Identifikasi Karakteristik Penggunaan Lahan (Studi Kasus: Kelurahan Baros, Kota Cimahi)

Page 1

LAPORAN PENGAMATAN

PL2201 TATA GUNA LAHAN

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PENGGUNAAN LAHAN (STUDI KASUS: KELURAHAN BAROS, KOTA CIMAHI)

Oleh: Mutiara Syifa Nur Qalbyah (15419007)

Dosen: Dr. Niken Prilandita, S.T., M.Sc.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN

KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021

i DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii DAFTAR GAMBAR iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Tujuan dan Sasaran 2 1.4. Ruang Lingkup 2 1.4.1. Ruang Lingkup Materi 2 1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah 2 1.4.3. Ruang Lingkup Waktu 3 1.5. Metodologi Penelitian 3 1.5.1. Metode Pengumpulan Data 3 1.5.2. Metode Analisis Data 3 1.6. Keluaran Studi 4 1.7. Sistematika Penulisan 4 Bab I Pendahuluan..............................................................................................................................4 Bab II Tinjauan Literatur 4 Bab III Gambaran Umum 4 Bab IV Analisis Karakterisitik Guna Lahan.......................................................................................4 Bab IV Penutup...................................................................................................................................4 BAB II TINJAUAN LITERATUR.........................................................................................................5 2.1. Tinjauan Literatur Kasus Analisis...........................................................................................5 2.2. Kesesuaian Penggunaan Lahan dengan Rencana Penggunaan Lahan................................5 2.3. Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten atau Kota.......................................................................................................................6 2.4. Faktor‐Faktor yang Memengaruhi Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang............6 BAB III GAMBARAN UMUM.............................................................................................................7 3.1. Wilayah Pengembangan Kelurahan Baros, Kota Cimahi .......................................................7 BAB IV HASIL ANALISIS: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN DAN ANALISIS PERSOALANNYA.............................................................................................................9 4.1. Foto Mapping..........................................................................................................................9 4.2. Hasil Pengamatan....................................................................................................................9 4.3. Analisis Kesesuaian Karakteristik Guna Lahan beserta Persoalannya .................................19 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................................25 5.1. Kesimpulan...........................................................................................................................25 5.2. Rekomendasi 25 DAFTAR PUSTAKA 27
ii DAFTAR TABEL
19
23
Tabel 1 Tabel Hasil Pengamatan Observasi Kelurahan Baros, Kota Cimahi Tabel 2 Tabel Analisis Kesesuaian Karakteristik Guna Lahan Kelurahan Baros, Kota Cimahi
iii
Gambar 1 Gambar Peta Administrasi Kelurahan Baros, Kota Cimahi 3 Gambar 2 Gambar Peta Rencana Pola Ruang Kota Cimahi 8 Gambar 3 Gambar Peta Rencana Struktur Ruang Kota Cimahi 8 Gambar 4 Gambar Foto Mapping berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang Kelurahan Baros, Kota Cimahi 9 Gambar 5 Gambar Peta Pola Ruang Eksisting berdasarkan Google Maps Kelurahan Baros, Kota Cimahi...................................................................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I pendahuluan ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian secara umum, seperti latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, ruang lingkup laporan penelitian berupa ruang lingkup materi, ruang lingkup wilayah, dan ruang lingkup waktu, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan metode analisis data, keluaran studi, serta sistematika penulisan laporan.

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk ikut bertambah dan berkembang setiap harinya. Pertumbuhan penduduk ini, pada akhirnya mendorong kebutuhanbaruberupasaranadanprasanayangmemadaisepertilahan.Sayangnya,lahan atau luas wilayah yang tersedia dalam suatu wilayah cenderung tetap sama dan tidak berubah dari waktu ke waktu sehingga hal ini pun akhirnya menimbulkan permintaan lahan yang semakin tinggi. Oleh sebab itu, penggunaan lahan suatu daerah atau kota berubah ke arah yang dinilai lebih menguntungkan jika dilihat dari potensi sekitarnya. Menurut Sujartio dalam Untoro (2006), pada dasarnya lahan itu sendiri merupakan barang yang bersifat limit (terbatas) dan tidak bisa bertambah atupun ditambah kecuali dengan kegiatan reklamasi sehingga hal ini mengakibatkan adanya alih fungsi lahan yang berarti perubahan lahan yang pada hakikatnya tidak bisa dihindari dalam pelaksanaan pembangunan suatu wilayah atau kota (Lisdiyono, 2004).

Penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan rencana merupakan sebuah gejala yang umum terjadi di suatu wilayah atau daerah. Seringnya penggunaan lahan. tidaklah mempertingakan keseimbangan ekologi yang ada sehingga menimbulkan ketimpangan. Meningkatnya penggunaan lahan juga menjadi kendala utama dalam penyediaan sarana dan prasana. Padahal, prasarana dan sarana masih sangat diperlukan masyrakat secara langsung maupun tidak langsung. Adapun keterbatasan lahan suatu wilayah mengakibatkan setiap usaha pemanfaatan atau penggunaan lahan dalam satu kawasan haruslah ditata dengan baik agar penggunaan lahan itu menjadi hal yang efisien dan efektif bagi kawasan tersebut (Sriwati, 2014). Keadaan ini kerap kali terjadi dikarenakan ketersediaan lahan yang sangat terbatas jika dibandingkan dengan tingkat pemanfaatan luas lahan yang terus bertambah dan tertutup oleh pembangunan industri sehingga dapat menyebabkan ketidakmerataan wilayah dan dapat menimbulkan ketimpangan. Mengkaji dari pernyataan Rahayu (2009) yang membahas perihal penggunaan lahan, terdapat daerah pinggiran yang merupakan daerah terjadinya banyak perubahaan penggunaan lahan, terutama pada sektor pemanfaatan di bidang pertanian menjadi non pertanian akibat adanya pembangunan kompleks penduduk ataupun dampak dari perkembangan suatu kota didekatnya. Berkurangnya presentase luas lahan pertanian sebagai lahan hijau di wilayah ini pun menjadi perhatian khusus mengingat hal ini akan membawa dampak-dampak negatif terhadap kehidupaan kedepannya, baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan itu sendiri mengingat perubahan tata guna lahan inilah maka perlu komitmen serta kebijakan dalam mengelola serta metahaagar menjadi kota yang ideal dan sesuai dengan konsep kota. Pada teori Land use Triagle, yaitu Continum, dijelaskan bahwasanya secara berkelanjutan dan terus menerus akan terjadi perubahan ke arah lahan kekotaan terbangun sebagai bahan utama sehingga akan menambah besar proporsi lahan kekotaan dan semakin jauh dari besar proporsi lahan yang terbangun ke arah pedesaan (Yunus, 2008). Tahun 1983-1993, wilayah perkotaan Indonesia telah berkembang pesat dengan perubahan lahan pertanian menjadi non pertanian sebanayak 40.000 ha/tahun (Setiawan et al, 2006).

1

Pada penelitian ini, wilayah yang dijadikan sebagai studi kasus adalah Kelurahan

Banos. Keluharan Baros merupakan bagian dari Kecamatan Cimaha Tengah yang berada di Kota Cimahi, Jawa Barat. Kelurahan Baros sendiri memiliki kondisi wilayah yang sangat heterogen dan berada pada klasifikasi kepadatan sedang oleh permukiman penduduk. Dengan demikian, perencanaan tata guna lahan yang tepat guna meminimalkan kekurang sesuaian dengan rencana di suatu wilayah atau daerah pun sangat diperlukan. Dalam penelitian ini pun, akan dilakukan pengamatan setiap jenis guna lahan, identifikasi, eksplorasi karakteristik, meninjau subguna lahan, aktivitas, lokasi, ukuran skala layanan, dan dampak sebagai elemen dari karakteristik lahan observasi Kelurahan Baros terkait faktor-faktor yang ada. Dengan mengindikasikan adanya berbagai perubahan tata guna lahan, maka analisis persoalan setiap jenis penggunaan lahan pun diperlukan dan dijadikan acuan evaluasi sesuai yang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cimahi tahun 2012-2032 dan diharapkan adaanya rekomendasi untuk pengembanganlahan di daerah Kelurahan Baros.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana kondisi eksisting ataupun keadaan aktual penggunaan lahan di Kelurahan Baros?

b. Apa persoalan dan tantangan yang timbul dalam penggunaan lahan di Kelurahan Baros?

c. Bagaimana rekomendasi untuk mengembangkan penggunaan lahan di Kelurahan Baros?

1.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan adalah untuk mengetahui karakteristik penggunaan lahan di Kelurahan Baros,KotaCimahi Selainitu, berikut inimerupakan sasaranuntuk mencapai tujuandari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui kondisi eksisting ataupun keadaan aktual penggunaan lahan di Kelurahan Baros.

b. Mengetahui persoalan dan tantangan yang timbul dalam penggunaan lahan di Kelurahan Baros.

c. Mengetahui rekomendasi untuk mengembangkan penggunaan lahan di Kelurahan Baros.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini terdiri atas ruang lingkup materi, ruang lingkup wilayah, dan ruang lingkup waktu.

1.4.1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu mengidentifikasi karakteristik penggunaan lahan (studi kasus: Kelurahan Baros, Kota Cimahi).

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah pengambilan data ini dibatasi pada Kelurahan

Baros, Kota Cimahi. Menurut jabarprov.go.id, luas Kota Cimahi secara keseluruhan mencapai 4.103,73 Ha dan luas Kelurahan Baros adalah 225 Km2

2

1.4.3. Ruang Lingkup Waktu

Ruang lingkup waktu pengambilan data sekunder penelitian ini didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cimahi tahun 2012

2032. Adapun penelitian ini dilakukan padatanggal 16 Februari 2021 hingga 22 Februari 2021. Selanjutnya, waktu untuk pembuatan laporan dilakukan pada tanggal 19 Februari 2021 hingga 2 Maret 2021

1.5. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua hal, di antaranyaadalah metodepengumpulandatadanjugametodeanalisisdatasepertiberikut.

1.5.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa jenis data sekunder yang dikumpulkan, yaitu data, peta, dan dokumen perencanaan wilayah yang berasal dari data website Pemerintahan Kota Cimahi dan dokumen RTRW Kota Cimahi. Selanjutnya, adapun jenis data primer yang dikumpulkan, yaitu data yang digunakan untuk menyusun informasi mengenai karakteristik guna lahan eksisting dan persoalannya untuk penelitian ini yang diolah menjadi foto mapping. Data primer tersebut diperoleh melalui metode observasi langsung.

1.5.2. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan berdasarkan metode analisis guna lahan Kelurahan Baros yang dilakukan dengan penekanan kepada subguna lahan, lokasi, aktivitas, ukuran atau skala layanan, dan dampak yang ditimbulkan.

3
Gambar 1 Gambar Peta Administrasi Kelurahan Baros, Kota Cimahi Sumber: Hasil Analisis ARCGIS dan Observasi Pribadi, 2021

1.6. Keluaran Studi

Keluaran studi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah berdasarkan materi yang telah disampaikan di mata kuliah Tata Guna Lahan, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Literatur (tidak wajib), Bab III Gambaran Umum, Bab IV Hasil Analisis: Identifikasi Karakteristik Tata Guna Lahan Dan Analisis Persoalannya, dan Bab IV Kesimpulan dan Rekomendasi. Keluaran yang diharapkan dalam studi ini pun berupa rekomendasi untuk rencana tata guna lahan dengan diketahui kondisi eksisting, persoalan,dantantanganpenggunaanlahannyapadatatarankotaataukawasandiwilayah studi Kelurahan Baros, Kota Cimahi

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini terbagi dari empat bab, di antaranya adalah sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Pada bab I bagian pendahuluan, dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian secara umum, seperti latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan sasaranyangingindicapai,ruanglingkuplaporanpenelitianberuparuanglingkupmateri, ruang lingkup wilayah, dan ruang lingkup waktu, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan metode analisis data, keluaran studi, serta sistematika penulisan laporan.

Bab II Tinjauan Literatur

Pada bab II bagian tinjauan literatur, dipaparkan mengenai tinjauan literatur terkait kasus analisis yang diambil.

Bab III Gambaran Umum

Pada bab III bagian gambaran umum, dipaparkan mengenai gambaran wilayah pengembangan Kelurahan Baros secara umum.

Bab IV Hasil Analisis: Identifikasi Karakteristik Tata Guna Lahan Dan Analisis Persoalannya

Pada bab IV bagian hasil analisis: identifikasi karakteristik tata guna lahan dan analisis persoalannya, dipaparkan mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan fokus pemaparan mengenai karakteristik tata guna lahan dan analisis persoalannya berdasarkan kondisi aktual yang disejejarkan atau dilihat juga dengan rencana pola ruang atau rencana penggunaan lahan (RTRW Kota Cimahi).

Bab IV Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada bab IV bagian kesimpulan dan rekomendasi, dipaparkan penyimpulan hasil penelitian berdasarkan hasil pengamatan observasi yang telah dijelaskan di bab sebelumnya serta rekomendasi dan saran secara studi mengenai materi penyelesaian kepada pemerintah dan masyarakat wilayah delineasi.

4

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab II tinjauan literatur ini akan dipaparkan mengenai tinjauan literatur terkait kasus penelitian yang diambil.

2.1. Tinjauan Literatur Kasus Analisis

Berdasarkan tinjauan literatur terkait kasus analisis yang diambil, jika ditinjuau dalam artian luas, lahan ialah suatu permukaan daratan di bumi yang memiliki segala tanda pengenal, baik yang bersifat cukup mantap maupun yang dapat diramalkan bersifat mendaur, dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi dan populasi tumbuhan dan hewan, serta hasil dari kegiatan manusia pada masa lampau dan masa kini. Sejauh ini, ciri-ciri pengenal tersebut memberikan pengaruh mutlak atas penggunaan lahan oleh manusia (FAO, 1976 dalam Notohadiprawiro, 1991). Berikut nerupakan sifat dan juga karakteristik lahan yang telah dikemukakan oleh Sujarto (1985) dan Drabkin (4980).

1. Jika dilihat dari segi fisik, lahan merupakan sebuah asset yang tidak dipengaruhi oleh kemungkinan penurunan nilai dan harga seiring berjalannya waktu,

2. Lahan tidak terbangun tidak akan terpengaruhi oleh kemungkinan penurunan nilai, sedangkan lahan terbangun nilainya cenderung turun karena penurunan nilai struktur bangunan yang ada di atasnya. Tetapi penurunan nilai struktur bangunan ini justru dapat meningkatkan nilai jual lahannya karena mengingkatnya harapan fungsi penggunaan lahan tersebut ke depannya.

3. Lahan tidaklah bisa dipindahkan tetapi sebagai gantinya intensitas penggunaan lahan dapat ditingkatkan. Sehingga faktor lokasi sangat mempengaruhi penggunaan lahan.

4. Lahan juga berperan sebagai investasi jangka panjang (long-ferm investment) atau tabungan. Adanyaketerbatasanlahan dan sifatnya yangsecara fisik tidakberganti atau berubah sehingga membuat lahan menguntungkan sebagai tabungan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan ialah proses yang dilakukan secara berkelanjutan dalam memanfaatkan lahan bagi pembangunan secara optimal dan efisien (Sugandhy, 1989). Hal ini pun bisa diartikan sebagai suatu aktivitas yang berhubungan dengan lokasi dan kondisi lahan secara langsung (Soegino, 1987). Selain itu, penggunaan lahan juga diartikan sebagai wujud atau bentuk usaha kegiatan dalam pemanfaatan suatu bidang tanah pada suatu waktu (Jayadinata, 1992). Sedangkan tata guna lahan berarti pengunaan suatu lahan yang tertata dengan baik secara alami atau tidak (Baja, 2012).

2.2. Kesesuaian Penggunaan Lahan dengan Rencana Penggunaan Lahan

Rencana Tata Ruang Wilayah ialah sebuah hasil analisis berdasarkan penggunaan lahan. Kesesuaian penggunaan lahan ini merupakan perbandingan antara arahan kawasan menurut tata ruang dengan kondisi eksisting penggunaan lahan saat ini (Andrianto, dkk; 2008). Beberapa sumber lain mengatakan istilah penyimpangan

penggunaan lahan sebagai padanan ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan rencana penggunaan lahan yang telah ditetapkan. Restina (2009) dalam tesisnya, mengemukakan faktor apa saja yang mempengaruhi penyimpangan, yaitu kepadatan penduduk, luas lahan pertanian, bangunan di bantaran sungai, dan jarak ke pusat kota. Faktor sosial ekonomi masyarakat seperti pendidikan, pekerjaan pendapatan, kepemilikan lahan serta tingkat pengetahuan masyarakat mengenai rencana tata ruang yang cukup rendah akibat kurangnya sosialisasi di tingkat bawah yang akhirnya mempengaruhi penyimpangan yang terjadi.

5

2.3. Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Kabupaten atau Kota

Di dalam suatu aturan, sering kali didefinisikan sebagai Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten atau Kota, yaitu rencana pemanfaatan ruang Bagian Wilayah kabupaten, kota, ataupun daerah secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program pembangunan suatu kabupaten atau kota. Dalam jenjang perencanaan tata ruang, Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten atau Kota merupakan produk rencana untuk sebagai berikut.

a. Rencana operasional arahan pembangunan kawasan (operasional action plan);

b. Rencana pengembangan dan peruntukan kawasan (area development plan);

c. Panduan untuk rencana aksi dan panduan rancang bangun (urban design guidelines).

2.4. Faktor‐Faktor yang Memengaruhi Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang

Faktor‐faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan dari Rencana Tata Ruang adalah sebuah tindakan nyata dari produk yang telah dibuat dan dirancang sebagai upaya untuk mencapai tujuan penataan ruang yang tertata. Hal ini pun bisa bertujuan untuk mendapatkan apa saja yang diinginkan supaya berdampak pada kelompok sasaran (Dilang, 2008). Menurut Ginting (2010) dalam tesisnya, mengemukakan bahwa kemampuan dalam melaksanakan rencana (implementabilitas) dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu teknik, politik, ekonomi, dan sosial.

6

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab III bagian gambaran umum ini akan dipaparkan mengenai gambaran wilayah pengembangan Kelurahan Baros, Kota Cimahi secara umum.

3.1. Wilayah Pengembangan Kelurahan Baros, Kota Cimahi

Kota Cimahi merupakan kota yang akan dikembangkan ke arah pendidikan militer, pusat perdagangan dan jasa, industri kreatif, dan juga kawasan permukiman dan perumahan yang ideal. Adapun batas wilayah Kota Cimahi dengan wilayah lainnya adalah sebagai berikut.

a. Utara : Kecamatan Parongpong dan Cisarua, Kabupaten Bandung

b. Timur :Kecamatandi KotaBandung,yaituSukasari,Sukajadi,Cicendo,Andir, dan Bandung Kulon

c. Selatan : Kecamatan Margaasih dan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat

d. Barat : Kecamatan Padalarang dan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat

Berikutntya, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 4 tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cimahi (RTRW) tahun 2012 - 2032, Kelurahan Baros merupakan bagian dari Kecamatan Cimahi Tengah yang memiliki 105

RTdan25RWberupawilayahdenganjumlahpendudukyangcukupidealdenganjumlah penduduk sekitar 20.000 orang.Laju pertumbuhan penduduknya pun cukup rendah, yaitu 2,2% dibandingkan dengan wilayah lainnya. Adapun batas Kelurahan Baros dengan beberapa wilayah di sekitarnya adalah sebagai berikut.

a. Utara : Kelurahan Sitiamanah dan Karang Mekar

b. Selatan : Kelurahan Utama dan Leuwigajah

c. Barat : Kelurahan Cibeber

d. Timur : Kelurahan Cigugur Tengah

Potensi dari Kelurahan Baros ini akan dijadikan menjadi kawasan embrio pusat industri kreatif dan pusat kota cyber sehingga memerlukan dukungan prasarana perkotaan yang kuat untuk mewujudkannya. Kelurahan Baros juga akan diwujudkan sebagai pusat pelayanan baru kota dengan skala regional dan kota. Kelurahan Baros termasuk dalam perumahan kepadatan sedang sehingga memiliki KDB maksimum 60% dengan KLB maksimum 1,2%. Selain itu, kelurahan ini pun masuk dalam Kawasan Permukaan Horizontal Dalam (dalam KKOP Bandara Husein Sastranegara) sehingga bangunan di wilayah Kelurahan Baros maksimal memiliki ketinggian <51meter untuk mengantisipasi keselamatan semua pihak. Di sisi lain, pengunaan lahan di Kelurahan Baros didominasi pada lahan pemukiman dengan besar 25% disusul dengan lahan pertanian sekitar 12,5%.

7

Gambar 2 Gambar Peta Rencana Pola Ruang Kota Cimahi

Sumber: GISTARU – Sistem Informasi Geospasial Tataruang, 2021

Gambar 3 Gambar Peta Rencana Struktur Ruang Kota Cimahi

Sumber: Pemerintah Kota Cimahi, 2021

8

BAB IV

HASIL ANALISIS: IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN DAN ANALISIS PERSOALANNYA

Padabab IVbagian hasil analisis: identifikasi karakteristik tatagunalahandananalisis persoalannya akan dipaparkan mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan fokus pemaparan mengenai karakteristik tata guna lahan dan analisis persoalannya berdasarkan kondisi aktual yang disejejarkan atau dilihat juga dengan rencana pola ruang atau rencana penggunaan lahan (RTRW Kota Cimahi).

4.1.

Sumber:

4.2. Hasil Pengamatan Berikut merupakan tabel hasil pengamatan mengenai guna lahan eksisting di Kelurahan Baros, Kota Cimahi.

Deskripsi Foto

Berikut merupakan foto Taman Hosternsia

Cimahi yang berlokasi di perbatasan daerah

Kelurahan Baros dan Kelurahan Utama. Taman ini hanya berupa taman pinggir jalan yang tidak bisa dikunjungi banyak orang karena hanya terdapat dua hingga tiga kursi saja.

9
Foto Mapping Gambar 4 Gambar Foto Mapping berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang Kelurahan Baros, Kota Cimahi Hasil Analisis dan Observasi Pribadi, 2021 Foto

Berikut merupakan foto Gerbang Tol Baros 2 yang berada tepat di Jl. HMS Mintareja Sarjana

Hukum, Baros dan berada di depan sebuah apartment yang pembangunannya sudah

dihentikan sekitar dua tahun karena masalah internal perusahaannya dan bersebelahan juga

dengan Gerbang Tol Baros 1. Gerbang Tol Baros 2 ini memiliki pintu tol Baros dengan luas tanah

154 m2 dan luas bangunan 90 m2

Berikut merupakan foto apartment yang pembangunannya sudah dihentikan sekitar dua tahun karena masalah internal perusahaannya

yang berada tepat di Jl. HMS Mintareja Sarjana

Hukum, Baros dan berada di depan Gerbang Tol Baros 2. Jika apartment ini selesai dibangun, maka akan banyak pengunjungnya karena lokasinya yang strategis (dekat tol) dan sangat luas.

Berikut merupakan foto Gerbang Tol Baros 1 yang berada tepat di Jl. HMS Mintareja Sarjana

Hukum, Baros dan berada di sebelah Gerbang

Tol Baros 2. Gerbang Tol Baros 1 ini memiliki pintu tol Baros yang hampir sama dengan Tol Baros 2 dengan luas tanah kira-kira 154 m2 dan luas bangunan 90 m2

Berikut merupakan foto Pusat Pendidikan Polisi Militer yang berada tepat di Jalan Pelangi Bbr, Baros. Tempat Pusat Pendidikan Polisi Militer Polisi Militer ini berfungsi sebagai fasilitas tentara yang biasa dikenal dengan istilah

PUSDIKPOM yang berisikan tempat tinggal para prajurit, tempat pendidikan para prajurit, serta gedung utamanya bisa disewa untuk beberapa acara umum

BerikutmerupakanfotoDinasJasmaniAngkatan

Darat yang berada tepat di Jalan Baros No 80, Baros. Tempat Dinas Jasmani Angkatan Darat ini bersebalahan dengan Pusat Pendidikan Polisi

Militer nya yang berfungsi sebagai fasilitas tentara untuk tempat berolahraga, tempat pendidikan para prajurit, serta tempat para jenderal.

10

Berikut merupakan foto Baros Information Technology Creative (BITC), yang berada tepat di Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum, Baros. Baros Information Technology Creative (BITC) merupakan gedung yang digadang-gadang sebagai pusat kegiatan industri kreatif di Cimahi dan terdapat working space untuk umum pula.

Berikut merupakan foto China Railway Group

Limited yang berada tepat di Jl. HMS Mintareja

Sarjana Hukum, Baros. China Railway Group

Limited ini bersebelahan dengan Baros

Information Technology Creative (BITC) yang merupakan gedung konsorsium pembangunan

Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) cabang Cimahi. Bangunannya sudah cukup luas, tinggi, dan besar.

Berikut merupakan foto perusahaan DUNLOP yang berada tepat di Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum, Baros. Perusahaan DUNLOP ini merupakan perusahaan yang cukup besar untuk jual beli ban, oli, dan peralatan kendaraan lainnya. Tempat parkirnya pun sangat memadai karena lahannya yang cukup luas.

Berikut merupakan foto kawasan permukiman kalangan menengah ke bawah dan banyaknya para penjual yang berdagang beraneka ragam kuliner di rumahnya ataupun dalam ruko, seperti Bakso MYMO. Tempat parkir nya sangat tidak memadai karena hanya bisa parkir di pinggir jalan dan bangunannya rata-rata hanya satu hingga dua lantai saja.

Berikut merupakan foto KUSHIN RYU M

KARATE-DO INDONESIA (KKI) PUSAT

BELADIRI PUSDIKPOM KODUKLAT TNIAD yang berada tepat di Jalan Pusdikpok, Baros. Tempat ini masih satu kesatuan dengan Dinas Jasmani Angkatan Darat dan Pusat Pendidikan Polisi Militer yang berfungsi sebagai fasilitas tentara untuk tempat berolahraga dan tempat olahraga beladiri para TNI.

11

Berikut merupakan foto kawasan permukiman para keluarga TNI yang berada di Jalan Bapak Ampi, Baros, Lahan tempat parkir nya sangat memadai dan luas serta untuk masuk ke wilayah permukimannya perlu izin.

Berikut merupakan foto fasilitas sarana prasarana rel kereta api di Kota Cimahi, tepatnya di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Stasiun, dan Jalan Dustira di Kelurahan Baros, Disekitarrel keretaapi ini tidakadapermukiman yang tidak sesuai dengan peraturan.

Berikut merupakan foto masjid ABRI yang berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Baros, Masjid ini berada di kawasan militer dan memiliki lahan yang cukup luas dan memadai.

Berikut merupakan foto Gedung The Historich yang berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Baros. Gedung The Historich ini adalah gedung bersejarah peninggalan Hindia Belanda yang ada di Kota Cimahi dan dijadikan gedung umum untuk acara-acara umum. Lahan parkirnya pun luas dan sangat memadai.

Berikut merupakan foto Kantor POS Indonesia yang berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Baros cabang Kota Cimahi. Kantor POS ini berada di sebelah Telkom Group Indonesia yang sama-sama bergerak di bidang pelayanan umum. Lahan parkir sekitar area ini kurang memadai karena jika pengunjungnya sedang banyak, maka lahan parkir pun kurang muat banyak kendaraan.

12

Berikut merupakan foto Pusat Pendidikan

Infanteri Sekolah Pelatih Infanteri yang berada tepat di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Baros. Tempat Pusat Pendidikan Infanteri Sekolah Pelatih Infanteri ini berfungsi sebagai fasilitas tentara yang berisikan tempat pendidikan para prajurit infanteri. Lahan parkir atau lahan depannya sangat memadai dan luas.

Berikut merupakan foto Kodiklat TNI Angkatan

Darat - Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan yang berada tepat di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Baros. Tempat Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan ini berfungsi sebagai fasilitas tentara yang berisikan tempat pendidikan para prajurit spesialis pembekalan angkutan. Lahan parkir atau lahan depannya sangat memadai dan luas.

Berikut merupakan foto Taman Perjuangan Cimahi yang berlokasi di Jalan Sriwijaya, Baros. Taman ini hanya berupa taman pinggir jalan yang hanya bisa dijadikan semacam “tongkrongan” karena tempat duduknya hanya berupa tangga-tangga. Biasanya daerah ini agak macet karena banyaknya para PKL yang berdagang di sini.

Berikut merupakan foto Cimahi Mall yang berlokasi di sekitar Kelurahan Baros dan Kelurahan Setiamanah. Cimahi Mall ini merupakansatu-satunyamall yangadadi Cimahi dan memiliki lahan parkir yang cukup memadai. Namun, di daerah lobby Cimahi Mall ini sering dijadikan tempat perberhentian angkutan umum sehingga selalu terjadi kemacetan.

Berikut merupakan foto Pussen Arhanud yang berada tepat di Jalan Sriwijaya, Baros. Pussen Arhanud ini berfungsi sebagai fasilitas tentara Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara di bawah Kodiklat TNI - AD. Lahan parkir atau lahan depannya sangat memadai dan luas.

13

Berikut merupakan foto Pasar Antri Baru yang berada tepat di Jalan Sriwijaya, Baros. Pasar Antri Baru ini merupakan pasar tradisional yang bisa dibilang cukup kotor dan kurang memadai. Lahan parkir nya pun sangat dipenuhi sampah dan banyak angkutan umum yang berhenti di sini.

Berikut merupakan foto kawasan permukiman militer kalangan menengah ke atas KPAD Sriwijaya Cimahi, yang berlokasi di sekitar Keluarahan Baros dan Kelurahan Setiamanah. Permukiman ini cukup memiliki fasilitas yang memadai karena lahannya yang luas, terdapat lapangan, terdapat beberapa sekolah, dan juga terdapat tempat olahraga lainnya.

Berikut merupakan foto fasilitas sarana prasarana rel kereta api di Kota Cimahi, tepatnya di sekitar Jalan Sriwijaya, Jalan Stasiun, Jalan Dustira, Jalan Padasuka, dan sebagainya di Kelurahan Baros, Di sekitar rel kereta api ini tidak ada permukiman yang tidak sesuai dengan peraturan.

Berikut merupakan foto Pura Agung Wira Loka

Nathayang yang berada di Jalan Sriwijaya, Baros, Pura ini berada di kawasan militer karena berawal dari gagasan Pusdikarmed (Pusat Pendidikan Artileri Medan) di kota administratif Cimahi dan memiliki lahan yang cukup luas dan memadai.

Berikut merupakan foto utama Rumah Sakit Dustira yang berada di Jalan Dustira, Baros, Rumah sakit ini berada di kawasan militer, memiliki lahan parkir yang cukup banyak, luas, dan memadai, walaupun lobby nya cukup membuat jalanan macet karena terlalu kecil.

14

Berikut merupakan foto kawasan sekitar Rumah Sakit Dustira yang berada di Jalan Dustira, Baros, Kawasan ini merupakan kawasan niaga karena banyak para pedagang yang berjualan di sekitar sini, mulai dari peralatan militer, kuliner, dan sebagainya.

Berikut merupakan foto kawasan rumah dinas militer kalangan menengah ke atas KPAD Sriwijaya Cimahi, yang berlokasi di Jalan Stasiun, Baros Rumah dinas ini cukup banyak di sekitar sini dan memiliki lahan parkir yang luas dan memadai

Berikut merupakan foto Stasiun Kota Cimahi yang berada di Jalan Stasiun, Baros, Stasiun ini memiliki lahan parkir yang tidak terlalu luas walaupun cukup memadai karena bergabung dengan lobby dan tidak muat banyak kendaraan.

Berikut merupakan foto kawasan sekitar Jalan Stasiun, Baros yang banyak aktivitas jual – beli olehparapedagangyang berjualandi sekitarsini, mulaidariperalatanmiliter,kuliner,pakaian,dan sebagainya.

Berikut merupakan foto belakang Rumah Sakit Dustira yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Baros, Belakang rumah sakit ini berada di kawasan militer serta memiliki lahan parkir yang cukup banyak, luas, dan memadai.

15

Berikut merupakan foto kawasan sekitar

belakang Rumah Sakit Dustira yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Baros, Kawasan ini merupakan kawasan permukiman dan niaga karena banyak para pedagang yang berjualan di sekitar sini, yaitu pedagang kuliner.

Berikut merupakan foto Instalasi Pendidikan

Rumah Sakit Dustira yang berada di Jalan

Jenderal Sudirman, Baros, Instalasi pendidikan ini disebut sebagai Akademi Keperawatan yang

bekerjasama dengan Universitas Pendidikan

Indonesia serta memiliki lahan parkir yang cukup banyak, luas, dan memadai.

Berikut merupakan foto SDN Baros Mandiri 5 dan SMP Wiyata Bakti yang berada di Jalan

Jenderal Sudirman, Baros, Daerah sekitaran sini bisa dikatakan kawasan pendidikan karena banyaknya sekolah. Beberapa sekolah di daerah ini rata-rata terdiri dari satu hingga dua lantai memiliki lahan parkir yang cukup luas dan memadai.

Berikut merupakan foto Taman Kartini Cimahi yang berlokasi di Jalan Baros, Baros. Taman ini merupakan taman yang fasilitasnya sudah cukup memadai karena ada warung, toilet, mushola, perahu, dan tempat duduk yang tersebar. Taman ini pun memiliki lahan parkir yang cukup

memadai karena kendaraan muat banyak karena sekitar Taman Kartini terdapat sekolahan yang lahannya cukup luas. Akan tetapi, taman ini memiliki rawa-rawa yang cukup kotor dan agak bau.

16

Berikut merupakan foto TK Idhata Sejahtera dan SDN Baros Mandiri 4 yang berada di Jalan Baros, Baros, Daerah sekitaran sini bisa dikatakan kawasan pendidikan karena banyaknya sekolah. Beberapa sekolah di daerah ini rata-rata terdiri dari satu hingga dua lantai memiliki lahan parkir yang cukup luas dan memadai.

Berikut merupakanfoto RumahSakitBarosyang berada di Jalan Baros, Baros, Rumah sakit ini termasuk baru dan fasilitasnya pun cukup memadai. Adapun lobby dan lahan parkir nya yang luas pun sudah cukup baik.

Berikut merupakan foto Pusdik Armed yang beradatepatdiJalanBaros,Baros.PusdikArmed ini berfungsi sebagai fasilitas tentara markas komando dan juga bisa dijadikan gedung umum untuk berbagai acara. Lahan parkir dari Pusdik Armed ini sangat luas dan memadai.

Berikut merupakan foto Taman Meriam Cimahi yang berlokasi di Jalan Baros, Baros. Taman ini merupakan taman yang militer untuk melihatlihatvisualisasifasilitasmeriamdantank.Taman ini pun memiliki lahan parkir yang cukup memadai karena bersebelahan dengan Pusdik Armed.

Berikut merupakan foto SPBU ini terletak di Jalan Baros, Baros. SPBU ini menjadi akses pengendara dari Jalan Baros (one way arah selatan) menuju arah gerbang Tol Baros (one way arah utara).

17

Berikut merupakan foto kawasan sekitar pasar yang berada di Jalan Baros, Baros, Kawasan ini merupakan kawasan permukiman dan niaga karena banyak para pedagang yang berjualan di sekitar sini, mulai dari toko matrial, perkakas, cat, peralatan rumah, dan juga peralatan rumah tangga.

Berikut merupakan foto Pasar Baros yang berada tepat di Jalan Baros, Baros. Pasar Baros ini merupakan pasar tradisional yang bisa dibilang cukup kotor dan kurang memadai karena berada di pinggri jalan dan bersebelahan dengan TPS. Lahan parkir nya pun tidak ada dan banyak angkutan umum yang berhenti di sini.

Berikut merupakan foto Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang berada tepat di Jalan Baros, Baros. TPS ini bersebelahan dengan pasar tradisional yang bisa dibilang sangat kotor, bau, dan tidak memadai. Lahan parkir untuk truk sampah pun tidak memadai karena sangat kecil dan sempit.

Berikut merupakan foto SD Santa Maria dan SD Santo Yusup Cimahi yang berada di Jalan Baros, Baros, Lahan parkir SD ini bisa dikatakan cukup luas dan memadai. Bangunannya pun sudah sangat memadai dan modern karena terdapat lift di dalamnya.

Berikut merupakan foto kawasan permukiman kalangan menengah yang berlokasi di Jalan Baros, Baros. Permukiman ini cukup memiliki fasilitas yang memadai karena lahannya yang luas, terdapat juga pelayanan umum, seperti klinik dan atm, terdapat tempat makan atau restoran, dan sebagainya.

18

Berikut merupakan foto Apartment The Edge untuk kalangan menengah yang berlokasi di Jalan Baros, Baros. Apartment ini cukup memiliki fasilitas yang memadai karena lahannya yang luas, terdapat pelayanan umum, seperti laundry, gym, kolam renang, dan atm, terdapat tempat makan atau restoran, dan sebagainya. Selain itu, apartment ini juga terdapat hotel nya yang bernama Valore Hotel dan juga sering dijadikan gedung berbagai acara.

Berikut merupakan foto kawasan permukiman kalangan menengah ke bawah yang berlokasi di Jalan Baros, Baros. Permukiman ini bisa dikatakan permukiman kumuh karena ketidakberaturan rumahnya, lahannya yang sempit, dan banyak sampah.

Berikut merupakan foto Klinik Yudisman dan Vanela Beauty Care (satu gedung) yang berada di Jalan Baros, Baros, Tempat ini memiliki lahan parkir yang cukup luas dan memadai. Adapun fasilitas bangunan dari klinik ini pun sudah memadai dan terdiri dari tiga lantai.

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Pribadi, 2021

4.3. Analisis Kesesuaian Karakteristik Guna Lahan beserta Persoalannya

Adapun hasil analisis kesesuaian karakteristik guna lahan yang ada di Kelurahan Baros, Kota Cimahi jika dibandingkan dengan RTRW Kota Cimahi adalah tabel berikut.

Guna Lahan berdasarkan

Guna lahan Eksisting

Perdagangan atau Niaga

Perumahan Kepadatan Tinggi

Perumahan Kepadatan Sedang

Ukuran atau Skala Layanan Dampak

Menambah kepadatan penduduk

Meningkatnya kepadatan penduduk

19
Tabel 1 Tabel Hasil Pengamatan Observasi Kelurahan Baros, Kota Cimahi
Karakteristik
RTRW
Aktivitas
Lokasi
Tersebar Bermukim Lokal
Tersebar Bermukim Lokal

Pendidikan

Jalan Baros, Jalan Jenderal

Sudirman, Jalan

Siliwangi, Jalan Pd. Mas

Indah, Perbatasan Kelurahan

BarosKeluharan

Setiamanah

Jalan Baros, Jalan Jenderal

Masyarakat menempuh pendidikan. Terdapat sekolah (SDN Baros Mandiri 1, SDN Baros Mandiri 5, SDN Baros Mandiri 6, SMP Wiyata Bakti, SMPN 2 Cimahi, SMPN 3 Cimahi, SMAN 2 Cimahi, IKIP Siliwangi, SMPIT Budi Luhur, Akademi Keperawatan

Rumah Sakit Dustira, Academy Physiotherapy Hospital (Dustira), STAI Siliwangi Bandung, SMA Kartika XIX-4, TK Kartika XIX-43, SD XIX-2

Lokal dan Regional

Menimbulkan kemacetan jalan dan parkir liar

Kesehatan

Sudirman, Jalan

Siliwangi

Jalan Baros, Jalan Jenderal

Sudirman, Jalan

Siliwangi, Jalan Sam

Ratulangi, Jalan

Rancabentang

Peribadatan

Fasilitas Sosial Lainnya

Tim, Jalan Pd.

Mas Indah, Jalan

Sukimun, Jalan Pasir

Kumeli, Jalan

Poncol, Jalan Leuwi

Muncang

Jalan Baros, Jalan Jenderal

Sudirman, Jalan

Siliwangi, Jalan Jenderal Gatot Subroto

Rumah Sakit Dustira, Rumah Sakit Baros, Rumah Sakit Rajawali, Klink Utama Harapan Bunda, DSC Clinique, Apotek Baros EL dan Praktek Dokter Umum, Bank Darah Dustira, Klinik Griya Geulis, Beberapa praktek dokter umum secara mandiri

Lokal dan Regional Meningkatkan kemacetan jalan

Masyarakat melakukan aktivitas peribadatan. Terdapat tempat peribadatan Pura Agung Wira

Loka Natha, Masjid ABRI, Masjid Jami' Al Baakhirah, Masjid At-Taqwa, Masjid Mathla'ul Anwar, Madjid Hizbul Wathan, Masjid Al-Fitrah, Masjid Nurul Kujang Gereja Paroki St. Ignatius, Masjid Al-Qoyyum, Masjid LDII "Sabilarrosyidin", Masjid AlMubarokah Gotong Royong, GPBI Imanuel

Lokal Menambah nilai religius warga sekitar

Masyarakat memakai fasilitas sosial dan sarana prasarananya. Terdapat Stasiun Kereta Api Cimahi, rel kereta, Kantor POS, Telkom Group Indonesia

Lokal dan Regional

Membuat ruas

jalan macet karena dapat mempersempit ruas jalan karena lahan parkir

Perkantoran (Pemerintahan)

Jalan Sentra Jaya Tengah

INVENTZO Head Office (PT. Sinergi Ventura Pratama)

Lokal dan Regional

Menambah nilai ekonomi masyarakat dan membuar ruas jalan macet

Militer

Jalan Baros, Jalan Pair

Kumeli, Jalan Poncol, Jalan

Leuwi Muncang, Jalan Munajan, Jalan Bapa

Ampi, Jalan Sukasenang, Jalan Baru

Aktivitas militer di antaranya Education Center Field Artillery, Gedung Pusdik Armed Kodiklat TNI AD, KPAD Pusdik Bekang, Pusdikjas, Primkopad Pusdikjas, Militaire Strafgevangenis te Tjimahi, MASMIL (Permasyarakatan Militer), Satbekang Kodiklatad, Pusat Pendidikan Polisi Militer TNI-AD, Pusdikpom Kodiklatad

Regional

Membuat ruas jalan macet jika ada acara dan dapat meningkatkan keamanan suatu wilayah

20

Perdagangan atau Niaga

Tersebar di seluruh

Kelurahan

Baros, yaitu

Jalan Brigif, Jalan Baros, Jalan

Siliwangi, Jalan Taman

Pd. Mas Indah, Jalan Komp. Brigif XV, Jalan

Rancabentang

Tim, Jalan Kebun

Rumput, Jalan

Unjani, Jalan Kebun

Rumput III, Jalan Dustira, Jalan Gg. Masjid II, Jalan Stasiun, Jalan Gatot

Subroto, Jalan Poncol, Jalan Leuwi

Muncang, Jalan Bapa

Ampi, Jalan

Baru, Jalan HMS.

Mintareja

Sarjana

Hukum, Jalan

Sentra Utama, Jalan Kb. Sari, Jalan Munajan, Jalan Poncol Selatan

Jalan Poncol, Jalan Poncol

Utara, Jalan HMS.

Mintareja

Sarjana

Terdapat aktivitas pertokoan (Kujang Mart, Dealer Yamaha, AS Cell, Seafood Geulis, Indokatz Bengal Cattery, Fahri Distro, Yasmina Cookies, Photocopy Nugraha

Ajie,Warnet 97C, Alfamart, Toko Herbal

Cimahi, Laundry 88, Wingna Wijaya, PD Abadi Jaya 2, Mitra Bordir, Purnama Jaya, Memz Army, Rental Motor, Toko Useng, PD Laris Jaya, Toko dan Konveksi, Toko Armylen, Bengkel Las Knalpot, Toko Platoon Military, Army Look, Lia Salon & Bridal), kafe (Kedai Teh Manis, Kazheeo Drink House, Santuy Kuy, Kedai Ratu, ), tempat makan (Sate Madura Rel, Sate Rell, Mie Baso Solo Podomoro 3, Warung Nasi Jaya Khas Sunda, Bubur Ayam Sm Ceu Endut, RM Pa Oyen, RP. Putri Minang, Dimsum Laris, Warung Jawa, Wings Pop, Warung RW Om Edy, Lontong Pecel Tempe Mendoan, Nasi Bakar Neng Rina Brigif, Nasi Rawon Brigif, Kantin Anugrah, Sate Lontong Pecel Pak Bodhot, Pujasera Kurang Mart), SPBU, SPBT, paket antar (JNE), aktivitas niaga (ATM Mandiri, Bank Artha Graha Internasional), dan beberapa usaha kecil

Lokal

Menambah nilai ekonomi masyarakat walaupun mempersempit ruas jalan karena lahan parkir

Jasa

Hukum, Jalan

Bapa Ampi, Jalan Baros

Sukaraja, Jalan

Kebun

Rumput, Jalan Baros Indah

Aktivitas penginapan dan rekreasi (Asrama II

Yonarmed 4/105, Asrama MASMIL, Kost

Dewi, HOMY Kost, Kost Green House, Kost Barhil 1, Kost-kostan, Rumah Kost Ibu Sri

Regional

Meningkatkan perekonomian masyarakat walaupun membuat ruas jalan macet

Perumahan Kepadatan Sedang

Perumahan Kepadatan Sedang Tersebar Bermukim Lokal

Meningkatnya kepadatan penduduk

21

Perumahan Kepadatan Tinggi

Ruang

Ruang Terbuka Hijau Jalan Brigif

Golf Driving Cimahi Brigif 15 Kujang II, Lapangan Futsal, Lapangan Brigif 15 Kujang, Lapangan Manunggal Brigif, Lapangan Tenis Brigif

Lokal

Perumahan Kepadatan Tinggi Tersebar Bermukim Lokal

Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau

Jalan Baros, Jalan HMS Mintareja

Sarjana

Hukum

Taman Kartini, Lapangan Disjas, Lapangan Rajawali, Taman Kota, Taman Hortensia, Lapangan PUSDIKARMED, lapangan beberapa sekolah

Lokal

Perumahan Kepadatan Sedang Tersebar Bermukim Lokal

Pendidikan

Jalan Baros, Jalan Baros Seneng, Jalan Kartini

Masyarakat menempuh pendidikan. Terdapat sekolah (SDN Baros Mandiri 4, SD Kartika 4, SD Kartika 5, TK Plus Daarul Husna, SD Santa Maria dan SD Santo Yusup

Lokal dan Regional

Menambah tujuan rekreasi dan membuat kemacetan

Menambah kepadatan penduduk

Menambah tujuan rekreasi dan membuat kemacetan

Meningkatnya kepadatan penduduk

Menimbulkan kemacetan jalan dan parkir liar

Kesehatan Jalan Baros DSC Clinique, Klinik Yudisman, Vanel Beauty Care Lokal Meningkatkan kemacetan jalan

Jalan Baros, Jalan H. Haris, Jalan HMS.

Militer

Militer

Mintareja

Sarjana

Hukum, Jalan Baru

Aktivitas militer di antaranya Dis Jas AD, Dinas Jasmani Angkatan Darat, Gedung Pusdikpom, NASDEM,

Lokal dan Regional

Membuat ruas jalan macet jika ada acara dan dapat meningkatkan keamanan suatu wilayah

Fasilitas Sosial Lainnya

Jalan HMS. Mintareja Sarjana

Hukum

Jalan Baros, Jalan H. Haris, Jalan HMS.

Mintareja Sarjana

Peribadatan

Hukum, Jalan

Baros

Sukaraja, Jalan

Leuwi

Muncang

Masyarakat memakai fasilitas sosial dan sarana prasarananya. Terdapat Gerbang Tol Baros 1 dan Gerbang Tol Baros 2

Masjid Al-Ikhlas Disjasad, Masjid At-Taqwa, Masjid Baiturrahman, Masjid Jami LDII Namiroh, Masjid Al-Islam, GBI Paturiani, GPIB Bethel Tabernakel

Regional

Membuat ruas jalan macet karena dapat mempersempit ruas jalan karena lahan parkir

Lokal Menambah nilai religius warga sekitar

22

Ruang Evakuasi Bencana

Perdagangan atau Niaga

Jalan Baros, Jalan Baros

Sukaraja, Jalan

Sukaraja, Jalan

Baros Senang III, Jalan

Baros Seneng, Jalan H. Haris, Jalan HMS.

Mintareja

Sarjana

Hukum, Jalan

Barhill 2, Jalan Baru, Jalan

Hasanudin I, Gg. Mawar

Terdapat aktivitas pertokoan (DUNLOP, Air Isi Ulang, Marin Jaya Motor, Auto Bike Garage, Equals Clothing, Warung Klontong Mba Pipi, Toko Barokah, Parcel Buah Segar, Toko Kusnadi, Toko Skincare, Toko Abah Ambu, Rumah Bpk Djuhro, Zhidan Shoes Colletction, Muddybuddy.cmh, MajlaNet, Pandawa Cuanki, Warung Ibu Neneng, PAZADA STORE, KING STORE BAGS, Warung Ceu Ela) kafe (Cafe 15), tempat makan (Donatsku, Zet Culinary, Ayam Bakar Amanda. Dapoer ABI, Warung Seblak Bu Maya, MIASIMIE FOOD, NYAMIL Cafe & Resto, Warja Crew, Kitchen Ihsan, Warung Bude Baros, Sugeryogurt, Rumah Makan

Tenda Biru, Mie Ayam Barokah, Martabak Cendana, MYMO Bakso Ceker, Warung Pecel Heru, Rumah Makan Minang Bahagia, Bakso dan Cwie Mie Malang "Cak Anas", Saudara Minang), SPBU, paket antar (JNE, JNT), aktivitas niaga (BANK BRI), dan usaha kecil seperti tempat cuci motor

Lokal

Menambah nilai ekonomi masyarakat walaupun mempersempit ruas jalan karena lahan parkir

Jasa

Jalan Baros, Jalan Baros

Sukaraja, Jalan Sukaraja, Jalan Baros Senang

III, Jalan Baros Seneng, Jalan H. Haris, Jalan HMS.

Mintareja

Sarjana

Hukum

Aktivitas penginapan dan rekreasi (Apartment The Edge, Valore Hotel, Apartment Royal Tulip, Cluster Harris Baros, OYO 2947 Cluster Harris Home Stay & Kost, Teratai, Uus Uswatun Khasanah, Kost Putri Endang, Ibu Hajjah, Rumah Kenneth)

Regional

Meningkatkan perekonomian masyarakat walaupun membuat ruas jalan macet

Ruang Evakuasi Bencana Jalan Pasir Kumeli Pusdikjas, Primkopad Pusdikjas Lokal dan Regional

Meningkatkan keamanan bencana suatu wilayah

Sumber:

Sumber:

23
Tabel 2 Tabel Analisis Kesesuaian Karakteristik Guna Lahan Kelurahan Baros, Kota Cimahi Hasil Analisis dan Observasi Pribadi, 2021 Gambar 5 Gambar Peta Pola Ruang Eksisting berdasarkan Google Maps Kelurahan Baros, Kota Cimahi Hasil Analisis dan Observasi Pribadi, 2021

Berdasarkan hasil observasi dan juga analisis observasi yang telah dilakukan, ditemukanlah beberapa pemanfaatan lahan yang sudah sesuai dengan karakteristik guna lahan pada RTRW Kota Cimahi ataupun pada Peta Rencana Pola Ruang Kota Cimahi, yaitu khususnya di kawasan perumahan kepadatan tinggi dan juga ruang evakuasi bencana. Akan tetapi, masih banyak yang terdapat beberapa masalah guna lahan yang belum sesuai dengan ketentuan RTRW Kota Cimahi ataupun pada Peta Rencana Pola Ruang Kota Cimahi pada kawasan lainnya.

Pada lahan yang ditetapkan sebagai perumahan kepadatan sedang, terjadi pemanfaatan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), yaitu di area Jalan Brigif karena banyak kawasan hijau untuk berolahraga. Sejumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak di perumahan kepadatan sedang akan berdampak pada kemacetan di area perumahan, terutama dikarenakan banyaknya pengunjung yang mau berolahraga atau rekreasi dan juga parkir liar. Selain itu, adapun lahan yang telah ditetapkan untuk kawasan perdagangan atau niaga tetapi malah terjadi pemanfaatan lahan untuk perumahan kepadatan tinggi, perumahan kepadatan sedang, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas sosial lainnya, perkantoran (pemerintahan), militer, dan jasa, contohnya kawasan militer, fasilitas sosial, seperti kesehatan, pendidikan, dan fasilitas sosial lainnya (stasiun) di sepanjangan Jalan Stasiun, Jalan Siliwangi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan lainnya yang bisa berpotensi daerah rawan macet karena kawasan perdagangan atau niaga saja pun sudah macet, apalagi jika tercampur dengan kawasan lainnya yang meskipun dapat berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakatnya.

Selanjutnya, lahan yang telah ditetapkan untuk kawasan militer pun masih sangat tercampur dengan kawasan perumahan kepadatan sedang, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial lainnya, peribadatan, perdagangan atau niaga, dan jasa. Kawasan militer tersebut jika ditinjau lebih dalam, kebanyakan kawasan ini adalah kawasan perdagangan atau niaga, bahkan kawasan militernya hanya di beberapa titik, misalnya di Jalan Baros, Jalan Baros Sukaraja, Jalan Sukaraja, Jalan H. Haris, Jalan HMS. Mintareja Sarjana Hukum, Jalan Baru, Jalan Hasanudin I, Gg. Mawar, dan sebagainya yang sangat banyak aktivitas perdagangan atau niaga nya. Meskipun dapat berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakatnya, akan tetapi jika kawasan guna lahannya sangat bercampur, khususnya sangat banyak kawasan perdagangan atau niaga nya, maka kawasan tersebut akan menimbulkan kemacetan.

24

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab IV bagian kesimpulan dan rekomendasi ini akan dipaparkan penyimpulan hasil penelitian berdasarkan hasil pengamatan observasi yang telah dijelaskan di bab sebelumnya serta rekomendasi dan saran secara studi mengenai materi penyelesaian kepada pemerintah dan masyarakat wilayah delineasi.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa suatu kelurahan merupakan sebuah representasi karakteristik lahan dan juga bangunan dalam wilayah kelurahan tersebut. Jika suatu kawasan memiliki luas yang terbatas tetapi pengembangan lahannya dirasa kurang, maka diperlukanlah perencanaan tata guna lahan daerah tersebut secara menyeluruh. Salah satu cara untuk menganalisisnya adalah dengan diperlukannya mengidentifikasi tata guna lahan di kawasan tersebut dengan melihat kondisi ideal yang telah ditentukan oleh RTRW kota atau kabupaten setempat (studi kasus saya di Kelurahan Baros, Kota Cimahi) dan juga membandingkannya dengan kpndisi eksisting pada kawasan penelitian Kelurahan Baros, Kota Cimahi. Secara umum, observasi pengamatan yang telah dihasilkan adalah dengan mengidentifikasi di berbagai kawasan di Kelurahan Baros, Kota Cimahi terdapat guna lahan berdasarkan RTRW Kota Cimahi, karakteristik guna lahan eksisting, lokasi nya, aktivitas yang dilakukan, ukuran atau skala layanan, dan dampak yang akan ditimbulkan. Selama proses melakukan penelitian, pengamatan, dan observasi, ditemukanlah bahwa terdapat berbagai guna lahan yang kurang sesuai dengan kondisi ideal yangtelah tertuang pada RTRW Kota Cimahi tahun 2012-2032. Walaupun ada beberapa kawasan yang sudah sesuai, akan tetapi untuk Kelurahan Baros ini mayoritas kawasannya adalah kawasan perdagangan atau niaga dan kawasan militer yang sangat bercampur dengan kawasan lainnya. Jika guna lahannya tidak memenuhi kondisi ideal, maka akan berdampak positif ataupun berdampak dengan adanya permasalahan negatif yang timbul ketika beraktivitas dan juga sangat memengaruhi keberjalanan suatu kawasan. Berdasarkan yang telah tercantum dalam analisis kesesuaian karakteristik guna lahan, adapun ketidaksesuaian guna lahan di Kelurahan Baros, Kota Cimahi lainnya, yaitu jalan arteri sekunder yang sering dilewati kendaraan, baik kecil hingga besar yang menyebabkan kemacetan dan penumpukkan kendaraan. Dengan kata lain, karena mayoritas kawasan Kelurahan Baros, Kota Cimahi ini adalah kawasan perdagangan atau niaga dan kawasan militer, maka aktivitas pun akan terhambat, bahkan aktivitas jual beli guna untuk menambah nilai ekonomi masyarakat pun akan terhambat. Ketidaksesuaian guna lahan pun dapat disebabkan oleh pemerintah yang masih belum konsisten dalam menentukan kebijakan dan/atan pemberian izin mendirikan bangunan, seperti perkantoran, fasilitas sosial, jasa, dan sebagainya. Selain itu, adapun dampak positif dari ketidaksesuaian guna lahan lainnya adalah lebih dekat dengan fasilitas sosial, seperti rumah sakit, klinik, dan tempat prakter dokter, bersekolah tidak perlu jauh, dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian pada bab V penutup ini, maka didapatkanlah beberapa rekomendasi dan saran yang tepat untuk menanggapi kondisi guna lahan di Kelurahan Baros, Kota Cimahi yang belum sesuai dengan RTRW Kota Cimahi tahun 2012-2032 dan juga dampak negatif permasalahan yang timbul karenanya. Yang pertama, masih banyaknya beberapa kawasan yang fasilitasnya kurang memadai.

25

Jika suatu kawasan kurang memiliki kawasan yang memadai, maka arah pembangunan untuk daya dukung lingkungannyapun akan menjadi baik. Contohnya seperti di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Baros yang sangat kecil, lahan parkirnya kecil sehingga fasilitas truk sampah kurang, dan bersebelahan dengan pasar tradisional serta sekolah. Dengan fasilitas di TPS tersebut dilengkapi dengan baik, maka setidaknya TPS tersebut tidak akan terlalu mengganggu aktivitas jual beli di pasar dan belajar. Selanjutnya, di Kota Cimahi secara keseluruhan, Kota Cimahi hanya memiliki satu rambu lalu lintas yang aktif, yaitu di depan Pusdik Armed, Kelurahan Baros. Akan tetapi, walaupun Kelurahan Baros setidaknya sudah memiliki satu rambu lalu lintas, Kelurahan Baros tetaplah terjadi kemacetan yang mengganggu aktivitas masyarakatnya. Solusi yang tepat mengatasi kemacetan adalah dengan membuat rambu lalu lintas, merekayasa arus lalu lintas, seperti dialihkan ke daerah lain, dan juga mengatasi guna lahan itu sendiri. Mengatasi guna lahan di sini maksudnya dengan cukup melihat luas areanya. Jika bangunannya luas tetapi lahan parkirnya sangat sempit dan tidak memadai, maka diperlukanlah pelebaran lahan parkir. Para pedagang kaki lima pun dapat mempersempit ruas jalan, khususnya di Jalan Gatot Subroto ataupun Jalan Siliwangi dekat rel kereta api. Maka dari itu, para pedagang kaki lima tersebut bisa dibuatkan area khusus untuk berjualan, seperti di tempat lahan kosong atau area yang pembangungannya dihentikan, seperti Aparment Royal Tulip depan Gerbang Tol Baros 2. Dikarena kemacetan akan menimbulkan pencemaran udara dan kawasan yang panas karena teriknya matahari, maka diperlukanlah daerah Ruang Terbuka Hijau untuk memberikan suasana lebih sejuk dan mengurangi pencemaran lingkungan, seperti di Jalan Gatot Subroto yang sangat asri karena kaya akan pepohonannya yang tinggi, daerah Taman Kartini karena terdapat pohon yang rindang, daerah Brigif karena banyaknya kawasan hijau untuk berolahraga, dan sebagainya.

Oleh karena itu, guna lahan yang tidak sesuai dengan kondisi idealnya yang tercantum di RTRW suatu kota atau kabupaten, perlukan diadakan pemantauan perizinan dan pelakasaan pemabangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga persetujuan masyarakat setempat. Dikarenakan Kelurahan Baros, Kota Cimahi salah satu mayoritas kawasannya adalah kawasan perdagangan atau niaga, maka potesi bertambahnya nilai ekonomi masyarakat akan sangat baik dan diperlukankan rencana pola ruang yang sesuai. Jika terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab telah mengganggu guna lahan di Kelurahan Baros, Kota Cimahi tidak sesuai, maka diperlukanlah sanksi yang tegas untuk menghukumnya. Selain dari pemerintah, masyarakat pun sangat diperlukan untuk memperhatihan kebijakan guna lahan kawasannya supaya seluruh masrakayat yang ada dapat merasakan koawasan yang aman, damai, dan tentram.

26

DAFTAR PUSTAKA

Geografis, G. and Administrasi, D. A. N. (2019). Bab 2 Profil Kota Cimahi 2.1 Gambaran Geografis Dan Administrasi. Cimahi: Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Cimahi Tahun 2015 - 2019.

Halim, Fuad. (2012). PENGARUH HUBUNGAN TATA GUNA LAHAN DENGAN DEBIT

BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MALALAYANG. Jurnal Ilmiah Media Engineering, Vol.4 No.1, Maret 2014 (45-54) ISSN: 2087-9334

Ikhsan, M. H. (2010). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. USU e-Journal, (1986), pp. 1–14.

Maiti dan Bidinger. (1981). Estimating Thermal Stability of Experimental Polymers by Empirical Thermogravimetric Analysis. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Oliver, J. (2013). Perkembangan Kota. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Perencanaan, K. and Wilayah, P. (2012). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan Aspek 7P’S of Marketing (Studi Kasus : Pt. Telkom Area Blora). J@Ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 6(2), pp. 95-104–104. doi: 10.12777/jati.6.2.95-104.

Rahayu, Sri dan Trigus Eko. (2012). Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya

terhadap RDTR di Wilayah Peri-Urban Studi Kasus: Kecamatan Mlati. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Volume 8 (4): 330‐340 Desember 2012

Sriwati, Meny. (2014). STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN

TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA

RANTEPAO, Jurnal Forum Bangunan, Volume 12 Nomor 2, Juli 2014.

Yusran, Aulia. (2006). KAJIAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA PUSAT KOTA

CILEGON Semarang: Program Pascasarjana Magister Pembangunan Wilayah

Dan Kota Universitas Diponegoro Semarang.

27

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.