Amakizine - Majalah IL Kelompok 1 (revisi)

Page 1

Keseharian di Desa Juwono
Anak Mami Kristy Magazine SMP Santa Ursula Jakarta Edisi Live-in -----------------------------Youtube: PSONISDY----------------------------
AAMAKIZINE MAKIZINE

Daftar Isi

Introduksi
Kegiatan Sehari-hari Siswi SMP Santa Ursula Jakarta Selama Tinggal di Desa Juwono Protokol Kesehatan 03 Serunya Menjelajah Alam di Desa Juwono 04 05 Recount Text 13 Giving Sweets to Children 14 Kisah dan Pengalaman di Candi Prambanan 09 Foto Kegiatan 10 Desaku 11 Profil Ibu Asuh 12 02 Petualangan Di Desa Juwono 07 Daftar Isi 01 Teaching Children 15 Learn and Play with Children 16 Community Service 17 Learn and Game 18 Cassava 19 Semangat Komitmen (I) 20 01 Semangat Komitmen (II) 20

Introduksi

Kelompok1

KelasVIII-5

Adeline (1)

Cilla (4)

Cheryl (7)

Phani (19)

Naira (25)

Sabrina (30)

A M A K I Z I N E

02

PENTINGNYA PROKES

Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup banyak bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam berkegiatan seharihari. Walaupun virus Covid-19 masih ada di Indonesia, sekarang kasus Covid-19 sudah langka Tetapi, kita tetap wajib memakai masker kita, terutama saat berada di tempat umum. Penggunaan masker tidak hanya untuk melindungi dari virus dan penyakit, namun masker juga berfungsi untuk melindungi alat pernapasan kita dari polusi udara. Pada malam hari sebelum berangkat, saya masih merasa ada polusi asap di udara di Jakarta, dan tetap memakai masker saya

Saat berangkat (Senin-Selasa, 27-28 Maret 2023)

Saat persiapan pemberangkatan di SMP Santa Ursula Jakarta, kebanyakan siswi-siswi menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan Pada awalnya, sebagian besar siswi masih menggunakan masker, namun lama-kelamaan beberapa siswi mencopot masker mereka. Selama perjalanan menujuDesaJuwono,didalambusyangdigunakan,beberapa mahasiswi melepas masker mereka Beberapa siswi juga membukamaskerketikaberadadirestarea,terutamarestarea yang kedua. Siswi-siswi tersebut membuka masker dan memakanjajananyangmerekabelidirestarea.Saatberadadi restoran Kampung Ulu, baik siswa maupun guru terpaksa melepasmaskeruntukmemakansarapan.

Pada kedua rest area yang dikunungi, banyak penjual makanan dan pengunjung rest area lainnya yang tidak menggunakan masker maupun menerapkan protokol kesehatan.DiKampungUluResto,yangmerupakanrestorandi Magelang yang kita kunjungi untuk beristirahat dan sarapan, juga terdapat banyak penjual souvenir yang menawarkan souvenir secara paksa kepada pengunjung Mereka juga tidak menggunakan masker maupun menerapkan protokol kesehatan.

Sayamengamatibahwafasilitasdirestareacukupbersih dan udaranya juga sejuk hingga hampir tidak terasa polusi udara di sana. Beberapa jam kemudian kami tiba di tempat

..

03

makan untuk sarapan. Tempat makan tersebut juga terjaga lingkungannya dan air disana sangat jernih Saat itu kami sudah tiba di Magelang, dan udaranya juga sangat sejuk. Ketika saya membuka masker, saya merasa sejuk.

Saat tiba (Selasa, 28 Maret 2023)

Saat tiba di lokasi Live-In, saya mengamati banyak orang yang tidak memakai masker, walaupun ada beberapapengendaramotoryangmasihmemakaimasker.

Saya juga tidak melihat sampah bertebaran sembarangan di jalanan lingkungan sekitar. Saat di tiba di rumah orang tua asuh, air kamar mandinya sangat bersih dan bening Saya bertanya dengan ibu asuh saya tentang sumber air tersebutdaniaberkatabahwaairtersebutberasaldariair yangadadipegunungandanbukandariPAM,sehinggaia tidakmemborosbiaya Sebagianbesarwargadisanajuga menggunakanairpegunungan.Saatberjalan-jalandidesa, saya jarang melihat sampah di pinggir jalan. Desa yang saya tempati kebersihan lingkungannya benar-benar terjaga Di sana juga sudah tidak ada kasus covid-19 Kebersihan lingkungan juga dapat berdampak dengan kesehatankita,dengantidakadanyasampahnyamuk,lalat, hama, dan serangga lainnya, kesehatan kita akan lebih terjaga

Di desa Juwono, kebanyakan warga sudah mendapatkan vaksin Covid-19 beserta booster vaksin tersebut, sehingga tidak ada lagi yang terpapar oleh virus Covid-19 tersebut Oleh karena itu, warga desa Juwono sudah tidak lagi memakai masker. Mereka sudah berkegiatan seperti biasa tanpa perlu mengkhawatirkan protokolkesehatan.Siswi-siswiyangmengikutiLive-Inpun tidak menggunakan masker karena tidak lagi khawatir akanterpaparolehvirusCovid-19.

Saat pulang (Jumat-Sabtu, 30-31 Maret 2023)

Seperti pada saat pemberangkatan, beberapa siswi tidak menggunakan masker.

04

SERUNYA MENJELAJAH ALAM DI DESA JUWONO

2023, siswi-siswi dari SMP Santa Ursula Jakarta mengikuti kegiatan Jelajah Alam di Desa Juwono dan di desa Ngargomulyo yang terletak di kabupaten Magelang. Tujuan dari mengikuti kegiatan ini untuk lebih mengenal lingkungan sekitar mereka dan merupakan bagian dari pengalaman Live-in pada tahun ini. Sekitar 65 siswi dari kelas VIII-4 dan VIII-5 mengikuti kegiatan jelajah alam di desa Juwono dan didampingi oleh 15 guru serta Tim Edukasi Juwono.

Sebelum berangkat jelajah alam, para siswi kelas VIII-4 dan VIII-5 melakukan briefing di Gereja Katolik Santo Yusup Juwono. Sebelum menuju ke tempat destinasi, para siswi harus melewati jalan pintas yang sudah diarahkan oleh Tim Edukasi Juwono, dengan ini para siswi juga dapat belajar mengenai tentang alam yang ada disekitar serta belajar tentang tanaman perkebunan dan pertanian selagi menuju ke air terjun. Dalam perjalanan para tim edukasi menunjukan hal-hal yang harus diketahui tentang desa mereka dan melakukan beberapa perhentian di tepi jalan, sungai, perkebunan dan juga sawah. Saat tiba di sawah Mereka juga menunjukan cara menanam padi, dan hal-hal yang harus diperhatikan saat menanam padi di sawah seperti cara membasmi hama dan cara menyingkirkan cendawan dari t bukit air terjun para siswi harus melewati le untuk dilewati, untungnya para siswi dapat

05
Magelang-Padatanggal30Maret .

SERUNYA MENJELAJAH ALAM DI DESA JUWONO

melewati lereng tersebut tanpa ada yang terluka Para siswi terlihat sangat bahagia setelah tiba di air terjun dan langsung pergi bermain air. Disana air mengalir sangat deras sehingga ada beberapa sandal yang hampir hanyut dibawa sungai Air terjun tersebut sangat besar dan luas, merupakan tempat yang cocok untuk beristirahat dan bersantai. Karena hari sudah siang, para guru dan tim edukasi telah menyiapkan nasi doa yang sangat enak.

Sepertinya kegiatan jelajah

alam ini sangat sukses, karena pada

akhirnya para siswi-siswi SMP Santa Ursula dapat menikmati live-in mereka dengan baik. Kegiatan

jelajah alam kali ini merupakan

salah satu kegiatan yang dilakukan pada hari terakhir mereka di desa Juwono, karena esok harinya

k k i dy tour ke

kembali ke

06

K E G I A T A N

S E H A R I -

H A R I

S I S W I

S M P

S A N T A

U R S U L A

J A K A R T A

S E L A M A

T I N G G A L

D I D E S A

J U W O N O

Pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 2023, jam 08 30

WIB, bus yang dinaiki para peserta Live-In tiba di Gereja Katolik Santo Yusup Juwono Para siswi peserta Live-In meletakkan barang bawaan mereka terlebih dahulu sebelum menyapa dan bersalaman dengan warga desa. Setelah berkumpul dan menunggu hingga semua peserta

Live-In tersebut tiba, para siswi peserta Live-In membuat baris dan melakukan absensi. Lalu, bergantian, tangan mereka dibasahi air sebagai upacara untuk mengusir halhal negatif yang terbawa dari Jakarta. Kemudian, siswi peserta Live-In mendengarkan perkenalan dan penyambutan para Tim Edukasi Juwono serta penjelasan tentang daerah Juwono dan kegiatan Live-In di situ. Selain itu, dilakukan juga upacara simbolis serah-terima perwakilan peserta Live-In dari kedua kelas VIII-4 dan VIII5 dari pihak SMP Santa Ursula kepada pihak warga Juwono. Sesudah itu, distribusi dusun Live-In tempat tinggal siswi peserta Live-In diumumkan, dan siswi peserta Live-In tersebut diantarkan ke rumah masing-masing untuk melanjutkan kegiatan bersama keluarga

Sekitar jam 09.00 WIB, para siswi peserta Live-In tiba di rumah masing-masing dan melanjutkan kegiatan bersama keluarga masing-masing. Saya, Naira, bersama partner Live-In saya, Sabrina, istirahat dan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum menuju ke sawah dan bermain di sungai bersama teman serumah kita, Aurel dan Emma. Dalam perjalanan pulang dari sawah, kami

07

dan kelapa Sesampainya di rumah, kami membuka

kelapanya dan mengerok dagingnya untuk dijadikan es kelapa muda Setelah itu, kami ingin kembali bermain di sungai, namun karena tidak diperbolehkan, kami hanya bermain di parit sawah depan rumah kami. Sorenya, kami dikunjungi guru-guru dan menceritakan tentang pengalaman kami pada hari itu. Setelah makan malam, kami mengerjakan tugas IL kami. Hari berikutnya, sesudah

sarapan, kami berjalan menuju ke pertanian untuk mencari singkong. Setelah mendapatkan singkong, kami kembali ke rumah untuk mengupas dan memarut singkong tersebut Kemudian kami mengolah singkong tersebut menjadi cenil, kacamata, cemplon, dan kemplang Sesudah mengolah singkong, kami istirahat sejenak lalu membantu membuat es buah, menggoreng tahu, dan membuat sambal matah Malamnya, kami didatangi banyak guru lalu mereka mencoba hasil olahan singkong kami Setelah itu, kami makan malam dan sharing bersama.

Pada hari Kamis, tanggal 30 Maret 2023, jam 07.00

WIB, para peserta Live-In berkumpul kembali di kapel untuk melakukan kegiatan Jelajah Alam. Mereka menunggu selama 30 menit hingga semua peserta Live-In hadir. Lalu siswi peserta Live-In dibagikan menjadi kelompok dan lanjut memulai kegiatan jelajah alam.

Mereka jalan melewati sawah, pertanian, peternakan, desa, dan hutan, hingga akhirnya tiba di sungai. Setelah

K E G I A T A N S E H A R IH A R I S I S W I S M P S A N T A U R S U L A J A K A R T A S E L A M A T I N G G A L D I D E S A J U W O N O 08

K E G I A T A N

S E H A R I -

H A R I

S I S W I

S M P

S A N T A

U R S U L A

J A K A R T A

S E L A M A

T I N G G A L

D I D E S A

J U W O N O

bermain-main di sungai, para peserta Live-In beristirahat dan memakan nasi doa, sebelum akhirnya pulang kembali ke rumah masing-masing pada jam 12 00 WIB Siswi peserta Live-In kembali ke rumah masing-masing untuk istirahat, mandi, makan, dan bersiap-siap untuk misa. Pada jam 18.00 WIB, siswi-siswi kembali berkumpul di kapel untuk mengikuti Misa Syukur. Misa Syukur dimulai pada jam 19.00 WIB dan berlangsung selama satu jam. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan sharing dan evaluasi Live-In hingga jam 21.00 WIB. Sesudah itu, siswi t Live-In pulang ke rumah masing-masing untuk p dan packing barang-barang mereka

hari Jumat, tanggal 31 Maret 2023, jam 08 00 i-siswi peserta Live-In berpamitan dengan masing-masing dan berkumpul di kapel untuk

mengikuti acara perpisahan sebelum akhirnya berangkat pulang menuju SMP Santa Ursula Jakarta (NT)

09
F O T O K E G I A T A N 10

Angin sejuk serta suasana siang hari ini di Desa Juwono sangat menenangkan Aku, akan membawa kalian berpetualang berkeliling bersama teman-temanku ke suatu tempat, kuharap kalian bisa merasakan petualangan ini dengan sepenuh hati karena aku benarbenaringinmembawakaliankedalampengalamanini.

Aku Phani, bersama Adeline, Cheryl, dan Cilla akan berjalan-jalanbersamaadikkamiDitho.Sebenarnyasuatu ide yang tidak disangka sebelumnya. Karena baru menginjakkan kaki di Dusun Kwayuhan bawah, perasaanku ingin mengelilingi lingkungan sekitarku muncul, sebab aku adalah orang yang sangat mencintai petualangan Adik kami Ditho mengajak kami pergi ke suatu sungai yang juga merupakan tempat pertambangan pasir. Selama perjalanan, aku merasa bahwa aku telah masuk ke sebuah cerita dongeng ataupun lukisan yang biasa kulihat dan kubaca, tenang, asri, dan tentunya indah. Kali dengan ikan-ikan yang banyak, sawah, serta pepohonan. Kami juga bertemu denganorang-orangyangramahdisekitarkami.

Perjalanan ke sungai tentunya tak luput dari tantangan, jalan yang licin dan bebatuan pun mulai menghampiri kami, bahkan kami saja hampir terjatuh rasanya, memang butuh perasaan saat berjalan menuju sungai ini Jalannya pun naik turun dan semakin menantang. Harus melewati rerumputan dan pada .

P E T U A L A N G A N D I D E S A J U W O N O 11

akhirnya sampai di sungai Sungai tersebut berpasir

namun tetap nyaman dipandang mata. Indah, rasanya ingin tinggal di sungai ini sepanjang waktu Mungkin

terkesan lucu, namun bagi saya sungai ini begitu indah dan tenang untuk melepas rasa sedih dan kecewa yang

mungkin bertumpuk dalam pikiran kita. Kami masuk ke

dalam perairan sungai, arusnya sangat terasa dan suhu airnya sangat seimbang walau saat itu siang hari. Sungai, membawa cerita baru bagi kami, cerita yang tidak mampu

diceritakan sejelas-jelasnya dengan kata-kata, namun

menjadi kenangan yang sangat indah dalam hati dan pikiran kami Sebalik dari sungai, ada kejutan yang juga

tak disangka, ternyata banyak jalan dekat menuju sungai

ini, dan di dekat rumah kami ada jalan pintas menuju

sungai ini, mungkin Ditho sengaja tidak memberitahu

pada awalnya karena ingin membawa kami ke dalam

petulangan yang menegangkan.

Dari petualangan ini, aku merasakan rasa

kebersamaan yang sangat erat dimana dari perjalanan ini

kami bisa lebih dekat dan mengenal satu sama lain. Dan

tentunya, dapat membentuk memori yang baru. Aku ingin

merasakan petualangan-petualangan dengan penuh

kejutan lagi, kuharap di cerita selanjutnya aku dapat

membawa kalian ke suatu petualangan baru lagi bersama

teman-temanku. Sampai Jumpa. (LSG dan CMPZ)

P E T U A L A N G A N D I D E S A J U W O N O 12

Candi Prambanan adalah candi hindu terbesar di nesia. Candi tersebut dibangun di Yogyakarta oleh Sri araja Rakai Pikatan yang merupakan raja dari jaan Mataram Kuno/Medang pada 850 Masehi dan s dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha bu, pada masa kerajaan Medang Mataram. Candi ini at untuk dipersembahkan ke Trimurti, tiga dewa ma Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, hnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa usnah.

Menurut Legenda, Candi ini dabngun oleh Bandung dowoso atas permintaan Roro Jonggrang karena Roro ggrang janji Bandung Bondowoso kalau ia bisa mbangun 1000 candi dalam satu malam Roro ggrang akan menikah denganya Saat malam datang dung langsung mulai membangun semua candi ama bangsa jin Pangerannya sudah membangun 999 di dan waktu Roro Jonggrang mendengar itu ia saha untuk menggagalkannya Ia membangun para ng di istana untuk menumbuk padi dengan alu, serta merintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi

r. Setelah itu Bandung Bondowoso gagal memenuhi yaratan Roro Jonggrang Pangeran tersebut akhirnya mbuat Roro Jonggrang menjadi candi terakhir yang melengkapi 999 candi yang ia telah buat Banyak orang tau tentang candi ini lewat carita tersebut.

K I S A H D A N P E N G A L A M A N D I C A N D I P R A M B A N A N 13

Selama kita di tempat wisata tersebut tempatnya

sangat sepi dan tidak ada banyak orang. Candi-candi tersebut juga sangat besar walaupun dari jauh tidak kelihatan begitu besar. Di dalam setiap candi ada satu patung. Ada Arca Agastya sebagai Siwa Mahaguru berada di bilik sisi selatan, Ganeça sebagai anak Dewa Siwa berada di bilik sisi barat, Arca Durga Mahisasuramardini sebagai çakti Siwa terdapat pada bilik sisi utara. Tempat wisatanya juga sangat luas dan segar. Akhirnya kita semua senang dan menikmati waktu di Candi tersebut. (AKS)

K I S A H D A N P E N G A L A M A N D I C A N D I P R A M B A N A N 14

Desaku

Inilah desaku

Bagaikan bunga

Yang bermekaran

Di musim kemarau

Cahaya matahari begitu hangat

Menyinari embun pagi yang

menyejukkan

Membangunkan para penduduk

Dengan rezeki alam yang

dikehendaki

Padi tumbuh amat subur

Sungai mengalir amat jernih

Suasana pedesaan teramat permai

Siang malam terasa damai

15

PROFIL

16
Ibu asuh Sabrina dan Naira

OUR COMMUNITY SERVICE

A month ago, our group, Adeline, Cilla, Cheryl, and Phani, did a community service program we had arranged in Lower Kwayuhan Hamlet (Dusun Kwayuhan Bawah). We volunteered to help teach the children around the hamlet some basic school subjects like Mathematics and English Language.

First, we gathered all the children in Pak Jamingko’s house. Then we divided into groups and started teaching the children. Some learned how to read and write, while others learned to count and solve math problems After some time, some of the other students from Upper Kwayuhan Hamlet ( Dusun Kwayuhan Atas) came after they had finished their community service and came here to help us.

We interviewed one of our friends about our community service, and she said it was a new and great experience. Teaching children was simple but fun and we can also gain new experiences by teaching children we weren’t familiar with Still, it would be better if we had been given notice about this a few days before so we could prepare and not 1 hour before we had to do the community service.

28/04/2023 SPECIAL SPECIAL 17

GIVING SWEETS TO CHILDREN

During the Live-In at Juwono Village last month, my friends and I were unfortunately unable to carry out the community service programs that we had arranged in advance because we lived too far from our teammates. My partner and I stayed at Keron Hamlet (Dusun Keron) along with two other friends, whereas the rest of my teammates stayed at Lower Kwayuhan Hamlet (Dusun Kwayuhan Bawah). It was such a pity because we had been preparing a lot of things for the community service programs ever since we were still in Jakarta. So, on Thursday 30 March 2023, we decided to give the presents that were supposed to be given to participants in the service program for the children around the hamlet. The presents in question were candies and chocolates. Beforehand, we had already offered some candies to our respective foster families

In the evening, we walked around the hamlet and found some children roaming about. Then, we came up with an idea and hurried back home to get the candies and .

chocolates we brought. We gathered them in a bag and hurried back outside to the group of children With that, we offered those children some sweets. The children were very surprised by the offer that one of them even refused to take a single candy! But above all that, the children were pleased to be offered sweets and thereupon even called their friends over to take more sweets. Sadly, it was getting late and we had a mass to attend in the chapel So, we agreed to bring the leftover sweets to the chapel. When we arrived, we were met by our mass attendant friends who had been practicing hard for the mass. We offered them sweets, to which they accepted, and proceeded to walk around to find some more children to whom we will offer candy.

Offering sweets to children while strolling about the hamlet was indeed an experience I had never expected. But it was truly exciting and unforgettable! I can't wait for the next time I’ll visit the hamlet and offer more sweets to the children there (NT)

28/04/2023 #01 #01 18

US AND TEACHING

Around 1-2 months ago we had our Live-in in Juwono. Me and my friends did the community service program together with other teams too. Unfortunately we couldn’t do the community service together with our respective team members that we were assigned to since they stayed at Keran Hamlet (Dusun Keron) while me and some of my friends stayed at Kuwayuhan Hamlet (Dusun Kuwayuhan Bawah) It was a really unfortunate event since we had been preparing for this community service program since the beginning of the school year. The community service program we did was also very sudden because we hadn’t been informed that we would be continuing this program with other teams until about 30 minutes before we started the program.

For the program we taught kids how to read and write and even do math Luckily the other teams had prepared some activity books for the kids to do. When we arrived at the

house we started by dividing the kids into teams and what they wanted to learn Me and one of my friends taught one of the kids how to write and read. She was very quiet but luckily she was a bit more comfortable with us since she had played with us before. Soon some of the other teams from Kuwayuhan Hamlet (Dusun Kuwayuhan Atas) came and helped us after they were finished with their community service. All of us talked and chatted until it was nine P.M. and we had to go back to our houses to sleep It had been such a memorable experience

Teaching kids was a new experience for me because I had only ever taught my sister but it was a very fun and memorable experience for me. It had been a very fun time. The kids there were also very kind and were very enthusiastic about learning so it was definitely a great experience It would have been more fun if we had more time to prepare the activities though.

28/04/2023 #02 #02 19

LEARN AND PLAY WITH CHILDREN

While I was In Juwono, I met so many children there. They like to play, learn, and do other things again They like to do so many unique things that I haven’t done before. And, honestly, I couldn’t explain the unique things that they do. And, they were also very disciplined, they could manage their time, and overall they did their job by themself. They were also brave enough to do challenging things And, I was so amazed by them.

Before I went to Juwono, my friends and I had planned a program to do while we were on the live-in project. We decided to teach and play with them. But, something happened When we were at Juwono, Cilla, Cheryl, Adeline, and I were separated from Sabrina and Naira and their place was far away from us At first, we were confused but then the teacher decided and told us to do the program together with . .

Class 84 at Mr. Bambang's place. Honestly, it was so crowded and sometimes I couldn’t focus but I tried my best.

Me, Cilla, Cheryl, and Adeline taught and played with the children. We had taught them how to read, count, and multiply It was so fun and challenging because we have to be patient at that time Because sometimes, the children acted like any other kids in general which made us uncomfortable, but that’s okay because I understood that. And, after we did the program we went home at 9 30 PM and went to sleep It was so cold and dark, but that’s fine because we have already prepared the flashlight The experience of the program made us realize that something we don’t expect could happen at any time So we have to prepare ourselves if that happens again. So, that’s all my story about the program, Thank You

28/04/2023 #03 #03 20

COMMUNITY SERVICE GONE WRONG

A month ago, my friends and I were planning to teach the children as a part of our community service during Live-in Unfortunately, when we arrived things had been very difficult back then because some of my friends didn’t live in the same village and some learning materials were brought by them Due to this problem, the program had to be canceled, until the teacher found a new way. It’s a pity though because we had already bought the materials before we went. The teachers also say we should enjoy ourselves while we visit the village during our trip without having any stress.

On the next day, we went to the river near the villager’s house and visited some of our friends there We had spent all afternoon there until our next activity The air there was so refreshing and the water was really clean and cold at the same time. At noon we go to the organizer’s house to carry out our “Home Industry” activity. In the activity, we harvest a lot of cassavas at the time. Soon after we had decided to manage it into cassava chips. It was really hard just to get a thin slice, and I almost cut my finger when cutting it While the others were helping cut the cassavas, some of us shared some of our experiences .

during our field trip in the village. When the chips were already fried, the taste was really good. At the end of the day, everyone went back to their own house

During dinner time, some students from different groups came to us unnoticed and were told by the organizer that we should do our community service together because they were also teaching the children Later, the program was held at the organizer’s house There were so many children coming. However, we didn’t prepare the real prices to give to them as a token to learn with us, since some of our supplies were brought by other members We teach some mathematics basics. They had been pretty well learned, one of them even answered all the questions correctly. Other than math, we also teach them some English spelling as well. We also got to play with them sometimes later. We had been teaching the kids until 8 pm.

It was an amazing experience for me I also hadn't been relaxing for a long time, and on this trip, I finally had the chance to finally do that. I enjoyed some of the moments during the trip I hope next time I can visit the village again

28/04/2023 #02
#02 21

28/04/2023

LEARN AND GAMES

During the live-in activity, I met lots of children in the Juwono village Sadly, Naira and Sabrina weren’t with us due to some difficulties, which made our learning program a little bit of a mess. Me, Adeline, Phani, and Cilla were in the same area of the village, our house was just side by side. Different from Naira and Sabrina On the first day, we unpacked our things and did our first activity. Knowing the people in our house We met this kid named Ditho Ditho was adorable, Ditho was precious. Ditho’s mom also me and Adeline’s mom while the live-in activity was going on, asked Ditho to take us to the river. We agreed. Me, Phani, Cilla and Adeline went to the river with Ditho. We played, talked, and got to know Ditho and even each other better

Later at night, still on the second day, my friends and I did our first home industry activity. We made something called Timus which is fried sweet potato We made it together with Ditho and his mom. It was lots of fun We had Ditho take a video for us. It was delicious & perfect for a snack to eat with friends! And then, the next day, we had our own home industry together with some friends from class 84.

We made cassava chips or keripik singkong with Pak Miko and some other helpers. It was lots of fun, I got to know some of the 84 friends better! The chips- were delicious It was a tiring, yet fun day.

On the last day before going home, we finally did the program that we had worked on before going there Our teaching program We had never expected to do it on the last day, and it was hectic We have not prepared anything. Some friends from 84 told us to do it suddenly. We didn't even eat dinner yet We haven’t really thought about what we should do there. But still, we had to do it It didn't go as we planned in Jakarta, but it was still fun. I taught simple math and English to kids around the age of kindergarten to 6th grade. Their names are Brielle, Ditho, and Natan. They were really sweet kids We did the math with a simple game, a game of multiplying. We did all our work in one day, I gave out stickers, pencils, sharpeners, and lots more for presents when they could answer my question correctly Teaching is interesting. I had learned a lot that day. I had enjoyed what I did there and hoped to see them sooner or later. Thank you.

22
#05 #05

CASSAVA

Last month all the 8th graders from Santa Ursula Jakarta junior high school had gone to Juwono for a Live-in We were supposed to do a community service program there but unfortunately, some students weren’t able to do their community service program because they lived too far from their other teammates, sadly I’m one of those students My teammates and I had been preparing for this community service program since we were back in Jakarta What a misfortune.

So, on Wednesday, 29th of March 2023, my partner and I made various foods from cassava. We had made 4 types of food from cassava, i.e: cenil, kacamata, cemplon, kemplang We had made all 4 of these from scratch We had chosen .

the best cassava we could find. Making it was easy and not hard because we helped each other and did it with pleasure After we finished making it, we had to try it We thought the food was delicious. Several teachers came to try it and they thought the food we had made was good and had been decorated beautifully

After that, we continued to help our foster mother cook lunch We were frying tofu skin when all of a sudden the light went out. It was raining and windy outside So we used a flashlight and a candle to light up the kitchen. Cooking in the dark is a fun experience Looking back at these unforgettable memories made me realize, I had so much fun there I can’t wait to visit them soon

28/04/2023 #06 #06 23

Semangat Komitmen

Selama kami live-in kami

mewawancarai orang tua kami

mengenai pekerjaan sehari-hari

mereka serta semangat dan komitmenyangmerekamiliki.

OrangtuaAdeline,Cheryl,Cilla,Phanibernamabusridanpakjumanto.Mereka berumur 53 dan 55 dan mereka bekerja sebagai petani. Mereka bangun dari jam5pagidanpulangpukul14.00WIB,untukbekerjadiladang.Sebagaipetani

Mereka memiliki semangat, untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat, selain itu mereka juga untuk kehidupan keluarga mereka Mereka berkomitmen bahwa alam di sekitar mereka merupakan anugerah dari Tuhan

yang harus dimanfaatkan dengan baik dan tidak dirusak Kami juga bertanya tentang beberapa hal positif dan negatif tentang bekerja sebagai petani dan mereka menjawab bahwa hal positif tentang menjadi petani adalah mereka bisamenjadilebihsehatkarenamerekakerjadiluardankenamataharisetiap hari, sedangkan hal negatifnya adalah kadang-kadang cuacanya lagi tidak bagus (sangat panas, lagi hujan, dan lain-lain) jadi tidak bisa menanam atau tanamanyangtumbuhtidaksebagusyangtumbuhdicuacayangbagus.

Naira dan Sabrina memiliki orang tua asuh yang berbeda dengan Adeline, Cheryl, Cilla, dan Phani. Tetapi kita juga menyempatkan waktu untuk mewawancarai orang tua asuh kita yang bernama Bu Nia dan Pak Nugroho Tahun ini ibu berumur 59 tahun dan bapak berumur 60 tahun. Bapak adalah seorangmantanTNIsedangkanibumemilikilahancabaidantomatdisebelah rumah.Merekamemiliki2anak,1anaklaki-lakiyangjugamerupakanTNIdan1 anak perempuan yang merupakan seorang suster di Jakarta Kita bertanya tentang apa yang membuat mereka dulu semangat bekerja, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa mereka dulu bekerja agar anak-anak mereka bisa sekolah dengan baik dan lulus menjadi orang-orang yang berguna di negara ini Sekarang mereka dengan bahagia melihat anak-anaknya yang sudahsukses.

24

Hal-HalYang KamiDapatkan

Dari Semangat dan Komitmen yang kami dapatkan, kami belajar bahwa dalam hidup harus ada semangat serta komitmen Karena dengan adanya semangat dan komitmen, kita mampu mengeerjakan/melakukan sesuatu dengan sungguhsungguh. Selain itu, kami juga belajar untuk selalu mensyukuri apa yang ada dan apa yang kami miliki, karena belum tentu semua orang bisa menikmati hal-hal seperti yang kami nikmati sekarang. Jadi itulah, hal-hal yang kami dapatkan dan pelajari

Jadi marilah kita mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki dan marilah kita tumbuhkan semangat dan komitmen dalam diri kita serta sungguh-sungguh dalammenjalankansegalatugaskita.

Game Time!!! Game Time!!!

25

Terima Kasih

26

AMAKIZINE AMAKIZINE

Anak Mami Kristy Magazine

SMP Santa Ursula Jakarta, Jl Pos No 2, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.