlah SMA : 5 Jumlah Siswa : 5.279 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 3.358 jiwa (20%) Jumlah SMA : 2 Jumlah Siswa : 3.334 jiwa (19%) Jumlah SMA : 2 Jumlah Siswa : 3.520 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3 Jumlah Siswa : 1.202 jiwa (19%) Jumlah SMA : 0 Jumlah Siswa : 4.178 jiwa (20%) Jumlah SMA : 5 Jumlah Siswa : 3.782 jiwa (20%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 1.975 jiwa (23%) Jumlah SMA: 1 Jumlah Siswa : x3.469 jiwa (22%) Jumlah SMA : 12 Jumlah Siswa : 1.957 jiwa (20%) Jumlah SMA : 1 Jumlah Siswa : 3.994 jiwa (20%) Jumlah SMA : 1 Jumlah Siswa : 3.887 jiwa (21%) Jumlah SMA : 6 Jumlah Siswa : 4.764 jiwa (20%) Jumlah SMA : 3

Sangat Tinggi (>20,36%)

enduduk usia sekolah di setiap kecamatan

Sumber : Pemerintah Kota Bandung (Data Kependudukan Konsolidasi 2016)

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

91


5.3. Pendidikan Terakhir

5.3.1

PEMETAAN PENDUDUK YANG Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tidak

16.687 jiwa (24,03%) 8.226 jiwa (23,15%) 27.983 jiwa (25,25%) 13.092 jiwa (25,13%) 17.139 jiwa (23,65%) 24.727 jiwa (24,98%) 6.719 jiwa (26,74%) 22.415 jiwa (23,91%) 25.903 jiwa (24,65%) 17.700 jiwa (25,6%) 35.530 jiwa (27,21%) 34.893 jiwa (26,91%) 32.589 jiwa (24,98%) 21.955 jiwa (22,6%) 15.146 jiwa (25,4%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<24,10%)

Sedang (24,10-25,20%)

*berdasarkan persentase jum

92

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


G TIDAK TAMAT SEKOLAH DASAR tamat SD dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (25,20-25,91%)

29.752 jiwa (23,91%) 30.144 jiwa (24,65%) 27.917 jiwa (25,6%) 17.393 jiwa (25,29%) 18.390 jiwa (27,72%) 18.536 jiwa (25,25%) 6.572 jiwa (27,53%) 21.726 jiwa (27,29%) 18.413 jiwa (26,23%) 9.036 jiwa (24,16%)

16.111 jiwa (22,51%) 10.269 jiwa (27,38%) 19.963 jiwa (25,2%) 18.480 jiwa 22,6%) 2.687 jiwa (24,5%)

Sangat Tinggi (>25,91%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

93


5.3.2

PEMETAAN PENDUDUK YA

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam

6.428 jiwa (9,47%) 3.086 jiwa (8,68%) 12.256 jiwa 11,06%) 8.558 jiwa (16,43%) 8.938 jiwa (12,34%) 14.653 jiwa (14,8%) 2.731 jiwa (8,82%) 11.573 jiwa (12,35%) 12.832 jiwa (12,58%) 8.867jiwa (12,04%) 25.470 jiwa (19,51%) 29.898 jiwa (22,92%) 21.191 jiwa (17,5%) 16.214 jiwa (19,47%) 6.868 jiwa (12,07%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<10,35%)

Sedang (10,35-12,07%)

*berdasarkan persentase jum

94

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ANG TAMAT SEKOLAH DASAR

mat SD dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (12,07-13,47%)

13.767 jiwa (11,8%) 16.138 jiwa (13,19%) 12.034 jiwa (11,04%) 6.131 jiwa (8,28%) 9.065 jiwa (13,66%) 7.828 jiwa (11,08%) 3.168 jiwa (13,27%) 10.467 jiwa (13,15%) 10.463 jiwa (14,9%) 2.818 jiwa (7,53%)

4.843 jiwa (6,77%) 3.931 jiwa (10,48%) 8.084 jiwa (10,2%) 8.350 jiwa (10,21%) 10.364 jiwa (10,72%)

Sangat Tinggi (>13,47%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

95


5.3.3

PEMETAAN PENDUDUK YANG TAM

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam

7.772 jiwa (11,44%) 4.036 jiwa (11,36%) 13.640 jiwa (12,31%) 6.388 jiwa (12,26%) 7.846 jiwa (10,83%) 13.754 jiwa (13,89%) 3.715 jiwa (12%) 13.736 jiwa (14,65%) 16.627 jiwa (16,3%) 11.444 jiwa (15,54%) 22.914 jiwa (17,55%) 22.105 jiwa (16,94%) 20.678 jiwa (17,07%) 13.200 jiwa (15,85%) 7.577 jiwa (12,07%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<11,88%)

Sedang (11,88-13,89%)

*berdasarkan persentase jum

96

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


MAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

mat SMP dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (13,89-15,55%)

18.500 jiwa (15,85%) 17.932 jiwa (14,66%) 15.451 jiwa (14,17%) 7.749 jiwa (10,47%) 10.193 jiwa (15,36%) 8.759 jiwa (12,39%) 3.647 jiwa (15,28%) 12.594 jiwa (15,82%) 10.919 jiwa (15,55%) 4.250 jiwa (11,36%)

8.011 jiwa (11,19%) 5.166 jiwa (13,77%) 8.912 jiwa (11,25%) 10.131 jiwa (12,39%) 11.373 jiwa (11,76%)

Sangat Tinggi (>15,55%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

97


5.3.4

PEMETAAN PENDUDUK YANG T

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam

24.141 jiwa (29,81%) 14.557 jiwa (33,21%) 39.708 jiwa (35,65%) 17.277 jiwa (32,04%) 21.513 jiwa (40,96%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

31.893 jiwa (33,66%)

Sukajadi

10.282 jiwa (35,25%)

Bandung Wetan

13.736 jiwa (36,09%) 35.948 jiwa (25,74%) 26.251 jiwa (36,97%) 33.608 jiwa (34,85%) 32.866 jiwa (35,48%) 36.985 jiwa (29,64%) 23.111 jiwa (34,11%) 17.251 jiwa (35,84%)

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<29,75%)

Sedang (29,75-32,22%)

*berdasarkan persentase jum

98

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


TAMAT SEKOLAH MENENGAH ATAS

mat SMA dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (32,22-35,05%)

41.404 jiwa (32,22%) 45.219 jiwa (29,69%) 38.008 jiwa (28,37%) 22.296 jiwa (25,19%) 20.408 jiwa (33,23%) 19.743 jiwa (30,54%) 7.728 jiwa (30,76%) 23.727 jiwa (32,37%) 22.495 jiwa (27,94%) 12.589 jiwa (30,79%)

23.782 jiwa (35,55%) 9.694 jiwa (30,13%) 22.481 jiwa (33,17%) 29.503 jiwa (25,85%) 28.656 jiwa (27,75%)

Sangat Tinggi (>35,05%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

99


5.3.5

PEMETAAN PENDUDUK YAN

Pewarnaan didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang tam Cibeunying Kaler

12.885 jiwa (24,98%) 5.633 jiwa (24,26%) 17.219 jiwa (12,74%) 6.777 jiwa (11,27%) 17.022 jiwa (15,85%) 13.972 jiwa (23,28%) 7.511 jiwa (10,46%) 14.042 jiwa (18,7%) 10.666 jiwa (9,99%) 9.382 jiwa (10,53%) 13.041 jiwa (14,34%) 10.711 jiwa (11,38%) 9.667 jiwa (23,39%) 8.809 jiwa (14,98%) 9.797 jiwa (15.54%)

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<11,46%)

Sedang (11,46-14,98%)

*berdasarkan persentase jum

100

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


NG TAMAT PERGURUAN TINGGI

mat PT dengan jumlah penduduk total di masing- masing kecamatan. Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (14,98-22,44%)

13.286 jiwa (14,11%) 12.879 jiwa (23,49%) 15.638 jiwa (24,98%) 20.441 jiwa (8,21%) 8.285 jiwa (26,31%) 15.801 jiwa (7,89%) 2.756 jiwa (12,49%) 11.086 jiwa (11,55%) 7.911 jiwa (22,36%) 8.708 jiwa (17,22%)

18.830 jiwa (18,97%) 8.444 jiwa (27,62%) 19.789 jiwa (13,01%) 15.292 jiwa (22,51%) 22.616 jiwa (10,58%)

Sangat Tinggi (>22,44%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

101


5.4. Profesi Pengajar (Guru dan Dosen) 5.4.1

PEMETAAN PROFESI PENG

Pewarnaan peta di bawah didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang be Kecamatan Cibeunying Kaler termasuk kecamatan yan

704 Jiwa (1%) 194 Jiwa (1%) 865 Jiwa (1%) 484 Jiwa (1%) 989 Jiwa (1%) 806 Jiwa (1%) 340 Jiwa (1%) 712 Jiwa (1%) 651 Jiwa (1%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

425 Jiwa (1%)

Astana Anyar

894 Jiwa (1%)

Bandung Kulon

546 Jiwa (0%) 648 Jiwa (1%)

472 Jiwa (1%) 354 Jiwa (1%)

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Y

Rendah (<0,617%) X

102

Sedang (0,61-0,80%)

*berdasarkan persentase jum

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


GAJAR (GURU DAN DOSEN)

ekerja sebagai pengajar dengan jumlah penduduk total di tiap kecamatan. ng memiliki jumlah pengajar tinggi, yaitu 704 Jiwa (1%) Batununggal 645 Jiwa (1%) Kiaracondong 703 Jiwa (1%) Cibeunying Kidul 879 Jiwa (1%) Antapani 848 Jiwa (1%) Mandalajati 464 Jiwa (1%) Arcamanik

758 Jiwa (1%)

Cinambo 193 Jiwa (1%) Ujungberung

Cibiru

746 Jiwa (1%)

741 Jiwa (1%)

Panyileukan 430 Jiwa (1%)

Lengkong 635 Jiwa (1%) Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (0,80-1,01%)

382 Jiwa (1%)

791 Jiwa (1%)

503 Jiwa (1%)

825 Jiwa (1%)

Sangat Tinggi (>1,01%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

103


5.5. Profesi Pelajar dan Mahasiswa 5.5.1

PEMETAAN PROFESI PE

Pewarnaan peta di bawah didasarkan pada rasio jumlah penduduk yang b Kecamatan Antapani termasuk kecamatan yang memi

16.459 Jiwa (24%) 7.883 Jiwa (22%) 24.848 Jiwa (22%) 10.942 Jiwa (21%) 15.872 Jiwa (22%) 21.418 Jiwa (22%) 6.761 Jiwa (22%) 19.806 Jiwa (21%) 22.551 Jiwa (22%)

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

16.087 Jiwa (22%)

Astana Anyar

27.646 Jiwa (21%)

Bandung Kulon

26.437 Jiwa (20%)

Babakan Ciparay

26.080 Jiwa (22%)

Bojongloa Kaler

18.252 Jiwa (22%) 13.223 Jiwa (23%)

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<21,559%)

Sedang (22,59-22,15%)

*berdasarkan persentase jum

104

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ELAJAR DAN MAHASISWA

bekerja sebagai pelajar dengan jumlah penduduk total di tiap kecamatan. iliki jumlah pengajar sedang, yaitu 16.548 Jiwa (22%) Batununggal 25.610 Jiwa (22%) Kiaracondong 27.275 Jiwa (22%) Cibeunying Kidul 22.577 Jiwa (21%) Antapani 16.548 Jiwa (22%) Mandalajati 13.184 Jiwa (20%) Arcamanik 16.366 Jiwa (23%) Cinambo 5.106 Jiwa (21%) Ujungberung

Cibiru

17.812 Jiwa (22%)

16.174 Jiwa (23%)

Panyileukan 9.823 Jiwa (26%)

Lengkong 16.825 Jiwa (24%) Gedebage 8.560 Jiwa (23%) Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (22,15-23,13%)

18.655 Jiwa (24%)

18.939 Jiwa (23%)

23.451 Jiwa (24%)

Sangat Tinggi (>23,13%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

105


5.6. Rasio Guru dan Pelajar

5.6.1

PEMETAAN RASIO GURU DA

Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i

Guru : Siswa :

242 jiwa 5.469 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Cibeunying Kaler

Guru : Siswa :

355 jiwa 6.340 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Sumur Bandung

Guru : 564 jiwa Siswa : 10.872 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Coblong

Guru : 237 jiwa Siswa : 4.242 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Cidadap

Guru : 413 jiwa Siswa : 8.167 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Sukasari

Guru : Siswa :

453 jiwa 9.134 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Sukajadi

Guru : 367 jiwa Siswa : 6.394 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Bandung Wetan

Guru : 503 jiwa Siswa : 10.860 jiwa Guru : 482 jiwa Siswa : 10.184 jiwa

Perbandingan 1 : 22 Perbandingan 1 : 22

Cicendo

Guru : 368 jiwa Siswa : 8.890 jiwa

Perbandingan 1 : 25

Astana Anyar

Guru : 540 jiwa Siswa : 12.100 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Bandung Kulon

Guru : 435 jiwa Siswa : 11.503 jiwa

Perbandingan 1 : 27

Babakan Ciparay

Guru : Siswa :

234 jiwa 5.891 jiwa

Perbandingan 1 : 26

Bojongloa Kaler

Guru : Siswa :

348 jiwa 8.114 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Bojongloa Kidul

Guru : Siswa :

180 jiwa 3.713 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Bandung Kidul

Andir

Belum Ideal (>1:20)

*berdasarkan persentase jum

106

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


AN PELAJAR SEKOLAH DASAR

ideal yakni 1:20 (guru berbanding pelajar)

Batununggal

379 jiwa 8.398 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Guru : 516 jiwa Siswa : 11.083 jiwa

Perbandingan 1 : 22

Cibeunying Kidul

Guru : Siswa :

470 jiwa 10.124 jiwa

Perbandingan 1 : 22

Antapani

Guru : Siswa :

312 jiwa 6.630 jiwa

Perbandingan 1 : 22

Mandalajati

Guru : Siswa :

325 jiwa 6.620 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Arcamanik

Guru : Siswa :

479 jiwa 8.949 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Cinambo

Guru : Siswa :

89 jiwa 2.056 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Ujungberung

Guru : Siswa :

321 jiwa 7.411 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Cibiru

Guru : Siswa :

351 jiwa 8.680 jiwa

Perbandingan 1 : 25

Panyileukan

Guru : Siswa :

176 jiwa 3.797 jiwa

Perbandingan 1 : 22

Lengkong

Guru : Siswa :

436 jiwa 8.575 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Gedebage

Guru : Siswa :

130 jiwa 2.613 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Rancasari

Guru : Siswa :

269 jiwa 6.904 jiwa

Perbandingan 1 : 26

Regol

Guru : Siswa :

498 jiwa 9.793 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Buah Batu

Guru : Siswa :

329 jiwa 7.668 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Kiaracondong

Guru : Siswa :

Ideal (<1:20)

mlah penduduk di setiap kecamatan

sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

107


5.6.2

PEMETAAN RASIO GURU DAN PELA

Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i

Guru : 152 jiwa Siswa : 3.562 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Cibeunying Kaler

Guru : Siswa :

230 jiwa 4.162 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Sumur Bandung

Guru : Siswa :

277 jiwa 5.923 jiwa

Perbandingan 1 : 22

Coblong

Guru : 123 jiwa Siswa : 1.938 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Cidadap

Guru : Siswa :

302 jiwa 5.927 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Sukasari

Guru : 94 jiwa Siswa : 1.694 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Sukajadi

Guru : 346 jiwa Siswa : 6.455 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Bandung Wetan

Guru : 389 jiwa Siswa : 6.422 jiwa Guru : 356 jiwa Siswa : 7.698 jiwa

Perbandingan 1 : 17 Perbandingan 1 : 22

Cicendo

Guru : 89 jiwa Siswa : 1.818 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Astana Anyar

Guru : 108 jiwa Siswa : 2.069 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Bandung Kulon

Guru : 158 jiwa Siswa : 3.754 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Babakan Ciparay

Guru : 194 jiwa Siswa : 4.575 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Bojongloa Kaler

Guru : 162 jiwa Siswa : 2.258 jiwa

Perbandingan 1 : 14

Bojongloa Kidul

Guru : 77 jiwa Siswa : 1.426 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Bandung Kidul

Andir

Belum Ideal (>1:20)

*berdasarkan persentase jum

108

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


AJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ideal yakni 1:20 (guru berbanding pelajar)

Batununggal

Guru : Siswa :

205 jiwa 4.255 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Kiaracondong

Guru : Siswa :

206 jiwa 4.892 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Cibeunying Kidul

Guru : Siswa :

207 jiwa 4.574 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Antapani

Guru : Siswa :

134 jiwa 2.880 jiwa

Perbandingan 1 : 22

Mandalajati

Guru : Siswa :

65 jiwa 1.582 jiwa

Perbandingan 1 : 25

Arcamanik

Guru : Siswa :

188 jiwa 3.280 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Cinambo

Guru : Siswa :

13 jiwa 143 jiwa

Perbandingan 1 : 11

Ujungberung

Guru : Siswa :

247 jiwa 5.665 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Cibiru

Guru : Siswa :

96 jiwa 1.739 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Panyileukan

Guru : Siswa :

107 jiwa 1.204 jiwa

Perbandingan 1 : 12

Lengkong

Guru : Siswa :

311 jiwa 5.348 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Gedebage

Guru : Siswa :

13 jiwa 425 jiwa

Perbandingan 1 : 33

Rancasari

Guru : Siswa :

130 jiwa 2.905 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Regol

Guru : Siswa :

358 jiwa 7.971 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Buah Batu

Guru : Siswa :

161 jiwa 3.674 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Ideal (<1:20)

mlah penduduk di setiap kecamatan

sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

109


5.6.3

PEMETAAN RASIO GURU DAN PE

Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i

Guru : 142 jiwa Siswa : 2.048 jiwa

Perbandingan 1 : 15

Cibeunying Kaler

Guru : Siswa :

229 jiwa 3.546 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Sumur Bandung

Guru : Siswa :

425 jiwa 6.645 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Coblong

28 jiwa 281 jiwa

Perbandingan 1 : 11

Cidadap

Guru : 73 jiwa Siswa : 1.170 jiwa

Perbandingan 1 : 17

Sukasari

Guru : Siswa :

140 jiwa 1.879 jiwa

Perbandingan 1 : 14

Sukajadi

Guru : 215 jiwa Siswa : 3.573 jiwa

Perbandingan 1 : 17

Bandung Wetan

Guru : 328 jiwa Siswa : 5.406 jiwa Guru : 331 jiwa Siswa : 4.456 jiwa

Perbandingan 1 : 17 Perbandingan 1 : 14

Cicendo

32 jiwa 379 jiwa

Perbandingan 1 : 13

Astana Anyar

Guru : 50 jiwa Siswa : 543 jiwa

Perbandingan 1 : 11

Bandung Kulon

Guru : 52 jiwa Siswa : 1.021 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Babakan Ciparay

134 jiwa 2.004 jiwa

Perbandingan 1 : 15

Bojongloa Kaler

72 jiwa 725 jiwa

Perbandingan 1 : 11

Bojongloa Kidul

Guru : 21 jiwa Siswa : 325 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Bandung Kidul

Guru : Siswa :

Guru : Siswa :

Guru : Siswa : Guru : Siswa :

Andir

Data Tidak Ada

Belum Ideal (>1:20)

*berdasarkan persentase jum

110

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS

ideal yakni 1:20 (guru berbanding pelajar)

Batununggal

*

Kiaracondong

Guru : Siswa :

194 jiwa 2.955 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Cibeunying Kidul

Guru : Siswa :

166 jiwa 2.719 jiwa

Perbandingan 1 : 17

Antapani

Guru : Siswa :

83 jiwa 1.177 jiwa

Perbandingan 1 : 15

Mandalajati

Guru : Siswa :

Arcamanik

Guru : Siswa :

Cinambo

31 jiwa 343 jiwa

Perbandingan 1 : 12

45 jiwa 576 jiwa

Perbandingan 1 : 13

132 jiwa 2.061 jiwa

Perbandingan 1 : 16

*

Ujungberung

Guru : Siswa :

Cibiru

Guru : Siswa :

153 jiwa 2.318 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Panyileukan

Guru : Siswa :

17 jiwa 143 jiwa

Perbandingan 1:9

Lengkong

Guru : Siswa :

389 jiwa 5.960 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Gedebage

Guru : Siswa :

55 jiwa 1.144 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Rancasari

Guru : Siswa :

66 jiwa 1.350 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Regol

Guru : Siswa :

175 jiwa 3.466 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Buah Batu

Guru : Siswa :

84 jiwa 1.362 jiwa

Perbandingan 1 : 17

Ideal (<1:20)

mlah penduduk di setiap kecamatan

sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

111


5.6.4

PEMETAAN RASIO GURU DAN PELA

Pewarnaan didasarkan pada jumlah rasio i

229 jiwa 5.177 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Cibeunying Kaler

Guru : 191 jiwa Siswa : 2.650 jiwa

Perbandingan 1 : 14

Sumur Bandung

Guru : Siswa :

58 jiwa 1.065 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Coblong

Guru : Siswa :

22 jiwa 318 jiwa

Perbandingan 1 : 15

Cidadap

Guru : Siswa :

78 jiwa 777 jiwa

Perbandingan 1 : 10

Sukasari

Guru : Siswa :

37 jiwa 849 jiwa

Perbandingan 1 : 23

Sukajadi

Guru : 84 jiwa Siswa : 1.611 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Bandung Wetan

Guru : 297 jiwa Siswa : 4.318 jiwa Guru : 124 jiwa Siswa : 2.936 jiwa

Perbandingan 1 : 15 Perbandingan 1 : 24

Cicendo

Guru : 138 jiwa Siswa : 2.874 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Astana Anyar

Guru : 55 jiwa Siswa : 1.137 jiwa

Perbandingan 1 : 21

Bandung Kulon

Guru : Siswa :

*

Andir

Babakan Ciparay

Guru : 45 jiwa Siswa : 1.065 jiwa

Perbandingan 1 : 24

Bojongloa Kaler

Guru : 78 jiwa Siswa : 1.421 jiwa

Perbandingan 1 : 19

Bojongloa Kidul

Perbandingan 1:9

Bandung Kidul

Guru : Siswa :

7 jiwa 57 jiwa

Data Tidak Ada

Belum Ideal (>1:15)

*berdasarkan persentase juml

112

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


AJAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

ideal yakni 1:15 (guru berbanding pelajar)

Batununggal

Guru : Siswa :

123 jiwa 1.420 jiwa

Perbandingan 1 : 12

Kiaracondong

Guru : Siswa :

236 jiwa 3.774 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Cibeunying Kidul

Guru : Siswa :

151 jiwa 2.651 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Antapani

Guru : Siswa :

9 jiwa 43 jiwa

Perbandingan 1:5

Mandalajati

Guru : Siswa :

7 jiwa 486 jiwa

Perbandingan 1 : 70

Arcamanik

Guru : Siswa :

Cinambo

Guru : Siswa :

Ujungberung

Guru : Siswa :

23 jiwa 391 jiwa

Perbandingan 1 : 17

Cibiru

Guru : Siswa :

67 jiwa 1.163 jiwa

Perbandingan 1 : 18

Panyileukan

Guru : Siswa :

35 jiwa 670 jiwa

Perbandingan 1 : 20

Lengkong

Guru : Siswa :

571 jiwa 8.797 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Gedebage

Guru : Siswa :

187 jiwa 2.807 jiwa

Perbandingan 1 : 16

Rancasari

50 jiwa 1.135 jiwa 20 jiwa 199 jiwa

Perbandingan 1 : 23 Perbandingan 1 : 10

*

Regol

Guru : Siswa :

75 jiwa 2.209 jiwa

Perbandingan 1 : 30

Buah Batu

Guru : Siswa :

514 jiwa 7.698 jiwa

Perbandingan 1 : 15

Ideal (<1:15)

lah penduduk di setiap kecamatan

sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

113


5.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan di Kota Bandung

APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika APM = 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu. Dalam perhitungannya APM merupakan proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut.Nilai ini digunakan Untuk mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Nilai APM di kota Bandung dapat dilihat dari graď€ k berikut : Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Bandung, 2015

96.25%

87.23%

74.06%

SD

SMP

SMA

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Jabar 2016 APM SD yang sebesar 96.25% menunjukan bahwa ada sebanyak 96.25% penduduk pada kelompok usia SD (7-12 tahun) dapat bersekolah sementara sebesar 3.75% tidak dapat bersekolah. Sementara untuk APM SMP yang sebesar 87.23% menunjukan bahwa penduduk pada usia sekolah SMP (13-15 tahun) dapat mengikuti proses pembelajaran di SMP dan sebanyak 12.77% tidak. Sementara untuk SMA hanya sebesar 74.06% penduduk pada usia sekolah ini (16-18 tahun) yang dapat mengikuti proses pembelajaran di jenjang SMA tepat waktu sementara 25.94% tidak.

114

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Angka Partisipasi Sekolah di Kota Bandung, 2015

Usia 7-12 Tidak/Belum Pernah Sekolah

0%

100%

0%

98,53%

Masih Sekolah

Perempuan

Laki -laki Tidak Sekolah Lagi

0%

0%

99,27%

Laki -laki & Perempuan

1,47%

Laki-laki memiliki angka partisipasi sekolah sebesar 100%, dan perempuan memiliki 98,53%. Lalu untuk persentase laki-laki dan perempuan memiliki angka sebesar 99,27%

0,73%

Usia 13-15 0,88%

Tidak/Belum Pernah Sekolah

97,84%

Masih Sekolah

Tidak Sekolah Lagi

0,46%

97,09%

Laki -laki & Perempuan

96,24%

Perempuan

Laki -laki 1,28%

0%

3,76%

Laki-laki memiliki angka partisipasi sekolah sebesar 97,84%, dan perempuan memiliki 96,24%. Lalu untuk persentase laki-laki dan perempuan memiliki angka sebesar 97,09%

2,45%

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

115


Usia 16-18 Tidak/Belum Pernah Sekolah

0%

86,67%

0,43%

84,69%

Masih Sekolah

Perempuan

Laki -laki Tidak Sekolah Lagi

13,33%

0,22%

85,68%

Laki -laki & Perempuan

14,88%

Laki-laki memiliki angka partisipasi sekolah sebesar 86,67%, dan perempuan memiliki 84,69%. Lalu untuk persentase laki-laki dan perempuan memiliki angka sebesar 85,68%

14,1%

5.8. Analisis Dimensi Pengetahuan Masyarakat Kota Bandung 2017 Kelompok Usia Sekolah Dari total 2397396 jiwa penduduk kota bandung sebanyak 594.811 jiwa (24,81%) adalah anak usia sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA). Dimana 113.853 jiwa merupakan anak usia PAUD, 237.760 merupakan anak usia SD, 124.468 merupakan anak usia SMP dan 118.730 merupakan anak usia SMA. Dari 113.853 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia PAUD (4-6 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Babakan Ciparay dengan jumlah 6735 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari kecamatan bandung wetan dengan jumlah 1145 jiwa Dari 237.760 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia SD (7-12 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah 14085 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 2511 jiwa Dari 124.468 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia SMP (13-15 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah 7289 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 1313 jiwa

116

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Dari 118.730 jiwa penduduk yang masuk kedalam kategori usia SMA (16-18 tahun) yang paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah 7059 jiwa sementara yang paling sedikit berasal dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 1202 jiwa Sementara dari penduduk berkategori usia SMP yang berjumlah 124.468 dan SMA yang berjumlah 118.730 jiwa. Paling banyak berasal dari Kecamatan Bandung kulon dengan jumlah 7289 jiwa untuk kategori SMP dan 7059 jiwa untuk kategori SMA dan paling sedikit dari Kecamatan Cinambo dengan jumlah 1313 jiwa untuk ktegori SMP dan 1202 jiwa untuk kategori SMA. Į Ĭ HĖ Ç-6Thn (PAUD) 7-12Thn (SD) 13-15Thn (SMP) 16-18Thn (SMA)

ĤĮ Ì I ĖĢ 113.853 237.760 124.468 118.730 594.811

Ĩ ĜĪ Ĭ ĜÍ İ ĖĬ Ĝ 19% 40% 21% 20% 100%

Secara keseluruhan jumlah penduduk usia sekolah di Kota Bandung ada sebanyak 594.811 atau sekitar 25% dari total penduduk.

Grak diatas merupakan jumlah dan persentase usia sekolah di 594.811 penduduk usia sekolh

Pendidikan Terakhir Kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling banyak tidak tamat SD adalah Kecamatan Mandalajati (27,72%) sedangkan yang paling sedikit adalah lengkong dengan persentase 22,5% dimana rata rata perssentase jumlah penduduk yang tidak tamat SD adalah 25% untuk semua kecamatan di Kota Bandung Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat SD adalah paling banyak Kecamatan Babakan Ciparay (22,91%) sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Lengkong dengan persentase 6,7% dimana rata rata persentase jumlah penduduk yang tamat SD adalah 12,54% untuk semua kecamatan di Kota Bandung Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat SMP paling banyak adalah Kecamatan Bandung Kulon (17,55%) sedangkan yang paling sedikit adalah Kecapmatan Antapani dengan persentase 10,4% dimana rata rata perssentase jumlah penduduk yang tamat SMP adalah 13,71% untuk semua kecamatan di Kota Bandung

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

117


Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat SMA paling banyak adalah Kecamatan Sumur Bandung (40,96%) sedangkan yang paling sedikit adalah Babakan Ciparay dengan persentase 25,18% dimana rata rata persentase jumlah penduduk yang tamat SMA adalah 32,09% Kecamatan dengan jumlah penduduk tamat Perguruan Tinggi paling banyak adalah Kecamatan Antapani (27,61%) sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Babakan Bojongloa Kaler dengan persentase 7,9% dimana rata rata perssentase jumlah penduduk yang tamat Perguruan Tinggi adalah 16,4% İ Î İ ĖI ĘĜI Į Ì Ĭ ĜĦÎ I Ė Ģ Ä İ HGĖ Ħ İ Ė Ì Ė İ SD İ ĖÌ Ėİ Ĭ G Ĭ MP Ĭ MA Ĩ ĜĪ ĠĮ Ī Į Ė Í İ HÍ ĠĠH ĤĮ Ì I Ė Ģ

ĎĆĐĆEĊ ĊĈĐĆĈÇ Ċ39019 Đ65374 ĊĎÐÐEĎ ČĊEĐĊEĎ

Ĩ ĜĪ Ĭ ĜÍ İ Ė Ĭ Ĝ ČDÃ ĈĊÃ ĈÇÃ ĊČÃ ĈDÃ ĈĆĆÃ

Bila dilihat dengan grak dan tabel penduduk Kota Bandung masih didominasi lulusan SMA (sebanyak 32% dari total penduduk)

Pekerjaan

118

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Sebanyak 395.224 jiwa (17%) penduduk masih menyandang status tidak bekerja total 2,3 juta penduduk. Kecamatan dengen persentase penyandang status tidak bekerja tertinggi adalah Kecamatan Bandung Kulon dengan persentase pengangguran 6% dari penduduk kecamatan sementara yang terendah adalah kecamatan cibeunying kaler dengan persentasi 2%. Rata rata 22% penduduk ditiap kecamatan merupakan pelajar/mahasiswa sementara ratarata persentase pengajar hanyalah 1% di tiap kecamatan dengan rata rata perbandingan 1:30 (Pengajar:Pelajar) Untuk tiap kecamatan penduduk yang berprofesi sebagai tenaga medis sangatlah minim rata rata hanya 0.3% di tiap kecamatan. Sementara untuk status pensiunan rata rata memiliki 2% pensiunan di tiap kecamatan. Rata rata terdapat 18% Karyawan Swasta di tiap kecamatan yang dimana ini merupakan angka yang cukup tinggi dibanding bidang pekerjaan lain yang mana bidang lain itu diantaranya : pegawai negeri (2%), TNI/Polri (1%), Karyawan BUMN/BUMD (1%), wiraswasta (7%) pekerjaan lainnya digeluti sebanyak rata rata 9% di tiap kecamatan. Sementara 21% yang lain mengurus rumah tangga.

Rasio Guru SD Rasio ideal untuk pengajar SD dan pelajarnya adalah 1:20 sementara di kota bandung rasio pengajar dan pelajar adalah 1:21.40 yang bisa dibilang mendekati angka ideal dimana berarti hal ini masih bisa dikatakan baik. Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya Cibeunying Kaler, Sukajadi, Cicendo, Andir, Astana Anyar, Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Bandung Kidul, Batununggal, Kiaracondong, Cibeunying Kidul, Antapani, Mandalajati, Cinambo, Ujungberung, Cibiru, Panyileukan, Gedebage, Rancasari, dan Buah Batu. SMP Untuk SMP rasio ideal pengajar dan pelajarnya adalah 1:20 dan di Bandung rasio yang ada adalah sebesar 1:20.05 yang menandakan bahwa ini hal yang baik.Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya Cibeunying Kaler, Andir, Astana Anyar, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Batununggal, Kiaracondong, Cibeunying Kidul, Antapani, Mandalajati, Ujungberung, Gedebage, Rancasari, Regol dan Buah Batu. SMA Sementara untuk SMA idealnya rasio pengajar dan pelajar adalah 1:20 sementara di kota Bandung rasio pegajar dan pelajarnya adalah 1:15.43 yang menunjukan bahwa jumlah siswa SMA di kota Bandung terlalu sedikit atau jumlah pengajar terlalu banyak. Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya adalah Gedebage dan Rancasari. SMK Untuk SMK rasio ideal perbandingan pengajar dan pelajar adalah 1:15 sementara realitanya adalah 1:16.9. Kecamatan dengan rasio yang belum ideal antara guru dan pelajar diantaranya Cibeunying Kaler, Sukajadi, Bandung Wetan, Andir, Astana Anyar, Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Kiaracondong, Cibeunying Kidul, Mandalajati, Arcamanik, Ujungberung, Cibiru, Panyileukan, Lengkong, Gedebage, Rancasari, dan Regol.

DIMENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

119


DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

6

6.1. Pendahuluan Standar hidup layak masyarakat Kota Bandung dalam buku ini akan dilihat dari dua hal yakni keadaan perekonomian Indonesia dan jenis pekerjaan masyarakat Kota Bandung berdasarkan keadaan tahun 2016. Kedua hal tersebut dapat menjadi titik awal yang baik untuk mengevaluasi keadaan saat ini dan membuat perencanaan serta pengambilan keputusan bagi pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan indeks Standar Hidup layak.

6.2. Keadaan Perekonomian Indonesia 6.2.1 Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikkan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan, yaitu perbaikan tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang berupa usaha-usaha untuk menghapus penghambat pembangunan seperti SARA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 5,02%, membaik dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88%. Secara triwulanan, ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 4,94%, sedikit lebih rendah dibanding capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,01% terutama akibat melambatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan kebijakan penghematan belanja pemerintah. Selanjutnya, Pembangunan ekonomi atau lebih tepatnya pertumbuhan ekonomi merupakan syarat bagi tercapainya pembangunan manusia karena dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Tingkat pembangunan manusia yang relatif tinggi akan mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi melalui kapabilitas penduduk dan konsekuensinya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas masyarakat. Dengan meningkatnya produktivitas dan kreativitas tersebut, penduduk dapat menyerap dan mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi

120

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


6.2.2. Inasi Inasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inasi meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian, inasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Grak Inasi (2016)

Jun 0,6%

Jan 0,53% Mar 0,2%

Jul 0,71%

Mei 0,24%

Nov 0,52%

Sep 0,14% Okt 0,14%

0

Feb -0,15%

Des 0,63%

Tahunan

2,93%

Apr -0,17% Agu -0,49%

Sumber : bps.go.id

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

121


6.2.3. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHK adalah Indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inasi) atau tingkat penurunan (deasi) dari barang dan jasa. Indeks Harga Konsumen Kota Bandung di tahun 2016 untuk berbagai kelompok pengeluaran bulan Januari hingga Juli terlihat mengalami peningkatan untuk beberapa kelompok pengeluaran yaitu makanan jadi, minuman rokok dan tembakau, dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bangunan sedangkan kelompok pengeluaran lainnya cenderung stabil.

Indeks Harga Konsumen per bulan Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Bandung. 2016

Bahan Makanan

141,76

142,1

Des 143,22

139,88

Jan 138,03

137,94

140,71

137,02

140,48

140,2

137,07

136,27

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Jan 122,4

123,88 123,23

122

124,37 123,97

125,17 124,69

126,34 125,55

127,25 126,68

Des 128,43

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Jan 116,49

116,66 116,71

116,49

116,59

117,93

117,02

116,68

116,53

117,29

116,89

Des 117,91

Sandang

Jan 104,14

105,19 104,15

105,52

105,18

104,51 105,17

105,22

Des 105,21

105,19

104,38

103,81

Kesehatan

121,02 121,57 Jan 118,4

118,78

118,53

Des 122,07

121,4

118,99

118,77

121,74

121,02

119

Pendidikan. Rekreasi. dan Olah Raga

Jan 117,1

117,06 117,03

117,09

117,28

117,18 117,3

117,06

117,24

117,21

116,17

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

Des 117,27

123


Transpor. Komunikasi. dan Jasa Keuangan

128,61 Jan 126,55

126,17 126,25

126,79

126,46 125,27 125,05

126,49

Des 128,73

126,38

125,77

Umum

Jan 122,36

122,42 122,18

123,67

122,5 123,23

124

124,49

124,11 123,5

123,84

Des 125,28

122,21

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


6.2.4. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Kota Bandung UMR atau Upah Minimum Regional adalah suatu standar yang digunakan oleh para pengusaha dan pelaku industri dalam memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Adanya penerapan gaji UMR digunakan untuk melindungi hak para tenaga kerja dalam mendapatkan upah yang layak dan sesuai dengan beban kerja. Berdasarkan Permenaker No. 1 Tahun 1999 tentang Upah Minimum, UMR terbagi menjadi dua yaitu UMR tingkat I yang berada di Provinsi dan UMR tingkat II di Kota/ Ka b u p a t e n . N a m u n d e n g a n a d a n y a Kepmenakertrans No. 226 Th 2000, UMR tingkat I telah dirubah namanya menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP); dan UMR tingkat II diubah menjadi Upah Minimum Kabupaten/ Kota (UMK).

Graď€ k UMK 2011

Rp.1.188.435

2012

Rp.1.271.625

2013

Rp.1.538.703

2014 2015 2016

Rp.2.000.000 Rp.2.310.000 Rp.2.626.940

Nilai upah minimum Kota Bandung tahun 2016 adalah Rp. 2.626.940 meningkat dari tahuntahun sebelumnnya

6.3 Pekerjaan Penduduk 6.3.1 Pendahuluan investasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya. Salah satu hal untuk dapat melihat produktivitas seseorang adalah dengan melihat jenis pekerjaannya.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

125


6.3.2

9.227 Jiwa (14%) 5.955 Jiwa (17%) 18.250 Jiwa (16%) 8.426 Jiwa (16%) 10.812 Jiwa (15%) 17.149 Jiwa (17%) 4.779 Jiwa (15%) 14.737 Jiwa (16%) 17.094 Jiwa (17% 11.135 Jiwa (15%) 24.794 Jiwa (19%)

22.687 Jiwa (17%)

21.401 Jiwa (18%)

15.257 Jiwa (18%)

10.235 Jiwa (18%)

PEMETAAN PENDUDU

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<15%)

Sedang (15-17%)

*berdasarkan persentase jum

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Gedebage, Ujungberung, Arcamanik, Bandu dan Cibeunying Kidul tegolong ke dalam kecamatan d

126

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


UK BELUM/TIDAK BEKERJA

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (17-18%)

19.252 Jiwa (16%) 19.100 Jiwa (16%) 19.454 Jiwa (18%) 12.093 Jiwa (16%) 11.587 Jiwa (17%) 12.611 Jiwa (18%) 4.023 Jiwa (17%)

15.241 Jiwa (19%) 12.053 Jiwa (17%) 5.566 Jiwa (15%)

10.051 Jiwa (14%) 6.812 Jiwa (18%)

13.136 Jiwa (17%) 11.463 Jiwa (14%) 14.844 Jiwa (15%)

Sangat Tinggi (>18%)

mlah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ung Kidul, Bojongloa Kidul, Bandung Kulon, dengan jumlah penduduk tidak bekerja sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

127


6.3.3

12.964 Jiwa (19,1%) 7.201 Jiwa (20,3%) 22.367 Jiwa (20,2%) 11.509 Jiwa (22,1%) 14.657 Jiwa (20,2%) 21.273 Jiwa (21,5%) 6.045 Jiwa (19,5%) 19.930 Jiwa (21,3%) 21.465 Jiwa (21%) 16.332 Jiwa (22,2%) 26.896 Jiwa (20,6%)

30.424 Jiwa (23,3%)

26.967 Jiwa (22,3%)

26.967 Jiwa (22,1%)

11.544 Jiwa (20,3%)

PEMETAAN PENDUDUK YAN

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul Rendah (<19,5%)

Sedang (19,5-20,3%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Bojongloa Kidul, Bojongloa Kaler, Babak tegolong ke dalam kecamatan dengan jumlah pendu

128

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


NG MENGURUS RUMAH TANGGA

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu Tinggi (20,3-21,1%)

24.662 Jiwa (21,1%) 25.280 Jiwa (20,7%) 21.744 Jiwa (19,9%) 13.221 Jiwa (17,9%) 13.531 Jiwa (20,4%) 13.357 Jiwa (18,9%) 4.908 Jiwa (20,6%)

16.306 Jiwa (20,5%) 14.091 Jiwa (20,1%) 6.625 Jiwa (17,7%)

13.973 Jiwa (19,5%) 6.988 Jiwa (18,6%)

14.865 Jiwa (18,8%) 17.092 Jiwa (20,9%) 18.033 Jiwa (18,6%)

Sangat Tinggi (>21,1%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. kan Ciparay, Astana Anyar, dan Cidadap uduk yang mengurus rumah tangga sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

129


6.3.4

1.720 jiwa (3%) 538 jiwa (2%) 2.466 jiwa (2%) 796 jiwa (2%) 2.139 jiwa (3%) 1.966 jiwa (2%) 703 jiwa (2%) 1.414 jiwa (2%) 1.070 jiwa (1%) 686 jiwa (1%) 1.239 jiwa (1%)

901 jiwa (1%)

851 jiwa (1%)

715 jiwa (1%)

902 jiwa (2%)

PEMETAAN PEN

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<1,4%)

Sedang (1,4-1,8%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Antapani, dan Rancasari tegolon jumlah penduduk pens

130

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


NDUDUK PENSIUNAN

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (1,8-2,3%)

2.185 jiwa (2%) 2.253 jiwa (2%) 2.230 jiwa (2%) 2.842 jiwa (4%) 920 jiwa (1%) 1.686 jiwa (2%) 345 jiwa (1%)

1.459 jiwa (2%) 860 jiwa (1%) 805 jiwa (2%)

2.035 jiwa (3%) 761 jiwa (2%)

2.669 jiwa (3%) 1.299 jiwa (2%) 2.389 jiwa (2%)

Sangat Tinggi (>2,3%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ng ke dalam kecamatan dengan siunan sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

131


6.3.5

1.906 Jiwa (3%) 631 Jiwa (2%) 631 Jiwa (2%) 972 Jiwa (2%) 2.175 Jiwa (3%) 1.899 Jiwa (2%) 628 Jiwa (2%) 1.328 Jiwa (1%) 979 Jiwa (1%) 707 Jiwa (1%) 1.330 Jiwa (1%)

1.050 Jiwa (1%)

971 Jiwa (1%)

786 Jiwa (1%)

1.039 Jiwa (2%)

PEMETAAN PENDU

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<1,6%)

Sedang (1,6-2%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Panyileukan, dan Antapai tegolon jumlah penduduk berpro

132

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


UDUK BERPROFESI PNS

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (2-2,8%)

1.812 Jiwa (2%) 2.227 Jiwa (2%)

2.394 Jiwa (2%) 2.980 Jiwa (4%) 1.404 Jiwa (2%) 2.207 Jiwa (3%) 459 Jiwa (2%)

2.016 Jiwa (3%) 1.732 Jiwa (2%) 1.667 Jiwa (4%)

2.017 Jiwa (3%) 1.234 Jiwa (3%)

2.639 Jiwa (3%) 1.352 Jiwa (2%) 2.988 Jiwa (3%)

Sangat Tinggi (>2,8%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. ng ke dalam kecamatan dengan ofesi PNS sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

133


6.3.6

219 Jiwa (0,32%) 1.151 Jiwa (3,24%) 1.151 Jiwa (0,11%) 339 Jiwa (0,65%) 409 Jiwa (0,56%) 343 Jiwa (0,35%) 101 Jiwa (0,33%) 896 Jiwa (0,96%) 246 Jiwa (0,24%) 177 Jiwa (0,24%) 161 Jiwa (0,12%)

141 Jiwa (0,11%)

183 Jiwa (0,15%)

115 Jiwa (0,14%)

148 Jiwa (0,26%)

PEMETAAN PENDUDU

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<0,2%)

Sedang (0,2-0,4%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Panyileukan, Gedebage, Cinambo, Cibeunying Kidul tegolong ke dalam kecamatan dengan jumlah p

134

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


UK BERPROFESI TNI/POLRI

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (0,4-0,6%)

368 Jiwa (0,32%) 569 Jiwa (0,47%) 812 Jiwa (0,74%) 246 Jiwa (0,33%) 187 Jiwa (0,28%) 380 Jiwa (0,54%) 579 Jiwa (2,43%)

396 Jiwa (0,50%) 296 Jiwa (0,42%) 262 Jiwa (0,70%)

1.139 Jiwa (1,59%) 311 Jiwa (0,83%)

316 Jiwa (040%) 190 Jiwa (0,23%) 342 Jiwa (0,35%)

Sangat Tinggi (>0,6%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. l, Cidadap, Cicendo, Sumur Bandung, dan Lengkong penduduk berprofesi TNI/POLRI sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

135


6.3.3 6.3.7

13.399 Jiwa (20%) 6.318 Jiwa (18%) 6.318 Jiwa (21%) 10.614 Jiwa (20%) 13.558 Jiwa (19%) 17.905 Jiwa (18%) 6.245 Jiwa (20%) 17.787 Jiwa (19%) 20.236 Jiwa (20%) 13.755 Jiwa (19%) 22.245 Jiwa (17%)

14.130 Jiwa (11%)

19.523 Jiwa (16%)

11.563 Jiwa (14%)

10.866 Jiwa (19%)

PEMETAAN PEMETAANPENDUDUK PENDUDUKYAN BER

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<17%)

Sedang (17-19%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Coblong, Sukajadi, Andir, Bandung Wetan, Cibeun tegolong ke dalam kecamatan dengan jumlah pen

136

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


NG RPROFESI MENGURUS KARYAWAN RUMAHSWASTA TANGGA

Batununggal

23.673 Jiwa (20%)

Kiaracondong

24.517 Jiwa (20%)

Cibeunying Kidul

20.504 Jiwa (19%)

Antapani

13.920 Jiwa (19%)

Mandalajati

12.702 Jiwa (19%)

Arcamanik

11.918 Jiwa (17%)

Cinambo

4.083 Jiwa (17%)

Ujungberung

12.580 Jiwa (16%)

Cibiru

Panyileukan

12.520 Jiwa (18%) 6.459 Jiwa (17%)

Lengkong

Gedebage

13.686 Jiwa (19%) 6.690 Jiwa (18%)

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (19-20%)

14.487 Jiwa (18%) 17.199 Jiwa (21%) 17.736 Jiwa (18%)

Sangat Tinggi (>20%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. nying Kaler, Regol, Batununggal, dan Kiaracondong nduduk berprofesi karyawan swasta sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

137


6.3.8

797 Jiwa (1%) 189 Jiwa (1%) 1.059 Jiwa (1%) 203 Jiwa (0%) 657 Jiwa (1%) 633 Jiwa (1%) 519 Jiwa (2%) 548 Jiwa (1%) 1.574 Jiwa (2%) 297 Jiwa (0%) 511 Jiwa (0%)

626 Jiwa (0%)

253 Jiwa (0%)

408 Jiwa (0%)

554 Jiwa (1%)

PEMETAAN PENDUDUK BERPR

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<0,5%)

Sedang (0,5-0,9%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Bandung Wetan, Buah Batu, Antapani, ke dalam kecamatan dengan jumlah penduduk be

138

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


ROFESI KARYAWAN BUMN/BUMD

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (0,9-1,4%)

1.496 Jiwa (1%) 829 Jiwa (1%) 851 Jiwa (1%) 1.499 Jiwa (2%) 405 Jiwa (1%) 1.147 Jiwa (2%) 155 Jiwa (1%)

793 Jiwa (1%) 356 Jiwa (1%) 726 Jiwa (2%)

1.048 Jiwa (1%) 507 Jiwa (1%)

1.207 Jiwa (2%) 960 Jiwa (1%) 1.536 Jiwa (2%)

Sangat Tinggi (>1,4%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. , Arcamanik, dan Panyileukan tegolong erprofesi karyawan BUMN/BUMD sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

139


6.3.9

797 Jiwa (8%)

189 Jiwa (7%)

1.059 Jiwa (6%)

203 Jiwa (10%)

657 Jiwa (8%)

633 Jiwa (10%)

519 Jiwa (7%)

548 Jiwa (11%) 1.574 Jiwa (8%)

297 Jiwa (10%)

511 Jiwa (11%)

626 Jiwa (20%)

253 Jiwa (12%)

408 Jiwa (11%)

554 Jiwa (7%)

PEMETAAN PENDUDUK BER

Cibeunying Kaler

Sumur Bandung

Coblong

Cidadap

Sukasari

Sukajadi

Bandung Wetan

Cicendo Andir

Astana Anyar

Bandung Kulon

Babakan Ciparay

Bojongloa Kaler

Bojongloa Kidul

Bandung Kidul

Rendah (<8%)

Sedang (8-10%)

*berdasarkan persentase juml

Pewarnaan peta di atas didasarkan pada jum Mandalajati, Bojongloa Kaler, dan Babaka dengan jumlah penduduk berprofes

140

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


RPROFESI PEKERJAAN LAINNYA

Batununggal

Kiaracondong

Cibeunying Kidul

Antapani

Mandalajati

Arcamanik

Cinambo

Ujungberung

Cibiru

Panyileukan

Lengkong

Gedebage

Rancasari

Regol

Buah Batu

Tinggi (10-12%)

1.496 Jiwa (7%) 829 Jiwa (10%) 851 Jiwa (10%) 1.499 Jiwa (7%) 405 Jiwa (12%) 1.147 Jiwa (8%) 155 Jiwa (9%) 793 Jiwa (9%) 356 Jiwa (9%) 726 Jiwa (6%)

1.048 Jiwa (5%) 507 Jiwa (8%) 1.207 Jiwa (6%) 960 Jiwa (6%) 1.536 Jiwa (7%)

Sangat Tinggi (>12%)

lah penduduk di setiap kecamatan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Data Konsolidasi 2016)

mlah penduduk Kota Bandung per kecamatan. an Ciparay tegolong ke dalam kecamatan si pekerjaan lainnya sangat banyak.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017

141


6.3.10 Analisis Jenis Pekerjaan Pendidikan dan kesehatan berperan membuka peluang yang lebih besar untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi melalui jenis pekerjaan yang layak. Dengan demikian klasiď€ kasi jenis pekerjaan menjadi dasar untuk melihat standar hidup layak seorang masyarakat. Dinas Kependudukan dan catatan sipil kota Bandung pada tahun 2016 mencatat jenis pekerjaan tertinggi adalah pelajar/ mahasiswa yakni sebanyak 22% , kemudian diikuti oleh pekerjaan mengurus rumah tangga sebanyak 20%. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel. Persentase Banyaknya penduduk berdasarkan jenis pekerjaan nya

JENIS PEKERJAAN

PELAJAR/ MAHASISWA

22%

MENGURUS RUMAH TANGGA

20%

KARYAWAN SWASTA

18%

BELUM / TIDAK BEKERJA

17%

PEKERJAAN LAINNYA

9%

WIRASWASTA

7%

PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

2%

PENSIUNAN

2%

KARYAWAN BUMN/ BUMD

1%

PENGAJAR (DOSEN/ GURU)

1%

TNI/POLRI

1%

TENAGA MEDIS

142

%

0.3%

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK MASYARAKAT KOTA BANDUNG 2017


PENUTUP 7 Penyusunan Buku Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung tahun 2017 ini diharapkan memberikan informasi-informasi penting dalam mendukung dan memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Bandung umumnya dan kecamatan-kecamatan di wilayah Kota Bandung pada khususnya. Pemetaan setiap dimensi pendukung IPM berdasarkan 30 kecamatan di Kota Bandung dapat menjadi gambaran untuk mengevaluasi keadaan dilapangan sehingga keputusan untuk peningkatan IPM Kota Bandung pada tahun-tahun berikutnya dapat dimulai dengan membenahi dimensi yang ada di setiap kecamatan.

PENUTUP

143


IPM

Analisis Data Basis Pembangunan Manusia Kota Bandung 2017


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.