PKM KC TU-TALK_Nesinda

Page 1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Karsa Cipta

PENGEMBANGAN APLIKASI TU-TALK UNTUK MEMPERMUDAH TUNARUNGU DALAM BERKOMUNIKASI

Kelas : Lc80 Kelompok : 06

Jurusan : Business Information Technology Kampus : Bekasi

Nabiila Anindya Siswadi 2201841980 Ketua Nesinda Baquita 2201832055 Anggota 1 Dara Syah Maharani 2201798622 Anggota 2 D3218 Nuril Kusumawardani S.T., M.K.M UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2019

Tanda Tangan Ketua (Nabiila Anindya Siswadi) (Nabiila Anindya Siswadi) (Nabiila Anindya Siswadi)

Tanda Tangan Anggota 1 (Nesinda Baquita) (Nesinda Baquita) (Nesinda Baquita)

Tanda Tangan Anggota 2 (Dara Syah Maharani) (Dara Syah Maharani) (Dara Syah Maharani)

Tanda Tangan Dosen Pembimbing

(Nuril Kusumawardani S.T., M.K.M )

(Nuril Kusumawardani S.T., M.K.M )

(Nuril Kusumawardani S.T., M.K.M )

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGEMBANGAN APLIKASI TU-TALK UNTUK MEMPERMUDAH TUNARUNGU DALAM BERKOMUNIKASI BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh : Nabiila Anindya Siswadi 2201841980 2022 Nesinda Baquita 2201832055 2022 Dara Syah Maharani 2201798622 2022

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2019

Pengesahan PKM Karsa Cipta

1 Judul Kegiatan : PENGEMBANGAN APLIKASI TU TALK UNTUK MEMPERMUDAH TUNARUNGU DALAM BERKOMUNIKASI

2 Bidang Kegiatan : PKM KC

3 Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Nabiila Anindya Siswadi b. NIM : 2201841980

c. Jurusan : Business Information Technology d. Universitas : Bina Nusantara

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Bekasi, Bumi Dirgantara Permai Jl. Garuda 7 BW 5 Jatisari Jatiasih / 082113570383

f. Email : nabilanindyaa@gmail.com

4 Anggota pelaksana Kegiatan /Penulis : 2 orang

5 Dosen pendamping

Nama Lengkap dan Gelar : Nuril Kusumawardani S.P. S.T., M.K.M NIDN : 0304098101 Alamat Rumah dan No Tel /HP : Taman Bougenville Estate Blok C3 no. 4 087882415175

6 Biaya kegiatan total:

a. Kemenristekdikti : Rp. 12.500.000, b. Sumber lain :

7 Jangka waktu pelaksanaan : Bulan

Menyetujui, Ketua Jurusan (Dr. Yohannes Kurniawan, S.Kom., SE., MMSI) D4529

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Johan, S. Kom, M.M) D1582

Jakarta, 20 September 2019

Ketua Pelaksana Kegiatan (Nabiila Anindya Siswadi) 2201841980

Dosen Pendamping

(Nuril Kusumawardani S.P. S.T., M.K.M.) 0304098101

ii

Daftar Isi

Halaman Sampul……...……………………………………………..….i Halaman Pengesahan………………………………………………..….ii Daftar Isi……………………………………………………..……...…iii Bab 1 Pendahuluan……………………………………………….…1 1.1 Latar Belakang ..1 1.2 Rumusan Masalah ....................................... .....1 1.3 Tujuan .................................................................................3 1.4 Luaran yang Diharapkan .....................................................3 1.5 Kegunaan ............................................................................3 Bab 2 Tinjauan Pustaka ……………………………………………5 2 1 Kondisi Lapangan Komunikasi dengan Orang Tuli di Lingkungan Masyarakat ............................................................5 2.2 Mobile Device .....................................................................5 2.3 Interpreter Bahasa Isyarat ...................................................6 2.4 Sign Language . 6 3.5 Motion Gesture Recognition 7 Bab 3 Metode Pelaksanaan………………………………………....8 3.1 Pengumpulan Data ..............................................................8 3.2 Penyusunan Konsep ............................................................8 3.3 Pembuatan Prototype, Pengujian danEvaluasi .................10 Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan………………………...……...11 4.1 Anggaran Biaya…………………………………………..11 4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………….11 Daftar Pustaka……………………………………………………….12 Lampiran-Lampiran………………………………………………...14

Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing 14 Lampiran 2 .Justifikasi Anggaran Kegiatan……………………….….19

Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 21 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana…………………..…..22

Lampiran 5 Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan 23

iii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“TULI” atau sering kita kenali sebagai salah satu kata pengganti dari penyandang disabilitas Tunarungu, namun dalam hal ini perbedaan antara penyandang disabilitas Tunarunggu dengan sebutan Tuli berbeda mernurut pandangan masyarakat yang ada. Menurut pandangan masyarakat awan, kata atau sebutan ‘Tunarungu’ dinilai lebih sopan, istilah yang lebih bagus dan pantas didengar untuk penyandang disabilitas bagian pendengaran tersebut, namun paradigma masyarakat akan hal tersebut dipatahkan oleh masyarakat penyandang disabilitas tersebut, bahwasanya mereka lebih suka dipanggil ‘Tuli’ karena arti kata Tunarungu menurut mereka lebih mengarah ke diagnosis sebuah penyakit (kerusakan) yang berasal dari istilah kedokteran, sedangkan Tuli tidak mengarah ke hal hal tersebut. Dalam hal ini Tuli dikenal sebagai identitas sosial masyarakat luas yang tidak dapat mendengar dan mempunyai kemampuan berbahasa isyarat dengan baik untuk berkomunikasi dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan sehari hari layaknya masyarakat pada umumnya.

Pada artikel yang dirilis oleh CNN Indonesia yang terbit pada tahun 2017, menjelaskan bahwa 40,5 Juta penduduk Indonesia merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai gangguan pendengaran. Survei Nasional tahun 1994 1996, sebanyak 18,5% masyarakat Indonesia mengalami gangguan pendengaran, angka tersebut setara dengan 40,5 Juta Jiwa. Angka 0,4% termasuk dalam gangguan pendengaran ketulian, dan menurut data tersebut 5 ribu bayi lahir dengan menderita Tuli sejak lahir. Mereka yang lahir telah menyandang gangguan ini harus melanjuti perkembangan mereka dengan cara mempelajari bahasa baru untuk berkomunikasi dengan sesama, hal itu berlaku untuk para penyandang ketulian yang terkena tuli akibat hal hal selain bawaan lahir, seperti; kecelakan. Komunikasi dalam perkembangan manusia dari waktu ke waktu dalam area personal communication (one to one) maupun Social Communication (one to many) sangatlah berpengaruh, komunikasi yang baik antar dua belah pihak menghasilkan output yang understandable bagi kedua belah pihak.

Komunikasi dengan Gesture System bukanlah suatu aktivitas manusia yang bersifat ekslusif, namun juga sebagai bagian dari ras dan kebudayaan itu sendiri dalam berkomunikasi (Willam C. Stokore, Jr. 2005). Sign Language atau bahasa Isyarat disetiap Negara berbeda beda, di Indonesia ada dua jenis bahasa isyarat untuk berkomunikasi, pertama dikenal sebagai SIBI (Sistem Bahasa Isyarat Indonesia) yang merupakan tata cara mepresentasikan bahasa

1

lisan Indonesia kedalam gerakan tertentu, kedua dikenal sebagai Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) yang merupakan bahasa yang natural berkembang dikelompok masyarakat tuli.

Efektifitas cara berkomunikasi masyarakat biasa dengan saudara, kerabat, maupun anggota keluarganya yang tuli dinilai kurang efektif jika menggunakan sistem tulis pesan, dimana komunikasi ini berlaku dua arah namun membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menulis, kemudian dibaca, lalu merespon dengan menuliskan balasan. Umumnya, tanpa menggunakan teknik atau metode kertas dan tulis pesan, para penyandang tuli ini membutuhkan seseorang yang berperan sebagai translator antara masyarakat awam dengan mereka. Translator ini merupakan orang yang jelas mengerti setiap gerakan bahasa isyarat kemudian menjelaskan secara lisan apa yang ingin dibicarakan oleh penyandang tuli tersebut, namun hal ini akan menjadi salah satu kelangkaan karena penyandang tuli tersebut harus menyewa Translator ini sebagai aset penerjemah mereka dalam berkomunikasi.

Teknologi Mobile Device Application yang telah berkembang pesat di Indonesia dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan aplikasi khusus sebagai translator untuk menjadi solusi komunikasi antara masyarakat awam dengan penyandang tuli ini. Mobile Device dinilai merupakan pendekatan yang baik untuk mengembangkan Aplikasi translator ini, mengingat masyarakat 80% telah memiliki Smartphone yang konvensional dan perangkat yang mendukung untuk sistem voice translator dan Image Translator dengan menggunakan motion recognition Sign Language Recognition menggunakan kamera dan sistem akan bekerja sebagai Visual Tracking untuk setiap gerakan dan ekspresi dari si penyandang ketulian dalam melontarkan ekspresi untuk setiap kata daninformasi (Eleni, dkk., 2009).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang harus diuraikan dan dipecahkan di program karsa cipta ini menurut penulis, sebagai berikut:

1. Bagaimana cara berkomunikasi secara efektif dengan penyandang tuli tanpa dalam waktu yang singkat?

2. Bagaimana dari sudut pandang teknologi mendukung perkembangan teknologi motion recognition untukmengenal gerakan bahasa isyarat?

3. Bagaimana konsep Personal Translator dalam perangkat mobile dapat membantu para penyandang ketulian dalam berkomunikasi secara sosial lebih baik danmudah?

2

1.3 Tujuan

Berikut merupakan tujuan dari penulisan gagasan oleh penulis terkait komunikasi penyandang tuli atau kesulitan pendengaran (Tuli) dengan masyarakat awam :

1. Meningkatkan Keefektifan metode komunikasi dua arah anatara masyarakat awam dengan penyandang pendengaran tuli.

2. Memberikan pengalaman berkomunikasi dengan masyarakat tuli dengan mudah dan efektif secara bersamaan.

3. Mengaplikasikan teknologi motion gesture recognition untuk mengenal dan menerjemahkan gerakan gerakan kedalam teks kalimat.

4. Memberikan konsepide gagasan secara rinci mengenai rencana relisasi dalam perangkat lunak berbentuk Aplikasi yakni Personal Translator bagi penyandang tuli dalam genggamantangan (Mobile Device).

1.4 Luaran yang Diharapkan

Dari program karsa cipta terkait ide gagasan aplikasi untuk para penyandang kesulitan pendengaran (Tuli), diharapkan gagasan dapat memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Terciptanya Aplikasi TU TALK dapat menjadi sarana digital sebagai solusi efektif dalam kegiatan komunikasi dua arah antara masyarakat Tuli dengan masyarakat awam.

2. Realisasi ide gagasan Aplikasi TU TALK diharapkan dapat menjadikan komunikasi dapat lebih dimengerti oleh masyarakat awam yang berperan sebagai receiver pesan dari masyarakat tuli dengan voicetranslator.

1.5 Kegunaan

Ide gagasan yang tertulis dalam program kasa cipta ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain:

1.5.1 Bagi Masyarakat (Tuli dan non Tuli)

Karsa cipta pengembangan teknologi untuk maksud dan tujuan dengan target merupakan penyandang kesulitan pendengaran (tuli) ini diharapkan mampu menjadi solusi efektif untuk berkomunikasi antar sesame dalam waktu yang singkat.

3

1.5.2 Pengembangan IPTEK Indonesia

Karsa cipta pengembangan teknologi motion gesture recognition dan voice translator sebagai personal translator bagi penyandang kesulitasn pendengaran (Tuli) diharapkan mampu menjadi acuan dari perkembangan IPTEK Indonesia dalam bidang motion dan visual recognition.

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Lapangan Komunikasi dengan Orang Tuli di Lingkungan Masyarakat

Menurut studi dokumentasi yang diperoleh tentang bagaimana orang pertama kali berkomunikasi dengan orang penyandang Tuli, ialah mereka terlihat kesusahan untuk memahami. Mencoba metode metode yang umum diketahui, seperti menulis kata kata pada secarik kertas dan orang dengan disabilitas tersebut membaca, lalu membalasnya dan begitupun selanjutnya terasa kurang efektif dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproses kata kata, lalu memresponnya kembali. Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan, tanpa adanya komunkasi yang baik antara personal ke personal akan memicu hal hal yang kurang baik untuk pekerjaan, sosial, maupun hal lain yang sedang ingin didiskusikan.

Layaknya warga dan manusia sosial, seseorang yang menyandang disabilitas “Tuli” (mereka lebih suka dipanggil tuli, daripada Tunarungu, karena arti dan makna dari kata kata tersebut) mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seseorang yang Tuli juga mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan sosial dengan siapapun layaknya manusia sosial pada umumnya. Hanya saja, proses komunkasi yang mereka jalani terlihat berbeda dengan orang yang menggunakan verbal. Kesulitan yang dihadapi oleh orang verbal dalam menerima pesan dalam bentuk non verbal khususnya dalam bahasa gerakan (Isyarat) juga merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena tidak semua orang verbal yang diajak bicara paham betul dengan bahasa Isyarat kecuali mereka mempelajarinya.

2.2 Mobile Device

Sebuah terobosan teknologi berupa penyederhanaan fitur fitur yang dapat dimiliki hanya dalam gegaman tangan, maka terciptalah perangkat mobile yang kini banyak digunakan masyarakat luas. Mobile Device memungkinkan sebuah perangkat kecil untuk menyimpan , memproses dan menampilkan data Mobile Device juga dikenal sebagai komputer dalam genggaman, dikarenakan bentuknya yang kecil, dan mudah dibawa dalam satu genggaman dan memiliki fitur hampir sama dengan komputer pada umumnya, hanya saja tetap memiliki keterbatasan. Sebuah perangkat Mobile membutuhkan seperangkat perangkat lunak (Software) agar dapat berjalan, salah satunya yang penting selain Operating System dari suatu Mobile

5

Device adalah Aplikasi, Aplikasi dirancang dengan berbagai macam jenis untuk memenuhi kebutuhan si pemakai perangkat.

2.3 Interpreter Bahasa Isyarat

Interpreter dan Translator merupakan dua hal yang memiliki arti yang hampir sama tapi berbeda. Kedua Interpreter dan Translator ada pada area yang sama yaitumenerjemahkan suatu bahasa, namun proses menerjemahkannya yang berbeda. Interpreter harus menerjemahkan bahasa secara lisan atau langsung ditempat dan tidak dituangkan dalam bentuk tulisan, namun berbeda dengan seorang translator yang dapat menerjemahkan sesuatu dan menuangkannya dalam bentuk tulisan, proses Intrepreter dalam menerjemahkan kalimat dan kata lebih singkat dibandingkan seorang translator yang dapat mengatur sendiri waktunya untuk menerjemahkan Seorang Interpreter terkenal, Pinky Warouw yang telah menekuni perkerjaannya hampir 15 tahun lamanya, ia mengatakan bahwa dirinya belajar dari seorang penyandang tunarungu selama tiga tahun dan menjalani karirnya sebagai seorang Intrepreter untuk bahasa isyarat (Pinky W. 2013). Dikutip dari sebuah artikel yang menjelaskan bahwa profesi seorang Interpreter bahasa isyarat khususnya belum dapat dijadikan sebuah profesi utama dikarenakan belum adanya regulasi dan penetapan khusus yang resmi (Dini. 2013)

2.4 Sign Language

Sign Language atau lebih dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai Bahasa Isyarat, merupakan salah satu cara berkomunikasi non verbal. Menurut psikolog kognitif, bahasa isyarat merupakan suatu sistem komunikasi yang berasal dari pemikiran seseorang kemudian dikirimkan dengan perantaraan simbol gerakan isyarat fisik yang dominan pada gerakan tubuh (tangan), ekspresi dan juga gerak bibir Tidak terlalu berbeda dari bahasa lisan yang biasa digunakan setiap hari, Bahasa Isyarat hanya mewakili kata yang ingin dikomunikasikan menggunakan metode lain yaitu dengan gerakan. Bahasa Isyarat umum digunakan kepada mereka yang menyandang disabilitas dalam pendengarannya, di Indonesia sendiri bahasa isyarat yang umum digunakan yaitu BISINDO, dan ada juga GERKATIN dan SIBI. Di luar negeri sendiri, khususnya Amerika Serikat bahasa isyarat yang digunakan disebut ASL (American Sign Language) Setiap bahasa bahasa yang merepresentasikan gerakan mempunyai gerakan yang berbeda beda dan cara penyampaian yang berbeda beda, sama hal nya seperti membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.

6

Dalam penerapan bahasa Isyarat yang diutamakan adalah gerakan dan visual si penerima pesan, karena penerima pesan harus melihat dan memperhatikan setiap gerakan yang dikirim atau dilakukan oleh pengirim pesan melewati bahasa isyarat.

2.5 Motion Gesture Recognition

Teknologi Motion Gesture memungkinkan seseorang dapat mengontrol sesuatu dengan gerakan. Teknologi ini berkembang, hingga saat ini memungkinkan Smartphone Device yang telah banyak digunakan mempunyai sensor untuk mengenali Motion gesture dan memanfaatkannya untuk mengeksplor perintah perintah yang mungkin dapat diatur oleh user itu sendiri. Sensor sesor itu sendiri membaca gerakan dan mentransmisikannya sebagai data yang dapat dikalkulasi sehingga diketahui bahwa itu adalah sebuah gerakan tertentu. Accelerometer, merupakan salah satu sensor untuk membaca Motion Gesture. Teknologi mobile yang telah mensupport sensor pembaca dan pendeteksi untuk Motion Gesture dapat dimanfaatkan untuk menerjemahkan gerakan gerakan tangan manusia melewati sarana kamera pada smartphone dan mengenali gerakan tersebut menjadi suatu perintah untuk mengeluarkan output tertentu sesuai dengan sistem.

7

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

Dalam metode pelaksanaan, beberapa hal mengenai pendukung terobosan inovasi “TU TALK” akan dijelaskan lebih detail, adapun beberapa metode untuk tahap pelaksanaan yang akan dilakukan, antara lain;

3.1 Pengumpulan Data

Pada Tahapan ini akan dilakukan pengumpulan data data yang dibutuhkan untuk membangun suatu Aplikasi, Data dikumpulkan dari refrensi teknologi yang ditulis oleh para ahli sampai studi dokumentasi sebagai pendukung data yang telah diperoleh sebelumnya. Adapun alur pengumpulan data, antara lain; dimulai dari research dari buku buku, studi dokumentasi mengenai situasi lapangan, kemudian melakukan survey langsung ke lokasi yayasan target User aplikasi, dan menganalisis data data tersebut Kemudian melakukan review yang mendukung sistem yang akan dibuat. Data yang dibutuhkan, antara lain; pengaplikasian Motion Gesture yangakan mengirimkan

3.2 Penyusunan Konsep

Tahap penyusunan konsep ide gagasan adalah tahap dimana, konsep untuk membangun ide gagasan benar benar akan diimplementasikan dan direalisasikan. Penyusunan konsep berdasarkan data data pendukung yang telah diperoleh. Konsep antara lain; Menyusun konsep alur kerja jalannya aplikasi TU TALK dalam bentuk flowchart, mendesign prototype aplikasi, menyusun list software tools yang dibutuhkan, menganalisis hipotesis dan indikator keberhasilan jangka pendek untuk pengimplementasian Aplikasi TU TALK.

Gambar 3.1 Alur Konsep Penyusunan Apliaksi TU TALK

8

Gambar 3.2 Alur Penerjemah Aplikasi TU TALK dalam Voice Mode

Gambar 3.3 Alur Penerjemah Aplikasi TU TALK dalam Camer Mode

9

3.3 Pembuatan Prototype, Pengujian, danEvaluasi

3.3.1 Pembuatan Prototype

Pembuatan prototype berdasarkan konsep design yang digambarkan pada gambar 3.4 diatas merupakan tampilan awal, Voice mode translation dan Camera mode Translation. Simple dari design aplikasi dengan fitur yang diharap dapat memudahkan dalam pemakaian aplikasi secara praktis. Prototype yang dibuat seperti gambar 3.4 diatas, merupakan rancangan konsep untuk User Inteface yang ingin diterapkn pada TU TALK. Pada halaman utama; aplikasi TU TALK memberikan dua jenis Option kepada pengguna aplikasi, untuk memilih ingin menerjemahkan dengan menggunakan Voice mode, atau Camera mode untuk mendeteksi gerakan bahasa isyarat.

3.3.2 Pengujian Prototype

Dalam pembuatan Prototype, perancangan menggunakan software tools Microsoft Visual Studio dan Java Programming sebagai Programming Language yang akan digunakan, karena merupakan Software tools yang penulis anggap cukup responsif dalam membuat program. Prototype dalam tahapan ini diuji dari internal sistemnya dan bagaimana output yang dihasilkan apakah sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan. Pengujian Prototype, akan menghasilkan hasil mengenai pemakaian aplikasi jika terealisasikan, maka dari itu penting untuk mengetahui sistem pembuatan dari awal hingga akhir prototype dibuat. Jika dalam pengujian, hasil prototype gagal atau tidak sesuai dengan konsep maka akan dicari titik permasalahan dari aplikasi dan memperbaiki serta menyempurnakan teknologi yang digunakan. Dalam tahap pengujian, yang diuji oleh aplikasi adalah; Output berjalan dengan baik, sesuai dan tidak terjadi error dalam penerjemahan, dalam menginput sensor dapat mengenali dan mendeteksi Motion gesture dari gerakan tangan yang memberikan perintah untuk output kalimat, dan input voice untuk menerjemahkan sesuai dengan apa yang dibicarakan serta ke responsif an aplikasi dalam menerjemahkan dan dalam pemakaian user.

3.3.3 Evaluasi

Dalam tahap evaluasi, protoype hasil percobaan dan perancangan akan disempurnakan model aplikasinya, kesalahan penerjemahan dan error dalam sistem akan dianalisis kembali dan diperbaiki. Evaluasi juga, untuk melengkapi sistem Software dalam aplikasi TU TALK.

10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Berikut merupakan Tabel Ringkasan Anggara Biaya yang dikeluarkan untuk program karsa cipta yang telah penulis kalkulasikan dengan kebutuhan realisasi ide gagasan:

Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM KC No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1 Software Aplikasi untuk Developer 4.943.000 2 Peralatan Tulis Kantor 50.000 3 Perjalanan Survey dan pengumpulan Data 1.242.000 4 Lain lain; Biaya jasa, Publikasi, Internet, Laporan 6.265.000 Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Berikut merupakan ringkasan mengenai jadwal kegiatan selama pelaksanaan relisasi ide gagasan program karsa cipta yang telah penulis sesuaikan dengan perencanaan kegiatan dan waktu kegiatan:

Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan No. Jenis Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 1 Perencanaan Konsep 2 Pengumpulan Alat dan Bahan 3 Pembuatan Prototype 4 Pengujian Aplikasi 5 Penyusunan Hipotesis kesimpulan 6 Penerapan dan Pengenalan Aplikasi 7 Penyempurnaan Aplikasi

11

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin,. 2019. Teknik Dasar Berkomunikasi dengan Penyandang Tunarungu [online].

Available at: https://www.alodokter.com/teknik dasar berkomunikasi dengan penyandang tunarungu [Diakses 29 Maret 2019]

Efthimiou, Elini dkk., 2009. Sign Language Recognition, Generation, and Modeling: A Research Effort with Applications in Deaf Communication. In: Universal Access in Human Computer Interaction, Addressing Diversity: 5th Internation Conference. San Diego: Procedings (March 29, 2019), pp. 21 30.

Ganur, Maria Helena dkk., 2018. Pola Komunikasi Anak Usia Dini Tunarungu Bukan Bawaan. (April 15, 2019), pp. 1 2.

Nilawaty, Cheta dan Susandijani., 2018. Bahasa Isyarat SIBI dan BISINDO, Tilik Perbedaannya [Online].

Available at: https://difabel.tempo.co/read/1105916/bahasa isyarat sibi dan bisindo tilik perbedaannya/full&view=ok [Diakses 14 April 2019]

Pratiwi, Wahyu,. 2014. Belajar Bahasa Isyarat; Simbol Komunikasi yang Menarik untuk Dipelajari [Online].

Available at: https://www.kompasiana.com/wrep/54f9400aa33311ac048b4a1b/belajar bahasa isyarat simbol komunikasi yang menarik untuk dipelajari [Diakses 2 Mei 2019]

Rouse, Margaret., Mobile App [Online]

Available at: https://whatis.techtarget.com/definition/mobile app [Diakses 2 Mei 2019]

12

Stokoe, Willliam C., 2005. Sign Languange Structure: An Outline of the Visual Communication Systems of the American Deaf. The Journal of Deaf Studies and Deaf Education, Volume 10. Issue 1. Winter 2005, (April 15, 2019), pp 1 - 2.

Tuwo, Angreas Gerry., 2016. Sebutan Tuli atau Tunarungu, Mana yang Lebih Tepat? [Online]

Available at: https://www.liputan6.com/global/read/2654898/sebutan tuli atau tuna rungu mana yang lebih tepat [Diakses 14 April 2019]

Viswanathan, Priya., 2018. What is a Mobile Device? [Online].

Available at: https://www.lifewire.com/what is a mobile device 2373355 [Diakses 2 Mei 2019]

Wicaksono, Adhi., 2017. Masih Ada 40,5 Juta Orang Indonesia Berjuang Lawan Ketulian [Online].

Available at: https://www.cnnindonesia.com/gaya hidup/20170323180138 255 202335/masih ada 405 juta orang indonesia berjuang lawan ketulian [Diakses 14 April 2019]

Wijaya, Steven dan Kristo Purba., 2018. Implementasi Motion dan Gesture Pada Aplikasi Mobile Berbasis iOS Sebagai Wireless Remote (May 2, 2019) ,pp 1 2.

13

1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nabiila Anindya Siswadi 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Business Information Technology 4 NIM 2201841980 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 09 Februari 2000 6 E mail nabilanindyaa@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 082113570383

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1. 2. 3. C. Penghargaan Yang Pernah Diterima No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 2. 3. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta.

Jakarta, 20 September 2019 Pengusul, (Nabiila Anindya Siswadi)

14
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

2. Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nesinda Baquita 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Business Information Technology 4 NIM 2201832055

5 Tempat dan Tanggal Lahir Probolinggo, 30 April 2000 6 E mail Nesinda00@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 081284584678

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1. 2. 3. C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1. 2. 3. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta

Jakarta, 20 September 2019 Pengusul, (Nesinda Baquita)

15

3. Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dara Syah Maharani 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Business Information Technology 4 NIM 2201798622

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 24 Mei 2001 6 E mail cp.darasyah@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 085939138761

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1. 2. 3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 2 LKTIN SEACRING 2019 Departemen Transportasi Laut, ITS

2019 2 Juara 3 B PLAN FOURLAST 2018 FOURLAST, BINUS University 2018 3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta.

Jakarta, 20 September 2019 Pengusul, (Dara Syah Maharani)

16

4. Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nuril Kusumawardani Soeprapto Putri ST., MKM. 2 Jenis Kelamin Perempuan

Program Studi Sistem Informasi

NIDN 0309048101

Tempat dan Tanggal Lahir Malang 4 September 1981

E mail Nuril.kusumawardani@binus.edu

Nomor Telepon/HP 087 882415175

B. Riwayat Pendidikan

Sarjana S2 / Magister S3 / Doktor Nama Institusi Universitas Trisakti Multimedia University, Malaysia Jurusan Teknik Industri Knowledge Management Tahun Masuk Lulus 1999 2004 2005 2007

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT C.1. Pendidikan/Pengajaran No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

C.2. Penelitian No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun 1 Defect Classification Using DecisionTree Binus 2018

Green Information Technology Policy in Indonesia

Dikti 2018

Dikti 2018 C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat No Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun

Modeling Green balanced scorecard for private higher education institutions

17
3
4
5
6
7
1. Information System Concept Wajib 4 2. Management Information Systems Wajib 4 3. Knowledge Management Wajib 4 4. Business Process Fundamental Wajib 4
2
3.

Masyarakat

1. Design your Apps Binus 2019

2. Internet untuk UKM Binus 2019

3. Pelatihan Excel Binus 2018

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta.

Jakarta, 20 September 2019 Pembimbing, Nuril Kusumawardani ST., MKM.

18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan

Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp) Software Aplikasi Developer (Visual Studio) (biaya/bulan)

1 Lisence Software 639.000 639.000

Software Adobe XD untuk Tampilan UI Aplikasi 1 Lisence Software/ bulan @296.000 296.000

Software Dreamweaver (mobile app design) 1 Lisence Software/ bulan @504.000 504.000

Software Animate (Sign Animation) 1 Lisence Software/ bulan @504.000 504.000

Cloud Hosting 2 Bulan Langganan @1.500.000 3.000.000

Komputer Handphone

SUB TOTAL (Rp) 4.943.000

2.Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp) ATK (terbatas) paket/eceran 1 paket @50.000 50.000 SUB TOTAL (Rp) 50.000

3.Perjalanan

2 Kali perjalanan @145.000 290.000

Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp) Keperluan ujicoba (kampus ke lokasi ujicoba pp) Kampus (BKS) Santi Rama Foundation (JKT)

Keperluan ujicoba (Kampus ke lokasi ujicoba pp) Kampus(BKS) Yayasan Tunarungu Sehjira (JKT)

Keperluan dalam perjalanan ujicoba luar kampus (Biaya makan dan perjalanan tambahan)

2 Kali perjalanan @171.000 342.000

Per orang untuk satu kunjungan @100.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 1.242.000

Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp) Biaya Jasa layanan Developing Program 1 jasa 4.060.000 4.060.000 Biaya publikasi 1 toko Aplikasi 300.000 300.000

4. Lain lain

19

Biaya Pemasaran Aplikasi (Promosi social media)

2 Platform Social Media @750.000 1.500.000

Biaya berlangganan internet (bulanan) Langganan per bulan 290.000 290.000

Lainnya (Pembuatan Laporan dan Penjilidan) 5 Buah @23.000 115.000 SUB TOTAL (Rp) 6.265.000 TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.500.000

(Terbilang Dua belas Juta Lima ratus Ribu Rupiah)

20

No

Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu

1 Nabiila Anindya Siswadi

Business Information Technology

2 Nesinda Baquita Business Information Technology

Business Information Technology

Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas

8 Jam / Minggu

Business Information Technology

3 Dara Syah Maharani Business Information Technology

8 Jam / Minggu

Business Information Technology

8 Jam / Minggu

Membuat tampilan User Interface untuk aplikasi.

Melakukan pendataan berhubungan dengan target pemakai aplikasi.

Membuat makalah laporan dan refrensi untuk perkembangan konsep ide gagasan.

21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nabiila Anindya Siswadi

NIM : 2201841980

Program Studi : Business Information System

Fakultas : School of Information Systems

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM KC saya dengan judul : PENGEMBANGAN APLIKASI TU-TALK UNTUK MEMPERMUDAH TUNARUNGU DALAM BERKOMUNIKASI

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

Jakarta, 20 September 2019

Mengetahui, Wakil Rektor Bidang Kemahsiswaan

Yang menyatakan, (Johan, S. Kom, M.M) (Nabiila Anindya Siswadi) D1582 2201841980

22
23
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan Gambar 1. Halaman UI Aplikasi TU TALK Gambar 2. Halaman Voice Transalte dan Motion Translator Aplikasi TU-TALK

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.