DEMOKRASI
T E R P I M P I N
Partai tunggal Pemimpin kuat
Intervensi Negara
Kisahperjalanandemokrasiterpimpinmengajarkankita bahwadalampencarianstabilitas,terkadanghargayang harusdibayaradalahketerbatasandalamkebebasan.

Kisahperjalanandemokrasiterpimpinmengajarkankita bahwadalampencarianstabilitas,terkadanghargayang harusdibayaradalahketerbatasandalamkebebasan.
1.DinamikaPolitikmenuju
demokrasiterpimpin
2.Petakekuatanpolitik
3.Perjuanganpembebasan
irianbarat
4.Konfrontasidengan
malaysia
5.Perkembanganekonomi
Kelompok 3 | XII MIPA B
Demokrasi TerpimpinTujuan dari sistem demokrasi terpimpin adalah mengembalikan kekuasaan penuh kepada presiden agar terciptanya kondisi politik yang stabildibawahsatukomando.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Dalam sejarah indonesia, dekrit ini menjadi titik awal dalam periode demokrasiterpimpin. DemokrasiTerpimpin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem politik yang ada di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno antara tahun 1959 hingga 1965. Sistem ini menggabungkan elemen demokrasi dengan pengarahan dari pemerintah, yang pada dasarnya memberi kekuasaan lebih besar kepada presiden dalam pengambilan keputusan politik. Ciri-ciri demokrasi terpimpin antara lain, kekuasaan presiden sangat besar, peran partai politik dibatasi, peran militer dalam pemerintahansangatkuat.
Kelompok 3 | XII MIPA B
Selama masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia, kekuatan politik secara signifikan terpusat pada Presiden Soekarno. Ia memiliki peran sentral dalam pengambilan keputusan politik dan memiliki wewenang besar dalam menunjuk anggota kabinet serta memimpin partai politik yang mendukungnya, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia(PKI)
PKI adalah salah satu kekuatan politik yang kuat pada saat itu dan memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Namun, kekuatan PKI juga memicu kontroversi dan ketegangan dalam hubungandengankelompok-kelompok politiklain,termasukmiliter.
Militer, yang diwakili oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), juga memiliki peran penting dalam pemerintahan Demokrasi Terpimpin. Meskipun pada awalnya bersamaan dengan Soekarno, ketegangan mulai muncul antara militer dan PKI, dan ini berkontribusi pada berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin dalam peristiwa G30S/PKIpadatahun1965 .
Secara keseluruhan, peta kekuatan politik selama Demokrasi Terpimpin ditandai oleh dominasi Presiden Soekarno, pengaruh PKI, dan peran militerdalampolitikIndonesia.
Upaya pembebasan Irian Barat terjadi sejak 1954, tiap tahun, persolan ini berulang kali dimasukkan ke sidang Majelis Umum PBB, tetapi tidak pernah mendapat respons positif Karena berbagai upaya diplomasi tidak berhasil, Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk bersikap keras terhadap Belanda lewat beberapacara:
1.Membubarkan Uni Indonesia-Belanda Pada 1956, Indonesia secara sepihak membatalkan hasil KMB(konferensi meja bundar), dan secara otomatis membubarkan Uni Indonesia-Belanda. Dalam UU No. 13 Tahun 1956, tanggal 3 Mei 1956 Indonesia menyatakan bahwa Uni Indonesia–Belanda tidak adaPada 17 Agustus1960,Indonesiasecarasepihakmemutuskanhubungandiplomatikdengan Belanda
2.Pemerintah Indonesia mengusir semua warga negara Belanda yang tinggal di Indonesia,danmemanggilpulangdutabesarsertaekspatriatIndonesiadiBelanda Upaya pembebasan Irian Barat terus belanjut, hingga akhrirnya Pemerintah IndonesiamembentukProvinsiIrianBaratyangberibukotadisoasiutidore.
PuncaknyaterjadisaatSoekarnomengumandangkanTrikora(TriKomandoRakyat) pada 19 Desember 1961 di Yogtakarta,isi Trikora:Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda kolonial Kibarkan sang Merah Putih di Irian Barat Bersiap untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan tanah air dan bangsa Untuk melaksanakan Trikora, Pada 2 Januari 1962,
Presiden/Pangti ABRI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat mengeluarkanKeputusanNomor1Tahun1962untukmembentukKomandoMandala PembebasanIrianBarat.AntarabulanMaretsampaiAgustus1962
Giggling Platypus
UpaKomandoMandalamelakukanoperasipendaratanmelaluilautdanpenerjunan dari udara di Irian Barat Operasi infiltrasi tersebut berhasil mendaratkan pasukan ABRI dan sukarelawan di berbagai tempat di Irian Barat. seperti Operasi Banteng di Fak-Fak dan Kaimana, Operasi Serigala di sekitar Sorong dan Teminabuan, Operasi Naga dengan sasaran Merauke, serta Operasi Jatayu di Sorong, Kaimana, dan Merauke.
PadaAwalnya,BelandamencemoohpersiapanKomandoMandalatersebut.Mereka mengira, bahwa pasukan Indonesia tidak mungkin masuk ke wilayah Irian Tetapi ternyata, operasi infiltrasi dari pihak Indonesia berhasil, dan akhirnya Belanda bersedia untuk duduk di meja perundingan, guna menyelesaikan sengketa Irian Barat. Kemudian terjadi Perjanjian New York Pada 15 Agustus 1962, 1.Kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir pada 1 Oktober 1962. 2.Irian Barat akan berada di bawah perwalian PBB hingga 1 Mei 1963 melalui lembaga UNTEA (United Nations TemporaryExecutiveAuthority)yangdibentukPBBPada1Mei19633.IrianBaratakan diserahkankepadaPemerintahIndonesiaPemerintahIndonesiawajibmengadakan penentuan pendapat rakyat (pepera) Irian Barat untuk menentukan akan berdiri sendiri,atautetapbergabungdenganIndonesia,pada1969dibawahpengawasan PBB.Berdasarkan hasil Pepera 1969, Dewan Musyawarah Pepera secara aklamasi memutuskanbahwaIrianBarattetapinginbergabungdenganIndonesia.
Konfrontasi dengan Malaysia adalah periode ketegangan dan konflik antara Indonesia dengan Malaysia yang berlangsung antara tahun 1963 hingga
1966
Konfrontasi ini dipicu oleh perbedaan pandangan mengenai pembentukan Malaysia, yang melibatkan federasi negara-negara Borneo Utara (sekarang Sabah), Sarawak, Singapura, dan Malaya (sekarang Malaysia). Indonesia, di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, menentang pembentukan Malaysia
karena melihatnya sebagai campur tangan neokolonialisme Inggris dan mengklaim wilayah Sabah dan Sarawak sebagai bagian dari Indonesia
PemerintahIndonesiajugakhawatirbahwaMalaysiadapatmenjadiancaman terhadapintegritaswilayahnya.
Kelompok 3 | XII MIPA B
Demokrasi TerpimpinDalam konteks ini, Indonesia melancarkan serangkaian aksi konfrontasi, termasuk dukungan terhadapgerakanseparatisdiSarawak dan Sabah, serta pelarangan perdagangan dan diplomasi dengan Malaysia Konfrontasi ini menciptakan keteganganregional,terutamadengan MalaysiadanInggris.
Namun, konfrontasi ini akhirnya meredam setelah Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1966 Pemerintahan baru tersebut lebih fokus pada pembangunan ekonomi dan memulihkanhubungandengannegara tetangga, termasuk Malaysia. Kesepakatan damai akhirnya dicapai antara Indonesia dan Malaysia, mengakhiri periode konfrontasi dan membuka jalan bagi normalisasi hubunganbilateral.
.
Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah berupaya mengatasi permasalahan ekonomi yangterjadisejakmasaDemokrasiParlementer. Presiden Soekarno mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin dengan terjun langsung mengatur perekonomian. Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Langkah yang menunjang perkembangan ekonomi demokrasi terpimpin adalah Devaluasi Mata Uang Rupiah, Deklarasi Ekonomi.
1.
Pada tanggal 24 Agustus 1959, pemerintah mendevaluasi (menurunkan nilai mata uang) Rp 1000danRp500menjadiRp100danRp50 Pemerintahjugamelakukanpembekuanterhadap semua simpanan di bank-bank yang melebihi jumlahRp25.000.
Tujuan kebijakan devaluasi dan pembekuan simpanan ini adalah untuk mengurangi banyaknya uang yang beredar demi kepentingan perbaikan keuangandanperekonomiannegara.
DeklarasiEkonomiPadatanggal28Maret
1963, Presiden Soekarno menyampaikan
Deklarasi Ekonomi (Dekon) di Jakarta Dekon merupakan strategi dasar dalam ekonomiterpimpin.
Sumber: Kompas
Demokrasi Terpimpin DevaluasiMataUangRupiah