










Mengenali kebutuhan ruang utama dengan pertimbangan aspek lingkungan sekitar.
Berukuran 327m2 dengan orientasi Timur-barat. Aksesjalan berada disisi timur dan selatan tapak. Terdapat lahan persawahan disisi barat tapak.
Bentuk tapak ditarik keatas untuk menghasilkan bentuk massa awal berdasarkan respon terhadap bentuk tapak.
Bentuk bangunan ditarik kedalam lahan yang didesain sebagai area membaca di area lantai dasar.
Massa bangunan di bagi menjadi 2, yaitu massa lantai 1 berfungsi sebagai area komunal dan area baca. Sementara lantai 2 berfungsi sebagai area rapat dan ruang pengelola RPTRA.
Konfigurasi massa bangunan merespon iklim secara maksimal. Dengan menerima cahaya matahari pagi dari arah timur, dan ventilasi alami dari arah selatan dan utara . sebagai respon iklim pada tapak.
Ruang baca pada bangunan ini akan sangat bermanfaat pada bangunan ini untuk digunakan kedalam hal yang lebih positif dan ramah anak.
Analisis kegiatan pengguna diperlukan untuk memaparkan kegiatan apa saja yang dilakukan pengguna dan pengunjung pada bangunan ini. Berdasarkan fungsi dan kegiatan pengguna Mixed-Use Building, dapat dikelompokkan jenis pengguna dan berbagai macam kegiatan yang dilakukan, pengelompokan ini berguna untuk dapat mengetahui luas ruangan yang dibutukan untuk Mixed-Use Building ini. Analisis pengguna ini dikategorikan menjadi 3 fungsi; yaitu fungsi primer, fungsi sekunder serta fungsi tersier/pendukung.
Berdasarkan hasil survei lapangan, tapak merupakan lahan yang dominan ditumbuhi pepohonan dan semak. Dikarenakan tidak dapat melakukan survey hingga ke seluruh bagian dalam tapak karena tapak memiliki dinding pembatas, maka survei dilanjutkan menggunakan citra satelit yaitu google earth. Melalui google earth didapat hasil bahwa tapak memang memiliki vegetasi yang cukup beragam mulai dari pepohonan hingga semak.
Berdasar data yang didapat dari website resmi BMKG Bandar Lampung, arah angin dominan datang dari arah tenggara ke utara. Sementara untuk jalur matahari terbit dari timur dan terbenam di arah barat. Untuk merespon keadaan iklim sekitar, maka pada arah barat & timur pada site diberi area vegetasi agar iklim mikro pada site terasa lebih sejuk.
" Familly Room dan Living Room dirancang terbuka dengan void yang memiliki tinggi 6 meter agar memiliki kesan yang luas. Pemilihan warna yang soft pada ruangan dan furnitur menambah kesan nyaman untuk beraktivitas diruangan ini . Penerapan ilmu hukum thermal pada area ini sangat di perhatikan baik dari suhu, pencahayaan alami dan sirkulasi udara nya untuk mempertimbangkan bangunan yang ramah energi."
"
Desain kamar utama dirancang se-maksimal mungkin, dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan dan kesehatan pengguna dari segi fungsi, dan nilai estetika. Ruangan ini menggunakan kombinasi warna-warna yang tidak terlalu kontras sehingga cocok di padu-padankan satu sama lain secara keseluruhan."
"
Desain kamar utama dirancang se-maksimal mungkin, dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan dan kesehatan pengguna dari segi fungsi, dan nilai estetika. Ruangan ini menggunakan kombinasi warna-warna yang tidak terlalu kontras sehingga cocok di padu-padankan satu sama lain secara keseluruhan."
" Desain kamar anak dirancang se-maksimal mungkin, dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan dan kesehatan pengguna dari segi fungsi, dan nilai estetika. Ruangan ini menggunakan kombinasi warna-warna yang tidak terlalu kontras sehingga cocok di padu-padankan satu sama lain secara keseluruhan."
" Area dapur bersih dirancang lebih clean yang bertujuan membuat suasana dapur bersih terkesan lebih bersih dan tertata rapi. Konteks warna yang soft pada ruangan ini menambah nilai kenyamanan pada area ini."
" Area kamar mandi dirancang sedemikian mungkin yang tampil lebih sederhana yang terkesan moderen, dengan penggunaan lighting yang tepat dan kombinasi warna pada furnitur yang tidak terlalu kontras satu sama lain. Warna yang terang ( Putih ) pada dinding terkesan luas pada sebuah ruangan."
Perancangan kali ini, merupakan proyek pembangunan Gedung Olahraga yang berada dilingkungan kampus Institut Teknologi Sumatera.
Tujuan dari pembangunan proyek ini yakni menambah sarana dan prasarana bangunan kampus di bidang Olahraga. Dimana nantikan bangunan tersebut bisa menjadi bangunan yang menjadi pusat aktivitas berolahraga oleh mahasiswa/i kampus ITERA itu sendiri.
Diharapkan atas ketercapaian dalam pembangunan gedung ini yaitu menjadi salah satu gedung yang iconic yang berada dilingkungan kampus Institut Teknologi sumatera.
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 21 Tahun 2014 tentang Bangunan Gedung (Pasal 26 ayat (2) poin c) “KDB untuk bangunan gedung maksimum 60% dan KLB untuk bangunan gedung maksimum 2.4.”
Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2030 “mewajibkan menyediakan RTH pada setiap bangunanp ublik dengan KDH minimum 20 (dua puluh) persen.”
Permenpora No. 8 Tahun 2018, Halaman 13-14
ZONA 1
ARENA DAN PENGAMANAN SEMENTARA
Tempat berlangsungnya kegiatan olahraga
Zona masuk dan keluar arena, pemisah
Area penonton dan sirkulasi atlet
ZONA 2
TRIBUN DAN SIRKULASI PENONTON
Menertibkan penonton Pengaturan sirkulasi Jalur evakuasi dalam gedung
ZONA 3
FASILITAS PENUNJANG KEGIATAN
Akses langsung dengan luar bangunan Pengaturan sirkulasi Evakuasi dalam kondisi darurat
ZONA 4
Daerah bebas kedaruratan
Area sirkulasi di luar bangunan dan penyaring pengunjung
Area pengaman terakhir untuk evakuasi dalam kondisi darurat sebelum dirujuk ke luar lokasi
Sirkulasi penonton merupakan akses bagi penonton yang berjalan kaki dari transportasi umum
Sirkulasi pemain/atlet harus terpisah dari penonton
Sirkulasi pelatih dan ofisial harus terpisah dari penonton Srikulasi media (wartawan) harus terpisah dari akses pemain (atlet), pelatih, ofisial, dan penonton
Sirkulasi pengelola pertandingan (panitia) harus terpisah dari akses penonton, media, atlet, wasit dan ofisial Sirkulasi pengelola gedung (prasarana olahraga) harus memiliki fleksibilitas terhadap selutuh fasilitas yang ada pada suatu gedung olahraga dan disesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung.
Permenpora No. 8 Tahun 2018, Halaman 13-14
Ukuran arena gedung, panjang 40 meter, lebar 25 meter. Tinggi di atas arena permainan 12,5 meter dan tinggi di atas zona bebas 5,5 meter.
HARUS BISA DIFUNGSIKAN SEBAGAI :
Bulutangkis (4 lapangan)
Bola voli (1 lapangan)
Bola basket (1 lapangan)
Futsal (1 lapangan uk. 31m x 16m)
Tenis lapangan (1 lapangan)
Sepaktakraw (4 lapangan)
Ukuran sedang (Gor Tipe B), memiliki ketentuan kapasitas 1000 3000 penonton.
Total Luas Lantai Bangunan: 6.061,17 m2